Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alya Shafira Nur Rozaq Romadhoni

Kelas : PBSI B
NIM : 21201241076
Bahasa Jawa dan Anak Muda
Setiap harinya manusia perlu untuk berkomunikasi. Berkomunikasi bisa dilakukan
melalui media apapun. Bisa menggunakan media lisan ataupun tulisan.
Penggunaan media lisan berarti berkomunikasi dengan mengucapkan kata-kata
secara langsung. Sedangkan media tulisan berarti berkomunikasi dengan
menggunakan tulisan, yang sering dilakukan 2 tahun terakhir ini melalui media
sosial.
Berkomunikasi secara lisan erat kaitannya dengan bahasa. Kata-kata yang
diucapkan oleh seseorang ketika berkomunikasi lisan merupakan suatu bahasa.
Bahasa yang digunakan bisa bermacam-macam apalagi di Indonesia yang
notabene memiliki keragaman bahasa yang begitu banyak. Bahasa yang digunakan
oleh seseorang biasanya tergantung dengan lingkungan tempat tinggal. Orang-
orang cenderung akan menggunakan bahasa yang berasal dari daerah tempat
tinggalnya terutama orang-orang yang asli berasal dari daerah tersebut. Orang
Jawa biasanya akan menggunakan bahasa Jawa, orang Sunda biasanya akan
menggunakan bahasa Sunda, orang Madura biasanya akan menggunakan bahasa
Madura
Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa yang unik. Penggunaan bahasa Jawa di DIY
dan Jawa Tengah saja berbeda, padahal masih sama-sama di pulau Jawa dan
bernamakan bahasa Jawa. Jangankan antar provinsi, antar kabupaten saja kadang
pemakaian kata dalam kesehariannya sudah berbeda. Akan tetapi, satu hal yang
pasti adalah bahasa Jawa di provinsi DIY terbagi menjadi empat jenis. Keempat
jenis ini umum digunakan masyarakat Jawa untuk berkomunikasi sehari-hari.
Sederhananya bahasa Jawa terbagi menjadi dua jenis yaitu ngoko dan krama.
Bahasa Jawa ngoko terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu ngoko lugu dan ngoko
alus. Kemudian, bahasa Jawa krama juga terbagi menjadi dua jenis yaitu krama
madya dan krama inggil. Bahasa Jawa ngoko lugu digunakan oleh orang yang
lebih tua untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih muda. Sedangkan ngoko
alus digunakan untuk berbicara dengan teman sebaya. Lain halnya dengan krama
madya dan krama inggil yang digunakan untuk berbicara kepada orang yang lebih
tua atau orang yang dihormati.
Adanya perkembangan zaman ternyata mempengaruhi penggunaan bahasa Jawa
di provinsi DIY. Fenomena pemakaian bahasa Jawa yang semakin terkikis di
kalangan generasi muda kian meruak. Banyak anak-anak yang tidak bisa
menggunakan bahasa krama madya atau inggil dengan utuh. Kebanyakan anak
hanya mengetahui kosakata sederhana seperti nggih, mboten, dan sampun. Hal ini
sering dijumpai di daerah perkotaan dan mulai menjalar ke daerah pedesaan.
Minimnya pengetahuan akan kosakata pada anak dipengaruhi oleh banyak faktor.
Mulai dari faktor keluarga, sekolah, hingga masyarakatnya.
Banyaknya pendatang baru di perkotaan menjadi salah satu faktor masyarakat
yang mempengaruhi minimnya penggunaan bahasa Jawa terutama bahasa krama.
Pendatang dari luar provinsi yang dominan, rata-rata memakai bahasa Indonesia
sebagai bahasa utamanya untuk berkomunikasi dan enggan untuk mempelajari
bahasa Jawa terutama bahasa krama. Generasi muda asli Yogyakarta pun secara
sadar memilih untuk mengikuti para pendatang tersebut dengan menggunakan
bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi sehari-harinya. Tak hanya itu, generasi
muda pun juga menganggap bahwa bahasa Jawa sudah terlalu kuno dan tidak
cocok lagi digunakan oleh anak-anak muda. Pengaruh dari media sosial juga tak
kalah kuat. Anak-anak lebih sering melihat konten ataupun tulisan berbahasa
Indonesia, Inggris, atau Korea di platform media sosial. Hal ini membawa dampak
negatif jika tidak dibarengi dengan penanaman rasa peduli dan kesadaran pada
anak-anak untuk tetap mempelajari dan menerapkan bahasa ibunya yaitu bahasa
Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
Berbicara tentang keluarga pasti tidak jauh dengan adanya pengaruh dari orang
tua. Berdasarkan penelitian pada jurnal, pendidikan yang diperoleh keluarga,
pemilihan bahasa oleh orang tua, dan usia orang tua mempengaruhi penggunaan
bahasa pada anak. Semakin tinggi tingkat pendidikan dalam suatu keluarga maka
tingkat penggunaan bahasa Indonesia di kehidupan sehari-hari pun kian tinggi.
Dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar di
lembaga formal ataupun nonformal. Hingga akhirnya secara sadar ataupun tidak
sadar bahasa Indonesia ikut dipergunakan untuk berkomunikasi sehari-hari. Tidak
hanya dalam lingkup keluarga tetapi juga bisa berkembang hingga lingkup
masyarakat.
Bahasa yang lugas dan sopan juga menjadi pertimbangan para orang tua untuk
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat utama untuk berkomunikasi.
Kesulitan variasi kata serta leksikon krama pada bahasa krama dianggap kurang
efektif untuk digunakan sebagai alat dalam berkomunikasi sehari-hari. Selain
karena masyarakat sekarang yang sering menggunakan bahasa Jawa ngoko yang
dianggap kurang sopan, penggunaan bahasa Jawa krama juga dianggap membatasi
interaksi antar anggota keluarga. Oleh karena itu, orang tua lebih memilih untuk
mengajarkan dan menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi pada anak-
anaknya.
Ditemukan pula fakta bahwa pasangan suami istri yang berumur 50 tahun ke
bawah cenderung menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-
hari. Mereka merasa kesulitan untuk mempelajari dan mengajari anaknya untuk
menggunakan bahasa krama. Tak mungkin juga rasanya jika menggunakan bahasa
ngoko yang dianggap kurang sopan oleh masyarakat Jawa. Akhirnya, pasangan
muda ini memilih untuk memakai bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-
hari.
Tidak ada yang menyalahkan penggunaan bahasa Indonesia atau bahasa asing
sebagai alat untuk berkomunikasi. Toh, bahasa Indonesia adalah bahasa nasional
sendiri dan bahasa asing tentu diperlukan pada zaman globalisasi. Akan tetapi,
jangan sampai masyarakat terutama generasi muda lupa untuk menggunakan
bahasa daerahnya masing-masing. Di Yogyakarta, bahasa Jawa merupakan salah
satu cara untuk ber unggah-ungguh pada orang yang lebih tua. Berperilaku sopan
sesuai dengan tata krama Jawa tidak akan membawa pada keburukan. Justru akan
membawa pada kebaikan yang bermanfaat.

Sumber: Kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai