Anda di halaman 1dari 2

KATA PENGANTAR

Undang

Undang

Nomor

10

tahun

1992

tentang

Perkembangan

Kependudukan dan pembangunan Keluarga Sejahtera, mengamatkan bahwa


pembangunan kualitas keluarga melalui upaya Keluarga Berencana dalam rangka
membudayakan norma Keluraga Kecil bahagia dan Sejahtera. Adapun tujuan dari
pembangunan keluraga sejahtera adalah meningkatkan kualitas keluarga agar
dapat timbul rasa aman, tentram dan memiliki nilai harapan masa depan yang lebih
baik guna mewujudkan kesejah teraan lahir dan batin.
Salah satu substansi yang dikembangkan adalah Bina Keluarga Balita
(BKB),hal ini penting karena masa balita (Golden Child) atau masa keemasan anak
yang sangat berpengaruh pada aspek psikologis untuk pengembangan selanjutnya.
Dalam rangka kegiatan Bina Keluraga balita (BKB) diupayakan peningkatan
pengetahuan, kesadaran dan keterampilan ibu dan anggota keluarga lainnya untuk
dapat mendidik dan melatih kemampuan anak balita sesuai dengan tingkat
perkembangan usianya.
Bina Keluarga Balita (BKB) dibentuk dan diperuntukan bagi keluarga yang
memiliki anak balita dan diharapkan setelah mengikuti kegiatan BKB ini ibu ataupun
kelurga lainnya dapat perkembangan potensi anak, untuk itu keluraga yang
memiliki balita harus dibekali dengan pengetahuan yang memadai tentang aspek
aspek perkembangan anak berdasarkan tingkat usia anak. Adapun kader kader
tersebut haruslah mempunyai pengetahuan yang cukup memadai dan terampil
dalam menyampaikan tentang perkembangan anak menurut usianya kepada ibu
ibu atau anggota keluarga lainnya yang memiliki balita.
Kader bina Keluraga (BKB) adalah merupakan anggota masyarakat dimana
berdirinya BKB tersebut dan telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang
materi materi pertumbuhan dan perkembangan balita,dimana dalam melakukan
kegiatannya dilakukan secara sukarela dan harus memiliki kemampuan dan
kesadaran untuk kegiatan dikelompok BKB yang dibinannya.

TP.PKK Desa Tanjung Dayang


Selatan

Ketua

SUARNI

Anda mungkin juga menyukai