Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LANDASAN PAUD

DOSEN PENGAMPUH : WINDA WIDYA SARI,S.Pd, M.A


MATA KULIAH : PENERAPAN KETERAMPILAN KONSEP
DASAR PAUD
PRODI : PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN
KONSELING
KELAS : BK Reguler A 2021

DISUSUN OLEH :
FIKRI FAIZAL NUR HARAHAP (1212451009)
ENGELLIN MARINAR SIHOMBING (1213351002)
RISKI AMALIA KAIMUDIN (1213351003)
PITRIANI NAPITUPULU (1213351043)

PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memeberikan nikmat
serta rahmatnya terutama kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah mata kuliah PENERAPAN KETERAMPILAN KONSEP DASAR
PAUD. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepeda segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan Makalah ini .
Kami juga berterima kasih kepada Ibu Winda Widya Sari, S.Pd M.A selaku dosen
pengampuh yang sudah membimbing kami dalam menyelesaikan makala ini.
Kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan Makalah ini, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.

Medan 07 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 1
C. TUJUAN......................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 2
A. PENDIDIKAN PAUD ................................................................................................................ 2
B. LANDASAN PENDIDIKAN ANAK SECARA YURIDIS ................................................ 2
C. LANDASAN PENDIDIKAN ANAK SECARA FILOSOFIS ........................................... 4
D. LANDASAN EMPIRIS .............................................................................................................. 5
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 6
A. KESIMPULAN............................................................................................................................. 6
B. SARAN ........................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSAKA ..................................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Anak Usia Dini adalah layanan yang diberikan pada anak sedini mungkin
sejak anak dilahirkan kedunia ini sampai lebih kurang anak berusia enam-delapan
tahun. Pendidikan pada masa-masa ini merupakan sesuatu hal yang penting untuk
mendapatkan perhatian dari semua pihak yang bertanggungjawab terhadap tumbuh
kembang anak, terutama orangtua dan atau orang dewasa lainnya yang berada dekat
dengan anak. Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk
menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang
akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Pendidikan pada tahap ini
memfokuskan pada physical, intelligence/cognitive, emotional, & social education.
Oleh karena anak merupakan pribadi yang unik dan melewati berbagai tahap
perkembangan kepribadian, maka lingkungan yang diupayakan oleh pendidik dan
orang tua yang dapat memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi
berbagai pengalaman dengan berbagai suasana. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Dini haruslah didasarkan pada berbagai landasan, yaitu landasan yuridis, landasan
filosofis, landasan teori, dan landasan empiris.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiman pendidikan paud?
2. Bagaimana Landasan pendidikan anak secara filosofis ?
3. Bagaimana landasan pendidikan anak secara yuridis ?
4. Bagaimana landasan empirik ?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui pendidikan paud
2. Untuk mengetahui Landasan pendidikan anak secara filosofis
3. Untuk mengetahui Landasan pendidikan anak secara yuridis
4. Untuk mengetahui Landasan empirik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENDIDIKAN PAUD

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 28 menyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Keberhasilan anak usia dini merupakan
landasan bagi keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan
"usia emas" bagi seseorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan
yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik yang merupakan salah satu
kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada jenjang berikutnya.
Juga terdapat beberapa landasan yan digunakan dalam pendidikan anak usia dini
penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini haruslah didasarkan pada berbagai
landasan, yaitu landasan yuridis, landasan filosofis, dan landasan empiris.

B. LANDASAN PENDIDIKAN ANAK SECARA YURIDIS


Pendidikan Anak Usia Dini merupakan bagian dari pencapaian tujuan pendidikan
nasional, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
1. Dalam Amandemen UUD 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa ”Setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.

2
2. Dalam UU NO. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Perlindungan Anak
dinyatakan bahwa ”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan danpengajaran
dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasan nya sesuai
dengan minat dan bakatnya”.
3. Dalam UU NO. 20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal
1, Butir 14 dinyatakan bahwa ”Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”. Sedangkan pada pasal 28
tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa.
• Paud diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
• Paud dapat diselenggarakan melalui jalur pendidkan formal, non formal,
dan/atau informal.
• Paud jalur pendidikan formal: TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat.
• Paud jalur pendidikan non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat,
• Paud jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan
Landasan yuridis sejalan dengan komitmen internasional tentang pendidikan anak
usia dini, yaitu sebagai berikut :
1. The Salamanca Statement di Spanyoltahun 1994 menegaskanbahwaanak yang
lahir dengan kebutuhan khusus atau anak dengan berkebutuhan khusus berhak
mendapatkan pendidikan yang layak.
2. Komitmen Education for All (EFA) di Jomtien Thailand tahun 1999. Komiten ini
menyepakati pentingnya Pendidikan Untuk Semua (PUS) bagi semua orang sejak
lahir sampai dengan ajal.
3. Deklarasi Dakkar di Senegal tahun 2000 menekankan: memperluas dan
memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini secara
komprehensif terutama yang sangat rawan terlantar atau kurang beruntung,
kesetaraan gander di bidang pendidikan.
4. Deklarasi World Fit for Children tahun 2002 mencanangkan kehidupan yang
sehat, penyediaan pendidikan yang berkualitas perlindungan terhadap
penganiayaan, eksploitasi, dan kekerasan, serta penanggulangan HIV/AIDS.

3
C. LANDASAN PENDIDIKAN ANAK SECARA FILOSOFI
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Artinya melalui
proses pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang baik. Standar manusia
yang “baik” berbeda antar masyarakat, bangsa atau negara, karena perbedaan
pandangan filsafah yang menjadi keyakinannya. Bangsa Indonesia yang menganut
falsafah Pancasila berkeyakinan bahwa pembentukan manusia Pancasilais menjadi
orientasi tujuan pendidikan yaitu menjadikan manusia indonesia seutuhnya
Sehubungan dengan pandangan filosofis tersebut maka kurikulum sebagai alat dalam
mencapai tujuan pendidikan, pengembangannya harus memperhatikan pandangan
filosofis bangsa dalam proses pendidikan yang berlangsung. Landasan Filosofis
Pendidikan Anak Usia dini (PAUD) dapat dilihat dalam pandangan beberapa ahli berikut
ini :
1. Pandangan Pestalozzi (1746 - 1827) Pandangan Pestalozzi tentang anak dapat
disimpulkan bahwa anak harus aktif dalam menolong atau mendidik dirinya sendiri.
Selain itu perkembangan anak berlangsung secara teratur, maju setahap demi
setahap, implikasi atau pengaruhnya adalah bahwa pembelajaranpun harus maju
teratur selangkah demi selangkah.
2. Pandangan Maria Montessori (1870 - 1952) juga menguraikan beberapa hal tentang
konsep yang sama. Montessori beranggapan bahwa pendidikan merupakan suatu
upaya untuk membantu perkembangan anak secara menyeluruh dan bukan sekedar
mengajar. Spirit atau nilai-nilai dasar kemanusiaan itu berkembang melalui interaksi
antara anak dengan lingkungannya.
3. Pandangan Froebel (1782 - 1852) memandang pendidikan dapat membantu
perkembangan anak secara wajar. Ia menggunakan taman sebagai simbol dari
pendidikan anak. Apabila anak mendapatkan pengasuhan yang tepat, maka seperti
halnya tanaman muda akan berkembang secara wajar mengikuti hukumnya sendiri.
4. Pandangan J.J Rousseau (1712 - 1778) Menurutnya pula bahwa pendidikan yang
bersifat alamiah menghasilkan dan memacu berkembangnya kualitas semacam
kebahagiaan, spontanitas dna rasa ingin tahu.

4
D. LANDASAN EMPIRIK
Pendidikan yang ada saat ini bisa diartikan secara luas dan sempit. Pendidikan
secara luas berhubungan dengan pengalaman hidup seseorang. Pada hakikatnya selama
seseorang hidup selama itu dia menerima pendidikan. Pengalaman yang dialami
seseorang bisa membentuk pola pikir orang tersebut. Pendidikan secara sempit sering
diartikan sebagai kegiatan pemerolehan informasi yang ada di dalam kelas dengan
menggunakan kurikulum tertentu. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam
seluruh proses pendidikan
Manajemen dasar mencakup pengelolaan pendidikan di tingkat SD/MI dan SMP/MTS
atau sederajat. Seperti yang dijelaskan dalam pasal 17 ayat 1 dan 2 UU Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003: Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah (pasal 1). Pendidikan dasar berbentuk sekolah
dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat. Pengelolaan sekolah
mengalami kendala yang bersumber dari internal lembaga maupun di luar lembaga.
Diperlukan strategi untuk memecahkan masalah dan kendala tersebut. Strategi tersebut
bisa dilakukan dengan berlandaskan pengalaman empiris. Menurut Fattah berbagai kaidah
mendasar dapat dikaji untuk merumuskan kebijakan-kebijakan pendidikan nasional yang
baru agar sesuai dengan arah:
• pembangunan untuk manusia seutuhnya termasuk pengembangan kemampuan untuk
menyesuaikandiri dengan perubahan yang telah berlangsung amat cermat.
• pengembangan pendidikan masyarakat yang dapat menumbuhkan perspektif historis,
yaitu kesadaran akan nilai-nilai yang diyakini sangat dibutuhkan dalam tatanan
kehidupan masyarakat baru Indonesia.
• pengembangan pendidikan masalah melalui pemberdayaan dan penggunaan media
komunikasi elektronik danc etak.
Pembangunan nasional bisa dijalankan apabila perencanaan dan pengembangan
sumber daya manusia dapat dilaksanakan secara optimal. Berdasarkan jenjangnya,
pendidikan dasar menjadi fondasi yang penting dalam pengembangan SDM tersebut.
Guna meningkatkan pembangunan diperlukan adanya konsep yang disebut critical
mass. Konsep ini mengupayakan presentasi penduduk dengan tingkat pendidikannya
agar perkembangan sosial dapat meningkat dengan cepat.

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan
anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Landasan pendidikan anak usia dini terbagi dalam beberapa aspek, antara lain
landasan empiris, seperti UUD 1945 dan UU no. 20 Tahun 2003 tengtang Sisdiknas,
landasan filosofis berupa berbagai pemikiran ahli terhadap proses perkembangan dan
pembelajaran anak usia dini, dan landasan yuridis yang berasal dari berbagai penelitian
tentang anak.

B. SARAN
Perlu adanya pengembangan yang lebih optimal terhadap pendidikan anak usia dini,
baik yang dilakukan oleh pemerintah, keluarga maupun masyarakat. Masa prasekolah
yang disebut dengan masa keemasan perkembangan intelektual seharusnya dijadikan
dasar bagi upaya meningkatkan kemajuan pendidikan di Indonesia. Sosialisasi tentang
pentingnya pendidikan anak usia dini harus terus dilakukan, karena berdasarkan data
yang ada angka partisipasi kasar masyarakat terhadap pendidikan anak usia dini masih
sangat rendah. Kualifikasi pendidikan anak usia dini harus terus ditingkatkan baik
kualifikasi akademisnya maupun dalam bentuk pelatihan dan penataran lainnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Widodo, Hery. 2019. Dinamika Pendidikan Anak Usia Dini. Semarang Selatan.
ALPRIN
Suryana, Dr. Dadan. 2016. Pendidikan Anak Usia Dini, Stimulasi dan Aspek
Perkembangan Anak. Jakarta. KENCANA
Sujiono, Dr. Yuliani Nurani, M.Pd. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta Barat. PT. Indeks

Anda mungkin juga menyukai