Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

CASH FLOW

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Farmasi

WA ODE HASTRIANI FITRIH


3351151544
KELAS APOTEKER A

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2016

SOAL
Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan DESEMBER 2014
adalah sebagai berikut:
Saldo awal kas 54.373,- saldo awal bank 102.414,- penerimaan piutang dari
pihak ke 3 sebesar 1.050.000,- piutang dagang intern 59.465,- penerimaan lainlain berupa PPN perhitungan Apotek Ujung Berung sebesar 13.500,- jasa giro
200,- dana pensiunan/astek 4.500,- realisasi penerimaan 1.284.452,- adalah
114,23% dari realisasi penerimaan bulan NOVEMBER 2014. Adapun
pengeluaran di bulan DESEMBER 2014 untuk pembayaran hutang dagang dan
biaya usaha untuk pegawai dan umum lainnya masing-masing realisasinya adalah
85.401,- dan 82.110,- sedangkan untuk setoran kekurangan PPN perhitungan
adalah 2,124% dari total pengeluaran, setoran PPh pasal 21, 22, 23 adalah 1.500,biaya penjualan dan beban kantor pusat masing-masing 45.650,- dan 17.000,remisa umum 900.000,- sedangkan realisasi investasi pada bulan DESEMBER
2014 belum terbukukan. Untuk THPB dan pengeluaran lainnya sebesar 20.150,-.
Pertanyaan :
a. Susun matrix dari laporan realisasi cash flow bulan DESEMBER 2014
tersebut. Berapa realisasi saldo kas/bank bulan DESEMBER 2014 bila
diasumsikan realisasi dari total pengeluaran sebesar 1.176.811,- dan saldo
bank realisasi cash flow tersebut hanya 82.641,b. Bila direncanakan saldo awal kas/bank bulan JANUARI 2015 adalah
sebesar 107.641,- sedangkan penerimaan di bulan JANUARI 2015 tercapai
115% dari total penerimaan bulan DESEMBER 2014 sedangkan total
pengeluaranya dianggap sama, berapa rencana saldo kas/bank yang Sdr
inginkan apabila diasumsikan saldo kasnya hanya mencapai 25.000,- buat
matrik dari cash flow yang dimaksud ?
c. Saldo kas minimal ditentukan sejumlah 5 jt, dari hasil a) dan b ) , kebijakan
apa yang saudara akan lakukan. Dan bilamana saldo akhir kas/bank ternyata
hasilnya minus maka kebijakan apa yang saudara akan lakukan.

PENYELESAIAN

a. Laporan Realisasi Cash flow Apotek Ujung Berung Bulan Desember 2014
ANGGARAN CASH FLOW BULAN : DESEMBER 2014
NO.

K E T E R AN G AN

BULAN
DESEMBER

SALDO KAS/ BANK AWAL


Saldo Awal Kas
Saldo Awal Bank
Saldo Awal
II PENERIMAAN
A.Piutang
- Piutang Pihak ke-3
- Piutang Dagang Intern
B. Penerimaan Lain-Lain
- PPN Perhitungan Apotek
- Jasa Giro
- Pensiunan / Astek
Total Penerimaan
Saldo Awal + Penerimaan
III PENGELUARAN
A. Pembayaran Hutang
- Hutang Dagang
Sub Total A
B. Biaya Usaha
- Biaya pegawai dan umum lainnya
- Kekurangan PPN 2,124% terhadap total
pengeluaran (pembulatan dari 24.995,467)
- Setoran PPh
- Beban kantor pusat
- Remisa umum
- TPHB dan pengeluaran lainnya
Sub Total B
C. Biaya Penjualan
Sub Total C
Total Pengeluaran (asumsi) (Sub Total
A+Sub Total B+Sub Total C)
IV SALDO AKHIR KAS/BANK
Saldo Awal + Penerimaan Pengeluaran
Saldo Akhir = Saldo Kas + Saldo Bank (realisasi)
107.641
= Saldo Kas + 82.641
Saldo Kas
= 107.641 - 82.641
Saldo Kas
= 25.000,b. Perencanaan Cash flow Apotek Ujung Berung Bulan Januari 2015

54.373,102.414,156.787,1.050.000,59.465,13.500,200,4.500,1.127.665,1.284.452,85.401,85.401,82.110,25.000,1.500,17.000,900.000,20.150,1.045.760,45.650,45.650,1.176.811,107.641,-

No.
Keterangan
1. Saldo Awal Kas/Bank
2. Penerimaan Januari 2015 (115% dari
Desember 2014)
Saldo Awal + Penerimaan
3. Pengeluaran
4. Saldo akhir kas/bank
Saldo Awal + Penerimaan pengeluaran
Saldo Kas
Saldo Bank

Bulan Januari
107.641,1.296.815,1.404.456,1.176.811,227.645,25.000,202.645,-

Jika saldo akhir yang diinginkan :


Saldo Akhir
= Saldo Kas awal + Saldo Bank akhir
227.645,= 25.000,+ Saldo Bank akhir
Saldo Bank Akhir = 227.645,- 25.000
Saldo Bank Akhir = 202.645,c. Dari hasil a dan b jumlah saldo kas/bank melebihi dari saldo kas minimal
yaitu 5.000.000,- , maka dibuat beberapa kebijakan yaitu :
a. Melakukan pembelian barang dengan pembayaran kontan kepada PBF
(Pedagang Besar Farmasi) untuk mendapatkan diskon yang lebih besar.
b. Menganalisa obat-obat OTC (Over The Counter) dan resep yang sering
dilayani dan yang sering dibeli konsumen, dan merencanakan penambahan
persediaan obat-obat tersebut sesuai analisa dengan pertimbangan untuk
meningkatkan performa pelayanan apotek.
c. Menganalisa resep-resep yang tidak terlayani dan merencanakan pembelian
obat-obat tersebut dalam jumlah yang sesuai.
d. Merencanakan pengeluaran rehabilitatif atau inventarisasi (perbaikan
fasilitas apotek) pada bulan dengan pertimbangan untuk meningkatkan
kinerja dan performa dari apotek.
e. Memberikan insentif untuk pegawai apotek seperti mengalokasikan sebagai
hasil diskon dari PBF untuk mensubsidi pembiayaan keperluan obat
pegawai, sehingga pegawai lebih merasa diperhatikan dan tidak melakukan
kecurangan-kecurangan di apotek (loyalitas pegawai lebih meningkat).
f. Menyerahkan setoran ke pusat.
Bilamana saldo akhir kas/bank ternyata hasilnya minus maka kebijakan yang APA
(Apoteker PenanggungJawab Apotek) lakukan yaitu mencari penyebabnya dengan
cara sebagai berikut :

Analisis data penjualan tunai. Apakah penurunan penjualan tunai lebih


disebabkan oleh faktor internal seperti banyak barang kosong, pelayanan
lambat atau harga mahal? atau oleh faktor eksternal seperti jumlah Apotek
bertambah, konsumen berkurang?
Maka kebijakan yang akan dilakukan di antaranya:
a. Jika penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor internal, maka Apotek
harus dapat meningkatkan kualitas sumber dayanya seperti melengkapi
barang, melayani lebih cepat, mengirimkan alat tagih lebih cepat,
memberikan insentif atau diskon.
b. Jika penyebabknya lebih dikarenakan oleh faktor eksternal, maka Apotek

harus dapat merayu dan mempengaruhinya agar pelanggan suka membeli


obat ke Apotek atau membayar piutangnya kecuali pelanggan yang kabur
-

dan bangkrut.
Analisis data penerimaan piutang. Apakah penurunan jumlah piutang yang
lunas lebih disebabkan oleh faktor internal seperti pengiriman alat tagih
terlambat tidak memberikan insentif? atau oleh faktor eksternal seperti
pelanggan belum mampu untuk membayar, pelanggan kabur atau bangkrut?
Maka kebijakan yang akan dilakukan di antaranya:
a. Jika penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor internal, maka Apotek
harus dapat meningkatkan kualitas sumber dayanya seperti melengkapi
barang, melayani lebih cepat, mengirimkan alat tagih lebih cepat,
memberikan insentif atau diskon.
b. Jika penyebabknya lebih dikarenakan oleh faktor eksternal, maka Apotek
harus dapat merayu dan mempengaruhinya agar pelanggan suka membeli
obat ke Apotek atau membayar piutangnya kecuali pelanggan yang kabur

dan bangkrut.
Analisis data pembayaran hutang dagang. Apakah ada faktur-faktur yang
belum jatuh tempo sudah dibayarkan, atau karena adaya tuntutan dari supplier
yang memperpendek masa kredit, sehingga jumlah pembayaran hutang
dagang ke supplier menjadi lebih besar dari yang direncanakan?
Maka kebijakan yang akan dilakukan di antaranya:
a. Jika penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor internal, ada unsur
kesengajaan membayar faktur yang belum jatuh tempo, maka bagian

keuangan Apotek harus dapat menjelaskan, apakah ada tambahan diskon


atau tidak?
b. Jika penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor eksternal, maka Apotek
harus dapat merayu dan mempengaruhinya agar supplier dapat
memberikan masa kredit yang lebih lama atau Apotek dapat menambah
-

modal kerja dengan meminjam ke Bank, agar likuiditasnya lebih baik.


Analisis data penggunaan biaya usaha. Apakah ada penggunaan pospos biaya
tertentu yang melebihi anggaran seperti pas biaya penjualan, entertain,
insentif, karena petugas yang terlalu boros atau adanya tuntutan pelanggan dan
kebijakan pemerintah?
Maka kebijakan yang akan dilakukan di antaranya:
a. Jika penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor internal seperti
pemborosan, maka Apotek harus segera melakukan cost reduction
(pengurangan secara bertahap) atau cost cutting (penghentian secara tibatiba).
b. Jika penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor eksternal seperti
permintaan insentif yang lebih besar atau karena adanya kenaikan tarif
listrik, telepon, BBM, maka Apotek harus merevaluasi cost benefitnya
(analisis biaya manfaat), dan melakukan cost reduction (efisiensi biaya)
atau cost cutting (pengurangan biaya yang berlebihan).

TUGAS

CASH FLOW

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Farmasi

IMAS MASITOH
3351151468
KELAS APOTEKER B

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2016
TUGAS

CASH FLOW

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Farmasi

NI MADE KARTI
3351151420
KELAS APOTEKER B

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2016
TUGAS

CASH FLOW

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Farmasi

NYOMAN MAITRI RAHAYUNITA


3351151453
KELAS APOTEKER C

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2016
TUGAS

CASH FLOW

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Farmasi

DIYAH RODHOTUL M.
3351151401
KELAS APOTEKER A

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2016
TUGAS

CASH FLOW

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Farmasi

RATIH PALUPI NINGTIAS


3351151493
KELAS APOTEKER B

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2016
TUGAS

CASH FLOW

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Farmasi

NI MADE KARTI
3351151420
KELAS APOTEKER B

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2016

Anda mungkin juga menyukai