Anda di halaman 1dari 21

Kantor Kesehatan Pelabuhan

Pekanbaru
2014

KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan


masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial
wabah (PHEIC), surveilans epidemiologi,
kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan
OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru
dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme,
unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di
wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas
darat negara

Annex

Setiap kejadian yang berpotensi PHEIC,


termasuk yang tidak dikenal sumber atau
penyebabnya serta kejadian-kejadian
atau penyakit lain yang tidak termasuk
dalam daftar dalam box diatas dan
dibawah, harus menggunakan algoritma

Bioterorisme

adalah upaya menebarkan

aksi teror menggunakan agen/senjata


biologis, unt
menyebabkan kesakitan
ataupun kematian pada
manusia, hewan,
ataupun tanaman.

Apa

maksudnya agen biologis di

sini? Ia adalah makhluk hidup, atau


bagian dari makhluk hidup. Contoh
disini adalah mikroorganisme, atau
jasad renik, seperti bakteri, virus,
dan fungi.

Kemampuannya untuk menyebabkan penyakit


dapat ditingkatkan

Kuman tsb akan kebal atau resisten terhadap


pengobatan yang telah ada

Kemampuannya untuk menyebar kesekitarnya


menjadi bertambah hebat, baik melalui udara, air
ataupun makanan. Sering pula dikenal sebagai
senjata biologik.

Sukar

untuk dideteksi dan tidak

menyebabkan penyakit untuk


beberapa jam sampai beberapa hari.

Bioterorisme

ini dapat digunakan pada

peperangan melawan suatu negara


atau kelompok orang, misalnya pada
tahun 2001 di Amerika Serikat spora
kuman anthrax telah dikirimkan melalui
sistem pos yang menimbulkan adanya
istilah bioterorisme.

Virus

Flu Burung yang ditemukan

di Indonesia pada tahun 2005 dan


mewabah saat itu adalah H5N1.
Yang hingga saat ini merupakan
virus flu burung yang paling
berbahaya.

Perang biologi telah digunakan berulang. Sebelum


abad ke-20, dilakukan dalam tiga bentuk:
1. Meracunkan makanan atau minuman dengan bahan
berjangkit
2. Menggunakan mikroorganisma, toksin atau hewan,
hidup
atau mati, dalam sistem senjata
3. Menggunakan kain yang dijangkit secara biologi

Abad ke-6 SM, Orang Assyrian meracun telaga


musuh dengan ergot, fungi yang membuatkan
musuh khayal.

Solon dari Athens menggunakan racun herba


Veratrum unt meracuni sumber air Phocaea semasa
pengepungannya terhadap bandar tersebut.

Abad ke-4 SM pemanah Scythia menggunakan


anak panah dengan mata bersalut najis hewan
menginfeksi luka musuh

Abad ke XIV XVIII


Pes, Cacar, Lepra, Rabies

Perang Dunia I : menggunakan kuman utk


membunuh kuda menganggu suplai
logistik

Dikembangkan anthrax sbg senjata

1939 Jepang meracuni sumber air minum


tentara Sovyet dengan bakteri typhoid

1942 Outbreak Tularemia di Stalingrad

1943 bbrp negara mengembangkan


Bioweapons program

PD II : Anthrax, botulism, plaque,


tularemia, Q fever, etc

Golongan A:
1. Risiko yang sangat tinggi yang membahayakan keamanan
suatu negara
2. Menyebar dari manusia ke manusia
3. Menimbulkan angka kematian yang sangat tinggi,
4. Menyebabkan kepanikan dan kekacauan sosial dan
diperlukan tindakan khusus bagi kesehatan masyarakat.
Contoh penyakit disebabkan oleh kuman anthrax, virus cacar
dan
demam berdarah, kuman penyebab penyakit pes dan
klostridium
botulinum (penyebab keracunan makanan).

Golongan B
1. kumpulan kuman yang mempunyai risiko tinggi walaupun
lebih rendah dari golongan A.
2. Cukup mudah menyebar.
3. Menyebabkan angka kesakitan cukup tinggi walaupun
angka kematian rendah.
Contoh bakteri penyebab brucellosis, salmonela, sigela,
e.coli, cholera, virus alfa dan penyebab infeksi otak, zatzat
racun (toksin) dan lain-lain.

Golongan C
1. Mempunyai risiko paling rendah
2. Berupa kuman yang dapat direkayasa untuk
disebarkan dimasa mendatang, karena mudah
didapatkan, diproduksi
3. Mempunyai potensi berdampak terhadap
kesehatan serta berpotensi menyebabkan
angka
kematian dan kesakitan yang tinggi.

Konvensi

pertama untuk melarang

penggunaan senjata biologis


ditandatangani di Jenewa pada tahun
1925

Di

tahun 1972, dibawah kepemimpinan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 103


negara menandatangani konvensi
mengenai senjata biologis, yang isinya
melarang pengembangan, produksi,
penumpukan, dan penggunaan senjata
biologis.

Pada konferensi mengenai bioterorisme di


San Diego, Kalifornia pada awal tahun
2000, para pakar menyimpulkan bahwa
Amerika Serikat tidak siap untuk
menghadapi serangan senjata biologis
dengan patogen seperti cacar, antrax,
Ebola, botulinum, dan lainnya

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai