Anda di halaman 1dari 20

SENJATA BIOLOGI (BIOLOGICAL WEAPONS)

Oleh :

Nur Aisyah : (14111610039)


Kelas : Biologi A/5

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


SYEKH NURJATI CIREBON

2013

1
SENJATA BIOLOGI DAN REKAYASA GENETIKA

A. Sejarah Mikroba

Peran penting mikrobiologi pertama kali diperkenalkan

dalam karya karya Louis Pasteur, Robert Koch, Winogradsky

dan lainnya yang menjadi terkenal dengan “Era Emas

Mikrobiologi”, (1870-1910). Selama era ini tidak hanya sebagian

besar bakteri agen-penyebab penyakit pada manusia telah

diidentifikasi, tetapi juga peran mikroorganisme sebagai

pendaur-ulang sebagian besar unsur hara penting kehidupan

organisme di bumi telah diketahui. Pertengahan pertama abad 20

para ahli (mikrobiologiwan) banyak mengkonsentrasikan pada

identifikasi bakteri (mikroba) dan upaya-upaya perawatan

penyakit yang kemungkinan disebabkan oleh jasad renik. Teknik

kultur murni (monokultur) mikroba telah dikembangkan oleh

Robert Koch, yang bermanfaat untuk mempelajari sifat patogen

dan mengkaji interaksinya dalam lingkungan alami yang

heterogen. Perkembangan bioteknologi selama paruh akhir abad

20, kemudian dipacu ledakan perkembangan biologi molekuler,

memberikan kontribusi keberhasilan perkembangan DNA

2
rekombinan, yang mempunyai banyak peran dalam

penggunaannya di lingkungan (Mahajoeno,2008). Dari kesekian

banyak spesies mikrobakteri yang tersebar luas diseluruh

permukaan bumi ini, dua penyakit utama yang disebabkan oleh

mikrobakteria pathogen pada manusia adalah tuberculosis dan

kusta ( Misnadiarly, 2006:22 ).

Pada masa yang bersamaan pengembangan keamanan

mikroba di lingkungan menjadi bagian besar perhatian untuk

maksud-maksud perdamaian dan pertahanan keamanan suatu

negara, sebaliknya erat berkaitan dengan kemampuan mikroba

sebagai sarana persenjataan perang, yang dikenal dengan senjata

biologi (hayati), atau sering dikonotasikan dengan senjata

pembunuh massa.

B. Pengertian Senjata Biologis

Senjata biologis yaitu senjata yang menggunakan bahan –

bahan biologi atau mikroba seperti virus, bakteri, jamur atau

toksin dari mahkluk hidup yang dapat menimbulkan penyakit

atau kematian pada manusia ataupun ternak. Senjata biologi

3
tidak langsung meluluh-lantakan fisik korban, tetapi menyerang

sistem kekebalan tubuh korban dari dalam. Senjata biologi ini

sangat berbahaya karena kehadirannya tidak dapat dipantau oleh

panca indra.

Penggunaan senjata biologis ternyata sudah ada sejak

dahulu kala. Sejarah mencacat saat tahun 1500 SM, bangsa

Hittites di Asia Kecil menggunakan korban yang terjangkit

penyakit untuk dikirim ke daerah musuh. Bangsa Armies juga

demikian. Sadar akan manfaat senjata biologis, mereka

menggunakannya untuk meracuni dan menyebarkan wabah ke

musuh-musuh mereka. Bahkan ada peneliti yang berpendapat

bahwa 10 peringatan Allah buat bangsa Mesir pada zaman Musa,

merupakan penggunaan dari senjata biologis manusia.

Di abad 20 ini, ternyata penggunaan senjata biologis pun

masih dilakukan. Tercatat pada awal abad 20 Jepang, Jerman,

Amerika dan Rusia sempat mengembangkan senjata biologis.

Sekarang ini penggunaan senjata biologis sudah diatur dalam

“Biological Weapon Convention ” tahun 1972 dan “Geneva

4
Protocol”. Dan sekarang walaupun beberapa negara maju sudah

menutup penelitian tentang bioweapon ini, namun ancaman tetap

saja ada, apabila perang benar-benar terjadi nanti.

Seiring berjalannya waktu senjata biologis sering disebut

juga sebagai “senjata nuklir orang miskin” (Gould, 1997).

Kenapa dibilang senjata nuklir orang miskin karna dalam

pembuatanya biaya dan teknologinya cukup rendah dibanding

nuklir dan kimia, tapi senjata ini efeknya tidak seperti

teknologinya yang rendah efek penghancuran massanya takkalah

hebat dengan senjata pemusnah missal lainnya walau dengan

teknologi yang rendah. Menurut perhitungan Office of

Technology Assessment di Konggres Amerika pada tahun 1993,

100 kg spora Bacillus anthracis yang disebarkan di atas ibukota

Washington bisa menimbulkan korban 3 juta jiwa.

Ada ancaman yang lebih berbahaya lagi dari senjata

biolagis ini yaitu senjata biolagis yang agennya telah direkayasa

sehingga kebal akan anti biotika, lebih mematikan dan

mengerikan. Sifat seperti ini biasanya hanya ditimbulkan oleh

5
kumpulan gen sederhana atau bahkan gen tunggal, sehingga

mudah dipindahkan dari satu jenis bakteri ke bakteri

lain. Biopreparat, jaringan instalasi pembuatan senjata biologis

di Rusia, dikabarkan telah merekayasa bakteri penyebab pes

dengan resistensi terhadap 16 jenis antibiotika.

C. Peranan Mikroba sebagai Senjata Biologis

Persenjataan biologi mendapat perhatian sejumlah

kalangan pada akhir-akhir ini karena berkaitan dengan

kemudahan pembuatan dan propagasi massa hayati (mikroba)

tidak saja oleh ahli biologi/mikrobiologiwan semata tetapi juga

mereka yang berpengalaman dalam kerja laboratorium propagasi

sel (kultur jaringan). Keahlian demikian diketahui atau dicurigai

mendapat pasokan dana atau menjadi alat kekuasaan beberapa

pejabat atau rejim pemerintahan dan kelompok radikal/ekstrimis

untuk mendukung misi atau untuk penggunaan terorisme.

Walaupun kenyataan bahwa senjata biologi sangat bermanfaat

dalam penanganan kekuatan militer biasa, kemungkinan terbesar

penggunaan senjata biologi boleh jadi oleh kelompok terorist ini

merupakan bagian dari para mikrobiologiwan yang terlatih

6
dengan keterampilan laboratorik tinggi. Ada organisasi bahkan

negara sedang berkembang yang sangat miskin atau kelompok

politik yang sangat ekstrim dapat membutuhkan keuangan sangat

besar menguasai keahlian teknis untuk memeperoleh dan

menggunakan senjata biologik. Jadi agen-agen ini berpotensi

merusak massa yang terselubung yang ekivalen dengan bom

atom oleh orang-orang di negara maju (URL,2008).

Adanya bakteri patogen ataupun virus yang sangat

bermanfaat untuk “perang hayati” anggotanya sangat mudah

untuk diperolehnya, mengembangbiakannya dan

menyebarluaskannya. Mikroorganisme yang sangat umum

seperti: Bacillus anthraxis, Virus Smallpox, Yersinia pestis,

Salmonella typhi, Virus Rabies, Virus Ebola dan banyak lagi

yang lainnya. Racun yang didapat pada biota disebut biotoksin.

Racun yang ada pada biota dapat berupa racun asli, yakni biota

itu sendiri beracun atau akibat kontaminasi dengan bahan

beracun seperti pencemar yang ada pada media di mana ia hidup.

Racun akibat kontaminasi ini disebut racun sekunder dan tidak

asli. Yang dimaksud dengan biotoksin tergolong pada racun asli,

yakni organisme itu sendiri beracun bagi manusia dan organisme

7
lain racun di dalam mikroba dapat berupa racun yang dibuat oleh

mikroba itu sendiri ataupun dapat berupa sisa metabolisme

(Soemirat, 2003:21).

● Manfaat Senjata Biologis, terdiri dari yaitu :

- Bermanfaat dalam penanganan kekuatan militer biasa

● Bahaya Senjata Biologis, terdiri dari yaitu :

- Senjata biologi tidak langsung meluluh-lantakan fisik korban,

tetapi menyerang sistem kekebalan tubuh korban dari dalam.

Senjata biologi ini sangat berbahaya karena kehadirannya

tidak dapat dipantau oleh panca indra.

D. Jenis-Jenis Bahan Biologi Yang Dapat Digunakan Sebagai

Senjata

1. Anthrax

8
Antraks adalah penyakit sangat mematikan yang
disebabkan bakteri Bacillus anthracis dalam bentuknya yang
paling ganas. Dalam Bahasa Yunani, Antraks bermakna
"batubara". Istilah ini digunakan karena kulit para korban akan
berubah menjadi hitam. Penyakit ini bersifat zoonosis yang
berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, namun tidak
dapat ditularkan antara sesama manusia. Tahun 2001 kantor
senat Amerika pernah mendapat serangan Antraks melalui
media surat, 5 terbunuh dan 17 terinfeksi.
2. Virus Ebola

Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia


Filoviridae. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit
badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat
kematian berkisar antara 80% - 100%. Asal katanya adalah dari
sungai Ebola di Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat
kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa
inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai

9
10 hari. Sejauh ini, Ebola adalah penyakit yang paling
mematikan diseluruh dunia.
3. Smallpox

Smallpox disebabkan oleh virus variola. Tanda-tanda


terjangkit smallpox seperti halnya demam tinggi, sakit pada
badan, ruam yang berkembang dari benjolan berisi cairan
menjadi koreng, bekas luka berbentuk bintik-bintik.
4. Plague

Korban yang terinfeksi virus Palgue, jika tidak diobati


dalam 24 jam pertama infeksi, 70 persen dari mereka

10
mengalami kematian. Wabah menyebar melalui udara dengan
batuk, bersin dan kontak tatap muka. Gejalanya meliputi
demam tinggi, batuk, lendir berdarah dan kesulitan bernapas.
5. Tularemia

Tularemia adalah penyakit menular yang disebabkan oleh


bakteri Francisella tularensis. Penyakit ini didapat setelah
bersentuhan dengan binatang dan unggas itu, oleh memakan
daging yang tidak dimasak benar-benar dan dari gigitan kutu
binatang atau serangga penghisap darah lain. Kelinci ialah
binatang sumber penyakit ini yang paling umum.

Mikroorganisme yang menyebabkan itu adalah salah satu


bakteri yang paling menular di Bumi. Ttahun 1941, Uni Soviet
melaporkan 10.000 kasus penyakit. Kemudian, selama
pengepungan Jerman Stalingrad pada tahun berikutnya, jumlah
ini melonjak menjadi 100.000

11
6. Toksin Botulinu

Toksin botulinum adalah protein dan neurotoksin yang


diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum. Ini adalah zat
akut yang paling beracun yang pernah dikenal. Toksin
botulinum dapat menyebabkan botulisme, penyakit yang serius
dan mengancam jiwa pada manusia dan hewan, tidak berwarna
dan tidak berbau. Dalam 12 hingga 36 jam kemudian, akan
muncul gejala: kaburnya pengelihatan, muntah dan kesulitan
menelan.Tanpa dukungan pernapasan, Clostridium botulinum
bisa membunuh dalam tempo 24 sampai 72 jam.

12
7. Rinderpest

Ketika Genghis Khan menginvasi Eropa pada abad ke-13,


ia sengaja melepaskan senjata biologis menakutkan yang
menyerang ternak seperti halnya sapi dengan begitu
mematikan, dikenal di seluruh dunia saat ini dengan nama
Jerman-nya, rinderpest.
Rinderpes disebabkan oleh virus terkait erat dengan
campak, dan itu mempengaruhi ternak dan hewan ruminansia
lainnya seperti kambing, bison dan jerapah. Kondisi ini sangat
menular, menyebabkan demam, kehilangan nafsu makan,
disentri dan radang selaput lendir. Kondisi mengisap selama
enam sampai 10 hari, ketika hewan biasanya meninggal akibat
dehidrasi.

13
8. Rice Blast
Sejumlah bakteri, virus dan racun merupakan ancaman
yang signifikan untuk manusia, tapi banyak agen biologis
dunia lebih memilih mangsa yang berbeda: tanaman pangan
yang dibudidayakan. Memotong suplai makanan musuh adalah
strategi militer yang telah teruji, apakah Anda membela tanah
air Anda terhadap pasukan invasi atau mengepung kota
bertembok. Tanpa makanan, populasi melemah, panik,
kerusuhan dan akhirnya mati. Beberapa negara, terutama
Amerika Serikat dan Rusia, telah mencurahkan banyak
penelitian terhadap penyakit dan bahkan serangga yang
menargetkan tanaman pangan utama.
9. Virus Chimera

Virus chimera didefinisikan oleh Pusat Biologis Veteriner


Amerika sebagai "mikroorganisme hybrid baru yang diciptakan

14
dengan bergabung fragmen asam nukleat dari dua atau lebih
mikroorganisme yang berbeda di mana masing-masing
minimal dua fragmen mengandung gen penting yang
diperlukan untuk replikasi. " Istilah chimera sudah dirujuk ke
organisme individu yang tubuhnya mengandung populasi sel
dari zigot yang berbeda atau organisme yang dikembangkan
dari bagian embrio yang berbeda. Dalam mitologi, chimera
adalah makhluk seperti Hippogriff atau Gryphon yang
terbentuk dari bagian binatang yang berbeda, demikian nama
untuk virus ini. Pada akhir tahun 1980-an, pemerintah Uni
Soviet mengembangkan project Chimera yang berusaha
mengkombinasikan antara smallpox dan ebola menjadi 1
virus super.
10. Virus Nipah

Virus Nipah diidentifikasi pada bulan April 1999, ketika


itu menyebabkan wabah penyakit saraf dan pernafasan pada
peternakan babi di Semenanjung Malaysia, yang

15
mengakibatkan 257 kasus manusia, termasuk 105 kematian
manusia dan pemusnahan satu juta babi. Di Singapura, 11
kasus, termasuk satu kematian, terjadi pada pekerja rumah
potong hewan terkena babi yang diimpor dari peternakan yang
terkena Malaysia. Virus Nipah telah diklasifikasikan oleh Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit sebagai agen Kategori
C. Nama "Nipah" mengacu pada tempat, Sungai Nipah di
Negeri Sembilan Negara, Malaysia, sumber kasus manusia dari
mana virus Nipah pertama kali diisolasi.

16
REKAYASA GENETIKA

A. Pengertian Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan

manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara

membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen. DNA

rekombinan adalah DNA yang urutannya telah direkombinasikan

agar memiliki sifat-sifat atau fungsi yang kita inginkan sehingga

organisme penerimanya mengekspresikan sifat atau melakukan

fungsi yang kita inginkan. Obyek rekayasa genetika mencakup

hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi,

hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga

tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling

banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu

bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian

(termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan

juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang

masing-masing.

17
C. Tahap-Tahap Rekayasa Genetik

a. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang

diinginkan.

b. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta.

c. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid

d. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri.

e. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan

f. Pemanenan produk

D. Manfaat Rekayasa Genetik

a. Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan

diproduksinya berbagai hormon manusia seperti insulin dan

hormon pertumbuhan.

b. Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah.

c. Tersedianya sumber energy yang terbaharui.

d. Proses industri yang lebih murah.

e. Berkurangnya polus

f. Adanya pestisida alami hasil dari tanaman rekayasa genetik.

18
SOAL-SOAL LKS

1. Apa yang dimaksud dengan senjata biologis?

2. Sebutkan beberapa mikroba yang digunakan dalam

pembuatan senjata biologis?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pembuatan senjata

biologis

4. Apa manfaat dan kerugian dari penggunaan senjata

biologis?

5. Apa yang dimaksud dengan rekayasa genetika?

6. Sebutkan proses-proses dalam rekayasa genetika?

7. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rekayasa

genetika?

8. Apa manfaat penting dari rekayasa genetika bagi

kehidupan manusia?

9. Apa behaya dari penggunaan rekayasa yang salah?

10. Jelaskan hubungan antara senjata biologis dengan rekayasa

genetika?

19
REFERENSI

Campbell dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Campbell dkk. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Sudjadi, bagod. 2006. Biologi sains untuk kehidupan.

Jakarta; yudistira.

http://www.biologi-sel.com/2013/05/manfaat-rekayasa-geneti

ka.html. tgl 06 sep19:56

20

Anda mungkin juga menyukai