DAFTAR ISI
BAB I. UMUM ........................................................................................................................... 1
BAB II. PENGUMUMAN PELELANGAN ............................................................................... 3
BAB III INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) .................................................................... 4
UMUM ................................................................................................................................ 4
A.
LINGKUP PEKERJAAN............................................................................................................. 4
SUMBER DANA ....................................................................................................................... 4
PESERTA PELELANGAN ......................................................................................................... 4
LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN), PERSEKONGKOLAN SERTA
PENIPUAN............................................................................................................................... 4
LARANGAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN .......................................................................... 4
PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI ...................................................................... 5
SATU PENAWARAN TIAP PESERTA ........................................................................................ 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
B.
8.
9.
10.
11.
12.
C.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
D.
F.
21.
22.
23.
24.
E.
J.
BAB I. UMUM
14. Aplikasi SPSE : Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)
berbasis web yang terpasang di server LPSE yang dapat diakses melalui website LPSE.
15. Form Isian Elektronik :Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis berisi komponen
isian yang dapat diinput oleh pengguna aplikasi
16. Form Isian Elektronik Data Kualifikasi : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang
digunakan penyedia barang/jasa untuk menginputkan dan mengirimkan data kualifikasi.
17. E-Lelang: Proses pelelangan dengan tahapan sesuai Peraturan Direksi Perum LPPNPI
Nomor: PER.031/LPPNPI/IX/2015 tanggal 4 September 2015 tentang Prosedur
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa di Lingkungan Perum LPPNPI beserta
lampirannya. Semua istilah pelelangan pada dokumen ini merujuk pada pengertian elelang
18. Lelang tidak mengikat dapat dilaksanakan untuk semua pengadaan apabila Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dalam Tahun Anggaran berjalan belum
mendapat persetujuan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian
Teknis dan/atau kondisi lain yang menyebakan pekerjaan belum dapat dilaksanakan
C. Pelelangan ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang bergerak dibidang Jasa
Konstruksi dengan Klasifikasi Perusahaan Kecil/ Non Kecil.
D. Panitia Pengadaan mengumumkan pelaksanaan Pelelanganmelalui website LPSE Airnav
Indonesia (eproc.airnavindonesia.co.id).
3. Pelaksanaan Pengadaan
Tempat dan alamat : Gedung Kantor Pusat Perum LPPNPI
Jalan Ir. H. Juanda Karanganyar, NeglasariTangerang 15121
4. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan:
Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE
Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian.
Tangerang,
Oktober2015
A.
UMUM
1.
Lingkup Pekerjaan
1.1
1.2
1.3
2.
Sumber Dana
Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum dalam LDP.
3.
Peserta Pelelangan
3.1
Pelelanganini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta pengadaan berbentuk Non
Agen dengan melampirkan surat dukungan dari Agen/Distributor.
Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan Kemitraan/KSO, baik dengan
perusahaan nasional maupun asing maka peserta harus memiliki Perjanjian Kemitraan
/Kerja Sama Operasi yang memuat persentaseKemitraan/KSO dan perusahaan yang
mewakili Kemitraan/KSO tersebut.
Peserta Kemitraan/KSO dilarang untuk mengubah perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi.
3.2
3.3
4.
4.1
Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi etika
pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
a. berusaha mempengaruhi anggota Panitia Pengadaan dalam bentuk dan cara
apapun, untuk memenuhi keinginan peserta yang bertentangan dengan Dokumen
Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil pelelangan
sehingga mengurangi/menghambat/memperkecil/meniadakan persaingan yang
sehat dan/atau merugikan pihak lain; dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak
benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pengadaan ini.
4.2
Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud pada angka 4.1
dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses pelelangan atau pembatalan
penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam Perusahaan;
c. gugatan secara perdata;dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
5.
5.1
Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya, menghindari dan
mencegah pertentangan kepentingan para pihak terkait, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
5.2
5.3
Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada angka 5.1. antara lain meliputi:
a. dalam suatu badan usaha, anggota Direksi atau Dewan Komisaris suatu Badan
Usaha dilarang merangkap sebagai anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada
Badan Usaha lainnya yang menjadi peserta pada Pelelangan yang sama.
b. pengurus koperasi pegawai atau anak perusahaan pada BUMN/BUMD yang
mengikuti Pengadaan dan bersaing dengan perusahaan lainnya, merangkap sebagai
anggota Panitia Pengadaan atau pejabat yang berwenang menetapkan pemenang
Pelelangan.
c. Pejabat Yang Berwenang dan/atau anggota Panitia Pengadaan, baik langsung
maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan perusahaan peserta;
d. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih dari 50% (lima puluh perseratus)
pemegang saham.
Pegawai Negeri Sipil, pegawai Bank Indonesia, pegawai BHMN/BUMN/BUMD dilarang
menjadi peserta kecuali cuti diluar tanggungan Negara/BI/BHMN/BUMN/BUMD.
6.
6.1
6.2
7.
B.
DOKUMEN PENGADAAN
8.
8.1
8.2
f.
g.
h.
i.
8.3
8.4
9.
10.
Pemberian Penjelasan
10.1
Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal
dalam aplikasi SPSE.
10.2 Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian penjelasan tidak dapat dijadikan dasar
untuk menolak/menggugurkan penawaran.
10.3 Apabila diperlukan Panitia Pengadaan dapat memberikan informasi yang dianggap
penting terkait dengan dokumen pengadaan.
10.4 Apabila dipandang perlu, Peserta dapat melakukan peninjauan lapangan.Biaya
peninjauan lapangan ditanggung oleh peserta.
10.5 Panitia Pengadaanmenjawab setiap pertanyaan yang masuk, kecuali untuk substansi
pertanyaan yang telah dijawab.
10.6 Apabila diperlukan Panitia Pengadaan pada saat berlangsungnya pemberian penjelasan
dapat menambah waktu batas akhir tahapan tersebut sesuai dengan kebutuhan.
10.7 Dalam hal waktu tahap penjelasan telah berakhir, Peserta tidak dapat mengajukan
pertanyaan namun Panitia Pengadaan masih mempunyai tambahan waktu untuk
menjawab pertanyaan yang masuk pada akhir jadwal.
10.8 Apabila dipandang perlu, Panitia Pengadaan dapat memberikan penjelasan (ulang).
10.9 Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian penjelasan dalam aplikasi SPSE merupakan
Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP).
10.10 Jika dilaksanakan peninjauan lapangan dapat dibuat Berita Acara Pemberian Penjelasan
Lanjutan dan diunggah melalui aplikasi SPSE.
11.
11.1
Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-hal/ ketentuan baru atau perubahan
penting yang perlu ditampung, maka Panitia Pengadaan menuangkan ke dalam Adendum
Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
11.2
11.3
11.4
11.5
11.6
11.7
11.8
12.
Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis, gambar dan/atau nilai total HPS, harus
mendapatkan persetujuan Direktur Terkait Unit ST sebelum dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pengadaan.
Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak dituangkan dalam
Adendum Dokumen Pengadaan, maka ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap
tidak ada dan ketentuan yang berlaku adalah Dokumen Pengadaan yang awal.
Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran,
Panitia Pengadaan dapat menetapkan Adendum Dokumen Pengadaan berdasarkan
informasi baru yang mempengaruhi substansi Dokumen Pengadaan.
Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen Pengadaan.
Panitia Pengadaan dapat mengumumkan Adendum Dokumen Pengadaan dengan cara
mengunggah (upload) file adendum Dokumen Pengadaan melalui aplikasi SPSE paling
lambat 2 (dua) hari kalender sebelum batas akhir pemasukan penawaran.
Apabila Panitia Pengadaan akan mengunggah (upload) file Adendum Dokumen
Pengadaan kurang dari 2 (dua) hari kalender sebelum batas akhir pemasukan
penawaran, maka Panitia Pengadaan wajib mengundurkan batas akhir pemasukan
penawaran.
Peserta dapat mengunduh (download) Adendum Dokumen Pengadaan yang diunggah
(upload) Panitia Pengadaan pada aplikasi SPSE (apabila ada).
Tambahan Waktu Pemasukan Dokumen Penawaran
Apabila adendum dokumen pengadaan mengakibatkan kebutuhan penambahan waktu
penyiapan dokumen penawaran maka Panitia Pengadaan memperpanjang batas akhir
pemasukan penawaran.
C.
13.
13.1
13.2
14.
Bahasa Penawaran
14.1
14.2
14.3
15.
Dokumen Penawaran
Dalam metode penyampaian penawaran, dokumen Penawaran yang diperlukan
sebagaimana tercantum pada BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP).
16.
16.1
16.2
Harga Penawaran
Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain
yang sah serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan
pengadaan ini diperhitungkan dalam total harga penawaran.
17.
17.1
Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang sebagaimana tercantum
dalam LDP.
Pembayaran atas pelaksanaan pengadaan barang ini dilakukan sesuai dengan
sebagaimana tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam Kontrak.
17.2
18.
18.1
18.2
Masa berlaku penawaran sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam LDP.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP.
19.
19.1
19.2
Peserta mengisi form isian elektronik data kualifikasi dalam aplikasi SPSE.
Data Kualifikasi dianggap telah disetujui dan ditandatangani oleh peserta pengadaan,
kecuali untuk penyedia barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama Operasi
(KSO) Pakta Integritas dan Data Kualifikasi ditandatangani oleh pejabat yang menurut
perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili Kemitraan/KSO.
20.
Pakta Integritas
20.1
Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan
nepotisme (KKN).
Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada suatu paket pekerjaan melalui aplikasi
SPSE, maka peserta telah menandatangani Pakta Integritas, kecuali untuk penyedia
barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO), badan usaha yang
ditunjuk mewakili Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) wajib menyampaikan pakta
integritas melalui fasilitas unggahan lainnya pada form isian elektronik data kualifikasi di
aplikasi SPSE.
20.2
D.
21.
21.1
File penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri dari file penawaran yang telah
disandikan/ dienkripsi.
File penawaran disandikan/dienkripsi dengan Aplikasi Pengaman Dokumen (APENDO).
Peserta mengirimkan file penawaran yang telah disandikan/dienkripsi melalui aplikasi
SPSE sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Data kualifikasi diinput dan dikirimkan melalui form isian elektronik data kualifikasi pada
SPSE.
21.2
21.3
21.4
22.
22.1
22.2
22.3
22.4
22.5
22.6
d. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi secara berulang sebelum batas akhir
waktu pemasukan Dokumen Penawaran. Data kualifikasi yang dikirimkan terakhir
akan menggantikan data kualifikasi yang telah terkirim sebelumnya.
Surat/Form penawaran dan/atau surat/form lain sebagai bagian dari dokumen penawaran
yang diunggah (upload) ke dalam aplikasi SPSE dianggap sah sebagai dokumen
elektronik dan telah ditandatangani secara elektronik oleh pemimpin/direktur perusahaan
atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak
mewakili perusahaan yang bekerjasama.
Peserta tidak perlu menggunggah (upload) hasil pemindaian dokumen asli yang bertanda
tangan basah dan berstempel, kecuali surat lain yang memerlukan tanda tangan basah
dari pihak lain.
Peserta dapat menggunggah (upload) ulang file penawaran untuk mengganti atau
menimpa file penawaran sebelumnya, sampai dengan batas akhir pemasukan penawaran.
Pengguna SPSE wajib mengetahui dan melaksanakan ketentuan penggunaan Apendo
yang melekat pada Apendo.
Untuk Peserta yang berbentuk konsorsium/ kemitraan/bentuk kerjasama lain, pemasukan
penawaran
dilakukan
oleh
badan
usaha
yang
ditunjuk
mewakili
konsorsium/kemitraan/bentuk kerjasama lain.
23.
23.1
Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui aplikasi SPSE kepada Panitia
Pengadaan paling lambat pada waktu yang ditentukan oleh Panitia Pengadaan.
Panitia Pengadaan tidak diperkenankan mengubah waktu batas akhir pemasukan
penawaran kecuali :
a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis;
c. perubahan dokumen pengadaan yang mengakibatkan kebutuhan penambahan waktu
penyiapan dokumen; atau
d. tidak ada peserta yang memasukkan penawaran sampai dengan batas akhir
pemasukan penawaran.
Dalam hal Panitia Pengadaan mengubah waktu batas akhir pemasukan penawaran maka
harus menginputkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan pada aplikasi SPSE.
Dalam hal setelah batas akhir pemasukan penawaran tidak ada peserta yang
memasukkan penawaran, Panitia Pengadaan dapat memperpanjang batas akhir jadwal
pemasukkan penawaran.
Pepanjangan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka 23.4 dilakukan pada hari
yang sama dengan batas akhir pemasukan penawaran.
23.2
23.3
23.4
23.5
24.
E.
25.
Pembukaan Penawaran
25.1
25.2
10
25.3
25.4
25.5
file yang bersangkutan tidak dapat dibuka dan bila dianggap perlu LPSE dapat
menyampaikan file penawaran tersebut kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan
Pemerintah (LKPP).
Berdasarkan keterangan dari LPSE atau LKPP, apabila file penawaran tidak dapat
dibuka/didekripsi maka Panitia Pengadaan dapat menetapkan bahwa file penawaran
tersebut tidak memenuhi syarat sebagai penawaran dan penyedia barang/jasa yang
mengirimkan file penawaran tersebut dianggap tidak memasukkan penawaran. Apabila
dapat dibuka, maka Panitia Pengadaan akan melanjutkan proses atas penawaran yang
bersangkutan.
Panitia Pengadaan tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan
penawaran, kecuali untuk file penawaran yang sudah dipastikan tidak dapat dibuka
berdasarkan keterangan LPSE.
Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka Panitia Pengadaan
tetap melanjutkan proses pelelangan dengan melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis
dan harga sebagaimana ketentuan angka 27.
26.
26.1
26.2
26.3
11
a.
volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan;
b. apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan
yang ditawarkan tidak boleh diubah;
c. jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar kuantitas dan harga
tetap dibiarkan kosong;
d. Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar kuantitas dan harga disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga
satuan pekerjaan dianggap nol; dan
e. Hasil koreksi aritmatik pada bagian harga satuan dapat mengubah nilai total harga
penawaran sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah
dari urutan peringkat semula;
26.4 Total harga penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai total HPS, dinyatakan
gugur.
26.5 Apabila semua harga penawaran setelah koreksi aritmatik untuk kontrak harga satuan
atau kontrak gabungan Lump sum yang melebihi nilai total HPS, pelelangan dinyatakan
gagal dan harga satuan di atas nilai total HPS, selanjutnya dilakukan klarifikasi terhadap
harga satuan timpang.
26.6 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Panitia Pengadaan menyusun urutan dari penawaran
terendah.
26.7 Pelaksanaan evaluasi sistem gugur, dilakukan oleh Panitia Pengadaanterhadap 3 (tiga)
penawaran yang memenuhi syarat yang dimulai dengan penawaran terendah setelah
koreksi aritmatik.
26.8 Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga) penawar yang nilai
penawarannya di bawah nilai total HPS maka proses pelelangan tetap dilanjutkan dengan
melakukan evaluasi penawaran.
26.9 Panitia Pengadaan melakukan evaluasi penawaran yang meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis;
c. evaluasi harga; dan
d. evaluasi kualifikasi.
26.10 Evaluasi Administrasi:
a. evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai
pada saat penilaian kualifikasi;
b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pengadaan ini
dipenuhi/dilengkapi;
2) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu sebagaimana
tercantum dalam LDP;
b) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka
waktu yang ditetapkan dalam LDP;dan
c) bertanggal.
c. Panitia Pengadaan dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan
meragukan;
d. peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
12
e. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah terdapat Peserta yang tidak memenuhi
persyaratan administrasi maka Panitia Pengadaan melakukan evaluasi administrasi
terhadap penawar terendah berikutnya (apabila ada);
f. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) Peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan
g. apabila tidak ada Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka pelelangan
dinyatakan gagal.
26.11 Evaluasi Teknis untuk dokumen penawaran dengan 1 (satu) file metode evaluasi sistem
gugur ambang batas teknis:
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam LDP;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugurambang batas teknis dengan
ketentuan:
1) Evaluasi Teknis dilakukan dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi;
2) Evaluasi teknis dalam sistem gugur menggunakan sistem ambang batas
terhadap unsur teknis yang dinilai;
3) Panitia Pengadaan menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi
sebagaimana tercantum dalam LDP;
4) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis apabila:
a)
spesifikasi teknis barang dan/atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan
persyaratan teknis sebagaimana tercantum dalam LDP;
b)
jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah
terima pekerjaantidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP ;
c)
identitas (jenis, tipe dan merk) yang ditawarkan tercantum dengan lengkap
dan jelas;
d)
layanan purna jualsebagaimana tercantum dalam LDP;
e)
tenaga teknis yang diperlukan sebagaimana tercantum dalam LDP;
f)
syarat-syarat lainnya yang ditentukan dalam LDP.
5) Selanjutnya Panitia Pengadaan melakukan penjumlahan nilai teknis dan
membandingkan dengan ambang batas nilai teknis sebagaimana tercantum
dalam LDP;
6) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis apabila mendapatkan
ambang batas nilai teknis minimal 80
d. Dalam hal evaluasi teknis menggunakan ambang batas nilai teknis, penawaran
dinyatakan lulus teknis apabila masing-masing unsur maupun nilai total keseluruhan
unsur memenuhi ambang batas teknisyang ditetapkan dalam LDP.
e. Panitia Pengadaan (apabila diperlukan) dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk
bahan/alat tertentu sebagaimana tercantum dalam LDP dengan biaya sepenuhnya
menjadi beban peserta;
f. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan,
Panitia Pengadaan melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam klarifikasi peserta
tidak diperkenankan mengubah substansi penawaran. Hasil klarifikasi dapat
menggugurkan penawaran;
g. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi harga;
h. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi harga;
13
i.
apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi Teknis maka pelelangan dinyatakan
gagal;dan
j.
Terhadap peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan untuk dilakukan
evaluasi kualifikasi.
26.12 Evaluasi Harga :
a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting, dengan
ketentuan:
1) total harga penawaran dibandingkan terhadap nilai total HPS.
2) total harga penawaran atau penawaran setelah koreksi aritmatik melebihi nilai total
HPS, dinyatakan gugur; dan
3) apabila semua harga penawaran di atas nilai total HPS, pelelangan dinyatakan
gagal;
4) harga satuan penawaran yang nilainya melebihi dari harga satuan yang tercantum
dalam HPS selanjutnya dilakukan klarifikasi. harga satuan penawaran tersebut
dinyatakan timpang dan hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar
Kuantitas dan Harga;
5) matapembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan klarifikasi
dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk
dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
6) apabila ada perbedaan antara penulisan nilai harga penawaran antara angka dan
huruf maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf;
7) apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam huruf
tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka; atau
8) apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur.
b. Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut:
1)
klarifikasi terhadap hasil koreksi aritmatik, apabila ada koreksi/perubahan;
2)
klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri berbeda dibandingkan
dengan perkiraan Panitia Pengadaan dan/atau Daftar Inventarisasi
Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri;
3)
klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80% (delapan
puluh perseratus) HPS dengan ketentuan:
1)
apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus
bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan 5% (lima perseratus)
dari nilai total HPS; dan
2)
apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai
Jaminan Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dandimasukkan
dalam Daftar Hitam Perusahaan;
3)
Hasil klarifikasi dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh
Panitia Pengadaan dengan Penyedia.
26.13 Evaluasi harga untuk 1 (satu) file sistem gugur, apabila :
a. 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi
evaluasi harga maka Panitia Pengadaan dapat melakukan evaluasi terhadap
penawar terendah berikutnya (apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi;
b. hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi harga, maka evaluasi
tetap dilanjutkan dengan evaluasi kualifikasi; dan
c. tidak ada peserta yang lulus evaluasi harga maka pelelangan dinyatakan gagal.
26.14 Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat terjadinya persaingan
usaha tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan), maka
14
pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam
Perusahaan.
26.15 Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga penawaran yang sama, maka
Panitia Pengadaan memilih peserta yang mempunyai kemampuan teknis lebih besar dan
hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil Pelelangan.
26.16 Panitia Pengadaan menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang dan
calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
26.17 Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi harga maka pelelangan dinyatakan gagal.
27.
27.1
Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan sebagai bagian dalam proses
evaluasi.
Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan dengan ketentuan :
a. dilakukan terhadap calon pemenang sampai dengan mendapatkan harga yang
terendah dan dinilai wajar serta dapat dipertanggungjawabkan;
b. klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dapat dilakukan pada bagian harga satuan
dan/atau pada bagian harga lumpsum;
c. penawaran harga setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai HPS dinyatakan gugur.
Negosiasi harga yang dilakukan dapat menggunakan e-reverse auction. Pada proses
tersebut baik peserta dan Prinsipal/Pabrikan harus secara bersama-sama mengikuti
proses e-reverse auction untuk dikompetisikan dengan peserta dan pabrikan lainnya
hingga diperoleh harga terendah yang dianggap responsif
27.2
27.3
28.
Evaluasi Kualifikasi
28.1
Panitia Pengadaan menyusun 3 (tiga) urutan peserta yang lulus evaluasi administrasi,
teknis dan harga (apabila ada) sebagai calon pemenang, serta calon pemenang cadangan
1 dan 2 (apabila ada).
Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang serta calon pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
Evaluasi DataKualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode sistem gugur.
Pakta integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta sebelum pemasukan
penawaran (untuk peserta yang melakukan kemitraan/KSO)
Tata Cara Evaluasi Kualifikasi dilakukan sesuai ketentuan dalam Dokumen Pengadaan
ini.
Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi apabila:
1) Untuk peserta yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) formulir
kualifikasi ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian Kemitraan/Kerja
Sama Operasi berhak mewakili Kemitraan/KSO; atau
2) memiliki ijin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan, kecuali peserta
perorangan;
3) perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang dihentikan kegiatan usahanya;
4) salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta perorangan
tidak masuk dalam Daftar Hitam Perusahaan dan/atau Daftar Hitam Nasional
Pemerintah;
5) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun terakhir (SPT Tahunan);
6) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sejenis sebagai Penyedia dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak;
28.2
28.3
28.4
28.5
28.6
15
7)
28.9
29.
Pembuktian Kualifikasi
29.1
29.2
28.7
28.8
29.3
29.4
29.5
29.6
29.7
30.
F.
31.
31.2. Khusus untuk nilai pekerjaan diatas Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)
penetapan pemenang dilakukan olehDirektur Utama berdasarkan usulan dari Panitia
Pengadaan.
31.3. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan akan mengakibatkan
Surat Penawaran habis masa berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada calon
16
pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) untuk memperpanjang surat
penawaran secara tertulis sampai dengan perkiraan jadwal penandatanganan kontrak.
31.4. Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang tidak bersedia
memperpanjang masa berlaku surat penawaran dan jaminan penawaran (apabila
dipersyaratkan) dianggap mengundurkan diri dan tidak dikenakan sanksi.
32.
Pengumuman Pemenang
Panitia Pengadaan mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada) melalui aplikasi SPSE, di website sebagaimana tercantum dalam LDP.
33.
33.1
Sanggahan
17
Sanggahan Banding
34.1
Apabila Penyedia Barang dan/atau Jasa tidak puas terhadap jawaban Panitia Pengadaan,
maka dapat mengajukan surat sanggahan banding kepada Pejabat Yang Berwenang yang
terkait dengan pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa tersebut.
Surat sanggahan banding disampaikan kepada Pejabat Yang Berwenang sebagaimana
dimaksud dalam angka 34.1 diatas selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak
diterimanya jawaban atas sanggahan dari Panitia Pengadaan tersebut.
Pejabat Yang Berwenang memberikan jawaban selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari kalender sejak surat sanggahan banding diterima.
Apabila sanggahan atau sanggahan banding ternyata tidak benar, maka Penyedia Barang
dan/atau Jasa yang mengajukan sanggahan tersebut dikenakan sanksi administrasi
berupa tidak diikutsertakan dalam proses Pengadaan Barang dan/atau Jasa di lingkungan
Perusahaan selama 2 (dua) tahun kalender dan dimasukkan dalam daftar hitam
Perusahaan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun kalender. Terhadap Jaminan Sanggahan
yang telah diserahkan oleh Penyedia Barang dan/atau Jasa menjadi milik Perusahaan;
34.2
34.3
34.4
G.
PENUNJUKAN PEMENANG
35.
35.1
18
PELELANGAN GAGAL
36.
Pelelangan Gagal
36.1
Pelelangan dinyatakan gagal oleh Head of Procurement, berdasarkan hasil kerja Panitia
Pengadaanapabila:
a. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;
b. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
c. berdasarkan analisis Panitia Pengadaan tidak ada penawaran yang memenuhi
kewajaran harga; atau
d. seluruh harga penawaran melebihi Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
Pelelangan dinyatakan gagal oleh Pejabat Yang Berwenang apabila :
a. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan
dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang telah ditetapkan;
b. sanggahan atau sanggahan banding dari Penyedia Barang dan/atau Jasa ternyata
terbukti benar.
Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Panitia Pengadaan memberitahukan kepada
seluruh peserta.
Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal, maka Panitia Pengadaan meneliti dan
menganalisis penyebab terjadinya pelelangan gagal, menentukan langkah selanjutnya,
yaitu melakukan:
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan
Perusahaan tidak memberikan ganti rugi kepada peserta pelelangan apabila
penawarannya ditolak atau pelelangan dinyatakan gagal.
36.2
36.3
36.4
36.5
I.
JAMINAN PELAKSANAAN
37.
Jaminan Pelaksanaan
37.1
Penyedia Barang dan/atau Jasa yang telah ditetapkan sebagai pemenang diwajibkan
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan berupa Uang Tunai atau Bank Garansi yang
diterbitkan oleh Bank BUMN dengan format yang dapat diterima oleh Direktur Keuangan
dengan nilai jaminan minimal sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak/ Surat
Perintah Kerja (SPK).
Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada Direktur Keuangan Perum LPPNPI dan
diserahkan kepada Senior Manager/Manager yang membidangi Keuangan dan
diserahkan setelah diterbitkannya Surat Penunjukan dan sebelum penandatanganan
kontrak.
Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan tersebut ditambah minimal 1 (satu) bulan lebih lama
dari jangka waktu pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa.
Senior Manager/Manager yang membidangi Keuangan bertanggung jawab untuk
menyimpan dan mengawasi masa berlaku Jaminan Pelaksanaan.
Apabila terjadi pekerjaan tambah dan/atau perpanjangan waktu pekerjaan yang
menyebabkan terjadinya perubahan nilai/jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
sebagaimana yang tercantum dalam Kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK), maka kepada
37.2
37.3
37.4
37.5
19
37.6
37.7
Penyedia Barang dan/atau Jasa wajib segera menambah nilai/masa berlaku Jaminan
Pelaksanaan.
Jaminan Pelaksanaan menjadi milik Perusahaan apabila Penyedia Barang dan/atau Jasa
lalai/cidera janji dalam melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan yang tertuang dalam
Kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK) dan Jaminan Pelaksanaan harus dicairkan tanpa
syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan.
Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia Barang dan/atau Jasa setelah
penyerahan prestasi hasil/phisik Barang dan/atau Jasa mencapai 100 % (seratus
perseratus) sesuai ketentuan yang tertuang dalam Kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK).
J.
PENANDATANGANAN KONTRAK
38.
Penandatanganan Kontrak
38.1
38.2
20
A.
LINGKUP PEKERJAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
B.
SUMBER DANA
RKA Tahun Anggaran 2015 dengan nilai total HPS Pengadaan : Rp. 1,840,610,00,(Satu Milyar Delapan Ratus Empat Puluh Juta Enam Ratus Sepuluh Ribu Rupiah)
C.
D.
E.
JENIS KONTRAK
Kontrak pekerjaan menggunakan kontrak harga satuan yaitu (Unit Price Contract) yaitu
Kontrak Pengadaan Barang dan/atau Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam
batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap
satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume Barang dan/atau
Jasanya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada
hasil pengukuran bersama atas volume Barang dan/atau Jasa yang benar-benar telah
dilaksanakan oleh Penyedia Barang dan/atau Jasa.
F.
21
H.
JAMINAN PENAWARAN
Jaminan Penawaran dalam pelelangan ini tidak diperlukan.
I.
J.
K.
PEMBUKAAN PENAWARAN
Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
L.
DOKUMEN PENAWARAN
metode penyampaian penawaran 1 (satu) file, terdiri dari:
1.
22
23
24
j)
k)
l)
d.
2)
3)
Daftar populasi merk dan type peralatan Elevator/Lift yang telah dioperasikan
minimal di 3 (tiga) Negara tidak termasuk Negara pembuat, yang dikeluarkan
dan disahkan oleh pimpinan / manager pabrik;
Data Kualifikasi
1) Akte Pendirian Perusahaan sesuai dengan ketentuan pengesahan/
pendaftaran akta yang berlaku beserta perubahan terakhir (apabila ada
perubahan);
2) Daftar Susunan Pengurus Perusahaan (DSPP) sesuai anggaran dasar;
3) Struktur Organisasi atau Daftar Susunan Pemilik Modal / Pemegang Saham
Perusahaan sesuai Akta Anggaran Dasar, yang disahkan oleh Direktur/
Pimpinan Perusahaan;
4) Surat Keterangan Domisili Perusahaan yang masih berlaku;
5) Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur/Pimpinan Perusahaan yang akan
menandatangani Surat Penawaran dan Surat Perintah Kerja (SPK)/Kontrak.
6) Surat Keterangan Terdaftar Wajib Pajak (SKT) dan Kartu Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP) yang masih berlaku;
25
7)
8)
N.
1.
2.
3.
4.
O.
JAMINAN SANGGAHAN
1. Besarnya jaminan sanggahan Rp. 246,366,000,- (dua ratus empat puluh enam juta
tiga ratus enam puluh enam ribu rupiah).
2. Jaminan sanggahan ditujukan kepada Direktur Keuangan Perum LPPNPI.
P.
JAMINAN PELAKSANAAN
26
27
PERSYARATAN TEKNIS
BAB VI BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
A.
Nomor
:
Lampiran :
Kepada Yth.:
Panitia Pengadaan Tim3
Perum LPPNPI
di Jakarta
Perihal
..........................
(Nama, tanda tangan dan cap perusahaan)
28
B.
BENTUK DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Lampiran Surat Penawaran
No & Tanggal : ................................
Nama Perusahaan : ...................
1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
BILL OF QUANTITY
PROJECT NAME : PEKERJAAN BANGUNAN LIFT DAN PEMASANGAN LIFT DI GEDUNG ATC TOWER BARU
BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA, BANDUNG
LOCATION : BANDUNG - JAWA BARAT
No.
AMOUNT PRICE
(Rp)
WORKS ITEM
WEIGHT
(%)
PEKERJAAN STRUCTURAL
II
PEKERJAAN ARSITEKTURAL
III
PEKERJAAN MECHANICAL
IV
PEKERJAAN ELECTRICAL
BIAYA LAIN-LAIN
Terbilang:
TOTAL
Ppn 10%
GRAND TOTAL
PEMBULATAN
29
BILL OF QUANTITY
PROJECT NAME : PEKERJAAN BANGUNAN LIFT DAN PEMASANGAN LIFT DI GEDUNG ATC TOWER BARU
BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA, BANDUNG
LOCATION : BANDUNG - JAWA BARAT
No.
WORKS ITEM
UNIT
QTY
UNIT PRICE
(Rp)
AMOUNT PRICE
(Rp)
PEKERJAAN STRUCTURAL
1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Pekerjaan Persiapan
1) Pembersihan Lokasi
2) Pagar Sementara Proyek w/ Seng Gelombang
3) Pemasangan Bowplank
sq.m
lin.m
lin.m
59.70
33.20
33.20
sq.m
71.70
sq.m
sq.m
158.70
50.00
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
lin.m
28.80
58.30
18.50
53.40
2.33
0.80
2.00
4.30
44.00
44.70
384.00
cu.m
5.50
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
23.30
20.10
16.00
43.00
SUB-TOTAL 1.1
1.2 PEKERJAAN PEMBESIAN
2.1 Pembesian Struktur Bawah & Lantai 1
1) Pembesian Strauss/Bored Pile
2) Pembesian Footing
3) Pembesian Pedestal Column
4) Pembesian Foundation Girder
5) Pembesian Shearwall
6) Pembesian Slab Lantai 1
7) Pembesian Column Lantai 1
8) Pembesian Lintel Beam & Lift Beam Lantai 1
9) Pembesian Tangga Lantai 1
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
1,782.80
408.90
734.70
987.20
483.90
343.80
1,551.50
91.30
243.80
kg
kg
kg
kg
kg
931.90
422.80
1,288.60
91.10
243.80
30
kg
kg
kg
kg
kg
555.90
215.10
1,288.60
91.10
243.80
kg
kg
kg
kg
kg
555.90
215.10
1,288.60
91.10
243.80
kg
kg
kg
kg
610.20
215.10
1,288.60
168.40
kg
kg
389.60
648.10
SUB-TOTAL 1.2
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
16.40
30.50
48.60
25.20
4.30
76.70
4.70
16.60
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
38.90
30.20
57.80
4.70
16.60
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
38.90
15.50
57.80
4.70
16.60
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
38.90
15.50
57.80
4.70
16.60
31
sq.m
sq.m
sq.m
sq.m
38.90
15.50
57.80
6.30
sq.m
sq.m
34.40
3.40
SUB-TOTAL 1.3
SUB-TOTAL 1.4
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
28.80
3.20
2.20
5.70
2.40
5.20
5.50
0.20
1.90
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
3.70
3.20
4.30
0.20
1.90
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
3.30
1.60
4.30
0.20
1.90
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
3.30
1.60
4.30
0.20
1.90
cu.m
cu.m
cu.m
cu.m
3.30
1.60
4.30
0.30
cu.m
cu.m
2.80
4.90
32
BILL OF QUANTITY
PROJECT NAME : PEKERJAAN BANGUNAN LIFT DAN PEMASANGAN LIFT DI GEDUNG ATC TOWER BARU
BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA, BANDUNG
LOCATION : BANDUNG - JAWA BARAT
No.
II
WORKS ITEM
UNIT
QTY
UNIT PRICE
(Rp)
AMOUNT PRICE
(Rp)
PEKERJAAN ARSITEKTURAL
sq.m
sq.m
168.20
348.10
sq.m
sq.m
117.80
245.80
sq.m
sq.m
111.30
232.80
sq.m
sq.m
112.80
234.30
sq.m
sq.m
114.70
214.80
sq.m
sq.m
18.10
36.10
sq.m
sq.m
sq.m
SUB-TOTAL 2.1
SUB-TOTAL 2.2
SUB-TOTAL 2.3
9.12
40.00
7.90
sq.m
sq.m
sq.m
lin.m
lin.m
sq.m
70.90
4.20
2.80
75.10
9.70
6.30
sq.m
14.50
sq.m
lin.m
44.80
41.00
33
sq.m
lin.m
44.80
41.00
sq.m
lin.m
44.80
41.00
sq.m
sq.m
lin.m
10.90
4.00
18.20
sq.m
14.60
SUB-TOTAL 2.4
2.5 PEKERJAAN PINTU & JENDELA
5.1 Pekerjaan Pintu & Jendela Lantai 1
1) P1 (1,300x2,150 mm) Double Swing Doors (Existing)
2) P2 (900x2,150 mm) Swing Doors
a) Kusen Alumunium
b) Pintu Aluminium; incld.Hardware
3) P3 (1,000x2,150 mm) Steel Doors
a) Pintu Besi + Kaca; incld.Hardware
4) P4 (800x2,150 mm) Swing Doors
a) Pintu Aluminium + Grill; incld.Hardware
5) P5 (750x2,150 mm) Sliding Doors
6) P6 (600x1,150 mm) Swing Shaft Doors
a) Kusen Alumunium
b) Pintu Aluminium; incld.Hardware
7) J1 (1,300x1,150 mm) Awning Window & Fixed Window Glass
a) Kusen Alumunium
b) Daun Jendela Aluminium; incld.Hardware
8) J2 (575x1,150 mm) Awning Window
a) Kusen Alumunium
b) Daun Jendela Aluminium; incld.Hardware
nos
nos
lin.m
nos
nos
nos
nos
nos
nos
nos
lin.m
nos
nos
lin.m
nos
nos
lin.m
nos
1.00
3.00
15.60
3.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
2.90
1.00
2.00
12.40
2.00
1.00
4.00
1.00
nos
nos
nos
lin.m
nos
nos
lin.m
nos
nos
lin.m
nos
1.00
1.00
1.00
2.90
1.00
1.00
6.20
1.00
1.00
4.00
1.00
34
nos
nos
nos
lin.m
nos
nos
lin.m
nos
nos
lin.m
nos
1.00
1.00
1.00
2.90
1.00
1.00
6.20
1.00
1.00
4.00
1.00
nos
nos
nos
lin.m
nos
nos
lin.m
nos
nos
lin.m
nos
1.00
1.00
1.00
2.90
1.00
1.00
6.20
1.00
1.00
4.00
1.00
nos
lin.m
nos
nos
nos
nos
lin.m
nos
nos
lin.m
nos
nos
lin.m
nos
nos
lin.m
nos
1.00
5.20
1.00
1.00
1.00
1.00
5.05
1.00
1.00
2.90
1.00
2.00
12.40
2.00
1.00
4.00
1.00
nos
nos
nos
lin.m
nos
1.00
1.00
1.00
2.90
1.00
35
nos
lin.m
nos
nos
lin.m
nos
3.00
23.10
6.00
4.00
37.00
8.00
sq.m
sq.m
325.30
44.60
sq.m
sq.m
223.10
12.70
sq.m
sq.m
210.10
12.70
sq.m
sq.m
211.60
14.20
sq.m
sq.m
189.60
17.60
sq.m
36.10
sq.m
sq.m
sq.m
16.00
5.80
48.20
nos
nos
nos
nos
1.00
1.00
1.00
1.00
nos
nos
nos
nos
nos
1.00
1.00
1.00
1.00
2.00
SUB-TOTAL 2.5
SUB-TOTAL 2.6
SUB-TOTAL 2.7
36
sq.m
sq.m
5.50
8.40
cu.m
sq.m
sq.m
6.68
13.35
35.60
sq.m
sq.m
sq.m
4.00
4.00
1.30
SUB-TOTAL 2.8
BILL OF QUANTITY
PROJECT NAME : PEKERJAAN BANGUNAN LIFT DAN PEMASANGAN LIFT DI GEDUNG ATC TOWER BARU
BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA, BANDUNG
LOCATION : BANDUNG - JAWA BARAT
No.
III
WORKS ITEM
UNIT
QTY
UNIT PRICE
(Rp)
AMOUNT PRICE
(Rp)
PEKERJAAN MECHANICAL
ls
1.00
nos
1.00
nos
1.00
nos
1.00
lin.m
lin.m
lin.m
nos
nos
nos
lot
SUB-TOTAL 3.1
SUB-TOTAL 3.2
20.00
10.00
70.00
3.00
4.00
1.00
1.00
37
nos
1.00
nos
1.00
nos
2.00
nos
1.00
lin.m
lot
35.00
1.00
lin.m
lin.m
lot
8.00
40.00
1.00
lin.m
lin.m
lot
5.00
24.00
1.00
nos
lin.m
lin.m
lin.m
lot
SUB-TOTAL 3.3
SUB-TOTAL 3.4
SUB-TOTAL 3.5
SUB-TOTAL 3.6
SUB-TOTAL 3.7
7.00
7.00
29.00
28.00
1.00
unit
1.00
unit
1.00
38
unit
ls
1.00
1.00
SUB-TOTAL 3.9
BILL OF QUANTITY
PROJECT NAME : PEKERJAAN BANGUNAN LIFT DAN PEMASANGAN LIFT DI GEDUNG ATC TOWER BARU
BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA, BANDUNG
LOCATION : BANDUNG - JAWA BARAT
No.
IV
WORKS ITEM
UNIT
QTY
PEKERJAAN ELECTRICAL
lot
1.00
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
32.00
11.00
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
15.00
19.00
13.00
20.00
25.00
29.00
30.00
12.00
25.00
33.00
32.00
25.00
UNIT PRICE
(Rp)
AMOUNT PRICE
(Rp)
39
m
m
bh
bh
bh
bh
m
m
30.00
55.00
4.00
4.00
6.00
4.00
52.00
52.00
m
m
m
m
unit
titik
lot
lot
30.00
10.00
6.00
27.50
1.00
2.00
1.00
1.00
m
m
m
unit
titik
lot
lot
25.00
7.60
13.50
1.00
2.00
1.00
1.00
nos
nos
nos
40.00
20.00
9.00
nos
nos
nos
nos
nos
nos
nos
nos
4.00
2.00
6.00
11.00
1.00
6.00
7.00
3.00
nos
nos
nos
nos
nos
nos
11.00
10.00
4.00
2.00
20.00
9.00
SUB-TOTAL 4.1
SUB-TOTAL 4.2
40
lot
lot
1.00
SUB-TOTAL 4.3
SUB-TOTAL 4.5
1.00
BILL OF QUANTITY
PROJECT NAME : PEKERJAAN BANGUNAN LIFT DAN PEMASANGAN LIFT DI GEDUNG ATC TOWER BARU
BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA, BANDUNG
LOCATION : BANDUNG - JAWA BARAT
No.
WORKS ITEM
UNIT
QTY
UNIT PRICE
(Rp)
AMOUNT PRICE
(Rp)
BIAYA LAIN-LAIN
oh
oh
oh
oh
2.00
6.00
2.00
2.00
org
5.00
1.3 Harian
1) 1 (Satu) Personel Setingkat Manager (1 org x 2 hr)
2) 3 (Tiga) Personel Setingkat Staff Kantor Pusat (3 org x 2 hr)
3) 1 (Satu) Personel Setingkat Staff Distrik Bandung (1 org x 2 hr)
4) 1 (Satu) Personel DJU (1 org x 2 hr)
5) 1 (Satu) Personel Lanud Husein Sastranegara (1 org x 2 hr)
oh
oh
oh
oh
oh
2.00
6.00
2.00
2.00
2.00
SUB-TOTAL 5.1
SUB-TOTAL 5.2
SUB-TOTAL 5.3
oh
oh
2.00
4.00
org
3.00
2.3 Harian
1) 1 (Satu) Personel Setingkat Manager (1 org x 2 hr)
2) 2 (Dua) Personel Setingkat Staff Kantor Pusat (2 org x 2 hr)
3) 1 (Satu) Personel Setingkat Staff Distrik Bandung (1 org x 2 hr)
oh
oh
oh
2.00
4.00
2.00
oh
4.00
41
C.
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas
42
A.
B.
43
44
PERJANJIAN
Nomor : PJB/ Kode Unit ST / Nomor Urut PJB / Nomor Bulan / Nomor Tahun
Antara
PERUM LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN
INDONESIA
Dengan
PT
Tentang
PENGADAAN .................(NAMA BARANG)
_______________________________________________________________________
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari tanggalbulan
.Tahun dua ribu ..(.-..-.) di , oleh dan antara :
I.
II.
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut Para Pihak,
dengan terlebih dahulu memperhatikan dan menerangkan hal-hal sebagai berikut :
A.
Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia yang
bergerak di bidang jasa layanan navigasi penerbangan, membutuhkan peralatan
..
B.
Bahwa PIHAK KEDUA adalah Perseroan Terbatas (PT) atau Persekutuan Komanditer
(CV), yang dibentuk berdasarkan dan tunduk pada Hukum Negara Republik Indonesia,
45
memiliki keahlian, kemampuan teknis dan manajerial, pengalaman serta izin dalam
menjalankan kegiatan usahanya di bidang , menyanggupi dan bersedia
memenuhi kebutuhan PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud pada huruf A diatas dan
merupakan pelaksana pekerjaan yang telah ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA melalui Surat
Penunjukan Nomor . Tanggal ...
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Para Pihak dengan ini sepakat mengadakan Surat
Perjanjian (nama pekerjaan) (selanjutnya disebut Perjanjian) dengan syarat dan
ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
(1)
(2)
(1)
46
(2)
Dalam hal tidak diatur dalam Perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat memberlakukan
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Lelang/Penunjukan Langsung Pekerjaan,
Peraturan yang berlaku di PIHAK PERTAMA, petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan
lisan maupun tertulis yang disampaikan oleh PIHAK PERTAMA untuk mensukseskan
Pekerjaan dan mencapai maksud tujuan dibuatnya Perjanjian ini.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
(1)
(2)
Selain yang ditentukan Pasal lain pada Perjanjian ini, Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA
adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
..
Selain yang ditentukan Pasal lain pada Perjanjian ini, Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA
adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
47
d.
e.
apabila terjadi peristiwa sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf c. Pasal ini,
maka
PIHAK
KEDUA
berkewajiban
segera
memperbaiki/mengganti
Barang/Peralatan disesuaikan dengan Syarat-syarat pelaksanaan Pekerjaan tanpa
perpanjangan jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan;
f.
PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran sebesar Biaya Pekerjaan dari PIHAK
PERTAMA berdasarkan tata cara pembayaran sebagaimana ditentukan Pasal 5
Perjanjian ini;
g.
Pasal 4
BIAYA PEKERJAAN
(1)
Biaya penyelesaian Pekerjaan sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini telah
disepakati
oleh
Para
Pihak
sebesar
Rp
...........................,(
...............................................................) sudah termasuk PPN, semua bea dan biayabiaya lainnya.
(2)
Biaya Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah merupakan biaya
tetap, dengan kata lain PIHAK KEDUA tidak berhak mengajukan klaim atas kenaikan
harga/biaya, sehingga naik turunnya Biaya Pekerjaan menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA sepenuhnya.
Pasal 5
TATA CARA PEMBAYARAN
(1)
b.
48
c.
d.
(2)
Tagihan pembayaran Biaya Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini
harus disampaikan dengan surat permohonan pembayaran dilengkapi data dukung sebagai
berikut :
a.
Invoice penagihan;
b.
Kuitansi rangkap 3 (tiga) bermeterai Rp 6.000,-;
c.
Faktur Pajak;
d.
Fotokopi Laporan dari PIHAK KEDUA yang telah disetujui wakil
Para Pihak yang berwenang;
e.
Fotokopibadan Perjanjian ini (body of contract);
f.
Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan atau Berita Acara Masa
Pemeliharaan yang telah ditandatangani wakil Para Pihak yang berwenang
g.
Fotokopi BAST-I Pekerjaan atau BAST-II Pekerjaan yang telah ditandatangani wakil
Para Pihak.
(3)
Surat permohonan pembayaran beserta data dukung pada ayat (2) Pasal ini akan
disampaikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA ke alamat sebagaimana
tersebut dalam Pasal . Perjanjian ini. (*lihat alamat korespondensi di Pasal Lain-Lain)
(4)
Pembayaran Tahap Kedua/Terakhir sebagaimana tersebut pada ayat (1) huruf b. Pasal ini
wajib segera diproses penagihannya oleh PIHAK KEDUA setelah ditandatanganinya BASTII Pekerjaan dan apabila tidak diproses penagihannya maka PIHAK PERTAMA akan
memberitahukan secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan selang waktu
antara masingmasing pemberitahuan adalah 30 (tiga puluh) hari kalender.
(5)
Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung dari tanggal diterimanya
pemberitahuan terakhir ternyata PIHAK KEDUA tidak memproses penagihan pembayaran
Tahap Kedua/Terakhir, maka terhitung sejak tanggal yang ditetapkan tersebut PIHAK
KEDUA memberikan Kuasa Mutlak yang tidak dapat ditarik kembali kepada PIHAK
PERTAMA untuk tidak lagi memproses pembayaran Tahap Kedua/Terakhir sebagaimana
tersebut pada ayat (1) huruf b. Pasal ini dan dengan demikian pembayaran Tahap
Kedua/Terakhir menjadi milik PIHAK PERTAMA.
49
(6)
Kuasa Mutlak sebagaimana tersebut pada ayat (5) diatas diperoleh PIHAK PERTAMA
tanpa syarat berdasarkan Perjanjian ini.
(7)
Dokumen penagihan pembayaran Biaya Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Pasal ini diterima PIHAK PERTAMA dengan benar dan lengkap, pembayaran atas Biaya
Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini akan dilaksanakan oleh PIHAK
PERTAMA dengan cara transfer dana ke nomor rekening Bank milik PIHAK KEDUA, yaitu
sebagai berikut :
Bank
:
Cabang
:
Nomor Rekening
:
Atas Nama
:
Pasal 6
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Seluruh Barang/Peralatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 Perjanjian ini wajib diserahkan
dalam keadaan baru (brand new), berfungsi dengan baik dan benar, oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA di Lokasi Pekerjaan dalam waktu .. (..) hari kalender
terhitung mulai tanggal diterbitkannya Surat Perintah Pelaksanaan Kerja (SPPK)/Perjanjian ini,
yaitu tanggal ..20.. sampai dengan tanggal 20..
Pasal 7
JANGKA WAKTU PEMELIHARAAN
(1)
Jangka Waktu Pemeliharaan ditetapkan selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari
kalender terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAST-I Pekerjaan, dengan ketentuan
selama Jangka Waktu Pemeliharaan PIHAK KEDUA berkewajiban :
a.
mengganti atau memperbaiki Barang/Peralatan dengan cuma-cuma apabila terjadi
kerusakan atau ditemukan cacat atas Barang/Peralatan yang diserahkan PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA yang diakibatkan oleh Pabrikan atau PIHAK
KEDUA pada saat pembuatan/pelaksanaan Pekerjaan.
b.
memberikan dukungan dengan mendatangkan tim ahli dari Pabrikan minimum 2 (dua)
kali dan menjaga standar mutu yang dinyatakan dalam spesifikasi persyaratan dalam
Berita Acara Aanwijzing yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini,
membuat penggantian/investigasi/lainnya yang mungkin diperlukan.
c.
.;
d.
.
(2)
Apabila PIHAK KEDUA dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya Surat
Pemberitahuan adanya kerusakan atas Barang/Peralatan yang diserahkan, PIHAK KEDUA
belum melaksanakan penggantian atau perbaikan yang diperlukan, maka PIHAK
PERTAMA berhak melaksanakan pekerjaan penggantian dan/atau perbaikan
Barang/Peralatan yang diserahkan dengan biaya penggantian/perbaikan sepenuhnya
dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
50
(3)
Setelah Jangka Waktu Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal ini
berakhir, Barang/Peralatan wajib diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA dalam keadaan baik dan benar untuk terakhir kalinya dan dinyatakan dalam
Berita Acara Masa Pemeliharaan dan BAST-II Pekerjaan.
Pasal 8
JAMINAN PELAKSANAAN
(1)
65.1
Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan Bank Garansi sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal
ini adalah 240 (Dua Ratus empat puluh) hari kalender.Masa berlaku Jaminan
Pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan serah terima pekerjaan.
Jaminan Pelaksanaan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) diatas wajib diperpanjang
jangka waktu berlakunya dan/atau ditambahkan nilainya oleh PIHAK KEDUA apabila terjadi
pekerjaan tambah dan atau perpanjangan waktu pekerjaan yang menyebabkan terjadinya
perubahan nilai/jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang tercantum dalam
Perjanjian ini.
(2)
(3)
(4)
(5)
Jaminan Pelaksanaan dapat diambil kembali oleh PIHAK KEDUA dari PIHAK PERTAMA
setelah seluruh Pekerjaan diselesaikan dan Peralatan telah diserahterimakan 100%
(seratus perseratus) dengan lengkap, baik dan benar sesuai syarat dan ketentuan dalam
Perjanjian ini yang dinyatakan dalam BAST-I Pekerjaan.
PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab terhadap Jaminan Pelaksanaan yang tidak
diambil kembali oleh PIHAK KEDUA dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
setelah tanggal diterbitkannya BAST-I Pekerjaan.
Jaminan Pelaksanaan akan dicairkan dan menjadi hak PIHAK PERTAMA apabila terjadi
salah satu dari hal-hal sebagai berikut :
a. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan telah terlampaui dan PIHAK KEDUA belum
menyelesaikan hasil/fisik Pekerjaan dengan baik dan benar sesuai ketentuan Perjanjian
ini karena ketidakmampuan/kesalahan/kelalaian PIHAK KEDUA.
b. PIHAK KEDUA lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajiban dan tanggung
jawabnya sebagaimana diatur Perjanjian ini.
c. PIHAK KEDUA mengalihkan tanggung jawab pelaksanaan seluruh/sebagian pekerjaan
utama pada Perjanjian ini dengan mensubkontrakkan kepada pihak ketiga.
Pasal 9
JAMINAN MUTU DAN GARANSI
(1)
PIHAK KEDUA menjamin bahwa Peralatan yang diserahkan kepada PIHAK PERTAMA
sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan adalah dalam keadaan baru (brand new), asli
51
buatan pabrik pembuat, memenuhi spesifikasi teknis dan operasional yang dimintakan
PIHAK PERTAMA, dan untuk itu pada saat pemeriksaan/serah terima Peralatan PIHAK
KEDUA berkewajiban menyerahkan Certificate of Origin Peralatan dari pabrik pembuat
kepada PIHAK PERTAMA.
(2)
(3)
PIHAK KEDUA wajib memberikan salinan Jaminan asuransi Peralatan yang diserahkan
saat pembuatan sampai dengan Peralatan tersebut sampai di Lokasi Pekerjaan.
PIHAK KEDUA wajib memberikan Jaminan Purna Jual yang meliputi ketersediaan suku
cadang baru dan asli buatan Pabrik pembuat, dan Jaminan Umur Teknis Barang/Peralatan
Peralatan terpasang selama :
minimal 10 (Sepuluh) Tahun terhadap Barang/Peralatan elevator yang diserahkan kepada
PIHAK PERTAMA terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAST-I Pekerjaan oleh Para
Pihak.
(4)
(5)
PIHAK KEDUA wajib memberikan technical advice dan information selama 1 (satu) Tahun
terhitung sejak tanggal diterbitkannya BAST-I Pekerjaan.
(6)
PIHAK KEDUA wajib memberikan Garansi atas Barang/Peralatan dan fungsi (hardware
dan software) minimal selama 1 (satu) Tahun terhitung sejak tanggal diterbitkannya BASTI Pekerjaan (selanjutnya disebut Masa Garansi).
(7)
(1)
(2)
52
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Dalam melaksanakan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini, PIHAK KEDUA
berkewajiban menyelesaikan dan/atau bertanggung jawab penuh terhadap :
a.
Ketelitian/kebenaran, kualitas, kerapihan hasil Pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK
KEDUA sesuai dengan gambar rencana/brosur, peraturan dan persyaratan, gambargambar pelaksanaan serta petunjuk-petunjuk Direksi Pekerjaan.
b.
Pengangkutan dan ketersediaan karyawan/pekerjanya, perlengkapan standar keselamatan
kerja, bahan-bahan, alat ukur dan peralatan lainnya yang diperlukan guna pelaksanaan
Pekerjaan.
c.
Kesehatan, kesejahteraan dan keselamatan kerja, cidera, pertolongan dan pengobatan
para pekerjanya selama pelaksanaan Pekerjaan.
d.
Kelancaran pelaksanaan Pekerjaan.
e.
Keamanan bahan dan peralatan yang dipakai selama pelaksanaan Pekerjaan.
f.
Keamanan, ketertiban, penerangan dan kebersihan di Lokasi Pekerjaan.
g.
Kerusakan/kerugian yang diderita PIHAK PERTAMA atau pihak ketiga yang ditimbulkan
oleh PIHAK KEDUA atau pekerjanya, baik karena kesengajaan ataupun kelalaian, maka
PIHAK KEDUA wajib melakukan perbaikan kerusakan dan penggantian kerugian.
h.
*dan seterusnya berbeda-beda tergantung kesepakatan.
Pasal 12
BARANG IMPORT
Apabila dalam pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana tersebut pada Pasal 1 Perjanjian ini, PIHAK
KEDUA melakukan import dari pabrik dan mendapat dukungan pabrik di Luar Negeri atau
mengimpor dari Agen/Distributor di Luar Negeri, maka permohonan Pembayaran Tahap Pertama
Biaya Pekerjaan wajib dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut :
a.
Pemberitahuan Import Barang (PIB);
b.
Surat Setoran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22
Import;
c.
Faktur/ bukti pengiriman barang dari pabrik;
d.
Surat Setoran Bea dan Cukai (SSBC) dari instansi yang berwenang
mengacu pada standar dan ketentuan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
53
Pasal 13
KETERLAMBATAN DAN PERPANJANGAN WAKTU
(1)
Kelalaian PIHAK KEDUA dalam menyediakan bahan dan tenaga dalam melaksanakan
Pekerjaan, memperbaiki kesalahan-kesalahan Pekerjaan, tidak diberikan perpanjangan
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
(2)
(3)
(4)
Pasal 14
DENDA DAN SANKSI
(1)
(2)
Apabila Denda keterlambatan telah mencapai jumlah denda maksimal yaitu sebesar 5%
(lima perseratus) dari Biaya Pekerjaan, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda bunga
sebesar 2% (dua perseratus) perbulan dari nilai denda maksimum tersebut terhitung sejak
tanggal keterlambatan sampai dengan seluruh Denda dilunasi atau Perjanjian ini diputus
sepihak oleh PIHAK PERTAMA namun tidak menghilangkan kewajiban pembayaran denda
yang masih harus diselesaikan PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA dikenakan Sanksi berupa pembatalan atau pemutusan Perjanjian secara
sepihak dengan tidak mengesampingkan ketentuan denda sebagaimana tersebut pada
ayat (1) dan (2) Pasal ini dan/atau larangan keikutsertaan dalam proses pengadaan barang
dan/atau jasa di lingkungan PIHAK PERTAMA selama 2 (dua) Tahun, apabila terjadi salah
satu dari hal-hal sebagai berikut :
(3)
a.
b.
c.
54
d.
e.
f.
g.
(4)
Penjatuhan Sanksi sebagaimana tersebut pada Ayat (3) Pasal ini oleh PIHAK PERTAMA
memperhatikan ketentuan sebagai berikut :
a.
(5)
(6)
(7)
55
Pasal 15
FORCE MAJEURE
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah suatu peristiwa/keadaan yang terjadi di luar
kekuasaan Para Pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, yang mengakibatkan
tidak dapat dilaksanakannya pemenuhan hak dan kewajiban oleh masing-masing pihak
sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini, seperti bencana alam (gempa bumi, gunung
meletus, tsunami, banjir, tanah longsor, angin topan, kekeringan), epidemi, wabah penyakit,
huru hara politik, kebakaran, gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui
keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
Tidak termasuk Force Majeure adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh perbuatan
atau kelalaian masing-masing pihak.
Dalam hal terjadi Force Majeure, pihak yang mengalami Force Majeure harus
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam waktu paling lambat 7 (tujuh)
hari kalender sejak terjadinya Force Majeure, dengan menyertakan salinan pernyataan
Force Majeure dari pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundangundangan, untuk kemudian dimusyawarahkan bersama guna mendapat jalan keluar yang
konstruktif dan produktif bagi Para Pihak secepat dan sebaik mungkin.
Apabila terjadinya Force Majeure tersebut menyebabkan salah satu pihak tidak dapat
menyelesaikan kewajibannya tepat waktu sebagaimana telah disepakati, maka Para Pihak
akan bersama-sama memperhitungkan kembali waktu penyerahan Pekerjaan/pembayaran
Biaya Pekerjaan.
Semua bentuk kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu satu pihak sebagai akibat
terjadinya Force Majeure menjadi beban pihak yang mengalami Force Majeure tersebut.
Pasal 16
PERJANJIAN TAMBAHAN
(1)
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini
terjadi perubahan dan/atau penambahan yang dipandang perlu dan mengakibatkan
perubahan harga/nilai, maka dibuat Perjanjian Tambahan (Addendum) yang merupakan
bagian yang mengikat dan tidak dapat dipisahkan dengan Perjanjian ini, dan apabila
perubahan tersebut mengakibatkan perubahan volume dan Jangka Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan harus dibuatkan Berita Acara yang ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA.
(2)
Perubahan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Pasal ini hanya dapat dilakukan apabila
terjadi hal-hal di luar kekuasaan para pihak (Force Majeure), kesalahan atau kelalaian
PIHAK PERTAMA yang dapat dibuktikan oleh PIHAK KEDUA dan atau adanya kehendak
dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 17
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1)
(2)
56
maka kedua belah pihak sepakat perselisihan tersebut akan diselesaikan melalui dan
berdasarkan peraturan administrasi maupun prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(B.A.N.I) yang keputusannya mengikat kedua belah pihak sebagai keputusan tingkat
pertama dan terakhir.
atau (pilih salah satu)
(1) Setiap perselisihan/persoalan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini
untuk pertama kali akan diselesaikan oleh Para Pihak secara musyawarah untuk mufakat.
(2) Apabila perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, ternyata setelah
diadakan musyawarah untuk mencapai mufakat tidak dicapai perdamaian/kata sepakat,
maka Para Pihak dengan ini sepakat perselisihan tersebut akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri yang disepakati
(3) Segala biaya yang timbul untuk menyelesaikan perselisihan dengan cara sebagaimana
tersebut pada ayat (2) diatas, dipikul oleh pihak yang dinyatakan bersalah/kalah
berdasarkan Putusan Pengadilan.
Pasal 18
LAIN-LAIN
(1)
(2)
(3)
(4)
Bea Meterai untuk mengadakan Perjanjian ini menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK
KEDUA sepenuhnya.
Perjanjian ini berlaku dan harus ditafsirkan sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara
Republik Indonesia.
Tidak ada perubahan atau modifikasi atau penambahan pada Perjanjian ini yang sah dan
mengikat Para Pihak kecuali dinyatakan secara tertulis dan ditandatangani Para Pihak.
Para Pihak sepakat bahwa segala perubahan atau modifikasi atau penambahan pada
Perjanjian ini akan diberlakukan dan ditafsirkan dengan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
Korespondensi dalam Perjanjian ini diatur sebagai berikut :
a. Penyampaian Pemberitahuan dan suratmenyurat antara Para Pihak sehubungan
dengan pelaksanaan Perjanjian ini akan dilakukan secara tertulis (dapat didahului
dengan pengiriman Fax dan Email) dan dianggap telah disampaikan kepada yang
bersangkutan apabila disertai dengan tanda terima. Setiap pemberitahuan dan surat
menyurat tersebut akan ditujukan pada alamat sebagai berikut :
Perum LPPNPI
..
......
.. Indonesia
Telepon : (.).
Facsimile : () ..
Email :.
U.p
: Jabatan / Nama
PT/CV
.
Indonesia
Telepon : (.) .
Facsimile : (..) .
Email : .
U.p : Jabatan / Nama
b. Perubahan alamat salah satu Pihak harus diberitahukan kepada Pihak lainnya dan
berlaku sejak diterima oleh Pihak lainnya. Segala akibat maupun kerugian yang timbul
karena kelalaian atau keterlambatan pemberitahuan perubahan menjadi tanggung
jawab pihak yang melakukan perubahan tersebut.
57
(5)
(6)
Para Pihak sepakat bahwa seluruh lampiran atas Perjanjian ini, berita acara surat-surat dan
seluruh dokumen yang dibuat dan/atau akan dibuat di kemudian hari sehubungan dengan
Perjanjian ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian
ini.
(7)
Apabila isi lampiran-lampiran Perjanjian (annexes) ini ternyata bertentangan dengan badan
Perjanjian (body of contract) yang ada maka ketentuan yang berlaku adalah ketentuan yang
berlaku di badan Perjanjian. Lampiran-lampiran Perjanjian yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
a.
Lampiran A
: Format Laporan Harian/Mingguan/Bulanan
b.
Lampiran B
: Format Berita Acara .
c.
Lampiran C
: Format Berita Acara .
d.
Lampiran D
: Copy Administrasi dan Kronologi Dokumen Pengadaan Jasa
*(Sekurang-kurangnya Dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud pada Pasal 2
Perjanjian)
e.
Lampiran E (Dan Seterusnya.)
Demikian Perjanjian ini dibuat di Tangerang, telah dibaca, diteliti dengan seksama serta telah
dipahami dan dimengerti Para Pihak, dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing
bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK KEDUA
.
..
PIHAK PERTAMA
..
58
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa :
a. Yang Dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________s.d.____________________
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3.
Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
59
4.
5.
6.
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat
Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
_____________.
Dikeluarkan di : ____________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
Pada tanggal : ____________
mengkorfimasi Garansi ini ke
_____[bank]
[Bank]
Materai Rp. 6.000,____________
60
PENILAIAN
BOBOT
10.00
1
2
3
Persiapan
Tahapan Palaksanaan Pekerjaan
Testing, Commisioning dan Training
1
2
Bar Cart
Network Planning & Kurva S
II JADWAL PELAKSANAAN
4.00
6.00
5.00
1
Struktur Organisasi
1
2
3
Pendidikan
Pengalaman personil
Sertifikat keahlian
IV SDM
5.00
15.00
PENGALAMAN PERUSAHAAN
6.00
6.00
3.00
30.00
VI
4.00
4.00
2.00
10.00
SUB BOBOT
15.00
15.00
10.00
1
Kelengkapan Peralatan
1
2
3
Struktur/ Arsitektur
Elektrikal
Mekanikal
10.00
20.00
6.00
7.00
7.00
100.00
100.00