Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ION EXCHANGER

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2

KELOMPOK A- 17
YUDHISTIRA P

3335100373

RISKA RISTIYANTI

3335100599

RENNIEDA SOLIANA PUTRI

3335100685

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON-BANTEN
2013

A. Kesadahan
Kesukaran pembentukan busa oleh sabun dalam air merupakan indikasi
kesadahan air. Kesadahan air terutama diakibatkan oleh adanya ion-ion kalsium
dan magnesium. Sabun dalam air bereaksi lebih dulu dengan ion-ion ini sebelum
dapat berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan air. Senyawa kalsium,
magnesium dan senyawa lain yang bereaksi dengan sabun, mempunyai ukuran
yang disebut kesadahan total (total hardness).
Kesadahan total dari sudut kationnya merupakan jumlah kesadahan kalsium dan
kesadahan magnesium, atau :
TH

CaH + MgH

(1)

kesadahan total dari sudut anionnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
kesadahan karbonat atau kesadahan sementara dan kesadahan non-karbonat atau
kesadahan tetap, sehingga dapat dituliskan sebagai berikut :
TH

KH + NH

(2)

dengan :
TH : Kesadahan Total
CaH : Kesadahan Kalsium = Kadar Ca2+
MgH : Kesadahan Magnesium = Kadar Mg2+
KH : Kesadahan Karbonat = Ca(HCO3)2, Mg(HCO3)2
NH : Kesadahan non-Karbonat = CaSO4, MgSO4, CaCl2, MgCl2, dsb.
Satuan yang dipakai untuk menyatakan kesadahan, adalah sebagai berikut :
- milival (mval) = miligram equivalent perliter
- mg/l = ppm sebagai CaCO3
- od = Derajat kesadahan Jerman
= 5,6 mg CaO/liter
Hubungan antara satuan-satuan tersebut adalah sebagai berikut :
1 mval = 50 mg/l sebagai CaCO3 = 2,8 d
Kerugian yang dapat timbul akibat adanya kesadahan dalam air industri
diantaranya adalah pembentukan kerak dalam ketel dan sistem pendingin, selain
itu pemakaian sabun akan meningkat bila kesadahan terdapat dalam air pencuci.

B. Pertukaran Ion
Pertukaran ion secara luas digunakan untuk pengolahan air dan limbah
cair, terutama digunakan pada proses penghilangan kesadahan dan dalam proses
demineralisasi air.
C. Prinsip-prinsip Pertukaran Ion
Pertukaran ion adalah sebuah proses fisika-kimia. Pada proses tersebut
senyawa yang tidak larut, dalam hal ini resin, menerima ion positif atau negatif
tertentu dari larutan dan melepaskan ion lain ke dalam larutan tersebut dalam
jumlah ekivalen yang sama. Jika ion yang dipertukarkan berupa kation, maka
resin tersebut dinamakan resin penukar kation, dan jika ion yang dipertukarkan
berupa anion, maka resin tersebut dinamakan resin penukar anion.
Contoh reaksi pertukaran kation dan reaksi pertukaran anion disajikan pada reaksi
(3) dan (4) di bawah ini :
Reaksi pertukaran kation :
2NaR (s) + CaCl2 (aq)

CaR(s) + 2 NaCl(aq)

(3)

R2SO4(s) + 2 NaCl

(4)

Reaksi pertukaran anion :


2RCl (s) + Na2SO4

Reaksi (3) menyatakan bahwa larutan yang mengandung CaCl2 diolah dengan
resin penukar kation NaR, dengan R menyatakan resin. Resin mempertukarkan
ion Na+ larutan dan melepaskan ion Na+ yang dimilikinya ke dalam larutan.
Secara ilustratif hal ini diberikan pada Gambar 1. Proses penukaran kation yang
diikuti dengan penukaran anion untuk mendapatkan air demin (demineralized
water) diberikan pada Gambar 2. Tahap terjadinya reaksi pertukaran ion disebut
tahap layanan (service). Jika resin tersebut telah mempertukarkan semua ion Na+
yang dimilikinya, maka reaksi pertukaran ion akan terhenti. Pada saat itu resin
dikatakan telah mencapai titik habis (exhausted), sehingga harus diregenerasi
dengan larutan yang mengandung ion Na+ seperti NaCl. Tahap regenerasi

merupakan kebalikan dari tahap layanan. Reaksi yang terjadi pada tahap
regenerasi merupakan kebalikan reaksi (3). Resin penukar kation yang
mempertukarkan ion Na+ tahap tersebut di atas dinamakan resin penukar kation
dengan siklus Na. Resin penukar kation dengan siklus H akan mempertukarkan
ion H+ pada tahap layanan dan regenerasi

Gambar 1. Proses penukaran

Gambar 2. Proses Demineralisasi

ion Ca dengan Na (Pelunakan)


D. Jenis-jenis Resin Penukar Ion
Berdasarkan jenis gugus fungsi yang digunakan, resin penukar ion dapat
dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
1. resin penukar kation asam kuat
2. resin penukar kation asam lemah
3. resin penukar anion basa kuat, dan
4. resin penukar anion basa lemah

Resin penukar kation mengandung gugus fungsi seperti sulfonat (R-SO3H),


phosphonat (R-PO3H2), phenolat (R-OH), atau karboksilat (R-COOH), dengan R
menyatakan resin. Gugus fungsi pada resin penukar ion asam kuat adalah asam
kuat seperti sulfonat, phosphonat, atau phenolat, dan gugus fungsi pada resin
penukar asam lemah adalah karboksilat. Gugus fungsi pada resin penukar anion
adalah senyawa amina (primer/R-NH2, sekunder/R-N2H, tersier/R-R'2N) dan
gugus ammonium kuartener (R-NR'3/tipe I, R-R'3N+OH/tipe II), dengan R'
menyatakan radikal organik seperti CH3. Resin anion yang mempunyai gugus
fungsi ammonium kuartener disebut resin penukar anion basa kuat dan resin
penukar anion basa lemah mempunyai gugus fungsi selain ammonium kuartener.
1. Resin Penukar Kation Asam Kuat
Resin penukar kation asam kuat yang beroperasi dengan siklus H,
regenerasi dilakukan menggunakan asam HCl atau H2SO4. Reaksi pada
tahap layanan adalah sebagai berikut :
(5)
Konsentrasi asam keseluruhan yang dihasilkan oleh reaksi (5) disebut Free
Mineral Acid (FMA). Jika nilai FMA turun, berarti kemampuan resin
mendekati titik-habis dan regenerasi harus dilakukan. Reaksi pada tahap
regenerasi adalah sebagai berikut :
(6)

2. Resin Penukar Kation Asam Lemah

Gugus fungsi pada resin penukar kation asam lemah adalah karboksilat
(RCOOH). Jenis resin ini tidak dapat memisahkan garam yang berasal dari
asam kuat dan basa kuat, tetapi dapat menghilangkan kation yang berasal dari
garam bikarbonat untuk membentuk asam karbonat, atau dengan kata lain resin
ini hanya dapat menghasilkan asam yang lebih lemah dari gugus fungsinya.
Reaksi-reaksi yang terjadi pada tahap layanan untuk resin penukar kation asam
lemah dengan siklus H, dinyatakan oleh reaksi-reaksi berikut ini :

(7)
Larutan regenerasi dan reaksi yang terjadi pada tahap regenerasi identik dengan
resin penukar kation asam kuat.
3.

Resin Penukar Anion Basa Kuat


penukar kation asam kuat siklus hidrogen akan mengubah garam-garam

terlarut menjadi asam (reaksi 6), dan resin penukar anion basa kuat akan
menghilangkan asam-asam tersebut, termasuk asam silikat dan asam karbonat.
Reaksireaksi yang terjadi pada tahap layanan dan regenerasi adalah sebagai
berikut : Operasi layanan :
(8)

(9)
Regenerasi :

(10)

(11)
4. Resin Penukar Anion Basa Lemah

Resin penukar anion basa lemah hanya dapat memisahkan asam kuat
seperti HCl dan H2SO4 , tetapi tidak dapat menghilangkan asam lemah seperti
asam silikat dan asam karbonat, oleh sebab itu resin penukar anion basa lemah
acap kali disebut sebagai acid adsorbers. Reaksi-reaksi yang terjadi pada tahap
layanan adalah sebagai berikut :
(12)

Resin penukar anion basa lemah dapat diregenerasi dengan NaOH, NH4OH
atau N2CO3 seperti ditunjukkan oleh reaksi di bawah ini :
(13)

E. Operasi Sistem Pertukaran Ion


Operasi sistem pertukaran ion dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu :
1. tahap layanan (service)
2. tahap pencucian balik (backwash)
3. tahap regenerasi, dan
4. tahap pembilasan
Tahapan-tahapan tersebut dapat pula dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Tahapan-tahapan operasi dalam sistem pertukaran ion

1. Tahap Layanan

Tahap layanan adalah tahap dimana terjadi reaksi pertukaran ion, seperti
ditunjukkan oleh reaksi-reaksi (5), (6), (7), (8) dan (11) di atas. Watak tahap
layanan ditentukan oleh konsentrasi ion yang dihilangkan terhadap waktu, atau
volume air produk yang dihasilkan. Hal yang penting pada tahap layanan
adalah kapasitas (teoritik dan operasi) dan beban pertukaran ion (ion exchange
load). Kapasitas pertukaran teoritik didefinisikan sebagai jumlah ion secara
teoritik yang dapat dipertukarkan oleh resin per satuan massa atau volume
resin. Kapasitas pertukaran ion teoritik ditentukan oleh jumlah gugus fungsi
yang dapat diikat oleh matriks resin. Kapasitas operasi adalah kapasitas resin
aktual yang digunakan untuk reaksi pertukaran pada kondisi tertentu. Beban
pertukaran ion adalah berat ion yang dihilangkan selama tahap layanan dan
diperoleh dari hasil kali antara volume air yang diolah selama tahap layanan
dengan konsentrasi ion yang dihilangkan. Tahap layanan ini dilakukan dengan
cara mengalirkan air umpan dari atas (down flow).
2. Tahap Pencucian Balik
Tahap pencucian balik dilakukan jika kemampuan resin telah mencapai
titik habis. Sebagai pencuci digunakan air produk. Pencucian balik mempunyai
sasaran sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

pemecahan resin yang tergumpal


penghilangan partikel halus yang terperangkap dalam ruang antar resin
penghilangan kantong-kantong gas dalam unggun, dan
pembentukan ulang lapisan resin Pencucian balik dilakukan dengan
pengaliran air dari bawah ke atas (up flow). Pada tahap ini terjadi
pengembangan unggun antara 50 hingga 70%.

3. Tahap Regenerasi
Tahap regenerasi adalah operasi penggantian ion yang terserap dengan ion
awal yang semula berada dalam matriks resin dan pengembalian kapasitas ke
tingkat awal atau ke tingkat yang diinginkan. Larutan regenerasi harus dapat
menghasilkan titik puncak (mengembalikan waktu regenerasi dan jumlah
larutan yang digunakan). Jika sistem dapat dikembalikan ke kemampuan
pertukaran awal, maka ekivalen ion yang digantikan harus sama dengan ion

yang dihilangkan selama tahap layanan. Jadi secara teoritik, jumlah larutan
regenerasi (dalam ekivalen) harus sama dengan jumlah ion (dalam ekivalen)
yang dihilangkan (kebutuhan larutan regenerasi teoritik). Operasi
regenerasi agar resin mempunyai kapasitas seperti semula sangat mahal, oleh
sebab itu maka regenerasi hanya dilakukan untuk menghasilkan sebagian dari
kemampuan pertukaran awal. Upaya tersebut berarti bahwa regenerasi
ditentukan oleh tingkat regenerasi (regeneration level) yang diinginkan.
Tingkat regenerasi dinyatakan sebagai jumlah larutan regenerasi yang
digunakan per volume resin. Perbandingan kapasitas operasi yang dihasilkan
pada tingkat regenerasi tertentu dengan kapasitas pertukaran yang secara
teoritik yang dapat dihasilkan pada tingkat regenerasi itu disebut efisiensi
regenerasi. Efisiensi regenerasi resin penukar kation asam kuat yang
diregenerasi dengan H2 anion basa kuat yang diregenerasi dengan NaOH
antara 20-50%, oleh sebab itu pemakaian larutan regenerasi 2-5 kali lebih
besar dari kebutuhan teoritik. Pada resin penukar kation asam lemah dan resin
penukar anion basa lemah efisiensi dapat mendekati harga 100%, atau dengan
kata lain kebutuhan larutan regenerasi untuk resin penukar golongan lemah
lebih sedikit. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan dua alasan. Pertama,
kekariban resin golongan lemah dengan ion H dan ion OH lebih besar
dibandingkan dengan resin golongan kuat. Kedua, nilai koefisien selektivitas
untuk regenerasi adalah kebalikan dari koefisien selektivitas untuk pertukaran
awal. Besaran untuk menyatakan tingkat efisiensi penggunaan larutan
regenerasi adalah nisbah regenerasi (regeneration ratio) yang didefinisikan
sebagai berat larutan regenerasi dinyatakan dalam ekivalen atau gram CaCO3
dibagi dengan beban pertukaran ion yang dinyatakan dalam satuan yang
sama. Semakin rendah nisbah regenerasi, semakin efisien penggunaan larutan
regenerasi. Harga nisbah regenerasi merupakan kebalikan harga efisiensi
regenerasi. Operasi regenerasi dilakukan dengan mengalirkan larutan
regenerasi dari atas.
4. Tahap Pembilasan

Tahap pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa larutan regenerasi


yang terperangkap oleh resin. Pembilasan dilakukan menggunakan air produk
dengan aliran down flow dan dilaksanakan dalam dua tingkat, yaitu :
a.
b.

tingkat laju alir rendah untuk menghilangkan larutan regenerasi, dan


tingkat laju alir tinggi untuk menghilangkan sisa ion. Limbah
pembilasan tingkat laju alir rendah digabungkan dengan larutan
garam dan dibuang, sedangkan limbah pembilasan tingkat laju alir
tinggi disimpan dan digunakan sebagai pelarut senyawa untuk

regenerasi.
5. Penghilangan Gas (Deaerator)
Penghilangan gas dilakukan sebelum air keluaran kolom kation diolah
di kolom resin penukar anion dimaksudkan untuk mengurangi beban
pertukaran pada kolom penukar anion, yang berarti juga mengurangi
penggunaan larutan regenerasi. Setelah tahap pertukaran kation di resin
penukar kation siklus hidrogen, alkalinitas bikarbonat yang dikandung dalam
air umpan akan dikonversi menjadi asam karbonat dan karbon dioksida, seperti
disajikan pada reaksi (14) di bawah ini :
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : karena air keluaran resin
penukar kation bersifat asam, maka reaksi kesetimbangan di atas akan bergeser
ke kiri. Air yang diolah di kolom degasifier mengandung karbon dioksida yang
ekivalen dengan alkalinitas bikarbonat ditambah dengan jumlah karbon
dioksida yang larut dalam air tersebut. Cara kerja kolom degasifier mengikuti
teori-teori yang berlaku untuk proses stripping (pelucutan). Kandungan CO2
dalam air dilucuti menggunakan udara yang dihembuskan oleh blower
(Gambar 4) atau secara vakum (Gambar 5). Pemakaian kolom degasified dapat
mengurangi kandungan karbon dioksida menjadi 5 mg/l.

Gambar 4. Penghilangan gas dengan menggunakan blower (Forced Draft Aerator)

Gambar 5. Deaerator secara vakum


F. Mengoperasikan Alat Penukar Ion
Pada proses kolom ganda, air mentah mula-mula masuk ke dalam
kolom penukar kation. Di sini sernua kation yang terkandung dalam air
(terutama ion kalsium, magnesium dan natrium) ditukar dengan ion hidrogen.
Dalarn kolom berikutnya yang berisi penukar anion, maka anion (terutama ion
khlorida, sulfat dan bikarbonat) ditukar dengan ion hidroksil. Ion hydrogen
yang berasal dari penukar kation dan ion hidroksil dari penukar anion akan
membentuk ikatan dan menghasilkan air. Setelah air terbentuk maka resin
penukar ion harus diregenerasi. Pelaksanaan regenerasi pada proses kolorn
ganda sangat sederhana. Ke dalam kolom penukar kation dialirkan asarn
khlorida encer dan ke dalam kolom penukar anion dialirkan larutan natrium
hidroksida encer. Regeneran yang berlebihan selanjutnya dibilas dengan air.
Pada proses unggun campuran - kolom tunggal, resin penukar kation dan
penukar anion dicampur menjadi satu dalam sebuah kolom tunggal. Dengan
proses unggun campuran dapat dicapai tingkat kemurnian air yang jauh lebih

tinggi daripada dengan proses kolom ganda. Sebaliknya, pada proses unggun
campuran regenerasi resin penukar lebih kompleks.

Gambar 6. Pengopeasian alat penukar ion


Langkah-langkah kerja pada regenerasi unggun campuran: Pernisahan
resin penukar kation dan penukar anion dengan cara klasifikasi menggunakan
air (pencucian kembali dari bawah ke atas). Dalam hal ini resin penukar anion
yang lebih ringan (kebanyakan berwarna lebih terang) akan berada di atas
resin penukar kation yang lebih berat (kebanyakan berwarna lebih gelap).
Pencucian kembali harus dilangsungkan terus sampai di antara kedua resin
terlihat suatu lapisan pemisah yang tajam.

Untuk regenerasi, regeneran bersama dengan air dialirkan melewati kedua


lapisan resin Asam khlorida encer dialirkan dari bawah ke atas melewati
resin penukar kation, dan dikeluarkan dari kolom pada ketinggian lapisan
pernisah. Larutannatrium hidroksida encer dialirkan dari atas ke bawah
melewati resin penukar anion, juga dikeluarkan pada keting gian lapisan

pemisah.
Kelebihan kedua regeneran kemudian dicuci dengan air.

Ketinggian permukaan air dalam kolom diturunkan dan kedua resin


penukar dicampur dengan cara memasukkan udara tekan dari ujung bawah

kolom.
Peneucian ulang unggun campuran dengan air dari atas ke bawah, sampai
alat ukur konduktivitas menunjukkan kondisi kemurnian air yang
diinginkan.

Gambar 7. Alat penukar ion di industri


Sekarang instalasi siap untuk dioperasikan lagi. Baik pada instalasi
pclunakan maupun pada instalasi demineralisasi air, maka pengalihan dari kondisi
operasi ke proses regenerasi, pelaksanaan regenerasinya sendiri, dan pengalilian
kembah ke kondisi operasi dapat dilakukan baik secara manual maupun secara
otomatik.
Untuk mencapai kualitas air atau performansi yang optimal dan untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada resin penukar, maka petunjuk kerja yang
diberikan oleh pabrik pembuat instalasi (misalnya mengenai urutan pelaksanaan
operasi, kuantitas dan konsentrasi regeneran, waktu regenerasi dan waktu
pencucian) harus diikuti dengan seksama. Perhatian: Pada saat bekerja dengan
asam dain basa yang diperlukan untuk regenerasi, perlengkapan keselamatan
perorangan yang sesuai harus digunakan. Air buangan yang keluar pada regenerasi
dapat bersifat asam, basa atau mengandung garam. dan karena itu dalam
hubungannya dengan pelestarian lingkungan harus ditangani seperti air limbah
kimia. Ukuran performansi sebuah instalasi penukar ion adalah kuantitas cairan
yang diproduksi per jam (atau selang waktu di antara dua regenerasi). Performansi
tergantung pada besarnya alat atau kuantitas penukar, pada kuantitas ion yang

akan dipisahkan (dengan syarat kemurnian air yang diinginkan telah tertentu) dan
pada tingkat kemurnian yang diminta. Untuk operasi yang semi kontinu (bila
pengolahan air tidak bolch berhenti di tengah-tengah) diperlukan dua buah unit
yang dihubungkan secara paralel. Karena proses pertukaran dan proses regenerasi
tidak dapat berlangsung pada saat yang bersamaan, kedua unit tersebut bekerja
secara bergantian, yang satu sebagai penukar ketika yang lain sedang regenerasi.

Gambar 8. Performansi Instalasi Penukar Ion


Beberapa jenis proses pertukaran sering juga digabungkan bersama.
Misalnya untuk meringankan beban kolorn utama dari instalasi unggun campuran
(untuk meningkatkan perforinansinya) dapat dipasang sebuah kolom pelunak air
di depannya. Untuk tujuan penggunaan tertentu dari air yang telah diolah
(misalnya untuk mengurangi bahaya korosi pada pernbangkitan nap) scringkali
diperlukan pengeluaran gas (penghilangan O2 dan CO2). Penghilangan gas dapat
dilakukan secara termis atau dengan penambahan bahan-bahan kimia. Di samping
itu juga acapkali diinginkan agar sebelum pertukaran ion berlangsung. pencemar
organik yang terlarut dalam kuantitas besar dihilangkan supaya resin penukar tidakmenjadi rusak. Penghilangan pencemar dapat dilakukan dengan bantuan
adsorben. Di samping instalasi-instalasi penukar ion yang tak kontinu dan yang
semi kontinu, terdapat pula instalasi yang kontinu. Prinsip kerjanya misaInya
adalah bahwa resin penukar juga digerakkan. Dengan irama kerja tertentu resin

penukar dialirkan dalam suatu sirkulasi yang terdiri atas daerah pertukaran, daerah
regenerasi dan daerah pencucian.

Anda mungkin juga menyukai