TEGANGAN TINGGI DC
BAB I
PENDAHULUAN
dan
lain-lain.
Pembangkitan
tegangan
tinggi
terbagi
menjadi
tersebut dapat berubah menurut keadaan setempat dan kemajuan kemajuan yang
tercapai.
Besarnya tegangan pengujian yang harus diterapkan pada pengujian tegangan
tinggi tergantung pada tegangan nominal alat lisrik yang diuji pada standar yang
berlaku. Tegangan tinggi yang diterapkan atau yang dialami oleh sistem tenaga dapat
berupa :
Tegangan biasa (nominal) yaitu tegangan yang seharusnya dapat ditahan oleh
sistem tersebut untuk waktu yang tak terhingga.
Tegangan lebih (Over Voltage) yang hanya dapat ditahan untuk waktu terbatas.
Pada pengujian tegangan tinggi tersebut terdapat pengujian yang bersifat merusak
dan tidak merusak alat yang diuji, pengujian yang sifatnya merusak pada umumnya
terdiri dari tahap yang tegantung pada tingkat tegangan. Pengujian Tegangan Tinggi
dikelompokkan menjadi :
a. Pengujian sifat-sifat dielektrik temuan baru
b. Pengujian untuk memeriksa kualitas isolasi peralatan listrik
c. Mengetahui ketahanan isolasi peralatan dalam memikul tegangan lebih yang
terjadi
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pembangkit Tegangan Tinggi Searah
Sebelum adanya diode penyearah tegangan tinggi, maka orang menggunakan
generator searah. Sekarang telah ditemukan diode tegangan tinggi sehingga orang
dengan mudah untuk menggunakan dan memperoleh tegangan tinggi searah.
Pembangkitan
tegangan
tinggi
searah
di
laboratorium
umumnya
menggunakan diode semi konduktor yang terpasang seri pada kutup tabung hampa
seperti pada gambar 2.1.
pendingin. Dari kedua tipe diatas mempunyai perbedaan yaitu : Pada dioda terjadi
drop tegangan yang realtif besar di bandingkan tabung. Keuntungan dioda adalah
tidak perlu pemanasan dan langsung di operasikan. Kemudian pada dioda arus balik
masih ada atau sangat kecil sedangkan pada tabung arus balik nol.
Rangkaian paling sederhana untuk membangkitkan tegangan tinggi searah
adalah dengan menggunakan penyearah setengah gelombang (half wave rectifier).
RL adalah resistansi beban dan C adalah kapasitor untuk meratakan tegangan
keluaran DC
I adalah nilai rata rata dari tegangan output dc iL(t) dan V(t) yang diikuti
dengan ripple seperti gambar berikut :
Jumlah tegangan balik dari penyearah dalam rangkaian ini sama dengan-dua
kali tegangan keluaran U yang juga berlaku untuk setiap rangkaian penyearah
yang memuat komponen perata tegangan searah.
c. Rangkaian Zimmermansi-Wittka
tinggi
(beberapa
ratus
megaohm)
terhubung
seri
dengan
10