Anda di halaman 1dari 23

Dental Anomalies in the

primary dentition of Turkish


children
Kelompok Tutorial 7
1.

Ayu Widya Nur Arvyarieska P

(J520140043)

2.

Ade Martha Dinatha

(J520140044)

3.

Sita Ayu Melati

4.

Indah Puspita Suri

(J520140054)

5.

Nur Rohma Arum P

(J520140062)

6.

Lusni Helvi Liskha

(J520140063)

7.

Ahyar Mujahidah

(J520140071)

8.

Arida Khoiruza Asyari

(J520140072)

9.

Bintang Firdano

(J520140080)

10. Amanda Angger ADW

(J520140053)

(J520140085)

GEMINASI

Gemination
Anomali bentuk gigi berupa satu gigi besar / 2

gigi yang tampak menyatu


1 gigi dengan pembelahan pada mahkota
Akar 1
Lebih banyak terjadi di anterior maksila (I dan
C)
Decidui lebih besar dari permanen
Bifida crown
1 akar, 1 saluran akar

Geminasi dibagi menjadi 2:


True Gemination (ketika 1 gigi hanya

membelah sebagian pada mahkotanya)


Twinning (ketika keseluruhan mahkota 1 gigi
membelah secarasempurna)

Differential Diagnosis Geminasi: Fusi dan


Mikrodonsia

Etiologi dari geminasi masih belum


diketahui tetapi faktor yang berperan:
Evolusi
Trauma
Hereditas
Lingkungan
Kekurangan nutrisi
Gangguan sistem endokrin
Infeksi dan inflamasi
Kelebihan pemakaian obat-obatan
Radiasi
Bisa disimpulkan, Geminasi disebabkan karena interaksi antara

faktor genetik dan faktor lingkungan


Menurut Spouge, adanya trauma mengganggu
perkembangan mahkota gigi

Ethiopathogenesis Geminasi:
Etiologi pasti tidak diketahui
Diduga ada pengaruh dari faktor lingkungan,

seperti : trauma, defisiensi vitamin, penyakit


sistemik

FUSI

Fusi
Fusi terjadi karena mahkota yang berum

termineralisasi pada saat odontogenesis, dan


biasanya terjadi pada Regio Caninus dan
Regio Incisivus (RA atau RB)
2 gigi menjadi 1
Lebih banyak terjadi di gigi decidui
Prevalensi tertinggi di regio anterior maxilla
dan rahang bawah

Fusi dibagi menjadi 3:


True fusion (2 gigi bergabung menjadi 1

disertai penggabungan enamel dan dentin)


Late fusion (penggabungan 2 gigi yang terjadi
pada dentin dan atau sementum)
Concrescene (penggabungan 2 gigi pada
sementum)

Etiologi Fusi:
Tidak diketahui
Penyebab terjadinya fusi dimungkinkan

karena tekanan/gaya yang dihasilkan antara 2


gigi yang sedang berkembang (Traumatik
Oklusi)

Efek Samping Fusi:


Menghambat erupsi gigi tetangganya
Crowding
Protusi
Impaksi dari gigi yag berdekatan

Komplikasi Fusi:
Karies pada groove memerlukan perawatan

endodonsi, jika tidak dirawat akan


menyebabkan terjadinya diastema dan
nekrosis pulpa
Permasalahan estetis
Masalah periodontal

Perbedaan Fusi dan Geminasi:


Perbedaaa
n

Fusi

Geminasi

Lokasi

penambahan pada angle gigi


dan menyebabkan gigi
bengkok

penambahan
padakorona

Anatomi
pulpa

pulpa terpisah, saluran akar


terpisah

1 akar besar, 1
saluran akar besar

Mahkota

mahkota disatukan oleh email


atau dentin, tapi mempunyai 2
akar dan 2 saluran akar dalam
1 akar

mahkota terpisah
(bifida crown), 1 akar
dan satu saluran akar

Efek
samping

ectopic erruption

crowded

Geminasi dan fusi dapat


menyebabkan :
Potensi karies
Maloklusi
Perubahan bentuk rahang
Penyakit periodontal
Hyperdontia/ hypodontia
Gangguan erupsi
Estetik rendah

Dens Evaginatus adalah malformasi gigi

berupa adanya tambahan tonjol / cusp


Jika dibandingkan dengan Talons Cusp, talons
cup dipastikan terjadi pada gigi gigi di regio
anterior
Geminasi dan Fusi disebabkan karena
kesalahan perkembangan dari ectoderm dan
mesoderm ketika fase morfodiferensiasi, dan
kasus ini biasanya asimptomatik dan tidak
memerlukan perawatan, namun jika tidak
dirawat akan menyebabkan terjadinya
diastema dan nekrosis pulpa

MICRODONSI
A

Boyle ukuran kecil


Mahkota pendek
Ada space dgn gigi antagonis : tidak oklusi
Shafer, Hine, Levy, membagi tiga tipe mikrodonsia :
1. Microdonsia hanya melibatkan 1 gigi
Terbagi jadi 3 kategori :
Semua bagian gigi kecil
Mahkota kecil
Akar kecil
2. Microdonsia karena ketidaksesuaian ukuran gigi dan rahang
3. True generalized microdonsia
Semua gigi kecil (satu rahang)

Syndrom yang berkaitan dengan


mikrodonsia :
Gorlin-chaudhry-moss Syndrome
Williamss syndrome
Chromosome d/u
Ullrich-turner syndrome
Trisomi 13
Rothmund thomson syndrome
Hallerman streiff
Orofaciodigital syndrome tipe 3
Oculo mandibulo facial syndrome
Tricho rhino phalangeal
Tipe 1 brancio oculo facial syndrome

Supernumerary
teeth

Supernumerary teeth
Adalah tambahan jumlah gigi dari yang biasanya atau tambahan

gigi diluar jumlah normal


Klasifikasi :
1. Berdasarkan posisi dan bentuk:
a. Posisi :
Anterior mesiodens
Para premolar : Bukal/Lingual (p)
Para molar : Bukal/lingual (m)
Disto molar
b.Bentuk:
Tipe suplemental : gigi yang mempunyai kesamaan bentuk dan fungsi
yang sama dengan gigi tetangga tanpa perbedaan anatomis
Tipe rudimental : tambahan gigi dengan morfologi yang tidak sempurna.
*sering terjadi pada anterior maksila

Supernumerary teeth:
Lebih banyak dijumpai pada gigi permanen
90% ada di maksila
Etiologinya hiperaktifitas dari dental lamina.

Fungsi dental lamina : membentuk benih gigi


sulung
Pertumbuhan dari gigi supernumerari
menganggu pertumbuhan gigi tentangga
Dapat dilakukan pemeriksaan radiologi untuk
mengetahui gigi supernumerari yang tidak
erupsi
Pertumbuhannya dapat menembus kavitas
nasal, maka akan menyebabkan komplikasi

Anda mungkin juga menyukai