Arus Bocor PDF
Arus Bocor PDF
dwityan77@gmail.com
gakusei2003@yahoo.com
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi listrik merupakan kebutuhan primer yang
diperlukan dalam kehidupan manusia. Untuk mendapatkan
sebuah sistem tenaga listrik yang andal, maka diperlukan
peralatan-peralatan listrik yang andal pula. Salah satu
peralatan listrik yang sangat penting pada penyaluran tenaga
listrik adalah isolator yang berfungsi sebagai penyangga
kawat saluran udara dan sebagai penyekat (isolasi) antara
kawat tegangan tinggi dengan menara (tower) transmisi.
Pada awalnya isolator yang banyak digunakan pada
sistem tenaga listrik di Indonesia sampai saat ini adalah bahan
isolasi keramik. Isolator jenis ini mempunyai rapat massa
tinggi dan memerlukan suhu pembuatan yang tinggi (lebih
dari 1000C)[10] sehingga memerlukan energi yang besar untuk
pembuatannya,
artinya
secara
ekonomi
kurang
menguntungkan.
Alternatif baru bahan polimer telah dikembangkan untuk
keperluan isolator pasangan luar. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh bahan isolasi polimer resin epoksi silane yang
mempunyai kinerja optimal pada daerah tropis yaitu sampel
dengan bahan pengisi 40% atau sampel uji dengan kode
RTV24.[10] Saat Pengukuran tegangan flashover dengan
tegangan tinggi impuls, isolator polimer resin epoksi silane
silica mengalami breakdown dan nilai arus bocor lebih besar
dibanding dengan nilai arus bocor pada isolator silicon
rubber.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dalam
penelitian ini lebih menekankan pada peningkatan kekuatan
dielektrik (meningkatkan tingkat tegangan flashover dan
mereduksi nilai arus bocor) isolator resin epoksi silane silika
dengan memperbesar konstruksi isolator dalam empat tipe.
Adapun empat tipe siripnya adalah Compact Type (SC),
Standart Type (SS), Long Leakage Type (SL), Extra Long
Leakage Type (SE). Keempat tipe sirip ini akan dianalisis dan
dibandingkan besarnya tegangan flashover dan arus bocor,
sehingga diperoleh tipe sirip yang paling optimal dalam
peningkatan kekuatan dielektriknya.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini sebagai berikut:
1) Mengetahui dan membandingkan jarak bocor atau rayap
(leakage or creepage distance) dan jarak flashover
(flashover distance) dari empat tipe sirip (Compact Type
(SC), Standart Type (SS), Long Leakage Type (SL),
Extra Long Leakage Type (SE)) isolator polimer resin
epoksi silane silika.
2) Mengetahui,
mengukur,
menganalisis
dan
membandingkan besarnya arus bocor dan tegangan
flashover pada empat tipe sirip (Compact Type (SC),
Standart Type (SS), Long Leakage Type (SL), Extra
Long Leakage Type (SE)) isolator polimer resin epoksi
silane silika.
3) Mengetahui dan membandingkan pengaruh kelembaban
udara antara kelembaban 60% dengan kelembaban 70%
terhadap besarnya arus bocor dan tegangan flashover
yang terjadi pada keempat tipe sirip isolator (Compact
Type (SC), Standart Type (SS), Long Leakage Type (SL),
Extra Long Leakage Type (SE)) isolator polimer resin
epoksi silane silika.
4)
B.
(2.2)
dengan :
VS : tegangan flashover isolator pada keadaan standar
V : tegangan flashover isolator pada saat Pengukuran
: faktor koreksi udara
T : suhu sekeliling pada saat Pengukuran (oC)
b : tekanan udara pada saat Pengukuran (mmHg)
C.
(2.1)
I.
D.
Bahan Pengisi
Secara teknis, penggunaan bahan pengisi untuk
meningkatkan sifat mekanis dan secara ekonomis penggunaan
bahan pengisi sebagai bahan upaya untuk mereduksi biaya.
Bahan pengisi silane (silicon rubber) dan pasir silika.
Bahan campuran ini digunakan untuk memperbaiki
karakteristik dari isolator polimer dengan komposisi DGEBA
: MPDA : silane : silika, 40% : 40% : 10% : 10%.[10]
F.
Arus Bocor
Surface discharge atau pelepasan muatan permukaan
adalah pelepasan muatan dari konduktor ke media gas dan
terjadi dipermukaan meterial isolasi padat yang tidak tertutupi
oleh konduktor. Karena peluahan muatan permukaan ini,
maka arus akan mengalir pada permukaan isolator. Arus ini
sering disebut arus bocor (leakage current).
G.
Mulai
Persiapan bahan
Dengan komposisi: DGEBA 40%, MPDA 40%, Silane 10%,
(2.3)
Dimana,
Es = Tegangan SOV 50%
Emin = Tegangan impuls minimum yang tidak terjadi busur
api
Ei = Tegangan pada tingkat pertama yang tidak terjadi
busur api
Ei-1 = Tegangan pada tingkat pertama tegangan tingkat
kedua yang tidak terjadi busur api
Es merupakan tegangan flashover tegangan tinggi impuls (Vfo
impuls ).
Bahan Pengukuran
Bahan isolator polimer resin epoksi silane silika dalam
pengukuran ini adalah sebagai berikut:
1. Bahan dasar polimer resin epoksi jenis DGEBA
(Diglycidyl
Ether
of
Bisphenol
A),
bahan
pematang/pengeras MPDA (Metaphenylenediamine).
2. Bahan pengisi yaitu Silicon rubber atau Silane dan pasir
silica.
Urutan pencampuran bahan dimulai dari epoxy resin ,
pasir silica, silane atau Silicon rubber dan yang terakhir
epoxy hardener dengan komposisi epoxy resin 40%, pasir
silica 10%, silane 10%, epoxy hardener 40%.
B.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 3.5 Sketsa tipe isolator uji (a) tipe SC, (b) tipe SS, (c) tipe SL, (d)
tipe SE
C.
Prosedur Penelitian
Langkah-langkah proses penelitian yang dilakukan
dapat dilihat pada gambar berikut.
Analisa data
Kesimpulan
Selesai
D.
Peralatan Pengukuran
Pengukuran isolator gantung (suspension isolator)
menggunakan peralatan pengukuran berupa :
1. Peralatan pengukuran tegangan tinggi AC.
2. Peralatan pengukuran tegangan tinggi impuls.
3. Chamber atau Lemari uji.
4. Thermometer dan hygrometer.
5. Pembagi tegangan.
6. Sela jarum.
7. Osiloskop.
8. Isolator Uji.
9. Kompresor
E.
Proses Pengukuran
Pengukuran tegangan flashover dan arus bocor dilakukan
pada kelembaban 60% dan 70%. Dimaksutkan untuk
mendapatkan data dan mengetahui pengaruh kelembaban
terhadap tegangan flashover dan arus bocor dari keempat tipe
isolator.
1)
2)
Jarak Bocor
(mm)
302
360
432
454
Jarak Flashover
(mm)
197
222
238
234
Tabel 4.4 Tegangan flashover isolator Resin epoksi silane silika tipe SL
dengan jarak flashover 238 mm
Tegangan Flashover
Isolator
Percobaan
Kelembaban 60%
Kelembaban 70%
Tipe SL
ke
Vp (V)
Vu (kV)
Vp (V)
Vu (kV)
1
>240
>111.840
240
111.840
2
>240
>111.840
231
107.646
3
>240
>111.840
238
110.908
4
>240
>111.840
231
107.646
5
>240
>111.840
235
109.510
Rata-rata:
>240
>111.840
235
109.510
Tabel 4.5 Tegangan flashover isolator Resin epoksi silane silika tipe SE
dengan jarak flashover 234 mm
Tegangan Flashover
Isolator
Percobaan
Kelembaban 60%
Kelembaban 70%
Tipe SE
ke
Vp (V)
Vu (kV)
Vp (V)
Vu (kV)
1
>240
>111.840
211
98.326
2
>240
>111.840
213
99.258
3
>240
>111.840
216
100.656
4
>240
>111.840
225
104.850
5
>240
>111.840
219
102.054
Rata-rata:
>240
>111.840
216.8
101.028
Tabel 4.6 Tegangan flashover pada keempat tipe sirip isolator pada
kelembaban 60% dan kelembaban 70%.
Tipe Isolator
Jarak Flashover
(mm)
SC
Vu (kV)
kelembaban
60%
kelembaban
70%
197
96.462
92.920
SS
222
104.104
98.605
SL
238
>111.840
109.510
SE
234
>111.840
101.028
Es (kV)
155.7
165.7
187.9
187.2
Gambar 4.4 Grafik flashover tegangan tinggi impuls dengan jarak flashover
32.62
kV
109.4
107.8
104.5
103.1
32.62
kV
166.2
157.7
137.2
117.3
Gambar 4.6 Grafik arus bocor pada keempat tipe isolator dengan tegangan uji
pada kelembaban 70%
Tipe
Isolator
SC
SS
SL
SE
Jarak
Bocor
(mm)
302
360
432
454
Kelembaban 70%
73.9
70.4
70.1
69.6
95.8
94.9
80.5
77.2
Gambar 4.7 Grafik arus bocor dengan jarak bocor pada berbagai tipe isolator
pada kelembaban 60% dan kelembaban 70%
Gambar 4.5 Grafik arus bocor pada keempat tipe isolator dengan tegangan uji
pada kelembaban 60%
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada pengukuran dari keempat tipe sirip isolator,
didapatkan jarak bocor atau rayap (leakage or creepage
distance) terpanjang terdapat pada isolator tipe Extra
Long Leakage Type (SE), sedangkan jarak flashover
(flashover distance) terpanjang terdapat pada isolator
tipe Long Leakage Type (SL).
2. Nilai tegangan flashover terbesar terdapat pada isolator
tipe Long Leakage Type (SL), sedangkan untuk nilai arus
bocor terkecil terdapat pada isolator tipe Extra Long
Leakage Type (SE).
3. Peningkatan tingkat persentase kelembaban udara saat
dinaikkan dari 60% ke 70% berpengaruh pada tegangan
flashover yang cenderung menurun, sedangkan nilai arus
bocor semakin meningkat.
4. Dalam peningkatan kekuatan dielektrik pada keempat
tipe isolator yang paling optimal adalah untuk
peningkatan tingkat tegangan flashover yang paling
optimal terdapat pada isolator tipe Long Leakage Type
(SL), sedangkan untuk penurunan nilai arus bocor yang
paling optimal terdapat pada isolator tipe Extra Long
Leakage Type (SE).
B. Saran
Pengukuran yang dilakukan ini masih memiliki banyak
kekurangan, untuk itu perlu dilakukan perbaikan untuk
percobaan-percobaan sejenis. Beberapa perbaikan yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya dilakukan uji
coba di lapangan agar didapatkan data yang lebih akurat.
2. Penelitian tentang isolator resin epoksi silane silika perlu
dikembangkan lebih lanjut dengan variasi konstruksi
ukuran sirip yang lain agar didapatkan tipe isolator yang
paling efektif dalam perbaikkan kinerja isolator.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
BIOGRAFI PENULIS
Dwi Aji Sulistyanto (21060110151081).
Lahir di Demak, 25 Juli 1989. Mahasiswa
Teknik
Elektro
Fakultas
Teknik
Universitas
Diponegoro
Semarang
konsentrasi Teknik Tenaga Listrik.
.
Mengetahui / Mengesahkan,
Pembimbing I
Pembimbing II