Anda di halaman 1dari 33

KATA PENGANTAR

Alhamdullillahirobbilalamin,

puji

dan

syukur

penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan


karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul What, Why and
How Use Kalkulator ini dapat disusun dan selesai tepat pada
waktunya. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Dra.Ida Karnasih selaku dosen pengampu mata kuliah
ICT yang telah banyak membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Makalah ini disusun bertujuan untuk melengkapi tugas individu
pada mata kuliah ICT, Program Studi Pendidikan Matematika Program
Pasca Sarjana UNIMED.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna,
masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,
namun penulis sudah berupaya semaksimal mungkin, maka untuk itu
selaku penulis pada kesempatan ini mengharapkan kritik dan saran
ataupun

masukan

kesempurnaannya.

dari

para

Kiranya

pembaca

makalah

demi

ini

perbaikan

bermanfaat

dan
dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Akhirnya penulis ucapkan terima kasih

Medan,

September

2011

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................
DAFTAR ISI.......................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................
1.1..................................Latar Belakang Masalah
......................................................................
BAB II

......................................................PEMBAHASAN
2.1 What is Kalkulator........................................
2.2........................................Why use Kalkulator
2.3....................................How to use Kalkulator
.....................................................................

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN.....................................


3.1.....................................................Kesimpulan
......................................................................
3.2.............................................................Saran
Daftar Pustaka....................................................

BAB I
PENDAHULUAN
Kebiasaannya pelajar yang
tidak

dapat

menguasai

ilmu

matematik

adalah

kerana

kesukaran

mereka

untuk

menyelesaikan
matematik

masalah

yang

penggunaan
Mereka

angka-angka.

tidak

persoalan

melibatkan
memahami

atau

tidak

tahu

membuat transformasi. Adanya


kalkulator sebagai alat bantu,
pelajar-pelajar

ini

dapat

menumpukan perhatian kepada


aplikasi

konsep

dan

penyelesaian masalah. Mereka


tidak

lagi

dibebani

dengan

pengiraan yang panjang lebar.


pelajar

akan

keseronokan
matematik.

merasai
mempelajari

Ia

menggalakkan

pelajar supaya lebih ingin tahu


dan

kreatif,

memotivasi

dan

membina keyakinan diri pelajar


untuk menyelesaikan masalah.

Pada massa kini peranan


kalkulator

dalam

pelajar

membantu

meningkatkan

kemahiran

berfikir

memang

tidak dapat dinafikan . Sejauh


mana

keberkesanannya

di

dalam proses pengajaran dan


pembelajaran matematik amat
bergantung

kepada

sejauh

mana pelajar menggunakannya


secara
Kajian

bijak
luar

dan

berkesan.

negara

telahpun

membuktikan

bahawa

penggunaan

kalkulator

membantu meransang pelajar


untuk berfikir. Berbanding luar
negara,

Malaysia

ketinggalan

masih

di

jauh
dalam

penggunaan kalkulator di dalam


bik darjah. Sesuatu perubahan
perlu
kerana

dan

harus

pelajar

mencorakkan

hari

dilakukan
ini

masa

akan
depan

negara.
Keberadaan alat peraga jenis baru ini pada dasarnya merupakan sebuah
peluang bagi peningkatan kualitas pembelajaran matematika. Hanya saja, di
Indonesia masalah utama seperti ketersediaan sarana prasarana serta kualitas
sumberdaya manusia dalam hal ini guru berkaitan dengan e-learning literacy
masih menjadi kendala dalam proses implementasinya
Konsep-konsep abstrak sangat penting untuk memahami dan melakukan
matematika. Mereka juga merupakan sumber kesulitan bagi banyak siswa yang

mengalami kesulitan dengan matematika, banyak di antaranya bahkan


menemukan konsep-konsep matematika dasar sulit dimengerti.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 WHAT IS KALKULATOR (Apa Itu Kalkulator)
Kalkulator merupakan alat hitung elektronika yang jauh
lebih sederhana dibandingkan dengan komputer, dan dikalangan
masyarakat sudah banyak yang menggunakannya sebagai alat
bantu hitung yang praktis dan cepat. Dan saat ini sudah banyak
beredar kalkulator dengan bermacam-macam merek dan tipe,
yang biasanya mempunyai cara pengoperasian yang berbedabeda, tetapi pada dasarnya hampir sama.
Pada umumnya dalam proses pembelajaran masih terbatas
penggunaannya

pada

proses

perkalian,

pembagian,

penjumlahan, dan pengurangan (x, :, +, -). Suatu kenyataan saat


ini

belum

banyak

menggunakan

siswa

kalkulator

maupun
untuk

guru

yang

penyelesaian

mampu
berbagai

perhitungan dalam matematika. Padahal dengan menggunakan


scientific

calculator

dapat

digunakan

untuk

menyelesaikan

berbagai perhitungan-perhitungan baik dalam operasi hitung


maupun lainnya misalnya statistik, keuangan, aljabar, kalkulus
dan sebagainya. Oleh karena itu seorang guru perlu mengetahui
penggunaan

kalkulator

tersebut

untuk

pembelajaran

matematika.
Bagi masyarakat awam, penghitung bisa diartikan sebagai
kalkulator yang dipakai untuk menghitung untuk keperluan sehari-hari.
Ada dua macam kalkulator: penghitung sederhana, dan penghitung
ilmiah (scientific calculator). Dalam penghitung sederhana, kita hanya
bisa menghitung: + - * / % kwadrat, 1/x, dan operasi memori saja

(cukup

untuk

keperluan

penghitung

rumah

tangga

sehari-hari).

Sedangkan pada scientific calculator, kita bisa menghitung rumus


matematika yang lebih rumit, seperti: pangkat, exp, ln, sin, cosin, tg,
dll. Kebanyakan dari kita sekarang tidak perlu membeli kalkulator ini,
karena dalam komputer PC kita (MS Windows dan MS Office) di
dalamnya sudah disediakan kalculator.

A. Jenis Kalkulator
Saat ini telah dikenal beberapa macam kalkulator dari berbagai
merek dan type, tetapi dapat digolongkan menjadi dua jenis
kalkulator yaitu :
1. Kalkulator yang tidak dapat diprogram.
Kalkulator jenis ini hanya dapat digunakan untuk suatu
kalkulasi sederhana, yang hanya menggunakan operasi
hitung biasa misalnya perkalian, pembagian, penjumlahan,
pengurangan, logaritma, nilai fungsi trigonometri.
2. Kalkulator

yang

dapat

diprogram

(Programmable

Calculator).
Pada kalkulator jenis ini dapat dibedakan menjadi dua jenis
pemrograman yaitu:
a. Program aplikasi yang telah dirancang oleh pabriknya.
Program ini telah tersedia, sehingga pengguna dapat
langsung

menggunakan

fasilitas

tersebut.

Contoh

program-program untuk statistik, analisis regresi linier,


integral dan sebagainya.
b. Program yang dibuat sendiri oleh penggunanya. Program
dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan rumus yang akan
diprogramnya dengan menggunakan bahasa program
untuk kalkulator. Suatu program yang telah disusun dapat
disimpulkan pada kalkulator dan program yang telah
tersimpan tidak akan hilang walaupun kalkulator dimatikan.

Saat ini telah dikenal beberapa macam kalkulator dari


berbagai merek dan type, tetapi dapat digolongkan menjadi dua
jenis kalkulator yaitu :
1. Kalkulator yang tidak dapat diprogram. Kalkulator jenis ini
hanya dapat digunakan untuk suatu kalkulasi sederhana,
yang hanya menggunakan operasi hitung biasa misalnya
perkalian,

pembagian,

penjumlahan,

logaritma, nilai fungsi trigonometri.


2. Kalkulator
yang
dapat
diprogram

pengurangan,
(Programmable

Calculator). Pada kalkulator jenis ini dapat dibedakan


menjadi dua jenis pemrograman yaitu:
a. Program aplikasi yang telah dirancang oleh pabriknya.
Program ini telah tersedia, sehingga pengguna dapat
langsung

menggunakan

fasilitas

tersebut.

Contoh

program-program untuk statistik, analisis regresi linier,


integral dan sebagainya.
b. Program yang dibuat sendiri oleh penggunanya.
Program dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan rumus
yang

akan

diprogramnya

dengan

menggunakan

bahasa

program untuk kalkulator. Suatu program yang telah disusun


dapat disimpulkan pada kalkulator dan program yang telah
tersimpan tidak akan hilang walaupun kalkulator dimatikan.
B. Pemilihan Mode
Pemilihan mode disesuaikan dengan jenis perhitungan
yang akan dikerjakan, apakah ingin bekerja pada perhitungan
biasa, statistik, regresilinier dan sebagainya, yang menggunakan
mode yang berbeda.
Untuk Casio fx-3600 P terdapat 11 macam mode. Pemilihan
mode dapat dilakukan dengan cara :
Tekan mode kemudian tekan pilihan , 1 , atau 9
Keterangan :

Mode : Digunakan untuk perhitungan biasa dan perhitungan


yang terprogram dapat dieksekusi.
Mode 0 : Digunakan untuk menuliskan program pada layar
ditampilkan LRN.
Mode 1 : Digunakan untuk integral tertentu, pada layar
ditampilkan dx .
Mode

Digunakan

untuk

analisis

regresi,

pada

layar

ditampilkan LR
Mode 3 : Digunakan untuk perhitungan statistik, pada layar
ditampilkan SD
Mode 4 : Digunakan untuk perhitungan dengan menggunakan
derajat sebagai satuan besarnya sudut, pada layar
ditampilkan DEG
Mode 5: Digunakan untuk perhitungan dengan menggunakan
radian sebagai satuan besarnya sudut, pada layar
ditampilkan RAD
Mode 6 : Digunakan untuk perhitungan dengan menggunakan
gradien sebagai satuan besarnya sudut, pada layar
ditampilkan GRA
Mode 7 :

Digunakan untuk menetapkan banyaknya tempat

desimal yang diperlukan.

Misalnya : Mode 7 3 maka

suatu bilangan akan dinyatakan dengan 3 tempat


desimal.
Mode 8 : Bilangan dinyatakan dengan bentuk baku. Banyaknya
angka signifikan yang dikehendaki dapat dilakukan
dengan menekan angka setelah menekan Mode dan 8
(contoh : Mode 8 3 )
Mode 9 : Untuk menormalkan kembali (release) dari penggunaan
Mode 7 dan 8
C. Cara Mengaktifkan Tombol (Key) pada Kalkulator

Pada umumnya pada setiap tombol mempunyai fungsi ganda


(multifungsi).

Untuk

mengaktifkan

tombol

sesuai

dengan

fungsinya dapat dilakukan sebagai berikut:


1. Mengaktifkan tombol dengan fungsi sebagai tertulis pada
tombol dapat ditekan langsung pada tombol itu.
2. Mengaktifkan tombol dengan fungsi sebagai tertulis dengan
warna coklat harus didahului dengan menekan tombol INV
3. Mengaktifkan tombol dengan fungsi sebagai yang tertulis
hitam (di bawah tombol) harus didahului dengan menekan
tombol KOUT
4. Mengaktifkan tombol dengan fungsi sebagai yang digunakan
tertulis warna biru dapat ditekan langsung tombol itu apabila
mode 3.
2.2 MENGAPA MENGGUNAKAN KALKULATOR
Kalkulator, satu daripada
alat teknologi termurah yang
mudah didapati abad ini. Setiap
rumah

sudah

pasti

memiliki

sekurang-kurangnya
kalkulator
harian

segenap

untuk
Ia

sebuah
kegunaan

digunakan

lapisan

oleh

masyarakat

termasuklah kanak-kanak,orang
dewasa, surirumahtangga dan
golongan profesional . Kanakkanak

kecil,

pelajar-pelajar

sekolah

telahpun

didedahkan

dengan kalkulator bermula dari


rumah
mengapa

lagi.

Persoalannya

kalkulator

tidak

dibenarkan untuk digunakan di


peringkat sekolah?
Apabila

Kementerian

Pendidikan

Malaysia

membenarkan

kalkulator

diperluaskan

penggunaannya

kepada

pelajar-pelajar

menengah

rendah,

kalkulator

saintifik dan kalkulator grafik


kepada

pelajar-pelajar

mengambil

mata

yang

pelajaran

Matematik Tambahan, tidak lagi


khusus

kepada

pelajar-pelajar

Tingkatan Enam dan Matrikulasi,


Berbagai

reaksi

negatif

timbul

masyarakat
kalangan
guru.

dan

respon

daripada

khususnya

ibubapa

Anggapan

di

dan

guru-

mereka

jika

pelajar-pelajar hanya menekan


kekuncinya untuk mendapatkan
jawapan

daripada

matematik

yang

guru,mereka

masalah

diberi

menjadi

untuk

berfikir.

perlu

lagi

malas

Mereka

bersusah

oleh
tidak
payah

menggunakan buku sifir empat


angka dan membuat pengiraan
panjang jika diminta mencari
nilai

bagi,

mampu

karena

memberikan

kalkulator
jawapan

dengan

pantas

Mereka

dan

tepat.

hanya

memasukkan

perlu

nombor-nombor

yang diberi dan operasi yang


digunakan

dengan

menekan

kekuncinya sahaja dengan betul.


Jawapan
tertera

tepat
di

sudah

skrin

pasti

kalkulator.

Pelajar akan bergantung harap


sepenuhnya kepada kalkulator.
Di

dalam

hal

ini,

kalkulator

hanya akan dijadikan alat bantu


pelajar

untuk

mendapat

jawapan bagi soalan yang diberi


bukan sebagai alat peransang
untuk

pelajar

berfikir.

Jika

keadaan ini berterusan, maka


kalkulator

akan

membantu

melembabkan pemikiran pelajar.


Tanggapan ini perlu diubah.
Penggunaan kalkulator sebagai
alat bantu pembelajaran amat
diperlukan
dengan

masa

kini

kemajuan

seiring

sains

dan

teknologi. Kita bukan lagi mahu


pelajar yang mahir menguasai
kemahiran

sifir

dan

konsep

untuk digunakan bagi menjawab


soalan atau masalah tertentu.
Keutamaan harus diberi kepada
aplikasi

konsep

matematik

daripada

pengajaran

semata-mata.

konsep

Pelajar-pelajar

harus diajar sesuatu yang lebih


bermakna.

Kita

perlu

menyediakan

pelajar

yang

mampu

membuat

keputusan,

meneroka masalah yang lebih


mencabar

dengan

keyakinan

serta

penuh
mampu

menghadapi apa juga cabaran


mendatang

kalkulator

di

Penggunaan
dalam

proses

pengajaran dan peembelajaran


matematik adalah asas untuk
merealisasikan
Idea-idea

matlamat

matematik

penyiasatan,

ini.

melalui

penerokaan,

generalisasi,

analisis

dan

sintesis menggunakan kalkulator


sebagai

alat

bantu

mampu

melahirkan pelajar yang lebih


kritis

dan

menganilasa
maklumat

kreatif,

mampu

data

serta

dalam

membuat

keeputusan yang bijak.


Kalkulator hari ini mampu
membuat

lebih

daripada

pengiraan

nombor.

Kalkulator

saintifik misalnya menyediakan


pelajar

tentang

logaritma,

trigonometri seperti sin, kos,

dan tangen, kuasa dua hingga


kepada kuasa yang lebih besar
dan

sebagainya.

grafik

pula

membolehkan

fungsi-fungsi

seperti

fungsi

data-data

yang

diterjemah

dalam

kuadratik,
dikumpul
bentuk

yang

difahami

Kalkulator

lebih

oleh

mudah

pelajar.

Jika

sebelum ini, pelajar terpaksa


mencari

titik-titik

daripada

fungsi kuadratik yang diberi ,


memplot

titik-titik

dan

dengan tepat untuk mendapat


bentuk graf parabola yang betul,
kini

kalkulator

mengambil
tersebut

grafik

mampu

alih

malah

peranan

menghasilkan

dapatan yang lebih baik. Satu


set

data

kuadratik

daripada
yang

diberi

fungsi
dapat

dipamerkan di dalam jadual dan


graf fungsi tersebut akan tertera
di skrin kalkulator jika kekunci
'graph'

ditekan.Ini

tidak

bermakna pelajar tidak dapat


memahami

konsep

kuadratik

dan

fungsi
menyekat

peluang pelajar untuk berfikir.


Pelajar

dapat

perbandingan

membuat
bentuk-bentuk

graf yang berlainan dalam satu

skrin, mencari nilai maksimum


dan

nilai

graf,

minimum

membuat

menyiasat

daripada

generalisasi,

dan

menjalankan

penerokaan daripada

graf-graf

tersebut. Di samping itu juga,


pelajar akan memikirkan domain
dan julat yang sesuai daripada
graf tersebut.
Kebiasaannya pelajar yang
tidak

dapat

menguasai

ilmu

matematik

adalah

kerana

kesukaran

meereka

untuk

menyelesaikan
matematik

masalah

yang

melibatkan

penggunaan ayat , sifir atau


bahagi.

Ini

mereka

bukan
mereka

bermakna
tidak

memahami soalan atau tidak


tahu

membuat

transformasi.

Adanya kalkulator sebagai alat


bantu, pelajar-pelajar ini dapat
menumpukan perhatian kepada
aplikasi

konsep

dan

penyelesaian masalah. Mereka


tidak

lagi

dibebani

dengan

pengiraan yang panjang lebar.


pelajar

akan

keseronokan
matematik.

merasai
mempelajari

Ia

menggalakkan

pelajar supaya lebih ingin tahu

dan

kreatif,

memotivasi

dan

membina keyakinan diri pelajar


untuk menyelesaikan masalah.
Kesimpulannya,

pada

massa kini peranan kalkulator


dalam

membantu

meningkatkan
berfikir

kemahiran

memang

dinafikan

tidak

dapat

Sejauh

keberkesanannya
proses

pelajar

mana

di

dalam

pengajaran

dan

pembelajaran matematik amat


bergantung

kepada

sejauh

mana pelajar menggunakannya


secara
Kajian

bijak
luar

dan

berkesan.

negara

telahpun

membuktikan

bahawa

penggunaan

kalkulator

membantu meransang pelajar


untuk berfikir. Berbanding luar
negara,

Malaysia

ketinggalan

masih

di

jauh
dalam

penggunaan kalkulator di dalam


bik darjah. Sesuatu perubahan
perlu

dan

kerana

harus

pelajar

mencorakkan

dilakukan

hari

ini

masa

akan
depan

negara.
Kalkulator merupakan alat
yang

mampu

membantu

memudahkan

perhitungan.

Pengoperasian

bilangan-

bilangan besar dapat dilakukan


dengan

mudah

kalau

kita

menggunakan kalkulator. Karena


itu, guru tidak jarang melarang
siswa

untuk

membawa

dan

menggunakan kalkulator dalam


pembelajaran. Mereka khawatir
penggunaan
akan

kalkulator

membuat

pandai

hanya

siswa

berhitung.

tidak
Apakah

memang seharusnya demikian?


Pembelajaran matematika hendaknya diarahkan mampu
membantu

siswa

menjadi

mahir

matematika

(menguasai

konsepnya, lancar menjalankan prosedur, memiliki penalaran


yang

adaptif,

masalah,dan

menguasai
memiliki

banyak

disposisi

strategi

yang

pemecahan

produktif).

Kalau

penggunaan kalkulator dalam pembalajaran hanya sesederhana


peran dan fungsinya sebagai alat hitung tentu hal itu tidak akan
mampu

menjadikan

siswa

mahir

matematika.

Penggunaan

kalkulator di kelas hendaknya lebih dari itu.


Di samping bisa digunakan untuk membantu memudahkan
anak untuk berhitung, Kalkulator sebenarnya juga bisa digunakan
sebagai

alat

untuk

membantu

anak

mengembangkan

kemampuan bernalar, dimilikinya strategi pemecahan masalah,


dan juga disposisi yang produktif. Sebagai contoh, coba ajak
siswa untuk memecahkan masalah berikut:
"Suatu kalkulator ternyata memiliki beberapa tombol yang
rusak. Selain tombol operasi, hanya ada dua tombol yang masih
fungsional, yaitu tombol 4 dan 9. Andaikan di layar display kita

diminta untuk menentukan hasil kali dari 1493 dengan 931,


tentukan 5 cara menekan tombol bilangan 4 dan 9 agar hasil
perkalian itu bisa ditampilkan di layar. Agar diperoleh penekanan
tombol yang seminimal mungkin, coba sebutkan urutan tombol
yang harus ditekan (termasuk operasinya)".
Dengan begitu, kalkulator tidak hanya digunakan untuk
menghitung, tetapi lebih untuk pemecahan masalah. Mereka
harus menggunakan kemampuan berpikir kritis, kreatif agar bisa
memecahkan masalah itu. Dengan begitu, mereka akan dibantu
mengembangkan
memecahkan

kemampuan

masalahnya,

dan

bernalarnya,
sikap

strategi

positifnya

terhadap

matematika.
Memang, kalau kita membelajarkan anak hanya untuk
berhitung biasa, penggunaan kalkulator di kelas bisa membuat
anak merasa terbantu. Bahkan mereka mungkin akan memiliki
ketergantungan terhadap kalkulator. Karena itu, wajar jikga ada
kekhawatiran

terhadap

dampak

diijinkannya

penggunaan

kalkulator ini di kelas. Tidak perlu terlalu khawatir. gunakan "one


minute math" untuk menjadikan anak-anak memiliki otomatisasi
dalam pengoperasian bilangan, terutama yang merupakan faktafakta dasar. Berikan mereka 20 -- 40 soal operasi bilangan dan
mereka harus menyelesaikannya dalam 1 menit saja. Kalau
mereka sudah berhasil melampaui kegiatan "one minute math"
ini, mereka akan memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan
berhitungnya

dan

tidak

akan

terlalu

bergantung

kepada

kalkulator dalam berhitung.


Bahkan, kalaupun mereka diijinkan untuk menggunakan
kalkulator, dengan jumlah soal yang cukup banyak, mereka akan
memerlukan waktu yang banyak untuk membaca soal dan
menekan tombol kalkulator. Mereka tidak akan mendapatkan
hasil optimal, bahkan bisa-bisa tidak pernah lulus dari kegiatan
one minute math tersebut. Pada akhirnya, mereka akan melihat

bahwa "otomatisasi" yang diperoleh dari kegiatan one minute


math ini lebih memberikan manfaat daripada harus menekan
tombol-tombol kalkulator.
Jadi penggunaan kalkulator di kelas syah-syah saja. Kita
tidak perlu melarang murid menggunakan kalkulator. Yang paling
penting adalah bagaimana kita memanfaatkan kalkulator untuk
keperluan belajar siswa yang lebih baik. Kita lah yang harus
pandai-pandai memanfaatkannya.
3.3 BAGAIMANA PENGGUNAAN KALKULATOR
A. Pecahan
Suatu hasil perhitungan dengan bilangan pecahan, biasanya
pada kalkulator langsung dinyatakan dalam pecahan desimal.
1. Menulis Pecahan Biasa :
a. 43 tekan : 3 ab/c 4 . Terbaca ..3 4
b. 75 3 tekan : 7 ab/c 3 ab/c 5 .,, 7 3 5
c. -32 tekan : 2 ab/c 3 +/- ..,, .. 2 3
2. Menyederhanakan pecahan :
10896 = 96 ab/c 108 = . Hasilnya .. 8 9
3. Mengubah pecahan biasan ke pecahan desimal :
43 = 3 ab/c 4 = ab/c . Terbaca .. 0.75
4. Mengubah pecahan ke bentuk persen :
52 = %2 : 5 INV % .. 40 atau
2 ab/c 5 : 1 INV % . 406
0,675 = . % 0 675 : 1 INV % . 67.5
5. Mengubah bentuk persen ke pecahan :
35 % = . 35 X 1 INV % .. 0.35
6. Contoh aplikasi soal:
a. Windy membeli sepatu seharga Rp. 59.750,00. Dan ia
mendapat potongan 20 %. Berapa rupiah potongannya?. Hal
ini

mencari

20

dari

Rp.

59.750,00

sehingga

pengoperasiannya dengan kalkulator 59750 X 20 INV %


.. 11950
b. Windy membeli baju seharga Rp. 78.900,00. dengan diskon
30%. Berapa rupiah yang harus ia bayar?. 78900 X 30 INV %
.. 55230 B. Bilangan Baku Menyatakan Bilangan
dalam

bentuk

baku.

Jika

kalkulator

terbaca

misalnya

2.537107 artinya 2,5371 x 107.


Ubahlah dalam bentuk baku.
75,00103 dalam 4 angka signifikan 75 . 00103 MODE 8 4
. 7.50001 Hasilnya adalah 7,500 x 10.2. 0,000423
dalam 3 angka signifikan.
0 , 000423 MODE 8 4 .. 4.23-04 Hasilnya adalah
4,23 x 10-047
C. Kuadrat dan Akar Kuadrat
1. kuadrat suatu bilangan. 232 = 23 INV X2
529(-2,4)2 =
2 . 4 +/- INV X2 . .76
3. Akar kuadrat 37,5 = .....37 . 5 INV . 6.123724357
81 = .....
81 +/- INV .
D. Pangkat, Penarikan Akar, Pangkat Tak Sebenarnya
1. Pemangkatan : 253 = ..25 INV XY 3 = 15625
2. Penarikan akar : 3 39034 = .....39034 INV X1/y 3 = ..
33.92196637
3. Pangkat tak sebenarnya : 642/3 = 64 INV XY 2 ab/c 3 =
16
E. Teorema Pythagoras
1. r = x2 + y2 = ......y rx. Pada kalkulator rumus untuk r telah
diprogramkan sehingga kita tidak usah menghitung dengan

cara yang sesuai dengan rumus tersebut. Misal : x = 24 y =


7 r = ..24 INV R P 7 = 25
2. Menghitung panjang diagonal ruang balok.
Misal BALOK. Panjang 42, lebar 27, tinggi 16. Hitung panjang
tiap diagonal ruangnya!42 INV R P 27 INV R P 16=
52.43090691
3. Besar vektor posisi. a adalah vektor posisi dari titik A (3,2,5).
Hitung besar vector a !3 INV R P 2 +/- INV R P 5= ..
6.164414003
F. Cara menyimpan Konstanta
Tempat menyimpan konstanta (memasukkan nilai tiap-tiap
variable) hanya terdapat pada tombol/kunci 1 s.d. 6 (hanya dapat
memuat variabel bebas sebanyak 6). Bilangan yang terbaca
pada layar dapat disimpan pada kalkulator dengan menekan Kin
diikuti dengan tombol tempat menyimpan, misal Kin 1 . Untuk
menghilangkan konstanta yang tersimpan dengan menekan INV
KAC . Kita dapat memanggil konstanta yang tersimpan dengan
menekan Kout diikuti dengan tombol/kunci tempat menyimpan
konstanta tersebut, misalnya jika inputnya Kin 1 maka dipanggil
dengan Kout 1.
G. Pembuatan Program
Pada kalkulator telah terdapat beberapa program yang dibuat
oleh pabriknya. Tetapi kita dapat juga membuat program sendiri
menurut kebutuhan sendiri. Kemampuan kalkulator memuat
suatu program hanyalah sampai 38 langkah. Oleh karenanya
dalam pembuatan program haruslah sederhana. Untuk membuat
program baru maka kita harus membersihkan terlebih dahulu
program yang masih tersimpan ataupun memory lainnya. Cara
membersihkan/mengosongkannya

sebagai berikut : MODE 4 MODE 0 P1 INV Min INV P2 INV Min


MODE . INV KAC Adapun cara membuat program langkahlangkahnya sebagai berikut:
1. Membuka program MODE 0 P1 INV MIN Dimana P1 artinya
kode programnya adalah P1 INV Min artinya menghapus
program-program sebelumnya yang mungkin ada 10
2. Memasukkan nilai variable yang diperlukan ENT bilangan
tertentu Kin 1 ( variable ke 1) ENT bilangan tertentu Kin 2
( variable ke 2) dst
3. Menuliskan rumus pemrogramannya jika inputnya Kin 1 maka
dipanggil dengan Kout 1. jika inputnya Kin 2 maka dipanggil
dengan Kout 2. dst
4. Menggunakan program diawali dengan menekan Mode
P1 ........ dan seterusnya berikutnya dengan P1 .......... dan
seterusnya
Contoh:
Rumus pasangan Triple Pythagoras: (m2 + n2), 2 mn, dan (m2
n2) dimana m,n A dan m > n. Programnya adalah: MODE 0 P1
INV Min ENT 2 Kin 1 ENT 1 Kin 2 Kout 1 INV X2 + Kout 2 INV X2 =
Kin 6 2 X Kout 1 X Kout 2 = Kin 5Kout 1 INV X2 - Kout 2 INV X2 =
Kin 4 MODE .
Cara menjalankan program tersebut. Misal kita ambil m = 2 dan
n = 1.
P1 2 RUN 1 RUN
Kout 6 . 5
Kout 5 . 4
Kout 4 . 3
H. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linier dengan Dua Variabel
ax + by = m
cx + dy = n

Cara

menyelesaikan

pada

kalkulator,

terlebih

dahulu

persamaan di atas diubah sehingga koefisien x pada masingmasing persamaan menjadi 1.


x +ay mab =x +cy ncd = Untuk menyelesaikannya digunakan
Mode 2 , kemudian
Menekan INV KAC .
Contoh, selesaikan:
x + 3y = -1
x 2y = 9
Caranya:
MODE 2 INV KAC 3 xD, yD 1 +/- DATA 2 +/- xD, yD 9 DATA
INV A .. 5
INV B .. 2
Jadi x = 5 dan y = -2
I. Persamaan Garis Melalui Dua Titik Persamaan garis berbentuk
y = mx + c m dan c akan terbaca kalkulator.Contoh: Tentukan
persamaan garis melalui dua titik (3,4) dan (-2,1)
Caranya :
MODE 2 INV KAC 3 XO, YO 4 DATA 2 +/- XD, YD 1 DATA
INV B . 0.6 (= m = gradien)
INV A . 2.2 (= c konstan)
Jadi persamaan garisnya adalah: Y = 0.6x + 2.2 5y = 3x + 11
J. Koordinat Titik Potong Dua Garis Persamaan garisnya harus
dinyatakan dalam bentuk y = mx + c. Contoh: Tentukan
koordinat titik potong dari garis y = 2x + 6 dan y = 4x + 3.
MODE 2 INV KAC
2 XO, YO 6 DATA 4 XO, YO 3 DATA
INV B +/- .. 1.5 (= absis x)
INV A .. 9 (= ordinat y)
Jadi titik potongnya (1,5; 9)

Catatan:
Jika pada layar masih terbaca LR maka Mode 2 tidak perlu
ditekan lagi, mulailah dengan INV KAC . Jika ingin beralih dari
perhitungan dengan Mode 2 maka tekanlah MODE . INV KAC.
K. Fungsi, suku banyak dan teorema sisa.
1. Fungsi dan Komposisi Fungsi.
Untuk menentukan suatu fungsi yang ditentukan rumusnya, kita
gunakan tombol MR untuk mewakili variabelnya. Kemudian kita
hitung nilai fungsi tersebut dengan menggunakan program yang
sesuai.
Contoh: 1
Ditentukan

f (x)=2 x +3 x 9

Tentukan nilai f untuk

x=2, x=4,x=121

Jawab :

f (x)=2 x 2+3 x 9

, kita tulis pada kalkulator sebagai berikut :

MODE 0 P1 INV MIN 2 X MR INV

X MR

= MODE .

Penggunaan

Kalkulator

dalam

Pembelajaran

Matematika di SD

Apaka
h kalkulator dapat digunakan
atau tidak dalam pembelajaran
matematika
dan

di sekolah dasar

memberikan

gagasan

beberapa
bagaimana

menggunakan kalkulator secara


bijak dan cerdas.
Pertentangan
tentang
kalkulator

pendapat
penggunaan
dalam

pembelajaran matematika di
SD

Sebagian

orang

berpendapat bahwa kalkulator


dapat membantu peserta didik
untuk

lebih

dalam

berkonsentrasi

memahami

mempelajari

dan

konsep-konsep

matematika, daripada sekedar


melakukan

perhitungan

matematika

yang

membosankan.

rumit

Mereka

dan
juga

berpendapat bahwa kalkulator


dapat mengembangkan number
sense dan membuat peserta
didik lebih percaya diri dengan
kemampuan matematika yang
mereka miliki.
National

Council

of

Teachers of Mathematics (1989)


telah merekomendasikan bahwa
cara pembagian panjang dan
latihan

menghitung

menggunakan pensil dan kertas


membuat peserta didik merasa
bosan
minat
didik

sehingga
dan

menurunkan

perhatian

terhadap

peserta
pelajaran

matematika di sekolah-sekolah,
untuk itu sebaiknya kalkulator
digunakan peserta didik dalam
setiap
matematika.

pembelajaran

Sementara sebagian lain


yang

menentang

penggunaan

kalkulator dalam pembelajaran


matematika di sekolah dasar,
mengatakan bahwa

kalkulator

membuat peserta didik


belajar
dasar,

tentang

tidak

fakta-fakta

menghambat

peserta

didik dalam menemukan dan


memahami
matematika.

konsep-konsep
Kalkulator

hanya

mendorong peserta didik untuk


mencoba

berbagai

operasi

matematika secara acak tetapi


mereka tidak memahami apa
yang mereka lakukan. Mereka
juga

mengatakan

bahwa

kalkulator menghalangi peserta


didik untuk mendapatkan salah
satu

manfaat

penting

dari

pembelajaran matematika yaitu


melatih dan disiplin pikiran serta
mempromosikan

penalaran

logis.
Ada keseimbangan
Menurut pendapat saya, baik
atau

buruk

penggunaan

kalkulator dalam pembelajaran


matematika
tergantung

di
pada

kelas

pendekatan

yang

digunakan

Kalkulator

oleh

tidak

guru.

lebih

dari

sekedar alat tidak baik tetapi


juga tidak buruk. Kenyataannya
sekarang,

kalkulator

digunakan oleh
dari

banyak

orang- orang

berbagai

lapisan

masyarakat, sehingga peserta


didik

tetap

harus

belajar

menggunakannya

setelah

mereka menyelesaikan sekolah.


Pada
peserta

saat

didik

yang

sama,

harus

belajar

tentang fakta-fakta dasar, dapat


melakukan

mental

calculations

dan

menguasai

cara pembagian panjang serta


algoritma dasar perhitungan lain
dengan

pensil-kertas.

Matematika adalah bidang studi


yang

dibangun

kesepakatan

berdasarkan
sebelumnya

yang

didasarkan

pada

fakta-

fakta.

Seorang

peserta

didik

menguasai

fakta

yang
dasar

tidak

perkalian

(dan

pembagian) akan memerlukan


waktu

yang

lama

dalam

mempelajari
pemfaktoran,

konsep
bilangan

penyederhanaan

prima,

pecahan,

operasi-operasi
pecahan,

lain

sifat

pada

distributif

dan

lain-lain. Algoritma dasar pada


aritmetika

merupakan

pengetahuan yang dibutuhkan


untuk

memahami

operasi-

operasi

yang

sesuai

dengan

pada

aljabar.

sukubanyak
Menguasai

cara

pembagian

panjang merupakan persiapan


untuk

memahami

bagaimana

bilangan pecahan berhubungan


dengan

bilangan

desimal-

berulang tidak terbatas, yang


kemudian
untuk

memuluskan

memahami

irasional

dan

jalan

bilangan

bilangan

real.

Semuanya saling berhubungan!


Untuk alasan ini, mungkin
sangat

bijaksana

membatasi
kalkulator

bila

kita

penggunaan
di

kelas

bawah,

sampai seorang peserta didik


tahu fakta-fakta dasar dalam
melakukan

operasi-operasi

penjumlahan,
perkalian

pengurangan,

dan

pembagian

dengan pensil & kertas. Hal ini


menurut pendapat saya, dapat
membangun

number

sense

seperti

melakukan

mental

calculations
Tetapi hal ini tidak berarti
bahwa

kita

tidak

boleh

menggunakan kalkulator sama


sekali untuk kelas bawah. Kita
sesekali

dapat

menggunakan

kalkulator untuk suatu proyek


khusus,

mengajarkan

konsep

tertentu dan tentu saja untuk


fun

math.

Kalkulator

dapat

digunakan dalam pelajaran IPA,


proyek

geografi,

eksplorasi

konsep-konsep baru, beberapa


permainan angka atau untuk
memeriksa PR.
Hal yang perlu diperhatikan
ketika

menggunakan

kalkulator

dalam

pembelajaran matematika
Ketika

kalkulator

bebas

digunakan, ada beberapa hal


yang perlu diperhatikan :
1.

Kalkulator

adalah

alat

untuk

melakukan

perhitungan. Begitu pula pikiran kita dengan


pensil-kertas.

Peserta

didik

harus

diajarkan

kapan saatnya menggunakan kalkulator, dan


kapan saatnya melakukan mental calculations
atau

perhitungan

dengan

pensil-kertas

dan

mana yang lebih efektif serta sesuai dengan


permasalahan. Memilih alat yang tepat adalah
bagian dari proses penyelesaian masalah secara
efektif.
2. Sangat penting bagi peserta didik untuk belajar
memperkirakan

hasil

sebelum

melakukan

perhitungan, karena sangat mudah melakukan


kesalahan ketika menekan tombol angka-angka.
Dan peserta didik harus belajar untuk tidak
mengandalkan

hasil

pada

kalkulator

tanpa

memeriksa kewajaran dari jawaban.


3. Sebaiknya kalkulator tidak digunakan untuk
mencoba

secara

acak

semua

kemungkinan

operasi dan melihat mana yang menghasilkan


jawaban

yang

benar.

Sangat

penting

bagi

peserta didik untuk memahami perbedaan dari


setiap operasi matematika sehingga mereka
tahu kapan menggunakan salah satunya ketika
melakukan mental calculations, perhitungan
dengan

pensil-kertas

atau

perhitungan

menggunakan kalkulator.
Beberapa

gagasan

penggunaan
dalam

kalkulator
pembelajaran

matematika di SD
Jika

anda

menggunakan
gagasan

ini,

akan
beberapa

pastikan

bahwa

kalkulator tidak menghilangkan

motivasi peserta didik tentang


perlunya

belajar

Kalkulator
sebagai

matematika.

dapat

alat

peserta

berfungsi

yang digunakan
didik

untuk

menginvestigasi
mengeksplorasi

dan
konsep-konsep

matematika, tetapi setelah itu


guru harus menjelaskan hal-hal
yang berkaitan dengan konsep
matematika

tersebut,

menunjukkan pola dan aturanaturan

matematika,

dan

menempatkannya bersama.
1. Biarkan anak-anak prasekolah atau anak-anak
kelas pertama mengeksplorasi bilangan dengan
menambahkan 1 berulang kali (yang dapat
dilakukan dengan menekan pertama 1 + 1 = ,
dan kemudian menekan tombol = berulangulang) atau mengurangi 1 berulang kali. Amati
wajah

mereka

bilangan

ketika

negatif!

mereka

Atau,

sampai

biarkan

pada

mereka

menyelidiki apa yang terjadi pada sejumlah


bilangan ketika Anda menambahkan nol untuk
itu.
2. Kalkulator pola teka-teki. Sebuah perluasan dari
gagasan di atas, di mana pertama anak-anak
kelas tiga menambah atau mengurangi jumlah
yang

sama

berulang

kali

menggunakan

kalkulator. Anak-anak akan mengamati pola-pola

yang muncul ketika Anda menambahkan 2 atau


5 atau 10 atau 100 berulang kali, atau mereka
akan membuat sendiri pola teka-teki yang
merupakan urutan bilangan dengan suatu pola
di

mana

Anda

menghilangkan

beberapa

bilangan, misalnya 7, 14, __, __, 35, __, 49.


Aktivitas ini dengan mudah dapat dihubungkan
pada konsep perkalian.

Rujukan.
1. Lim

Chap

Penggunaan

Sam.

(1986).

Kalkulator

Dalam

Pengajaran Dan pembelajaran


Sekolah

Menengah

Harus

Ditingkatkan. Berita Matematik,


no 31 April 1986, ms 31-32.
Kuala

Lumpur,

Pusat

Perkembangan Kurikulum.
2.

P.Renolds

Reflections
Report-

on

Some

the

(1983).
Cockroft

Thoughts

on

Calculators in Secondary School,


Mathematics In School,Volume
12,1983
3.

Gail Burrill. (1992). The

Graphing Calculator : A Tool for


Change.
Mathematics

Calculators
Education.

in
The

National Council of Theacher of


Mathematics, 1992 Yearbook.
4.

Jurnal Arithmetic Teacher

Volume 34, Sept 1986- March


1987.

Anda mungkin juga menyukai