Anda di halaman 1dari 7

Populasi Dan Sampel Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian dapat berupa populasi atau sampel.
Populasi adalah semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu ,
jelas, dan lengkap yang akan diteliti.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang
juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili
populasi.

Alasan dipilihnya sampel :


Derajat keseragaman populasi
Makin seragam populasi itu, makin kecil sampel yang dapat diambil. Jika populasi
tidak seragam, maka hanya sensuslah yang dapat memberikan gambaran yang
representatif.
Obyek penelitian yang mudah rusak
Pada obyek penelitian yang mudah rusak, populasi tidak mungkin diambil
semuanya sebab akan merusak seluruh obyek yang akan diselidiki.
Penghematan biaya dan waktu
Penggunaan populasi sebagai obyek penelitian akan membutuhkan biaya yang
banyak dibandingkan dengan sampel. Juga penelitian dengan sampel akan
memakan waktu lebih sedikit.
Masalah ketelitian
Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, makin besar sampel yang harus
diambil.
Ukuran populasi
Faktor ekonomis
Apakah sepadan antara kegunaan dari hasil penelitian dengan biaya, waktu dan
tenaga.

Syarat-syarat sampel yang baik :

Representatif : apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan penelitian


sama atau hampir sama dengan ciri-ciri populasinya.
Ukuran sampelnya cukup untuk meyakinkan kestabilan ciri-cirinya.

Beberapa cara menentukan ukuran sampel :


a) Menurut Bailey : penelitian yang akan menggunakan analisis data statistik
ukuran sampelnya minimum adalah 30 buah.
b) Dengan rumus dimana ukuran populasi tidak diketahui dan diasumsikan populasi
berdistribusi normal. Maka besarnya sampel n yang diperlukan :

Keterangan :
n = besar sampel yang diperlukan
= perkiraan simpangan baku populasi
Z = nilai standard sesuai dengan tingkat signifikan
T = kesalahan penaksiran maksimum yang diterima

Contoh :
Tentukan besarnya sampel (n) yang harus diambil untuk menyelidiki waktu rata-rata
yang digunakan oleh mahasiswa untuk sebuah soal ujian suatu mata kuliah, jika
digunakan interval keyakinan 95% dengan kesalahan penaksiran 0.4 dan
simpangan bakunya 1.2 menit ?
Penyelesaian :

c) Keterangan : Dengan rumus dimana ukuran populasi diketahui dan asumsi


populasi berdistribusi normal :

n = ukuran sampel,
N = ukuran populasi,
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir atau diinginkan , misalnya 2%.

Teknik sampling yaitu cara pengambilan sample penelitian. Pada dasarnya dapat
dibagi dua :

1. Sampling Probabilitas

Sampling Acak Sederhana

Sifatnya sederhana, dimana tiap sample yang berukuran sama memiliki suatu
probabilitas sama untuk terpilih dari populasi. Sampling acak sederhana dilakukan
setelah daftar lengkap semua unit tempat mengambil sampel dibuat dengan benar.

Sampling acak sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan metode :


Metode Undian : metode dimana prosesnya dilakukan dengan menggunakan pola
pengundian.
Metode Tabel Random : metode dimana prosesnya dilakukan dengan
menggunakan tabel bilangan random.

Sampling Berlapis
Populasi dibagi dalam kelompok-kelompok yang disebut strata. Proporsi sample
pada setiap strata dapat sama (proporsional) ataupun tidak sama proporsinya.
Contoh :

Sebuah populasi yang terdiri dari 500 pedagang kaki lima dengan komposisi 200
pedagang makanan, 150 pedagang barang mainan, 100 pedagang kerajinan dan 50
pedagang rokok. Jika 20 pedagang kaki lima tersebut hendak dijadikan sampel
penelitian tentukan besarnya sampel tiap stratum.

Jawab:
Pengelompokkan Sampel:

Starum Jenis Usaha Jumlah


I Makanan 200
II Barang Mainan 150
III Kerajinan 100
IV Rokok 50
Jumlah 500

Pengambilan sampel dari masing-masing stratum :


Stratum I = 200/500 x 20 = 8 pedagang
Stratum II = 150/500 x 20 = 6 pedagang
Stratum III = 100/500 x 20 = 4 pedagang
Stratum IV = 50/500 x 20 = 2 pedagang
------------- +
Jumlah sampel = 20 pedagang

Sampling Sistematis
Elemen-elemen yang akan diselidiki diambil berdasarkan urutan tertentu dari
populasi yang telah disusun secara teratur. Sampling jenis ini dilakukan bila :

identifikasi dari elemen-elemen dalam populasi itu terdapat dalam suatu daftar dan
populasi memiliki pola beraturan seperti rumah-rumah pada suatu ruas jalan.

Sampling Cluster/Berkelompok
Populasinya dibagi menjadi beberapa cluster/kelompok dengan menggunakan
aturan- aturan tertentu.

Contoh :
Sebuah desa memiliki 1500 KK akan diteliti mengenai respon penggunaan sutu
merk bumbu masak. Bagaimana cara menentukan sample 100 KK dengan metode
Sampling Cluster.

Jawab :
Dari 1500 KK kemudian dibagi menjadi 75 kelompok dengan 20 KK tiap kelompok.
Dari 75 kelompok tersebut dipilih sampel acak yang terdiri atas 5 kelompok.
Dari 5 kelompok pilihan tersebut didapatkan 5 x 20 KK = 100 KK sebagai sampel.

2. Sampling Nonprobabilitas
Cara pengambilan sample yang tidak berdasarkan probabilitas. Kemungkinan atau
peluang setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sample tidak sama atau
tidak diketahui. Maka sample yang diambil tidak representatif dan bersifat
subyektif.

Sampling Kebetulan
Bentuk sampling dimana anggota sampelnya yang dipilih diambil berdasarkan
kemudahan mendapatkan data yang diperlukan.
Contoh :
Pengambilan sampel mengenai ramalan tentang siapa yang akan menjadi
pemenang pemilihan presiden pada pemilihan presiden langsung mendatang.
Pengambilan sampelnya dilakukan dengan mengumpulkan opini masyarakat

misalnya melalui kiriman SMS. Orang-orang yang diambil sampelnya tersebut tidak
merupakan bagian representatif dari keseluruhan mereka yang berhak memilih.

Sampling Kuota
Merupakan sampling yang merincikan lebih dahulu sesuatu yang berhubungan
dengan pengambilan sampel seperti proporsi setiap kategori. Siapa atau apa yang
akan diambil menjadi anggota sampel setiap kategori diserahkan pada pengumpul
data.

Sampling Bola Salju


Dengan metode ini pengumpulan data dimulai dari beberapa orang yang memenuhi
kriteria untuk dijadikan anggota sampel. Mereka kemudian menjadi sumber
informasi mengenai orang-orang lain yang dapat dijadikan sampel demikian
seterusnya. Prosedur tersebut dilanjutkan sampai jumlah anggota sampel yang
diinginkan terpenuhi.

Sampling Pertimbangan
Bentuk sampling di mana penentuan sampelnya dilakukan atau ditentukan oleh
peneliti sendiri atau berdasarkan kebijaksanaan yang dianggap ahli dalam hal yang
diteliti.
Dari penyebaran 200 kuesioner, ternyata yang kembali hanya 40%. Berdasarkan
pertimbangan tertentu peneliti maka diputuskan untuk menggunakan jumlah
kuesioner yang kembali saja sebagai sampel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya sampel adalah sebagai berikut :

Derajat keseragaman dari populasi


Makin seragam populasi, makin kecil sampel yang dapat diambil. Satuan-satuan
elementer dari seluruh populasi saja sudah cukup representatif untuk diteliti. Jika
populasi tidak seragam, maka hanya dengan sensus yang dapat memberikan
gambaran representatif.

Presisi yang dikehendaki peneliti


Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki makin besar sampel yang harus
diambil. Sampel yang besar cenderung memberikan pendugaan yang lebih
mendekati nilai sebenarnya (true value).

Rencana analisis
Meskipun sampel yang dikumpulkan sudah mencukupi presisi yang diinginkan tetapi
kadang kala sering jumlah sampel tersebut bila dikaitkan untuk kebutuhan analisis.

Tenaga, waktu dan biaya


Jumlah sampel yang besar akan membutuhkan tenaga yang besar, waktu yang
lebih lama dan biaya yang lebih besar pula.

Anda mungkin juga menyukai