Dokumen - Tips Perawatan Mesin Bubut Knuthdoc
Dokumen - Tips Perawatan Mesin Bubut Knuthdoc
PENDAHULUAN
Page 1
Definisi perawatan
Macam-macam perawatan
Media perawatan
Tahapan Proses/Langkah Kerja
Keselamatan Kerja
I.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan penelitian perawatan ini disusun dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab pertama ini berisi tentang Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Ruang
Lingkup Kajian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : ISI LAPORAN
Bab ini berisi tentang tujuan praktek yang meliputi tujuan umum dan
tujuan khusus, Alat (alat utama, alat tambahan, alat keselamatan kerja), Bahan
(jenis bahan dan ukuran), Landasan teori, Langkah Kerja, Temuan Praktek dan
Pembahasan.
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV : LAMPIRAN
Lampiran ini berisi Daftar Rujukan, Job Sheet, dan Gambar Kerja.
BAB II
ISI
PERAWATAN MESIN PERKAKAS
Page 2
oleh
kebijakan-kebijakan
tertentu.
Fungsi
perawatan
adalah
intitusi,perusahaan tersebut.
Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan
dari alat-alat, peralatan, mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang
berhubungan dengan proses produksi atau kegiatan dengan penggunaan sarana
prasarana tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :
a) Perawatan peralatan dan perlengkapan
b) Penggantian dan distribusi dari utilitas
c) Inspeksi dan pelumasan
Page 3
perawatan
yang
singkat
waktunya
adalah
yang
paling
menguntungkan, baik dipandang dari segi institusi, perusahaan maupun dari segi
pertanggung-jawaban yang harus dipikul oleh penguna tanpa mengurangi rasa
tanggung-jawabnya serta ketelitianya dan kesempurnaan cara bekerjanya. Juga
perlu pencatatan dari komponen yang mengalami kerusakan sebagai dokumentasi
dan sebagai pedoman untuk perencanaan perbaikan di waktu yang akan datang,
(diagnosa kerusakan dibuat dalam bentuk berita acara kerusakan).
Page 4
Perawatan bertujuan untuk memelihara alat-alat, kelancaran pemakaian alatalat produksi/mesin perkakas dan perlengkapannya, keamanan instalasi, efisiensi
dari beberapa unit produksi, memperpanjang umur teknis mesin gedung, alatalat
lain,
untuk
menciptakan
kondisi
kerja
sebaik-baiknya,
sekaligus
Page 5
d) Kerusakan Mesin
Banyak dan sedikitnya kerusakan mesin sangat tergantung pada
spesifikasi mesin itu semakin fleksibel fungsi mesin dan semakin rumit
perencanaan mesin, maka jenis kerusakannya
contoh suatu mesin bubut kecil dengan system pergerakan belt, maka
frekuensi kerusakan akan lebih kecil dibandingkan dengan mesin bubut besar
dengan system pergerakannya dengan roda gigi atau hidrolik maupun elektrik.
Kerusakan di dalam mesin dapat dikategorikan sebagai berikut:
(1)
(2)
kualitas dan fungsinya elemen-elemen mesin itu tidak dapat bekerja sempurna
dalam
kelompoknya,
penyebab
kerusakannya
juga
bermacam-macam
misalnya:
Page 6
Kerusakan rangka tuang karena cacat terkena goresan, pukulan dan alatalat potong
Jika elemen mesin semakin tua umurnya maka daya tahan dalam bekerja
menurun sehingga frekuensi kerusakan bertambah banyak, kondisi mesin
semacam ini menunjukkan mesin harus di overhaul (turun mesin).
Suatu contoh mesin yang sering mengalami kerusakan misalnya meja
ingsut meja mesin bubut, mesin frais, mesin sekrap kerusakan-kerusakan yang
terjadi antara lain adalah:
Page 7
mesin
perkakas,
dimana
perbaikannya
bersifat
total
dan
e) Peralatan Pemeliharaan
(1)
Peralatan mekanik
Alat peralatan mekanik harus mampu untuk mengerjakan perbaikan-
perbaikan berat, maka jenis dan ukurannya disesuaikan dengan tipe mesin
yang ada dalam perusahaan atau pabrik. Pada umumnya alat peralatan
pemeliharaan mekanik sebagai berikut:
PERAWATAN MESIN PERKAKAS
Page 8
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
Jenis
pendorong
tembaga,
pipa
dan
aluminium )
(f)
(2)
mesin saja, melainkan masih ada alat-alat yang bukan mesin, kerusakan alat
ini juga harus diperbaiki, maka dari itu diperlukan alat-alat tambahan yaitu:
(a) Peralatan pembuat ulir yaitu snay dan tap untuk keperluan baut, mur
sebagai pengikat.
(b) Peralatan hand press
(c) Takel yang bekekuatan 0,5 ton, 1 ton, 2 ton
(d) For clip untuk mengangkat mesin dan perlenkapannya
(e) Meja kerja
(f) Sikat baja, ragum,kikit, gergaji tangan dll
(g) Alat-alat ukur peralatan mekanik dan alat-alat ukur untuk peralatan
kelistrikan
(h) Dan peralatan mesin perkakas lainnya
2)
b)
Page 9
c)
d)
b) Kegunaan pelumas
a)
b)
Mengendalikan
kotoran
dengan
cara
melarutkan
dan
d)
e)
c) Sifat-sifat pelumas
a)
Viskositas
Page 10
dipengaruhi
oleh
temperatur
dan
tekanan.
Untuk
b)
Pour Point
Pour point atau titik tuang adalah temperatur terendah dirnana pelumas
c)
d)
asam
hasil
oksidasi,
kemampuan
detergensi
dan
e)
Page 11
asarn lemah dalarn pelurnas dan pada nilai tertentu menunjukkan tanda
bahwa pelurnas sudah tidak dapat digunakan lagi.
f)
h)
i)
Page 12
j)
Densitas
Densitas adalah perhandingan berat dengan volume. Karena volume
berubah terhadap tekanan dan suhu, maka densitas demikian pula.
Densitas penting untuk menghitung volume menjadi satuan berat atau
sebaliknya guna perhitungan biaya angkutan.
Secific Gravity (SG) atau berat jenis pelumas adalah perbandingan
antara densitas pelumas terhadap densitas air. Sebagai standar, untuk
pelumas digunakan SG pada 15/4C, yang berarti pelumas diukur pada
suhu 15C, sementara air diukur pada suhu 4C, keduanya pada tekanan
atmosfer.
k)
Warna
Warna pelumas secara normal tidak ada hubungannya dengan sifatsifat pelumasan kecuali untuk melihat adanya kontaminasi atau sebagai
petunjuk untuk kesamaan dari produk bersangkutan.
diperlukan
viskositas
makin
tinggi.
Hal
tersebut
dapat
dipergunakan terutama pada roda gigi jenis spur dengan beban rendah.
Pada kondisi operasi roda gigi sangat berat atau beban kejut besar
perlu digunakan tribological additives. Pada roda gigi jenis spur, helical,
worm dan bevel dengan beban berat, biasa digunakan beberapa jenis
tribological additives antara lain yang mengandung unsur sulfur dan
PERAWATAN MESIN PERKAKAS
Page 13
Mencegah terjadinya
keausan (wear
prevention)
Mengurangi gesekan
Page 14
(b)
US.Steel 224
AGMA 250.04 EP
b)
Pelumas hidurolik
Kemampuan pelumas hidrolik untuk melumasi mencegah korosi dan
kebocoran system tergantung kepada sifat-sifat dasar yang tingkatannya
dapat lebih besar atau kecil.
Beberapa sifat penting pelumas hidrolik adalah viskositas, kestabilan
oksidasi, Sifat anti aus, Demilsibility, dan air realese.
Air release, adalah kemampuan pelumas untuk tidak membentuk
buih yang stabil dengan udara, sehingga selalu membebaskan udarayang
masuk.
Pelumas hidrolik produksi Pertamina antara lain :
(a)
(b)
Turalik C Series, meliputi : ISO VG5, 10, 22, 68, 100, 220 dan
320.
c)
Pelumas bantalan
Page 15
(b)
Sebana P Series (ISO VG9, 22, 32, 46, 68, 100, 150,
220, 320, 460)
Pelumas Sebana P Series merupakan minyak mineral kualitas tinggi
untuk memberikan kepuasan hasil dalam pelumasannya dimana
diperlukan pelumas tanpa aditif.
3)
Reparasi kecil
Reparasi medium
Bongkar total
Inspeksi (I)
- Amati bagian luar mesin perkakas terhadap bagian yang rusak,
-
Page 16
ringan.
Periksa pada bagian pengaman bila perlu diadakan perbaikan ringan.
Periksa minyak pelumas, atau sistem hidrolisnya bila mungkin diadakan
perbaikan ringan.
Ganti minyak pelumas pada bak penampung.
Pencatatan pada suku cadang yang perlu diganti untuk perawatan
berikutnya.
Periksa dan pasang kembali perlengkapan mesin.
Lakukan pemeriksaan-pemeriksaan khusus sesuai dengan anjuran dari
pabrik pembuat mesin tersebut.
Bongkar bagian-bagian yang penting pada mesin yang kelihatan aus atau
kotor.
Bersihkan permukaan sarung kopling gesek.
Setel kopling sehingga baik kembali seperti semula.
Perbaiki rem.
Perbaiki pada bagian tepi roda gigi bila terjadi kerusakan.
Ganti roda gigi bila terjadi keausan.
Ganti pemegang pahat bila terjadi kerusakan atau patah.
Ganti baut-baut pengikat yang rusak.
Ganti pelat-pelat pembantu yang rusak.
Periksa poros transportir, pembawa dan bagian lainnya, ganti mur
setangkup bila telah aus.
Page 17
Periksa, dan setel kembali tuas pembalik putaran. Periksa dan setel
pendingin.
Periksa ketelitian/kepresisian mesin sebagaimana mestinya sesuai
dengan petunjuk.
Buat catatan suku cadang yang harus diganti pada perawatan berikutnya
(K, M, B).
dibongkar.
Periksa bagian demi bagian yang telah dibongkar.
Perbaiki pada permukaan dari komponen yang rusak.
Ganti atau perbaiki poros penggerak yang rusak.
Gerinda permukaan poros yang rusak.
Ganti bantalan yang sudah rusak atau aus.
Ganti pelat kopling yang aus atau rusak.
Ganti sepatu rem yang rusak.
Perbaiki atau ganti rem piringan.
Ganti roda gigi pemindah yang rusak.
Ganti atau perbaiki cacing dan roda cacing dan roda cacing yang sudah
gerak pemakanan.
Ganti baut-baut pengikat dan sekerup-sekerup lainnya yang rusak.
Periksa dan bersihkan bagian-bagian mekanis lainnya.
Page 18
diperbaiki.
Cat kembali badan mesin seperti keadaan semula.
Periksa dan hidupkan mesin dengan tanpa beban, dan berbeban pada
masing-masing kecepatan.
Periksa kepresisian hasil pekerjaan setelah mesin diperbaiki.
seperti semula.
Periksa dan hidupkan mesin dengan tanpa beban pada masing-masing
kecepatan.
Periksa dan hidupkan mesin dengan berbeban pada masingmasing
petunjuk.
Periksa kondisi pondasi mesin untuk mesin-mesin yang besar.
Periksa instalasi kelistrikan pada mesin tersebut.
Periksa ketelitian bagian-bagian mesin dengan menggunakan alat-alat,
Repair
Complexity
Siklus
K M
antara
masa
(bulan)
0 s/d 30
B-I1-K1-I2-
6 2
dua
Periode antara
B
ke
(tahun)
9
K2-I3-M1I4-K3-I5-
Page 19
K4-I6-M2I7-K5-I8K6-I9-B1
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara
B ke I1, atau dari I1 ke K1, atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9
ke B1.
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1
yang pada siklus ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua
masa perawatan mesin adalah 6 bulan berarti periode antara B ke B1
adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun.
Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total
dapat berubah untuk tipe produksi yang berbeda, seperti :
a) Tipe produksi (msssal/berantai/satuan)
b) Jenis material yang dikerjakan (baja/besi tuang/almunium/perunggu)
c) Shift atau giliran kerja per hari.
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak.
operasi
perusahaan
secara
keseluruhan,
sebelum
Page 20
Page 21
tersebut
agar
memudahkan
operator
ketika
hendak
Nama Tools
Kunci Pas
Kunci Pas
Kunci Pas
Kunci Tool Post
Kunci L
Kunci L
Kunci L
Kunci L
Kunci Chuck
Rahang Chuck 3
Ukuran
14,12
9,11
3
4
8
10
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Page 22
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Sarung Pengurang
Obeng Min
Obeng Kembang
Roda Gigi (m = 1,25)
Roda Gigi (m = 1,25)
Roda Gigi (m = 1,25)
Roda Gigi (m = 1,25)
Roda Gigi (m = 1,25)
Roda Gigi (m = 1,25)
Roda Gigi (m = 1,25)
Roda Gigi (m = 1,25)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Z = 30
Z = 54
Z = 56
Z = 57
Z = 63
Z = 66
Z = 69
Z = 70
Nama Tools
Kunci Pas
Kunci Pas
Kunci Pas
Kunci Tool Post
Kunci L
Kunci L
Kunci L
Kunci L
Kunci Chuck
Rahang Chuck 3
Sarung Pengurang
Obeng Min
Obeng Kembang
Ukuran
14 & 12
9 & 11
3
4
8
10
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Ukuran
Z = 30
Jumlah
1
Alas 2
No
1
Nama Tools
Roda Gigi (m = 1,25)
Page 23
2
3
4
5
6
7
8
Z = 54
Z = 56
Z = 57
Z = 63
Z = 66
Z = 69
Z = 70
1
1
1
1
1
1
1
Page 24
dari pasak spindel kepala lepas tidak rumit maka perbaikan yang dilakukan
adalah dengan jalan membuat ulang pasak spindel kepala lepas.
C. Gerakan eretan atas kurang lancar / terhambat
Pergerakan dari eretan atas yang terhambat diakibatkan oleh ketidak
cocokan antara pasak dengan celah pasak pada eretan atas. Jadi perbaikan
yang dilakukan adalah dengan memperkecil ukuran pasak eretan atas dan
memeriksa kemiringan sudut pada celah penempatan pasak eretan atas.
Apabila permukaannya tidak rata atau tidak sejajar di kedua sisinya maka
lakukan pembentukan ulang dengan cara di frais sampai benar-benar rata
dan sejajar.
Page 25
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III. 1 KESIMPULAN
Dari materi dan praktek yang penulis lakukan secara langsung maka penulis bisa
menyimpulkan beberapa point, antara lain:
Factor usia dan jam penggunaan mesin memungkinkan terjadinya keausan dan
parah
Pergantian komponen harus segera dilakukan untuk mencegah kerusaka
Page 26
III. 2 SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan antara lain:
Selalu
pekerjaan
Hindari prilaku tidak terpuji atau kecerobohan yang dapat menimbulkan
berkonsultasi
dengan
dosen
pembimbing
apabila
menemui
kecelakaan kerja
DAFTAR PUSTAKA
rd
Page 27
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Page 28
Page 29