Penataankawasantambakudangdalamupayarevitalisasinya 120321012822 Phpapp01
Penataankawasantambakudangdalamupayarevitalisasinya 120321012822 Phpapp01
PANTURA JAWA
DALAM UPAYA
REVITALISASINYA
OUTLINE
PENDAHULUAN
ANALISIS PERENCANAAN
RENCANA ZONASI RINCI
INDIKASI PROGRAM
LATAR BELAKANG
Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura) merupakan kawasan
pertambakan yang terluas di Indonesia, pernah
mengalami kejayaan dalam produksi udang pada era
tahun
1990-an,
dengan
menerapkan
teknologi
ekstensif, semi-intensif dan intensif. Dengan timbulnya
berbagai masalah, seperti penurunan daya dukung
lingkungan, serangan penyakit udang, dan menurunnya
mutu induk/benih udang, mengakibatkan kegagalan
pada produksi udang di Pantura.
Oleh karena itu, untuk membangkitkan kembali
produksi udang di Pantura perlu dilakukan upaya-upaya
khusus, antara lain melalui Revitalisasi Tambak Udang
di Pantura terhadap tambak-tambak uang idle atau
yang beroperasi tetapi tidak secara optimal.
Secara ideal, kegiatan perikanan budidaya haruslah
dikembangkan secara berkelanjutan. Dalam artian,
kegiatan budidaya tersebut haruslah menghasilkan
produktivitas yang sebanding dengan upaya, tidak
menciptakan konflik sosial, serta selaras dengan daya
dukung dan daya tampung lingkungannya.
Rendahnya tingkat produktivitas perikanan budidaya di
Kabupaten Gresik saat ini masih dapat ditingkatkan.
Dengan melakukan revitalisasi melalui perencanaan
zonasi kawasan pesisir, akan tercipta keseimbangan
tata
ruang
kawasan
perikanan
yang
mampu
TUJUAN
Mengurangi Kemiskinan, (Pro Poor)
Mengurangi Pengangguran, (Pro Job)
Meningkatkan Daya Saing Kegiatan
Dan Produk Perikanan (Pro Growth),
Membangun Ketahanan Pangan,
Membangun Daerah Dan Mengurangi
Ketimpangan Antar Wilayah,
Membangun Kesinambungan
Kegiatan Perikanan, Serta
Melestarikan Lingkungan Hidup (Blue
Carbon).
SASARAN
Tersedianya
seluruh
data
potensi, daya dukung dan
kondisi existing baik teknis
maupun non teknis sebagai
bahan
acuan
rencana
revilaisasi tambak udang di
Pantura Jawa
Terumuskannya
rencana
pengembangan
revitalisasi
tambak udang di Pantura jawa
Terumuskannya rekomendasi
pola pelaksanaan revilaisasi
tambak udang di Pantura Jawa
POLA PIKIR
Kondisi
Eksisting
Teori
Revitalisasi
Rencana
Zonasi
Indikasi
Program
Aspek kesesuaian
lokasi sesuai standar
kelayakan budidaya
udang
Aspek daya dukung
lingkungan
Kesesuaian lokasi
dengan penerapan
teknologi yang akan
dikembangkan
(teknologi anjuran)
Kelembagaan
kelompok
Aspek sosial budaya
Aspek kemudahan
(Aksesibilitas, sumber
benih dan pasar)
Kondisi sarana dan
prasarana penunjang
Komitmen pelaku dan
dukungan
pemerintah daerah
Kabupate
n
Lamonga
n
Kabupate
n Gresik
Kabupate
n
Bangkala
n
Kota
Surabaya
Luas wilayah 1.191,25km
Jumlah penduduk: 1.072.190 jiwa (2009)
PDRB unggulan: Industri dan Perikanan.
Kawasan
Perencanaan
Kabupaten
Gresik
PERTIMBANGAN
PRIORITAS
PEMILIHAN
KECAMATAN
Pertimbangan
terpilihnya
Kecamatan
Ujung
Pangkah:
Sedimentasi yang sangat tinggi
1) Mayoritas penggunaan lahan adalah areal
budidaya,
2) Memiliki isu tingkat perubahan bentang alam
yang sangat tinggi. Karena perubahan bentang
alam akan sangat mempengaruhi tidak hanya
Perubahan ini membawa dampak
kegiatan perikanan budidaya, termasuk juga
negatif:
perubahan pada kawasan perairan lautnya.
1) Rusaknya jaringan irigasi/drainase,
2) Turunnya kualitas air (kekeruhan dll),
3) Meningkatnya
tingkat
kematian
budidaya,
4) Menurunnya produktifitas perikanan,
5) Konflik sosial kepemilikan tanah
tumbuh.
Kecamatan Ujung Pongkah
Kecamatan Panceng
Batas Kecamatan
Kecamatan Dukun
Kecamatan Sedayu
Peta Kecamatan
sebelum
Sedimentasi
Peta Kecamatan
sesudah
Sedimentasi
ANALISIS
ANALISIS
KESESUAIAN
DAN
DAYA
DUKUNG
LINGKUNGAN
ANALISIS KOMODITAS YANG SESUAI
ANALISIS DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
ANALISIS
SKENARIO-SKENARIO
PENERAPAN
TEKNOLOGI
ANALISIS
KEBUTUHAN
BIBIT
DAN
SARANA
BUDIDAYA
ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI
(S1): 799,53 Ha
(S2): 31.140,21
Ha
Total: 31.939,74
Ha
ANALISIS KESESUAIAN
(S1): 799,53 Ha
(S2): 31.140,21 Ha
Total: 31.939,74 Ha
SKOR
3
2
2
2
3
3
1
2
3
4
5
S1
S2_Sal
S3_TSS
S3_Sal
S3_SalpH
Jumlah
Ha
67.8
28.4
9.1
7.6
11.2
%
54.63
22.88
7.33
6.12
9.02
124.1
100.00
PARAMETER
Salinitas
Kekeruhan
Alkalinitas
SATU
AN
ppt
NTU
ppm
pH
KISARAN/
AMBANG
BATAS
5-35
150
75-200
OPTIMU
M
15-25
20-30
100-150
7,5-8,7
8,0-8,5
ppm
1.0
0.1
ppm
ppm
ppm
0,25
0,25
0,25
0
0
0
Air Raksa/Merkuri
(Hg)
Tembaga (Cu)
ppm
0,0025
ppm
0,1
Besi (Fe)
ppm
0,01
Timbal (Pb)
ppm
0,25
Cadmium (Cd)
ppm
0,15
ppb
0,0004
NH4+3(Total
Amonium)
NH3
NO2
H2S
Logam Berat
Jenis Pestisida
Malathion
No
Kelas Kesesuaian
Lahan
Luas
Ha
S1
67.8 54.63
S2sl
28.4 22.88
S3B
9.1
7.33
S3sl
7.6
6.12
S3sl.pH
11.2
9.02
Jumlah
124.1 100.00
Kawasan Pemanfaatan
Umum
1.
2.
3.
4.
5.
20%
Petak Tandon
Petak Steril Air
Petak Tambak
Petak Pengendali Hama
Bangunan
52% (+12%)
S1
S2sl
S3B
S3sl
S3sl.pH
Jumlah
124.1
64.53
Alur
1. Saluran Masuk
2. Saluran Keluar
13%
KK
Jalur Hijau
20%
13.56
5.68
5.58
24.82
KPU
Tambak
52%
35.256
14.768
14.508
64.532
Tandon
15%
10.17
4.26
4.185
18.615
Alur
Saluran Irigasi
13%
8.814
3.692
3.627
16.133
Total
100%
67.8
28.4
27.9
124.1
ANALISIS
SKENARIO
URAIAN
PRODUKTIVITAS
BUDIDAYA TAMBAK
TEKNOLOGI
TRADISIONAL
Padat Tebar
(1000xind/ha/th)
80
SR
40%
Size
30
Estimasi Produksi
(ton/ha/th)
Estimasi pakan
(ton/ha/th)
FCR
Harga /Kg
1.07
1.92
1.8
5,160,000.00
2,064,000.00
61,920,000.0
0
66.25
118.89
111.46
BERDASARKAN
BUDIDAYA TAMBAK
TEKNOLOGI SEMI
INTENSIF
240
50%
35
3.43
6.86
2
15,480,000.00
7,740,000.00
270,900,000.0
0
929.19
1,858.37
541.80
BUDIDAYA TAMBAK
TEKNOLOGI INTENSIF
500
50%
40
6.25
12.5
2
32,250,000.00
16,125,000.00
645,000,000.0
0
4,031.25
8,062.50
1,290.00
217,687,500,0
00.00
Keterangan:
Luas merupakan lahan daya tampung yang sebesar 52% dari lahan daya
dukung.
Produksi, merupakan hasil kali dari luas lahan dengan ton produksi per hektar
Harga, merupakan hasil kali dari produksi dengan harga udang windu size 30
senilai Rp 42.000 per kilogram.
Kebutuhan Benur
Luas
SemiTradisional
Intensif
Intensif
80
240
500
35.3 2,824,000
8,472,000
17,650,000
14.8 1,184,000
3,552,000
7,400,000
14.5 1,160,000
3,480,000
7,250,000
Status Usaha
Kemitraan
Sifat Usaha
Semi Intensif
Jenis Udang
Kepadatan Bibit
Target Panen
Kapasitas Produksi
Volume Panen
Mortalitas Udang
50%
Bibit/Benur
Pakan
Pupuk Urea
Pupuk TSP
Saponin
Kapur
:
:
:
:
Gedung Kantor
Gudang
Pos Keamanan
Aerator/Kincir
Kendaran
Operasional
Motor
Mobil Angkutan
Perahu motor
tempel
Kebutuhan Listrik
:
:
:
:
100 M2
100 M2
4 Unit (16 M 2 )
650 Unit atau 10 Unit/Ha
Jabatan
Jumlah
Teknisi Kepala
1
7,500,000.00
Teknisi
Jumlah Per
Tahun
(Rp)
7,500,000.00
8
5,000,000.00 40,000,000.00
Operator
128
3,000,000.00 384,000,000.00
4
5
Staf Administrasi
Keuangan
Straf HRD
1
3,500,000.00
3,500,000.00
3,500,000.00
3,500,000.00
6 Satpam
10
2,500,000.00 25,000,000.00
Keterangan :
orang teknisi mengelola 16 149
ha, dengan operator 32 orang (2
2Jumlah
463,500,000.00
org/Ha).
Upah belum termasuk lembur, intensif dan bonus.
Gaji disesuaikan dengan UMR setempat
Uraian
Volume
Unit
Modal Tetap
1. Pembebasan Lahan
55
Ha
50
Ha
3. Bangunan Emplasemen
200
M2
5. Aerator
6. Kendaraan Operasional
Harga/Unit
Total (Rp)
(Rp 1.000)
250.000 1.375.000.0
00
250.000 2.500.000
500.
100.000
US$ 57.950
956.175
Unit
1.856,25
556.875
Unit
80.000
80.000
7. Motor
Unit
12.000
12.000
8. Instalasi Listrik
153.375
Jumlah A
6.858.425
Modal Kerja
1. Bibit (Benur)
14.000.000
Ekor
0,045
630.000
2. Pakan
420.000
Kg
7,5
3.150.000
3. Obat-obatan
2 Unit 500
KVA
300
Uraian
B Modal Kerja
1. Bibit (Benur)
Volume
14.000.00
0
2. Pakan
420.000
3. Obat-obatan
- Urea
20.000
- TSP
20.000
- Saponin
10.000
- Kapur
100.000
4. Gaji Karyawan
5. Biaya Panen
6. Transportasi
7. Wareng
600
Setrimin
8. Wareng Hijau
2.000
Unit
Ekor
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
M
M
Harga/U
nit (Rp)
0,045
Total
(Rp)
630.000
7,5 3.150.000
1,5
30.000
1,5
30.000
7
70.000
1 100.000
438.000
150.000
50.000
7,5
4.500
4
8.000
Uraian
9. Bahan bakar
10. Rehabilitasi
Jumlah B
Modal Investasi
(A+B)
Volume
Unit
96.000
50
Liter
Ha
Harga/Uni
Total (Rp)
t (Rp)
4.500
192.000
5.000.
250.000
5.002.500
11.860.925
Catatan :
Modal Kerja satu tahun dihitung untuk dua kali panen, modal kerja
untuk satu kali panen 50% dari modal kerja selama satu tahun
Harga Genset atas dasar harga pasaran Surabaya, Juli 2011, dengan
nilai dolar
Harga tanah lahan tambak Rp. 250.000,-/m2 atas dasar Nilai Jual
Objek Pajak di daerah pantai Gresik
MULTIPLAYER EFECT
Fungsi
Kebutuhan
Hatchery
Kios Minasaprodi
Sentra Pengolahan
Hasil Perikanan
1)
2)
3)
4)
Peluang (Opportunity-O)
STRATEGI S-O
1) Faktor kedekatan lokasi 1) Potensi pasar dan keberadaan industri 1)
dengan
Pelabuhan
perikanan di Gresik dan Surabaya dapat
Tanjung Perak,
dijadikan modal untuk mencari investor
2) Industri
perikanan
yang
dapat
mendukung
aplikasi
budidaya membutuhkan
teknologi untuk memanfaatkan potensi
udang
dalam
jumlah
lahan yang masih sangat luas.
besar.
Ancaman
STRATEGI S-T
(Threat-T)
1) Pemerintah Daerah harus berkoordinasi 1)
1) Keberadaan
Sungai
dengan
.Pemerintah
Pusat
dalam
Bengawan Solo, Sodetan
mengupayakan
penanggulangan
dan Curah Hujan yang
sedimentasi dan limpasan limbah dari
cukup
tinggi,
dapat
Sungai
Bengawan
Solo,
dan
membawa
limpasan
Sodetannya.
limbah
industri 2) Pemerintah Daerah dapat membuat
berbahaya
sistem perijinan satu atap untuk
2) Keamanan
kawasan
mempercepat proses perizinan lahan
masih rendah,
budidaya
Kelemahan (Weakness-W)
Masih bersifat tradisional dalam
upaya
pembenihan
dan
pembesaran.
Jaringan
irigasi
teknis
untuk
pembudidayaan tambak masih tidak
merata.
Mutu
sarana
produksi
dan
produktivitas usaha budidaya masih
relatif rendah.
Lemahnya kelembagaan kelompok
pembudidaya.
STRATEGI W-O
Potensi
pasar
dan
keberadaan
industri
dapat
di
Gresik
dan
Surabaya menjadi modal untuk
menarik
investor
untuk
meningkatkan teknologi, kapasitas
sumberdaya manusia, dan dukungan
kelembagaan yang dibutuhkan..
STRATEGI W-T
Lingkungan harus menjadi perhatian
penting
agar
dampak
dari
pencemaran dan sedimentasi dapat
diminimalkan pengaruhnya pada
kualitas air.
STRATEGI REVITALISASI
Sungai/Laut
(Air Payau)
PT
PAS
PU
PU
PU
UPL
SPN
SS
PT
= Petak Treatment
PAS = Petak air siap pakai berisi ikan omnivoraherbivora (bandeng-mujair jantan/nila jantan belanak)
U
= Petak pembesaran udang
SS
= Saluran sedimentasi
SPN
= Saluran penyerapan nutrient terlarut
(rumput laut)
UPL = Petak pengolahan limbah (oksidasi dan pohon
bakau)
No
Kelas Kesesuaian
Lahan
Luas
Ha
S1
67.8 54.63
S2sl
28.4 22.88
S3B
9.1
7.33
S3sl
7.6
6.12
S3sl.pH
11.2
9.02
Jumlah
124.1 100.00
4. PENCEGAHAN PENYEBARAN
PENYAKIT
Konsepsi Aksi Dan Pelaku Serta Persyaratan Operasi
Manajemen Kesehatan Budidaya Udang
Konsepsi
1. Eradikasi Patogen
a. Di petak
b. Di hamparan
2. Eradikasi Patogen
a. Di petak
b. Di hamparan
3. Eradikasi Patogen
a. Di petak
b. Di hamparan
4. Eradikasi Patogen
a. Di petak
b. Di hamparan
5. Eradikasi Patogen
a. Di petak
b. Di hamparan
Aksi
a. Desinfektan petak
b. Desinfektan saluran +
peralatan
a. Gunakan Patogen
Free Seed
b1. Desinfeksi air masuk
b2. Gunakan karnivora
sebagai filter carrier
a.
Gunakan
teknologi
resirkulasi
b. Probiotik/Bioremediasi
a. Kontrol kualitas +
jumlah petak >> FCR
kecil
b.
Pemupukan
untuk
pakan
alami
>>
peningkatan daya tahan
Pelaku
a. Petani (P)
b. Kelompok
Tani (KT)
a. P/KT
b. P
a. P
b. P
a. KT
b. P
P
Syarat Operasi
Diperlukan bahan
dari SOP (standard
operation
procedure) yang
semuanya harus
dapat dilaksanakan
dalam kerjasama
kelompok tani
tambak yang
Kompak
5. REKAYASA SOSIAL
Kemandirian Agribisnis Budidaya Udang
integrated bisnis dari mulai hulu sampai hilir
Program
Stakeholder
201
3
Rehabilitasi iriigasi
2
3
a.membangun pabrik es
a.membangun pabrik pakan
6
Rehabilitasi LBAP
Dis-KP
Operasionalisasi LBAP
Dis-KP
Dis-KP
10
Dis-KP, Petambak,
Pengusaha
Tahun
201 201 201 201
4
5
6
7
TERIMA KASIH
KONTRUKSI TAMBAK
Syarat konstruksi tambak:
1. Tahan terhadap damparan ombak
besar, angin kencang dan banjir.
Jarak minimum pertambakan dari
pantai
adalah
50 meter
atau
minimum 50 meter dari bantara
sungai.
2. Lingkungan tambak beserta airnya
harus cukup baik untuk kehidupan
udang sehingga dapat tumbuh
normal sejak ditebarkan sampai
dipanen.
3. Tanggul harus padat dan kuat tidak
bocor atau merembes serta tahan
terhadap erosi air.
4. Desain tambak harus sesuai dan
mudah untuk operasi sehari-hari,
sehingga menghemat tenaga.
5. Sesuai dengan daya dukung lahan
yang tersedia.
6. Menjaga kebersihan dan kesehatan
SPE
PB
PP
PP
PAS
PK
UPL
Keterangan :
PK
:
Petak karantina
PAS
: Saluran air pasok
SPE
:
Saluran air buang
PB
:
Petak (pengendapan/ karantina, biofilter,
aklimatisasi)
UPL
: Tempat penyaringan limbah tambak
Desain tambak sistem resirkulasi tertutup (semi
tertutup) (Sumber : BBPBAP Jepara, 2003)
DISAIN PEMATANG
Ada dua macam pematang, yaitu pematang
utama dan pematang antara.
Pematang utama merupakan pematang
keliling unit, yang melindungi unit yang
bersangkutan
dari
pengaruh
luar.
Tingginya 0,5 m di atas permukaan air
pasang tertinggi. Lebar bagian atasnya
sekitar 2 m. Sisi luar dibuat miring
dengan kemiringan 1:1,5. Sedangkan
untuk sisi pematang bagian dalam
kemiringannya 1:1.
Pematang antara merupakan pematang
yang membatasi petakan yang satu
dengan yang lain dalam satu unit.
Ukurannya tergantung keadaan setempat,
misalnya: tinggi 1-2 m, lebar bagian atas
0,5-1,5. Sisi-sisinya dibuat miring dengan
kemiringan 1:1.
Pematang dibuat dengan menggali saluran
keliling yang jaraknya dari pematang 1 m.
Jarak tersebut biasa disebut berm.
DISAIN PEMATANG
DISAIN SALURAN
DISAIN SALURAN
Saluran
tambak
pada
umumnya
termasuk
tipe
terbuka
dengan
penampang berbentuk trapesium terbalik
dan airnya mengalir secara gravitasi.
Tipe tertutup biasanya dipakai untuk
menyalurkan air yang dipompa dari laut
Disain saluran meliputi: penentuan
kemiringan saluran, lebar dan dalam
dasar saluran serta kemiringan dinding
saluran.
PEMASANGAN KINCIR
A.
B.
Kabupaten
Total
Lamongan
20.842,05
Gresik
32.464,17
Pasuruan
3.952,90
6
7
Probolinggo
1.999,10
Situbondo
488,20
Intensif
2.807,73
19.771,70
32.402,17
126,13
224,77
983,75
86,60
43,00
19,00
7,00
4,00
2,10
878,40
65,50
342,70
161,00
773,00
Sidoarjo
15.530,41
Semi
Tuban
3.158,63
Tradisional
Banyuwangi
1.381,00
15.530,41
3.941,90
1.118,60
80,00
447,00
79.816,46 76.099,51
1.388,4 2.328,4
8
7
Total
produksi
budidaya
tambak
Pantura mencapai 395.143,71 ton.
Angka tersebut didominasi oleh 3
(tiga)
komoditas budidaya
yakni
berturut-turut udang (windu dan
vaname) sebanyak 86.500,07 ton ,
bandeng sebanyak 180.268,77 ton,
Gracilaria sebanyak 66.603,99 ton
dan lainnya sebanyak 61.770,87 ton.
Produksi
Provinsi
Jawa
Timur
Komoditas
udang
sebanyak
29.637,92 ton, Bandeng sebesar
70.732,17 ton, Sedangkan Gracilaria
3.911,5 ton
Kabupate
n/Provinsi
Total
Udang
Banden Gracilar
g
ia
Lainnya
Tuban
6.548,32 2.176,14 3.381,29
2,00
988,89
Lamongan
Gresik
Sidoarjo
Pasuruan
- 600,00
45.224,6
37.347,4
3 7.877,18
5
56.376,8
23.295,0
24.896,9
0 5.459,10
0 2.725,80
0
9.191,62 1.091,62 4.071,13 1.001,99 3.026,88
6
7
Probolinggo
Situbondo
2.321,20 2.041,20 266,50
168,30 1.076,48
Banyuwang
i
7.373,10 7.043,80
33,30
13,50
-
296,00
Jumlah RTP
No Kabupaten/
Provinsi
Total
JAWA
TIMUR
Trad
4
5
6
117,00
31,00
11,00
5,00
3.257,00 3.257,00
1.438,00 1.438,00
9,00
15,00
Lamongan
Gresik
703,00
17.743,0 17.727,0
0
0
Sidoarjo
Pasuruan
Probolinggo
549,00
311,00
Tuban
851,00
3
Intensif
25.523, 25.032,
00
00 180,00
1.117,00 1.117,00
Semi
Situbondo
525,00
Dari sisi kelembagaan Pokdakan secara umum masih didominasi oleh Pokdakan kategori
pemula, yang mencapai sebanyak 1.331 buah, sedangkan kategori lainnya berturut-turut
pokdakan kategori lanjut sebanyak 27 buah, madya sebanyak 84 buah dan kategori utama
sebanyak 11 buah.
Kualitas pokdakan dari sisi kelembagaan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pelaku
pembina, total petugas lapang yang secara langsung berperan dalam pembinaan dan
pendampingan Pokdakan, masing-masing untuk Jumlah Petugas Penyuluh Lapangan (PPL PNS)
sebanyak 124 orang, Petugas Penyuluh Perikanan Kontrak (PPTK) sebanyak 60 orang, Unit
Pelaksana Teknis (UPT) sebanyak 39 orang dan Technical Service (TS) Swasta sebanyak 15
POKDAKAN
DAN KETERSEDIAAN
PETUGAS
orang.REKAPITULASI
Data sebaranKELEMBAGAAN
jumlah Pokdakan
dan ketersediaan
petugas
lapangLAPANG
di masing-masing
DI JAWA TIMUR
Kabupaten/Kota
POKDAKAN (Buah)
No Kabupaten
2
Tuban
Lamongan
Gresik
Petugas Lapang
PTL/PP
PPL
TK
UPT
3
2
2
TS
Swasta
0
188
188
25
Sidoarjo
65
47
10
13
Pasuruan
34
Probolinggo
15
15
Situbondo
30
15
12
177
167
22
10
504
441
18
108
57
33
18
Banyuwangi
Total
untuk
KABUPATEN
Tuban
Lamongan
Gresik
Sidoarjo
Pasuruan
Probolinggo
Situbondo
Banyuwangi
Jumlah
Ekstensif
Semi
Intensif
484,16
319,73
126,13
38,30
3.240,00
- 1.675,00 1.565,00
15.381,51 15.381,51
394,19
394,19
351,00
346,00
5,00
798,60
175,40
32,10
591,10
230,20
44,50
185,70
20.879,6 16.661,3
1.838,23 2.380,10
6
3
KABUPATEN/
PROVINSI
Tuban
2
3
4
5
6
Lamongan
Gresik
Sidoarjo
Pasuruan
Probolinggo
3.290.000
193.464.60
0
75.000.000
6.831.250
3,5
km
15.750.0
00
Kabupaten
Tuban
Nama
Pokdakan
Mina Lestari
Barokah
Tirto Makmur
Udang Perkasa
Tani mandiri
Udang Sari
Bina Mulya
Tambak Waru
Luas Tambak
Teknologi
Jenis
untuk
dapat
Komoditas
Demfarm (ha) dikembangkan
8
15
10
1,2
Semi intensif
Semi intensif
Intensif
Intensif
Semi intensif
Semi intensif
Semi intensif
Semi intensif
Vaname
Vaname
Vaname
Vaname
Vaname
Vaname
Vaname
Vaname
Kondisi/
persyaratan
teknis
Kondisi Perlu
Perbaikan
Saluran, petak
budidaya, tandon,
Kurang baik
jaringan listrik dan
BBM
Saluran, petak
Kurang baik
budidaya, tandon,
(air tawar tidak
jaringan listrik dan
ada)
BBM
Saluran, petak
budidaya, tandon,
Baik
jaringan listrik dan
BBM
Saluran, petak
budidaya, tandon,
Kurang baik
jaringan listrik dan
BBM
Saluran, petak
budidaya, tandon,
Baik
jaringan listrik dan
BBM
Saluran, petak
budidaya, tandon,
Kurang baik
jaringan listrik dan
BBM
Saluran, petak
budidaya, tandon,
Kurang baik
jaringan listrik dan
BBM
Saluran, petak
budidaya, tandon,
Baik
jaringan listrik dan
BBM
Perkiraan
biaya
perbakan
Kabupaten
Lamongan
Nama
Pokdakan
Langgeng
Harjo
Luas Tambak
Teknologi
Kondisi/
Jenis
untuk
dapat
persyaratan
Komoditas
Demfarm (ha) dikembangkan
teknis
Udang
cukup baik
20
Tradisional plus Vaname
Kondisi Perlu
Perbaikan
Perkiraan
biaya
perbakan
cukup baik
Mitra Sejati
Mina Abadi
20
20
cukup baik
Mina Makmur
Abadi I dan II
Bakti Usaha
20
20
Udang
Tradisional plus Vaname &
Windu
Udang
Tradisional plus Vaname
cukup baik
cukup baik
Gresik
Podho Rukun
Tani Pangka
Wetan
Mina Sari Asih
112
3150
100
Vanname
Makmur
20
Kampung
Vanname
Semi-intensif
Semi-intensif
Tradisional Plus
Vanname+Ba
Cukup
ndeng
Vanname+Ba
Cukup
ndeng
Vanname+Ba
Kurang
ndeng+Tawes
Tradisional Plus
Bandeng+Ta
Kurang
wes
Intensif
Vanname
Baik
Saluran, petak
budidaya, sarana
penunjang
Saluran, petak
budidaya, sarana
penunjang
Saluran, petak
budidaya, sarana
penunjang
Saluran, petak
budidaya, sarana
penunjang
Saluran, petak
budidaya, sarana
penunjang
LANJUTAN,..
3 Gresik
Podho Rukun
Tani Pangka
Wetan
Vanname
Makmur
Kampung
Vanname
Vanname+Band
Cukup
eng
Vanname+Band
3150 Semi-intensif
Cukup
eng
Tradisional
Vanname+Band
100
Kurang
Plus
eng+Tawes
Tradisional
20
Bandeng+Tawes Kurang
Plus
112 Semi-intensif
Intensif
Vanname
Baik
4 Sidoarjo
Sumber Mina 1
Baik
Eco Shrimp
Baik
Karya Makmur
Mina Alam
Lestari
Sumber Urip
152
Pasuruan
Ekstensif Plus
dan Semi I
Windu
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Lanjutan,..
Probolingg
o
6
Sumber
Vaname
Tradisional plus
dan Semi intensif
Vaname dan
Bandeng
Sido Agung
47
Ekstensif
Vaname
Sumber
Hidup
130
Mina Bakau
47
Ekstennsi dg
polikultur
Ekstennsi dg
polikultur
Vaname,
bandeng
Vaname,
bandeng
Pesisir Asri
12
Ekstensif
Vaname
Ekstensif dg
polikultur
-
Vaname,
bandeng
-
Semi-intensif
Vanname
Baik
10
Semi-intensif dan
intensif
Vanname
Baik
Semi-intensif
Vanname
Baik
Semi-intensif
Vanname
Baik
15
Semi-intensif
Vanname
Mina Mas
7 Situbondo
Banyuwan
Sido Rukun
gi
8
Sabuk
Hijau
Sinar Mina
Kencana
Sukses
Abadi
Mina
Bangkit
Bersama
Tambak
Asri
Tirta
Kencana
Raja
Vaname
11
Semi-intensif
Vanname
Semi-intensif
Vanname
Semi-intensif
Vanname
Kurang
Salluran. Petak budidaya,
baik tandon dan sarana penunjang
Kurang
Salluran. Petak budidaya,
baik tandon dan sarana penunjang
Salluran. Petak budidaya,
Baik
tandon dan sarana penunjang
Salluran. Petak budidaya,
Baik
tandon dan sarana penunjang
PROVINSI BANTEN
1. Kabupaten Serang
Kelompok : Mina Gracillaria Insani
Ketua : Bp. Haris
Anggota : 10 orang
Luas lahan : 72 ha
Komoditi : Bandeng, udang dan
Gracilaria
2. KABUPATEN TANGERANG
2. Kabupaten Subang
Pokdakan : Cipta Bahari
Alamat : Patimban, Pusaka Nagara
Jumlah Anggota : 15
Luas potensi demfarm : 20 ha
Komoditas saat ini : udang Vaname
Teknologi : Intensif
3. Kabupaten Indramayu
Pokdakan : Datuk Jaya Mina
Alamat : Desa Pranggon, Kec. Arahan
Jumlah Anggota : 42 orang
Luas potensi demfarm : 44
Komoditas saat ini : Windu, vaname dan
bandeng
Teknologi : tradisional, dapat ditingkatkan
menjadi semi intensif
4. Kabupaten Cirebon
Pokdakan : Mina Jaya Bakti
Alamat : Desa Bungko, Kec. Kapetakan
Jumlah Anggota : 10 orang
Luas potensi demfarm : 5 ha
Komoditas saat ini : Vaname
Teknologi dapat dikembangkan: semi
intensif
1. Kabupaten Brebes
Pokdakan : Harapan Jaya
Alamat : Desa Limbangan
Jumlah Anggota : 30 orang
Luas tambak : 30 ha
Komoditas : Udang
Teknologi Tradisional
2. Kabupaten Pemalang
Pokdakan : Mina Tulus
Jumlah Anggota : 20 0rang
Luas tambak : 40 ha
Komoditas : udang
Teknologi : Semi /intensif
3. Kabupaten Pekalongan
Kondisi Teknis :
4. Kabupaten Kendal
Pokdakan : Ngudi Makaryo
Alamat : Desa Kartikajaya, Kec. Patebon
Jumlah Anggota : 40 orang
Luas tambak : 505 ha
Komoditas saat ini : Bandeng
Teknologi Tradisional
5. Kabupaten Demak
Pokdakan : Windu Jaya I
Alamat : Desa Sidarejo Kecamatan Sayung
Jumlah Anggota : 20 orang
Luas potensi demfarm : 50 ha
Komoditas saat ini : udang dan bandeng
Rekomendasi Teknologi : Polikultur udang
dan bandeng
6. Kabupaten Jepara
Pokdakan : Mina Barokah
Alamat : Desa Surodadi, Kec. Kedung
Jumlah Anggota : 40 orang
Luas potensi demfarm : 10 ha
Komoditas saat ini : udang dan bandeng
Teknologi : Tradisional plus
7. Kabupaten Pati
Pokdakan : Murya
Alamat : Desa Tunggul Sari, Tayu
Jumlah Anggota : 122 orang
Luas tambak: 98 ha
Komoditas saat ini : udang dan bandeng
Teknologi : tradisional
8. Kabupaten Rembang
Pokdakan : Sidodadi Maju III
Alamat : Desa Dasun, Kec. Lasem
Jumlah Anggota : 30 orang
Luas potensi demfarm : 20 ha
Komoditas saat ini : udang vaname
Teknologi yang dapat dikembangkan: semi
intensif
9. Kota Pekalongan
Pokdakan : Mina Barokah
Alamat : Kel. Degayu, Kec. Pekalongan Utara
Jumlah Anggota : 15 orang
Luas potensi demfarm : 1,7 ha
Komoditas : udang vaname
Teknologi yang dapat dikembangkan:
Tradisional
A. KAWASAN KONSERVASI
DISAIN TAMBAK
Tujuan:
Mempermudah pengelolaan air dan pemanenan udang, serta
mengefektifkan pengelolaan limbah
1. Jaringan Irigasi
sederhana
2. Jaringan irigasi semi
Teknis
3. Jaringan Irigasi Teknis
Menurut cara
pengambilan airnya:
3. gravitasi
4. Pompa
5. Pasang Surut
L
A
NJ
U
T
A
N
..