Step 1 Electrical Air Conditioning Bhs Indo
Step 1 Electrical Air Conditioning Bhs Indo
AIR CONDITIONING
SYSTEM
Hak Cipta oleh Hyundai Motor Company. Alih bahasa oleh Training Material & Development.
Buku ini tidak boleh diperbanyak tanpa persetujuan dari Hyundai Motor Company.
http://training.hmc.co.kr
daniyusuf@gmail.com
KATA PENGANTAR
Penerbitan ini telah disiapkan untuk teknisi yang berminat belajat tentang sistem kontrol udara.
Sehubungan dengan hal itu, kami sudah mengembangkan kursus baru yang berjudul, Air
conditioning system sebagai bagian dari program pelatihan.
Kursus ini dirancang untuk diajar dalam dua segmen; pertama "Penyegaran" yaitu meninjau
ulang Prinsip dasar air conditioning system dan kedua (dan paling utama), yaitu pelajaran Full
Automatic Temperature Control System.
Kursus ini sebagian besar telah didisain untuk diajarkan pada lingkungan workshop dengan
tujuan mempertunjukkan praktek aplikasi dari isi kursus ini "dalam kendaraan".
Harapan kami agar penggunaan buku pelatihan ini dapat mengoptimalkan pengalaman peserta
dan akan menghubungkan pengetahuan yang diperolehnya secara langsung pada kendaraan
yang diperbaiki di dealer-nya.
Kami berharap agar informasi yang diterima selama kursus ini akan meningkatkan pengetahuan
peseta tentang Air conditioning system. Kami juga membuat agar prosedur yang ditunjukkan
menjadi bagian dari diagnosa rutin yang dilakukan teknisi secara reguler dan diterapkan kapan
saja untuk membantu memastikan agar pelanggan dapat menerima servis yang terbaik.
Daftar Isi
1. Informasi umum
5. FATC system 37
37
11
38
11
38
12
5.4 Actuator
41
2. Pendinginan 15
5.5 Sensor
44
2.1 Pendinginan
15
16
53
3. Langkah pendinginan A C 21
53
3.1 Evaporasi
21
54
3.2 Kompresi
22
54
3.3 Kondensasi
22
3.4 Ekspansi
22
9. Diagnosa A C 61
4.1 Compressor
23
9.1 Refrigerant AC
61
24
66
24
25
67
4.5 Condenser
26
69
28
70
29
72
32
33
4.10 Thermostat
34
35
36
36
10. Troubleshooting A C 67
PERINGATAN:
1. Sebelum memperbaiki setiap komponen elektrik, lepaskan kabel battery negatif. Bila tidak
ada perintah itu, ignition switch harus dalam posisi off atau posisi lock.
2. Air conditioner system yang berisikan gas R-134a, membutuhkan penanganan khusus agar
tidak terjadi kecelakaan manusia. Ikutilah selalu instruksi khusus dibawah ini dalam
menanganinya:
a) Gunakan selalu pelindung mata dan bungkus sekitar fitting, valve dan koneksinya dengan
kain bersih saat merawat refrigerant system.
b) Selalu bekerja pada tempat yang berventilasi dan hindari menghirup hembusan
refrigerant.
c) Jangan mengelas atau mencuci dengan steam atau memanaskan tiap pipa atau
komponen air conditioner.
d) Jangan membiarkan refrigerant bersentuhan langsung dengan kulit anda. Jika gas R134a bersentuhan dengan bagian badan anda, basuhlan dengan air pada bagian itu dan
segeralah mencari bantuan medis.
e) Ketika menggantikan tabung R-134a, pasang kembali heavy metal screw cap setelah
dilepaskan.
f)
g) Ketika mengisi gas tabung kecil R-134a dari tabung besar, jangan mengisi tabung itu
secara penuh. Siapkan selalu ruang diatasnya untuk pengembang cairan gas itu.
3. Sebelum melakukan pelepasan, pembongkaran, atau penggantian tiap pipa atau komponen
air conditioner, seluruh gas refrigerant harus benar-benar dihisap dengan menggunakan
peralatan recovery untuk gas refrigerant yang diizinkan.
4. R-12 tidak cocok dengan R-134a. Mengunakan R-12 pada air conditioner system R-134a
akan menyebabkan kerusakan system tersebut.
5. Jangan melepaskan penutup/caps dari fitting sampai tiap komponen siap untuk dipasangkan.
6. Jangan membiarkan gas refrigerant bocor ke udara. Gunakan peralatan gas refrigerant recycling saat anda membutuhkan untuk mengisi atau membuang gas dari air conditioner system.
7. Simpan tabung refrigerant pada tempat bersuhu dibawah 40C (104F).
8. Jangan membuang tabung gas refrigerant pada tempat bersuhu tinggi/sampah terbakar.
1. Informas umum
1.1 Penyerapan panas
Analisa penyerapan panas dikembangkan dari konversi massa dan energi dari hukum
thermodynamika, hukum kedua dari thermodynamika, dan tiga tingkat ekuasisi yang dijelaskan
sebagai berikut: konduksi, radiasi, dan konveksi.
Penyerapan panas dilakukan melalui bahan padat, digunakan sebagai konduksi, yang
melibatkan energi di tingkat molekul. Radiasi adalah suatu proses yang menyalurkan energi
melalui satuan energi pengembangan cahaya dari satu permukaan ke permukaan lainnya.
Konveksi adalah pemindahan panas yang tergantung pada tingkat konduksi dari permukaan
padat ke cairan yang berdekatan dan pergerakan cairan sepanjang permukaan atau menjauh
darinya. Dengan begitu mekanisme pemindahan panas jauh berbeda dari yang lain; sehingga,
mereka semua mempunyai karakteristik yang umum, karena tergantung pada temperatur dan
dimensi fisik dari objek yang dipertimbangkan.
1.1.1 Konduksi
Pertimbangan fluktuasi tenaga yang timbul dari
konduksi penghantar panas sepanjang batang padat,
hal itu sebanding dengan perbedaan temperatur dan
area
penampangnya
dan
berbanding
terbalik
dengan panjangnya.
Penghantar panas dan tingkat konduksi penyaluran
panas, dihubungkan dengan struktur molekul bahan
itu. Semakin dekat kemasan molekul yang teratur
dari suatu bahan akan dapat memindahkan energi
itu.
Energi
tersebut
menyebar
dari
suatu
1.1.3 Konveksi
Tingkat
penyamaan
konveksi
pemindahan
panas
Gas
perubahan
temperatur.
kepadatan
Pada
udara
waktu
menurut
ini,
panas
Panas
Gambar 1-3. Konveksi
panas ditingkatkan lagi maka temperatur menjadi lebih dari 1000C tetapi air akan mendidih
kemudian menguap, sehingga jumlah air akan berkurang. Jika panas ditingkatkan lagi pada uap
air itu maka temperatur uap air akan diangkat juga tetapi kondisinya tetap. Inilah apa yang
disebut panas sensitip dimana kondisinya tidak berubah ketika temperatur dinaikkan, dan disebut
panas latent dimana kondisinya berubah tetapi temperaturnya tidak berubah walau panas
ditambahkan.
Temperatur titik pengembunan: Jika air es ditaruh pada gelas di musim panas, maka embun
muncul di permukaan gelas. Hal ini disebut 'kondensasi', dan temperatur kondensasi ini disebut
'temperatur titik pengembunan'.
Udara kering: Adalah suatu kondisi udara yang sangat kering belum termasuk uap air
didalamnya, sebenarnya hal ini tidak benar-benar ada.
Kelembaban udara dan Kelembaban udara jenuh: Itu adalah pencampuran udara kering dan
uap air, dan hal ini disebut "kelembaban udara jenuh" dimana kondisi tersebut akan membuat air
turun karena air keluar dari udara ketika kelembaban udara menjadi jenuh.
Kelembaban udara mutlak: Hal itu menandakan kondisi kelembaban udara dimana berat air
yang ada terjadi dalam udara yang kering.
Titik kritis dan temperatur kritis: Uap air pada kelembaban udara yang jenuh ada diantara
sekitar cairan yang didinginkan berlebihan dan uap air yang dipanaskan.
Jika peningkatan penyetalan tekanan uap air dari kelembaban udara jenuh yang dilakukan
secara perlahan itu dihilangkan maka uap air itu akan berubah menjadi kondisi yang bukan
cairan ataupun uap air.
Titik itulah yang disebut temperatur 'titik-kritis' dan 'temperatur kritis'.
sementara dimana air dalam sebuah pressure cooker atau cooling system sebuah
kendaraan yang tertutup rapat akan mendidih pada temperatur yang lebih dari 100 .
(Contoh) Ketika cooling system ditutup dan dibawah tekanan, titik didih akan lebih tinggi dari
100 . Tetapi ketika pressure cap dilepaskan, maka titik didih air pendingin itu akan segera
menurun.
Suhu air
Diatas 100
Suhu air
Diatas 100
2. Pendinginan
2.1 Refrigerasi (proses pendinginan)
Proses ini akan membuat keadaan dimana temperatur bahan pendingin akan lebih rendah dari
suhu sekitarnya sehingga dapat melepaskan tenaga panas dari uadara disekitarnya. Bahan
pendingin akan dirubah menjadi padat, cair dan uap. Bahan itu dinamakan juga sebagai
refrigerant yaitu bahan pendingin yang digunakan pada saat ini.
Pada
10
4)
2.2 Refrigerant
Bahan ini akan menyalurkan panas dari sisi temperatur rendah ke sisi temperatur tinggi, dimana
ia akan berubah dari cair ke gas pada tempat bertemperatur rendah dan dari gas ke cair di
tempat bertemperatur tinggi. Bahan pendingin ini harus dipadatkan dengan mudah di bawah
tekanan yang rendah.
11
12
- Pemisahan oxygen
- Kerusakan ozone
Naik ke atas
O2
O (analysis)
- Pembentukan ozone
O2
CFC
HFC
O3 (Kombinasi)
CIO + O
CI * O2
Name
Life (Year)
ODP
GWP
CFC 11
47 ~ 80
1.0
1.0
CFC 12
85 ~ 150
0.9 ~ 1.0
2.8 ~ 3.4
CFC 113
96 ~ 117
0.8 ~ 1.0
1.3 ~ 1.4
CFC 114
210 ~ 320
0.6 ~ 0.8
3.7 ~ 4.1
CFC 115
390 ~ 680
0.3 ~ 0.5
7.4 ~ 7.6
HCFC 22
15 ~ 23
0.04 ~ 0.05
0.32 ~ 0.37
HFC 134a
8 ~ 11
0.24 ~ 0.29
R-134A telah terpilih sebagai cairan alternatif yang tidak punya potensi untuk merusak ozon,
dengan sifat termodinamik serupa dengan R-12 yang lalu. Ada perbedaan penting antara dua
bahan pendingin ini. Yang paling penting, oil yang digunakan dalam R-12 dan R-134A tidaklah
dapat dipertukarkan dan tidak bisa dicampur, walaupun sedikit. Artinya untuk mencegah
pencemaran dan penggunaan peralatan servis untuk masing-masing jenis bahan pendingin
diperlukan. Sebagai tambahan, R-134a jauh lebih dapat larut dalam air, maka fitter-driers harus
mempunyai penyerapan yang lebih besar dan A/C system yang menggunakan R-134a
memerlukan special hose sebab R-134A system beroperasi pada tekanan yang sedikit lebih
tinggi dibanding R-12 system pada temperatur yang sama.
13
Menunjukkan keseimbangan
Angka dalam satuan: Jumlah atom fluorine (n)
CCl2 F2
CH2 FCF3
14
Cl
C: n = 1
C: n = 2
H: n = 0
H: n = 2
F: n = 2
F: n = 4
Cl: n = 2
R-134a
R-12
Rumus molekul
CH2FCF3
CCL2F2
Berat molekul
102.03
120.91
-26.14
-29.79
-108
-155
101.29
111.8
Kemampuan terbakar
Tidak
Tidak
Mengandung racun
Mungkin (terbakar)
Tidak
8~11 Tahun
95~150 Tahun
15
Panas sihisap
Uap
Cair).
Evaporator
Blower Motor
Expansion Valve
Compressor
Condenser
Receiver Drier
Panas dilepaskan
Gambar 3-1. Langkah pendinginan
3.1.
Evaporasi:
Refrigerant dirubah dari cairan ke gas dalam evaporator. Cairan refrigerant dikabutkan oleh
hisapannya sendiri dimana saat proses evaporasi panas latent dibutuhkan dari udara disekitar
evaporator.
Udara melepaskan panas untuk didinginkan, dan dialirkan ke dalam ruang dalam kendaraan oleh
cooling fan; sambil menurunkan temperatur ruangan itu. Cairan refrigerant itu disalurkan dari
expansion valve di dalam evaporator kemudian sekaligus menjadi uap refrigerant, dan perubahan
itu terjadi berulang kali dari kondisi cair ke gas.
Tekanan dan temperatur dalam perubahan itu selalu berkaitan, jika tekanan di-set maka
temperatur juga akan di-set. Untuk pengabutan yang dilakukan saat temperatur lebih rendah dari
perubahan itu (Cair -> Gas) dalam kondisi seperti diatas, tekanan dalam evaporator juga harus
dibuat tetap rendah. Karena itu, gas dari refrigerant yang dikabutkan haruslah dikurangi secara
kontinyu keluar evaporator oleh hisapan compressor.
16
3.2.
Kondensasi:
Refrigerant dirubah dari gas menjadi cair dan didinginkan dari temperatur yang tinggi didalam
condenser. Refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan tinggi itu dipancarkan dalam
condenser menjadi cairan dan disalurkan ke receiver drier. Hal itu juga dinamakan proses
kondensasi panas. Panas yang tinggi dari refrigerant itu dapat dikeluarkan oleh condenser
sehingga refrigerant menjadi dingin dan dapat melakukan proses penyerapan panas di ruangan
dalam kendaraan.
3.3.
Ekspansi:
Tekanan cairan refrigerant diturunkan oleh expansion valve. Hal itu disebut proses ekspansi,
dimana gas bertekanan itu dikabutkan dengan mudah dalam evaporator sehingga refrigerant
menjadi gas, dan expansion valve ini mengatur aliran cairan refrigerant sambil menurunkan
tekanannya.
Cairan refrigerant yang dikabutkan ini dalam evaporator di-set oleh tingkat pendinginan yang
harus dilakukan dibawah temperatur pengabutan. Untuk itu, penting untuk mengontrol jumlah
refrigerant yang dibutuhkan dengan melakukan pengecekan yang benar.
17
a) Fungsi penghisap: proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi dalam
temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.
b) Fungsi penekanan: proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat
temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke condenser, dan dikabutkan pada
temperatur yang tinggi.
c) Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan mensirkula-sikan
refrigerant berdasarkan hisapan & kompresi.
4.1.2. Pelumasan
Oil pada compressor tersekat dalam ruang oil dan disalurkan ke tiap bagian bersama dengan
aliran tekanan gas refrigerant. Jika compressor dioperasikan, oil dalam compressor akan
dikirimkan karena tekanan yang dikirimkan ke block dibagian bawah dari kedua sisi penampang-
18
B+ V
No power
Compressor
Compressor
4.2.2. Operasi
a) Saat arus mengalir ke magnetic coil (ON)
-
Pulley assembly (Armature & Rotor Frame) dan clutch pad masing-masing dihubungkan.
Pulley assembly (Armature & Rotor Frame) dan clutch pad masing-masing dilepaskan.
Clutch pad tidak menghubungkan rotor dalam pulley assembly. Sehingga, V-belt berputar
bebas.
19
20
4.5. Condenser
Condenser didalam air conditioning system merupakan alat yang digunakan untuk merubah gas
refrigerant bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut melakukan cara ini dengan
menghilangkan panas dari refrigerant panas ke temperature atmospir. Condenser terdiri dari coil
dan fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup diantaranya. Jenis air
conditioning condenser ini adalah aluminum serpentine type (R-12) dan parallel flow type (R134a) ditempatkan di depan radiator kendaraan.
Jenis parallel Flow type condenser lebih memperbaiki efisiensi dan meminimalkan fungsi
pendinginan dibandingkan dengan jenis serpentine Type.
21
4.5.2 Operasi
Dari sisi pandang panas, bila temperatur (sekitar 60) dari refrigerant dalam condenser dan /
atau temperatur udara luar (sekitar 55) merupakan kegagalan, karena suhu refrigerant akan
menjadi sekitar 57. Walaupun suhu refrigerant diturunkan hanya sekitar 2~3, ia tetap akan
berubah dari gas menjadi cairan, karena sifat alami refrigerant.
Condenser kendaraan, yang menggunakan refrigerant R-12 A/C system, adalah berjenis
corrugated type. Tetapi condenser, yang menggunakan refrigerant R-134a system, jenisnya
adalah parallel flow type untuk memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek
pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%.
SERPENTINE TYPE
(R-12)
(R-134a)
22
Outlet
Fungsi
1) PENYARINGAN
Inlet
REFRIGERANT
Desiccant
2) PENYIMPANAN
REFRIGERANT
Filter
3) PEMISAHAN
GELEMBUNG GAS
4.6.1. Fungsi
Receiver-drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga berisikan fiber dan
desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air dari sirkulasi
refrigerant. Receiver-drier menerima cairan refrigerant bertekanan tinggi dari condenser dan
disalurkan ke expansion valve.
a. Jumlah sirkulasi refrigerant haruslah dapat berubah sesuai dengan perubahan beban dari
langkah pendinginan. Maka, receiver drier akan membantu penyimpanan refrigerant dengan
benar.
b. Ketika cairan refrigerant tercampur gelembung, fungsi pendinginan akan menurun. Dalam hal
ini, receiver direr dapat menyalurkan hanya cairan refrigerant saja ke expansion valve dengan
memisahkan gelembung dari cairan.
c. Ia juga menyaring benda-benda asing dan uap air dari refrigerant dengan menggunakan
Desiccant dan Filter.
d. Jumlah refrigerant dapat diperiksa melalui sight glass (R-12).
4.6.2. Struktur dan operasi
Alat itu terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass dlsb. Cairan refrigerant
dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke expansion valve melalui outlet pipe yang ditempatkan
pada bagian bawah main body setelah tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan
desiccant.
23
compressor.
2. High pressure:
Ia mendeteksi tekanan refrigerant pada sisi tekanan tinggi, jika tekanan yang ada lebih tinggi dari
normal, maka switch akan terbuka dan memutus aliran listrik, untuk menjaga agar tekanan
system A/C tidak melampaui batasnya.
24
(Kondisi normal)
HIGH
MIDDLE
ECM
LOW
ELECTRIC DIAGRAM
MEDIUM
MEDIUM
LOW
HIGH
MEDIUM
(3)
(4)
25
COMPESSOR
CONDENSER FAN
CATATAN
2.3 ~ 15.5
ON
OFF
Tekanan meningkat
15.5 ~
ON
ON
Tekanan meningkat
32
OFF
ON
Tekanan berlebiha n
26.0 ~ 11.5
ON
ON
Tekanan menurun
11.5 ~ 2.0
ON
OFF
Tekanan menurun
2.30.25
262.0
ON
OFF
322.0
2.00.2
(High switch)
(Low switch)
OFF
11.51.2
(Middle switch)
26
27
4.9.2. Operasi
Keadaan refrigerant setelah receiver drier adalah 100% cair. Segera setelah tekanan cairan itu
turun, mulailah terjadi gelembung, dan dengan demikian, gas itu akan menyerap panas. Panas
ini dilepaskan dari udara yang ditiup lewat cooling fins dari evaporator dan menyebabkan udara
menjadi dingin.
Refrigerant yang benar masuk kedalam evaporator haruslah semuanya cairan 100% setelah
melewati receiver drier dan menjadi 100% gas setelah berada di outlet.
(Kerja normal)
(Evaporator membeku)
Gambar 4-15. Kerja evaporator
28
(Lokasi)
(Struktur)
Gambar 4-16. Thermostat
Alat itu dihubungkan ke magnetic clutch pada compressor secara serie. Dia akan melepaskan
magnetic clutch ketika temperature permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar 01.
ON
OFF
0 1
29
30
4.12.2. Perawatan
Periode penggantian filter adalah 5000 ~ 12,000 km.
Tetapi hal ini dapat menjadi lebih pendek jika kondisi
jalan buruk yang menyebabkan debu dan asap hitam
lebih banyak dalam udara.
31
32
secara otomatis melakukan penyetelan katup udara, kecepatan blower, dan langkah compressor.
INPUT
OUTPUT
AMB SENSOR
DISPLAY
FIN SENSOR
HI SPEED RELAY
INCAR SENSOR
BLOWER SPEED
PHOTO SENSOR
HUMIDITY SENOSR
FATC
AUTO SWITCH
CONTROL
OFF SWITCH
MODULE
A/C SWITCH
POWER TR
TEMP ACTUATOR
MIX DOOR
MODE ACTUATOR
MODE DOOR
AQS SWITCH
AMB SWITCH
TEMP SWITCH
INTAKE ACTUATOR
AQS CONTROL
INTAKE DOOR
DEF SWITCH
BLOWER SWITCH
ECM
33
COMPRESSOR
AQS
AQS
Ambient Sensor
Compressor
Expansion Valve
Blower Relay
HEATER/EVAP
Photo Sensor
Hi Speed
Blower Relay
FATC
In-car
Module
Sensor
Power TR
Humidity Sensor
Gambar 5-1. Lokasi part FATC
(Itu tergantung dari model-nya.)
Emitter
Collector
Gambar 5-2. Lokasi power TR
34
35
Gambar 5-4. Lokasi high-speed blower relay (Itu tergantung dari model-nya.)
5.4. Actuators
5.4.1. Intake door actuator
Intake door actuator (fresh/recirculation actuator) merupakan 12V electric motor, yang
ditempatkan disisi blower motor assembly, dan dioperasikan oleh intake control switch.
Ia dapat membuat penumpang memilih antara udara segar/fresh (udara luar) atau udara
sirkulasi/recirculated didalam dengan merubah katup masuk (fresh/recirculation) ke posisi yang
diinginkan. Ketika katup itu telah mencapai posisi yang diinginkan, maka actuator akan berhenti.
36
connector
1
37
Pemeriksaan
1. Berilah tegangan 12V ke terminal 7 mode actuator dan ground ke terminal 6.
2. Pastikan bahwa mode actuator bekerja seperti dibawah ini ketika terminals 5, 4, 3, 2 dan 1
diberi ground secara berurutan.
VENT
BI/LEVEL
FLOOR
MIX
38
DEF
3). Karakteristik
TEMP.
(
C)
RESISTANCE
(
)
TEMP.
(
C)
RESISTANCE
(
)
TEMP.
(
C)
RESISTANCE
(
)
-10
18012.8
8015.1
26
3875.2
-8
16387.9
10
7365
28
3590.8
-6
14927.4
12
6774.5
30
3330.1
-4
13612.9
14
6237.4
32
3090.9
-2
12428.5
16
5748.4
34
2871.3
11360
18
5302.8
36
2669.3
10394.8
20
4896.3
38
2483.6
9521.9
22
4525
40
2312.5
8731.5
24
4185.7
42
2154.9
39
B B
FIN SENSOR
A/C
RELAY
HIGH
MID
COMP.
A/C
A/C relay
control
LOW
A/C pressure
switch input
A/C ON
input
RADI.
CON.
FAN
FAN
ECM
Ketika ignition switch ada di posisi ON, tegangan battery diberikan pada coil pada sisi pengontrol
dari A/C relay. Dengan A/C switch ON, voltase dialirkan melalui closed contact secara normal
dari triple switch, dan masuk ke ECM. Parameter operasi yang diijinkan, ketika ECM menerima
sinyal A/C ON, ia akan memberikan ground pada sisi kontrol dari A/C relay, dan membiarkan
kontak relay berhubungan. Lalu mengalirkan voltase battery, dimana selalu ada di sisi beban dari
A/C relay, untuk melewati kontak ke coil dalam A/C compressor magnetic clutch. Ketika ini terjadi,
A/C compressor mulai beroperasi.
40
Pemeriksaan
Periksalah resistan dari sensor antara terminal 1 dan
2. Thermistor negative type, dimana resistan akan
meningkat saat temperature turun, dan menurun
saat temperatur meningkat.
TEMP.( C)
RESISTANCE ( )
18
3403
21
2976
25
2500
28
2199
32
1862
41
defrost
nozzle.
Sensor
ini
responsif
dan
sisi
penumpang
dengan
60W
10 ~ 15cm
(Over 0.45V)
42
Output sensor ini akan digunakan untuk mengatur temperature udara, sensor fail-safe,
temperature door control, blower motor level control, mix mode control dan in-car humidity control.
* Resistan antara a & b
157.8
95
10
58.8
20
37.3
30
24.3
Sensor ini merupakan negative type thermistor; resistan akan meningkat ketika temperature turun,
dan akan menurun ketika temperatur meningkat.
Resistan()
Temperatur()
Gambar 5-17. Karakteristik ambient sensor
[Lokasinya tergantung dari modelnya]
43
dan
exhaust
gas.
Kebalikannya,
jika
(CO2)
akan
terjadi.
Hal
ini
akan
AQS
memberikan
solusi
sempurna
menginterupsinya
secara
otomatis.
S P E S F IK A S I
V o lta se o p erasi
9 ~ 16V D C
V o lta se ra ta-ra ta
12V DC
G as gasoline en g ine
G as diesel
en g ine
W aktu reaksi
-30 ~ 105
CXHY, CO
NOX, SO2
kurang dari
1 detik
AQS
1). Lokasi
AQS ini ditempatkan di depan radiator engine.
44
3). Diagram
Ketika Air Quality System mendeteksi gas berbahaya dalam atmospir kurang dari nilai
pengesetan, sinyal High, i.e., 5V akan dihasilkan. FATC Module mengontrol Intake Actuator ke
posisi Fresh Mode berdasarkan pada sinyal itu.
Jika Air Quality System mendeteksi gas berbahaya dalam atmospir lebih dari nilai pengesetan,
sinyal Low, i.e., 0V akan dihasilkan. FATC Module mengontrol Intake Actuator ke posisi Recirculation Mode berdasarkan pada sinyal itu.
45
sensor
mendeteksi
hubungan
Sensor
Jika temperature udara lingkungan atau kelembaban dalam kendaraan tingkatannya sama
dengan udara luar kendaraan, controller akan menghidupkan A/C untuk mengontrol kelembaban
udara itu untuk mencegah pengabutan dalam kendaraan.
Kerja air conditioner tergantung pada temperature udara lingkungan dan kelembaban udaranya.
46
47
A/C AUTO
System OFF
u p / d o w n s w i tc h
s w i tc h
s w i tc h
Ambient
temperature
Temperature
c h e c k s w i tc h
u p / d o w n s w i tc h
Defrost
Fre/Rec
AQS
s w i tc h
s w i tc h
s w i tc h
s w i tc h
s w i tc h
48
Terus ditekan
AOTO
SWITCH
FUNGSI
- TINGKAT TEMPERATUR SET: 17 32C
- INTERVAL TEMPERATUR: 0.5 C
AUTO SW
DEFROST
SWITCH
- A/C: ON
- INTAKE DOOR: FRESH MODE
- OTHERS: KEADAAN SAM SEPERTI 'OFF'
A/C
SWITCH
AMB
SWITCH
- A/C ON
- A/C OFF (JIKA SWITCH DITEKAN LAGI)
- AMBIENT TEMPERATURE DITAMPILKAN
(UNTUK 5 DETIK)
49
SWITCH
FUNGSI
- SYSTEM OFF: BLOWER, COMPRESSOR OFF
- TEMP DOOR: AUTOMATICALLY CONTROLLED
- MODE DOOR:
OFF
SWITCH
MODE
SWITCH
REC.
SWITCH
AQS
SWITCH
- RECIRCULATION
50
/ 1 menit tunda
/ 5 menit tunda
AUTO: Mode berubah dengan otomatis berdasarkan pada pemilihan temperatur dan sinyal sensor
lainnya.
-
51
KONTROL
- AUTO MODE
- A/C ON
OUTPUT
-
FATC
KECEPATAN BLOWER:
52
Tekan AUTO
Tekan OFF
KODE
DTC
00
11
12
13
14
17
18
19
20
PENJELASAN
FAILSAFE
Normal
Putus In-car sensor circuit
Short In-car sensor circuit
Putus Ambient sensor circuit
Short Ambient sensor circuit
Putus Fin sensor circuit
Short Fin sensor circuit
Putus atau short Temp. door
potentiometer
Rusak Temp. door
potentiometer
25 C DISET
20 C DISET
- 2 C DISET
SETTING TEMP. 17~25 C : MAX COOL
SETTING TEMP. 25~32 C : MAX HOT
53
9. Diagnosa A/C
9.1. A/C refrigerant
Refrigerant haruslah terjaga dengan baik agar performa A/C dan ketahanan Compressor dan
pengisiannya benar-benar membuat Compressor bisa menghasilkan pengisian dan kondisi
system A/C yang baik sebelum refrigerant diisikan. Untuk itu, A/C refrigerant haruslah diperiksa
seperti dibawah ini. Cara ini juga dibutuhkan ketika menggunakan peralatan pengisian otomatis
agar tidak terjadi kesalahan.
Cek kebocoran gas
Pembuangan otomatis refrigerant
Proses vacuum (selama 15 min.)
Cek kebocoran vacuum
Proses vacuum ulang
Pengisian refrigerant
Tes kerja & cek kebocorannya
54
Low
High
Tutup
Buka
Ke low
pressure
service port
Ke high
pressure
service port
Untuk mengukur oil yang keluar bersama refrigerant pasanglah cup atau tabung pada ujung
exhaust hose.
<Note> Bahkan jika high pressure valve dibuka saat tekanan sisi high pressure port naik
ketika mengeluar refrigerant tepat setelah A/C system dioperasikan, refrigerant dan oil akan
banyak terbuang. Untuk itu, refrigerant jangan dikeluarkan sampai tekanan high (low) dari
A/C system menjadi sama.
c) Jika refrigerant tidak keluar walaupun high-pressure valve dari manifold gauge dibuka, berarti
refrigerant sudah tidak ada dalam A/C system.
Untuk itu, hal itu dapat diasumsikan ada kebocoran pada parts yang rusak atau hubungan
antara part bocor. Vacuumlah setelah memeriksa dan melakukan hal seperti dibawah ini.
< Cara mencari kebocoran>
1. Periksalah oil pada hubungan part dari tiap hose dan pipe
2. Permukaan condenser apakah kotor karena debu dan oil yang bocor.
3. Tercampurnya oil pada air kondensasi di drain hose bila evaporator bocor.
55
Buka
High
Buka
Gambar 9-2. Hidupkan vacuum
pump dan lalu buka high and low
manifold pressure valves.
Udara
Vacuum pump
<Note> Jika proses vacuum kurang, akan sulit untuk mengisi refrigerant. Jika air tidak
dikeluarkan dari A/C system maka ia akan menjadi es pada expansion valve, maka rangkaian
A/C dapat tertutup dan akan memburukkan performa A/C. Hal lainnya, compressor bisa rusak
karena tercampurnya air sehingga merusak compressor oil.
<Note> Jika kebocoran terjadi karena part yang rusak tidak diganti, maka oil bersama refrigerant
akan keluar. Untuk itu, isi oil sekitar 30cc. Ketika tidak ada kebocoran, isikan oil itu sebagai
drained oil.
56
9.1.6. Pengisian
Kuncilah manifold high (low) pressure valve setelah proses vacuum dan hubungkan exhaust
hose ke charge cylinder. Jika refrigerant telah cukup diisi dengan membuka hubungan part pada
exhaust hose dan manifold, tutuplah hubungan part itu.
Saat menggunakan tabung gas, isilah dengan menghubungkan tabung gas ke exhaust hose, dan
isilah refrigerant dengan dihangatkan air (dibawah 40) ketika temperatur atmospir rendah.
<Note> Pengisian refrigerant haruslah ke sisi low-pressure. Pastikan agar tetap memposisikan
container keatas untuk mencegah cairan refrigerant masuk ke dalam system melalui sisi suction,
57
High
Tutup
Buka
Refrigerant
58
Injeksikan dye
Isi refrigerant
Tes kebocoran
Perbaiki kebocoran
Cek ulang kebocoran
Selesai
Fuse putus
Ganti fuse
Periksa switch
Refrigerant bocor
Cek low-pressure
Check
low-pressureswitch
switch
Periksa switch
Relay rusak
Ganti relay
59
Refrigerant overcharging
Recharge refrigerant
Switch berbunyi
Ganti switch
System tersumbat
charging
Ganti sensor
Sensor rusak
Ganti sensor
Compressor
Perbaiki connector
Terminal bengkok
Perbaiki kebengkokan
60
Fuse putus
Ganti fuse
Relay rusak
Ganti relay
Hubungan rusak
connector
Hubungan rusak
Perbaiki connector
Fuse putus
Cek P/TR
T/R short
Ganti resistor
Ganti T/R
T/R short
Ganti T/R
Ganti controller
Ganti hi-relay
Switch rusak
Ganti controller
Resistor rusak
Ganti resistor
61
dengan vacuum
10.3.2. Tidak beroperasi airflow mode (manual type) & REC/FRE mode.
Cek mode control cable
Cable terlepas
10.3.3. Tidak beroperasi airflow mode (FATC type) & REC/FRE mode
Cek mode actuator
Connector rusak
Perbaiki connector
Ganti controller
Ganti actuator
Cable terlepas
62
Connector rusak
Perbaiki connector
Signal rusak
Ganti controller
Ganti actuator
Ganti actuator
Ganti s/w
Cek refrigerant
Refrigerant bocor
actuator
Cek tersumbat eva air filter
63
Blower putus
Ganti blower
Ganti s/w
thermistor
Cek resistan thermistor
Cek compressor
Isi coolant
Isi coolant
Ganti radiator
Ganti thermistor
thermistor
Cek cooling fan
Ganti resistor
Ganti relay
Ganti sensor
sensor
64
: training@hyundai-motor.com
Fax No. : 82-41-561-0584 (Jika anda ingin menggunakan fax, tulislah permohonan anda atau
keluhan anda dalam lembaran ini dan fax-lah kepada kami.)
Alamat :
Hyundai & Kia Corporate After Service Division
407-7, Youngdu-Ri, Byungchon-Myun, Chonan-City,
Chungnam, 330-863, Korea
Informasi
Negara :
Pengirim
Perusahaan :
Nama :
E-mail :
Kembali ke Fax No. :
Permohonan
Keluhan
65