Anda di halaman 1dari 7

2.3.

Analisis Lingkungan Usaha


Langkah selanjutnya adalah melaksanakan analisis lingkungan yang terdiri
atas analisis situasi dan analisis diri. Analisis situasi lebih cenderung pada
lingkungan eksternal yaitu kondisi lingkungan dimana akan diselenggarakan
usaha tersebut. Analisis diri lebih menganlisis pengenalan kemampuan usaha
sendiri dan sumberdaya yang dimiliki. Pemetaan lingkungan eksternal dan
internal tersebut dapat menunjukkan seberapa besar kekuatan yang merupakan
peluang dan juga kelemaha yang akan mengancam pengembangan praktik. Pada
umumnya analisis lingkungan dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT.
Terdapat perbedaan yng cukup medasar antara studi kelayakan dan analisis
lingkungan usaha. Studi kelayakan lebih menekankan pada aspek kelayakan
secara ekonomi dan sosial, dimana hasil penilaiannya digunakan untuk melihat
apakah usaha tersebut layak dilakukan. Sedangkan analisis lingkungan dilakukan
setelah suatu usaha dipastikan dapat diwujudkan dan dianggap layak secara sosial
ekonomis. Pelaksaan dan penilaian analisis lingkungan usaha digunakan untuk
memposisikan dimanaletak praktik tersebut ditengh usaha jenis telah terlebih
dahulu hadir.
2.3.1.
Analisis Lingkungan Eksternal
Berguna untuk menganlisis kekuatan-kekuatan makro seperti kondisi
demografi, perkembangan ekonomi dan teknologi, stabilitas politik, kepastian
hukum dan pengaruh perubahan sosial budaya yang dapat mempengaruhi
usaha. Dalam analisis lingkungan eksternal dimasukan pula pengamatan
terhadap perilaku pelaku-pelaku di lingkungan mikro, termasuk dalam
kelompok ini adalah pasien, usaha pesaing, saluran pelayan dan penyediaan
kebutuhan obat-obatan, bahan baku dan suku cadang.

Analisis lingkungan eksternal berguna untuk melihat sejauh mana


kekutan praktik untuk bertahan, bertumbuh, dan memperoleh keuntungan di
tengah pesaing jasa pelayanan kesehatan. Informasi eksternal umumnya
meliputi:
1) Karakteristik pasar dan kelompok pasar sasaran, mencakup perilaku
konsumsi masyarakat terhadap jasa pelayanan kesehatan, tingkat
kemudahan memasuki pasar dan kemampuan pasar melakukan
penyesuaian terhadap perubahan keadaan
2) Segmen pasar mana yang dianggap paling potensial dan sesuai dengan
misi, tujuan, dan target praktik tersebut dan seberapa besar kemampuan
pasar
3) Praktik lain yang menjadi pesaing, mencakup berapa banyaknya
pesaing, bagaimana kemampuan sumber daya yang dimilikinya dan
bagaimana strategi pemasaran yang telah dilakukan
4) Kebijakan pemerintah tentang jasa pelayanan kesehatan, misalnya
apakah memberlakukan peraturan secara ketat, menetapkan standar
peayanan dan tarif.
5) Perkembangan teknologi dalam bidang kedokteran dan pelayanan
kesehatan, sejauh mana masyarakat memerlukannya serta apakah
kemajuan tersebut dianggap mendesak untuk digunakan
6) Pergeseran kependudukan yang mungkin terjadi, misalnya sejauh mana
tingkat migrasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan penduduk yang
membuthkan pelayanan kesehatan
7) Kondisi perekonomian daerah, regional, nasional baik secara makro
maupun mikro, sehingga dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan
ekonomi di daerah tersebut

8) Kemudahan untuk memperoleh obat, bahan baku obat-obatan dan suku


cadang yang dibutuhkan untuk menjaga kredibilitas dan daya saing
DPS tersebut
9) Hambatan lain yang mungkin mengancam usaha tersebut, misal tingkat
pencemaran/ polusi di lokasi DPS terletak
2.3.2.
Analisis Lingkungan Internal
Analisisis lingkungan internal adalah penggambaran profil usaha
praktik tersebut. Pada analisis ini akan dijabarkan tentang kualitas dan
kuantitas dari sumber daya yang dimiliki praktik. Factor interna dibagi 2
yaitu, kemampuan manajemen fungsional meliputi lokasi usaha, strategi
pemasaran, kemampuan permodalan (keuangan), manajemen operasional,
kualitas dan kuantitas SDM, serta pengembangan system informasi.
Analisis

lingkungan

internal

digunakan

untuk

mengidetifikasi

kemampuan praktik untuk mengembangkan diri di masa depan, setelah


melihat tingkat pertumbuhan yang telah dicapainya. Dengan menghubungkan
masing-masing variable tersebut, akan dengan mudah menetapkan kekuatan
dan kelemahan internal prktik, sehinggga dapat disusun prioritas dan
penjadwalan

rencana

pengembangan

atau

sebaliknya

pembenahan

manajemen praktik.
Informasi internal praktik umumnya meliputi pemetaan tentang :
1) Lokasi praktik apakah masih dianggap menjadi kekuatan, karena
nyaman, dilalui kendaraan umum dan prasarana jalannya masih terawat

atau masih jadi titik lemah karena telah berubah menjadi kawasan yang
polutif dan berisik.
2) Strategi pemasaran praktik yang telah dijalankan apakah mampu
mencapai target dan sasaran yang diinginkan dan apakah diperlukan
suatu terobosan baru.
3) Kemampuan permodalan yang menggambarkan apakah praktik berada
pada tingkat survival, growth atau profitability.
4) Tingkat laba praktik apakah baru mencapai taraf memenuhi kewajiban
terhadap penyandang dana atau telah cukup digunakan untuk
diversifikasi pelayanan yang baru.
5) Kemampuan operasional praktik apakah telah mampu memberikan
kepuasan pada masyarakat sehingga pasien menjadikan praktik sebagai
pilihan untuk pelayanan kesehatannya atau baru menjadi salah satu
alternative saja.
6) Kebijakan usaha yang ditetapkan mampu menjawab perubahan situasi
eksternal sehingga menempatkannya pada kondisi yang selalu mampu
bertahan dan bertumbuh ditengah iklim persaingan yang sehat dan
terbuka.
2.3.3.
Analisis SWOT
Hasil uraian lingkungan eksternal dan internal akan digunakan sebagai
analisis lingkungan dengan menggunakan metode analisis SWOT. Analisis
SWOT tidak hanya digunakan pada awal usaha praktik, tetapi secara berkala
dan berkesinambungan dilakukan untuk memetakan kondisi praktik tersebut
setiap kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, apabila seluruh tahap telah
dilakukan, maka tahap terakhir; yaitu tahap pemberian umpan balik dan
pengendalian juga dilakukan dengan melakukan analisis SWOT. Dengan

tersedianya informasi lingkungan eksternal dan internal, maka dapat diketahui


:
1) Apa kekuatan (strength) praktik yang mendukung usaha mencapai sasaran.
2) Apa kelemahan (weakness) praktik yang membatasi usaha mencapai
sasaran.
3) Adakah peluang (opportunity) praktik yang mengembangkan usaha
pelayanan kesehatan.
4) Adakah ancaman (treat) praktik yang membahayakan upaya pelayanan
kesehatan.
Praktik akan mampu bertahan jika kekuatan praktik lebih dari
kelemahannya, oleh karena itu strategi yang dikembangkan harus mampu
memanfaatkan peluang usaha yang ada dan menghilangkan ancaman usaha
yang ada disekitarnya. Pada dasarnya terdapat hubungan lurus antara
kekuatan dan peluang serta antara kelemahan dan ancaman. Kekuatan akan
menciptakan peluang, sebaliknya kelemahan akan menciptakan ancaman.
Penguraian kekuatan dan kelemahan harus didasarkan kondisi objektif
sehingga konteksnya adalah yang terjadi sekarang. Sedangkan peluang dan
ancaman lebih bersifat kondisi masa depan berdasar prediksi yang dilakukan
pada saat pengamatan yang dilakukan.
Jadi dapat dikatakan tercapai tidaknya tujuan praktik tergantung dari
lingkungan makro dan mikro serta manajemen dan budaya dan organisasi
praktik tersebut. Empat hal pokok tersebut dapat dijelaskan dalam masingmasing unsurnya, untuk kemudian dijadikan acuan melakukan penjabaran dan
contoh SWOT seperti disajikan dalam Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Analisis SWOT

Setelah dilakukan penjabaran kondisi eksternal dan internal apakah


hal tersebut merupakan kekuatan atau kelemahan praktik, serta pengaruhnya
untuk menjadi peluang atau ancaman praktik, kemudian dilakukan analisis
SWOT dengan menempatkan hasil yang telah dijabarkan dalam Tabel 1 ke
dalam bentuk diagram analisis SWOT sebagaimana terlihat dalam Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Analisis SWOT


Posisi akhir dari pemetaan SWOT, akan memempatkan praktik
dalam salah satu kotak dari diagram diatas. Gambaran 4 kotak searah jarum
jam, menunjukkan kondisi dari memiliki peluang usaha besar, keunggulan
kekuatan, penuh tantangan dan kondisi lemah. Dalam masing-masing
kondisitersebut, untuk mengembangkan praktik harus digunakan dengan
strategi yang sesuai. Ketetapan penerapan strategi tersebut, akan sangat
menentukan kemajuan atau kemunduran praktik.

Anda mungkin juga menyukai