Analisi lingkungan eksternal berguna untuk melihat sejauh mana kekuatan praktik untuk
bertahan, bertumbuh, dan memperoleh keuntungan di tengah pesaing jasa pelayanan kesehatan,
informasi eksternal umunya meliputi :
1. Karateristik dan kelompok pasar sasaran, mencakup perilaku konsumsi masyarakat
terhadap jasa pelayanan kesehatan, tingkat kemudahan memasuki pasar dan kemampuan
pasar melakukan penyesuaian terhadap perubahan keadaan.
2. Segmen pasar dianggap paling potensial dan sesuai dengan misi, tujuan, dan target
praktik tersebut dan seberapa besar kemampuan pasar.
3. Praktik lain yang menjadi pesaing, mencakup berapa banyaknya pesaing, kemampuan
sumber daya yang dimiliki dan strategi pemasaran.
4. Kebijakan pemerintah tentang jasa kesehatan, misalnya apakah memberlakukan peraturan
secara ketat, menetapkan standar pelayanan dan tarif.
5. Perkembangan teknologi dalam bidang kedokteran dan pelayanan kesehatan, sejauh mana
masyarakat memerlukannya serta apakah kemajuan tersebut dianggap mendesak untuk
digunakan.
6. Pergeseran kependudukan yang mungkin terjadi, misalnya sejauh mana tingkat
pertumbuhan penduduk yang membutuhkan pelyanan kesehatan.
7. Kondisi perekonomian daerah, regional, nasional baik secara makro maupun mikro,
sehingga dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
8. Kemudahan untuk memperoleh obat, bahan baku obat-obatan dan suku cadang yang
dibutuhkan untuk kredibilitas dan daya saing DPS tersebut.
9. Hambatan lan yang mungkin menghambat dan mengancam usaha tersebut, misalnya
polusi di lokasi DPS.
6) Kebijakan usaha yang ditetapkan mampu menjawab perubahan situasi eksternal sehingga
menempatkannya pada kondisi yang selalu mampu bertahan dan bertumbuh ditengah
B. Analisis Swot
Hasil uraian lingkungan eksternal dan internal akan digunakan sebagai analisis lingkungan
dengan menggunakan metode analisis SWOT. Analisis SWOT tidak hanya digunakan pada
awal usaha praktik, tetapi secara berkala dan berkesinambungan dilakukan untuk memetakan
kondisi praktik tersebut setiap kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, apabila seluruh tahap
telah dilakukan, maka tahap terakhir; yaitu tahap pemberian umpan balik dan pengendalian
juga dilakukan dengan melakukan analisis SWOT. Dengan tersedianya informasi lingkungan
eksternal dan internal, maka dapat diketahui
1. Apa kekuatan (strength) praktik yang mendukung usaha mencapai sasaran.
itu strategi yang dikembangkan harus mampu memanfaatkan peluang usaha yang ada dan
menghilangkan ancaman usaha yang ada disekitarnya. Pada dasarnya terdapat hubungan
lurus antara kekuatan dan peluang serta antara kelemahan dan ancaman. Kekuatan akan
konteksnya adalah yang terjadi sekarang. Sedangkan peluang dan ancaman lebih bersifat
kondisi masa depan berdasar prediksi yang dilakukan pada saat pengamatan yang dilakukan.
Jadi dapat dikatakan tercapai tidaknya tujuan praktik tergantung dari lingkungan makro
dan mikro serta manajemen dan budaya dan organisasi praktik tersebut. Empat hal pokok
tersebut dapat dijelaskan dalam masing-masing unsurnya, untuk kemudian dijadikan acuan
melakukan penjabaran dan contoh SWOT seperti disajikan dalam Tabel 1 berikut :
merupakan kekuatan atau kelemahan praktik, serta pengaruhnya untuk menjadi peluang atau
ancaman praktik, kemudian dilakukan analisis SWOT dengan menempatkan hasil yang telah
dijabarkan dalam Tabel 1 ke dalam bentuk diagram analisis SWOT sebagaimana terlihat
dalam Gambar 1.
Posisi akhir dari pemetaan SWOT, akan memempatkan praktik dalam salah satu
kotak dari diagram diatas. Gambaran 4 kotak searah jarum jam, menunjukkan kondisi dari
memiliki peluang usaha besar, keunggulan kekuatan, penuh tantangan dan kondisi lemah.
dengan strategi yang sesuai. Ketetapan penerapan strategi tersebut, akan sangat menentukan