Genotip
Lingkungan
Keterangan
Daun telinga bebas/menggantung dominan
terhadap yang melekat (2 fenotip).
Lekuk pipi
Widows peak
Rambut keriting
Ibu
jari
dibengkokkan
dapat Dominan
terhadap
dibengkokkan
yang
sampai
ke
tidak
dapat
pergelangan
tangan (2 fenotip).
Lidah
Bulu mata
Ibu jari
Warna rambut
Golongan darah
Telapak kaki
D. Hasil Pengamatan
Tabel 2
No.
Nama mahasiswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Untuk mengisi tabel ini ciri dibandingkan dengan teman satu kelompok, dan tidak
perlu membandingkan dengan kelompok lain.
Ciri yang diperoleh tidak menunjukkan sifat atau ciri yang satu lebih unggul dari
sifat yang lain.
Cakram Genetika
3
Pembahasan
Kesimpulan
Jawaban Pertanyaan
Landasan Teori
Tiap sifat dari makhluk hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan yang
dikenal dengan nama gen. Sepasang gen ini satu berasal dari induk jantan dan
yang lainnya berasal dari induk betina.
Gen yang sepasang ini disebut se-alela atau satu alela. Gen yang se-alela akan
memisah pada waktu gametogenessis (dikenal dengan prinsip segregasi secara
bebas) dan akan kembali berpasang-pasangan pada proses fertilisasi (dikenal
dengan prinsip berpasangan secara bebas).
Tujuan
1. Membuktikan adanya prinsip segregasi dan berpasangan secara bebas.
2. Membuktikan perbandingan Mendel 1 : 2 : 1 (untuk ratio genotip) dan 3 : 1
(untuk ratio fenotip).
Alat dan Bahan
Kancing genetika dua warna, masing-masing berjumlah 50.
Cara Kerja
1. Pisahkan kancing (misalnya warna merah) menjadi dua bagian masing-masing
terdiri dari 25 buah sebagai gamet betina dan gamet jantan. Demikian juga 50
kancing warna lain (misalnya kancing putih) dibagi menjadi 2 yaitu 25 sebagai
gamet jantan dan 25 sebagai gamet betina.
2. 25 kancing merah + 25 kancing putih sebagai gamet jantan dimasukkan ke
dalam kotak, demikian pula untuk yang sisanya dimasukkan ke dalam kotak
yang lain sebagai gamet betina.
3. Ambil secara acak satu kacing dari kotak I dan satu kancing dari kotak II,
pertemukan dan catat dalam tabulasi.
4. Dengan cara yang sama lakukan terus sampai kancing-kancing yang berfungsi
sebagai gen ini habis.
Tabulasi
Frekuensi
Merah Merah
(MM)
Merah Putih
(Mm)
Putih Putih
(mm)
Perhitungan Chi Square (Genotip)
o
X2
X2
MM
Mm
mm
x2
*bandingkan nilai x yang saudara peroleh dengan nilai x tabel pada halaman 30.
Pembahasan
Kesimpulan
Jawaban Pertanyaan
10
II.
Tujuan Percobaan
Untuk membuktikan perbandingan Mendel (perbandingan fenotip F2) 9 : 3 : 3 : 1
Alat dan Bahan
Kancing genetika empat macam warna masing-masing 50 buah.
Cara Kerja
1. Pisahkan tiap-tiap warna menjadi dua bagian yang sama, satu bagian sebagai
gamet jantan dan satu bagian lain sebagai gamet betina.
2. Kancingkan atau tangkupkan dua kancing menjadi satu dengan kombinasi
warna yang berbeda-beda. Misalkan warna kancing adalah merah (M), putih
(m), hijau (H), kuning (h) maka kombinasi kancing yang harus dibuat adalah
merah hijau (MH), merah kuning (Mh), putih hijau (mH), dan putih
kuning (mh).
3. Tempatkan gamet jantan dan betina dalam kotak yang berbeda kemudian
ambil satu persatu dari setiap kotak, pertemukan dan catat dalam tabel yang
telah tersedia.
Masalah
1. Berapa perbandingan genotip yang saudara peroleh?
2. Bagaimana hasil saudara jika dibandingkan dengan hasil dari kelompok
lain?
3. Beri kesimpulan atas percobaan yang saudara lakukan!
11
Hasil Percobaan
Kombinasi Gen
Genotip
Fenotip
Tabulasi
Frekuensi
X2
X2
MMHH
MMHh
MMhh
MmHH
MmHh
Mmhh
mmHH
mmHh
mmhh
x2
12
x2
*bandingkan nilai x yang saudara peroleh dengan nilai x tabel pada halaman 30.
Pembahasan
13
Kesimpulan
Jawaban Pertanyaan
14
15
3. ALEL GANDA
Landasan Teori
Pada tumbuhan, hewan dan manusia dikenal beberapa sifat keturunan yang
ditentukan oleh suatu seri alel ganda.
Tujuan
Mengenal beberapa sifat keturunan pada manusia yang ditentukan oleh pengaruh
alel ganda dan mencoba menetapkan genotip dirinya sendiri.
Alat dan Bahan
1. Jari tangan dan darahnya sendiri.
2. Loupe.
Percobaan I
Dengan menggunakan sebuah loupe, tiap orang praktikan mengamati sisi atas dari
jari-jari tangannya sendiri. Perhatikan dengan seksama apakah pada segmen
digitalis tengah dari jari-jari tangan tampak jelas tumbuh rambut. Sifat ini
ditentukan oleh suatu seri alel ganda:
H1= rambut terdapat pada semua jari. Ibu jari tidak dipakai.
H2= rambut pada jari kelingking, manis dan tengah.
H3= rambut pada jari manis dan tengah.
H4= rambut pada jari manis saja.
H5= tidak ada rambut pada semua jari.
Dominan dari alel-alel tersebut adalah:
H1 H2 H3 H4 H5
16
Hasil Pengamatan
Percobaan : rambut di ruas tengah jari tangan
Alel Ganda
Hasil Pribadi
Hasil Kelas
Jumlah
Persentase
H1
H2
H3
H4
H5
Pembahasan
17
Kesimpulan
Jawaban Pertanyaan
Percobaan II
18
Golongan darah AB0 yang ditemukan oleh Landsteiner tahun 1900 dan faktor Rh
yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Wiener pada tahun 1942 juga
ditentukan oleh alel ganda. Untuk golongan darah tipe AB0 misalnya dikenal alel
ganda IA, IB, dan I0. Harus dipahami pengertian tentang zat anti (anti bodi) dan
aglutinasi (proses penggumpalan darah).
Meskipun semua praktikan sebenarnya telah mengetahui golongan darah masingmasing. Namun dalam percobaan ini mereka belajar menetapkan sendiri
goolongan darahnya. Disediakan 3 macam anti serum, yaitu anti serum A, anti
serum B, dan anti Rh (D).
Antigen: aglutinogen yang dibawa oleh eritrosit orang.
Zat anti: aglutinin yang dibawa oleh serum darah.
Dengan bantuan tabel di bawah ini saudara akan mengetahui golongan darah
saudara, yaitu:
Bila diteteskan dengan
Serum anti A
Serum anti B
Anti A dan anti B
Anti A dan anti B
Anti Rh (D)
Aglutinasi
+
+
+
+
Golongan darah
A
B
AB
0
Rh+
19
Buatlah diagram silsilah dalam keluarga ayah dan ibu saudara khusus mengenai
golongan darah AB0 (jika diketahui). Tunjukkan letak saudara di dalam lingkaran
silsilah itu. Bagaimana kira-kira genotip saudara?
Pertanyaan
1. Separuh dari sejumlah anak dalam suatu keluarga besar ternyata
mempunyai golongan darah B, seperempat AB dan seperempat lagi A.
Bagaimana kemungkinan fenotip dan genotip orangtua anak-anak itu?
Berikan buktinya!
2. Tidak ada seorang anak memiliki golongan darah AB0 yang sama dengan
kepunyaan orangtuanya. Mungkinkah itu? Berikan buktinya!
3. Seorang ibu Rh- mempunyai seorang anak Rh+. Berapakah kemungkinan
bahwa anak kedua:
a.
Akan bersifat Rhb.
Akan bersifat Rh+
c.
Akan menderita eritroblastosis fetalis.
4. Selain golongan darah AB0 dan Rh dikenal pula golongan darah MN.
Mengapa sebelum dilakukan transfusi darah, golongan sarah MN tidak
diperiksa lebih dahulu?
5. Mengingat adanya kemungkinan inkompatibilitas dalam golongan darah
AB0 manakah yang dianggap lebih menguntungkan apakah laki-laki
golongan darah A menikah dengan perempuan golongan 0 atau
sebaliknya? Berikan bukti untuk jawaban saudara!
20
Hasil Pengamatan
Tes untuk
Hasil pribadi
(beri tanda X)
Hasil kelas
Jumlah
Persentase
Gol darah A
Gol darah B
Gol darah AB
Gol darah 0
Rh+
Rh-
Pembahasan
21
Kesimpulan
Jawaban Pertanyaan
22
23
4. GEN GANDA
I.
Landasan teori
Sulur-sulur dermis diwariskan secara poligen. Sulur-sulur dermis
seseorang akan tetap mulai usia 3-4 bulan kehamilan, dan tidak dipengaruhi oleh
lingkungan.
Berdasarkan sistem Galton dapat dibedakan 3 pola utama, yaitu :
1. Pola Arch atau pola lengkung (A)
2. Pola Loop atau pola sosok (L)
3. Pola Whorl atau pola lingkaran (W)
Pola Loop ada 2 macam yakni :
1. Loop Radial bila yang terbuka ke ujung jari
2. Loop Ulnar bila yang terbuka ke pangkal jari
Arch
Loop
Whorl
Pola loop mempunyai satu triradius, pola whorl mempunyai lebih dari satu
triradius sedang pola arch tidak memiliki triradius. Frekuensi pola-pola tersebut
diatas berbeda untuk setiap bangsa, juga berbeda untuk laki-laki dan wanita. Pada
populasi orang kulit putih dan kulit hitam banyak dijumpai yang memiliki pola
loops. Sedang pola whorl banyak dijumpai pada populasi bangsa Mongoloid,
populasi penduduk asli Australia, dan populasi bangsa Melanesia di Pasifik. pola
arch dijumpai paling sedikit ditemukan untuk semua populasi bangsa, biasanya
24
jumlahnya kurang dari 10%. Hanya pada populasi Bushman (Bangsa negroit yang
hidup di Afrika Selatan) pola arch dijumpai lebih dari 10%.
Dalam populasi rata-rata pola arch dijumpai 5% pola loop 65-70%, sedang
pola whorl 25-30%.
Tujuan praktikum
Tinta stempel
Kertas tulis
Kaca pembesar/Lup
Bantal stempel
Cara kerja
25
Telunjuk
Jari tengah
Jari manis
Kelingking
Tangan
kanan
Tangan
kiri
26
Tabel 2
sulur jari
Nama
Arch
Loop
Jumlah
Keterangan
Whorl
Jumlah
27
Loop
Whorl
Jumlah
70
25
100
O
e
d
d2/e
Pertanyaan/masalah
1. Samakah pola sulur dari kesepuluhan jari tangan Sdr. Jika tidak sama pola
mana yang terbanyak ?
2. Pola apa yang terbanyak dari kelas Sdr. ?
Berapa % frekuensi masing-masing pola ?
3. Jika ada penyimpangan, apakah penyimpangan itu terjadi secara kebetulan
? penyimpangan itu dapat kita terima atau tidak. Diskusikan dengan
kelompok Sdr.
Catatan :
Chi square (x2) = jumlah dari penyimpangan yang dikwadratkan dibagi
jumlah hasil yang diharapkan.
x2 = (d2 / e)
x2 = Chi-square
d
= deviation (penyimpangan) = (0 - e)
28
p = 0,00
p = 0,50
p = 0,25
p = 0,10
p = 0,05
p = 0,01
0,02
0,45
1,32
2,71
3,84
6,64
0,21
1,39
2,77
4,60
5,99
9,21
0,58
2,37
4,11
6,25
7,82
11,34
1,06
3,36
5,39
7,78
9,49
13,28
1,61
4,35
6,63
9,24
11,07
15,09
2,20
5,35
7,84
10,64
12,59
16,81
2,83
6,35
9,04
12,02
14,07
18,48
3,49
7,34
10,22
13,36
15,51
20,09
4,17
8,34
11,39
14,68
16,92
21,67
10
4,87
9,34
12,55
15,99
18,32
23,21
Pembahasan
29
Kesimpulan
Jawaban Pertanyaan
30
31
II.
Landasan teori:
Jumlah sulur atau rigi-rigi jari tangan berbeda untuk laki-laki dan
perempuan. Jumlah rigi dihitung mulai dari triradius sampai ke pusat dari pola
sulur jari. Triradius yaitu titik-titik dari mana rigi-rigi menuju ke tiga arah dengan
sudut kira-kira 1200 , pola arch tidak memiliki triradius sehingga perhitungan rigi
tidak dilakukan. Jika ada dua atau lebih triradius maka yang diambil adalah hasil
perhitungan sulur terbanyak.
Untuk mendapatkan jumlah perhitungan rigi maka rigi dari semua jari
dijumlahkan : hal ini disebut dengan Total Finger Ridge Count . Pada
perempuan jumlah rigi rata-rata 127 sedang pada laki-laki 144 (Suryo, Genetika
Manusia, 1986).
Tujuan Praktek
Tinta stempel
Kertas tulis
Kaca pembesar
Bak dan stempel
Cara kerja
1. Kenakan 10 ujung jari tangan Sdr. pada tinta stempel dan tempelkan pada
kertas yang tersedia. (dapat menggunakan hasil cap jari pada praktikum
penentuan sulur).
2. Hitung jumlah rigi-rigi dari kesepuluhan jari tangan Sdr.
3. Masukkan hasil perhitungan Sdr. dalam tabel
4. Hitung rata-rata jumlah rigi pada mahasiswa putra dan putri
Uji perbandingan genetik dengan menggunakan chi-square dengan taraf
signifikansi 5%.
Masalah
:
32
Telunjuk*
A L W
Jari tengah*
A L W
Jari manis*
A L W
Kelingking*
A L W
0-
0-
0-
0-
0-
Ibu Jari*
L W
Pola
Sulur
Jml.
Rigi
A = Arch
L = Loop
W = Whorl
*Pada pola sulur beri tanda cek () pada kolom yang sesuai
33
Putra
Putri
...........................
.........................
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Jumlah :
Putri
................
................
144
127
................
................
d2/e
................
................
34
Monosomi
Trisomi 21
Kelompok A: kromosom 1 3
Kelompok B: kromosom 4 5
Kelompok C: kromosom 6 12 + X
Kelompok D: kromosom 13 15
Kelompok E: kromosom 16 18
Kelompok F: kromosom 19 20
Kelompok G: kromosom 21 22
35
Cara Kerja
1. Dua helai gambar kromosom manusia dalam keadaan metafase digunting
tiap-tiap kromosom.
2. Lekatkan guntingan gambar kromosom tadi pada satu halaman kertas dan
susun sehingga terbentuk susunan kariotipe.
Hasil Pengamatan
(1
3)
(4
5)
B
(6
10
11
12)
(13
14
D
15)
(16
17
E
18)
36
(19
20)
(21
22)
:.............................
Formula kromosom
:.............................
Masalah
1. Isilah daftar berikut ini!
Penderita
Formula
Seks
Juml. Seks
Kromosom
1/P
Kromosom
Sindrom Turner
Down Sindrom
Klinifelter Sindrom
Manusia XYY
Makhluk
Ayam
Drosophila
Kucing
Belalang
Manusia
Seks
Fertil/Steril
37
Keterangan gambar:
A. Telur B. Telur nampak dari lateral (kiri) dorsal (kanan)
III.
C. larva instar
D. Pupa
Cara Kerja
1. Masukkan Drosophila dalam botol kultur.
2. Amati perubahan yang terjadi pada medium dan catat saat terjadinya telur,
larva, pupa, imago.
3. Pengamatan dilakukan secara periodik sekitar 4 5 jam sekali.
39
Tabel Pengamatan
Jam
Hari
Stadium Perkembangan
Pembahasan
40
Kesimpulan
41
42
44
Pembahasan
45
Kesimpulan
Jawaban Pertanyaan
46
Tujuan
Dapat mengidentifikasi jenis Drosophila yang tersebar di alam.
Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Cara Kerja
47
1. Sediakan lalat buah jantan yang baru dibunuh dalam kaca objek berlekuk
yang berisi alkohol 70%.
2. Di bawah mikroskop stereo, pisahkan sepasang sayap, kaki depan dan
ujung abdomen dengan menggunakan jarum serangga atau jarum jahit.
3. Tempatkan bagian-bagian tersebut pada objek gelas tepat di atas pilivinil
lacto fenol yang telah diteteskan sebelumnya.
4. Aturlah sayap agar tidak terlipat, kaki depan yang satu terlihat bagian luar
dan yang satu lagi terlihat muka bagian dalam.
5. Setelah bagian tersebut rapih, teteskan alkohol 70% agar bagian tubuh
tersebut tetap basah.
6. Tutup dengan kaca penutup dengan hati-hati, biarkan mengering.
7. Amati di bawah mikroskop transmisi.
8. Determinasi Drosophila tersebut dengan bantuan kunci determinasi (lihat
lampiran).
Pertanyaan :
1. Jelaskan perbedaan antara bagian-bagian tubuh Drosophila melanogaster
dengan jenis Drosophila liar yang saudara temukan!
2. Jenis Drosophila manakah yang paling banyak ditemukan (tanyakan pada
mahasiswa lainnya)?
3. Bagaimanakah ciri-ciri Drosophila sp jantan dan Drosophila sp betina?
48
Hasil Pengamatan
Sexcomb
Abdomen Akhir
Keterangan
Pembahasan
49
Kesimpulan
50
Jawaban Pertanyaan
51
I.
9. PENGAMATAN KROMOSOM
Mitosis pada Akar Bawang (Allium cepa)
Landasan Teori
Mitosis adalah proses pembelahan sel yang terjadi baik pada sel hewan maupun
pada sel tumbuhan. Pembelahan ini penting untuk pertumbuhan dan menjaga agar
jumlah kromosom sel induk sama dengan sel anak (2n 2n). Pada akar Allium
cepa yaitu pada bagian ujungnya, bila diwarnai dapat dilihat beberapa stadium
pembelahan mitosis yaitu: propase, metafase, anafase, dan telofase.
Ujung akar bawang terbagi menjadi tiga daerah yaitu: daerah meristem,
perpanjangan sel, dan daerah diferensiasi. Fase-fase pembelahan mitosis dapat
dilihat pada daerah meristem ujung akar Allium cepa.
Tujuan Percobaan
Mengetahui kedudukan kromosom pada fase-fase pembelahan mitosis pada akar
Allium cepa.
Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Gelas objek
3. Gelas penutup
4. Jarum preparat
5. Cawan petri
6. Gelas piala
7. Lampu spiritus atau bunsen
8. Silet
9. Asetokarmin
10. Asam klorida
11. Fenil lacto fenol
12. Akar bawang
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 botol
1 botol
1 botol
1 buah
Cara Kerja
1. Rendam bawang pada air dalam gelas selama 2 3 hari.
2. Potong akar bawang sepanjang 1cm kemudian rendam pada aseto karmin
dan HCl 1 N dengan perbandingan 9 : 1.
52
3. Panaskan preparat tersebut diatas api bunsen atau lampu spiritus sampai
menguap, tetapi jangan sampai mendidih.
4. Pindahkan potongan akar bawang yang sudah dipanaskan ke gelas objek
dan beri satu tetes aseto karmin, biarkan lebih kurang 30 menit.
5. Hisaplah kelebihan aseto karmin dengan kertas hisap.
6. Tetesi preparat tersebut dengan polivinil alkohol di sampingnya (jangan
kena preparat).
7. Tutup dengan gelas penutup, kemudian ditekan dengan menggunakan
pensil sampai preparat pipih (hati-hati gelas penutup jangan sampai
pecah).
8. Amati di bawah mikroskop.
Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
II.
Landasan Teori
Kromosom Drosophila sp merupakan kromosom yang sangat untuk
dipelajari sebab selain jumlahnya hanya 4 pasang, ukurannya sangat besar yaitu
lebih kurang 1000 X lebih besar kromosom organisme lain.
Tujuan
53
54
Pembahasan
55
Kesimpulan
56
Lampiran
TATA CARA MENANGANI
LALAT BUAH (Drosophila melanogaster)
A. Medium Pemeliharaan
Pemeliharaan dan pembiakan Drosophila membutuhkan media yang tepat
supaya Drosophila dapat hidup dan berkembang dengan baik. Untuk
pemeliharaan Drosophila dapat digunakan bermacam-macam medium yaitu
medium yang sederhana yang hanya terdiri dari pisang ambon dan tape ketela
pohon dengan perbandingan 6 : 1 atau medium lengkap yang terdiri dari pisang
ambon, agar, gula merah, dan ragi roti.
Alat dan Bahan
Botol kultur
Timbangan lumping martil
Pengaduk
Kompor pemanas
Beker glass
Kertas saring/pupasi
Penyumbat gabus/busa
Pisang ambon
Papaya
Tape ketela pohon
Agar
Gula merah
Air
Asam benzoate/nipagin
Ragi roti (yeast)
Cara Pembuatan
I. Medium Pisang Tape
1. Pisang ambon dan tape dengan perbandingan 6 : 1 dihaluskan sampai
rata/homogen.
2. Masukkan dalam botol kultur yang sebelumnya telah disterilkan.
3. Msukkan/pasangkan kertas saring/pupasi dengan posisi miring.
4. Tutup dengan penyumbat busa.
II. Medium Pepaya Tape
Cara yang sama dengan medium pisang tape, hanya perbandingan yang
dianjurkan pepaya 40% : tape 60%
III. Medium Agar Pisang Ragi Gula Merah
1. 400ml air direbus sampai mendidih, masukkan 7 gram agar (1 bungkus)
kedalamnya dan diaduk.
57
2. Gula merah 150 gram dimasukkan dalam larutan agar,aduk sampai semua
gula merah larut.
3. Pisang ambon 600 gram dihaluskan dengan martil atau blander. Kemudian
masukkandalam campuran tersbut. Masak terus sampai matan, kemudian
tambahkan ragi roti sebanyak 20 gram.
4. Bila telah masak, dinginkan sebentar kemudian beri zat anti jamur yakni
larutan nipagen 7 ml yang dicampur dengan asam sorbic 5 ml.
5. Masukkan dalam botol kultur kurang lebih 40 ml perbotol.
6. Adonan tersebut dapat digunakan untuk 25 botol.
B. Membius Lalat
Dalam melakukan praktikum genetika kita selalu akan berhubungan
dengan pembuktian hukum-hukum genetika dengan cara pengamatan fenotip
penghitungan jumlahnya. Berhubungan bahwa percobaan (Drosophila sp)
adalah bersayap, maka hewan tersebut dapat dibunuh atau dibius terlebih
dahulu sesuai dengan kebutuhan kita.
Untuk pengamatan mutan Drosophila sp maka sebaiknya hewan tersebut
dibius sebab:
1) Drosophila sp mati akan berubah warnanya yaitu warna mata dan
tubuhnya.
2) Posisi sayap yang sudah mati umumnya naik ke atas dan ini sangat
berbeda dengan posisi sayap Drosophila sp hidup.
Cara Membius:
1. Botol kultur disentakkan pelan-pelan pada bantalan karet atau styrofoam
agar semua lalat yang ada dalam ruangan sebelah atas botol jatuh ke
bawah.
2. Buka sumbat busanya dan perautkan botol eterisasi dihadapan mulut botol
biakan tersebut. Arahkan kedua botol dengan mulut saling berhadapan ke
arah datangnya cahaya (Drosophila sp bersifat geotaksis negatif dan
fototaksis positif) dengan memegang kedua botol itu pada tempat
pertautan dengan tangan kiri.
3. Dengan tangan kanan yang masih bebas botol kultur diputar pelan-pelan
untuk merangsang lalat dalam botol kultur ke arah botol eterisasi.
58
59