'Dokumen - Tips Makalah Bahan Logamdoc
'Dokumen - Tips Makalah Bahan Logamdoc
Titik didih dan titik lebur logam berkaitan langsung dengan kekuatan
ikatan logamnya. Titik didih dan titik lebur logam makin tinggi bila ikatan
logam yang dimiliki makin kuat. Dalam sistem periodik unsur, pada satu
golongan dari atas kebawah, ukuran kation logam dan jari-jari atom logam
makin besar. Hal ini menyebabkan jarak antara pusat kation-kation logam
dengan awan elektronnya semakin jauh, sehingga gaya tarik elektrostatik
antara kation-kation logam dengan awan elektronnya semakin lemah. Hal
ini dapat dilihat pada titik didih dan titik lebur logam alkali.
Dalam hal daya hantar listrik, sebelum logam diberi beda potensial,
elektron valensi yang membentuk awan elektron bergerak ke segala arah
dengan jumlah yang sama banyak. Apabila pada logam diberi beda
potensial, dengan salah satu ujung logam ditempatkan elektroda positif
(anoda) dan pada ujung yang lain ditempatkan ujung negatif (katoda),
maka jumlah elektron yang bergerak ke anoda lebih banyak dibandingkan
jumlah elektron yang bergerak ke katoda sehingga terjadi hantaran listrik.
Berdasarkan model awan elektron, apabila salah satu ujung dari
logam dipanaskan maka awan elektron ditempat tersebut mendapat
tambahan energi termal. Karena awan elektron bersifat mobil, maka energi
termal tersebut dapat ditransmisikan ke bagian-bagian lain dari logam
yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga bagian tersebut menjadi
panas.
Permukaan logam yang bersih dan halus akan memberikan kilap atau
kilau (luster) tertentu. Kilau logam berbeda dengan kilau unsur nonlogam.
Kilau logam dapat dipandang dari segala sudut sedangkan kilau nonlogam
hanya dipandang dari sudut tertentu. Logam akan tampak berkilau apabila
sinar tampak mengenai permukaannya. Hal ini disebabkan sinar tampak
akan menyebabkan terjadinya eksitasi elektron-elektron bebas pada
permukaan logam. Eksitasi elektron yaitu perpindahan elektron dari
keadaan dasar (tingkat energi terendah) menuju ke keadaan yang lebih
tinggi (tingkat energi lebih tinggi). Elektron yang tereksitasi dapat kembali
ke keadaan dasar dengan memantulkan energi dalam bentuk radiasi
IKATAN LOGAM
Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi jika antara dua atom saling
meminjamkan electron. Hanya
ada 3 macam saja yang sering dijumpai pada logam-logam yang biasa digunakan,
yaitu :
1. Face Centered Cubic (FCC) atau Kubus Pemusatan Sisi (KPS)
Pengaturan atom dalam tembaga tidak sama dengan pengaturan atom
dalam besi, meski keduanya kubik. Di samping atom pada setiap titik
sudut sel satuan tembaga, terdapat sebuah atom tengah setiap bidang
permukaan. Namun, tak satupun di titik pusat kubus. Struktur kubik ini
lebih sering ditemui pada logam-logam seperti : alumunium, tembaga,
timah hitam, perak dan nikel. Logam dengan struktur ini mempunyai
empat kali lebih banyak atom. Kedelapan atom pada titik sudut
menghasilkan satu atom dan keenam bidang sisi menghasilkan tiga atom
per sel satuan dalam logam. Setiap atom pada logam FCC mempunyai dua
belas tetangga. Dimana, sisi depan empat tetangga, empat tetangga yang
bersinggungan dengan bagian belakang dan empat lagi yang serupa di
bagian belakang dan empat lagi yang serupa di bagian depannya.
2. Body Centered Cubic (BCC) atau Kubus Pemusatan Ruang (KPR)
Besi mempunyai struktur public. Pada suhu ruang sel satuan besi
mempunyai atom pada tiap titik sudut kubus dan satu atom pada pusat
kubus. Besi merupakan logam yang paling umum dengan struktur kubik
pemusatan ruang, tetapi bukan satu-satunya. Chrom, tungsten dan unsure
lain juga memiliki susunan kubik pemusatan ruang. Tiap atom besi dalam
struktur kubik ini dikelilingi delapan atom tetangga. Hal ini berlaku untuk
setiap atom, baik yang terletak pada titik sudut maupun atom di pusat sel
satuan. Setiap atomnya, memiliki lingkungan geometric yang sama. Sel
satuan logam BBC mempunyai dua atom. Suatu atom di pusat kubik dan
delapan seperdelapan atom pada delapan titik sudutnya dalam logam.
3. Hexagonal Closed Packed (HCP) atau Heksagonal Tumpukan Padat (HTP)
Struktur kristal heksagonal mempunyai sudut atas 120 dan 60. Selsel ini tidak mempunyai posisi dalam sel yang ekivalen dengan posisi
sudut. Jumlah atom per satuan volume tetap sama. Heksagonal tumpukan
padat. Heksagonal tumpukan padat merupakan struktur yang memiliki
tumupukan yang lebih padat daripada struktur terdahulu. Ciri khasnya
adalah setiap atom dalam lapisan tertentu terletak tepat di atasnya atau di
bawahnya sel antara tiga atom pada lapisan berikutnya. Akibatnya, setiap
atom menyinggung tiga atom lainnya pada lapisan di bawahnya, enam
atom di bidangnya sendiri, dan tiga atom pada lapisan di atasnya.
Teori awan elektron yang dikemukakan oleh Drude dan Lorentz pada
awal abad ke-20, logam terdiri dari atom-atom penyusun logam yang
dikelilingi oleh elektron-elektron terluar yang terdelokalisasi (tersebar
merata). Elektron-elektron terluar tersebut dapat berpindah-pindah dari
daerah yang satu ke daerah yang lainnya seperti awan.
Jadi menurut teori ini, kristal logam terdiri dari kumpulan ion logam
bermuatan positif di dalam larutan elektron yang mudah bergerak. Ikatan
logam terdapat antara ion logam positif dan elektron yang mudah bergerak
tersebut. Sifat elektron-elektron terluar yang dapat berpindah-pindah
tersebut, sehingga dapat menjelaskan beberapa sifat fisika logam seperti
daya hantar, sifat kelistrikan, mudah ditempa dan lain sebagainya.
MACAM-MACAM LOGAM DAN PADUAN
Logam dan paduan dapat terbagi menjadi dua golongan besar, yakni logam
berbahan baku besi (ferro) dan logam bebahan baku bukan besi (non ferro).
A. Logam Besi ( Ferro )
Logam ferro disebut juga besi karbon atau baja karbon. Dimana
unsur dasarnya terdiri atas besi (Fe) dan karbon (C). Namun, disamping
itu masih terdapat unsur lain yang meliputi silisium (S), mangan (Mn),
pospor (P) dan sulfur (S). Unsur-unsur campuran tersebut akan
mempengaruhi sifat-sifat dan massa jenis dari logam ferro. Sehingga,
presentase campurannya harus dibatasi sesuai dengan sifat dari logam
yang akan dipergunakan.
Jenis-jenis dari logam ferro yang terutama adalah :
1. Baja karbon : baja karbon rendah ( low carbon steel), baja
karbon sedang (medium carbon steel), baja karbon kuat ( high
carbon steel).
2. Besi Tuang : Pembuatan logam ferro dilakukan dengan
memproses bijih-bijih besi di dalam dapur tinggi, sehingga
2.
3.
c.
4.
paduan logam dengan meteloid antara lain, Fe dengan C yang disebut fero
karbon, Fe dengan Si yang disebut fero silikon.
Logam-logam dan paduannya merupakan bahan teknik yang penting,
misalnya dipakai untuk konstruksi mesin, kendaraan, jembatan, bangunan,
pesawat terbang, dan peralatan rumah tangga. Hubungannya dengan teknik sipil.
sifat-sifat logam yang penting adalah sifat mekanis, fisis dan kimia yang
menentukan juga pada pemilihan penggunaannya.
Bahan logam ( logam teknik ) yang sering dipakai adalah:
a. baja.
b. aluminium dan paduannya.
c. tembaga dan paduannya.
d. nikel dan paduannya.
e. timah putih dan paduannya.
Selain logam-logam tersebut diatas timah hitam, seng, magnesium, mangan,
krom, vanadium dan molibdenum adalah logam-logam yang sering pula dipakai
untuk keperluan khusus atau sebagai unsur paduan. Dari sekian banyak bahan
logam, maka baja adalah salah satu jenis logam yang terbanyak dipakai dalam
keteknikan, khususnya dalam kaitannya dengan pengelasan. Baja yang paling
banyak dan umum dibuat adalah baja karbon.
DAFTAR PUSTAKA
Avner, Sidney H. 1983. Introduction To Physical Metallurgy. Tokyo : Kosaido
Printing Co. Ltd.
Cottrell, Alan. 1982. An Introduction To Metallurgy.
: Edward Arnold
Publishers Ltd.
Davis. 1985. Metallurgical Processes And Production Technology. Melbourne :
Pitman Publishing Limited.
: Retson