Anda di halaman 1dari 2

Definisi Kesehatan Ekosistem

Aktivitas manusia termasuk dalam penggerak utama dari perubahan lingkungan global dan
memberikan dampak besar terhadap sistem yang ada di bumi. Perubahan iklim, perubahan
penggunaan lahan, berkurangnya biodiversitas, dan masih banyak lagi permasalahan lingkungan
lainnya yang dipicu oleh semakin meningkatnya tuntutan ekonomi global. Perubahan iklim
memiliki dampak terhadap produksi hasil panen yang tentu saja akan mempengaruhi
ketersediaan makanan. Perubahan penggunaan lahan, pembukaan lahan baru untuk persawahan,
perkebunan, peternakan, dan perkotaan menyebabkan semakin berkurangnya biodiversitas.
Berkurangnya biodiversitas ini menyebabkan berkurangnya fungsi utama dari lingkungan dalam
praktik agrikultur, seperti polinasi. Pengrusakan habitat juga dapat menyebabkan kepunahan
spesies.

Perkembangan Konsep Kesehatan Ekosistem

Para ekologis telah mempelajari bagaimana lingkungan alam merespon berbagai tindakan
manusia. Sehingga bermunculan berbagai teori dan pendapat mengenai apa itu Kesehatan
Ekosistem. Schaeffer et al mendefinisikan kesehatan ekosistem sebagai ketiadaan penyakit,
dimana penyakit yang dimaksud di sini adalah kegagalan ekosistem untuk berfungsi dalam
batasan tertentu. Rapport mendefinisikan kesehatan ekosistem dari tiga perspektif: tanda vital
dan integritas sistem, kapasitas counteractive, dan ancaman dari stress lingkungan yang
dipengaruhi oleh nilai social dan budaya. Costanza mengajukan bahwa kesehatan ekosistem
berhubungan erat dengan keberlanjutan, yang harus dipandang secara komprehensif, dalam skala
besar, pengukuran ketahanan yang dinamis, terorganisasi, dan berkekuatan. Mageau juga
mengajukan bahwa ekosistem yang sehat adalah ekosistem yang berkelanjutan dan memiliki
kemampuan untuk mempertahankan struktur dan fungsinya dalam menangani stress dari luar.

Indikator Kesehatan Ekosistem

Untuk mengevaluasi kesehatan ekosistem dalam analisa kualitatif maupun kuantitatif maka
dibutuhkan berbagai indikator. Beberapa prinsip berikut ini dapat digunakan sebagai indikator.
1. Menilai Integrasi Kesehatan Ekosistem
Menilai kesehatan ekosistem mengacu pada tiga kelompok indikator berupa kekuatan,
organisasi, dan ketahanan. Kekuatan dapat dilihat dari produktivitas, metabolisme, dll.
Organisasi dapat dilihat dari indeks keragaman, parameter analisis jejaring, dll.
Ketahanan dapat dilihat dari angka pertumbuhan, penanganan keruakan, dll.
2. Mendeskripsikan Degradasi Ekosistem
Menggunakan Ecosystem Distress Syndrome (EDS) sebagai indikator dalam mengukur
kesehatan ekosistem. Meliputi produktivitas primer, skala distribusi, keragaman spesies,
dan keberadaan nutrient.
3. Mencerminkan Struktur dan Fungsi Ekosistem
Menilai kesehatan ekosistem dari kemampuannya dalam mempertahankan struktuk dan
fungsinya. Menggunakan komposisi dan distribusi spesies, kelimpahan spesies, toleransi
spesies, spesies lokal, spesies eksotis, dan spesies sensitive.
4. Merepresentasi Keberlanjutan Manusia dan Ekosistem
Menilai kesehatan ekosistem tidak hanya dari indikator biofisik namun menilai juga dari
segi sosial ekonomi dari manusia.
5. Mepresentasikan Tujuan dari Manajemen Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Dalam menentukan indikator kunci harus dapat memenuhi kriteria berikut, yaitu sensitif
terhadap stress, simpel dan mudah diaplikasikan, memiliki dasar sains yang kuat,
mungkin untuk dikuantifikasi, dapat merespon stress, dan menjadi target dari manajemen
dalam mencapai tujuan.

Metode Penilaian Kesehatan Ekosistem

Anda mungkin juga menyukai