Sastra juga tidak melulu soal novel, puisi atau cerpen. Cerpenis sekaligus
redaktur sastra Suara Merdeka, Triyanto Triwikromo menyampaikan bahwa
sastra mulai menyusup ke dalam berbagai subsektor industri kreatif.
Sastra tak implisit menjadi mata subsektor industri kreatif seperti
periklanan, video dan film, seni pertunjukan, musik. Televisi dan radio, serta
riset dan pengembangan, kata Dosen Fakultas Sastra, Universitas
Diponegoro ini.
Beberapa film box office Indonesia seperti Sang Penari, Laskar Pelangi, Ayat
Ayat Cinta,Dunia Tanpa Koma, Pendekar Tongkat Emas serta Ada Apa
dengan Cinta berawal dari karya sastra yang berwujud novel. Pemilihan kata
untuk tagline iklan seperti Terus Terang Philip Terang Terus dan My Life My
Adventure dari Djarum tidak dapat dilepaskan dari sastra,tuturnya.
Menurut Muhammad Zamroni, ketua
dan hadir melebihi target perkiraan
dari luar kota seperti Temanggung
atau guru bahasa Indonesia banyak
dari jurusan lain ikut serta dalam
semester 4 ini.
SHARE