Disusun Oleh :
Asep Koharudin (065113339)
Kelas : J
PENDAHULUAN
HTTP merupakan protokol yang memainkan peran penting dalam internet. HTTP
mengirimkan kode-kode khusus saat client mengirimkan request. Dapat berupa file, script,
atau akses tertentu. Kode ini dapat memberi informasi tentang status halaman atau informasi
yang berkaitan dengan server yang bertugas menanggapi request tersebut. kode-kode tersebut
dinamakan HTTP Respond Code. Beberapa ada yang menyebutnya HTTP Status Code, kode
status HTTP, dan lain sebagainya.
Pengertian/definisi HTTP Status Codes/Kode Status HTTP adalah sebuah respon kode status
standard web server yang memberikan informasi tentang situs Anda dan halaman yang
diminta, ketika suatu permintaan telah dibuat baik oleh pengguna/user, maupun saat
perayapan yang diproses oleh Googlebot. Server yang Anda gunakan bertugas mengirim
kembali status halaman atau infomasi situs dalam menanggapi permintaan tersebut.
Beberapa Kode Status HTTP umum dan sering kita temukan antara lain:
200 - server berhasil mengirim kembali halaman (sukses)/ the server successfully returned the
page
404 - halaman yang diminta tidak ada/the requested page doesn't exist
503 - server sementara tidak tersedia/ the server is temporarily unavailable
Selain kode status diatas, selanjutnya dibawah saya akan mencoba menerangkan lebih rinci
dan detail tentang macam-macam Response HTTP Status Codes yang telah dikutip dari
sumber resmi W3C dan support.google.com.
PEMBAHASAN
Ada lima kelas dari HTTP respond code. Kode kelas ditempatkan pada digit pertama kode
respon. Kelima kelas tersebut adalah sebagai berikut:
Informational [1**]
Nama lainnya adalah provisional response. Maksudnya kode yang dikirim merupakan
balasan sementara. http meminta user untuk melanjutkan permintaan. Dalam dunia nyata,
kode ini tidak harus dikirimkan kepada user.
100 Lanjutkan/Continue:
Server telah menerima permintaan client dan cliient harus melanjutkan untuk mengirim
request lanjutan atau detil. Misalnya pada POST request.
101 Pergantian Protokol:
Client meminta server untuk beralih protokol dan server mengirimkan 101 sebagai tanda
bahwa server akan melakukannya.
102 Pengolahan/Processing:
Pengolahan muncul ketika request yang kita lakukan membutuhkan sub-request lain yang
membutuhkan waktu cukup lama dalam memprosesnya. Server mengirim 102 supaya client
tetap terhubung dengan server dan tidak terjadi timeout.
Success [2**]
Kode ini menandakan permintaan client telah berhasil diterima, dipahami, dan diproses
dengan baik oleh server.
200 OK
Permintaan berhasil diterima. Apabila request berupa GET, respon akan berisi file atau
resource yang diminta. Apabila request berupa POST, maka balasan akan berupa deskripsi
atau hasil dari request.
201 Dibuat / Created
Permintaan telah dipenuhi dan server membuat file atau sumber daya yang diinginkan.
202 Diterima
Permintaan telah diterima untuk diproses, tetapi pengolahan belum selesai. Permintaan
mungkin atau tidak mungkin pada akhirnya akan ditindaklanjuti, karena akan menjadi
batasan saat proses sebenarnya terjadi.
203 Informasi Tidak Resmi
Server berhasil memroses permintaan, tetapi balasan yang dikirimkan mungkin berasal dari
sumber lain.
204 Tidak Ada Konten
Server berhasil memroses permintaan, tetapi tidak mengembalikan konten apa pun.
205 Reset Konten
Server berhasil memroses permintaan, tetapi tidak mengembalikan konten apa pun. Tidak
seperti respon 204, respons ini mengharuskan pemohon mengubah tampilan dokumen.
Misalnya mengubah jenis input baru pada form.
Redirect [3**]
Klien harus mengambil tindakan tambahan untuk melengkapi permintaan, misalnya
berpindah alamat (url) request. Redirect dapat dilakukan dengan atau tanpa konfirmasi user,
tetapi informasi redirect harus dikirimkan kepada user agar di proses selanjutnya user tidak
salah alamat. Redirect otomatis dibatasi hingga lima kali. Apabila lebih, maka request akan
409 Konflik
Menunjukkan bahwa permintaan tidak dapat diproses karena konflik dalam permintaan.
Server menampilkan kode ini dalam menanggapi permintaan PUT yang bertentangan dengan
permintaan sebelumnya, bersama dengan daftar perbedaan antara permintaan.
410 Hilang
Menunjukkan bahwa sumber daya yang diminta tidak lagi tersedia dan tidak akan tersedia
lagi.
411 Panjang / length Diperlukan
Server tidak akan menerima permintaan tanpa Content-Length header field yang sah.
418 Im A Teapot
Kode ini didefinisikan pada tahun 1998 sebagai salah satu IETF dalam lelucon April Mop :
Hyper Text Coffee Pot Control Protocol. Di dunia nyata, kode ini tidak digunakan.
420 Enhance Your Calm
Bukan bagian dari standar HTTP, namun dipopulerkan kembali oleh Twitter Search dan
Trends API.
422 Unprocessable Entity
Request dari client sah, tetapi tidak dapat diikuti server karena kesalahan semantik.
423 Terkunci
Sumber daya yang sedang diakses terkunci.
424 Gagal Ketergantungan / Failed Dependency
Permintaan gagal karena kegagalan dari permintaan sebelumnya (misalnya PROPPATCH).
424 Method Failure (WebDAV)
Menunjukkan metode ini tidak dijalankan pada sumber daya tertentu dalam ruang lingkup
karena beberapa bagian dari pelaksanaan metode gagal menyebabkan seluruh metode untuk
dibatalkan.
425 Unordered Collection (Internet draft)
Ditetapkan di rancangan " WebDAV Advanced Collections Protocol ", tetapi tidak hadir
dalam " Web Distributed Authoring and Versioning (WebDAV) Ordered Collections
Protocol".
426 Peningkatan Diperlukan
Klien harus beralih ke protokol yang berbeda seperti TLS/1.0 .
428 Prasyarat Diperlukan
Server asal memerlukan permintaan untuk menjadi bersyarat.
429 Terlalu Banyak Permintaan
Pengguna telah mengirimkan permintaan terlalu banyak dalam jumlah waktu tertentu.
Klien atau server tidak dapat memproses permintaan dalam kondisi saat ini. Balasan HARUS
membiarkan header untuk membuat pemulihan kesalahan lebih mudah.
456 Header Field Tidak Berlaku Untuk Resource (RTSP)
Server tidak dapat bertindak pada request header yang dibutuhkan.
457 Range Tidak Valid (RTSP)
Rentang nilai yang diberikan di luar batas, misalnya, di luar akhir presentasi.
458 Parameter Read-Only (RTSP)
Parameter yang akan ditetapkan oleh SET_PARAMETER dapat dibaca tetapi tidak dapat
dimodifikasi.
459 Operasi Aggregate Tidak Diizinkan (RTSP)
Metode yang diminta tidak dapat diterapkan pada URL tersebut karena merupakan URL
(presentasi) aggregate.
460 Hanya Operasi Aggregate Yang Diizinkan (RTSP)
Metode yang diminta tidak dapat diterapkan pada URL tersebut karena bukan merupakan
URL (presentasi) aggregate.
461 Transport Tidak Didukung / Unsupported Transport
Tidak mengandung spesifikasi transport yang didukung. [ 5 ]
462 Tujuan Tak Dapat Dijangkau / Destination Unreachable (RTSP)
Saluran transmisi data tidak dapat ditentukan karena alamat klien tidak bisa dihubungi.
494 Request Header Terlalu Besar (Nginx)
Kode internal nginx yang mirip dengan 431 tetapi telah diperkenalkan sebelumnya.
495 Cert Error (Nginx)
Kode internal nginx yang digunakan ketika terjadi kesalahan sertifikasi SSL client.
496 Tidak Ada Cert (Nginx)
Kode internal nginx yang digunakan ketika klien tidak memberikan sertifikat untuk
membedakannya dari 4XX dalam log dan pengalihan halaman kesalahan.
497 HTTP Ke HTTPS (Nginx)
Kode internal nginx yang digunakan untuk permintaan HTTP biasa yang dikirim ke port
HTTPS untuk membedakannya dari 4XX dalam log dan pengalihan halaman kesalahan.
499 Permintaan Client Tertutup (Nginx)
Digunakan dalam log Nginx untuk menunjukkan bila koneksi telah ditutup oleh klien
sementara server masih memproses permintaan nya, membuat server tidak dapat mengirim
kode status kembali
Server Error [5**]
Kebalikan dari 4**. Server gagal memproses request dengan baik, meskipun server
mengetahui kalau request tersebut valid. Server harus mampu memberi penjelasan situasi
serta dimana letak kesalahan. Serta memberi informasi apakah itu kesalahan sementara atau
permanen.
500 Internal Error Server
Server mengalami galat/error dan tidak dapat memenuhi permintaan.
501 Not Implemented
Server tidak memiliki fungsi untuk memahami atau memenuhi permintaan.
502 Bad Gateway
Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan menerima respon tidak valid dari upstream
server.
503 Layanan Tak Tersedia
Server saat ini tidak tersedia (karena kelebihan beban atau dalam proses pemeliharaan).
Secara umum, ini hanyalah kondisi sementara.
504 Gateway Timeout
Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan tidak menerima respon yang tepat waktu
dari server upstream.
505 HTTP Version Not Supported
Server tidak mendukung versi protokol HTTP yang digunakan dalam permintaan.
506 Variant Also Negotiates
Transparent content negotiation yang diminta client berujung pada circular reference.
507 Insufficient Storage
Server tidak dapat menyimpan representasi yang diperlukan untuk menyelesaikan
permintaan.
508 Loop Terdeteksi (Webdav, RFC 5842)
Server mendeteksi infinite loop saat memproses permintaan (dikirim sebagai pengganti 208).
509 Bandwidth Limit Exceeded
Kode status ini digunakan pada banyak server, tetapi tidak atau belum ditentukan dalam RFC.
510 Not Extended
Ekstensi lebih lanjut diperlukan oleh server untuk memenuhi permintaan client.
511 Jaringan Otentikasi Diperlukan ( RFC 6585 )
Klien perlu mengotentikasi untuk mendapatkan akses jaringan. Digunakan untuk mencegat
proxy yang digunakan mengontrol akses ke jaringan.
551 Pilihan Tidak Didukung (RTSP)
Sebuah opsi yang butuhkan dalam Proxy-Require fields tidak didukung.
598 Network Read Timeout Error
Kode status ini tidak ditentukan dalam RFC, tapi digunakan oleh Microsoft HTTP proxies.
599 Network Connect Timeout Error
Sama seperti 598, kode status ini tidak ditentukan dalam RFC, tapi digunakan oleh Microsoft
HTTP proxies.
DAFTAR PUSTAKA