Fasies Metamorfisme Adalah Sekelompok Batuan Yang Termetamorfosa Pada Kondisi Yang Sama Yang Dicirikan Oleh Kumpulan Mineral Yang Tetap
Fasies Metamorfisme Adalah Sekelompok Batuan Yang Termetamorfosa Pada Kondisi Yang Sama Yang Dicirikan Oleh Kumpulan Mineral Yang Tetap
yang dicirikan oleh kumpulan mineral yang tetap. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh
Pennti Eskola tahun 1915. Dalam hal ini, Pennti Eskola mengemukakan bahwa kumpulan
mineral pada batuan metamorf merupakan karakteristik genetik yang sangat penting sehingga
terdapat hubungan antara kelompok mineral dengan komposisi batuan pada tingkat metamorfosa
tertentu. Dalam hal ini berarti tiap fasies metamorfik dibatasi oleh tekanan dan temperature
tertentu serta dicirikan oleh hubungan teratur antar komposisi kimia dan mineralogi batuan.
Fasies metamorfisme juga bisa dianggap sebagai hasil dari proses isokimia metamorfisme, yaitu
proses metamorfisme yang terjadi tanpa adanya penambahan unsur-unsur kimia yang dalam hal
ini komposisi kimianya tetap. Penentuan fasies metamorf dapat dilakukan dengan dua cara yakni
dengan cara menentukan mineral penyusun batuan atau dengan menggunakan reaksi metamorf
yang dapat diperoleh dari kondisi tekanan dan temperature tertentu dari batuan metamorf.
Jadi, fasies metamorfisme intinya menyatakan bahwa pada komposisi batuan tertentu, kumpulan
mineral yang mencapai keseimbangan selama metamorfisme di bawah kisaran kondisi fisik
tertentu, termasuk dalam fasies metamorfisme yang sama. Prinsip fasies metamorfisme
bersamaan dengan gradien hidrotermal dan kondisi geologi.
Dalam meta-basites :
Dalam meta-pelites :
Dalam meta-basites :
Dalam meta-pelites :
Dalam meta-basites :
Dalam meta-pelites :
Kordierit, kuarsa, sillimanite (jika suhu di bawah 750C akan ada andalusite bukan
sillimanite), K-feldspar (orthoclase), biotite, atau garnet.
d) Fasies Sanadinit
Fasies sanadinit adalah salah satu fasies langka karena kondisi pembentukannya memerlukan
suhu yang sangat tinggi, tetapi tekanannya rendah. Oleh karenanya, kondisi ini hanya bisa
dicapai di sekitar daerah metamorfosa kontak tetapi dengan syarat suhu tertentu. Karena jika
suhu terlalu tinggi, maka batuan bisa melebur.
Dalam fasies ini dicirikan oleh kemunculan mineral berikut :
Dalam meta-pelites :
Kordierit, Mullite, Sanidine, Tridimit (sering diubah untuk Kuarsa), atau Kuarsa.
Dalam karbonat :
Monticellite, melilite, kalsit, atau diopside (juga tilleyite, spurrite, merwinite, larnite dan
langka lainnya Ca atau Ca Mg-silikat).
2. Fasies Metamorfosa Regional
Fasies ini meliputi daerah yang penyebarannya sangat luas dan selalu dalam bentuk sabuk
pegunungan (orogenic). Dibagi menjadi 7 fasies yaitu :
a) Fasies Zeolit
Fasies Zeolit adalah fasies metamorf tipe regional dengan derajat terendah, dimana jika suhu dan
tekanan berkurang maka akan terjadi proses diagenesa. Pada batas diagenesa dan metamorfisme
regional, akan terjadi pengaturan kembali mineral lempung, kristalisasi pada kuarsa dan Kfeldspar, terombaknya mineral temperatur tinggi dan pengendapan karbonat. Bila perubahan ini
terjadi pada butiran yang kasar, maka akan memasuki metamorfosa dengan fasies Zeolit.
Dalam fasies ini dicirikan oleh kemunculan mineral berikut :
Dalam meta-pelites :
Dalam meta-pelites :
Dalam meta-basites :
Dalam meta-greywackes :
Dalam meta-pelites :
Dalam meta-basites :
Dalam meta-greywackes :
Dalam meta-pelites :
Aragonite.
e) Fasies Amfibolit
Fasies amfibolit terbentuk pada tekanan menengah dan suhu yang cukup tinggi. Penyebaran
fasies ini tidak seluas dari fasies sekis hijau. Batuan yang masuk dalam fasies ini adalah pelitik,
batupasir-feldspatik, basal, andesit, batuan silikat-kapur, batupasir kapuran dan serpih amfibolit.
Dalam fasies ini dicirikan oleh kemunculan mineral berikut :
Dalam meta-basites :
Dalam meta-pelites :
Dalam Si-dolostones :
Dolomit, kalsit, tremolite, atau talk (tekanan dan temperatur yang lebih rendah).
Dolomit, kalsit, diopside, atau forsterit (tekanan dan temperatur yang lebih tinggi).
f) Fasies Granulit
Fasies ini terbentuk pada tekanan rendah hingga menengah, tetapi pada suhu yang tinggi. Fasies
ini adalah hasil dari metamorfosa derajat tinggi, merupakan metamorfosa yang paling bawah dari
kelompok gneissic.
Dalam fasies ini dicirikan oleh kemunculan mineral berikut :
Dalam meta-basites :
Dalam meta-pelites :
Sapphirine, orthopyroxene, K-felspar, kuarsa, atau osumilite (pada temperatur sangat tinggi).
g) Fasies Eklogit
Fasies metamorf yang paling tinggi, terbentuk pada tekanan yang sangat tinggi dan suhu yang
besar jauh di dalam bumi. Batuan ini biasanya sangat keras karena terbentuk pada kedalaman
yang besar di dalam bumi.
Dalam fasies ini dicirikan oleh kemunculan mineral berikut :
Dalam meta-basites :
Dalam meta-granodiorite :
Dalam meta-pelites :