Anda di halaman 1dari 18

Ns. Ch.

Indriati Kusumaningsih, SpKepKom

PPKC

 Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kepada

individu, keluarga dan masyarakat untuk keperluan


observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik,
dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap
 Jenis pelayanan rawat jalan dibagi menjadi
 Tingkat I
 Tingkat II

PPKC

Pelayanan rawat jalan tingkat


pertama
Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum
Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter gigi (penambalan,

pencabutan, perawatan syaraf gigi, dan pembersihan karang gigi)


Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana (darah lengkap,
urin lengkap, dahak pada kasus TBC, foto rontgen dada,
foto rontgen gigi, dan tes kehamilan)
Tindakan medis sederhana yang dapat dilakukan oleh dokter
umum maupun dokter gigi
Pemberian obat-obatan/resep obat sesuai dengan indikasi medis
mengacu ke Standar Obat JPK
Pelayanan Keluarga Berencana (alat kontrasepsi dalam
rahim/IUD, Pil KB dan suntik KB)
Pelayanan KIA: pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan bayi dan
balita, pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT, Campak, Polio,
Hepatitis B)
PPKC

Prosedur Pelayanan Rawat Jalan


Tingkat Pertama
 Peserta yang membutuhkan pelayanan kesehatan wajib

mengunjungiPPK I sesuai pilihanpeserta yang tercantum


pada Kartu Pemeliharaan Kesehatan (KPK)
 Peserta mendaftarkan diri pada petugas (loket) di PPK
tingkatI sesuai poli yang dituju (poli Umum/Gigi/KIA)
 Peserta menunggu giliran untuk mendapat pelayanan pada
tempat yang tersedia sesuai urutan pendaftaran
 Jika dokter menganggap perlu untuk dilakukan
pemeriksaan laboratorium sederhana atau tindakan medis
maka pemeriksaan laboratorium sederhana
PPKC

Prosedur
 Atau tindakan medis dapat dilakukan di tempat (bila PPK

tingkat I menyediakan dan mampu memberikan layanan


tersebut) atau di rujuk ke laboratorium
maupun Rumah Sakit yang ditunjuk
 Jika peserta mendapat resep, peserta menyerahkan resep
tersebut pada petugas (loket) di Ruang Obat dan menunggu
giliran untuk mendapatkan obat
 Jika dokter memberikan resep obat yang tidak tersedia (pada
penyakit kronis/degeneratif) di Ruang Obat PPK I, maka peserta
harus mengambil obat tersebut ke Apotek terdekat yang
ditunjuk dengan membawa resep
 Jika dokter PPK I menganggap perlu untuk pemeriksaan lebih
lanjut, maka pesertamelakukan pemeriksaan lebih lanjut
dengan membawa surat rujukan ke Rumah Sakityang ditunjuk

PPKC

Pelayanan rawat jalan tingkat II


(lanjutan)
meliputi:
Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis
Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis
termasuk tindakan operasi ODC (One Day Care)
Pemberian resep obat sesuai dengan indikasi medis mengacu standar
obat JPK PT Jamsostek (Persero)
Pemeriksaan penunjang diagnostik lanjutan sesuai indikasi medis:
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan patologi anatomi, mikrobiologi
Pemeriksaan Elektromedik antara lain: EEG, ECG, EMG USG, CT
Scaning, Pemeriksaan Endoscopy dan sejenisnya
Fisioterapi

PPKC

Prosedur Pelayanan Rawat Jalan


Di Rumah Sakit
 Pasien yang memerlukan rawat jalan tingkat lanjut mendaftar di loket rawat jalan










spesialis di RS yang ditunjuk dengan membawa surat rujukan dari PPK I berikut
KPK asli disertaifotokopinya
Pasien akan menunggu panggilan pada poli dokter spesialis yang dituju sesuai surat
rujukan
Pasien akan mendapat pemeriksaan/ tindakan sesuai indikasi medis dan menerima
resep dari dokter spesialis untuk diambil pada apotek yang ditunjuk
Bila pasien memerlukan pemeriksaan penunjang diagnostik, maka akan berlaku
prosedur Pelayanan Pemeriksaan Penunjang Diagnostik.
Setiap selesai pemeriksaan/tindakan, maka dokter spesialis akan mengisi formulir
jawaban rujukan (pasien meminta dokter mengisi jawaban rujukan) berupa:
Diagnosis penyakit yang sudah ditegakkan,
Obat/tindakan yang sudah diberikan
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan
Tanggal kembali bila masih diperlukan kontrol ulang
Paraf dokter beserta stempel RS

PPKC

Penggunaan Surat Rujukan

 Surat rujukan dapat digunakan untuk diagnosis yang sama, maksimum 4 kali dalam








1 (satu) bulan, bila pemeriksaan dan pengobatan belum selesai


Bila pemeriksaan atau pengobatan dianggap telah selesai atau penggunaan surat
rujukan sudah mencapai 4 kali dalam 1 (satu) bulan, dokter spesialis harus mengisi
jawaban rujukan. Pasien meminta kepada dokter spesialis untuk menuliskan
tanggal harus kembali pada tempat yang sudah tersedia, bila diperlukan pelayanan
lanjutan setiap kali selesai pemeriksaan
Pasien membuat fotocopy surat rujukan (sebanyak 2 kali) yang sudah diisi tanggal
berkunjung kembali setiap kali akan berobat ke dokter spesialis
Bila penyakit masih berlanjut sehingga membutuhkan ulangan lebih dari 4 kali,
maka peserta harus membawa surat rujukan baru dengan cara mengunjungi PPK I
pilihan peserta dengan membawa surat rujukan terdahulu yang telah diisi
jawabannya oleh dokter spesialis untuk dibuatkan surat rujukan baru oleh Dokter
PPK I
Surat rujukan ulangan hanya dapat digunakan untuk penyakit dengan diagnosis
yang sama
Untuk rujukan diagnosis penyakit berbeda harus dibuatkan surat rujukan baru

PPKC

Proses keperawatan
Proses keperawatan merupakan metode dalam

menentukan defisit perawatan diri dan kemudian


mendefinisikan peran klien atau perawat dalam
memenuhi tuntutan perawatan diri
Orem menekankan bahwa komponen teknologi perlu
dikoordinasikan dengan proses interpersonal dan
sosial dalam situasi keperawatan

PPKC

Proses asuhan
keperawatan

EVALUASI
Mengukur keberhasilan
pelaksanaan

IMPLEMENTASI
Melaksanakan perencanaan

PPKC

PENGKAJIAN
- data yang dikumpulkan

DIAGNOSIS
-Masalah kesehatan

PERENCANAAN
- Menyusun rencana aktivitas
dalam menangani masalah
10

Langkah 1.Pengkajian
 Status kesehatan klien
 Perspektif nakes terkait status kesehatan klien
 Perspektif The persons perspective of his or her health
 The health goals within the context of life history ,life

style, and health status


 The persons requirements for self care
 The persons capacity to perform self care

PPKC

11

Langkah 2. Diagnosis dan Perencanaan


Perawat mendesain sistem yang memfaslitasi pelayanan

wholly atau partly compensatory atau supportive-educative.


Keduanya harus:
Menampilkan pengorganisasian yang baik dalam
memenuhi kebutuhan atas perawatan diri klien yang
terapeutik
Memilih kombinasi cara melayani yang efektif dan efisien
dalam memenuhi defisit perawatan diri klien

PPKC

12

Langkah 3. Implementasi dan Evaluasi


 Perawat membantu klien atau keluarga dalam hal

perawatan diri dalam mencapai kesehatan


 Perawat mengumpulkan data dalam mengevaluasi
hasil terkait desain sistem keperawatan
 Tindakan mengarah pada komponen etiologi diagnosa
keperawatan
 Evaluasi

PPKC

13

Aplikasi teori Orem dalam proses keperawatan


Kebutuhan
Agensi
perawatan diri perawatan diri
yg terapeutik
yg adekuat
Udara
pertahankan
Inadekuat
respiratori yg
efektif
Air
Tidak ada
Adekuat
masalah
Makanan
Pertahankan
Inadekuat
intake y cukup

Bahaya
Cegah
penganiayaan
pasangan

Inadekuat
PPKC

Masalah
keperawatan

Metode
pelayanan

Risiko gangguan Memandu dan


pertukaran gas mengarahkan

Risiko
kekurangan
volume cairan

Pendkes

Ketidakseimbang Memberikan
an nutrisi: kurang bantuan fisik
dari kebutuhan
tubuh
Risiko cedera
Perkembangan
personal
Memandu dan
mengarahkan

14

Kebutuhan
perawatan diri
yg terapeutik

Aplikasi

Agensi
perawatan diri
yg adekuat

Masalah
keperawatan

Metode
pelayanan

Pertahankan
Inadekuat
lingkungan yg
mendukung
perkembangan
Cegah ancaman thd
perkembangan

Keterlambatan
pertumbuhan dan
perkembangan

Memandu dan
mengarahkan
berikan dukungan
fisik dan psikologi

Pertahankan status Inadekuat


kesehatan

Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan
Ketidakefektifan
manajemen
kesehatan diri

Memandu,
mengarahkan dan
pendkes
Memandu,
mengarahkan dan
pendkes

Manajemen proses Inadekuat


penyakit

PPKC

15

Wholly compensatory system


 Memenuhi perawatan diri klien secara terapeutik,

mengkompensasi ketidakmampuan klien dalam


merawat diri, menyediakan dukungan dan
perlindungan bagi klien

PPKC

16

Partly compensatory system


 Sistem memberi dan menerima antara perawat dan

klien
 Perawat memenuhi keterbatasan, membantu, dan
mengatur sesuai kebutuhan klien.

PPKC

17

Supportive-education
 Klien berpartisipasi penuh dalam sebgaian besar

perawatan diri, dan peran perawat sederhana hanya


untuk memonitor dan mengatur perawatan diri klien.

PPKC

18

Anda mungkin juga menyukai