Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BONE

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CENRANA
Alamat : Jln. KH.Zainuddin No. Kel.Cenrana Telp. 0481-2912442

Kerangka Acuan
Program Pemberdayaan Masyarakat
A. Pendahuluan
Pembangunan

kesehatan

diarahkan

untuk

meningkatkan

derajad kesehatan masyarakat karenayang berpengaruh terhadap


kualitas sumberdaya manusia. Program kesehatan masyarakat
lebihmengutamakan upaya upaya preventif dan promotif yang
proaktif, tanpa mengabaikan upaya kuratifdan rehabilitatif yang
sering

disebut

dengan

paradigma

sehat.

Pemberdayaan

masyarakat merupakan salah satu strategi untuk mempercepat


tercapainya
pemberdayaan
kemampuan

program

pembangunan

masyarakat

bidang

mengidentifikasi

dan

kesehatan.

Model

kesehatan

meliputi

memecahkan

masalah

kesehatan.
Faktor-faktor internal dan eksternal komunitas pada level
anggota

masyarakat,

institusi

masyarakat,

kepemimpinan

masyarakat, dan akses informasi kesehatan memiliki peran


penting dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
Pemberdayaan

masyarakat

adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem kesehatan.


dalam

dimensi

pemberdayaan

merupakan

kesehatan,

proses

yang

dilakukan

oleh

masyarakat (dengan atau tampa campur tangan pihak luar)


untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek
lainnya

yang

secara

langsung

maupun

tidak

langsung

berpengaruh dalam kesehatan masyarakat.


Kesehatan adalah sumber daya kehidupan bukan hanya objek
untuk

hidup.

Kesehatan

adalah suatu konsep yang positif yang tidak dapat dilepaskan

dari sosial dan kekuatan personal,sehingga promosi kesehatan


tidak hanya bertanggung jawab pada sektor kesehatan saja,
melainkan juga gaya hidup untuk lebih sehat.
Tujuan

akhir

dari

pemberdayaan

memandirikan

masyarakat

adalah

masyarakat

dalam

meningkatkan kemampuan personal, dan atau aksi dan norma


sosial, dan atau kebijakan publik dan pelaksanaan organisasi
dalam kerangka pemberdayaan di bidang kesehatan. Kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat dapat melalui survey PHBS, Evaluasi
Pelaksanaan Desa Siaga dan Refreshing Kader Posyandu.Sebagai
kegiatan yang bersifat komprehensif, tentunya harus diikuti
dengan kualitas rekam jejak kegiatan atau sistem informasi yang
dapat diandalkan.
Kegiatan tersebut juga harus mempunyai indikator indikator
yang berkualitas sebagai referensi dalam meningkatkan upaya
pemberdayaan masyarakat. Indikator keberhasilan ditentukan
dengan upaya kompehensif terhadap pelaksanaan kegiatan di
masyarakat

yang

aplikabel

dan

terukur,

yang

disusun

berdasarkan data data pelaksanaan kegiatan dan sudah barang


tentu merupakan modal untuk penilaian kinerja di bidang
tersebut.
Untuk menilai kualitas kinerja diperlukan upaya analisis hasil
kegiatan berdasarkan capaian capaian kinerja yang selama ini
telah dilakukan, yang diaplikasikan dalam dokumen capaian
kinerja berupa laporan rutin.
B. Latar belakang
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat adalah melalukan Survey
Perilaku Hidup Bersih danSehat (PHBS) dalam tatanan rumah
tangga.

PHBS

rumah

tangga

merupakan

upaya

untuk

memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan


mampu

mempraktekkan

meningkatkan
penyakit

dan

PHBS

kesehatannya,
melindungidiri

untuk

mencegah
dari

memelihara
resikonya

ancaman

penyakit

dan
terjadi
serta

berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. PHBS

rumahtangga merupakan salah satu indikator dalam pencapaian


Millenium

Development

Goals

(MDGs)melalui

pencegahan

peningkatan angka kesakitan dan kematian penyakit infeksi dan


non infeksi pada anggota keluarga. Pada tahun 2013 prosentase
rumah tangga sehat pratama sebesar 4%. Rumahtangga sehat
sebesar madya 32%, rumah tangga sehat utama sebesar 55%,
rumah

tangga

paripurna

sebesar 9%. Berdasarkan Renstra Kemenkes 2010 2014 bahwa


target rumah tangga yang berPHBS sebesar 70%. Sedangkan
berdasarkan capaian diatas baru mencapai 64%.
Upaya

pemberdayaan

bersumberdaya

masyarakat

(UKBM)

dapat melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Posyandu


merupakan

jenis

upaya

pemberdayaan

masyarakat

yang

dikoordinasi oleh kader kesehatan. Oleh karena itu peran kader


kesehatan

sangat

dibutuhkan

dalam

memberdayakan

masyarakat. Strata posyandu pratama sebesar 20%, madya


sebesar 35%, purnamasebesar 35%, dan mandiri sebesar 10%.
Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga merupakan . Pengembangan
Desa

Siaga

merupakanbagian

dari

pelaksanaan

Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan untuk Kabupaten


dan
Kota. Tercapainya Indonesia Sehat dan target-target indikator
dalam Millenium Development Goals (MDGs) sebagian besar
ditentukan oleh tercapainya indikator-indikator dalam SPM pada
tingkat desadan kelurahan. Pelaksanaan dan pengembangan
Desa Siaga merupakan tanggung jawab pimpinan dan perangkat
pemerintahan Desa dan pemerintahan Kelurahan melalui Forum
Kesehatan Desa (FKD). Oleh karena itu diperlukan pembinaan
sampai dengan evaluasi dalam hal pengembangan Desa Siaga
secara berkelanjutan. Strata Desa Siaga Pratama sebesar 35%,

Desa Siaga Madya sebesar 38%, Desa Siaga Purnama sebesar


16%, dan Desa Siaga Mandiri sebesar 11%.Berdasarkan SPM
bidang kesehatan bahwa capaian strata desa siaga aktif sebesar
80%. Sedangkan capain target desa siaga mandiri baru mencapai
27%.
C. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan Umum
Terlaksananya program pemberdayaan masyarakat di tingkat
Puskesmas dengan menerapkan alurkegiatan sesuai ketentuan
yang berlaku pada sumber anggaran
Tujuan Khusus :
a. Terlaksananya kegiatan refreshing kader posyandu melalui
peningkatan ketrampilan kader dan timpokjanal posyandu
b. Terlaksananya kegiatan survey PHBS
c. Meningkatnya strata posyandu pratama dan madya menjadi
purnama
d. Terlaksananya pengembangan Desa Siaga melalui pertemuan
pemantapan

tim

Desa

Siaga

diTingkat

Kabupaten

dan

Pembinaan Forum Kesehatan Desa (FKD)


e. Terbentuknya Desa Siaga Aktif Strata Purnama
f. Meningkatnya Jumlah Desa Siaga Aktif Strata Purnama dari
10% menjadi 25%
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
1. Kegiatan pokok : Peningkatan strata posyandu
Rincian kegiatan :
a. Pertemuan pengembangan pokjanal posyandu
b. Refreshing kader posyandu di tingkat puskesmas
2. Kegiatan pokok : survey PHBS
Rincian kegiatan :
a. Pertemuan tim PHBS Tingkat Puskesmas
b. Pelaksanaan Survey PHBS
3. Kegiatan Pokok : Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga
Rincian kegiatan :

a. Pertemuan pemantapan Tim Desa Siaga


b. Pembinaan Forum Kesehatan Desa (FKD)
E. Cara melaksanakan kegiatan
1. Refreshing Kader Posyandu dilakukan melalui pertemuan
dengan metode ceramah, tanya jawab, role play, dan diskusi.
2. Survey PHBS Dilakukan melalui :
a. Pertemuan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan
diskusi
b. Survey dengan metode survey ke setiap rumah tangga
dengan instrumen PHBS
c. Pengolahan dan analisis data hasil survey PHBS secara
deskriptif
3. Evaluasi Pelaksanaan

Desa

Siaga,

dilakukan

melalui

pertemuan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi


(FGD), dan simulasi (pemetaan daerah risiko)
F. Sasaran
1. Refreshing Kader Posyandu
a. Pertemuan Refreshing : masing-masing 10 Kader Posyandu
Pratama dan Madya,Kader PKK sebanyak 10 pada masinmasing starta tersebut
b. Tim Pokjanal : 4 orang dalam tim pokjanal (pokja 1 s/d 4)
2. Survey PHBS
a. Pertemuan tim PHBS Tingkat Puskesmas : 5 kader
kesehatandari setiap dusun
b. Pelaksanaan Survey PHBS : 5 kader kesehatan dari
setiapdusun
3. Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga : tim FKD di setiap desa
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan
pelaksanaan program akan dilakukan........
H. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
Evaluasi terhadap ketepatan pelaksanaan waktu kegiatan
1. Waktu : setiap bulan
2. Pelaksana
I. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut,
rekomendasi, hasilolah dan analisis data, laporan evaluasi
(laporan

hasil

Kesehatan.

kegiatan)

ditujukan

kepada

Kepala

Dinas

1. Waktu :
a. Setiap akhir pelaksanaan kegiatan
b. Tribulan ke-empat
2. Pelaksana
a. Kepala Puskesmas
b. Penanggungjawab program

Anda mungkin juga menyukai