I.
NASKAH SKENARIO
Pada suatu hari Laras dan Ibunya pergi ke puskesmas terdekat, sesampainya
dirumah sakit mereka langsung disambut dokter puskesmas. Pada saat
anamnesis ibu Laras menceritakan kegiatannnya bersama anaknya tiga hari yang
lalu, pada saat mereka pergi ke ibukota kabupaten untuk pergi ke kebun
binatang. Saat tiba di kebun binatang Laras terpisah dari orang tuanya dan
bertemu dengan seorang anak laki-laki bernama Kiki, setelah berkenalan mereka
terlihat akrab hingga Laras menggigit tangan Kiki dengan gemasnya. Tak
disadari Laras telah menggigit tangan Kiki yang sedang menderita Varicella, lalu
Kiki marah pada Laras dan Laras pun meminta maaf pada Kiki. Laras pun
menjadi manja terhadap Kiki dan terjalinlah rasa diantara mereka berdua.
Setelah bebrapa lama terpisah dari orang tuanya akhirnya laras
bertemu kembali dengan ibu dan ayahnya. Pada saat perjalanan pulang ke desa
laras mengeluh bahwa badannya terasa panas, dan ayah laras berjanji akan pergi
ke puskesmas besok. Sesampainnya di rumah laras meminta izin kepada orang
tuanya untuk bermain dengan teman-teman sekitar tempat tinggalnya, setelah di
beri izin lalu ia bermain dengan teman-temannya. Keesokan harinya badan laras
mulai muncul ruam merah di tangan dan wajahnya, hingga sampai ke
puskesmas. Dokter puskesmas mendiagnosis laras terkena varicella dan setelah
laras dan ibunya pergi dokter puskesmas memanggil petugas surveilans dan
petugas puskesmas ke ruangannya. Dokter puskesmas memerintahkan untuk
segera memeriksa keluarga laras dan sekitanya apakah telah terjadi wabah atau
tidak. Setelah pegawai puskesmas pergi datanglah protokoler bupati yang
membawa berita bahwa besok bupati akan datang besok ke desa nyolot untuk
melaksanakan program bupati.
Setelah protokoler pulang petugas puskesmas dan suveilans datang
memberikan laporan bahwa telah terjadi wabah di desa nyolot. Kepala
puskesmas langsung memerintahkan petugas surveilans untuk melakukan
penghitungan dan pendataan penderita. Keesokan harinya bupati tiba di
puskesmas desa nyolot dan bertemu dengan kepala puskesmas, ketika sedang
berbincang-bincang bupati mendapatkan bisikan dari ajudannya bahwa telah
terjadi wabah di desa ini, sontak membuat bupati marah dan meminta rapat
dengan jajaran terkait pada saat itu juga. Pada saat rapat yang di hadiri kepala
P2PL, Ka. Din. Kes. Kab., Ka. Desa dan Kepala puskesmas, bupati menanyakan
dana yang dibutuhkan untuk penanggulangan wabah tersebut. Kepala puskesmas
berdasarkan data yang telah diperoleh membutuhkan sekitar 5 M dan bupati
setuju serta akan meminta kepada Gubernur 10 M untuk di bagi-bagikan kepada
anggota rapat pada saat itu. Kepala puskesmas lalu menentang kemauan bupati
tersebut dan dia merasa harus mengabdi pada negara, bukan untuk memakan
uang rakyat. Tindakan Ka. Puskesmas serta merta membuat bupati menjadi naik
pitam dan membentak ka. Puskesmas untuk keluar ruangan tersebut. Setelah