SURABAYA
NAMP (1522316084)
SDPP (1522316089)
1. IDENTITAS PENDERITA
Nama : MNE
Umur : 18 tahun
Agama : Islam
Ibu : Jawa
Bangsa : Indonesia
Bahasa : Indonesia
1
Autoanamnesa
Heteroanamnesa
Zamhuri no.21 yang dilakukan pada tanggal 20 Februari 2017 pukul 22.30 WIB.
ruangan B Paviliun VI pada tanggal 21 Februari 2017 pukul 10.00 WIB serta
2. RIWAYAT PSIKIATRI
Penderita datang ke rumah sakit diantar orang tuanya karena bingung dan ngelantur
ruangan B paviliun VI. Kesan umum pertama yang terlihat adalah pasien
wajahnya bingung dan tanpa ekspresi namun sangat kooperatif dan mau
dan celana pendek berwarna abu- abu, wajah sesuai usia dan rambut
2
alamat, tanggal lahir) sesuai dengan rekam medis namun seperti buru- buru
dengan baik walau terkadang sedikit ngelantur dan ada kontak mata ketika
bahwa dirinya itu takut. Lalu ketika pemeriksa bertanya alasan ketakutannya, ia
mengatakan bahwa ada Binawal temannya yang baik namun juga jahat. Ketika
ditanya lebih lanjut pasien ngelantur kembali dan makna kalimat sulit dipahami
game. Setiap hari pergi ke warnet untuk bermain. Dulu saat kelas 6 SD
ingin bermain game di warnet dan terlihat dari wajahnya tidak ada rasa sedih,
pondok Babusalam, shalat ataupun ngaji sangat rajin serta sempat bekerja di
mobil. Penderita juga mengeluhkan tidak bisa tidur karena dirumah panas dan
batas normal. Penderita juga bercerita sudah masuk ke rumah sakit RSAL-Dr
juga merasa ada macan yang akan menyembuhkan penyakitnya dan oleh sang
3
Autoanamnesa II dilakukan pada tanggal 21 Februari 2017 pukul 12.00
diluar karena mau mandi. Ketika selesai, kami melihat pasien keluar dan
membawa pakaian yang telah dicuci dan dia bisa mengepel lantai yang basah
karena ia membawa cucian yang basah tadi tanpa ember lalu menjemurnya.
segar dan rapi serta bisa tersenyum ketika kami menyapa. Penderita juga sangat
belum, tidurnya nyenyak atau tidak. Penderita menjawab dengan sangat baik.
Ia juga ingat bahwa jam makan siang kemarin lebih awal dari biasanya. Ia
daripada di rumah. Kalau di rumah ia merasa seperti ada panas yang membuat
hawa nafsu nya menjadi tidak terkontrol namun ketika ditanya lebih lanjut,
penderita hanya memberi contoh bahwa hawa nafsu yang salah itu adalah
masuk RSI Jemursari selama 7 bulan. Penderita mengulang cerita tentang kyai
bahagia karena hari ini dikunjungi oleh kedua orangtuanya. Penderita juga
memastikan bahwa ia akan minum obat secara teratur dan shalat lima waktu
namun kendalanya hanya pada shalat subuh penderita susah bangun. Selain itu
4
pemeriksa tadi juga mendapati bahwa di pagi hari penderita mengaji surat A-
karena sang ibu baru pulang kerja. Kami dipersilahkan duduk dan dijamu
dengan snack maupun minuman. Kami menjelaskan maksud dan tujuan kami
sserta meminta izin. Sang ibu menyetujuinya. Beliau bercerita bahwa penderita
dulu merupakan anak yang baik pada umumnya. Namun semenjak dimasukkan
orangtuanya dan lebih memilih bermain game online. Hal ini disadari ketika
sang ibu diberitahu oleh tetangganya bahwa ada wisuda kelulusan anaknya.
drastis. Penderita mendapat Menjadi lebih diam dan takut- takut dengan orang
sebagai anak yang tampan dan cukup banyak perempuan yang menyukainya
dengan beberapa teman wanita. Ada seorang perempuan bernama Aini yang
memang sangat menyukai penderita, tetapi penderita juga sama sekali tidak
merespon. Teman- teman penderita pun merasa iri karena sang ibu selalu
menjenguk dan memberikan uang atau oleh- oleh bila beliau berkunjung ke
pondok. Tiba- tiba sang ibu di telepon oleh pihak pondok bahwa sang anak
mengalami kesurupan. Ngelantur sendiri dan berperilaku seperti macan. Hal ini
5
tidak terjadi sekali, hingga akhirnya sang ibu memutuskan untuk mengeluarkan
sang anak dan pindah ke sekolah negeri di Surabya. Namun keadaan tetap
sama, sang anak sering ngelantur dan akhirnya sang ibu membawa kepada
beberapa kyai untuk dibacakan Roqiyah dengan 4 orang membaca alquran dan
terjadi karena bekam kepalanya. Sang ibu pun menyuruh mencari di google
tentang informasi bekam kepala yang katanya dapat mengatasi nyeri kepala
atau pusing kepala. Lalu penderita sadar bahwa penyakitnya bukan karena
bekam kepala nya. Namun keadaan penderitanya pun semakin parah, hingga
akhirnya sang ibu membawa ke Rumah Sakit Islam Jemursari dan kemudian di
rujuk ke RSAL dengan menggunakan BPJS. Sang ibu juga sudah sering
bingung. Ketika disuruh minum obatpun, sang pasien mengaku sehat. Pernah
setelah shalat maghrib, penderita tiba- tiba berperilaku menjadi macan dan
penderita pun pindah- pindah dan Ayah juga selalu meberikan anaknya apapun
yang diminta daripada anaknya marah atau sedih. Penderita juga bercerita pada
sang ibu bahwa ia mendengar suara untuk tidak shalat Jumat. Tapi sebenarnya
penderita tahu bahwa ia harus tetap shalat. Apabila diajak pergi ke mall pasti
penderita ingin cepat pulang karena takut dengan keramaian yang ada.
dipaksa menonton video porno oleh Binawal dan disukai oleh laki- laki yang
pondok untuk mencari sinyal dan menonton video porno. Karena kebetulan
6
sekolah pondok yang ditempati oleh penderita berada di desa dan memang itu
tujuan sang ibu, supaya jauh dari game online atau sesuatu yang berhubungan
dengan teknologi.
serta mengukur tanda- tanda vitalnya. Kemudian sang Bapak bercerita bahwa
setelah diberi uang dan dimasukkan saku, sang pasien bisa minta untuk kedua
kalinya lagi. Sang Ayah mengaku tidak memanjakan sang anak, namun
pekerjaan rumah dan urusan masak dilakukan olehnya dan memang anak-
anaknya jarang untuk membantu. Sang ayah mengaku bahwa penderita dulu
7
2.4.2.7. Asma : disangkal
Paman penderita ada yang memiliki gejala hampir mirip dengan penderita.
Suka marah- marah tidak jelas, suka bingung dan tidak menikah sampai
sekarang. Namun tidak pernah di bawa ke dokter dan masih bisa hidup mandiri
Disangkal
8
2.6.2. Masa Kanak Awal (Usia 0 – 3 tahun)
- Aktif bermain.
- Sejak kecil penderita dimanjakan oleh orang tua karena sempat menjadi
2.6.4. Masa Kanak Akhir (Usia 6-11 tahun) dan Masa Praremaja
Hasyim di Surabaya.
9
- Sering kontrol ke rumah sakit karena ngelantur
- Hubungan penderita dengan orang sekitar berkurang karena ada rasa takut-
- Hubungan dengan keluarga baik, terutama pada sang ibu karena penderita
10
2.6.9. Situasi Kehidupan Sekarang
Surabaya
sehari-hari.
3 1 2
4 5
Keterangan :
1 = ayah
2 = ibu
3 = kakak kandung ayah
4 = penderita
5 = adik
a. Ayah penderita
Nama :S
Umur : 46 tahun
Pekerjaan : Swasta
b. Ibu Penderita
Nama : EM
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Swasta
Nama : MNE
11
Umur : 18 tahun
b. Anak kedua
Nama : NA
Umur : 12 tahun
Disangkal
perasaannya
2.7.3. RTTGJ
3. STATUS MENTAL
3.1.1. Penampilan:
Laki- laki mengenakan kaos dan celana abu- abu. Rambut dipotong rapi dan
tidak acak-acakan serta berwarna hitam. Wajah penderita sesuai usia dan wajah
3.1.2. Kontak
12
- Kontak mata saat berbicara dengan pemeriksa (+), yakni penderita
- Kontak verbal (+), yakni penderita dapat menjawab dengan baik dan
- Mood : labil
3.3. Pembicaraan
3.5. Persepsi
13
3.5.1. Halusinasi auditori :-
3.5.3. Ilusi :-
3.6.2. Orientasi
penderita.
RSAL.
14
3.6.5. Konsentrasi dan perhatian
diajak berkomunikasi.
di celana.
penyebabnya)
Sebagian besar informasi yang disampaikan oleh penderita sesuai dengan yang
15
4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Nadi : 70x/menit
Kepala : A–/I–/C–/D–
Thorax :
Pk = sonor
wheezing (–)
Abdomen :I = datar
16
Nyeri tekan (–)
Pk = timpani (+)
Laki- laki mengenakan kaos dan celan abu- abu. Rambut dipotong rapi dan
tidak acak-acakan serta berwarna hitam. Wajah penderita sesuai usia dan wajah
17
4.3.8. Kemauan : menurun
5.1. Resume
dan tanpa ekspresi namun sangat kooperatif dan mau menjawab sapaan
pendek berwarna abu- abu, wajah sesuai usia dan rambut potongannya rapi.
kelulusan karena ia hanya ingin bermain game di warnet dan terlihat dari
wajahnya tidak ada rasa sedih, senang ataupun bersalah. Pemeriksa bertanya
rajin serta sempat bekerja di penjualan aksesoris hp untuk membantu orang tua
merasa seperti ada panas yang membuat hawa nafsu nya menjadi tidak
terkontrol namun ketika ditanya lebih lanjut, penderita hanya memberi contoh
bahwa hawa nafsu yang salah itu adalah kemalasannya. Ketika disuruh minum
obatpun, sang pasien mengaku sehat. Pernah setelah shalat maghrib, penderita
tiba- tiba berperilaku menjadi macan dan menjadi sangat lemas, kemudian
dilarikan kerumah sakit lagi. Sekolah penderita pun pindah- pindah dan Ayah
juga selalu meberikan anaknya apapun yang diminta daripada anaknya marah
atau sedih. Penderita juga bercerita pada sang ibu bahwa ia mendengar suara
untuk tidak shalat Jumat. Tapi sebenarnya penderita tahu bahwa ia harus tetap
18
shalat. Apabila diajak pergi ke mall pasti penderita ingin cepat pulang karena
dipaksa menonton video porno oleh Binawal dan disukai oleh laki- laki yang
ditempati oleh penderita berada di desa dan memang itu tujuan sang ibu,
supaya jauh dari game online atau sesuatu yang berhubungan dengan
teknologi.
5.2.1.1. Penampilan
Laki- laki mengenakan kaos dan celan abu- abu. Rambut dipotong rapi
5.2.1.2. Kontak :
- kontak verbal +
5.4. Pembicaraan
19
5.4.1. Kuantitas : Banyak
5.7.2. Orientasi
5.7.2.1. Waktu :+
5.7.2.2. Tempat :+
5.7.2.3. Orang :+
20
Selama wawancara, penderita berlaku sopan dan dapat menerima kehadiran
5.11.3. Tilikan :4
6. Diagnosis
Pada penderita ditemukan adanya pola perilaku dan psikologis yang secara
Jiwa".
organik lain yang berat, yang menyebabkan gangguan fungsi jaringan otak sebelum
gejala terjadi. Pada penderita juga tidak didapatkan riwayat penggunaan obat-obatan
Psikosa Fungsional".
21
Berdasarkan gejala dan tanda yang muncul, menurut PPDGJ III penderita ini
a. Waham-waham menetap jenis lainnya: waham curiga (+), waham bizzare (+)
yang menceritakan bahwa penderita merasa takut dengan orang lain karena
penderita.
b. Gejala-gejala negatif, seperti bicara yang jarang dan respons emosional yang
menumpul; tetapi jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau
medikasi neuroleptika.
Menurut PPDGJ III, Axis I penderita adalah F20.1 Skizofrenia Tipe Hebefrenik
dengan diagnosis :
b. Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau
dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25 tahun) (pada pasien sekitar umur 13
tahun)
pada pasien)
22
d. Untuk diagnosis hebefrenia yang meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan
kontinu selama 2 atau 3 bulan lamanya, untuk memastikan bahwa gambaran yang khas
- Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan, serta
- Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropiate), sering disertai
oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self satisfied), senyum sendiri (self-
absorbed smiling), atau oleh sikap tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai
e. Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya
menonjol. Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol
perilaku penderita memperlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless) dan
tanpa maksud (empty of puspose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat
dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar
Pada Axis II penderita memiliki tipe Kepribadian Skizoid. Menurut PPDGJ III,
23
a. Menarik diri lingkungan sosial sepanjang hidupnya.
e. Pendiam dan menjaga jarak (pada pasien) dan juga tidak bersosialisasi.
Kepribadian ini muncul pada saat penderita berada di kelas 6 SD. Penderita
yang sebelumnya ceria menjadi lebih pendiam dan lebih suka menyendiri dan main
game. Penderita pada saat kelulusan SD menuju SMP tidak memberikan undangan
untuk wisuda nya kepada orang tua sehingga kedua orang tua nya tidak tahu bahwa
Pada Axis III tidak ditemukan kelainan kondisi medik umum pada penderita
Pada Axis IV ditemukan stressor psikososial yang mendahului gejala saat ini, yaitu:
merasa trauma dengan teman laki-laki seusianya saat berada di pondok, karena
bercerita bahwa penderita hanya diajak untuk melihat video porno oleh teman
menceritakan masalah nya pada saat kelas 3 SMP, sedangkan penderita sudah
penderita pernah disukai oleh teman perempuannya yang bernama Aini pada
24
saat SMP, namun penderita tidak suka dan menolaknya karena penderita
merasa Aini jelek. Pada saat SMK, penderita ini bertemu dengan Aini lagi dan
mengatakan bahwa Aini menjadi cantik dan ingin berpacaran dengan Aini,
juga sering pulang terlambat karena tidur di warnet setelah bermain game.
Selain itu penderita juga merasa takut dengan orang-orang disekitarnya dan
Penderita adalah anak pertama dari dua bersaudara, sejak kecil penderita
tetangganya karena kedua orang tuanya sedang bekerja. Awalnya penderita adalah
orang yang aktif dan masuk dalam ranking 10 besar sampai penderita menginjak
kelas 6 SD. Sejak kelas 6 SD ini mulai muncul gejala-gejala kepribadian skizoid
dari penderita.
Setelah lulus SD, penderita melanjutkan di pondok hanya sampai kelas 1 SMP.
Saat di pondok, penderita mengalami trauma karena ada teman sesama jenis yang
25
melakukan pelecehan seksual kepada penderita. Lalu penderita melanjutkan ke
SMP negeri dan melanjutkan ke SMK. Lulus dari SMK, penderita tidak ingin
dan daya tahan terhadap stress. Keluarga dari penderita, yaitu kakak laki-laki dari
ayahnya (paman) ada yang pernah mengalami gejala-gejala yang sama dengan
penderita pada saat usia remaja, dan hingga sekarang paman dari penderita itu
2. Sumber daya penyesuaian individu kurang dalam hal daya tahan penderita
terhadap stress.
Berdasarkan teori Dr. Hans Selye, apabila dilihat dari fase terjadinya stres pada
dimulai dari:
penderita.
marah dan bila marah bisa mengamuk, dan juga menimbulkan pola-pola
neurotik seperti afek curiga, mood amarah, dan aspek sosial menurun.
26
Penyesuaian diri yang gagal dan tidak sesuai, serta berlebihan. Bila terus
7. PROGNOSIS
a. Kepribadian premorbid
b. Onset usia
c. Onset pengobatan
d. Jenis
e. Onset timbul
Kronis Jelek
f. Faktor Pencetus
Trauma Jelek
27
g. Faktor Keturunan
Kesimpulan : Malam
8. PENATALAKSANAAN
8.1. SOMATOTERAPI
Kontraindikasi : Keadaan koma atau depresi SSP akibat obat, diskrasia darah,
Efek samping : Mengantuk, pusing, reaksi kulit, mulut kering, penglihatan kabur,
amenore, laktasi, otot lemas, gejala ekstrapiramidal pada pemakaian dosis tinggi,
diskrasia darah.
28
yang memiliki efek sedasi dan otonomik. Disamping itu, trifluoroperazine adalah
neuroleptik klasik.
ke 2. Dosis dpt ditingkatkan scr perlahan dari 25-50 mg sampai 300 mg/hr dlm
wkt 2-3 minggu. Selanjutnya dosis dpt ditingkatkan s/d 50-100 mg tiap ½ minggu.
memblokade dopamine dan serotonin sehingga efektif untuk gejala positif dan
negatif.
tulang, epilepsi tak terkontrol, psikosis alkoholik & toksik lainnya, intoksikasi
obat, kondisi koma, kolaps pd sirkulasi darah, depresi SSP, ggn fungsi hati &
kering, penglihatan kabur, ggn berkeringat & ggn pengaturan suhu tubuh;
miokarditis, kolaps sirkulasi, depresi pernapasan atau henti napas; mual, muntah,
29
Alasan penggunaan obat pada penderita : Cloxapine dapat mengurangi gejala
posiif dan negatif pada penderita skizofrenia. Pada Penderita M. Nafi diketahui
bahwa penderita memiliki gejala positif seperti tidak bisa tidur, terus bermain
game dan psikomotor meningkat. Penderita juga memiliki gejala negatif yaitu
Dosis : Parkinsonism Hr ke-1: 1 mg, hr ke-2: 2 mg. Diberikan 2-3 x/hr selama 3-
5 hr atau sampai tercapai dosis terapi. Paling baik diberikan bersama makanan.
Berikan sebelum makan jika timbul gejala mulut kering, atau sesudah makan jika
timbul gejala mual/air liur berlebihan. Berikan pada jam yg sama setiap hari.
memblokade dopamine dan serotonin sehingga efektif untuk gejala positif dan
negatif.
8.2 PSIKOTERAPI
30
Menguatkan daya tahan mental, mengembangkan mekanisme baru,
Mensugesti penderita bahwa setiap masalah jangan sering dipendam tetapi harus
Memotivasi penderita agar teratur meminum obat dan memiliki semangat untuk
sembuh.
Menyarankan kepada penderita agar lebih terbuka dan tidak memendam masalah
yang dihadapinya.
Memotivasi penderita untuk selalu setiap masalah atau tantangan secara positif.
8.3 SOSIOTERAPI
secara teratur.
Mengedukasi keluarga mengenai pola asuh yang benar agak penderita tidak
semakin immature.
a. Monitoring
PTM, gejala positif dan negatif dari psizofrenia, ketidak stabilan mood)
31
Keteraturan minum obat dan kepatuhan penderita selama proses pengobatan.
b. Usul
32