Oleh :
Devi putri amalia suryani, S.Ked
11180110030
Perceptor :
dr. Karyanto, Sp.Rad.
struktur usus besar. Dinding luar usus halus halus sedangkan usus besar yang seperti
kantung. usus halus membentuk lapisan kontinyu sekitarnya, sedangkan usus besar (kecuali
usus buntu) direduksi yang membentuk tiga band yang disebut taniae coli.
Membran mukosa usus halus memiliki vili yang tidak hadir dalam usus besar. Dinding
bagian dalam usus halus memiliki lipatan permanen yang disebut plicae circulares,
sementara tidak ada lipatan tersebut ditemukan di dalam dinding usus besar. patch players
(agregasi jaringan limfoid) yang hadir hanya dalam selaput lendir usus halus sedangkan
mereka tidak hadir dalam usus besar.
Usus halus terletak di antara lambung dan usus besar, sedangkan usus besar adalah bagian
terakhir dari saluran gastro-intestinal. Fungsi dasar dari usus halus untuk mencerna makanan dan
menyerap nutrisi, sedangkan usus besar adalah menyerap kembali zat-zat tertentu dari makanan
yang tidak tercerna.
Gambaran batu, baik batu lusen atau opaq. Apabila ada batu, khasnya yaitu ada filling
defek.
Pada menit ke-5, contoh penyakit yang bisa diketahui yaitu penyakit-penyakit yang ada
di ren, misalnya pyelonefritis, nefrolitiasis, hidronefrosis, massa/tumor renal, dll.
Menit ke-15-30
Penilaian ureter : kaliber,
batu
Vesica urinaria : bentuk,
dinding, batu/massa
Post Miksi :
Penilaian fungsi voiding
Pada menit ke-15 sampai 30, yang nampak yaitu SPC, kedua ureter, dan vesika urinaria. Tapi
kita fokuskan pada pencitraan ureter dan vesika urinaria. Pada ureter, yang diamati yaitu
Contoh penyakit pada menit ke 15-30 diantaranya: hidroureter, ureterolithiasis, ureteritis,
cystitis, pembesaran prostat, massa vesikolithiasis, dll.
gambar sebelah kiri adalah gambar foto BNO. Karena pada dasarnya foto BNO ini foto
abdomen, jadi kita deskripsiinnya kaya radiologi abdomen yang pernah kita pelajari dahulu.
Contoh pembacaan
ABNORMALITY OF KIDNEY
Urinary Tract Stone
Foto BNO
material (+)
Menit 5
Nefrogram kedua dextra
Ren dextra bentuk blunting,
melebar
Ren sinistra
cupping normal.
bentuk
Menit ke 15
Menit ke 30
Menit 15 s/d 30
Ureter dextra : tampak kaliber ureter 1/3 proksimal melebar, dinding licin, tak
tampak filling/additional defek
Ureter sinistra : kaliber normal, dinding licin, tak tampak filling/additional defek
VU : terisi kontras
Hidronefrosis,
pelviectasis,
Hidronefrosi
s Grade III
dengan
hidroureter
Cystitis dan
divertikel
pada VU
.
Kesannya, nyatakan:
Tampak SPC renal kiri berbentuk clubbing, kaliber ureter kiri tampak membesar,
ureter kiri tampak berkelok (kinking ureter), dinding vesika urinaria tampak irreguler
dan tidak licin, tampak additional defek pada vesika urinaria.
Diagnosis: hidronefrosis derajat 3 pada renal kiri, hidroureter, cystitis, dan
divertikulitis.
Divertikel
pada
laterosinistra VU
dinding
Batu pada VU
Sedikit bahasan mengenai divertikel.
Divertikel merupakan lekukan ke arah luar, yang awalnya berasal dari sakula yang
tidak tertangani dan akhirnya membesar. Pada gambaran radiologi, tampak adanya
additional defek pada vesika urinaria, dimana kontras yang dikemihkan tetap tidak
dapat keluar dan tetap mengisi, bentuknya bulat atau oval, dindingnya licin dan
teratur. Apabila dindingnya tidak licin dan tidak teratur, berarti ada peradangan,
namanya berubah menjadi divertikulitis.
Hiperplasia Prostat
Indentasi di bagian basal vesica urinaria.
Hal tersebut terjadi karena pembesaran prostat
mendesak vesika urinaria, sehingga tampak pada
gambaran radiologis, terdapat indentasi di bagian
vesika urinaria inferior (ditunjukkan panah).
1. BPH. Pada foto cystografi. Ada indentasi. Kesan: suspek
BPH.
2. Foto polos abdomen. Karena distribusi udara usus masih banyak. Dengan bahasa
lain, distribusi udara usus positif terdistribusi merata. Renal outline tampak.
Tampak opasitas di proyeksi vesika urinaria berbentuk oval, ukuran 3 cm.
5 menit
30 menit
15 menit
Post miksi
c. Cholelithiasis
Scoliosis
Lordosis
Spondylosis lumbal
Penyakit sendi degeneratif yang mengenai vertebra lumbal dan discus
intervertebralis, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan.
Spondylitis.
Suatu bentuk degeneratif sendi yang mengenai tulang belakang . ini
merupakan penyakit sistemik yang etiologinya tidak diketahui, terutama
mengenai orang muda dan menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan sebagai
akibat peradangan sendi-sendi dengan osifikasi dan ankilosing sendi
tulang belakang.
ungsi sebagai bantalan dan peredam kejut bila dua ruang tulangberbenturan saat
sendi digerakkan.Terbentuknya abses dan badan tulang belakang yg hancur, bisa
menyebabkan tulang belakang jadi kolaps dan miring kearah depan. Kedua hal ini
bisa menyebabkan penekanan syaraf-syaraf sekitar tulang belakang yg mengurus
tungkaibawah, sehingga gejalanya bisa kesemutan, baal-baal, bahkan bisa sampai
kelumpuhan.Badan tulang belakang yg kolaps dan miring ke depan menyebabkan
tulang belakang dapat diraba dan menonjol dibelakang dan nyeri bila tertekan,
sering sebut sebagai gibbus Bahaya yg terberat adalah kelumpuhan tungkai
bawah, karena penekanan batang syaraf di tulang belakang yg dapatdisertai
lumpuhnya syaraf yg mengurus organ yg lain, seperti saluran kencing dan anus
(saluran pembuangan).Tuberkulosis tulang adalah suatu proses peradangan yg
kronik dan destruktif yg disebabkan basil tuberkulosis ygmenyebar secara
hematogen dari fokus jauh, dan hampir selalu berasal dari paru-paru. Penyebaran
basil ini dapatterjadi pada waktu infeksi pri-mer atau pasca primer. Penyakit ini
belakang
dan
ligamen
ligamen
para
vertebral.
Apabila
diskusvertebral \is juga terinvasi oleh jaringan vaskular dan fibrosa maka akan
timbul kalsifikasi sendi- sendi dan struktur artikular .Kalsifikasi yang terjadi
pada jaringan lunak akan menjembatani satu tulang vertebra dengan vertebra
lainnya.Jaringan sinovial disekitar sendi yang terserang akan meradang
.Penyakit jantung juga dapat timbul bersamaan dengan penyakit ini.
Kelainan radiologis yang khas pada SA dapat dilihat pada sendi aksial,
terutama pada sendi sakroiliaka, diskovertebral, apofisial, kostovertebral, dan
gambar
Patofisiologi HNP
KLASIFIKASI
1. Hernia Lumbosacralis
Penyebab terjadinya lumbal menonjol keluar, bisanya oleh kejadian luka posisi
fleksi, tapi perbandingan yang sesungguhnya pada pasien non trauma adalah
kejadian yang berulang. Bersin, gerakan tiba-tiba, biasa dapat menyebabkan
nucleus pulposus prolaps, mendorong ujungnya/jumbainya dan melemahkan anulus
posterior. Pada kasus berat penyakit sendi, nucleus menonjol keluar sampai anulus
dan melintang sebagai potongan bebas pada canalis vertebralis. Lebih sering,
fragmen dari nucleus pulposus menonjol sampai pada celah anulus, biasanya pada
satu sisi atau lainnya (kadang-kadang ditengah), dimana mereka mengenai
menimpa sebuah serabut atau beberapa serabut syaraf.
2. Hernia Servikalis
Keluhan utama nyeri radikuler pleksus servikobrakhialis. Penggerakan kolumma
vertebralis servikal menjadi terbatas, sedang kurvatural yang normal menghilang.
Otot-otot leher spastik, kaku kuduk, refleks biseps yang menurun atau menghilang
Hernia ini melibatkan sendi antara tulang belakang dari C5 dan C6 dan diikuti C4
dan C5 atau C6 dan C7. Hernia ini menonjol keluar posterolateral mengakibatkan
tekanan pada pangkal syaraf. Hal ini menghasilkan nyeri radikal yang mana selalu
diawali gejala-gejala dan mengacu pada kerusakan kulit.
3. Hernia Thorakalis
Hernia ini jarang terjadi dan selalu berada digaris tengah hernia. Gejala-gejalannya
terdiri dari nyeri radikal pada tingkat lesi yang parastesis. Hernia dapat
menyebabkan melemahnya anggota tubuh bagian bawah, membuat kejang
paraparese kadang-kadang serangannya mendadak dengan paraparese.
Penonjolan pada sendi intervertebral thorakal masih jarang terjadi (menurut love
dan schorm 0,5 % dari semua operasi menunjukkan penonjolan sendi). Pada empat
thorakal paling bawah atau tempat yang paling sering mengalami trauma jatuh
dengan posisi tumit atau bokong adalah faktor penyebab yang paling utama.