Anda di halaman 1dari 8

STEP 1

1. red current jelly stool= feses yang bercampur dengan mukus dan darah
2.pseudoporsio= terkelupasnya epitel selindris akibat rangsangan dari luar dan digantikan dengan
epitel gepeng
3.bloating= kembung

STEP 2

1. Apa hubungan kembung dengan penyakit yang diderita pasien?


2. Kenapa terjadi intermitent abdominal pain?
3. Kenapa anak muntah dengan warna hijau kekuningan
4. Mengapa pasien tersebut terdapat penurunan pengeluaran urin?
5. Kenapa pada 2 hari yang lalu pasien tidak bisa BAB dan kentut?
6. Mengapa pada rectal toucher ditemukan pseudoportio dan darah pada tangan?
7. Mengapa terjadi peningkatan distensi, peningkatan gerak usus dan suara terdengar seperti
metalic sound?
8. Apa saja klasifikasi pada penyakit di skenario?
9. Kenapa ditemukan gambaran seperti sosis di regio kanan atas?
10. Apa diagnosis dan dd?
11. Apa etiologi dari skenario?
12. Apa tatalaksana?
13. Apa patofisiologi?
14. Apa pf dan pp pada skenario?

STEP 3

1. Apa anatomi, histologi, fisiologi usus?


Anatomi:
Duoednum intestinum tenue yg pertama menghubungkan lambung dgn jejunum
mempunyai omentum minus dan majus mempunyai 3 bagian bagian pertama ada plica
sircularis, vaskularisasi a. Mesentrica superior vena sblh superior lgsg berhubungan dgn
v.Cava mesenterica superior dan inferior dgn v. Pancreotica duodenal
Jejunum: menempati bagian atas cavitas abdominis diameter lebih besar vaskularisasi sedikit
arcade 1-2 setingkat vasa recta panjang, warna pucat, limfosit soliter
Ileum: diameter kecil, dinding tipis, vaskularisasi banyak, arcade 3-5 bertingkat, warna gelap,
limfosit plak payeri
Histologi
Duodenum: khas nya glandula burner, sel goblet sedikit, epitel kolumer simpleks
Jejunum: plica sircular kerckring, sel goblet sedikit
Ileum: plak payeri, sel goblet banyak

Jawab :

2. Apa hubungan kembung dengan penyakit yang diderita pasien?

3. Kenapa terjadi intermitent abdominal pain dan BAB red current jelly?
Karena terdpat bakteri e.colli kemudian merusak dinding ususnya (finandi)
Nyeri karena inflamasi karena ada bakteri menyebabkan mortilitas pada usus tersebut bisa
juga karena spasme otot(azza)

Jawab :

Patogenesis dari intususepsi diyakini akibat sekunder dari ketidakseimbangan pada dorongan
longitudinal sepanjang dinding intestinal. Ketidakseimbangan ini dapat disebabkan oleh adanya massa
yang bertindak sebagai “lead point” atau oleh pola yang tidak teratur dari peristalsis (contohnya, ileus
pasca operasi). Gangguan elektrolit berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan yang dapat
mengakibatkan motilitas intestinal yang abnormal, dan mengarah pada terjadinya invaginasi.
Beberapa penelitian terbaru pada binatang menunjukkan pelepasan nitrit oksida pada usus, suatu
neurotransmitter penghambat, menyebabkan relaksasi dari katub ileocaecal dan mempredisposisi
intususepsi ileocaecal. Penelitian lain telah mendemonstrasikan bahwa penggunaan dari beberapa
antibiotik tertentu dapat menyebabkan hiperplasia limfoid ileal dan dismotilitas intestinal dengan
intususepsi.
Sebagai hasil dari ketidakseimbangan, area dari dinding usus terinvaginasi ke dalam lumen. Proses ini
terus berjalan, dengan diikuti area proximal dari intestinal, dan mengakibatkan intususeptum
berproses sepanjang lumen dari intususipiens. Apabila terjadi obstruksi sistem limfatik dan vena
mesenterial, akibat penyakit berjalan progresif dimana ileum dan mesenterium masuk ke dalam
caecum dan colon, akan dijumpai mukosa intussusseptum menjadi oedem dan kaku. Mengakibatkan
obstruksi yang pada akhirnya akan dijumpai keadaan strangulasi dan perforasi usus .
Pembuluh darah mesenterium dari bagian yang terjepit mengakibatkan gangguan venous return
sehingga terjadi kongesti, oedem, hiperfungsi goblet sel serta laserasi mukosa usus. Hal inilah yang
mendasari terjadinya salah satu manifestasi klinis intususepsi yaitu BAB darah lendir yang disebut
juga red currant jelly stool.
4. Kenapa anak muntah makanan dengan warna hijau kekuningan?
Terjadi obstruksi di saluran empedu kemudian trjdi aliran balik dari empedu ke hepar lalu
terjadi proses peradangan diantara hepatobiliar slanjutnya terjadi pengeluaran enzim” SGOT
dan SGPT lalu terjadi peningkatan SGOT dan SGPT ini bersfat iritatif di saluran cerna lalu
merngasang n. Vagus lalu menekan rangsangan sistem saraf simpatis sehingga terjadi
penurunan peristaltik sistem akumulasi gas usus percernaan bisa di usus/lambung lalu
makanan tertahan di lambung dgn terasa penuh lalu peningkatan rasa mual kemuda ada
pengaktifan pusat muntah lalu tjd pengaktifan saraf di daerah muka dan kerongkongan lalu
MUNTAH

5. Mengapa pasien tersebut terdapat penurunan pengeluaran urin?


Karena danya obstruksi usus tjd distensi cairan dan elektrolit dlm lumen usus bsa
merangsang ekresi cairan aktif dlm lumen usus nah sbgan masuk ke usus yg dpt
mengakibatkan edema usus kemudian vol plasma berkurang pada distensi yg berlebihan
akibatnya akan berkurang vol cairan pada pemb darah akibatnya aktivitas ginjal akan
menurn sehingga proses diuresis menurun dan urin yg keluar sedikit
Distensi cairan=penumpukan cairan

6. Kenapa pada 2 hari yang lalu pasien tidak bisa BAB dan kentut?
Karena adanya over stimulasi saraf simpatis bisa juga inhibisi sistem parasimpatisnya lalu
reabsorbsi air di colon adekuat lalu sisa makanan di rectum kurang kemudian ini semua bisa
trjdi karena konsumsi obat dan kurang gerak

7. Mengapa pada rectal toucher ditemukan pseudoportio dan darah pada tangan?
Darah adanya infeksi bakteri sehingga menyebabkan sepsis kemudian vaskular di daerah
anus pecah maka saat RT tangan terdapat darah
Pseudoportio merupakan tanda intususepsi(adanya inveksi virus) saat ususnya
menebalakan menekan arterisehingga arteri pecah->memicu perdarahan
8. Mengapa terjadi peningkatan distensi, peningkatan gerak usus dan suara terdengar seperti
metalic sound dan hipertimpani?
Ileus ada 2
Hipertimpani karena ada penyumbatan di lumen usus kemudia trdp akumulasi cairan gas
dan zat” makan di proksimal obstruksi lalu distensi usus di proksimal obstruksi kemudian
menghalangi aliran darah dan menghentikan proses absorbsi yg normal lalu usus mensekresi
air, natrium, kalium menuju peritonium lalu terjadi dustensi di
abdomenkembunghipertimpani

9. Kenapa ditemukan gambaran seperti sosis di regio kanan atas dan apa hubungan dengan
pasien?
Bagian proksimal usus masuk ke bagian distal ususmenghalangi aliranAkumulasi cairan
di bagian tersebut sosis

10. Apa hubungan antara umur dengan riwayat diare dan gejala lainnya?

11. Apa patofisiologi?

12. Apa pf dan pp pada skenario dan gold standarnya?


PP
-pemeriksaan radiolog
-USG
-CT Scan
PF
-rectal toucher
-palpasi

Jawab :
Pemeriksaan Penunjang

1 Pemeriksaan Laboratorium(13,16)

Meskipun hasil laboratorium tidak spesifik untuk menegakkan diagnosis intususepsi, sebagai proses
dari progresivitas, akan didapatkan abnormalitas elektrolit yang berhubungan dengan dehidrasi,
anemia dan atau peningkatan jumlah leukosit (leukositosis >10.000/mm3).

2 Pemeriksaan Radiologi

Foto polos abdomen


Didapatkan distribusi udara di dalam usus tidak merata, usus terdesak ke kiri atas, bila telah lanjut
terlihat tanda-tanda obstruksi usus dengan gambaran “air fluid level”. Dapat terlihat “free air” bila

terjadi perforasi. Literatur lain menyebutkan bahwa foto polos

hanya memiliki akurasi diagnostik 45% untuk menegakkan diagnosis intususepsi sehingga
penggunaannya tidak diindikasikan jika ada fasilitas USG.Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Hooker et al tahun 2008 dalam Radiographic Evaluation of Intussusception, tampilan foto polos
abdomen dengan posisi left side down decubitus meningkatkan kemampuan untuk diagnosis atau

menyingkirkan intususepsi(17).

3 Barium enema
Dikerjakan untuk tujuan diagnosis dan terapi, untuk diagnosis dikerjakan bila gejala-gejala klinik
meragukan. Pada barium enema akan tampak gambaran cupping, coiled spring appearance(13).

4 Ultrasonografi Abdomen
Intususepsi biasanya ditemukan di sisi kanan abdomen(7).Pada tampilan transversal USG,
tampak konfigurasi usus berbentuk ‘target’ atau ‘donat’ yang terdiri dari dua cincin
echogenisitas rendah yang dipisahkan oleh cincin hiperekoik, tidak ada gerakan pada donat
tersebut dan ketebalan tepi lebih dari 0,6 cm. Ketebalan tepi luar lebih dari 1,6 cm
menunjukkan perlunya intervensi pembedahan. Pada tampilan logitudinal tampak
pseudokidney sign yang timbul sebagai tumpukan lapisan hipoekoik dan hiperekoik (2,3,4,6).
Pemeriksaan USG selain sebagai diagnostik, juga dapat digunakan untuk membantu
mendiferensiasikan tipe dari intususepsi. Park et al (2007) melaporkan bahwa intususepsi
transien dari usus kecil lebih sering terlokalisir pada kuadran kanan bawah atau region
periumbilikal, memiliki diameter anteroposterior yang lebih kecil (1,38 cm vs 2,53 cm),
memiliki garis luar yang lebih tipis (0,26 cm vs 0,53 cm), dan tidak memiliki nodus limfatikus,
dimana berbanding terbalik dengan intususepsi ileocolic(2).Sebuah studi oleh Munden et al
(2007) mendukung penemuan ini, dengan diameter anteroposterior rata-rata adalah 1,5 cm
pada intususepsi ileoileal dan 3,7 cm pada intususepsi ileocolic dan panjang rata-ratanya
berkisar 2,5 cm dan 8,2 cm secara respektif(2).
5. CT Scan
Intususepsi yang digambarkan pada CT scan merupakan gambaran klasik seperti pada USG
yaitu target sign. Intususepsi temporer dari usus halus dapat terlihat pada CT maupun USG,
dimana sebagian besar kasus ini secara klinis tidak signifikan(2).

6. Apa diagnosis dan dd?


Diagnosis: ileus
Dd= volvulus usus, gastroenteritis hemoragika dan vertikulum, enterocolicis

Jawab :

Gejala klinis yang menonjol dari intususepsi adalah suatu trias gejala yang terdiri dari :
1. Nyeri perut yang datangnya secara tiba-tiba, nyeri bersifat hilang timbul. Nyeri
menghilang selama 10-20 menit, kemudian timbul lagi serangan baru.
2. Teraba massa tumor di perut bentuk curved sausage pada bagian kanan atas, kanan
bawah, atas tengah, kiri bawah atau kiri atas.
3. Buang air besar campur darah dan lendir yang disebut red currant jelly stool.

Mengingat intususepsi sering terjadi pada anak berumur di bawah satu tahun,
sedangkan penyakit disentri umumnya terjadi pada anak-anak yang mulai berjalan dan
mulai bermain sendiri maka apabila ada pasien datang berumur di bawah satu tahun,
sakit perut yang bersifat kolik sehingga anak menjadi rewel sepanjang hari/malam,
ada muntah, buang air besar campur darah dan lendir maka pikirkanlah kemungkinan
intususepsi

The Brighton Collaboration Intussuseption Working Group mendirikan sebuah diagnosis


klinis menggunakan campuran dari kriteria minor dan mayor.
1. Kriteria Mayor
1. Adanya bukti dari obstruksi usus berupa adanya riwayat muntah hijau, diikuti
dengan distensi abdomen dan bising usus yang abnormal atau tidak ada sama
sekali.
2. Adanya gambaran dari invaginasi usus, dimana setidaknya tercakup hal-hal
berikut ini: massa abdomen, massa rectum atau prolaps rectum, terlihat pada
gambaran foto abdomen, USG maupun CT Scan.
3. Bukti adanya gangguan vaskularisasi usus dengan manifestasi perdarahan rectum
atau gambaran feses “red currant jelly” pada pemeriksaan “Rectal Toucher“.

2. Kriteria Minor
1. Bayi laki-laki kurang dari 1 tahun
2. Nyeri abdomen
3. Muntah
4. Lethargy
5. Pucat
6. Syok hipovolemi
7. Foto abdomen yang menunjukkan abnormalitas tidak spesifik.

7. Apa etiologi dari skenario?


8. Apa saja klasifikasi pada penyakit di skenario?
9. Apa tatalaksana dari skenario?
10. Apa komplikasi dari skenario?

STEP 7

Anda mungkin juga menyukai