Anda di halaman 1dari 21

PRESENTASI KASUS Almas Nur Prawoto

20120310077
IDENTITAS PASIEN
Nama :S
Usia : 39 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri perut kanan bawah
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang perempuan berusia 39 tahun diantar ke rumah sakit
karena mengeluh nyeri perut kanan bawah sejak sekitar 1 tahun
yang lalu. Nyeri yang dirasakan hilang timbul didaerah illiaca
dekstra. Nyeri semakin lama semakin parah dan selalu menetap di
posisi yang sama. Pasien tidak mengalami demam, mual ataupun
muntah. Pasien tidak ada gangguan BAB atau BAK, namun
frekuensi BAK meningkat sejak beberapa bulan yang lalu. Pasien
mengaku punya kebiasaan minum air putih yang kurang dan sering
menahan BAK.
ANAMNESIS
Riwayat penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat maag dan sudah diobati dengan
Omeprazole. Dalam waktu 1 tahun pasien pernah mengalami
infeksi saluran kemih 2 kali. Hipertensi (-), asam urat (-), kolesterol
(-).
Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah pasien pernah mengalami gangguan batu ginjal.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : compos mentis, tampak lemah
Abdomen
Supel, McBurney sign (+)
Ekstremitas :
Hangat (+), edem (-)
Dilakukan pemeriksaan
USG dengan diagnosis
USG ABDOMEN UPPER suspek appendicitis
akut.
LOWER
Hepar :
Echostruktur normal, tak
tampak massa, Morrison
pouch (-)

Gall Bladder : Dinding


licin, lumen sonoluscen,
tak tampak
batu/massa/sludge

Pancreas :
Echostruktur normal, tak
tampak massa
USG ABDOMEN
UPPER LOWER
USG ABDOMEN
UPPER LOWER

VU : Terisi cairan optimal, dinding licin,


tak tampak massa/batu

Uterus : echostruktur normal, tak


tampak massa

Pada explorasi di daerah hipogastrika,


appendix tak tervisualisasi
USG ABDOMEN
UPPER LOWER
Lien : Echostruktur normal, tak tampak massa

REN DEXTRA ET SINISTRA:


Echostruktur normal, SPC ren dextra tampak
agak melebar, tak tampak massa/batu

Kesan:
Pelviectasis ringan ren dextra, kemungkinan
e.c. ureterolithiasis dextra belum dapat
disingkirkan
Tak tampak kelainan pada organ-organ yang
lain
Appendix tak tervisualisasi
DISKUSI
Lokasi Iliaka dekstra, abdomen kuadran kanan
bawah
Karakteristik nyeri hilang timbul, progresif
selama 1 tahun

Gejala yang menyertai mual (-), muntah (-),


demam (-)
Gangguan BAB (-)
peningkatan frekuensi BAK (+)
Pasien mengalami ISK dua kali dalam waktu 1
tahun
ALGORITHM
OF RIGHT
LOWER
QUADRANT
PAIN
APPENDIX TAK
TERVISUALISASI
Appendix yang tak tervisualisasi dapat
disebabkan oleh variasi anatomis.
Appendix merupakan organ sempit,
berbentuk tabung yang mempunyai otot
dan mengandung banyak jaringan limfoid.
Panjang apendiks bervariasi dari 8-13 cm.
Dasarnya melekat pada permukaan
sekum. Sekum merupakan bagian dari
usus besar yang terletak di perbatasan
ileum dan usus besar.
ULTRASONOGRAFY AND
APPENDICITIS
Pemeriksaan radiologi yang sekarang dianggap mempunyai akurasi
tinggi, bersifat non invasif, relatif murah, tidak mempunyai efek
radiasi, aman terutama pada anak-anak dan wanita hamil untuk
diagnosis appendisitis adalah pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Namun kenyataannya pemeriksaan USG mempunyai beberapa
kekurangan karena nilai diagnostiknya sangat dipengaruhi oleh
pemeriksa maupun kondisi pasien. Beberapa hal yang
mempengaruhi nilai diagnostik USG diantaranya:
keterampilan pemeriksa
sulit dilakukan pada pasien dengan abdominal pain yang luas karena kesakitan
bila transducer diletakkan pada permukaan abdomen
letak/posisi appendix yang bervariasi pada setiap orang
pada pasien obese.
VARIASI ANATOMI APPENDIX:
Jika appendiks terletak di retrosekal maka sangat sulit
bagi operator untuk mengambil gambaran appendix.
PELVIECSTASIS
Pada pasien ini juga
tampak pelviecstasis
ringan pada ren dextra.
Pelviecstasis merupakan
pelebaran calyx dan
pelvis ginjal. USG dapat
memberikan keterangan
tentang ukuran, bentuk,
letak, dan struktur
anatomi dalam ginjal.
Ukuran ginjal normal
berkisar antara:
ginjal kanan : 8 14 cm
ginjal kiri : 7 12 cm
USG GINJAL
Piramis medula berisi lebih
banyak cairan daripada
korteks sehingga terlihat lebih
hipoekoik, berbentuk segitiga,
dengan basis di korteks dan
apeksnya di sinus.
Eko sinus ginjal juga dikenal
sebagai central pelvicaliceal
echo complex, terlihat
sebagai daerah hiperekoik di
bagian tengah ginjal. Hal ini
disebabkan karena di sekitar
pelvis, infundibulum, dan
kalises sebagian besar terdiri
dari lemak.
Hidronefrosis adalah dilatasi pelviks

HIDRONEFROSIS
dan kaliks ginjal pada salah satu
atau kedua ginjal akibat adanya
obstruksi.
Hidronefrosis adalah dilatasi pelvis
renalis dan calyces dan dapat
disertai pelebaran ureter.

Kesan:
Pelviectasis ringan ren dextra, kemungkinan e.c.
ureterolithiasis dextra belum dapat disingkirkan
ETIOLOGI HIDRONEFROSIS
1. Obstruksi
Urolithiasis, tumor pelvis renalis atau kelainan katup kongenital pada ureter.
Kelainan pada dinding saluran air kemih misalnya hipertrofi otot dinding
setempat, striktur ureter atau urethra.
Sebab luar saluran kemih seperti hiperplasia atau karsinoma prostat, fibrosis
retroperitoneal, dsb.

2. Kehamilan
3. Kelainan kongenital pada leher kandung kemih dan uretra
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya hidronefrosis dan hidroureter
diawali dengan adanya hambatan aliran urin secara
anatomik ataupun fisiologik.
Hambatan ini dapat terjadi dimana saja sepanjang ginjal
samapai meatus uretra. Peningkatan tekanan ureter
menyebabkan perubahan dalam filtrasi glomerulus (GFR),
fungsi tubulus dan aliran darah ginjal.
GFR menurun dalam beberapa jam setelah terjadinya
hambatan. Kondisi ini dapat bertahan selama beberapa
minggu. Fungsi tubulus juga terganggu.
Hambatan aliran yang singkat menyebabkan kelainan
yang reversibel sedangkan sumbatan kronis
menyebabkan atrofi tubulus dan hilangnya nefron secara
permanen. Dalam duktus kolektivus, dilatasi dibatasi oleh
parenkim ginjal. Namun komponen diluar ginjal dapat
berdilatasi maksimal.
PATOFISIOLOGI

GFR = Kf[(Pc-Pb)-(c)]
GFR = Glomerular Filtration Rate
(ml/min). Equivalent of Jvin
Starling Forces
Kf= Permeability Constant of glomerular
capillaries
Pc= Glomerular Capillary Hydrostatic
Pressure
GRADING
HIDRONEFROSI
S

derajat 3. Dilatasi derajat 4. Dilatasi


derajat 1. Dilatasi derajat 2. pelvis renalis, kaliks
pelvis renalis, kaliks
pelvis renalis tanpa
Dilatasi pelvis mayor dan kaliks mayor dan kaliks
dilatasi kaliks. Kaliks
berbentuk blunting, renalis dan minor. Tanpa minor. Serta adanya
alias tumpul. kaliks mayor. adanya penipisan penipisan korteks
Kaliks berbentuk korteks. Kaliks Calices berbentuk

Anda mungkin juga menyukai