Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

HIDRONEFROSIS

Febr
Febria
iant
nto
o Eliv
Elivas
as Haba
Haba Bung
Bunga,
a,S.
S. Ked
Ked
1308012025

Pembimbing
Dr. Elsy
Elsye
e R. F Thene
Thene,, Sp.Rad
Sp.Rad
Pendahuluan
 Hidronefrosis
Hidronefrosis adalah pembengkakan ginjal
pembengkakan ginjal yang
 yang terjadi
sebagai akibat akumulasi urin
akumulasi urin di
 di saluran
 saluran kemih bagian
kemih bagian atas.

 Hal ini biasanya disebabkan karena adanya penyumbatan


penyumbatan di
suatu tempat di sepanjang saluran kemih.

  Kasus hidronefrosis semakin sering didapati. Di Amerika


Serikat, insidensinya mencapai 3,1 %, 2,9 % pada wanita
dan 3,3 % pada pria.

  Penyebabnya dapat bermacam-macam dimana obstruksi


merupakan penyebab yang tersering.
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi Sistem Kemih
 Teori Etiologi Hidronefrosis
Stenosis Ureteropelvic Junction
Kongenital Refluks Vesiko-Ureter
Duplikasi Ureter
Ureterokel
Stenosis Vesicoureter Junction
Kista Ginjal

Benda Asing
Tumor
Didapat Peradangan
Neurogenik 
Kehamilan Normal.
Gambaran radiologis dari hidronefrosis terbagi
berdasarkan gradenya. Ada 4 grade hidronefrosis,
antara lain :
 Hidronefrosis Derajat 1. Dilatasi pelvis renalis tanpa
dilatasi kaliks. Kaliks berbentuk blunting  alias tumpul.
 Hidronefrosis Derajat 2. Dilatasi pelvis renalis dan kaliks
mayor. Kaliks berbentuk flattening  alias mendatar.
 Hidronefrosis Derajat 3. Dilatasi pelvis renalis, kaliks
mayor dan kaliks minor. Tanpa adanya penipisan korteks.
Kaliks berbentuk clubbing  alias menonjol.
 Hidronefrosis Derajat 4.  Dilatasi pelvis renalis, kaliks
mayor dan kaliks minor. Serta adanya penipisan korteks
calices berbentuk ballooning  alias menggembung.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan USG tampak adanya hidronefrosis,
pelebaran sistem kalises, serta penipisan parenkim ginjal.
Sedangkan pemeriksaan IVP pada Obstruksi UPJ
menunjukkan adanya pelebaran pelvis renalis dan sistem
kalises ginjal yang berhenti pada pieloureter dan seringkali
bayangan pielum tak terlihat dengan jelas sehingga perlu
pembuatan foto tunda (delayed photo).
 TATALAKSANA
Tujuannya adalah untuk mengaktivasi dan
memperbaiki penyebab dari hidronefrosis (obstruksi,
infeksi) dan untuk mempertahankan dan melindungi
fungsi ginjal.Untuk mengurangi obstruksi urin akan
dialihkan melalui tindakan nefrostomi atau tipe disertasi
lainnya. Infeksi ditangani dengan agen anti mikrobial
karena sisa urin dalam kaliks akan menyebabkan infeksi
dan pielonefritis. Pasien disiapkan untuk pembedahan
mengangkat lesi obstrukstif (batu, tumor, obstruksi
ureter). Jika salah satu fungsi ginjal rusak parah dan
hancur maka nefrektomi (pengangkatan ginjal) dapat
dilakukan.
Penatalaksanaan hidronefrosis bergantung pada
penyebab dari hidronefrosis itu sendiri seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya. Tatalaksana bedah untuk stenosis
UPJ, yaitu pielopati yang dapat dikerjakan secara perkutan
atau secara terbuka dengan melakukan pileoplasty
(operasi rekonstruksi pada pelvis ginjal) secara Anderson
Hynes. Sebelum tindakan operasi terbuka mungkin perlu
dilakukan nefrostomi secara perkutan untuk memberi
kesempatan pada ginjal memulihkan fungsinya. Jika fungsi
ginjal sangat jelek dan ginjal lain masih baik, perlu
dipertimbangkan nefrektomi.
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. IT
 Umur : 9 Tahun
 Jenis kelamin : Laki-Laki
 Alamat :Tabun
 Agama :Kristen
 No. MR : 493806
 Tgl Periksa :9 Juli 2018
II.   Anamnesis

  Pasien mengeluh nyeri perut dan sulit berkemih. Pasien


mengeluhkan nyeri perut dan sulit berkemih yang .sudah
dirasakan kurang lebih 1 minggu SMRS (27 juni 2018),
sebelumnya penderita mengeluhkan demam dan
merasakan nyeri saat berkemih kemudian pasien
merasakan nyeri perut yang hilang timbul pasien juga
sempat menderita diare dan sudah teratasi
  Riwayat penyakit Dahulu
 Pasien pernah dirawat karena diare dan infeksi saluran
kemih
 Riwayat penyakit dahulu
Infeksi saluran kencing (+), demam (+)
 Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga dengan penyakit seperti ini
   Riwayat pengobatan
Pasien pernah mengonsumsi obat paracetamol untuk
menghilangkan gejala demam yang diderita pasien.
III. Pemeriksaan Fisik 

 Keadaan Umum : Baik 


 Kesadaran : Compos mentis (GCS E4V5M6).
  Vital Sign
 TD : 90/70 mmHg
 HR : 80 x/menit
 RR : 18 x/menit
 Suhu : 36,9oC
Status Generalis
   Kepala

Bentuk : Normochepal
Rambut : pendek, warna hitam, tidak mudah
dicabut.
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik 
Hidung : tidak ada sekret/bau/perdarahan,tidak ada
nafas cuping hidung
Telinga : tidak ada sekret/bau/perdarahan
Mulut : bibir tidak sianosis, tidak ada pigmentasi,
mukosa tidak pucat, tidak ada perdarahan
gusi
   Leher
KGB : tidak ada pembesaran
Tiroid : tidak ada pembesaran
Thoraks
  Cor
 I :ictus cordis tidak tampak 
 P : ictus cordis teraba di ICS IV MCLS
 P : batas jantung masih dalam batas normal
 A : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
  Pulmo
 I : Simetris, tidak ada retraksi
 P : Fremitus raba normal
 P : Sonor
 A : Vesikuler +/+, Ronkhi:-/- Wheezing : -/-
Abdomen:
 I : tampak luka jahitam di abdomen regio
hipogastric
 A : Bising usus (+) normal
 P : tidak adanya nyeri tekan pada daerah suprapubik 
 P : perkusi perut timpani dan pada hepar
perkusinya pekak.
Ekstremitas:
 Akral hangat + + Oedem - -
+ + - -
  CRT <2 detik
   CVA +/+
Foto polos abdomen
Foto IVP 5 menit
Foto IVP 15 menit
Foto IVP 30 menit
Foto IVP Post Miksi
  Kesan :
 Tidak tampak batu terjadi penyempitan ureter dextra
setinggi sacral 1 dengan obstruksi ringan
  Kesimpulan :
 Penyempitan ureter dextra distal dengan
hidronefrosis ringan

 Diagnosis Kerja
Hidronefrosis
DISKUSI KASUS
 Hidronefrosis mengacu pada pelebaran pelvis dan
kaliks ginjal, disertai atrofi ginjal dan atrofi parenkim,
akibat obstruksi aliran keluar urine.
 Hidronefrosis bukan merupakan suatu penyakit, namun
merupakan suatu terminologi yang menjelaskan tentang
adanya suatu penyakit yang bisa menyebabkan pelebaran
ginjal.
 Hidronefrosis bisa terjadi unilateral maupun bilateral.
Hidronefrosis unilateral disebabkan karena kelainan di
atas vesika urinaria dan hidronefrosis bilateral diakibatkan
oleh kelainan pada vesika urinaria dan organ di bawahnya.
 Hidronefrosis disebabkan adanya obstruksi.
Obstruksi dapat terjadi mendadak atau perlahan, dan
dapat terletak di semua tingkat saluran kemih, dari uretra
sampai pelvis ginjal.
 Pemeriksaan penunjang pada pemeriksaan USG
tampak adanya hidronefrosis, pelebaran sistem kalises,
serta penipisan parenkim ginjal.
 pemeriksaan IVP pada Obstruksi UPJ menunjukkan adanya
pelebaran pelvis renalis dan sistem kalises ginjal yang
berhenti pada pieloureter dan seringkali bayangan pielum
tak terlihat dengan jelas sehingga perlu pembuatan foto
tunda (delayed photo).
 Gambaran radiologis dari hidronefrosis terbagi
berdasarkan gradenya. Ada 4 grade hidronefrosis, antara
lain : Hidronefrosis Derajat 1, Hidronefrosis Derajat 2,
Hidronefrosis Derajat 3, dan Hidronefrosis Derajat 4.
  Pada pasien ini awalnya sudah dilakukan USG namun saat
pengumpulan data penulis tidak mendapatkan hasil bacaan
dari USG sehingga perjalanan penyakit pada pasien ini
masih diragukan.
 Pada pemeriksaan BNO-IVP pada pasien ini didapatkan
gambaran foto polos abdomen dengan kesan normal
dimana kontur ginjal dapat terlihat dan meotong di psoas
linei  serta tidak tertutup oleh bayangan usus sehingga
dapat dilakukan pemeriksaan pyelography.
 Pada pemeriksaan dengan kontras pada 5 menit pertama
dapat terlihat di ginjal kiri pasien sudah terisi media
kontras dan terlihat dilatasi dari system pelviocalices dan
pada ginjal kanan belum terisi media kontras.
 Pada menit ke 15 didapatkan gambaran media kontras
yang sudah terisi di ureter kiri dan vesika urinaria pasien
sedangkan pada ginjal kanan baru terisi media kontras
dan terdapat dilatasi pada system pelviocalices ginjal kanan.
 Pada foto menit ke 30 didapatkan kontras sudah terisi
penuh di vesika urinaria namun pada ureter kanan belum
terisi oleh media kontras. Pada foto post miksi  didapatkan
dilates dari ureter kanan dan terdapat kinking pada ureter
kanan setinggi lumbal 3.
 Dari hasil pemeriksaan BNO-IVP dan gejala klinis dari pasien
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hidronefrosis yang
terjadi pada pasien ini disebabkan oleh refluks vesiko ureter
dimana pasien pernah mengalami episode ISK.

 dari gambaran BNO-IVP didapatkan pelvis renalis mengalami


dilatasi dan ureter berkelok-kelok namun untuk menentukan
grade dari refluks ini harus dilakukan pemeriksaan voiding
cystourethrography  (VCUG) pada saat fase miksi. Derajat refluks
ditentukan berdasarkan atas penemuan adanya gambaran
pengisian urine secara retrograde dan dilatasi sistem saluran
kemih sebelah atas.

KESIMPULAN
Telah dilaporkan kasus, seorang anak laki-laki dengan
keluhan utama Penderita mengeluh nyeri perut dan sulit
berkemih. Pasien mengeluh nyeri perut dan sulit berkemih.
Pasien mengeluhkan nyeri perut dan sulit berkemih yang
.sudah dirasakan kurang lebih 1 minggu SMRS (27 juni
2018),
 sebelumnya penderita mengeluhkan demam dan
merasakan nyeri saat berkemih kemudian pasien
merasakan nyeri perut yang hilang timbul pasien juga
sempat menderita diare dan sudah teratasi Dari hasil
pemeriksaan BNO-IVP, didapatkan bahwa ginjal Tidak 
tampak batu dan terjadi penyempitan ureter dextra
setinggi sacral 1 dengan obstruksi ringan dengan
kesimpulan Penyempitan ureter dextra distal dengan
hidronefrosis ringan.

Anda mungkin juga menyukai