Analisis Sistem Peti Kemas Sby
Analisis Sistem Peti Kemas Sby
TESIS
Disusun oleh :
Supriyono
NIM L4A006143
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS KINERJA TERMINAL PETIKEMAS DI
PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA
(Studi Kasus Di PT.Terminal Petikemas Surabaya)
Disusun oleh :
Supriyono
NIM L4A006143
Dipertahankan di Depan Tim Penguji pada Tanggal :
1 Pebruari 2010
Tesis ini diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
Memperoleh gelar Magister Teknik Sipil
TIM PENGUJI :
1. Ir. Bambang Pudjianto, MT
(Ketua)
..
..
(Anggota 1)
..
..
Abstraksi
Terminal Petikemas merupakan mata rantai penting dalam sistem
transportasi barang lewat laut. Peningkatan jumlah barang yang diperdagangkan
pada tahun terakhir ini, membutuhkan peran Terminal Petikemas yang semakin
tinggi dengan kinerja lebih baik sehingga mampu menjamin kelancaran
transportasi barang. Kinerja terminal petikemas adalah indikator yang dibutuhkan
untuk menilai kelancaran operasional terminal petikemas dalam melayani
kegiatan transportasi barang dan pengembangannya kedepan.
Analisa kinerja operasional Terminal Petikemas akan berdampak pada upaya
peningkatan pelayanan saat ini dan masa mendatang. Untuk itu diperlukan sebuah
studi untuk mempelajari kinerja operasional pelabuhan/terminal petikemas
terutama PT Terminal Petikemas Surabaya, sebagai objek penelitian.
Kinerja terminal petikemas sebagai sebuah sistem dengan banyak variabel
yang mempengaruhinya, dapat dianalisi menggunakan teori antrian dan penerapan
model skenario. Hasil analisa data selama kegiatan penelitian dengan jalan survey
lapangan tahun 2009, diproleh kinerja TPS antara lain BOR (kinerja dermaga)
53,77% dan BTP (jumlah petikemas yang lewat dermaga) 1,61 box/meter panjang
dermaga, YOR (kinerja lapangan penumpukan) untuk ekspor 23,91 % dan impor
55,12%.
Penerapan analisi Model skenario terhadap, perubahan panjang dermaga,
menekan waktu tidak beroperasi di dermaga (not operating time) menunjukan
perubahan kinerja terminal petikemas antara lain : Skenario model A,
penambahan panjang dermaga 500 m dapat mengurangi kepadatan di dermaga
ditandai dengan kinerja: BOR 43,02 %, BTP 1.29 box/m, dan YOR 51,96%,
Senario model B, Waktu kapal tidak beroperasi dapat ditekan hingga 2 jam
sehingga berth time dari 20,98 jam menjadi 18,98 jam dengan menghilangkan
waktu istirahat antar shift dengan kinerja :BOR 48,64%, BTP 1,45 box/m, dan
YOR 43,30%. Skenario model C, menerapkan waktu pelayanan minimum untuk
seluruh alat bongkar muat petikemas menghasilkan kinerja dengan : BOR
39,72%, BTP 1,19 box/m dan YOR 18,17%.
Pelayanan Optimal Terminal Petikemas dengan 3 CC, 21 HT dan 4 RTG di
lapangan peumpukan impor dan 4 RTG di lapangan penumpukan ekspor,
selanjutnya dengan menerapkan Model Skenario sebagai alat bantu akan
memperoleh kinerja terminal petikemas lebih baik, terutama saat menghadapai
lonjakan volume petikemas yang keluar masuk PT.Terminal Petikemas Surabaya.
Keywords: : Kinerja terminal petikemas, BOR, YOR, YTP, Pelayanan Optimal
Terminal Petikemas, Model Skenario
iii
Abstracts
The Container Terminal is an important link in the transportation system
of goods by sea (seaborn trade). Increasing the volume of goods traded in the last
year, takes the role of Terminal Petikemas higher with better performance so as to
ensure smooth transportation of goods. Container terminal performance
indicators needed to assess the smooth operation of container terminal serving
the transportation activities and development of future goods.
Analysis of operational performance of Container Terminal will have an impact
on efforts to improve current services and future. It required a study to learn the
operational performance of the port / container terminal, primarily PT Terminal
Petikemas Surabaya, as the object of this research.
Container terminal performance as a system with many variables that
influence it, may in analysis using queuing theory and application of the scenarios
model. Results of data analysis for research activities by field survey method in
2009, were TPS performance include BOR (quay performance) 53,77% and BTP
(the number of containers passing through the quay) 1.39 box / meter long pier,
YOR (field performance stacking) for exports 23.91% and imports 55.12% .
Application of model scenario analysis, the changing the length of the
quay, cutting the time does not operate in the dock (not operating time) shows the
change in the performance of container terminals, among others: A model
scenario, the addition of 500 m quay length can reduce the density on the quay
marked with :BOR 43.02% BTP 1.29 box/m, and YOR 51,96%, Senario B model,
time does not operate the ship could be reduced up to 2 hours so that berth time of
20.98 hours to 18.98 hours by eliminating time off between shifts with
performance :BOR 48,64%, BTP 1,45 box/m, and YOR 43,30%. Scenario C
model, applying the minimum service time for the entire container unloading
device performance with the BOR 39, 72%, BTP 1,19 box/m and YOR 18,17%.
Optimal container terminal services with 3 CC, 21 HT and 4 RTG in the
import container yard and RTG 4 accumulation in the export container yard, then
by applying the scenario model as a tool to obtain container terminal
performance is better, especially when face the container volume spikes and out
PT.Terminal Petikemas Surabaya.
Keywords::
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.
Dalam penyusunan Tesis dengan judul ANALISIS KINERJA TERMINAL
PETIKEMAS DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA (Studi
Kasus Di PT.Terminal Petikemas Surabaya) ini, penulis mendapatkan
bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1. Dr. Ir. Suripin, M.Eng. Selaku Ketua Program Magister Teknik Sipil
Universitas Diponegoro.
2. Dr. Ir. Bambang Riyanto, DEA. Selaku Sekretaris Program Magister Teknik
Sipil Universitas Diponegoro dan sekaligus Tim Penguji yang telah memberi
masukan dan saran demi penyempurnaan Tesis ini.
3. Ir. Bambang Pudjianto, MT. Selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan penuh
tanggung jawab memberi bimbingan dalam penulisan Tesis ini.
4. Ir. Wahyudi Kushardjoko, MT, Selaku Dosen Pembimbing II, yang dengan
penuh tanggung jawab memberi bimbingan dalam penulisan Tesis ini.
5. Ir. YI. Wicaksono, MS dan Dr.Ir.Bambang Riyanto,DEA selaku Tim
Pembahas Tesis yang telah banyak memberikan masukan dan saran demi
penyempurnaan Tesis ini.
6. Seluruh Staf Pengajar Magister Teknik Sipil, Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro, Semarang, yang telah memberi bekal ilmu kepada
penulis.
7. Karyawan/karyawati pada Program Magister Teknik Sipil Universitas
Diponegoro Semarang.
8. Bapak Drs. Djudjuk Darmanto, MSi Selaku Ass. Training Manager
PT.Terminal Petikemas Surabaya, beserta Staf , yang telah memberikan data,
informasi dan bimbingan pada proses pembuatan Tesis.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
xiv
Pendahuluan
Bab II
Tinjauan Pustaka
vi
vii
Bab III
Metodologi Penelitian
viii
145
151
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
158
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.1
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.10
2.11
2.12
2.13
2.14
2.15
2.16
2.17
2.18
2.19
2.20
2.21
2.22
2.23
2.24
2.25
3.1
3.2
3.3
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
halaman
1
9
11
12
13
14
15
19
21
21
25
25
29
30
31
32
33
33
34
35
44
43
50
52
52
53
60
68
70
81
82
83
88
89
90
91
91
92
93
102
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.17
4.18
4.19
4.20
4.21
4.22
4.23
4.24
4.25
4.26
4.27
4.28
4.29
4.30
4.31
4.32
4.33
4.34
xi
103
108
110
111
112
115
117
120
122
127
129
130
131
134
138
141
145
147
148
148
151
152
153
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.10
2.11
2.12
2.13
2.14
3.15
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
4.8.
4.9.
4.10.
4.11
4.12.
4.13.
4.14.
4.15
4.16.
4.17.
4.18.
4.19.
4.20.
4.21.
xii
halaman
12
13
14
15
15
16
16
17
20
20
26
46
49
53
80
98
84
86
87
94
95
101
104
104
105
105
106
107
107
108
109
109
112
113
114
115
4.22.
4.23.
4.24.
4.25.
4.26.
4.27.
4.28.
4.29.
4. 30.
4.31.
4.32.
4.32.
4.33.
4.34.
4.35.
4. 36 .
4.37.
4.38.
4.39.
4.40.
4.41.
4.42.
4.43.
4.44.
4.45.
4. 46.
4. 47.
4. 48.
Tes Chi-Square CC
Data Statistik Waktu Pelayanan Rubber Tyred Gantry
Frekwensi Pelayanan RTG
Test Chi Square RTG
Test Chi-Square RTG
Waktu Pelayanan Head Truck di PT.TPS
Frekwensi Waktu Pelayanan Head Truck di PT.TPS
Waktu Pelayanan Head Truck di PT.TPS
Test Statistics Waktu Pelayanan Head Truck di PT.TPS
Test Chi-Square HT.
Waktu Pelayanan fasilitas Bongkar Muat
Kinerja Fasilitas Bongkar Muat Untuk semua Unit
Data Arus Ekspor Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya
Data Arus Impor Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya
Tarif Bongkar Muat Petikemas di PT.TPS, Surabaya
Waktu pelayanan Bongkar Muat Petikemas
Prediksi Petikemas ekspor-impor 30 tahunan
Kinerja dermaga dan container yard per tahun
Kinerja container yard dan fasilitas bongkar muat petikemas.
Kinerja TPS akibat perubahan BOR.
Kinerja CY setelah perubahan panjang dermaga.
Kinerja TPS akibat pengurangan not operating time.
Kinerja CY akibat pengurangan not operating tim
Kinerja TPS dengan peningkatan pelayanan petikemas.
Kinerja lapangan penumpukan & fasilitas BM petikemas
Perbandingan Kinerja Dermaga
Perbandingan Kinerja CY(YOR)
Perbandingan Kinerja CY(YTP)
xiii
115
116
116
117
117
118
118
119
120
120
121
124
124
125
126
131
135
136
137
139
140
141
142
143
144
146
149
150
NOMENCLATURE
B/C/H
B/S/H
BIMCO
BOR
BT
BTP
BTP
BWT
CC
CFS
CFSOR
Consignee
Consignor
CY
CYOR
Delivery
Demand
Discharge
Ekspor
ET
FCL
Hinterland
HT
IMO
Impor
ISO
IT
LCL
LOA
Loading
MSI
MSO
NOT
PDRB
Receiving
RTG
Shift
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
xiv
Shipper
Suplay
Tally
TEU
TSHB
TSHP
Ua
UCC
UNCTAD
URTG
Utility
YOR
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Pengirim/perusahaan ekspedisi
Ketersedia (penawaran) pelabuhan petikemas
Operator lapangan di terminal petikemas
Twenty feet equivalen unit
Ton per Ship Hour in Berth
Ton per Ship Hour in Port
Utilitas dari peralatan
Utility of container crane
United Nations Conference On Trade And Development
Utility of rubber tyred gantry
Tingkat pemanfaatan fasilitas
Yard occupancy ratio
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Transportasi laut merupakan tulang punggung perdagangan dunia dan
mendorong timbulnya globalisasi, karena hampir 80% perdagangan dunia
di
transfer lewat laut (seaborne trade). Pada tahun 2007, perdagangan dunia lewat
laut mencapai 8,02 milyar ton, atau meningkat 4,8 % Tiap tahun. Perkembangan
ini sejalan dengan meningkatnya produk domestik gross dunia (the world gross
domestic product, GDP) yaitu 3,8% seiring dengan pertumbuhan ekonomi di
negara-negara berkembang dan berlanjutnya pemulihan ekonomi global.
Peningkatan ekspor bahan bakar dan mineral menyebabkan volume impor juga
meningkat terutama di negara-negara Amerika Latin (20%), Pesemakmuran
(18%), Afrika dan Timur Tengah (12,5%).
Sumber : UNCTAD, Main Economic Indicators, April 2008, UNCTAD Trade Development
Report and UNCTAD Review of Maritime Transport.
2008 mencapai 1,12 milyar dwt, hal ini direspon oleh industri pelayaran dengan
order pembanguan kapal
barang). Pemesanan kapal ini mencapai 10.053 unit, dengan kapasitas total 495
juta dwt (dead weight), 222 juta dwt merupakan kapal barang (dry bulk carriers)
atau kapal yang mengangkut petikemas (container ship).
Dari data yang dikeluarkan oleh badan perdagangan dunia (United Nations
Conference On Trade And Development, UNCTAD ) pada Januari 2008 tercatat
35 negara yang menguasai pelayaran dunia (95,35%), lima diantaranya adalah:
Yunani, Jepang, Jerman, China dan Norwegia dengan pangsa pasar (market share)
yang dikuasai 54,2 %. Kapal petikemas yang melayani transportasi perdagangan
dunia ini, pada bulan May 2008 mencapai 13,3 juta TEUs dan 11,3 juta TEUs
merupakan kapal petikemas murni dengan kapasitas mencapai 9000 TEU s/d
12.508 TEU.
Kapal petikemas memiliki keuntungan dalam segi transportasi yaitu
kecepatan bongkar-muat, sehingga waktu kapal di pelabuhan dapat ditekan yang
berdampak pada ongkos transpor lebih rendah dari kapal barang jenis lainnya,
tingkat keamanan dari barang yang terdapat di dalam nya sangat tinggi baik dari
kerusakan maupun kehilangan saat di transfer, sehingga tingkat kepercayaan
pengirim (consignor) dan penerima barang (consignee) lebih tinggi. Data terakhir
UNCTAD pada kuwarter kedua 2008 tercatat ongkos jasa transportasi kapal
petikemas untuk jalur pelayaran Asia-Eropa 1899 US$/TEU atau dalam 1TEU
petikemas 20 ft dapat membawa barang seberat 20.000 kg, ongkos angkut (freight
rates) per kgnya adalah 0,095 US$/kg. Salah satu kelemahan kapal petikemas
adalah Kapal-kapal petikemas ini membutuhkan pelabuhan atau terminal khusus
untuk melayani kegiatan bongkar-muat, tidak semua pelabuhan dapat disingahi
oleh kapal petikemas.
Oleh sebab itu Pemerintah Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang tempat asal barang-barang (ekspor) yang di perdagangkan di Eropa,
Amerika dan Asia Timur, berusaha membangun fasilitas pelabuhan di Indonesia
yang mampu melayani kapal petikemas ini. Terutama untuk Indonesia Kawasan
Timur menjadikan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan yang dapat
melayani kapal petikemas ekspor dan impor yang dikelola oleh PT Pelabuhan
Indonesia (PT.Pelindo III (Persero)).
PT Pelindo III dalam usahanya untuk meningkatkan peran Pelabuhan
Tanjung Perak sebagai Pelabuhan Petikemas ekspor-impor menargetkan kenaikan
arus bongkar muat sekitar 5-8% pada 2009. Rencana ini mendapat dukungan dari
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dengan menyediakan dana
Rp.12,64 triliun untuk kegiatan ekspor. Dukungan permodalan itu tidak cukup
bila tidak dilakukan upaya pemasaran kepada para buyers di luar negeri, termasuk
negara-negara Timur Tengah yang rata-rata mempunyai dana tunai untuk bisa
membeli.
Jika dahulu pengimpor barang dari Indonesia adalah Amerika dan Cina.
Saat ini Amerika telah mengurangi impor komoditas dari Indonesia. Salah satu
andalan ekspor barang Indonesia yang diharapkan menguat adalah Cina dan
beberapa negara Asia, serta upaya meraih pasar di Timur Tengah. Sebab mereka
masih menyukai produksi Indonesia dan Timur Tengah tidak terlalu mengalami
dampak krisis keuangan global.
Arus barang ekspor dan impor atau volume bongkar-muat petikemas
pelabuhan di Indonesia sejak lima tahun terakhir: 2003-6.167.733 TEUs, 20047.351.733 TEUs, 2005-6.682.807 TEUs, 2006-6.200.000 TEUs, 2007-7.630.079TEUs dan 2008-6.104.063 TEUs.
Pangsa pasar (market share) pelayanan bongkar muat petikemas yang
keluar masuk pelabuhan Tanjung Perak Surabaya 20% dari volume arus bongkarmuat petikemas di pelabuhan nasional Indonesia. Pemerintah berusaha untuk
meningkatkan pelayanan petikemas di pelabuhan Tanjung Perak antara lain :
Penambahan fasilitas di pelabuhan Tanjung Perak. Upaya yang dapat
dilaksanakan adalah seperti konversi di dermaga yaitu rehabilitas Dermaga
Caisson Nilam Timur menjadi multi purpose sepanjang 320 meter (untuk kegiatan
bongkar muat kargo dapat juga untuk bongkar-muat kapal petikemas). Pada
pelabuhan ini juga dibangun lapangan penumpukan petikemas (container yard)
3,7 hektar, yang akan dipasang RTG (Rubber Tyred Gantry) sebanyak 2 (dua) dan
CC (Container Crane) 3 (tiga) unit. Disamping itu Pemerintah berencana untuk
: PENDAHULUAN
Menguraikan tentang : Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Maksud Dan Tujuan, Manfaat Penelitian, Dan Batasan Masalah,
Sistematika Penulisan Laporan Tesis.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan
tentang
teoriteori
yang
mendukung
dalam
Suplay
dan
Demand
Pelabuhan
Petikemas,
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN
Menguraikan tahap atau langkah-langkah penelitian sesuai
dengan prosedur penelitian pada umumnya, Metode pengambilan
sample, Penentuan Jumlah Sampel, Tempat dan waktu penelitian,
yang mengarahkan peneliti pada analisis dan pemecahan masalah
dengan baik.
BAB IV
selama melakukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pelabuhan Tanjung Perak
2.1.1. Sejarah Pelabuhan Tanjung Perak
Tanjung Perak
pintu gerbang
Indonesia bagian timur (Golden Gate of East Indonesia), menjadi pusat kolektor
dan distributor barang ke Kawasan Timur Indonesia, khususnya untuk Propinsi
Jawa Timur. Karena letaknya yang strategis dan didukung oleh daerah hinterland
Jawa Timur yang potensial maka Pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan
pusat pelayaran interinsulair Kawasan Timur Indonesia. Dahulu, kapal-kapal
samudera
membongkar dan
memuat
10
kepada
kapal-kapal
samudera
Kelurahan
: Perak Timur
Kecamatan
: Pabean Cantian
Kabupaten
: Surabaya
Propinsi
: Jawa Timur
Posisi
- 7013'20 LS
2. Status Pelabuhan
: Pelabuhan komersial
3. Jenis Pelabuhan
: Umum
4. Kode Pos
: 60165
6. Telepon, Faximile
11
7. Kelas Pelabuhan
: Utama
8. Kepanduan
: Wajib Pandu
9. S S B
- Nama Stasiun
12
Uraian
Jamrud Utara
Jamrud Selatan
Jamud Barat
Luas
1,8 hektar
1,2 hektar
0,3 hektar
Draft
-9,1 m LWS
-7, m LWS
-8,2 m LWS
Panjang Dermaga
1200 m
800 m
210 m
Lebar Apron
Luas Gudang
Jumlah Gudang
Peruntukan
15 m
15 m
2
10 m
2
21.812 m
19.248 m
12.434 m
5.640 m2
Samudera (GC)
Antar Pulau
Samudera (GC)
& Penumpang
(Genaral Cargo)
1.912 m
13
Uraian
Berlian Timur
Berlian Barat
Berlian Utara
1
2
3
4
5
6
7
8
Luas
Draft
Panjang Dermaga
Lebar Apron
Luas Gudang
Jumlah Gudang
Luas Lapangan Penumpukan
Peruntukan
1,2 hektar
-9,7 m LWS
785 m
15 m
8.780 m2
2
1,2 hektar
-8,2 m LWS
700 m
15 m
2.956 m2
1
39.984 m2
Samudera (curah
cair, curah kering,
GC) & Petikemas
dalam negeri
1,2 hektar
-9,0 m LWS
140 m
15 m
-
Samudera (curah
cair dan kering)
& Petikemas luar
negeri
Sumber : PT. Pelindo III (Persero), 2008
Antar Pulau
Petikemas dalam
negeri
14
Uraian
Nilam Timur
Luas
1,4 hektar
Draft
-9,2 m LWS
Panjang Dermaga
860 m
Lebar Apron
15 m
Luas Gudang
18.235 m2
Jumlah Gudang
Peruntukan
1
14.125 m2
Antar Pulau (curah cair,
curah kering, GC) &
Petikemas dalam negeri
15
Uraian
Mirah
1
Luas
1,7 hektar
2
Draft
-6,7 m LWS
3
Panjang Dermaga
640 m
4
Lebar Apron
20 m
5
Luas Gudang
13.700 m2
6
Jumlah Gudang
4
7
Luas Lapangan Penumpukan
15.965 m2
Antar Pulau (General Cargo)
8
Peruntukan
Sumber : PT. Pelindo III (Persero), 2008
Uraian
Kalimas
1
2
3
4
5
6
7
8
Luas
Draft
Panjang Dermaga
Lebar Apron
Luas Gudang
Jumlah Gudang
Luas Lapangan Penumpukan
Peruntukan
5,2 hektar
-2,0 m LWS
2.270 m
20 m
6.180 m2
4
3.900 m2
Antar Pulau
(General Cargo)
Pelayaran Rakyat
16
Uraian
Gapura Nusantara
1
Draft Kolam
-9,0 m LWS
2
Panjang dermaga
3
Lebar Apron
15 m
4
Luas Bangunan
2.384 m2
Luas lantai terminal
5
4.950 m2
6
Kapasitas ruangan
1500 orang
Peruntukan
7
Ekonomi
Resturan
8
9
Tempat ibadah
20 m2
10 Kapasitas parkir mobil
Sumber : PT. Pelindo III (Persero), 2008
Gapura Surya
-9,0 m LWS
500 m
15 m
4.522 m2
5.060 m2
1000 orang
Klas
300 orang
30 m2
240 kendaraan
Uraian
Draft
Panjang dermaga
Total
-7,2 m LWS
140 m
-embarkasi
2.371 m2
-debarkasi
201 m2
294 m2
700 orang
Truk
3.870 m2
Sedan
515 m2
Kendaraan ex bongkar
Tempat ibadah
1.912 m2
32 m2
240 kendaraan
17
Uraian
Total
1.450 m
Panjang dermaga
-10,50 m LWS
-7,50 m LWS
49 hektar
16.500 m2
10 unit
23 unit
unit
unit
10
unit
11
12 unit
12
Double Trailer
40 unit
13
Head Truck
52 unit
14
Chassis 20 ft
15
Chassis 40 ft
45 unit
16
Chassis 45 ft
30 unit
unit
18
19
20
Nilai Ekspor
(US $)
143.889.418
3.613.624
1.773.215.655
419.038.245
413.150.479
175.272.387
169.166.541
123.019.919
1.920.718.697
Nilai Impor
(US $)
163.087.562
27.120.271
1.258.408.681
219.365.848
267.532.006
240.926.152
75.349.439
195.772.129
1.448.616.514
Nilai (US $)
Volume (ton)
Nilai (US $)
Volume (ton)
2005
1.112.642.367
903.157.490
925.795.390
1.025.795.390
2006
1.392.327.748
1.141.274.558
960.845.701
1.644.841.702
2007
1.920.718.697
1432.341.063
1.448.616.514
2.193.839.094
Kinerja di akhir tahun 2007 baik, ini membuat perekonomian Jawa Timur secara
keseluruhan pada tahun 2007 tumbuh sebesar 5,97%, lebih tinggi daripada kinerja
tahun 2006 sebesar 5,80%.
21
22
bongkar muat dapat dimekanisasikan. Hal ini dapat meningkatkan jumlah muatan
yang bisa diangkut sehingga waktu bongkar muat menjadi lebih cepat.
Terminal sebagai suatu sub sistem dari Pelabuhan lainnya yang berfungsi
untuk menunjang kegiatan transportasi laut. Dimana, Terminal/Pelabuhan
merupakan tempat pertemuan (interface) antara moda transportasi darat dan laut.
Terminal bertanggung jawab terhadap pemindahan Petikemas dari moda
transportasi darat ke laut atau sebaliknya, namun aktivitas ini merupakan turunan
dari kegiatan transportasi sehingga kelancaran arus Petikemas pada Terminal lebih
banyak dipengaruhi oleh faktor luar seperti :
1. Terlambatnya kapal masuk Pelabuhan, karena berbagai faktor
misalnya, perubahan cuaca, kondisi pasang surut, pengalihan rute
secara mendadak, atau kerusakan dan lain-lain.
2. Terlambatnya Petikemas masuk Terminal, ini juga disebabkan
berbagai hal misalnya, kecelakaan, macet, atau dokumen yang belum
lengkap, dan lain-lain.
3. Luasan lapangan penumpukan Petikemas,
4. Kerusakan fasilitas derek, shuttle truck, stacker Petikemas, dan
lainnya.
Petikemas yang akan diekspor berasal dari daerah produsen atau pabrik
yang terletak di darat (hinterland) sehingga untuk memindahkan barang ini dapat
menggunakan truk Petikemas (Kereta Api), kemudian di kirim ke Terminal,
sebelum di muat ke kapal sesuai dengan tujuannya, Petikemas ini di simpan
sementara pada gudang terbuka (Container Yard / lapangan penumpukan
Petikemas) atau pun tertutup yang terdapat di Terminal (CFS), pengaturan
penyimpanan/penumpukan di lapangan penyimpanan sementara ini di atur
sedemikian rupa agar mudah dalam manajemen pemindahannya (handling)
sewaktu akan di muat ke kapal. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari agar
kapal tidak terlalu lama bersandar di Dermaga (Berth) atau efektivitas kapal tidak
berkurang karena terlalu lama tambat di Pelabuhan.
Terminal Petikemas merupakan pertemuan antara angkutan laut dan
angkutan darat yang menganut sistem unitisasi (unition of cargo system), dan
23
24
25
Gambar.2.10.
Diagram Alur Pelayanan Petikemas Pada Terminal Dengan Metode Sea Land
Kapal Petikemas
Crane
Crane
Crane atau
Berth Apron
Head Truck
Container Yard
Head Truck
Pintu (gate)
Masuk / Keluar
Truck/Trailer
Metode FCL
Truck/Trailer
Metode LCL
Truck/Trailer
Metode FCL
Ke Alamat Penerima
Gambar.2.11.
Diagram Alur Pelayanan Petikemas Pada Terminal Dengan Metode Matson
26
2.7. Petikemas
Secara definisi, Petikemas dapat diartikan menurut kata peti dan kemas.
Peti adalah suatu kotak berbentuk geometrik yang terbuat dari bahan-bahan alam
(kayu, besi, baja, dll). Kemas merupakan hal-hal yang berkaitan dengan
pengepakan atau kemasan. Jadi peti kemas (Container) adalah suatu kotak besar
berbentuk empat persegi panjang, terbuat dari bahan campuran baja dan tembaga
atau bahan lainnya (aluminium, kayu/fiber glass) yang tahan terhadap cuaca.
Digunakan untuk tempat pengangkutan dan penyimpanan sejumlah barang yang
dapat melindungi serta mengurangi terjadinya kehilangan dan kerusakan barang
serta dapat dipisahkan dari sarana pengangkutnya dengan mudah tanpa harus
mengeluarkan isinya (Kramadibrata, S; 1977).
Berdasarkan Customs Convention on Containers 1972, yang dimaksud
dengan container adalah alat untuk mengangkut barang, dimana seluruhnya atau
sebagian tertutup sehingga berbentuk peti untuk diisi barang yang akan diangkut.
Berbentuk permanen dan kokoh sehingga dapat dipergunakan berulang kali untuk
pengangkutan barang, dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan
pengangkutan barang dengan suatu kendaraan tanpa terlebih dulu dibongkar
kembali isinya dan dapat langsung diangkut, khususnya apabila dipindah dari satu
ke lain kendaraan. Petikemas dibuat kokoh/kuat dan dilengkapi dengan pintu yang
dikunci dari luar. Semua bagian dari Petikemas termasuk pintunya tidak dapat
dilepas atau dibuka dari luar. Ukuran standar Petikemas dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel.2.11. Ukuran Petikemas berdasarkan International Standard
Organisation (ISO).
20 Container
Britis
Metrik
Dimensi
Luar
Dimensi
Dalam
Pintu
Panjang
Lebar
Tinggi
Panjang
Lebar
Tinggi
Lebar
Tinggi
volume
Maximum gross mass
Berat kosong
Net load
20 0
8 0
8 6
18 10 516
7 8 1932
7 9 5764
7 8
7 5
1,169 ft
66,139 lb
4,850 lb
61,289 lb
6.096 m
2.438 m
2.591 m
5.758 m
2.352 m
2.385 m
2.343 m
2.280 m
33.1 m
30,400 kg
2,200 kg
28,200 kg
40 Container
Britis
Metrik
40 0
8 0
8 6
39 5 4564
7 8 1932
7 9 5764
7 8
7 5
2,385 ft
66,139 lb
8,380 lb
57,759 lb
12.192 m
2.438 m
2.591 m
12.032 m
2.352 m
2.385 m
2.343 m
2.280 m
67.5 m
30,400 kg
3,800 kg
26,600 kg
45 High-Cube Container
Britis
Metrik
45 0
8 0
9 6
44 4
7 8 1932
8 9 1516
7 8
8 5 4964
3,040 ft
66,139 lb
10,580 lb
55,559 lb
13.716 m
2.438 m
2.896 m
13.556 m
2.352 m
2.698 m
2.343 m
2.585 m
86.1 m
30,400 kg
4,800 kg
25,600 kg
27
28
satu
lokasi penumpukan
(tadinya
terpencar pada
beberapa
lokasi/kapling)
Alat
bantu
bongkar
muat
Petikemas
secara
berturut-turut
dapat
29
30
b. Container Spreader
Alat bongkar muat Petikemas ini berupa kerangka baja segi empat yang
dilengkapi dengan pena pengunci pada bagian bawah keempat sudutnya dan
digantung pada kabel baja dari Gantry Crane, Container crane,
Transtainer, Straddler Loader, dan dengan konstruksi yang sedikit berbeda,
juga pada container forklift.
31
d. Straddler Loader
Kendaraan pemindah Petikemas ini sama dengan straddler carrier tetapi
tidak dilengkapi dengan kemudi sehingga hanya dapat memindahkan
Petikemas ke lokasi yang lurus ke depan dan ke belakang lokasi semula.
Fungsi dari straddler loader adalah untuk mengatur tumpukan Petikemas di
lapangan penumpukan, CY antara lain : menyiapkan Petikemas yang akan di
muat oleh Gantry Crane atau sebaliknya mengambil Petikemas yang baru
dibongkar dari kapal, dibawah kaki/portal gantry, guna dijauhkan ke tempat
lain supaya tidak menghalangi Petikemas lainnya yang baru dibongkar.
32
f. Side Loader
Kendaraan ini mirip Forklift tetapi mengangkat dan menurunkan Petikemas
dari samping, bukannya dari depan. Side Loader digunakan untuk
menurunkan dan menaikkan Petikemas dari dan ke atas trailer atau chasis di
mana untuk keperluan tersebut trailer atau chasis dibawa ke samping
loader. Kegiatan memuat dan membongkar Petikemas menggunakan Side
loader memakan waktu agak lama karena sebelum mengangkat Petikemas,
kaki penopang Side Loader (Jack) harus dipasang dahulu supaya loader
tidak terguling ketika mengangkat Petikemas.
33
34
Gambar .2.18..
Pengapalan FCL to FCL (CY to CY)
35
Gambar 2,.19.
Pengapalan LCL to LCL (CFS to CFS)
36
37
38
39
40
Keterangan :
Pengguna Jasa menyerahkan dokumen P.E.B. kepada TPS setelah petikemas distack di CY.
2.10.4.Layanan Pengiriman Petikemas
Berikut ini prosedur standar jasa pengiriman kontainer di TPS:
1. Pengguna Jasa mengajukan permohonan: (1) Delivery/interchange, (2)
Delivery order (D/O), (3) Surat persetujuan pengeluaran barang (SPPB)
dan P.P., (4) Surat kuasa pengurusan barang dari importir, (5) Perincian
perhitungan pembayaran jaminan jasa TPS melalui warkat dana. Masingmasing empat lembar untuk diserahkan pada Petugas Pelayanan Impor.
2. Petugas Pelayanan Impor mencetak C.E.I.R. (job order) dan disetujui
Superintendent Impor untuk selanjutnya diserahkan kepada Pengguna
Jasa. Lalu C.E.I.R diserahkan oleh Pengguna Jasa pada Pengemudi Trailer.
3. Pengemudi Trailer menuju in-gate untuk menyerahkan C.E.I.R pada
petugas di sana.
4. Petugas In-Gate mencetak In-gate Terminal Job Slip berdasarkan C.E.I.R.
untuk diserahkan kepada Pengemudi Trailer beserta C.E.I.R.(lembar 1&2).
5. Pengemudi Trailer menyerahkan In-Gate Terminal Job Slip dan C.E.I.R.
kepada Tally Lapangan.
41
Total Moves
Berthing Time
Dimana :
B
= Box
= Crane
= Ship
= Hour
Klasifikasi Produktivitas
Produktivitas biasanya di bagi berdasarkan definisi umum, yaitu :
1. Partial Productivity, merupakan rasio antara output dengan input.
42
2. Total faktor Productivity, merupakan rasio antara net output dengan input,
misal faktor capital dengan faktor tenaga kerja. Net output merupakan total
output dikurangi cost operational, baik barang dan jasa/servis.
3. Total Productivity, merupakan rasio antara total output dengan seluruh faktor
input. Dalam total produktivitas dapat diketahui pengaruh gabungan sejumlah
input terhadap output yang dihasilkan.
Produktifitas di atas selalu dikaitkan dengan tingkat efisiensi dan efektifitas,
dimana kedua hal ini tidak dapat dipisah. Efisiensi merupakan rasio antara output
aktual dengan standar output, merupakan standar yang seharusnya di hasilkan oleh
input yang dibutuhkan selama proses produksi.
Efektivitas merupakan derajat keberhasilan dalam pencapaian tujuan, termasuk di
dalamnya adalah bentuk kepuasan dari hasil yang di capai tersebut atau dalam
bentuk barang dan jasa.
dimana:
BT = jumlah jam satu kapal selama berada di tambatan.
2. Berth working time yaitu waktu yang direncanakan untuk melakukan kegiatan
bongkar muat, yang terdiri dari effective time dan idle time
Berth Working Time (BWT)
43
BWT = ET + IT
BWT = BT NOT
dimana
BWT
3. Not operation time, yaitu waktu yang direncanakan untuk tidak bekerja (tidak
melakukan kegiatan bongkar muat), seperti waktu istirahat yaitu 30 menit tiap
Shift.
4. Effective time, yaitu waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan bongkar
muat secara efektif
5. Idle time, yaitu waktu yang tidak digunakan untuk melakukan kegiatan bongkar
muat atau waktu menganggur, seperti waktu menunggu muatan datang, waktu
yang terbuang saat peralatan bongkar muat rusak.
pemanfaatan (utilitas) yang dikenal dengan BOR. Karena secara keseluruhan dari
indikator waktu pelayanan tersebut akan menjadi dasar perhitungan rasio
pengunaan dermaga (BOR). Rasio penggunaan dermaga yang dinyatakan dalam
satuan persen (%) memberikan informasi mengenai seberapa padat arus kapal
yang tambat dan melakukan kegiatan bongkar muat di dermaga sebuah pelabuhan.
Waiting Time
Approch Time
Berthing Time
Postpone Time
(waktu tunggu)
(waktu antara)
(waktu sandar)
(Waktu tertunda)
WT
AT
BT
Approach Time to
Other Bouy
Approach Time
to Rede
BWT
ATr
ATob
PT
WTp
Not Operating Time
Waiting Time Tether
WTt
ATb
NOT
Iddle Time
Effective Time
IT
ET
Gambar.2.15.
Waktu kapal di Pelabuhan/Terminal (Try Achmadi,1997)
44
45
TSHP =
dimana
TSHB =
TSHB =
dimana
2.12.3.Utilisasi Dermaga/Tambatan
a. Daya lalu tambatan/dermaga (Berth Through-Put, BTP)
BTP =
dimana BTP =jumlah ton barang di dermaga konvensional atau TEUs peti
kemas
di
dermaga
peti
kemas
dalam
satu
periode
46
BOR =
Nilai BOR yang diperoleh dari perhitungan di atas, maka diketahui tingkat
kepadatan sebuah pelabuhan, selain itu BOR juga merupakan indikator yang
menentukan apakah sebuah pelabuhan masih memenuhi sarat untuk melayani
kapal dan barang atau membutuhkan pengembang, disamping itu BOR juga
mengambarkan kinerja pelabuhan.
Tabel.2.12.Rata-rata Kinerja Pelabuhan (untuk kapal besar dan kecil)
(average port productivity (small & large vessels) (pergerakan per jam)
Produktifitas
Produktifitas
Pelabuhan
Crane
Dermaga
(port)
Untuk Kapal Kecil
Singapore
23
45
Uni Emirat Arab
Rashid & Jebel Ali
22
40
Khor-Fakkan
20
32
Salalah
Adem
India
Nhava Sheva
18
30
Jawaharlal Nehru
16
24
Tuticorin
14
14
Colombo-SLPA
14
23
Colombo-SAGT
13
25
Sumber : Container Terminal Kinerja,2007
Kapal Kecil : 400 - 800 TEU, Kapal Besar : 1.800 TEU ke atas
Produktifitas
Produktifitas
Crane
Dermaga
Untuk Kapal Besar
36
140
30
28
29
28
110
100
90
70
22
20
18
-
40
36
45
-
pemakaian
lapangan
penumpukan
petikemas,
merupakan
CYOR =
TEUs hari
100 %
Kapasitas CY hari dalam 1 bulan / tahun
TEUs hari
100%
Kapasitas CFS hari dalam 1 bulan / tahun
47
Untuk mengatasi kondisi kritis (Over Load) dan menjamin kelancaran operasi
di lapangan penumpukan petikmas, maka dalam perencanaan harus
dipertimbangkan kapasitas lapangan penumpukan yang dapat menampung
petikemas dengan jumlah minimal disesuaikan dalam 3 hari kerja
(Kramadibrata S, 1985)
d. Utilitas Container Crane (UCC)
Tingkat pemakaian krane petikemas merupakan jumlah petikemas (ton
barang) dalam satu periode (bulan/tahun) yang melewati dermaga, dan dapat
dilayani oleh container crane diformulasi :
UCC
X
100%
Ncc . Ycc . BWT . Wd
Ncc
= Jumlah kran
Ycc
BWT
Wd
X
100%
Nrtg . Yrtg . BWT . Wd
Nrtg
= Jumlah kran
Yrtg
48
BWT
Wd
X
100%
Na . Ya . BWT . Wd
Na
= Jumlah alat
Ya
BWT
Wd
49
50
51
pertumbuhan
ekonomi,
penyebaran
penduduk,
intensitas
Set data peramalan, jumlah data yang diset semakin banyak akan
menghasilkan ramalan yang lebih tepat.
2.15. Pemodelan
Model merupakan alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk
mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita (dunia sebenarnya) secara
terukur (Tamin, 2000). Ortuzar dan Willumsen (1994) juga menjelaskan beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan, diantaranya adalah :
A. Struktur Model
Model yang dibuat tergantung dari sistem yang akan dijadikan objek amatan,
apakah dibuat sederhana atau kompleks.
B. Bentuk fungsional
Apakah suatu permasalahan memerlukan pemecahan yang bersifat linear atau
nonlinear. Pemecahan nonlinear akan dapat mencerminkan realita secara lebih
52
tepat, tetapi membutuhkan lebih banyak sumber daya dan teknik untuk proses
pengkalibrasian model tersebut.
C. Spesifikasi Peubah
Peubah apa yang dapat digunakan dan bagaimana peubah tersebut
berhubungan satu sama lain dalam suatu model.
D. Kalibrasi dan Pengabsahan Model
Pengkalibrasian
model
mensyaratkan
pemilihan
parameter
yang
53
valid model
54
SKENARIO 1
SKENARIO 2
SKENARIO 3
SKENARIO 4
Bagaimana kinerja
operasional
pelabuhan di masa
mendatang ?
BOR Vs Throughput
BOR Vs NOT
BOR Vs Kecepatan
Bongkar Muat
Proyeksi Arus
Petikemas
Perubahan Arus
Petikemas
Perubahan NOT
Perubahan Kec.
Bongkar muat
55
100
WT
AT
80
Jam
PT
NOT
60
ET
IT
40
total BT
TRT
20
0
2000
2001
2002
2003
2004
Tahun
Petikemas
BOR
BTP
SOR
STP
YOR
YTP
TEUs/crane/jam
T/m2/th
T/m2/th
T/m2/th
9.00
8.00
8.00
8.16
9.20
82.00
75.00
73.90
80.73
83.80
1604.67
1620.00
1783.85
1982.23
889.00
46.00
42.00
41.96
39.91
27.37
18.00
22.00
20.65
31.23
32.20
30.00
26.67
30.00
23.90
25.28
8.00
14.58
14.05
17.23
20.80
Dari data diatas terlihat bahwa tingkat pemakaian dermaga telah maksimum
(79%) namun barang yang di bongkar muat masih sangat sedikit, hal ini terlihat
dari pemakaian lapangan penumpukan rata-rata 27,14 % .
56
80
BOR %
70
SOR %
Prsentase (%)
60
YOR %
50
40
30
20
10
0
2000
2001
2002
2003
2004
Tahun
57
Prediksi untuk tahun 2010 pada kondisi sibuk mencapai 638 box/hari,
diperkirakan tahun 2015 TPKS memerlukan lapangan penumpukan
tambahan.
di
58
b.
c.
d.
59
diketahui
Kinerja
Fasilitas
60
telah
ada
hasil
perhitungan
Kinerja
CC
(20
box/jam)
tunggu
selama
kapal
tambat,
kegiatan
61
antrian
penelitian
Saudara
Siswadi,
dapat
dijadikan
bahan
62
Perbedaannya :
1. Tinjauan dititik beratkan pada Kinerja Terminal Petikemas di
PT.Terminal Petikemas Surabaya.
2. Analisa hanya dilakukan pada proses Bongkar Petikemas (ekspor)
dan Muat Petikemas (impor) di Dermada sampai ke lapangan
penumpukan petikemas (CY) melalui PT.TPS, yang merupakan
bagian dari kinerja pelabuhan dalam Sistem Transportasi Laut.
3. Analisis kinerja Terminal Petikemas menggunakan metode
skenario untuk melihat utilitas selama fluktuasi volume petikemas
yang masuk/keluar di Terminal Petikemas Surabaya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan diterapkan dalam Metodologi Penelitian ini
disusun dengan mengikuti alur penelitian berikut, dimana menggambarkan tahaptahap penelitian yang akan dilakukan, proses analisa dan hubungan antar
parameter dan variabel, serta konsep model evaluasi dapat dilihat pada
gambar.3.1. berikut ini.
Melakukan
studi
literatur/pustaka,
agar
diperoleh
gambaran
3.
60
Mulai
Perumusan Masalah
Tinjauan Pustaka
Survey Data
Lapangan
Data Sekunder
Data Primer
1.Bongkar muat container dari Kapal ke Dermaga.
2.Container dari Dermaga ke lapangan penumpukan
3.Container di tumpuk di lapangan penumpukan .
Analisa Data
Kapasitas Peralatan BM
Petikemas
Penerapan Model
Skenario
Kesimpulan
Akhir
Gambar.3.1.
Bagan Alur Kegiatan Penelitian.
61
4.
5.
6.
7.
Menyusun simpulan dan saran dari hasil yang diperoleh dalam proses
evaluasi kinerja Terminal Petikemas dan optimasi pelayanan bongkar
muat petikemas.
62
Jumlah dari kontainer yang dibongkar dan dimuat ini tidak selalu dapat
di perkirakan, karena tergantung dari ketersediaan muatan di pelabuhan
sebelumnya. Demikian juga jumlah petikemas yang dibongkar dan
jumlah muatan yang dimuat tidak selalu sama.
b. Panjang kapal perhari
Adalah jumlah LOA kapal petikemas (panjang kapal/length over all)
yang tambat dan melakukan kegiatan bongkar muat di dermaga.
c. Jumlah Alat Bongkar Muat
Merupakan jumlah alat bongkar muat yang melakukan kegiatan bongkar
muat petikemas di lapangan penumpukan dan dermaga.
d. Kecepatan bongkar muat
Kecepatan bongkar muat menyatakan berapa jumlah petikemas yang
dapat dibongkar atau dimuat dari dan ke kapal. Kecepatan bongkar
muat dipengaruhi oleh jumlah alat dan kecepatan yang bekerja pada
sebuah pelabuhan. Variabel kecepatan bongkar dan kecepatan muat ini
merupakan variabel inti dari kegiatan
63
panjang
perhitungan BOR.
total
dermaga
yang
akan
mempengaruhi
64
h. Jumlah jam kerja. Total waktu tersedia dalam satu waktu, yang
dinyatakan dalam jam
i. Jumlah hari kerja. Menyatakan jumlah hari yang tersedia dalam satu
periode waktu, umumnya bulan atau tahun
j. Berth Through Put,(BTP). Berth Through Put merupakan jumlah ton
barang atau TEUs kontainer dalam satu periode (bulan atau tahun)
yang melewati dermaga
k. TEUs/Ton per Ship Hour at Berth. TEUs/Ton per Ship Hour at Berth
merupakan kecepatan bongkar muat kapal didermaga.
l. Berth Occupancy Ratio,
Berth Occupancy Ratio merupakan indikator utilisasi dermaga yaitu
perbandingan antara jumlah waktu pemakaian dermaga yang tersedia
dengan jumlah waktu siap operasi dalam tiap periode waktu, yang
dinyatan dalam
beberapa faktor antara lain jumlah waktu tambat yang digunakan oleh
kapal. Serta panjang kapal yang tambat dan melakukan kegiatan
bongkar muat. Panjang dermaga yang ada dan waktu kerja yang tersedia
di pelabuhan.
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang dibutuhkan untuk malakukan analisa
perkembangan jumlah Container yang keluar masuk Pelabuhan Tanjung Perak/
Terminal Petikemas Surabaya, seperti :
a. Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Data yang dibutuhkan adalah mengenai PDRB Jawa Timur. Data PDRB
didapat dari kantor Catatan Statistik (BPS)
b. Data Ekspor Impor Jawa Timur
Data yang dibutuhkan yaitu adalah data ekspor dan impor Jawa Timur . Data
ekspor dan impor dari kantor PT. Terminal Petikemas Surabaya.
65
66
67
E = 1,64
P(1 P)
n
Dimana :
E : Error
P : Proporsi sampel
n : Jumlah sampel
karena besarnya proporsi sampel P tidak diketahui maka P(1-P) juga tidak
diketahui, tetapi P selalu diantara 0 sampai 1, dengan P maksimum, maka :
f(P) = P P2
df(P) / d(P) = 1 2P
df(P) / d(P) maksimal jika df(P) /d(P) = 0
0 = 1 2P
P = 0,5
Harga maksimal dari f(P) adalah P(P-1) = 0,5 (1-0,5) = 0,25. Jadi besarnya
sampel jika digunakan tingkat kepercayaan 90 % dan kesalahan yang
terjadi tidak lebih dari 0,1 (10%) adalah :
(1,64) 2 ( P(1 P))
E2
(1,64) 2 (0,25)
=
(0,1) 2
= 67,24 70 Sampel
N =
68
kinerja untuk
Gambar3.2.
Model fisik pelayanan petikemas di Pelabuhan
69
terminal
70
Gambar.3.3.
Skenario model kinerja lapangan penumpukan petikemas
71
72
Keterangan :
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D1
D2
: Peluang ada satu satuan petikemas baru yang masuk dalam antrian dalam
kurun waktu t hingga t + t .
dt
: Peluang ada satu satuan petikemas yang selesai dilayani dalam kurun
waktu t sampai t + dt.
Ls
Lq
Ws
Wq
73
Oi 0 , sehingga :
i =1
Lim
t 0
Pn (t + t ) Pn (t ) dPn (t )
=
= Pn 1 (t ) + ( + ) Pn (t ) + Pn +1 (t ) atau
t
dt
dPn (t )
= Pn 1 (t ) + ( + ) Pn (t ) + Pn +1 (t ), n > 0
dt
Dalam keadaan n = 0 atau peluang tidak ada petikemas pada waktu t + t di tulis
P0 (t+t) diperoleh dua kemungkinan, yaitu :
74
1. Tidak ada petikemas dalam antrian pada waktu t dan tidak ada petikemas
yang masuk antrian dalam waktu t yakni P0(t)(1-t) atau
2. Terdapat n petikemas dalam antrian pada waktu t dan n petikemas yang
dilayani dalam waktu t serta tidak ada petikemas yang masuk dalam
antrian dalam t, yaitu P1(t)( t) (1-t).
Sehingga terdapat :
P0 (t + t ) = P0 (t )(1 t ) + P1 (t )( t )(1 t )
P0 (t + t ) = P0 (t ) tP0 (t ) + P1 (t )( t ) (t ) 2 P1 (t )
atau
P0 (t + t ) P0 (t )
= P1 (t ) ( ) P0 (t ) P1 (t )t . Untuk t 0, maka :
t
dP0 (t )
= P1 (t ) P0 (t )
dt
Dalam keadaaan steady state, Pn (t) = Pn untuk semua t artinya Pn tidak terikat
pada waktu t , sehingga :
dPn
= 0, n = 1,2,3,....... , Maka dari dua kemungkinan ( 1 & 2 ) di atas :
dt
Pn 1 + Pn +1 ( + ) Pn = 0, n > 0
P0 + P1 = 0, n = 0
Karena :
Pi = 1,
maka
i =0
P0 =
P0
1
P1 = P0
P2
= P0
P3
= P0
dan
75
Pn = P0
Pi = P0
i =0
n =0
(+ )
Pn
Karena :
maka P0 = 1
n =0
= 1,
n =0
n =
Sehingga
= P0
n c
c c
n =
Pn
Syarat
n
(2 )(3 )............(n )
Pn =
Jika
P0 =
n
P0 , untuk n c
n! n
sehingga diperoleh
n
n!
P0 , 0 n c
n
n c
< c
c!
P0 , n > c
P0
c 1
n=0
n!
c 1
( / )
n =0
Dengan syarat
( / )
1
(
/ )c
+
c!
nc
n=c
n!
( / )c
c!
< 1,
c
maka diperoleh
76
Lq =
P0
2
c!(1 )
Ls = Lq +
Wq =
c +1
(c 1)! (c )2
P0
Lq
Ws = Wq +
77
distribusinya:
a. Menentukan interval dari kelompok data lamanya penumpukan petikemas.
Lebar kelas interval (L) dihitung dengan formula :
L=
X max X min
a + 3,22 log N
Dimana :
Xmax
Xmin
t = A+
OiUi
L
Oi
S=
OiUi
Oi
UiOi
.L
Oi
Dimana :
t
= standar deviasi
78
Oi = frekwensi kelas i
Ui = (ti-A)/L
L = lebar kelas interval
Setelah distribusi frekuensi diperoleh dilakukan pengujian dengan urutan
pengujian sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesa nol(Ho) dan hipotesa alternatif (Ha)
2. Menentukan taraf signifikansi
3. Menentukan daerah penerimaan Ho, jika X2 < X2(;), dimana = k-2
dan k= jumlah klas interval.
Perhitungan untuk pengujian dilakukan sebgai berikut ;
1. Nilai rata-rata dari distribusi frekuensi (t), dapat dihitung besarnya
kemungkinan untuk tiap kelas intervalnya (i) dengan persamaan :
i =
bi
dt = e ai / i e bi / i
ai
Dimana :
i = besarnya kemungkinan untuk interval ke i
ai = batas bawah ke i
bi = batas atas ke i
t
79
80
Tabel .3.1.
Jadwal dan Waktu Penelitian
No
Kegiatan
Pembahasan
Seminar Akhir
Perbaikan dan
Penyusunan
Laporan Akhir
1
2
3
4
5
6
10
Bulan II
Bulan III
Bulan IV
Bulan V
Bulan VI
Bulan I
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Survey Data
Survey data primer dan sekunder untuk studi ini dilakukan di PT.Terminal
Petikemas Surabaya, selama sekitar dua bulan dan instansi terkait seperti Biro
pusat data statistik Jawa Timur dan Admisnistrasi Pelabuhan (Apel). Data primer
yang sangat penting disini adalah lama pelayanan petikemas di lapangan
penumpukan jika dilihat dari Aliran Petikemas dibagi menjadi empat jenis,
berdasarkan cara penanganan petikemas di lapangan penumpukan yaitu :
1. Vessel discharge container, VSDS, Aliran petikemas yang masuk dari kapal
tetapi belum dipindahkan ke dalam storage yard.
2. Container yard pickup, CYPI, Aliran petikemas masuk yang telah berada di
dalam storage yard tetapi belum diambil oleh consignee.
3. Container yard grounding, CYGD, Aliran petikemas keluar yang akan dimuat
ke kapal tetapi belum dimasukkan kedalam storage yard.
4. Vessel loading container, VSLD, Aliran petikemas keluar yang telah berada di
dalam storage yard tetapi masih menunggu pemuatan ke kapal.
82
Salah satu Survey dilakukan dengan cara mencatat waktu mulai dari
petikemas masuk ke TPS dan ditempatkan pada lapangan penumpukan petikemas
ekspor sampai petikemas di naikan ke palkah kapal, kemudian waktu petikemas
impor datang dari kapal dan ditempatkan di lapangan penumpukan petikemas
impor sampai diambil oleh pemilik (consignee), kemudian masing-masing waktu
pergerakan (time motion) terhadap Container Crane(CC), Rubber Tyred Gantry
(RTG), dan Head Truck (HT) saat kegiatan bongkar muat berlangsung. Survey
data pada aktivitas-aktivitas Terminal Petikemas Surabaya, sebagai berikut :
a. Kedatangan Kapal
Data kedatangan Kapal (ship call) merupakan kunjungan Kapal harian, Kapal
Petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang merupakan pintu
gerbang masuknya Kapal-Kapal yang akan melakukan bongkar-muat petikemas
di pelabuhan. Data Petikemas yang diperoleh disajikan pada lampiran. Data ini
digunakan untuk mendefinisikan laju kedatangan Kapal Petikemas dalam
menghitung tingkat kinerja lapangan penumpukan petikemas.
Kedatangan Kapal (Ship Call)
1,200
1,000
800
600
400
200
Internasional
Domestik
0
2005
2006
2007
2008
2009
Tahun
83
300,000
Petikemas (boxs)
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
Import
Eksport
Domestic
0
2005
2006
Tahun
2007
2008
2009
Gambar.4.3.
Volume petikemas keluar-masuk PT.TPS (sumber : TPS, 2009)
c. Waktu Pelayanan Dermaga
Waktu pelayanan Dermaga merupakan waktu sejak Kapal tambat di Dermaga
sampai meninggalkan Dermaga. Dari data ini dapat diketahui rata-rata waktu
pelayanannya. Waktu pelayanan Petikemas di Dermaga dapat dilihat pada
Tabel berikut.
84
SHIP'S NAME
LOA
(m)
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
EVER ALLY
CAPE FLORES
HU TUO HE
RE UNION
YANG MING IMAGE
SINAR BUTON
KMTC SHANGHAI
FRANCOISE GILOT
WAN HAI 261
NEW DYNAMIC
YOSSA BHUM
KOTA RAJIN
UNI POPULAR
UNI PRUDENT
MSC KRITTIKA
CAPE NORMAN
ANL EXPLORER
EVER ALLY
YANG JIANG HE
REUNION
CAPE FLORES
SINAR BUTON
YANG M INTERACTION
CAPE FRANKLIN
KMTC JAKARTA
PAC AQUILA
YANG M INTELLIGENT
WAN HAI 263
YOSSA BHUM
KOTA RAJIN
UNI PHOENIX
MSC KRITTIKA
FRANCOISE GILOT
UNI PROBITY
EVER ALLY
HU TUO HE
HU TUO HE
CAPE FLORES
YANG MING INTIATIVE
REUNION
SINAR BUTON
KMTC PORTKELANG
CAPE FAWLEY
WAN HAI 232
CAPE NORMAN
TS KOREA
YOSSA BHUM
KOTA RAJIN
CAPE FRANKLIN
MSC KRITTIKA
UNI PRUDENT
EVER PRIMA
EVER ALLY
YANG JIANG HE
CAPE FLORES
REUNION
SINAR BUTON
MASOVIA
KMTC SHANGHAI
165
135
188
122
173
147
188
173
198
183
160
146
182
182
203
178
169
165
182
174
135
147
173
170
163
107
173
198
160
146
182
203
173
182
165
188
188
135
173
174
147
187
135
174
178
181
160
146
170
203
182
182
165
182
135
174
147
165
188
TOTAL
DISC / LOAD CONTAINER
BOXES
919
1,046
383
1,157
546
762
665
624
692
735
760
895
416
400
1,238
715
888
683
513
1,003
1,029
592
386
614
491
778
568
758
779
802
508
1,384
714
373
724
422
422
873
665
949
674
612
804
729
831
779
992
772
623
1,104
558
313
914
339
941
960
563
612
642
TEUS
1,423
1,469
501
1,707
784
1,084
994
785
1,026
1,152
1,092
1,194
529
596
1,867
1,039
1,270
1,054
647
1,445
1,475
919
513
839
688
1,092
780
993
1,077
1,044
674
2,016
989
512
1,146
591
591
1,288
873
1,412
971
889
1,199
981
1,193
1,082
1,435
1,013
797
1,640
806
463
1,383
505
1,301
1,390
857
822
949
BERTH
TIME (T)
HOUR
19.67
23.58
13.42
36.00
18.17
16.50
27.50
28.83
22.75
30.08
20.17
20.58
14.33
13.33
31.75
20.92
19.83
25.85
25.00
19.67
25.50
10.58
13.33
21.75
21.50
24.33
22.67
22.00
22.17
14.50
13.92
28.75
21.25
12.08
17.00
16.33
16.33
27.67
20.17
28.17
15.58
22.50
22.58
21.17
21.42
22.08
26.50
14.58
16.67
26.83
16.92
11.08
24.83
15.50
25.17
22.33
11.92
24.00
23.42
85
Tabel.4.1.lanjutan.
NO
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
LOA
(m)
SHIP'S NAME
CAPE FARO
WAN HAI 261
FRANCOISE GILOT
APOLLON. I
YOSSA BHUM
KOTA RAJIN
MSC KRITTIKA
CAPE NORMAN
UNI PROBITY
UNI PIPULAR
REUNION
EVER ALLY
HU TUO HE
CAPE FLORES
YANG MING IMAGE
SINAT BUTON
CAPE FERROL
135
198
173
150
160
146
203
178
182
182
174
165
188
135
173
185
135
TOTAL
DISC / LOAD CONTAINER
BOXES
655
716
556
796
944
902
886
833
445
325
1,129
836
368
1,102
709
691
866
TEUS
1,008
967
847
1,054
1,413
1,210
1,315
1,111
596
476
1,585
1,251
531
1,648
1,000
928
1,265
BERTH
TIME (T)
HOUR
22.42
21.50
14.42
25.25
28.92
20.83
21.50
24.83
12.67
10.00
24.42
22.08
13.92
27.17
19.50
22.58
24.83
CC-01
2
125
121
132
132
130
139
132
130
131
137
132
159
147
146
139
139
137
133
133
138
CC-05
6
142
128
139
149
137
146
147
147
138
154
139
166
154
153
146
146
154
140
150
145
86
Lanjutan Tabel.4.2.
No.
1
21
22
23
24
25
26
27
28
29
60
61
62
63
64
65
66
67
70
CC-01
2
142
134
152
152
172
164
165
163
152
156
145
146
170
161
169
163
155
167
CC-05
6
149
151
159
159
189
171
178
170
169
183
159
153
177
168
176
180
162
174
135/VV
2
1018
974
1055
1075
1070
1162
1095
1073
1080
1150
1095
1392
1260
1249
1172
1172
1150
1106
1106
1161
1205
1117
1315
1315
1535
1447
1458
1436
1315
1282
1502
1161
1392
1425
1403
1403
136/VV
3
1134
1029
1001
1295
1239
1141
1337
1225
1029
1026
1175
1239
1141
1337
1225
1071
1148
980
1022
1064
1071
987
1015
980
1015
973
938
1148
1022
1099
1015
1008
917
1057
980
1057
137/VV
4
1449
1815
1771
1491
2105
1991
1881
2123
1815
1771
1903
2145
1991
1760
1727
1881
2002
1738
1804
1870
1881
1749
1793
1738
1793
1727
1672
1793
1804
1925
1793
1782
1639
1859
1738
1857
149/VV
8
1556
1622
1688
1699
1567
1611
1589
1600
1545
1490
1611
1622
1743
1637
1600
1629
1631
1611
1622
1611
1622
1644
1644
1699
1589
1732
1754
1710
1600
1677
1666
1556
1765
1655
1556
1721
151/VV
9
1039
1005
961
981
1195
1189
1071
1013
1005
961
1093
1335
1181
950
917
1071
1192
928
994
1060
1071
939
983
928
1113
1117
1162
983
994
1115
983
972
929
1049
928
1017
152/VV
10
941
807
763
783
997
991
873
1115
807
763
895
1137
983
752
719
873
994
730
796
862
873
741
785
730
915
919
1064
785
796
917
785
774
931
851
730
849
87
RTG-22
RTG-23
RTG-24
RTG-25
RTG-26
RTG-27
RTG-28
RTG-29
RTG-30
2
255.09
297.27
249.50
215.36
291.88
290.99
280.27
222.20
214.71
211.00
265.06
219.92
208.29
293.52
277.80
256.12
261.86
182.33
266.05
267.44
229.14
288.43
263.93
255.35
255.67
183.39
194.87
197.84
200.13
200.54
267.47
204.73
288.81
281.41
259.28
200.18
213.75
215.20
193.99
177.65
220.70
209.90
226.69
224.43
195.45
265.68
289.66
272.65
219.67
170.72
213.47
218.27
229.76
229.98
230.86
184.43
178.97
216.30
218.01
256.78
183.19
261.95
209.79
294.22
199.66
223.91
275.69
275.47
299.09
206.84
3
216.84
217.82
209.44
191.37
170.90
160.78
211.27
212.20
220.19
217.13
162.82
199.73
189.89
210.13
209.67
197.93
187.10
166.37
179.88
186.89
211.22
196.78
129.25
211.37
180.92
167.67
209.30
191.89
229.77
207.48
192.86
206.84
217.82
209.44
191.37
170.90
210.78
190.13
189.35
126.19
210.83
163.12
199.93
183.89
210.13
200.67
197.93
187.10
166.37
171.88
186.89
215.22
193.78
229.25
210.37
180.92
167.67
201.30
191.89
159.77
207.48
192.86
169.11
212.90
181.43
213.74
214.73
105.79
194.77
141.16
4
214.73
204.79
254.47
144.16
139.64
138.46
269.30
238.01
225.39
208.69
290.84
266.27
272.77
295.98
277.52
279.10
249.02
242.88
275.12
265.40
265.76
297.12
210.19
213.55
116.19
216.61
279.13
221.36
223.32
294.93
269.85
216.65
131.98
133.22
109.19
290.67
239.46
126.77
146.29
143.69
210.85
277.10
204.28
285.00
138.24
282.82
211.27
136.71
149.73
249.97
216.98
298.36
287.63
290.27
236.41
267.02
296.45
272.87
222.56
269.78
265.75
143.10
288.45
288.70
114.97
123.75
236.20
126.75
206.22
282.96
5
153.09
195.27
147.50
213.36
189.88
188.99
178.27
220.20
212.71
209.00
163.06
217.92
206.29
191.52
175.80
254.12
159.86
180.33
264.05
165.44
227.14
186.43
161.93
153.35
153.67
181.39
192.87
195.84
198.13
198.54
165.47
202.73
186.81
179.41
157.28
198.18
211.75
213.20
191.99
175.65
218.70
207.90
224.69
122.43
193.45
163.68
187.66
170.65
217.67
168.72
211.47
216.27
227.76
127.98
228.86
182.43
176.97
213.30
211.01
154.78
181.19
159.95
200.79
192.22
197.66
121.91
173.69
163.47
196.09
129.84
6
221.84
222.82
214.44
196.37
175.90
195.78
216.27
217.20
225.19
222.13
267.82
204.73
194.89
215.13
214.67
202.93
192.10
171.37
184.88
191.89
216.22
201.78
134.25
216.37
185.92
174.67
213.30
196.89
234.77
212.48
197.86
211.84
222.82
214.44
196.37
177.90
203.78
195.13
164.35
171.19
215.83
168.12
204.93
288.89
215.13
205.67
202.93
192.10
171.37
176.88
191.89
220.22
198.78
234.25
215.37
185.92
172.67
206.30
196.89
194.77
212.48
197.86
174.11
217.90
186.43
218.74
219.73
180.79
199.77
246.16
7
236.84
237.82
229.44
211.37
190.90
210.78
231.27
232.20
240.19
237.13
282.82
219.73
209.89
230.13
229.67
217.93
207.10
186.37
199.88
206.89
231.22
216.78
249.25
231.37
200.92
275.67
228.30
221.89
239.77
227.48
217.86
225.84
237.82
229.64
211.67
196.70
218.78
210.13
279.35
286.19
230.83
283.12
219.93
203.89
230.13
220.67
217.93
207.10
286.37
291.88
206.89
235.22
213.78
249.25
230.37
200.92
287.67
221.30
211.89
209.77
227.48
212.86
289.11
232.90
201.43
233.74
234.73
295.79
214.77
261.16
8
387.09
329.27
381.50
347.36
323.88
322.99
312.27
344.20
342.71
344.00
297.06
351.92
341.29
325.52
369.80
288.12
393.86
284.33
298.05
299.44
261.14
220.43
295.93
287.35
287.67
315.39
226.87
229.84
232.13
232.54
309.47
236.73
220.81
313.41
291.28
232.18
245.75
247.20
225.99
209.65
252.70
241.90
258.69
306.43
227.45
297.68
221.66
204.65
251.67
302.72
245.47
250.27
361.76
261.98
262.86
216.43
210.97
217.30
245.01
288.78
315.19
323.95
234.79
303.22
231.66
255.91
257.69
297.47
280.09
263.84
9
259.09
301.27
353.50
319.36
295.88
294.99
284.27
316.20
314.71
316.00
269.06
223.92
311.29
294.52
341.80
260.12
365.86
256.33
270.05
271.44
233.14
192.43
267.93
259.35
259.67
287.39
198.87
201.84
204.13
204.54
281.47
208.73
192.81
285.41
263.28
204.18
217.75
219.20
197.99
181.65
224.70
213.90
230.69
278.43
199.45
269.68
193.66
176.65
223.67
274.72
217.47
222.27
333.76
233.98
234.86
188.43
182.97
189.30
217.01
260.78
287.19
295.95
206.79
275.22
203.66
227.91
229.69
269.47
252.09
235.84
10
389.09
351.27
383.50
349.36
325.88
324.99
324.27
336.20
348.71
346.00
299.06
353.92
343.29
327.52
371.80
290.12
395.86
286.33
300.05
301.44
263.14
222.43
297.93
289.35
289.67
317.39
228.87
231.84
234.13
234.54
311.47
238.73
222.81
315.41
293.28
234.18
247.75
249.20
227.99
211.65
254.70
243.90
260.69
308.43
229.45
299.68
223.66
206.65
253.67
304.72
247.47
252.27
363.76
263.98
264.86
218.43
212.97
219.30
247.01
290.78
317.19
327.95
236.79
305.22
233.66
257.91
259.69
299.47
282.09
265.84
11
264.09
266.27
342.50
322.36
300.88
298.59
289.27
321.20
319.71
321.00
274.06
328.92
318.29
302.52
346.80
265.12
370.86
261.33
275.05
276.44
238.14
197.43
272.93
264.35
264.67
292.39
203.87
206.84
209.13
209.54
286.47
213.73
197.81
290.41
268.28
209.18
222.75
224.20
202.99
186.65
229.70
218.90
235.69
283.43
204.45
274.68
198.66
181.65
228.67
279.72
222.47
227.27
338.76
238.98
239.86
193.43
187.97
194.30
222.01
265.78
292.19
300.95
211.79
280.22
208.66
232.91
234.69
274.47
257.09
240.84
88
89
352,543
314,939
335,318
308,678
290,313
259,406
275,265
237,349
255,001
234,180
200,000
266,923
295,932
232,475
Boxes
250,000
277,646
300,000
300,706
343,455
350,000
358,428
Import
331,878
Eksport
150,000
100,000
50,000
2000
2001
2002
2003
2004
Tahun
2005
2006
2007
2008
Gambar.4.5.
Grafik petikemas ekspor-impor hinterland TPS (sumber BPS Jatim).
Dalam peramalan perkembangan petikemas yang keluar/masuk Pelabuhan
Tanjung Perak dengan wilayah hinterland dibagi atas : wilayah pantura bagian
barat, wilayah bagian selatan dan wilayah pantura bagian timur Jawa Timur, Bali
dan Nusatengara Barat.
Petikemas ekspor yang merupakan bangkitan dari masing-masing daerah
lebih cenderung dipengaruhi perkembangannya
perdagangan, serta
Tembakau dan kopi yang merupakan komoditi ekspor andalan disamping itu juga
terdapat produk olahan kayu, tektil kertas, plastik, bahan kimia, makanan dan
90
Y = 6,399 + 0,011 X6
2. Jember
3. Bondowoso
4. Bayuwangi
Y = 16,737 + 0.006 X1
5. Situbondo
6. Probolinggo
7. Bali
Y = 9,575 + 0,01X1
8 NTB
Y = 6,694 + 0,013X9
91
Frequency
0
-2
-1
Gambar.4.8.
92
Y = 4,176 + 0,029X9
2. Jember
Y = 10,182 + 0,051X7
3. Bondowoso
4. Bayuwangi
Y = 3,229 + 0,004X1
5. Situbondo
Y = 4,562 + 0,006X1
6. Probolinggo
Y = 13,61 + 0,01X1
7. Bali
Y = 19,618 + 0,017X3
8 NTB
Model Tarikan Petikemas Impor per tahun, untuk hinterland pelabuhan Tanjung
Perak adalah :
Y = - 85711-1,5X1 19,12X2 6,89X3 + 60.57X4 +50,17X5 3,85X6
9.82X7 +6,19X8 + 45,56X9
Sumber : hasil olahan data
Dimana variabel
X1 = Pertanian
:
X2 = Pertambangan
X3 = Industri Pengolahan
X5 = Bangunan
X6 = Perdagangan
X8 = Keuangan
X9 = Jasa-jasa
Frequency
0
-2
-1
93
25,000
22,500
20,000
Pertanian
Industri Pengolahan
Bangunan
Jasa - Jasa
Rp x 1.000.000.000,-
17,500
15,000
12,500
10,000
7,500
5,000
2,500
2004
2005
Tahun
2006
2007
Tw 4
Tw 3
Tw 2
Tw 1
Tw 4
Tw 3
Tw 2
Tw 1
Tw 4
Tw 3
Tw 2
Tw 1
Tw 4
Tw 3
Tw 2
Tw 1
Tw 4
Tw 3
Tw 2
Tw 1
2008
Dari hasil model peramalan bangkitan dan tarikan di atas diperoleh jumlah
pertumbuhan petikemas untuk beberapa tahun kedepan adalah :
94
Tahun
Boxes
Impor
TEUs
Boxes
Total
TEUs
Boxes
TEUs
2005
2006
275
281
385
394
244
249
347
354
519
531
732
748
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
289
297
304
312
321
329
338
348
358
368
378
389
401
413
425
438
451
465
480
495
511
527
544
562
581
600
405
415
426
437
449
461
474
487
501
515
530
545
561
578
595
613
632
651
672
693
715
738
762
787
813
840
254
259
265
270
276
282
288
294
300
307
313
320
327
335
342
350
358
367
375
384
393
402
412
422
432
443
361
368
376
383
391
400
408
417
426
435
445
454
465
475
486
497
508
520
532
545
558
571
584
599
613
628
543
556
569
582
596
611
626
641
658
674
692
710
728
747
767
788
810
832
855
879
904
930
957
984
1013
1043
766
783
802
821
840
861
882
904
926
950
974
999
1026
1053
1081
1110
1140
1171
1204
1238
1273
1309
1347
1386
1426
1468
2033
2034
621
642
869
898
454
465
643
659
1074
1107
1512
1558
2035
664
929
476
676
1140
1605
Unit/hari
Petikemas ekspor yang berasal dari daerah pantura bagian timur ini
berisikan komoditi pertanian/perkebunan yang merupakan komoditi unggulan
untuk ekspor antara lain : Tembakau, kopi, kayu, karet dan olahannya, perikanan,
hasil industri kertas, garmen, tekstil, kulit dan olahannya, bahan kimia, barang
dari plastik, obat-obatan serta hasil industri kerajinan.
Dari tabel di atas terdapat jumlah petikemas rata-rata untuk ekspor tahun
2008 sampai tahun 2035 adalah 433 boxes (606 TEUs) dan petikemas impor
adalah 344 boxes (488 TEUs) per hari. Jumlah maksimum petikemas ekspor per
95
hari adalah 664 boxes (929 TEUs) minimal 275 boxes (385 TEUs) dan petikemas
impor maksimum 476 boxes (676 TEUs) minimal 244 boxes (347 TEUs) per hari.
Volume petikemas ekspor/impor dari wilayah pantura bagian barat dan
wilayah selatan hinterland pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dapat dilihat dari
uraian berikut :
Tabel.4.6. Volume petikemas ekspor-impor di Terminal Petikemas Surabaya.
Tahun
Y3
Y4
2009
1,484
396,758
2010
1,503
411,072
2011
1,544
440,625
2012
1,544
440,625
2013
1,565
455,875
2014
1,586
471,451
2015
1,608
487,358
2016
1,631
503,604
2017
1,654
520,194
2018
1,677
537,137
2019
1,702
554,438
2020
1,726
572,106
2021
1,752
590,148
2022
1,778
608,571
2023
1,804
627,384
2024
1,831
646,593
2025
1,859
666,208
2026
1,887
686,236
2027
1,916
706,685
2028
1,946
727,565
2029
1,977
748,883
2030
2,008
770,649
2031
2,072
815,561
2032
2,072
815,561
2033
2,105
838,725
2034
2,139
862,375
2035
2,174
886,519
2036
2,210
911,168
Sumber : Hasil olahan data (data primer)
371,446
395,884
446,308
446,308
472,315
498,866
525,972
553,645
581,896
610,736
640,179
670,234
700,916
732,237
764,210
796,847
830,163
864,171
898,884
934,318
970,487
1,007,406
1,083,554
1,083,554
1,122,813
1,162,886
1,203,786
1,245,532
Unit: Box/tahun
96
Descriptive Statistics
Mean
Petikemas Ekspor
Lumajang
Std. Deviation
14.18
4.446
11
Pertanian
1369.895
738.085728
11
Pertambangan
125.7055
103.99288
11
Industri
576.5245
466.84987
11
Perdagangan
717.5618
384.37928
11
Angkutan Komunikasi
125.9673
59.41117
11
Keuangan
262.7291
180.07335
11
Jasa
333.3036
106.99975
11
Konstruksi
148.8391
93.61173
11
Variabel yang diikut sertakan dalam iterasi ini sebanyak 8 variabel yaitu
X1 = Pertanian
X2 = Pertambangan
X3 = Industri
X5 = Konstruksi
X6 = Perdagangan
X8 = Keuangan
X9 = Jasa-jasa
97
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
Petikemas Ekspor
Lumajang
1.000
.921
.887
.901
.938
.928
.919
.924
.903
.
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed
Method
Perdagang
an
a.
Stepwise
(Criteria:
Probabilit
y-ofF-to-enter
<= .050,
Probabilit
y-ofF-to-remo
ve >= .
100).
Koefisien determinasi
98
Model
1
R
R Square
.938a
.879
Adjusted
R Square
.866
Std. Error of
the Estimate
1.627
Model
1
Regression
Residual
Total
df
173.820
Mean Square
1
173.820
23.817
2.646
197.636
10
F
65.684
Sig.
.000a
B
(Constant)
Perdagangan
Standardized
Coefficients
Std. Error
6.399
1.078
.011
.001
Beta
6,399 +
0,011 X6
t
.938
Sig.
5.934
.000
8.105
.000
99
Dimana :
X6
t
6.191
Perdagangan
df
10
Mean
Sig. (2-tailed) Difference
.000 717.56182
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
459.3323 975.7913
Pada Tabel berikut t hitung untuk konstanta 5,934 < t tabel 10,580
sehingga Ho di terima dengan koefisien regresi (sig) 0,000, maka persamaan
regresi dapat diterima.
One-Sample Test
Test Value = 0
t
Petikemas Ekspor
Lumajang
10.580
Mean
Sig. (2-tailed) Difference
df
10
.000
14.182
Catatan :
Hipotesis :
Ho
Hi
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
11.20
17.17
100
menunjukan probabilitas
Indonesia.
Tahun 1983 di bangun Fasilitas Pelabuhan antar Pulau (dikenal dengan
nama Terminal Mirah), dan untuk Terminal Penumpang Kapal Laut di bangun
Terminal Penumpang di kawasan Jamrut Bagian Utara, yang disebelahnya juga
terdapat terminal penumpang
Madura. Untuk menunjang peran strategis (gateway port) dan perkembangan pola
Angkutan Barang dengan Unitisasi (Petikemas) maka tahun 1992, diselesaikan
Pembangunan Terminal Petikemas bertaraf Internasional, dengan kapasitas
tampung satu juta TEUs/th dan hinterlandnya untuk daerah Surabaya : Surabaya
Industrial Estat Rungkut (SIER), Pasuruan Industrial Estat Rembang (PIER) dan
Ngoro Industrial Estat (NIE) serta Industri kawasan timur Indonesia (Bali, Nusa
Tenggara, dll).
Seluruh kegiatan Pelabuhan Tanjung Perak ini dikelola secara Nasional
oleh Pemerintah Indonesai melalui PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III, yang
disingkat dengan PT. Pelindo III dengan Standar Pengelolaan Pelabuhan secara
101
Nama Fasilitas
Dermaga Internasional
(International Wharf)
Dermaga Domestik (antar pulau)
Lapangan Petikemas
(International Container Yard)
Ukuran
Panjang
Lebar
Kedalaman
Panjang
Area
Kapasitas
Plug Petikemas Berpendingin
Luas Area Penumpukan
Barang Berbahaya
Panjang Jalur
1000,0 m
50,0 m
10,5 m
450,0 m
290.000 m2
34.000 TEUs
250 unit
10.000,0 m2
6.500,0 m2
420,0 m
11 unit
23 unit
1 unit
1 unit
3 unit
5 unit
12 unit
52 unit
102
103
104
Luas (m2)
Blok A
13860
Blok B
15120
Blok C
15120
Blok D
15120
Blok E
15120
Blok F
15120
Blok G
15120
Blok H
15120
Total Ekspor
119700
7
100
7
120
7
120
7
120
7
120
7
120
7
132
7
132
m2
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Kapasitas Ekspor
350
GSL 20'
175
GSL 40'
420
GSL 20'
210
GSL 40'
420
GSL 20'
210
GSL 40'
420
GSL 20'
210
GSL 40'
420
GSL 20'
210
GSL 40'
420
GSL 20'
210
GSL 40'
462
GSL 20'
231
GSL 40'
462
GSL 20'
231
GSL 40'
5061
GSL
700
350
840
420
840
420
840
420
840
420
840
420
924
462
924
462
10122
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes
Luas (m2)
Blok I
17640
Blok J
17346
Blok K
12803
Blok L
12803
Blok M
10325
Blok N
10325
Blok O
10325
Blok P
10325
Blok CFS
13628
Blok KK
MM LL
14880
Total Impor
130400
7
160
7
160
7
110
7
110
7
110
7
110
7
110
7
110
21
60
7
110
m2
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Kapasitas Impor
560
GSL 20'
280
GSL 40'
560
GSL 20'
280
GSL 40'
385
GSL 20'
192.5
GSL 40'
385
GSL 20'
192.5
GSL 40'
385
GSL 20'
192.5
GSL 40'
385
GSL 20'
192.5
GSL 40'
385
GSL 20'
192.5
GSL 40'
385
GSL 20'
192.5
GSL 40'
630
GSL 20'
315
GSL 40'
385
GSL 20'
192.5
GSL 40'
6668
GSL
1120
560
1120
560
770
385
770
385
770
385
770
385
770
385
770
385
1260
630
770
385
13335
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes
105
Luas (m2)
Blok Q
10850
Blok R
10850
Blok S
5600
Blok T
5600
Blok U
3500
Blok V
3500
Total Dom
39900
Total CY
290000
Kapasitas Domestic
7
50
7
50
7
30
7
30
7
26
7
26
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
Lajur GSL
Bujur GSL 20
175
88
175
88
105
52
105
52
91
45
91
45
GSL 20'
GSL 40'
GSL 20'
GSL 40'
GSL 20'
GSL 40'
GSL 20'
GSL 40'
GSL 20'
GSL 40'
GSL 20'
GSL 40'
m2
1112
GSL
2224
boxes
m2
12841
GSL
25681
boxes
350
176
350
176
210
104
210
104
182
90
182
90
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
boxes 20'
boxes 40'
Ekspor maksimum
adalah 13.150 TEUs (10.122 boxes), Impor maksimum adalah 20.002 TEUs
(13.335boxes), Antar pulau/domestic maksimum adalah 3.336 TEUs (2.224
boxes).Data hasil survey bulan Juli 2009, jumlah petikemas yang masuk-keluar
(CY) adalah:
Tabel.4.11 Petikemas masuk dan keluar lapangan penumpukan (CY)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
DATE
01/07
02/07
03/07
04/07
05/07
06/07
07/07
08/07
09/07
10/07
11/07
12/07
13/07
15/07
16/07
17/07
18/07
19/07
20/07
22/07
23/07
24/07
25/07
26/07
27/07
28/07
29/07
30/07
Total
Average
EXPORT
BOX
1,771
646
1,606
435
521
1,235
727
1,123
377
1,207
680
1,414
308
1,661
686
774
1,256
1,449
246
1,342
465
1,189
1,212
1,390
179
857
1,272
1,272
27,300
975
TEUS
2,549
928
2,344
650
652
1,842
1,121
1,610
514
1,733
917
1,981
415
2,447
999
1,105
1,770
2,117
379
1,855
651
1,766
1,726
2,002
269
1,213
1,730
1,730
39,016
1,393
IMPORT
BOX
1,734
662
1,110
325
790
1,118
844
1,422
601
1,244
857
1,994
65
1,972
600
759
1,346
1,608
67
1,812
710
824
1,084
1,231
266
597
994
994
27,630
987
TEUS
2,551
940
1,613
442
1,071
1,660
1,203
1,956
918
1,666
1,153
2,742
97
2,863
862
1,075
1,940
2,139
84
2,725
1,028
1,158
1,588
1,634
327
848
1,463
1,463
39,209
1,400
TOTAL
EXP/IMP
BOX
3,505
1,308
2,716
760
1,311
2,353
1,571
2,545
978
2,451
1,537
3,408
373
3,633
1,286
1,533
2,602
3,057
313
3,154
1,175
2,013
2,296
2,621
445
1,454
2,266
2,266
54,930
1,962
TEUS
5,100
1,868
3,957
1,092
1,723
3,502
2,324
3,567
1,432
3,400
2,070
4,723
512
5,310
1,861
2,180
3,710
4,256
463
4,580
1,679
2,925
3,314
3,636
596
2,061
3,193
3,193
78,225
2,794
DWELL
TIME (day)
EXP
2.77
2.58
2.35
2.46
2.95
2.80
2.46
2.77
2.63
2.44
2.47
2.64
2.53
2.36
2.28
2.28
2.36
2.48
2.53
2.34
2.30
2.32
2.33
2.41
2.34
2.27
2.27
2.25
IMP
3.83
4.10
4.17
4.70
5.80
6.17
5.92
6.82
6.75
6.58
6.74
7.42
7.48
6.99
6.77
6.60
6.58
6.92
7.38
7.13
7.02
6.86
6.84
7.08
7.11
7.05
6.97
6.89
2.46
6.45
106
DATE
1
01/07
2
02/07
3
03/07
4
04/07
5
05/07
6
06/07
7
07/07
8
08/07
9
09/07
10
10/07
11
11/07
12
12/07
13
13/07
14
15/07
15
16/07
16
17/07
17
18/07
18
19/07
19
20/07
20
22/07
21
23/07
22
24/07
23
25/07
24
26/07
25
27/07
26
28/07
27
29/07
28
30/07
Total/Rata-rata
Petikemas Ekspor
Jumlah
Mendiami CY (dwell)
boxes
day
jam
1771
2.77
66.54
646
2.58
61.90
1606
2.35
56.40
435
2.46
59.08
521
2.95
70.81
1235
2.80
67.29
727
2.46
58.96
1123
2.77
66.49
377
2.63
63.18
1207
2.44
58.55
680
2.47
59.33
1414
2.64
63.37
308
2.53
60.65
1661
2.36
56.56
686
2.28
54.65
774
2.28
54.78
1256
2.36
56.57
1449
2.48
59.57
246
2.53
60.65
1342
2.34
56.17
465
2.30
55.30
1189
2.32
55.62
1212
2.33
56.03
1390
2.41
57.95
179
2.34
56.11
857
2.27
54.56
1272
2.27
54.40
1272
2.25
54.07
27300
2.46
59.13
Waktu
Kedatangan ()
box/menit
menit/box
1.41
0.71
0.51
1.95
1.27
0.78
0.35
2.90
0.41
2.42
0.98
1.02
0.58
1.73
0.89
1.12
0.30
3.34
0.96
1.04
0.54
1.85
1.12
0.89
0.24
4.09
1.32
0.76
0.54
1.84
0.61
1.63
1.00
1.00
1.15
0.87
0.20
5.12
1.07
0.94
0.37
2.71
0.94
1.06
0.96
1.04
1.10
0.91
0.14
7.04
0.68
1.47
1.01
0.99
1.01
0.99
0.77
1.87
e .x
x!
107
(x)
()
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
Nilai Poisson
f(x)
0.354342130
0.136421720
0.035014908
0.006740370
0.001038017
0.000133212
0.000014653
0.000001410
0.000000121
0.000000009
0.000000001
0.000000000
0.000000000
0.000000000
0.000000000
0.000000000
Observed
O
3
3
2
4
1
1
7
4
1
2
3
Expected
Residual
( O-E )2
E
2
2
3
5
6
3
3
2
1
1
2
1
1
1
1
-1
1
-1
1
-5
25
-2
4
4
16
2
4
0
0
1
1
1
1
Chi- Square (hitung)
df =10
Chi- Square (tabel)
( O - E )2
E
0.5000
0.5000
0.3333
0.2000
4.1667
1.3333
5.3333
2.0000
0.0000
1.0000
0.5000
15.3667
0.0500
16.9190
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai Chi-Square X2hitung = 15,37 dan
derajat kebebasan adalah df = 10 dengan ; 0.05 (tingkat kepercayaan 95 %)
berdasarkan tabel diperoleh Chi-Square X2 tabel ( =0.05) = 16,92 lebih besar dari
X2 hitung (X2tabel > X2hitung ), maka Ho dapat diterima, sehingga dapat disimpulkan
kedatangan petikemas ekspor ke lapangan penumpukan CY berdistribusi normal
dengan mean = 0,77 box/menit ( = 46,2 box/jam atau 1108 box/hari). Grafik hasil
uji distribusi dapat lihat dari gambar berikut .
108
DATE
1
01/07
2
02/07
3
03/07
4
04/07
5
05/07
6
06/07
7
07/07
8
08/07
9
09/07
10
10/07
11
11/07
12
12/07
13
13/07
14
15/07
15
16/07
16
17/07
17
18/07
18
19/07
19
20/07
20
22/07
21
23/07
22
24/07
23
25/07
24
26/07
25
27/07
26
28/07
27
29/07
28
30/07
Total/Rata-rata
Petikemas Impor
Jumlah
Mendiami CY (dwell)
boxes
Hari
Jam
1,734.0
3.83
92.03
662.0
4.10
98.37
1,110.0
4.17
100.19
325.0
4.70
112.79
790.0
5.80
139.14
1,118.0
6.17
148.19
844.0
5.92
141.96
1,422.0
6.82
163.66
601.0
6.75
161.96
1,244.0
6.58
157.84
857.0
6.74
161.64
1,994.0
7.42
178.01
65.0
7.48
179.45
1,972.0
6.99
167.85
600.0
6.77
162.41
759.0
6.60
158.41
1,346.0
6.58
158.02
1,608.0
6.92
166.05
67.0
7.38
177.18
1,812.0
7.13
171.17
710.0
7.02
168.59
824.0
6.86
164.74
1,084.0
6.84
164.16
1,231.0
7.08
169.98
266.0
7.11
170.68
597.0
7.05
169.13
994.0
6.97
167.20
994.0
6.89
165.25
27,630.0
6.45
154.86
Waktu
Kedatangan ()
box/menit menit/box
1.38
0.73
0.53
1.90
0.88
1.14
0.26
3.88
0.63
1.59
0.89
1.13
0.67
1.49
1.13
0.89
0.48
2.10
0.99
1.01
0.68
1.47
1.58
0.63
0.05
19.38
1.57
0.64
0.48
2.10
0.60
1.66
1.07
0.94
1.28
0.78
0.05
18.81
1.44
0.70
0.56
1.77
0.65
1.53
0.86
1.16
0.98
1.02
0.21
4.74
0.47
2.11
0.79
1.27
0.79
1.27
0.78
2.78
109
f ( x) =
e .x
x!
(x)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
()
0,78
0,78
0,78
0,78
0,78
0,78
0,78
0,78
0,78
0,78
0,78
0,78
Nilai Poisson
f(x)
0.355649456
0.139265794
0.036355951
0.007118161
0.001114937
0.00014553
0.000016282
0.000001594
0.000000139
0.000000011
0.000000001
0.000000000
Observed
O
Expected
Residual
( O-E )2
0
0
1
1
-3
-1
0
0
0
2
0
0
0
1
1
9
1
0
0
0
4
0
2
2
3
5
4
3
3
2
1
3
2
( O - E )2
E
2
2
2
4
7
4
3
2
1
1
2
0.0000
0.0000
0.5000
0.2500
1.2857
0.2500
0.0000
0.0000
0.0000
4.0000
0.0000
6.2857
0.0500
16.9190
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai Chi-Square X2hitung = 6,28 dan derajat
kebebasan adalah df = 10 dengan ; 0.05 (tingkat kepercayaan 95 %) berdasarkan
tabel diperoleh Chi-Square X2
tabel
110
CYOR =
CYOR =
= 23,91%
111
CYOR =
= 55,12%
112
sehingga sebaiknya waktu petikemas mendiami CY impor adalah 3x24 jam saja
dengan tingkat kinerja CYimpor : 25,38% .
12
Mean
StDev
N
10
156.4
23.73
31
Frequency
0
100
120
140
160
180
Lama Petikemas Mendiami CY (jam)
200
700
Mean
3.01
0.02620
Median
2.7300
Std. Deviation
0.69331
Variance
0.481
Skewness
1.189
0.092
113
Kurtosis
0.683
0.185
Range
3.05
Minimum
2.23
Maximum
5.28
Sum
2107.00
Frequency
Percent
Valid Percent
40
40
40
40
40
37
40
38
45
56
14
5
12
15
13
14
27
16
6
15
8
6
7
5
13
16
5
5
7
5
8
9
6
4
9
4
3
4
2
5
5
1
1
1
2
1
3
1
1
700
5.2
5.2
5.2
5.2
5.2
4.8
5.2
4.9
5.8
7.3
1.8
.6
1.6
1.9
1.7
1.8
3.5
2.1
.8
1.9
1.0
.8
.9
.6
1.7
2.1
.6
.6
.9
.6
1.0
1.2
.8
.5
1.2
.5
.4
.5
.3
.6
.6
.1
.1
.1
.3
.1
.4
.1
.1
100.0
5.7
5.7
5.7
5.7
5.7
5.3
5.7
5.4
6.4
8.0
2.0
.7
1.7
2.1
1.9
2.0
3.9
2.3
.9
2.1
1.1
.9
1.0
.7
1.9
2.3
.7
.7
1.0
.7
1.1
1.3
.9
.6
1.3
.6
.4
.6
.3
.7
.7
.1
.1
.1
.3
.1
.4
.1
.1
Cumulative
Percent
5.7
11.4
17.1
22.9
28.6
33.9
39.6
45.0
51.4
59.4
61.4
62.1
63.9
66.0
67.9
69.9
73.7
76.0
76.9
79.0
80.1
81.0
82.0
82.7
84.6
86.9
87.6
88.3
89.3
90.0
91.1
92.4
93.3
93.9
95.1
95.7
96.1
96.7
97.0
97.7
98.4
98.6
98.7
98.9
99.1
99.3
99.7
99.9
100.0
100.0
114
Observed O
2
40
40
40
40
40
37
40
38
45
56
14
5
12
15
13
14
27
16
6
15
8
6
7
5
13
16
5
5
7
5
8
9
6
4
9
4
3
4
2
5
5
1
1
1
2
1
3
1
1
700
Expected E
3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
14.3
Residual
4
25.7
25.7
25.7
25.7
25.7
22.7
25.7
23.7
30.7
41.7
-.3
-9.3
-2.3
.7
-1.3
-.3
12.7
1.7
-8.3
.7
-6.3
-8.3
-7.3
-9.3
-1.3
1.7
-9.3
-9.3
-7.3
-9.3
-6.3
-5.3
-8.3
-10.3
-5.3
-10.3
-11.3
-10.3
-12.3
-9.3
-9.3
-13.3
-13.3
-13.3
-12.3
-13.3
-11.3
-13.3
-13.3
115
Chi-Square(hitung)
Df
Asymp. Sig
Chi-Square(tabel)
Dari data di atas terdapat nilai Chi Square hitung jauh lebih tinggi dari Chi
jauh lebih kecil dari (0.05), sehingga perlu
2.73
3.24
3.75
4.26
4.77
5.28
Observed O
Expected E
Residual
( O - E )2
( O - E )2 E
416
100
76
55
37
16
400
101
86
55
35
23
16
-1
-10
0
2
-7
256
1
100
0
4
49
Chi- Square
0.64
0.01
1.16
0.00
0.11
2.13
4.06
Chi Square hitung (4.06) lebih kecil dari Chi Square tabel ( 0.05
dengan derajat kebebasan = 5 ) 11.07, sehingga data waktu pelayanan Container
Crane terdistribusi secara eksponensial, dengan gafik distribusi eksponensial
untuk Container Crane adalah sebagai berikut :
116
RTG mempunyai
700
3.3850
.03711
2.9350
.98195
.964
1.513
.092
.968
.185
3.45
2.71
6.16
2369.50
Observed O
2
Expected E
3
Residual
4
2.71
2.86
3.01
3.16
3.31
3.46
3.61
3.76
3.91
4.06
4.21
4.36
4.51
4.66
4.81
4.96
5.11
5.26
5.41
5.56
5.71
5.86
6.01
6.16
Total
270
80
80
70
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
700
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
29.2
240.8
50.8
50.8
40.8
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
-19.2
117
Chi-Square(hitung)
Df
Asymp. Sig.
Chi-Square(tabel)
Dari data di atas terdapat nilai Chi Square hitung jauh lebih tinggi dari Chi
Square tabel, dan Significant
Klas Waktu
(menit)
2.71
2.94
3.17
3.40
3.63
3.86
4.09
4.32
4.55
4.78
5.01
5.24
5.47
5.70
5.93
Total
2.93
3.16
3.39
3.62
3.85
4.08
4.31
4.54
4.77
5.00
5.23
5.46
5.69
5.92
6.16
Observed
O
Expected
E
350
150
10
20
10
20
10
20
10
20
10
20
10
20
20
700
360
145
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
700
Residual
( O - E )2
-10
5
-5
5
-5
5
-5
5
-5
5
-5
5
-5
5
5
100
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
( O - E )2
E
Chi-Square
0.278
0.172
1.667
1.667
1.667
1.667
1.667
1.667
1.667
1.667
1.667
1.667
1.667
1.667
1.667
22.117
Chi Square hitung (22.117) lebih kecil dari Chi Square tabel ( 0.05
dengan derajat kebebasan = 14 ) 23.685, sehingga data waktu pelayanan Rubber
Tyred Gantry terdistribusi secara eksponensial, dengan grafik distribusi
eksponensial untuk Rubber Tyred Gantry adalah sebagai berikut :
118
HT mempunyai
700
17.41
.07694
16.5800
2.03561
4.144
2.516
.092
6.511
.185
10.59
16.03
26.62
12187.73
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2
98
57
51
48
47
45
34
19
11
15
14
11
13
12
13
11
7
8
8
8
8
3
13.9
8.1
7.3
6.8
6.7
6.4
4.8
2.7
1.6
2.1
2.0
1.6
1.8
1.7
1.8
1.6
1.0
1.1
1.1
1.1
1.1
4
14.0
8.1
7.3
6.9
6.7
6.4
4.9
2.7
1.6
2.1
2.0
1.6
1.9
1.7
1.9
1.6
1.0
1.1
1.1
1.1
1.1
5
14.0
22.1
29.4
36.3
43.0
49.4
54.3
57.0
58.6
60.7
62.7
64.3
66.1
67.9
69.7
71.3
72.3
73.4
74.6
75.7
76.9
119
Observed O
Expected E
Residual
1
16.03
16.13
16.23
16.33
16.43
16.53
16.58
16.77
16.87
16.88
16.97
17.07
17.17
17.25
17.27
17.38
17.48
17.58
17.62
17.68
17.78
17.88
17.98
18.05
18.08
18.15
18.18
18.25
18.35
18.42
18.45
18.52
18.53
18.55
18.62
18.72
18.82
18.92
19.15
19.25
19.33
19.35
19.45
19.53
19.55
19.63
19.65
19.73
19.83
20.37
20.43
20.63
20.73
2
98
57
51
48
47
45
34
19
11
15
14
11
13
12
13
11
7
8
8
8
8
7
7
4
4
3
5
2
8
2
6
3
2
2
4
4
4
4
4
2
4
2
4
2
2
4
2
3
2
1
4
2
2
3
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
8.0
4
90.0
49.0
43.0
40.0
39.0
37.0
26.0
11.0
3.0
7.0
6.0
3.0
5.0
4.0
5.0
3.0
-1.0
.0
.0
.0
.0
-1.0
-1.0
-4.0
-4.0
-5.0
-3.0
-6.0
.0
-6.0
-2.0
-5.0
-6.0
-6.0
-4.0
-4.0
-4.0
-4.0
-4.0
-6.0
-4.0
-6.0
-4.0
-6.0
-6.0
-4.0
-6.0
-5.0
-6.0
-7.0
-4.0
-6.0
-6.0
120
2523.817
87
0.000
109.77
Dari data di atas terdapat nilai Chi Square hitung jauh lebih tinggi dari ChiSquare tabel (109.77), dan Significant jauh lebih kecil dari (0.05), sehingga
perlu dilakukan pengelompokan data waktu pelayanan Head Truck dan dilakukan
pengujian Chi Square lagi sebagai berikut :
Tabel.4.31. Test Chi-Square HT.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Klas Waktu
(menit)
16.00
17.00
17.01
18.00
18.01
19.00
19.01
20.00
20.01
21.00
21.01
22.00
22.01
23.00
23.01
24.00
24.01
25.00
25.01
26.00
26.01
27.00
Total
Observed O
439
113
57
31
15
7
9
8
7
7
7
700
Expected
E
450
120
60
30
10
5
5
5
5
5
5
700
Residual
( O - E )2
-11
121
-7
49
-3
9
1
1
5
25
2
4
4
16
3
9
2
4
2
4
2
4
Chi- Square (hitung)
df =10,
Chi- Square (tabel)
( O - E )2
E
0.269
0.408
0.150
0.033
2.500
0.800
3.200
1.800
0.800
0.800
0.800
11.560
0.05
18.307
Chi Square hitung (11.560) lebih kecil dari Chi Square tabel ( 0.05
dengan derajat kebebasan = 10) 18.307, sehingga data waktu pelayanan Head
Truck terdistribusi secara eksponensial, dengan grafik distribusi eksponensial
untuk Head Truck adalah sebagai berikut :
121
Berdasarkan hasil uji distribusi dari data-data yang telah diambil di lapangan,
maka dalam menghitung kinerja fasilitas bongkar muat, karakteristik tiap-tiap
fasilitas menggunakan data layanan , Tabel.4.32. sebagai berikut.
Tabel.4.32.
Waktu Pelayanan fasilitas Bongkar Muat
Lamda ( )/mean
3,01 menit/box
3,38 menit/box
17,41 menit/box
CC
RTG
HT
Std. deviasi
0,452
0,982
2,060
Distribusi
Eksponensial
Eksponensial
Eksponensial
Berdasarkan waktu pelayanan di atas maka jumlah box yang dapat dilayani oleh
masing-masing fasilitas tiap jamnya, adalah sebagai berikut :
=
60 menit/jam
CC
60 menit/jam
3,01 menit/box
20 box/jam
RTG =
60 menit/jam
RTG
60 menit/jam
3,38 menit/box
18 box/jam
HT =
60 menit/jam
HT
60 menit/jam
17,41 menit/box
3 box/jam
Data waktu antara kedatangan pada aktivitas bongkar dan muat Petikemas
(box/jam/kapal), tabel. 4.32. dengan lama tambat rata-rata 21 jam. Konversi
dilakukan pada laju kedatangan dengan cara merubah satuan, dari box/jam/kapal
menjadi menit/box.
Dari beberapa kondisi kedatangan kapal
terdapat
Skenario Antrian
basis
Antrian
Ganda,
Pelayanan
Ganda
dan
bertahap
atau
122
adalah input pertama di layani terlebih dahulu (first come, first serve), dengan
jumlah antrian dan waktu antrian tak terbatas, dapat diilustrasikan sebagai
berikut :
Dermaga
Container
Container
Container
CC
CC
HT
Hinterland
RTG
HT
Lapangan Penumpukan
CC
RTG
Container
Container
Container
Gambar.4.20.
Model Antrian Ganda, Pelayanan Ganda dan Berjenjang
Utilitas CC =
petikemas kapaltambat BT
(22 jam 60 menit ) / waktupelayanan unit CC
Dimana :
BT
Petikemas
unit CC
123
Utilitas RTG =
petikemas kapaltambat BT
( 22 jam 60 menit ) / waktupelayanan unit RTG
Dimana :
BT
Petikemas
unit RTG
petikemas kapaltambat BT
( 22 jam 60 menit ) / waktupelayanan unit HT
Dimana :
BT
Petikemas
unit HT
Hasil Perhitungan Kinerja Fasilitas Bongkar Muat Petikemas dapat dilihat pada
tabel berikut.
124
Jumlah
Box
546
1092
1638
2184
2730
CC
11.41%
22.83%
34.24%
45.65%
57.06%
RTG
6.08%
12.16%
18.24%
24.31%
30.39%
HT
13.85%
27.70%
41.55%
55.40%
69.24%
Tujuan dari sistem antrian adalah meminimalkan biaya total, yaitu Biaya Tunggu
dan Biaya Pelayanan.
NB
= Nilai Barang
Nilai Barang Petikemas didekati oleh nilai rata-rata barang ekspor dan
impor di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tahun 2008. Dengan menggunakan
data tabel berikut .
Tabel.4.33. Data Arus Ekspor Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya
No
Diskripsi
1
2
3
4
5
6
Nilai (US $)
Berat (kg)
Jumlah Petikemas (TEU)
Jumlah Petikemas (Box)
Nilai (Rp/kg)
Nilai (Rp/box)
Ekspor
Mei
883.728.033
604.569.549
42.972
30.093
18.242,60
366.494.728,1
Ekspor
Juli
982.454.153
538.515.909
43.185
30.345
22.768,18
404.054.303,2
Ekspor
Juli
1.015.091.698
604.675.371
45.187
31.948
20.950,65
396.530.123,7
Ekspor
Agustus
997.327.549
604.197.253
45.520
31.770
20.600,30
391.773.617
125
Impor
Diskripsi
Nilai (US $)
Berat (kg)
Jumlah Petikemas (TEU)
Jumlah Petikemas (Box)
Nilai (Rp/kg)
Nilai (Rp/box)
Impor
Mei
1.239.601.051
1.436.536.943
39.682
27.809
10.769,10
556.302.676
Juli
1.089.328.786
1.168.774.921
39.820
27.857
11.631, 68
488.021.798,8
Impor
Juli
1.372.940.246
1.480.838.108
43.269
30.723
11.570,67
557.702.511,8
Impor
Agustus
1.241.828.442
1.338.519.472
45.640
32.195
11.578,47
481.379.684,9
MBMuat ( ekspor ) =
MBBongkar ( impor ) =
b. MBBongkar (impor)
: Rp. 142.699,09/box/jam
126
NB
Dengan
MBContainer =
MBContainer
Jadi Biaya Modal yang tertanam di dalam barang sebagai Biaya Tunggu
Container adalah sebagai berikut:
MBContainer = Rp.2.094.308,0 / box / jam
Adapun
perhitungan
Biaya Pelayanan fasilitas dan peralatan berpedoman pada tarif yang telah
ditetapkan oleh PT.Terminal Petikemas Surabaya, sebagai berikut :
Tabel.4.35.Tarif Bongkar Muat Petikemas di PT.TPS, Surabaya
No.
Ukuran Petikemas
Container Crane
3
Head Truck
Sumber : PT.TPS, Surabaya. 2009
20'
40'
45'
998.400,0
1.497.600,0
1.872.000,0
1.155.000,0
1.233.000,0
1.291.250,0
861.120,0
1.285.440,0
160.9920,0
Dari data di atas dapat dilihat Biaya Pelayanan rata-rata per box Petikemas
untuk masing-masing alat, yaitu: Biaya Pelayanan Container Crane (CC), Biaya
Pelayanan Rubber Tyred Gantry (RTG) dan Biaya Pelayanan Head Truck (HT) di
dapat:
127
1. Biaya Pelayanan CC
= Rp. 1.456.000,00/box
= Rp. 1.226.416,67/box
3. Biaya Pelayanan HT
= Rp. 1.252.160,00/box
Rp1,600,000,000
Rp1,400,000,000
Rp1,200,000,000
Rp1,000,000,000
Rp800,000,000
Rp600,000,000
Rp400,000,000
Rp200,000,000
Rp1
10
11 12 13 14 15 16
Waktu Pelayanan (Jam)
17
18
19
20
21
22
23
24
25
= 36,69 %
128
BOR =
= 48,86 %
= Box
= Crane
= Ship
= Hour
melalui
BTP =
BTP International :
BTP =
= 1.39 (2 box/m)
= 1,55 (2 box/m)
BTP Domestic :
BTP =
= 0.53 (1 tingkat)
= 1.10 ( 2 tingkat)
129
173.3
20,9
20
18
3
10122
13335
2.45
6,52
5061
6667
1874400
3919200
1329120
1000
BOR =
BOR =
BTP =
BTP =
YOR =
m
jam
box/jam
box/jam
box/jam
box
13158
box
20002
day
58.8
day
156,4
GSL
GSL
box/tahun
box/tahun
box/tahun
m
= 53,77 %
= 1.60 (2 box/m)
x 100%
Capacity (boxes) x Working day
315730 boxes x 6,52 hr x 100%
YOR Int. impor =
13335 boxes x 355 hr
= 43.49 %
TEU's
TEU's
haurs
haurs
130
dermaga 40 box per meter panjang dermaga. Apabila anggka ini sudah tercapai
maka dianggap kinerja dermaga sudah optimal.
131
Waktu Transfer
Rata-Rata
Minimum
Maksimum
Rata-Rata
Minimum
Maksimum
CC (T1)
2.84
3.10
3.02
2.87
3.09
2.85
2.75
3.00
3.07
3.15
2.67
3.00
2.94
3.32
2.75
3.25
3.04
3.00
3.14
2.90
3.20
3.15
3.00
3.32
2.94
3.05
2.87
2.99
3.12
2.95
3.14
3.00
2.85
3.27
3.04
2.94
3.27
2.85
3.14
2.84
2.90
CC (T1)
2.467
2.484
2.483
2.493
2.650
2.467
2.470
2.488
2.640
2.483
2.480
2.491
2.650
2.817
2.467
2.493
2.488
2.485
2.489
2.462
2.520
2.440
2.473
2.489
2.498
2.483
2.466
2.478
2.800
2.660
2.490
2.483
2.540
2.489
2.487
2.760
2.498
2.488
2.650
2.450
2.478
CC (T1)
3.65
3.82
3.48
3.82
3.52
3.35
3.32
3.65
3.65
3.82
3.65
3.82
3.32
3.98
3.48
4.15
3.82
3.65
3.98
3.82
3.68
3.98
3.82
4.15
3.82
3.65
3.98
3.68
3.98
3.68
4.15
3.85
3.82
4.02
3.98
4.18
4.15
3.48
4.02
3.98
3.48
HT (T2)
15.67
16.50
16.00
17.80
14.37
18.60
18.00
14.80
18.90
19.60
14.70
15.20
14.76
14.60
17.93
14.98
19.00
22.50
17.28
15.06
17.89
21.90
19.54
14.23
18.50
15.70
19.30
15.03
18.70
16.90
16.50
19.70
17.90
15.06
23.87
18.76
19.45
17.84
17.23
17.34
21.20
HT (T2)
10.23
9.78
9.97
6.18
10.17
9.82
10.22
9.30
10.13
10.30
10.13
10.47
9.80
9.97
9.30
10.13
10.43
10.30
10.00
10.07
10.77
10.07
9.45
9.32
10.43
8.97
9.17
10.52
9.78
9.30
10.00
10.38
8.65
10.40
10.30
11.47
10.93
10.40
10.40
10.30
9.38
HT (T2)
30.87
31.97
33.07
33.25
35.08
33.18
31.42
35.38
30.68
29.77
31.78
35.75
33.98
32.22
31.60
33.25
35.45
31.78
143.90
31.78
31.97
32.33
32.33
33.25
31.42
33.80
34.17
33.43
31.60
32.88
32.70
30.87
34.35
32.52
30.87
33.62
32.33
32.17
31.05
32.15
31.42
Rata-Rata
Minimum
Maksimum
RTG (T3)
4.15
4.11
4.25
4.00
3.86
3.82
4.14
4.24
4.22
4.19
4.06
4.11
4.07
4.14
4.25
4.17
4.11
3.56
4.07
3.72
3.93
3.68
3.63
3.75
3.47
3.97
3.62
3.53
3.74
3.68
3.84
3.65
3.68
3.91
3.57
3.50
3.73
3.56
3.67
3.54
3.81
RTG (T3)
2.42
2.69
2.39
2.40
2.33
2.31
2.74
3.54
3.36
3.42
2.65
3.33
3.16
3.13
2.86
3.30
2.60
2.77
3.00
2.69
3.52
3.04
2.15
2.49
1.94
2.79
3.15
3.20
3.24
3.24
2.69
3.31
2.20
2.22
1.82
2.85
3.35
2.11
2.44
2.10
3.51
RTG (T3)
6.48
5.85
6.39
5.82
5.43
5.42
5.40
5.74
5.81
5.77
4.98
5.90
5.72
5.46
6.20
6.25
6.60
4.77
5.00
5.02
4.43
4.95
4.97
4.82
4.83
5.29
4.65
4.08
4.38
4.92
5.19
4.15
4.93
5.26
4.89
4.84
4.78
4.15
5.04
4.79
4.25
132
Waktu Transfer
Rata-Rata
Minimum
Maksimum
Rata-Rata
Minimum
Maksimum
Rata-Rata
Minimum
Maksimum
CC (T1)
2.74
3.12
2.89
3.14
3.05
2.90
2.80
2.95
3.29
3.15
2.85
2.99
2.99
3.15
2.89
3.00
3.04
3.14
2.90
3.12
2.95
3.15
2.97
3.32
3.10
2.82
3.24
2.72
2.92
3.01
CC (T1)
2.370
2.655
2.540
2.467
2.630
2.490
2.488
2.672
2.820
2.483
2.459
2.483
2.633
2.650
2.467
2.483
2.650
2.657
2.467
2.760
2.483
2.483
2.650
2.483
2.500
2.633
2.467
2.890
2.492
2.54
CC (T1)
3.48
3.65
3.82
3.68
3.82
3.48
3.32
3.35
3.68
3.85
3.65
3.85
3.82
3.52
3.98
3.68
4.15
3.68
3.48
3.98
3.65
4.02
3.48
4.18
3.65
3.32
4.02
3.15
3.32
3.74
HT (T2)
18.65
19.45
22.50
17.28
15.06
18.90
21.90
19.54
14.23
15.11
18.12
16.76
19.34
17.60
17.28
15.06
14.94
21.90
19.54
14.23
15.11
14.95
14.62
15.30
14.05
18.40
14.84
14.37
21.00
17.41
HT (T2)
10.13
9.93
10.03
10.47
9.57
9.85
8.93
8.97
9.45
9.65
9.52
10.17
10.00
10.30
10.07
10.07
10.12
9.87
9.82
9.83
9.10
9.47
10.47
10.97
9.30
9.47
10.27
9.80
8.97
9.88
HT (T2)
35.08
37.65
35.08
33.25
37.28
32.15
31.42
33.62
37.65
35.08
31.23
32.52
33.25
35.27
31.35
32.88
31.17
32.88
31.60
34.90
32.88
31.60
31.60
32.70
31.42
31.97
31.60
30.43
30.50
34.39
RTG (T3)
3.86
3.78
3.78
3.54
3.82
3.52
3.39
3.87
4.00
3.62
3.89
4.26
3.72
3.92
3.40
3.71
3.61
3.62
3.63
3.94
3.76
3.85
4.06
3.42
3.44
3.76
3.85
3.82
3.73
3.82
RTG (T3)
2.72
3.33
1.97
2.30
2.66
3.06
2.28
2.50
2.75
3.11
3.54
3.23
2.07
3.51
2.97
2.79
3.16
3.20
2.51
2.95
2.39
2.82
3.14
1.92
1.97
2.83
1.76
3.20
2.10
2.76
RTG (T3)
5.10
4.34
5.14
4.22
4.99
4.83
4.86
5.06
5.25
4.71
4.97
6.06
4.84
4.41
4.97
5.18
4.55
4.12
4.85
5.29
5.47
5.20
5.09
4.97
4.30
4.59
4.99
4.98
4.74
5.08
Berth Time
Waktu Pelayanan Dermaga (CC)
Waktu Pelayanan Transfers (HT)
Waktu Pelayanan Cont. Yard (RTG)
Mean
15.50
2.54
9.88
2.75
Std. Deviation
4.89
0.10
0.69
0.49
Dimana :
T/c
= Berth Time
T1
T2
T3
133
Mean
22.74
3.74
34.39
5.08
Std. Deviation
7.03
0.25
13.39
0.58
= Berth Time
T1
T2
T3
Mean
17.49
3.01
17.41
3.81
Std. Deviation
5.62
0.16
2.46
0.24
= Berth Time
T1
T2
T3
operator yang memiliki tingkat pengalaman sangat tinggi dan terampil dalam
mengendalikan Container Crane sehingga waktu yang terbuang untuk
mengangkat satu bok petikemas dari kapal dan menenpatkannya dengan mudah
dan cepat di atas cashing Head Truck. Di TPS memiliki operator Crane dengan
134
tingkat keterampilan dengan kategori : Rendah, Menegah dan Tinggi bila diukur
dengan kemampuan dalam box petikemas adalah sebagai berikut :
Tingkat Keterampilan
Operator Container Crane
a. Rendah
b. Menengah
c. Tinggi
Kemapuan
(Box/Jam)
< 17
18-21
> 22
Waktu pelayanan Dermaga maksimum adalah 22.74 jam dengan rata kemampuan
angkat CC berkisar antara 15 16 box/jam dan waktu pelayanan dermaga ratarata adalah 18.31 jam dengan kemampuan angkat 17 21 box jam.
Biaya tunggu yang dikeluarkan oleh pengguna untuk waktu pelayanan yang
diberikan diatas adalah sebagai berikut :
Biaya Bongkar Muat Dan Tunggu Petikemas Di Dermaga
Rp120,000,000.00
Biaya Tunggu T
Biaya Tunggu M
Biaya Tunggu R
Biaya BM T
Biaya BM M
Biaya BM R
Rp100,000,000.00
Rp80,000,000.00
Rp60,000,000.00
Rp40,000,000.00
Rp20,000,000.00
Rp1
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Waktu Oerasional (jam)
135
dapat terlihat dari tabel .4.37. Jumlah petikemas tahun 2008 tinggi, merupakan
hasil kegiatan perdagangan sebelumnya, dimana telah terjadi kesepakatan/pesanan
barang pada tahun 2007. Namun jika dilihat perkembangan ekonomi yang mulai
membaik, maka kegiatan perdagangan international dan antar pulau akan
meningkat, sehingga diharapkan berdampak terhadap meningkatnya arus
petikemas di Terminal Petikemas Surabaya. Kinerja TPS pada saat peningkatan
arus petikemas dapat dilihat dari tabel 4.37.
Arus petikemas diakhir tahun 2009 di prediksi mencapai 652.974 box
petikemas dan akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan ekonomi
Indonesia, sehingga pada tahun 2010 akan naik menjadi 685.913 naik 4.8 % dan
diharapkan naik terus sampai angka diatas 1 juta box per tahun di tahun 2019.
Tabel 4.37.Prediksi Petikemas ekspor-impor 30 tahunan
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
1,260
1,278
1,312
1,312
1,330
1,349
1,367
1,386
1,405
1,426
1,446
1,468
1,489
1,510
1,533
1,556
1,579
1,604
1,629
1,654
1,680
1,706
1,760
1,760
1,789
1,818
1,848
1,878
Import
Y3
Y4
337,244
349,411
374,531
374,531
387,494
400,734
414,255
428,063
442,165
456,566
471,273
486,291
501,626
517,286
533,276
549,604
566,276
583,300
600,683
618,430
636,550
655,052
693,226
693,226
712,917
733,018
753,542
774,493
315,730
336,502
379,361
379,361
401,467
424,036
447,077
470,599
494,611
519,126
544,152
569,699
595,779
622,402
649,578
677,320
705,638
734,545
764,052
794,171
824,914
856,296
921,020
921,020
954,391
988,453
1,023,219
1,058,703
136
BOR
YOR
BTP
Import
Export
total
43.49%
46.35%
52.25%
52.25%
55.29%
58.40%
61.58%
64.82%
68.12%
71.50%
74.95%
78.46%
82.06%
85.72%
89.47%
93.29%
97.19%
101.17%
105.23%
109.38%
113.61%
117.94%
126.85%
126.85%
131.45%
136.14%
140.93%
145.81%
22.99%
23.82%
25.54%
25.54%
26.42%
27.32%
28.24%
29.19%
30.15%
31.13%
32.13%
33.16%
34.20%
35.27%
36.36%
37.47%
38.61%
39.77%
40.96%
42.17%
43.40%
44.66%
47.27%
47.27%
48.61%
49.98%
51.38%
52.81%
34.64%
36.63%
40.72%
40.72%
42.83%
44.99%
47.19%
49.44%
51.74%
54.08%
56.47%
58.91%
61.41%
63.95%
66.55%
69.20%
71.91%
74.67%
77.50%
80.38%
83.32%
86.32%
92.51%
92.51%
95.70%
98.96%
102.29%
105.68%
Box/m
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
53.77%
54.54%
55.99%
55.99%
56.76%
57.57%
58.34%
59.15%
59.96%
60.85%
61.71%
62.65%
63.54%
64.44%
65.42%
66.40%
67.38%
68.45%
69.52%
70.58%
71.69%
72.80%
75.11%
75.11%
76.34%
77.58%
78.86%
80.14%
1.61
1.69
1.86
1.86
1.94
2.03
2.12
2.21
2.31
2.40
2.50
2.60
2.70
2.81
2.91
3.02
3.13
3.25
3.36
3.48
3.60
3.72
3.97
3.97
4.11
4.24
4.38
4.51
137
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
Import
Export
Total
box/GSL
box/GSL
box/GSL
0.87
0.93
1.04
1.04
1.11
1.17
1.23
1.30
1.36
1.43
1.50
1.57
1.64
1.71
1.79
1.86
1.94
2.02
2.10
2.19
2.27
2.36
2.54
2.54
2.63
2.72
2.82
2.92
0.46
0.48
0.51
0.51
0.53
0.55
0.56
0.58
0.60
0.62
0.64
0.66
0.68
0.71
0.73
0.75
0.77
0.80
0.82
0.84
0.87
0.89
0.95
0.95
0.97
1.00
1.03
1.06
0.69
0.73
0.81
0.81
0.86
0.90
0.94
0.99
1.03
1.08
1.13
1.18
1.23
1.28
1.33
1.38
1.44
1.49
1.55
1.61
1.67
1.73
1.85
1.85
1.91
1.98
2.04
2.11
CC
RTG
HT
38.32%
40.25%
44.24%
44.24%
46.30%
48.40%
50.55%
52.74%
54.98%
57.26%
59.59%
61.97%
64.40%
66.88%
69.42%
72.00%
74.64%
77.34%
80.09%
82.90%
85.77%
88.69%
94.73%
94.73%
97.85%
101.03%
104.27%
107.58%
18.51%
19.45%
21.37%
21.37%
22.37%
23.38%
24.42%
25.48%
26.56%
27.66%
28.79%
29.94%
31.11%
32.31%
33.53%
34.78%
36.06%
37.36%
38.69%
40.05%
41.43%
42.85%
45.76%
45.76%
47.27%
48.80%
50.37%
51.97%
49.13%
51.61%
56.72%
56.72%
59.36%
62.05%
64.80%
67.61%
70.48%
73.41%
76.40%
79.45%
82.57%
85.75%
89.00%
92.31%
95.70%
99.15%
102.68%
106.28%
109.96%
113.71%
121.45%
121.45%
125.44%
129.52%
133.68%
137.93%
m
jam
box/jam
box/jam
box/jam
box atau
box atau
day atau
day atau
13158
20002
58.8
156.4
173.3
20.98
20
18
3
10122
13335
2.45
6.52
TEU's
TEU's
haurs
haurs
138
j
k
l
m
n
o
5061
6667
1704000
3527280
1329120
1000
GSL
GSL
box/tahun
box/tahun
box/tahun
m
Kinerja TPS
7.00
YTP
RTG
(x100%)
YOR
6.00
BOR
CC
(x100%)
HT
(x100%)
BTP box/m
(x1010%)
4.00
3.00
2.00
1.00
Tahun
Gambar.4.26.
Grafik Prediksi kinerja Terminal Petikemas Surabaya sampai tahun 2036.
2036
2035
2034
2033
2032
2031
2030
2029
2028
2027
2026
2025
2024
2023
2022
2021
2020
2019
2018
2017
2016
2015
2014
2013
2012
2011
2010
0.00
2009
(x 100% )
5.00
139
yang terdapat di
dermaga dari 1000 meter menjadi 1500 meter, diharapkan kinerja dermaga tidak
terlalu padat.
Tabel.4.40. Kinerja TPS akibat perubahan BOR.
Tahun
BOR
BTP
box/m
Import
YOR
Export
total
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
43.02%
43.61%
44.78%
44.78%
45.41%
46.03%
46.66%
47.31%
47.97%
48.68%
49.36%
50.10%
50.81%
51.55%
52.32%
53.12%
53.88%
54.74%
55.59%
56.44%
57.35%
58.24%
60.09%
60.09%
61.05%
62.05%
63.07%
64.10%
1.29
1.35
1.49
1.49
1.55
1.62
1.70
1.77
1.85
1.92
2.00
2.08
2.16
2.25
2.33
2.42
2.51
2.60
2.69
2.78
2.88
2.98
3.18
3.18
3.28
3.39
3.50
3.61
52.18%
55.62%
62.70%
62.70%
66.35%
70.08%
73.89%
77.78%
81.75%
85.80%
89.93%
94.16%
98.47%
102.87%
107.36%
111.94%
116.62%
121.40%
126.28%
131.26%
136.34%
141.52%
152.22%
152.22%
157.74%
163.37%
169.11%
174.98%
27.59%
28.59%
30.64%
30.64%
31.70%
32.79%
33.89%
35.02%
36.18%
37.36%
38.56%
39.79%
41.04%
42.32%
43.63%
44.97%
46.33%
47.72%
49.15%
50.60%
52.08%
53.60%
56.72%
56.72%
58.33%
59.97%
61.65%
63.37%
41.57%
43.95%
48.87%
48.87%
51.40%
53.99%
56.63%
59.33%
62.08%
64.89%
67.77%
70.70%
73.69%
76.74%
79.86%
83.04%
86.29%
89.61%
93.00%
96.45%
99.98%
103.58%
111.01%
111.01%
114.84%
118.75%
122.74%
126.82%
140
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
Import
Export
total
box/GSL
box/GSL
box/GSL
1.04
1.11
1.25
1.25
1.33
1.40
1.48
1.55
1.63
1.72
1.80
1.88
1.97
2.06
2.15
2.24
2.33
2.43
2.52
2.62
2.73
2.83
3.04
3.04
3.15
3.27
3.38
3.50
0.55
0.57
0.61
0.61
0.63
0.66
0.68
0.70
0.72
0.75
0.77
0.80
0.82
0.85
0.87
0.90
0.93
0.95
0.98
1.01
1.04
1.07
1.13
1.13
1.17
1.20
1.23
1.27
0.83
0.88
0.98
0.98
1.03
1.08
1.13
1.19
1.24
1.30
1.35
1.41
1.47
1.53
1.60
1.66
1.73
1.79
1.86
1.93
2.00
2.07
2.22
2.22
2.30
2.37
2.45
2.54
CC
RTG
HT
45.98%
48.30%
53.09%
53.09%
55.56%
58.08%
60.66%
63.29%
65.97%
68.71%
71.51%
74.37%
77.28%
80.26%
83.30%
86.40%
89.57%
92.81%
96.11%
99.48%
102.92%
106.43%
113.68%
113.68%
117.42%
121.23%
125.12%
129.10%
22.21%
23.34%
25.65%
25.65%
26.84%
28.06%
29.30%
30.57%
31.87%
33.19%
34.55%
35.93%
37.33%
38.77%
40.24%
41.74%
43.27%
44.83%
46.43%
48.06%
49.72%
51.42%
54.92%
54.92%
56.72%
58.57%
60.45%
62.37%
58.95%
61.93%
68.07%
68.07%
71.23%
74.46%
77.77%
81.14%
84.58%
88.09%
91.68%
95.34%
99.08%
102.90%
106.79%
110.77%
114.84%
118.98%
123.22%
127.54%
131.95%
136.45%
145.74%
145.74%
150.53%
155.42%
160.42%
165.51%
m
jam
box/jam
box/jam
box/jam
box
box
day
day
GSL
GSL
box/tahun
box/tahun
box/tahun
m
13158
20002
58.8
156.4
TEU's
TEU's
haurs
haurs
141
Tahun
BOR
BTP
box/m
Import
Export
total
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
48.64%
49.34%
50.65%
50.65%
51.35%
52.08%
52.77%
53.51%
54.24%
55.05%
55.82%
56.67%
57.48%
58.30%
59.18%
60.07%
60.96%
61.92%
62.89%
63.85%
64.86%
65.86%
67.95%
67.95%
69.07%
70.19%
71.34%
72.50%
1.45
1.53
1.68
1.68
1.76
1.84
1.92
2.00
2.09
2.17
2.26
2.35
2.44
2.54
2.64
2.73
2.83
2.94
3.04
3.15
3.26
3.37
3.60
3.60
3.71
3.83
3.96
4.08
43.49%
46.35%
52.25%
52.25%
55.29%
58.40%
61.58%
64.82%
68.12%
71.50%
74.95%
78.46%
82.06%
85.72%
89.47%
93.29%
97.19%
101.17%
105.23%
109.38%
113.61%
117.94%
126.85%
126.85%
131.45%
136.14%
140.93%
145.81%
22.99%
23.82%
25.54%
25.54%
26.42%
27.32%
28.24%
29.19%
30.15%
31.13%
32.13%
33.16%
34.20%
35.27%
36.36%
37.47%
38.61%
39.77%
40.96%
42.17%
43.40%
44.66%
47.27%
47.27%
48.61%
49.98%
51.38%
52.81%
34.64%
36.63%
40.72%
40.72%
42.83%
44.99%
47.19%
49.44%
51.74%
54.08%
56.47%
58.91%
61.41%
63.95%
66.55%
69.20%
71.91%
74.67%
77.50%
80.38%
83.32%
86.32%
92.51%
92.51%
95.70%
98.96%
102.29%
105.68%
142
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
Import
Export
total
box/GSL
box/GSL
box/GSL
0.87
0.93
1.04
1.04
1.11
1.17
1.23
1.30
1.36
1.43
1.50
1.57
1.64
1.71
1.79
1.86
1.94
2.02
2.10
2.19
2.27
2.36
2.54
2.54
2.63
2.72
2.82
2.92
0.46
0.48
0.51
0.51
0.53
0.55
0.56
0.58
0.60
0.62
0.64
0.66
0.68
0.71
0.73
0.75
0.77
0.80
0.82
0.84
0.87
0.89
0.95
0.95
0.97
1.00
1.03
1.06
0.69
0.73
0.81
0.81
0.86
0.90
0.94
0.99
1.03
1.08
1.13
1.18
1.23
1.28
1.33
1.38
1.44
1.49
1.55
1.61
1.67
1.73
1.85
1.85
1.91
1.98
2.04
2.11
CC
RTG
HT
38.32%
40.25%
44.24%
44.24%
46.30%
48.40%
50.55%
52.74%
54.98%
57.26%
59.59%
61.97%
64.40%
66.88%
69.42%
72.00%
74.64%
77.34%
80.09%
82.90%
85.77%
88.69%
94.73%
94.73%
97.85%
101.03%
104.27%
107.58%
18.51%
19.45%
21.37%
21.37%
22.37%
23.38%
24.42%
25.48%
26.56%
27.66%
28.79%
29.94%
31.11%
32.31%
33.53%
34.78%
36.06%
37.36%
38.69%
40.05%
41.43%
42.85%
45.76%
45.76%
47.27%
48.80%
50.37%
51.97%
49.13%
51.61%
56.72%
56.72%
59.36%
62.05%
64.80%
67.61%
70.48%
73.41%
76.40%
79.45%
82.57%
85.75%
89.00%
92.31%
95.70%
99.15%
102.68%
106.28%
109.96%
113.71%
121.45%
121.45%
125.44%
129.52%
133.68%
137.93%
Parameter :
a Rata-rata Panjang Kapal + 5 m
b Rata-rata berth time
c CC Lamda/mean
3,01 menit/box
d RTG Lamda/mean
3.38 menit/box
e HT lamda/mean
17.41 menit/box
f Kapasitas container yard ekspor
g Kapasitas container yard impor
h Waktu pelayanan CY/lama mendiami CY ekspor
i Waktu pelayanan CY/lama mendiami CY impor
j Jumlah Ground Slots ekspor
k Jumlah Ground Slots impor
l Kapasitas CC per tahun 10
m Kapasitas RTG per tahun 23
n Kapasitas HT per tahun 52
o Panjang dermaga
173.3
18.98
20
18
3
10122
13335
2.45
6.52
5061
6667
1704000
3527280
1329120
1000
m
jam
box/jam
box/jam
box/jam
box
13158
box
20002
day
58.8
day
156.4
GSL
GSL
box/tahun
box/tahun
box/tahun
m
TEU's
TEU's
haurs
haurs
143
2,54
menit/box (24 box/jam sebelumnya 20 box/jam) dan waktu pelayanan RTG 2,75
menit/box (22 box/jam sebelumnya 18 box/jam) dan dwell time 48 jam di CY
impor .Kecuali untuk HT memiliki keterbatasan jarak antara Dermaga dengan CY
tidak dapat diperpendek (1,8 km), dan hal ini menjadi ciri khas Terminal
Petikemas Surabaya. Data hasil perhitungan dapat dilihat dari tabel berikut.
Gambar kinerja skenario model C ini adalah, sebagai berikut.
Tabel.4.44. Kinerja TPS dengan peningkatan pelayanan petikemas.
Tahun
BOR
BTP box/m
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
39.72%
40.29%
41.36%
41.36%
41.93%
42.53%
43.10%
43.70%
44.30%
44.96%
45.59%
46.28%
46.94%
47.61%
48.33%
49.06%
49.78%
50.57%
51.36%
52.15%
52.97%
53.79%
55.49%
55.49%
56.40%
57.32%
58.26%
59.21%
1.19
1.25
1.37
1.37
1.44
1.50
1.57
1.63
1.70
1.78
1.85
1.92
2.00
2.07
2.15
2.23
2.31
2.40
2.48
2.57
2.66
2.75
2.94
2.94
3.03
3.13
3.23
3.34
Import
YOR
Export
total
13.34%
14.22%
16.03%
16.03%
16.96%
17.91%
18.89%
19.88%
20.90%
21.93%
22.99%
24.07%
25.17%
26.30%
27.44%
28.62%
29.81%
31.03%
32.28%
33.55%
34.85%
36.18%
38.91%
38.91%
40.32%
41.76%
43.23%
44.73%
22.99%
23.82%
25.54%
25.54%
26.42%
27.32%
28.24%
29.19%
30.15%
31.13%
32.13%
33.16%
34.20%
35.27%
36.36%
37.47%
38.61%
39.77%
40.96%
42.17%
43.40%
44.66%
47.27%
47.27%
48.61%
49.98%
51.38%
52.81%
17.51%
18.36%
20.13%
20.13%
21.04%
21.97%
22.93%
23.90%
24.89%
25.90%
26.93%
27.99%
29.07%
30.17%
31.29%
32.44%
33.61%
34.80%
36.02%
37.27%
38.54%
39.84%
42.52%
42.52%
43.90%
45.31%
46.75%
48.21%
144
Import
box/GSL
0.27
0.28
0.32
0.32
0.34
0.36
0.38
0.40
0.42
0.44
0.46
0.48
0.50
0.53
0.55
0.57
0.60
0.62
0.65
0.67
0.70
0.72
0.78
0.78
0.81
0.84
0.86
0.89
YTP
Export
box/GSL
0.46
0.48
0.51
0.51
0.53
0.55
0.56
0.58
0.60
0.62
0.64
0.66
0.68
0.71
0.73
0.75
0.77
0.80
0.82
0.84
0.87
0.89
0.95
0.95
0.97
1.00
1.03
1.06
CC
RTG
HT
31.93%
33.54%
36.87%
36.87%
38.58%
40.33%
42.12%
43.95%
45.81%
47.72%
49.66%
51.64%
53.67%
55.74%
57.85%
60.00%
62.20%
64.45%
66.74%
69.08%
71.47%
73.91%
78.94%
78.94%
81.54%
84.19%
86.89%
89.65%
15.15%
15.91%
17.49%
17.49%
18.30%
19.13%
19.98%
20.85%
21.73%
22.63%
23.55%
24.49%
25.46%
26.44%
27.44%
28.46%
29.50%
30.57%
31.66%
32.77%
33.90%
35.06%
37.44%
37.44%
38.67%
39.93%
41.21%
42.52%
49.13%
51.61%
56.72%
56.72%
59.36%
62.05%
64.80%
67.61%
70.48%
73.41%
76.40%
79.45%
82.57%
85.75%
89.00%
92.31%
95.70%
99.15%
102.68%
106.28%
109.96%
113.71%
121.45%
121.45%
125.44%
129.52%
133.68%
137.93%
Parameter :
a Rata-rata Panjang Kapal + 5 m
b Rata-rata berth time
c CC Lamda/mean
2.54 menit/box
d RTG Lamda/mean
2.75 menit/box
e HT lamda/mean
17.41 menit/box
f Kapasitas container yard ekspor
g Kapasitas container yard impor
h Waktu pelayanan CY/lama mendiami CY ekspor
i Waktu pelayanan CY/lama mendiami CY impor
j Jumlah Ground Slots ekspor
k Jumlah Ground Slots impor
l Kapasitas CC per tahun 10
m Kapasitas RTG per tahun 23
n Kapasitas HT per tahun 52
o Panjang dermaga
173.3
15,5
24
22
3
10122
13335
2.45
2
5061
6667
1874400
3919200
1329120
1000
m
jam
box/jam
box/jam
box/jam
box
13158
box
20002
day
58.8
day
48
GSL
GSL
box/tahun
box/tahun
box/tahun
m
TEU's
TEU's
haurs
haurs
145
80.00%
Model Skenario A
Model Skenario B
Model Skenario C
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
Tahun
adalah 53,77 %, kinerja ini naik dengan prediksi jumlah petikemas yang terus
naik sesuai dengan perkembangan ekonomi terutama untuk ekspor dan impor
(termasuk dermaga yang cukup sibuk dan berada di atas kongesti yang
direkomendasikan UNTACD (port development A Handbook for Planners in
Developing Countries, UNCTAD), tabel 2.13.yaitu maksimum BOR 50%,
untuk dermaga 2 grup). Kenaikan tingkat kinerja ini akan melebihi 60%
terutama setelah 2018 sehingga perlu dilakukan perpanjangan Dermaga.
Namun kinerja dermaga ini akan dapat diperbaiki dengan menerapkan
beberapa skenario antara lain :
-
2036
2035
2034
2033
2032
2031
2030
2029
2028
2027
2026
2025
2024
2023
2022
2021
2020
2019
2018
2017
2016
2015
2014
2013
2012
2011
2010
2009
30.00%
146
Jika dilihat dari jumlah petikemas (box) yang lewat tiap meter panjang
Dermaga, maka jumlah petikemas yang lewat lebih dari 2 petikemas (box)/m
147
sudah termasuk dermaga yang sibuk. BTP saat ini (existing, 2009) adalah
1,6boxes/meter, BTH berdasarkan prediksi jumlah petikemas, maka pada
tahun 2014 sudah mulai padat yaitu 2,03 box/meter, dengan menerapkan
model skenario A kinerja dermaga mulai sibuk pada tahun 2020 yaitu 2,08
box/meter, sedangkan pada saat menerapkan model skenario B kinerja
dermaga mulai sibuk pada tahun 2017 yaitu 2,09 box/meter, dan pada model
skenario C tingkat kepadatan dermaga mulai terjadi pada 2022 yaitu 2,07
box/meter. Gambaran tingkat kepadatan box/meter panjang dermaga dapat
dilihat pada gambar 4.29.
Perbandingan BTP
5.00
existing
4.50
Prediksi 30 th
Model Skenario A
Model Skenario B
4.00
Model Skenario C
3.50
Box/meter
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
Tahun
TPS
dalam beberapa skenario termasuk kondisi saat ini (existing) pada waktu
survey selama tahun 2009 dan dengan prediksi jumlah petikemas yang akan
keluar masuk Terminal Petikemas Surabaya sampai 30 tahun kedepan, dapat
dilihat dalam grafik berikut :
2036
2035
2034
2033
2032
2031
2030
2029
2028
2027
2026
2025
2024
2023
2022
2021
2020
2019
2018
2017
2016
2015
2014
2013
2012
2011
2010
2009
0.00
148
existing
Prediksi 30 th
60.00%
Model Skenario A
Model Skenario B
55.00%
Model Skenario C
50.00%
45.00%
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
2036
2035
2034
2033
2032
2031
2030
2029
2028
2027
2026
2025
2024
2023
2022
2021
2020
2019
2018
2017
2016
2015
2014
2013
2012
2011
2010
2009
20.00%
Tahun
180.00%
Prediksi 30 th
Model Skenario A
160.00%
Model Skenario B
140.00%
Model Skenario C
120.00%
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
Tahun
2036
2035
2034
2033
2032
2031
2030
2029
2028
2027
2026
2025
2024
2023
2022
2021
2020
2019
2018
2017
2016
2015
2014
2013
2012
2011
2010
2009
0.00%
149
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
existing
23.91%
Prediksi
Model Skenario
existing
30 th
22.99%
23.82%
25.54%
25.54%
26.42%
27.32%
28.24%
29.19%
30.15%
31.13%
32.13%
33.16%
34.20%
35.27%
36.36%
37.47%
38.61%
39.77%
40.96%
42.17%
43.40%
44.66%
47.27%
47.27%
48.61%
49.98%
51.38%
52.81%
27.59%
28.59%
30.64%
30.64%
31.70%
32.79%
33.89%
35.02%
36.18%
37.36%
38.56%
39.79%
41.04%
42.32%
43.63%
44.97%
46.33%
47.72%
49.15%
50.60%
52.08%
53.60%
56.72%
56.72%
58.33%
59.97%
61.65%
63.37%
22.99%
23.82%
25.54%
25.54%
26.42%
27.32%
28.24%
29.19%
30.15%
31.13%
32.13%
33.16%
34.20%
35.27%
36.36%
37.47%
38.61%
39.77%
40.96%
42.17%
43.40%
44.66%
47.27%
47.27%
48.61%
49.98%
51.38%
52.81%
22.99%
23.82%
25.54%
25.54%
26.42%
27.32%
28.24%
29.19%
30.15%
31.13%
32.13%
33.16%
34.20%
35.27%
36.36%
37.47%
38.61%
39.77%
40.96%
42.17%
43.40%
44.66%
47.27%
47.27%
48.61%
49.98%
51.38%
52.81%
55.12%
Prediksi
Model Skenario
30 th
43.49%
46.35%
52.25%
52.25%
55.29%
58.40%
61.58%
64.82%
68.12%
71.50%
74.95%
78.46%
82.06%
85.72%
89.47%
93.29%
97.19%
101.17%
105.23%
109.38%
113.61%
117.94%
126.85%
126.85%
131.45%
136.14%
140.93%
145.81%
52.18%
55.62%
62.70%
62.70%
66.35%
70.08%
73.89%
77.78%
81.75%
85.80%
89.93%
94.16%
98.47%
102.87%
107.36%
111.94%
116.62%
121.40%
126.28%
131.26%
136.34%
141.52%
152.22%
152.22%
157.74%
163.37%
169.11%
174.98%
43.49%
46.35%
52.25%
52.25%
55.29%
58.40%
61.58%
64.82%
68.12%
71.50%
74.95%
78.46%
82.06%
85.72%
89.47%
93.29%
97.19%
101.17%
105.23%
109.38%
113.61%
117.94%
126.85%
126.85%
131.45%
136.14%
140.93%
145.81%
C
13.34%
14.22%
16.03%
16.03%
16.96%
17.91%
18.89%
19.88%
20.90%
21.93%
22.99%
24.07%
25.17%
26.30%
27.44%
28.62%
29.81%
31.03%
32.28%
33.55%
34.85%
36.18%
38.91%
38.91%
40.32%
41.76%
43.23%
44.73%
150
0.53
Prediksi
Model Skenario
existing
30 th
0.46
0.48
0.51
0.51
0.53
0.55
0.56
0.58
0.60
0.62
0.64
0.66
0.68
0.71
0.73
0.75
0.77
0.80
0.82
0.84
0.87
0.89
0.95
0.95
0.97
1.00
1.03
1.06
0.55
0.57
0.61
0.61
0.63
0.66
0.68
0.70
0.72
0.75
0.77
0.80
0.82
0.85
0.87
0.90
0.93
0.95
0.98
1.01
1.04
1.07
1.13
1.13
1.17
1.20
1.23
1.27
0.46
0.48
0.51
0.51
0.53
0.55
0.56
0.58
0.60
0.62
0.64
0.66
0.68
0.71
0.73
0.75
0.77
0.80
0.82
0.84
0.87
0.89
0.95
0.95
0.97
1.00
1.03
1.06
0.46
0.48
0.51
0.51
0.53
0.55
0.56
0.58
0.60
0.62
0.64
0.66
0.68
0.71
0.73
0.75
0.77
0.80
0.82
0.84
0.87
0.89
0.95
0.95
0.97
1.00
1.03
1.06
1.10
Prediksi
Model Skenario
30 th
0.87
0.93
1.04
1.04
1.11
1.17
1.23
1.30
1.36
1.43
1.50
1.57
1.64
1.71
1.79
1.86
1.94
2.02
2.10
2.19
2.27
2.36
2.54
2.54
2.63
2.72
2.82
2.92
1.04
1.11
1.25
1.25
1.33
1.40
1.48
1.55
1.63
1.72
1.80
1.88
1.97
2.06
2.15
2.24
2.33
2.43
2.52
2.62
2.73
2.83
3.04
3.04
3.15
3.27
3.38
3.50
0.87
0.93
1.04
1.04
1.11
1.17
1.23
1.30
1.36
1.43
1.50
1.57
1.64
1.71
1.79
1.86
1.94
2.02
2.10
2.19
2.27
2.36
2.54
2.54
2.63
2.72
2.82
2.92
0.27
0.28
0.32
0.32
0.34
0.36
0.38
0.40
0.42
0.44
0.46
0.48
0.50
0.53
0.55
0.57
0.60
0.62
0.65
0.67
0.70
0.72
0.78
0.78
0.81
0.84
0.86
0.89
151
Rp175,000,000.00
Rp150,000,000.00
Rp125,000,000.00
Rp100,000,000.00
Rp75,000,000.00
Rp50,000,000.00
Rp25,000,000.00
Rp1
10
152
Rp400,000,000.00
Rp350,000,000.00
Rp300,000,000.00
Rp250,000,000.00
Rp200,000,000.00
Rp150,000,000.00
Rp100,000,000.00
Rp50,000,000.00
Rp3
12
15
18
21
24
27
30
33
36
39
42
45
48
51
153
Rp400,000,000.00
Rp350,000,000.00
Rp300,000,000.00
Rp250,000,000.00
Rp200,000,000.00
Rp150,000,000.00
Rp100,000,000.00
Rp50,000,000.00
Rp1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Transportasi laut merupakan tulang punggung perdagangan antar negara,
karena hampir 80% perdagangan dunia di transfer lewat laut (seaborne trade).
Pada tahun 2007, perdagangan dunia lewat laut mencapai 8,02 milyar ton, atau
meningkat 4,8 % tiap tahun, di dukung oleh PDRB dunia yang tumbuh 3,8%
sejalan dengan membaiknya perekonomian. Khusus di Indonesia bagian timur
rata-rata tumbuh 4,66 %, seiring dengan pertumbuhan ekonomi di negara-negara
berkembang dan berlanjutnya pemulihan ekonomi global. Peningkatan ekspor
bahan bakar dan mineral menyebabkan volume impor juga meningkat terutama di
negara-negara Amerika Latin (20%), Persemakmuran (18%), Afrika dan Timur
Tengah (12,5%).
Tanjung Perak Surabaya, merupakan Pintu Gerbang Indonesia Timur
dalam fungsinya sebagai Terminal Petikemas untuk Perdagangan Luar Negeri
(ekspor/impor) dan antar pulau di Indonesia Timur, melalui
PT.
Terminal
Serta membuat
156
157
berikut : pada akhir tahun 2009 terdapat BOR 53,77% sudah berada diatas
rekomendasi kongesti yaitu maksimum 50% , BTP 1,61 box/m dan YOR
43,30% dan lapangan penumpukan baru akan mengalami kongesti pada
tahun 2022 (79,93%), YTP 0,37 box/gsl dan kinerja fasilitas bongkar muat
CC 38,32% , RTG 18,51 % dan HT 49,13%.
5. Perubahan BOR pada skenario model A, yaitu dengan jalan menambah
panjang dermaga dan penambahan volume petikemas menyebabkan
kinerja TPS menjadi : akhir tahun 2009 BOR mencapai 43,02 % dan
dermaga akan mengalami kongesti 2020 (50,10%). BTP 1.29 box/m,
lapangan penumpukan memiliki YOR 51,96% dan akan kongesti pada
tahun 2018 (81,10%), YTP 0,44 box/gsl, CC 45,98%, RTG 22,21%, HT
58,95%.
6. Perbaikan kinerja pada skenario model B, dapat terjadi dengan menekan
waktu tidak beroperasi di dermaga(Not Operating Time,NOT) hingga dua
jam (istirahat per shift 30 menit), waktu kapal di dermaga rata-rata 18,98
jam dan tanpa memperpanjang dermaga menyebabkan kinerja TPS: di
akhir tahun 2009 BOR 48,64% dan mengalami kogesti tahun 2011
(50,65%), BTP 1,45 box/m, YOR 43,30% dan kinerja fasilitas bongkar
muat petikemas : CC 38,32 % , RTG 18,51% serta HT 49,13%
7. Perubahan kinerja pada skenario model C dengan melakukan efisiensi
seluruh komponen bongkar muat petikemas dan menekan waktu pelayanan
petikemas di lapangan penumpukan terutama CY impor hingga mencapai
48 Jam saja dari sebelumnya 6,52 hari (156,4 jam), rata-rata berth time
18,98 jam, peningkatan kinerja CC dari 20 box/jam menjadi 22 box/jam,
RTG 18 box/jam menjadi 20 box/jam, maka kinerja TPS : diakhir tahun
2009 adalah
158
5.2. SARAN
Dilihat dari hasil evaluasi dan pengolahan data yang diperoleh selama
kegiatan penelitian tentang kinerja Terminal Petikemas Surabaya Juni dan Juli
2009, dapat diberikan beberapa saran, antara lain :
1. Kinerja lapangan penumpukan YOR (yard occupancy ratio) untuk ekspor
23,91% dan impor 55,12% kondisi bulan Juli, hal ini terjadi karena
petikemas yang sudah diturunkan dari kapal (petikemas impor) mendiami
lapangan penumpukan selama 156,4 jam karena terbatasnya HT untuk
mentransfer petikemas dari CY impor ke depo petikemas di luar TPS dan
persoalan administrasi (Bea Cukai, dll) sehingga pemilik barang tidak
dapat segera mengambil barang dari Terminal Petikemas, seharusnya
untuk lapangan penumpukan impor juga diberlakukan batas akhir
pengambilan yaitu paling lambat 3x24 jam, dan waktu petikemas
mendiami CY impor adalah 3x24 jam saja dengan tingkat kinerja CY
impor : 25,38%
2. Tingkat keterampilan operator Bongkar Muat (container crane) yang
melayani petikemas dari kapal ke lapangan penumpukan ataua sebaliknya
harus di tingkatkan sampai tingkat terampil tinggi yaitu dapat melayani
satu box petikemas dalam waktu 2,54 menit/box atau dapat melayani
21sampai dengan 24 box/jam, Agar waktu di dermaga dapat ditekan
samapai 15,5 jam (berth time).
3. Untuk menghadapi kondisi puncak biasanya terjadi pada teriwulan ke III
tiap tahun maka pihak TPS sebagai operator perlu mempersiapkan seluruh
sumber daya manusia yang dapat bekerja secara shift tampa adanya waktu
istirahat antar shift dan kesiapan lain yang dibutuhkan sebelum kapal
159
ditandai
160
DAFTAR PUSTAKA
1. Amir M.S. (1979). Petikemas (Masalah dan Aplikasinya), PT. Pustaka
Binaman Pressindo, Jakarta.
2. Haverkort, B.R , (August 1993). ,Analysis of Communication Networks: Part I,
Fakulteit der Elektrotechniek, Universiteit Twente.
8. Nelson,
R.,
(1995),Probability,
StochasticProcesses
and
Queueing
161
12. Pelabuhan Indonesia III, PT (2001). Struktur Organisasi dan Tata Kerja
PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III Terminal Petikemas Semarang,
Pelabuhan Indonesia III.
13. Pelabuhan Indonesia III, PT (2002). Sistem dan Prosedur Pelayanan Jasa
Petikemas, Terminal Petikemas Semarang.
14. Pelabuhan Indonesia III, PT. Company Profile, Terminal Petikemas
Semarang.
15. Soeprajudo, 2000, Perencanaan Pelabuhan, Surabaya
16. Santoso, Singgih (2001). SPSS versi 11, Mengolah Data Statistik secara
Profesional, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia
Jakarta.
17. Schnaars, Steven P. (1991). Marketing Strategy: A Customer-Driven
Approach, New York, The Free Press.
18. Sudjatmiko F.D.C (2006). Sistem Angkutan Petikemas , Penerbit Janiku
Pustaka, Jakarta.
19. Sugiyono (1999). Statistika untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
20. Supriharyono (2006). Metodologi Penelitian, PPs-MTS UNDIP,
Semarang.
21. Sutrisno Hadi (1995). Metodologi Research, Jilid 1, 2, UGM.
LEMBAR ASISTENSI
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Nama : Supriyono
NIM
No. Tanggal
Uraian
Tanda Tangan