Anda di halaman 1dari 25

TUTORIAL KLINIK:

TETANUS
DEVIANA SARIPUTRI
1420.2211.65

TETANUS
DEFINISI
Infeksi

akut yg menyerang SSP karena racun


tetanospasmin yg dihasilkan oleh Clostridium tetani,
dicirikan dg spasme dan rigiditas otot yang progresif.

EPIDEMIOLOGI
Di

negara berkembang seperti Indonesia, insiden &


angka kematian dari penyakit tetanus masih cukup
tinggi.
Prevalensi laki > perempuan (3:1)

TETANUS - ETIOLOGI
Clostridium tetani
Bakteri

anaerob penghasil spora


Basil gram (+)
Ditemukan pd feses manusia,
hewan dan tanah
Eksotoksin: Tetanospasmin,
tetanolisin
Masa inkubasi: 3-20 hari

Luka
terbuka

bekas
injeksi

Port
dentree

infeksi
telinga

infeksi
gigi

PATOGENESIS
TETANUS

Initially

binds to peripheral
nerve terminals

Transported

within the axon


and across synaptic junctions
until it reaches the central
nervous system.

Becomes

rapidly fixed to
gangliosides at the
presynaptic inhibitory motor
nerve endings, then taken up
into the axon by endocytosis.

Blocks the release of inhibitory neurotransmitters (glycine and gamma-amino butyric


acid) across the synaptic cleft, which is required to check the nervous impulse.

If nervous impulses cannot be checked by normal inhibitory mechanisms, it leads to


unopposed muscular contraction and spasms that are characteristic of tetanus.

Manifestasi klinis

TETANUS

Tetanus generalisata:
Tetanus lokal:
-Hipertonus otot,
-kaku
spasme
-kenceng
-Trismus
-nyeri otot sekitar luka
-Kaku leher, bahu, extrm
-Abdomen papan
-Rhisus Sardonicus
-Opistotonus
-Spasme otot
pernapasan

Tetanus Sefalik:
-terjadi jika ada luka pd
kepala/ wajah
-kelemahan & paralisis
otot wajah
-disartria
-disfagia
-disfonia

OPISTOTON
US
RHISUS
SARDONICU
S

TETANUS
Menurut
1)
2)
3)

derajat trismus, tetanus dpt dibagi atas:


Tetanus ringan: trismus >3cm, disertai kejang umum
walaupun dirangsang
Tetanus sedang: trismus <3cm, disertai kejang umum bila
dirangsang
Tetanus berat: trismus kurang dari 1 cm dan disertai kejang
umum yang spontan.

TETANUS-DIAGNOSIS
Diagnosis tetanus ditegakkan berdasarkan :
Riwayat adanya luka yang sesuai dengan masa inkubasi
Gejala klinis
Riwayat imunisasi
Pd pemeriksaan DR lekosit (N atau )
Pemeriksaan mikrobiologi luka berupa pus/jaringan nekrotik
Pemeriksaan LCS dbn, atau didapatkan tekanan akibat
kontraksi otot.

TETANUS-DIAGNOSIS BANDING
Meningitis

bacterial
Kejang ec hipokalsemia
Epilepsi

TETANUS-TATALAKSANA Medikamentosa
Anti

Tetanus Toxin

Selama infeksi, toksin tetanus beredar dalam 2 bentuk:


Toksin bebas dalam darah
Toksin yg brgabung dg jaringan saraf.

Sebelum

pemberian antitoksin harus dilakukan:

- Anamnesa apakah ada riwayat alergi


- Tes kulit dan mata
- Harus selalu sedia Adrenalin 1:1.000.

TETANUS-TATALAKSANA Medikamentosa (Cont)


Tes

mata
Pada konjungtiva bagian bawah diteteskan 1 tetes larutan
antitoksin tetanus 1:10 dalam larutan garam faali, (+) bila dlm
20 menit, tampak kemerahan & bengkak pd konjungtiva.
Tes

kulit
Suntikan 0,1 cc larutan 1/1000 antitoksin tetanus dalam larutan
faali secara intrakutan. Reaksi (+) bila dlm 20mnt trjadi
kemerahan dan indurasi lebih dari 10 mm.

TETANUS-TATALAKSANA Medikamentosa
(Cont)
ANTI TETANUS TOKSIN
ATS

Human Tetanus Imunnoglobulin (HTIG)/hypertet

Dosis ATS u/ dewasa adalah sebesar 10.000 20.000 IU IM


Dosis anak anak sebesar 10.000 IU IM

Dosis dewasa adalah sebesar 300 IU 6000 IU IM


bagi anak anak sebesar 3000 IU IM.

Pemberian antitoksin dosis terapetik selama 2 5 hari berturut turut.

TETANUS-TATALAKSANA Medikamentosa (Cont)


Antibiotik

Penicillin procain 1,2 juta IU setiap hari selama 10 hari


Metronidazol 4 x 500 mg atau tetrasiklin 2 gr/hari selama 10
hari

Pemberian

Vitamin B12

TETANUS-TATALAKSANA Medikamentosa (Cont)


Antikonvulsan

TETANUS-TATALAKSANA Non
Medikamentosa
Pembersihan

luka dan debridement luka yang kotor


Ruang rawat gelap dan tidak bising
Pemasangan NGT, diberikan diet tinggi kalori
Oksigenasi
Pengecegahan dekubitus

TETANUS-PENCEGAHAN
Menjaga hygiene dan sanitasi
Penanganan & Perawatan luka yang memadai
Edukasi tentang bahaya penyakit tetanus
Imunisasi aktif

Tetanus toksoid (TFT = VST = vaksin serap tetanus) diberikan


dengan dosis sebanyak 0,5 cc IM, diberikan 1 x sebulan selama 3
bulan berturut turut.

DPT (Dephteri Pertusis Tetanus) terutama diberikan pada anak.


Diberikan pada usia 2 6 bulan dengan dosis sebesar 0,5 cc IM, 1 x
sebulan selama 3 bulan berturut turut. Booster diberikan pada usia
12 bulan, 1 x 0,5 cc IM, dan antara umur 5 6 tahun 1 x 0,5 cc IM.

TETANUS-PENCEGAHAN
Setiap

penderita luka harus mendapat tetanus toksoid IM


pada saat cedera, baik sebagai imunisasi dasar maupun
sebagai booster, kecuali bila penderita telah
mendapatkan booster atau menyelesaikan imunisasi
dasar dalam 5 tahun, terakhir.

TETANUS-PENCEGAHAN
Imunisasi

pasif
ATS (Anti Tetanus Serum) Dosis yang diberikan untuk orang dewasa
adalah 1500 IU per IM, dan untuk anak adalah 750 IU per IM.
Human

Tetanus Immunoglobuline/ Hypertet. Dosis yang diberikan untuk


orang dewasa adalah 250 IU per IM (setara dengan 1500 IU ATS), sedang
untuk anak anak adalah 125 IU per IM. Hypertet diberikan bila
penderita alergi terhadap ATS

Pemberian

imunisasi pasif tergantung dari sifat luka, kondisi penderita,


dan status imunisasi.

KOMPLIKASI
Sal. Napas

Spasme
laring
Pneumonia
Asfiksia
aspirasi

Kardiovaskula
r

Takikardi
Hipertensi
Vasokonstrik
si perifer

Tulang dan
otot
Fr. Columna
vertebralis
Perdarahan

TETANUS-PROGNOSIS
Tergantung:

Masa inkubasi
Umur
Periode onset
Pengobatan
Ada tidaknya komplikasi
Frekuensi, durasi kejang

Anda mungkin juga menyukai