Anda di halaman 1dari 18

Perusahaan Dagang

Pada akhir periode setelah pempostingan data dari jurnal ke buku


besar, dapat disusun neraca saldo. Dan tahap paling akhir dari siklus
akuntansi adalah pembuatan laporan keuangan. Kita dapat menggunakan
neraca lajur untuk mempermudah proses penyusunan laporan keuangan
dan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam
proses penyusunan laporan keuangan.
Dalam penyusunan neraca lajur, sebelum dibukukan pada laba
rugi dan neraca, neraca saldo yang ada harus dikoreksi lagi, apakah
perkiraan yang ada sudah benar. Seluruh perkiraan pada posisi yang
benar untuk periode akuntansi, apakah pada kahir periode itu masih
terdapat perkiraan yang perlu disesuaikan sehubungan dengan rencana
tutup buku. Bila masih terdapat hal-hal yang harus disesuaikan, maka
perlu adanya jurnal penyesuaian tersebut. Jelasnya untuk kebenaran
periode akuntansi maka pada akhir periode perlu dilakukan suatu proses
penyesuaian atas data-data yang tercantum dalam neraca saldo,
sehingga pembukuan dapat memberikan data yang sebenar-benarnya.

Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode
untuk menyesuaikan akun-akun agar menunjukkan keadaan yang
sebenarnya, setelah adanya transaksi-transaksi selama periode tertentu.
Jurnal penyesuaian ini dibuat pada akhir periode, pada saat akan
menyusun laporan keuangan. Tujuan dari proses penyesuaian adalah :

untuk mengukur keuntungan usaha secara tepat

agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan utang


menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.

agar setiap rekening nominal (biaya dan penghasilan) menunjukkan


biaya dan penghasilan yang diakui dalam suatu periode
Rekening-rekening yang memerlukan penyesuaian

Rekening-rekening yang biasanya membutuhkan ayat penyesuaian


pada akhir periode disebabkan oleh :
Adanya persediaan barang dagang (dengan sistem pencatatan persediaan
secara fisik), sehingga selisih yang ada merupakan biaya/ pemakaian
persediaan itu

Adanya persediaan perlengkapan sehingga selisih yang ada merupakan


biaya/ pemakaian perlengkapan itu.

Penghapusan piutang-piutang yang diragukan

Penyusutan aktiva tetap

Biaya dibayar dimuka

Biaya yang masih harus dibayar

Penghasilan yang masih harus diterima

Penghasilan yang diterima dimuka


Dan lain-lain
Penjurnalan dari transaksi-transaksi tersebut sama seperti pada
perusahaan jasa, kecuali untuk persediaan barang dagang. Jika
perusahaan menggunakan sistem pencatatan persediaan secara
perpetual, maka persediaan pada akhir periode sudah menunjukkan saldo
yang sebenarnya sehingga tidak diperlukan penyesuaian terhadap
persediaan. Akan tetapi jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan
persediaan secara fisik, maka pada akhir periode harus membuat
penyesuaian untuk saldo persediaan dan melakukan stock opname,
karena pada akhir periode saldo persediaan belum menunjukkan jumlah
yang sebenarnya. Penyesuaian terhadap persediaan barang dagang ini
dilakukan sehubungan dengan penentuan harga pokok penjualan.
Di dalam praktek pemakaian ayat penyesuaian untuk perkiraan
persediaan barang dagang dan harga pokok penjualan ini dapat dilakukan
dengan 4 cara, yaitu :

a. Membuka perkiraan ikhtisar laba rugi


b. Membuka perkiraan harga pokok penjualan

c.

Tanpa membuka perkiraan baru, sehingga persediaan awal langsung


masuk ke debit laba rugi dan persediaan akhir langsung masuk ke kredit
laba rugi serta debit neraca

d. Membuka lajur khusus kolom untuk harga pokok penjualan yang


diletakkan antara lajur neraca saldo yang diperbaiki dengan laba rugi.
Dalam kesempatan ini akan dibahas untuk cara a dan b
saja, sedangkan untuk c dan d akan diberikan contohnya saja.
a. Membuka perkiraan Ikhtisar Laba Rugi
Jurnal penyesuaian untuk menghapuskan saldo persediaan awal dari
neraca saldo, jurnalnya adalah
Des 31: Ikhtisar Laba Rugi
Persediaan barang dagang (awal)

Rp xxx
Rp xxx

Dan untuk mencatat nilai persediaan yang sebenaranya pada akhir


periode (persediaan akhir), jurnalnya adalah :
Des 31 : Persediaan barang dagang (akhir)

Rp xxx

Ikhtisar Rugi Laba

Rp xxx

b. Membuka Perkiraan Harga Pokok Penjualan


Dapat pula dibuka perkiraan harga pokok penjualan dengan
konsekuensi seluruh perkiraan yang berhubungan dengan harga pokok
penjualan dibebankan pada harga pokok penjualan melalui jurnal
penyesuaian.
Perkiraan-perkiraan yang ada hubungannya dengan harga pokok
penjualan adalah :

Persediaan awal barang dagangan

Persediaan akhir barang dagangan

Pembelian barang dagangan

Biaya pengangkutan pembelian

Retur dan potongan pembelian

Potongan tunai pembelian


Saldo debet dari perkiraan-perkiraan diatas akan dikreditkan pada
akun harga pokok penjualan, dan saldo kredit perkiraan-perkiraan diatas
akan didebetkan pada akun harga pokok penjualan, selisih dari debet dan

kredit akun harga pokok penjualan itulah yang akan digunakan untuk
mencari laba kotor dengan cara diselisihkan dengan laba bersih.
Penjualan dan retur penjualan tidak berhubungan dengan
penentuan harga pokok penjualan, demikian pula biaya angkut penjualan,
adalah termasuk biaya-biaya usaha yang akan mengurangi laba kotor
penjualan.
Contoh soal pembuatan jurnal penyesuaian
Neraca saldo perusahaan dagang SUPER CUANTIQUE akhir tahun 2005
tampak sbb:
Perusahaan Super Cuantique
Neraca Saldo
per 31 desember 2005
Nama Akun
kas
piutang
wesel tagih
piutang bunga
persediaan
perlengkapan
asuransi DDM
peralatan
akum.peny
hutang dagang
pend.DDM
hutang upah
hutang bunga
wesel bayar jk
pj
modal
prive
penjualan
potongan penj
retur penjualan
pend.bunga
pembelian
potongan pemb
retur pemb
b. angkut pemb

Saldo
D
Rp2.850,00
Rp4.600,00
Rp8.000,00

Rp38.600,00
Rp650,00
Rp1.200,00
Rp33.200,00
Rp2.400,00
Rp47.000,00
Rp2.000,00

Rp12.600,00
Rp25.900,00
Rp54.100,00
Rp168.000,00
Rp1.400,00
Rp2.000,00
Rp600,00
Rp91.400,00
Rp3.000,00
Rp1.200,00
Rp5.200,00

beban upah
beban sewa
beban peny
beban asuransi
beban perleng
beban bunga
ikhtisar rugi
laba

Rp9.800,00
Rp8.400,00

Rp1.300,00

Rp262.700,0
0

jmlh

Rp262.700,0
0

Dan diketahui data-data tambahan pada akhir tahun 2005 perusahaan


dagang SUPER CUANTIQUE adalah sbb :

Persediaan yang masih ada Rp40.200.000,00

Pendapatan bunga yang diterima, tapi belum ditagih, Rp 400,00

Persediaan perlengkapan Rp100,00

Asuransi dibayar dimuka jatuh tempo selama tahun 2005 adalah


Rp1.000.000,00

Penyusutan Rp600.000,00
Pendapatan penjualan diterima dimuka selama tahun 2005
Rp1.300.000,00

Beban upah terhutang Rp400.000,00

Beban bunga terhutang Rp200.000,00


Dari data-data diatas, maka jurnal penyesuaian yang dapat disusun
apabila membuka akun ikhtisar laba rugi untuk mencatat persediaan akhir
adalah sebagai berikut :
Perusahaan Super Cuantique
Jurnal penyesuaian
per 31 desember 2005

Tgl
2005
Des31

Keterangan

ikhtisar rugi laba


persediaan

Re
f

Debet

Kredit

Rp38.600,
00
Rp38.600,
00

persediaan

Rp40.200,
00
Rp40.200,
00

ikhtisar rugi laba


(mencatat nilai persediaan
akhir)
Des31

Des31

Des31

piutang bunga
pendapatan bunga
(mencatat pend.bunga)

Rp400,00

beban perlengkapan
perlengkapan
(mencatat pemakaian
perlengk)

Rp550,00

beban asuransi

Rp400,00

Rp550,00

Rp1.000,0
0
Rp1.000,0
0

asuransi DDM
(mencatat ass.yg
kadaluarsa)
Des31

Des31

Beban penyusutan
akm.penyusutan
(mencatat peny.peralt)
pendapatan DDM

Rp600,00
Rp600,00
Rp1.300,0
0
Rp1.300,0
0

penjualan
(mencatat pend.DDM yg
kadaluarsa)
Des31

Des31

beban gaji
utang gaji
(mencatat utang gaji)

Rp400,00

beban bunga
utang bunga
(mencatat utang bunga)

Rp200,00

jumlah

Rp400,00

Rp200,00
Rp83.250,
00

Rp83.250,
00

Dan apabila membuka akun harga pokok penjualan untuk mencatat nilai
persediaan akhir dan mengeliminasi akun-akun yang berhubungan
dengan harga pokok penjualan adalah :

Perusahaan Super Cuantique


Jurnal Penyesuaian
per 31 desember 2005
Tgl
2005
Des31

Keterangan

harga pokok penjualan


persediaan brg dg
(awal)

Ref

Debet
Rp135.200,
00

Rp38.600,0
0
Rp91.400,0
0
Rp5.200,00

pembelian
beban angkut pemb
persediaan brg dg (akhir)
potongan pembelian
retur pembelian

Rp40.200,0
0
Rp3.000,00
Rp1.200,00
Rp44.400,0
0

harga pokok penjualan


(mencatat persed.akhir dan
HPP)
Des31

Des31

Des31

Des31

Des31

Des-

Kredit

piutang bunga
pendapatan bunga
(mencatat pend.bunga)

Rp400,00

beban perlengkapan
perlengkapan
(mencatat pemakaian
perlengk)

Rp550,00

beban asuransi
asuransi DDM
(mencatat ass.yg
kadaluarsa)

Rp1.000,00

Beban penyusutan
akm.penyusutan
(mencatat peny.peralt)

Rp600,00

pendapatan DDM
penjualan
(mencatat pend.DDM yg
kadaluarsa)
beban gaji

Rp1.300,00

Rp400,00

Rp550,00

Rp1.000,00

Rp600,00

Rp1.300,00

Rp400,00

31
utang gaji
(mencatat utang gaji)
Des31

Rp400,00

beban bunga
utang bunga
(mencatat utang bunga)

Rp200,00
Rp200,00

Rp184.050 Rp184.050
jumlah
,00
,00
Setelah itu, ayat-ayat jurnal penyesuaian tersebut dapat dipindahkan ke
dalam buku besar dan neraca lajur untuk persiapan penyusunan laporan
keuangan.
Pos-pos yang memerlukan penyesuaian :
1. a. Prepaid expenses (beban dibayar dimuka) atau differed
expense (beban yang ditangguhkan).
Beban dibayar dimuka yaitu beban-beban yang dibayar tunai atau yang
telah terjadi dan dicatat sebagai aktiva sebelum beban tersebut
digunakan, dengan kata lain beban tersebut merupakan beban periode
yang akan datang.
Contoh :
Pada tanggal 1 Juni 2003 PT Indosat Tbk. Membayar premi asuransi
kebakaran untuk satu tahun sebesar $ 60,000,000,Maka jurnal yang harus dibuat adalah :
1. Bila dicatat sebagai harta :
Dates
200
3
June

Account

Re
f

Prepaid Insurance
Cash

Debit

Credit

$60,000,00
0

$60,000,000

Penyesuaian tanggal 31 Desember 2003


Asuransi yang telah jatuh tempo 7/12 x $ 60,000,000,- = $ 35,000,000,Dates
200
3
Dec

3
1

Account
Insurance
Expense
Prepaid
Insurance

Re
f

Debit
$35,000,0
00

Credit
$35,000,0
00

2. Bila dicatat sebagai beban


Dates
200
3
June

Account

Re
f

Insurance Exspense
Cash

Debit

Credit

$60,000,00
0

$60,000,000

Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2003


Asuransi yang belum jatuh tempo 5/12 x $ 60,000,000,- = $ 25,000,000,Dates
200
3
Dec

Account

Re
f

31 Prepaid Insurance
Insurance Expense

Debit
$25,000,00
0

Credit

$25,000,00
0

b. Supplies
Pada tanggal 1 Maret 2003 PT Indosat Tbk. membeli perlengkapan toko
untuk digunakan selama 1 tahun operasi sebesar $ 48,000,000,- secara
tunai.
1. Bila dicatat sebagai harta :
Dates
2003 1
Marc
h

Account
Store Supplies
Cash

Ref

Debit
$48,000,00
0

Credit
$48,000,000

Penyesuaian pada tanggal 31 Desember :


Perlengkapan toko yang telah terpakai 10/12 x $ 48,000,000,- = $
40,000,000
Dates
200
3
Dec

2.

Account

Re
f

31 Store Supplies
Expense
Store Supplies

Debit
$40,000,00
0

Credit

$40,000,000

Bila dicatat sebagai beban :


Dates

Account

Ref

Debit

Credit

2003
Marc
h

Store Supplies
Expense
Cash

$48,000,00
0

$48,000,000

Penyesuaian pada tanggal 31 Desember :


Perlengkapan toko yang belum digunakan 2/12 x $ 48,000,000,- = $
8,000,000,Dates
200
3
Dec

3
1

Account
Store Supplies
Store Supplies
Expense

Re
f

Debit

Credit

$
8,000,000

$
8,000,000

2. Depreciation of fixed assets (plant assets)


Penyusutan adalah proses alokasi cost, bukan proses penilaian aktiva.
Aktiva tetap yang biasanya memiliki masa manfaat (useful life) lebih dari
satu tahun, selalu disusutkan. Biasanya depresiasi dilakukan setiap bulan.
Metode penyusutan ada lima, yaitu metode garis lurus (straight line),
metode saldo menurun (declining balance), metode jumlah angka tahun
(sum year digits), metode satuan produksi (units of product) dan metode
satuan waktu (units of activity).
Contoh :
PT Indosat Tbk. membeli peralatan pada tanggal 1 Desember 2004
seharga $ 60.000.000,- yang memiliki umur manfaat selama 5 tahun
dengan nilai sisa $ 300.000,- perusahaan mengunakan straight line
method sebagai metode penyusutannya.
Maka, jurnal yang harus dibuat adalah :
Dates
200
4
Dec

Account
Equipment
Cash

Jurnal penyesuaian 31 Desember 2004

Re
f

Debit
$60,000,00
0

Credit
$
60,000,000

Depresiasi aktiva tetap bukan penilaian peralatan, tetapi proses alokasi


biaya. Biaya (beban) depresiasi akan selalu bertambah setiap bulan.
Akumulasi adalah total dari beban penyusutan yang telah terjadi.

Dates
200
4
Dec

31

Account

Re
f

Equipment
Depreciation Expense
Acc. Depresiation
Equipment

Debit

Credit

$995,000
$ 995,000

3. Accrual expenses (beban-beban yang belum dibayar)


Yaitu beban yang sudah dikeluarkan tetapi belum dibayar atau dicatat
pada tanggal laporan keuangan.
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2004 terdapat beban gaji karyawan yang
masih harus dibayar sebesar $ 6.000.000,Maka jurnal penyesuaiannya adalah :
Dates
200
4
Dec

31

Account
Salaries Expense
Salaries Payable

Re
f

Debit
$
6,000,000

Credit
$ 6,000,000

4. Accrued revenues (pendapatan yang belum diterima/


pendapatan terhimpun)
Yaitu pendapatan yang telah diperoleh, namun belum diterima kasnya.
Contoh :
Pada tanggal 1 November 2004 PT Olympic Tbk. mengirim 6 set kursi
kepada Toko Surya Furniture seharga $ 20,000,000,- Pembayaran akan
dilakukan pada tanggal 1 Maret 2005.

Maka jurnal yang harus dibuat adalah :


Dates
200
4
Nov

Account

Re
f

Account Receivable
Accrued Revenue

Debit

Credit

$20,000,00
0

$20,000,00
0

Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu = 2/4 x $


20,000,000,- = $ 10,000,000
Maka jurnalnya :
Dates
200
4
Dec

3
1

Account

Re
f

Accrued Revenue
Service Revenue

Debit

Credit

$10,000,00
$10,000,000
0

5. Unearned revenues (pendapatan yang diterima dimuka)


atau differed revenues (pendapatan yang ditangguhkan).
Yaitu kewajiban yang muncul dari penerimaan kas dimuka sebelum
dilakukan penyerahan barang atau jasa.
Contoh :
Pada tanggal 1 September 2004 PT Salemba Empat mendapat pesanan
untuk membuat buku 400 eksemplar dengan harga $ 50,000,- perbuku. PT
Salemba Empat mendapat pembayaran penuh dimuka. Pesanan akan
diambil pada tanggal 1 Juli 2005.
Maka jurnal yang harus dibuat :
1. Dicatat sebagai hutang
Dates
200
4
Sept

Account
Cash
Unearned
Revenue

Re
f

Debit
$20,000,00
0

Credit
$20,000,000

Jumlah yang harus disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu :


4/10 x $ 20,000,000,- = $ 8,000,000,Maka jurnalnya :

Dates
200
4
Dec

2.

Account

Re
f

31 Unearned Revenue
Service Revenue

Debit
$
8,000,000

Credit
$
8,000,000

Dicatat sebagai penghasilan


Dates
200
4
Sept

Account

Re
f

Cash
Service Revenue

Debit
$20,000,00
0

Credit
$20,000,000

Jumlah yang harus disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu :


6/10 x $ 20,000,000,- = $ 12,000,000,Maka jurnalnya :
Dates
200
4
Dec

3
1

Account

Re
f

Service Revenue
Unearned
Revenue

Debit
$12,000,00
0

Credit
$12,000,000

Summary Of Adjusting Process


-

One purpose of adjusting process is to measure business income, so each


adjusting entry affects at least one income account, a revenue or an
expense.

The other purpose of adjusting process is to up date the balance sheet


accounts.
Type of Account
Debited
Expense
Expense
Expense
Expense
Assets
Liability

Category of Adjusting
Entries
Prepaid Expense
Supplies
Depreciation
Accrued Expense
Accrued Revenue
Unearned Revenue

Type of Account
Credited
Assets
Assets
Contra Assets
Liability
Revenue
Revenue

Pos-pos penyesuaian pada perusahaan jasa pada dasarnya sama dengan


pada perusahaan dagang. Pada perusahaan dagang dengan sistem
persediaan periodic, selain mempunyai persediaan perlengkapan, juga
mempunyai persediaan barang dagangan. Pada sistem persediaan
periodic, catatan persediaan tidak memperlihatkan jumlah yang tersedia
untuk dijual atau yang telah dijual sepanjang periode tersebut.
Karena itu, pada akhir periode akuntansi, perusahaan melakukan
perhitungan fisik atas persediaan barang dagangan yang masih tersedia
(stock opname), untuk menghitung berapa jumlah/ harga pokok
persediaan barang dagangan yang tersisa, sehingga harga pokok
penjualan selama periode bersangkutan dapat dihitung.
Dengan demikian, pada akhir periode akuntansi ada dua persediaan
barang dagangan, yaitu :
1. Persediaan barang dagangan awal
2. Persediaan barang dagangan akhir

Untuk mencatat nilai persediaan barang dagangan, maka diperlukan


jurnal penyesuaian :
Contoh :
Persediaan barang dagangan awal PT Semen Cibinong Tbk. pada 1
Desember 2004 sebesar $ 450,000,- Pada akhir periode, setelah dilakukan
perhitungan fisik persediaan, diketahui jumlah persediaan barang
dagangan akhir per 31 Desember 2004 sebesar $ 225,000,Maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah :
1. Mengnolkan jumlah persediaan barang dagangan awal
Dates
200
4

3
1

Account
Income Sumarry
Inventory

Re
f

Debit
$ 450,000

Credit
$

Dec

450,000

2. Memunculkan (mencatat) jumlah persediaan barang dagangan akhir


Dates
200
4
Dec

3
1

Account

Re
f

Inventory
Income Summary

Debit
$ 225,000

Credit
$
225,000

Pada perusahaan dagang, adakalanya debitur tidak dapat melunasinya


piutangnya sesuai kontrak penjualan, mungkin karena bangkrut atau
alasan lain, sehingga piutangnya tak tertagih. Untuk mengantisipasi hal
ini, ada perusahaan yang mencadangkan presentase piutang tak tertagih
pada akhir periode akuntansi. Maka akan muncul beban operasi karena
tidak tertagihnya piutang yang dinamakan beban piutang tak tertagih
(uncollectible accounts expense), beban piutang macet (bad debts
expense), atau beban piutang tak tertagih (doubtful accounts expense).
Maka untuk memutakhirkan akun piutang dagang dineraca, maka taksiran
piutang tak tertagih dicatat dalam ayat jurnal penyesuaian :
Contoh :
Total saldo akhir piutang PT Tonasa Tbk. $50,000,000,- Dari jumlah
piutang tersebut, terdapat jumlah piutang yang tak tertagih sebesar 1%.
Maka jurnal yang harus dibuat adalah :
Dates
200
4
Dec

Account

31 Bad debts expense


Allowance For Doubtful
Account

Re
f

Debit
$
100,000

Credit
$
100,000

Jurnal penutup
Kegiatan akhir dari suatu rangkaian proses akuntansi adalah
kegiatan yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan dan

penutupan buku. Kegiatan penutupan buku dilakukan karena perkiraan


pendapatan, beban dan prive adalah perkiraan sementara yang
digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan perubahan
dalam modal selama periode akuntansi.
Pada akhir periode, saldo bersih dari saldo perkiraan-perkiraa itu
harus dicatat pada perkiraan yang permanen. Saldo tersebut harus
dipindahkan dari perkiraan sementara, sehingga siap digunakan untuk
pengumpulan data dalam periode akuntansi berikutnya. Kedua tujuan itu
dapat dicapai dengan ayat jurnal yang disebut ayat jurnal penutup.
Perkiraan Ikhtisar Rugi Labadimaksudkan untuk mengikhtisarkan datadata dati perkiraan pendapatan dan beban. Perkiraan ini hanya digunakan
pada akhir periode akuntansi, yang akan dibuka dan kemudian ditutup
lagi selama periode penutupan buku.
Pengertian Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode
setelah penyusunan Neraca Lajur atau Laporan Keuangan. Datanya dapat
diambil dari :

Neraca lajur

Laporan laba rugi

Laporan perubahan modal

Buku besar
Fungsi dari jurnal penutup adalah untuk menghilangkan perkiraan
nominal atau perkiraan pendapatan, biaya, prive dan saldo laba/ rugi.
Dengan adanya jurnal penutup maka perkiraan-perkiraan tersebut tadi
akan tanpa saldo, sehingga tidak dapat dibuka lagi pada awal periode
berikutnya.
Membuat Jurnal Penutup
Ada empat macam ayat jurnal penutup yang diperlukan untuk
menutup perkiraan sementara pada perusahaan perseorangan pada akhir
periode. Keempat ayat jurnal itu adalah :

a. Setiap perkiraan pendapatan didebet dengan jumlah saldonya, dan


perkiraan Ikhtisar rugi laba dikredit dengan jumlah seluruh pendapatan
tersebut.
b. Setiap perkiraan beban dikredit dengan jumlah saldonya, dan perkiraan
Ikhtisar rugi laba didebet dengan jumlah seluruh beban tersebut
c.

Ikhtisar rugi laba didebet dengan jumlah saldonya (laba bersih), dan
perkiraan modal dikredit dengan jumlah yang sama. (dalam hal saldo rugi,
perkiraan yang didebet dan dikredit adalah kebalikannya

d. Perkiraan prive dikredit dengan jumlah saldonya, dan perkiraan modal


didebet dengan jumlah yang sama.
Untuk perusahaan perseroan seperti Perseroan terbatas (PT), maka tidak
akan ada prive dan penutupan ikhtisar rugi laba bukan pada modal tetapi
pada laba ditahan. Ayat jurnalnya sbb:
Des

31

Ikhtisar rugi laba

xxx

Laba ditahan

xxx

Ayat jurnal diatas dibuat jika perusahaan mendapatkan laba, tetapi jika
perusahaan mengalami kerugian maka kebalikannya. Dibawah ini adalah
illustrasi jurnal pnutup untuk perusahaan SUPER CUANTIQUE (pada contoh
soal kegiatan belajar 3)
Perusahaan Super Cuantique
Jurnal Penutup
per 31 desember 2005

Tgl
200
5
Des31

Keterangan

Penjualan
Pendapatan bunga
Persediaan (akhir)
Potongan pembelian
Retur pembelian
Ikhtisar rugi laba
(menutup akun bersaldo

Re
f

Debet

Kredit

Rp169.300,
00
Rp1.000,00
Rp40.200,0
0
Rp3.000,00
Rp1.200,00
Rp214.700,
00

kredit)
Des31

Ikhtisar rugi laba

Rp160.850,
00
Rp38.600,0
0
Rp1.400,00
Rp2.000,00
Rp91.400,0
0

Persediaan
Potongan penjualan
Retur penjualan
Pembelian
Beban angkut
pembelian

Rp5.200,00
Rp10.200,0
0
Rp8.400,00
Rp600,00
Rp1.000,00
Rp550,00
Rp1.500,00

Beban gaji
Beban sewa
Beban penyusutan
Beban asuransi
Beban perlengkapan
Beban bunga
(menutup akun bersaldo
debet)
Des31

Ikhtisar rugi laba

Rp53.850,0
0
Rp53.850,0
0

Modal
menutup akun ikhtisar rugi
laba)
Des31

Modal
Prive
(menutup akun prive)
Jumlah

Rp54.100,0
0
Rp54.100,0
0
Rp483.500, Rp483.500,
00
00

Pada akhirnya nanti, setelah jurnal penutup di posting ke buku besar


semua perkiraan nominal akan bersaldo nol atau tanpa saldo.

Anda mungkin juga menyukai