Anda di halaman 1dari 12

Langkah Pembuatan Neraca Lajur

Neraca lajur mempunyai format tersendiri dalam pembuatannya agar terlihat lebih
ringkas. Pada umumnya, format yang digunakan untuk menyusun neraca lajur
adalah menggunakan 10 kolom. Format ini terdiri dari nomor, nama akun, dan debit
kredit.

Kolom debit kredit ini dibuat berpasangan untuk setiap komponen laporan
keuangan. Ada 4 komponen yang ada dalam neraca lajur, yaitu neraca saldo,
penyesuaian, neraca setelah penyesuaian, dan laba rugi.

Setiap komponen ini saling berhubungan diarena perhitungannya didasarkan


pada neraca saldo dan penyesuaian. Komponen laba rugi dan neraca lajur akan
mengalami penggolongan berdasarkan tipe akun yang harus ada di dalamnya.

2. Mengisi Nomor Akun dan Nama Akun


Tahapan berikutnya yang harus dilakukan setelah mempersiapkan format neraca
lajur adalah mulai mengisi nomor dan nama akun. Pengisian ini harus dilakukan
mulai dari nomor akun terkecil agar terlihat lebih rapi.

Nomor yang harus diisikan ke dalam neraca saldo melambangkan penggolongan


dari tipe akun. Urutan untuk mengisi nomor dan nama akun ini dimulai dari aset,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Pengisian nomor dan nama akun yang
berurutan memudahkan untuk input transaksi berikutnya.

Pengisian pada neraca lajur ini bisa didasarkan pada daftar akun yang sudah
dibuat pada awal periode. Perusahaan juga bisa mengisi akun tambahan yang
mungkin dibutuhkan di dalam periode bersangkutan agar tidak ada melewatkan
transaksi.

3. Mengisi Kolom Jurnal Penyesuaian


Langkah selanjutnya untuk membuat neraca lajur adalah mengisi bagian kolom
jurnal penyesuaian. Komponen jurnal penyesuaian ini terdiri dari dua kolom, yaitu
debet dan kredit. Letak dari kolom jurnal penyesuaian adalah di samping neraca
saldo.

Data yang diisikan di dalam kolom penyesuaian berasal dari transaksi


penyesuaian yang terjadi dalam akhir periode. Transaksi penyesuaian ini terjadi
akibat adanya perubahan saldo dalam akun tertentu yang membutuhkan
pencatatan.
Pengisian komponen ini bisa dilakukan berdasarkan jurnal penyesuaian untuk
letak debit dan kreditnya. Pengisian penyesuaian ini harus dilakukan dengan teliti
karena komponen ini penting untuk melihat saldo terbaru untuk akun tertentu,
salah satunya adalah perubahan akumulasi penyusutan.

4. Menambahkan Nominal Pada Neraca Saldo Setelah Penyesuaian


Komponen berikutnya yang ada di dalam neraca lajur adalah nominal pada neraca
saldo setelah penyesuaian. Perhitungannya dilakukan dengan mengakumulasikan
neraca dan jurnal penyesuaian untuk mengetahui saldo terbaru secara
keseluruhan.
Pada saat menambahkan nominal neraca saldo setelah penyesuaian ini tidak
semua akun mengalami perubahan. Saldo akun yang mengalami perubahan hanya
berkaitan pada transaksi dalam jurnal penyesuaian saja.

Neraca saldo setelah penyesuaian berguna untuk mengetahui nominal terbaru dari
setiap akun secara keseluruhan. Pastikan bahwa nominal yang dimasukkan sudah
benar agar pada akhir perhitungan saldonya akan tetap seimbang.

5. Mengisi Kolom Neraca dan Laba Rugi


Kolom selanjutnya yang harus diisikan di dalam neraca lajur adalah komponen
laba rugi. Jenis akun yang harus dimasukkan ke dalam laporan laba rugi adalah
akun riil. Saldo dari akun tersebut diperoleh dari nominal secara yang sudah
disesuaikan.

Jenis akun lain yang dimasukkan di dalam kolom laba rugi adalah pendapatan dan
beban perusahaan. Pendapatan ini diperoleh dari transaksi yang berhubungan
dengan pemasukan perusahaan dari kegiatan operasional, termasuk penjualan.
Akun beban merupakan pengeluaran kegiatan operasional perusahaan yang
terjadi selama satu periode. Beban-beban perusahaan ini bisa terjadi akibat
adanya kegiatan operasional maupun pengeluaran lainnya yang menyebabkan
berkurangnya pendapatan perusahaan.

Komponen berikutnya yang harus diisikan adalah kolom neraca sesuai dengan
saldo terbaru. Kolom neraca ini diisikan dengan akun nominal yang terdiri aset,
kewajiban, dan ekuitas. Saldo yang akan diisikan ke dalam komponen ini berasal
dari neraca saldo yang sudah disesuaikan.

Kolom debit pada bagian neraca diisikan dengan dengan akun debit, kecuali yang
bersaksi kontra, seperti akumulasi penyusutan dan cadangan kerugian piutang.
Sementara kolom kredit digunakan untuk mengisi saldo akun kewajiban dan
ekuitas perusahaan.
Hasil akhir antara debit dan kredit pada neraca dan laporan laba rugi pada
umumnya akan mengalami selisih. Jumlah selisih dari saldo akhir neraca dan laba
rugi ini harus sama agar bisa menemukan profit atau kerugian usaha perusahaan
selama satu periode.

Berikut merupakan Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian milik PD. BMA pada
bulan Desember 2019.
Diminta :

Berdasarkan pada data neraca saldo dan jurnal penyesuaian di atas, maka
buatlah Neraca Lajur dengan 8 Kolom, 10 Kolom dan 12 Kolom

Penyelesaian Contoh Soal Neraca Lajur dengan 8 kolom

Untuk memperoleh nominal yang ada pada kolom Laba/Rugi dan Neraca, maka
dilakukan penggabungan (pengurangan atau penambahan) antara nominal kolom
Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian.
Penyelesaian Contoh Soal Neraca Lajur dengan 10 kolom

Untuk mendapatkan nominal pada kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian


CARANYA DENGANmelakukan penggabungan (pengurangan atau penambahan)
antara nominal kolom Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian.

Penyelesaian Contoh Soal Neraca Lajur dengan 12 kolom

Untuk mendapatkan nominal pada kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian maka
bisa melakukan penggabungan (pengurangan atau penambahan) antara nominal
kolom Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian.

Lalu untuk mendapatkan nominal pada Kolom Laba/Rugi, Laporan Ekuitas dan
Neraca, maka bisa didapatkan dari pemindahan nominal pada Neraca Saldo
Setelah Penyesuaian.
Neraca

neraca adalah daftar tentang aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan pada saat tertentu.
Aktiva adalah semua benda berwujud atau hak (tak berwujud) milik perusahaan yang
mempunyai nilai uang dan akan mendatangkan manfaat di masa datang. Aktiva digolongkan
dalam aktiva lancar dan aktiva tetap.

Aktiva Lancar adalah uang tunai dan aktiva lain yang diharapkan dapat ditukarkan ke dalam
uang tunai, baik langsung maupun tidak langsung, dalam jangka pendek, biasanya satu tahun.
Termasuk dalam aktiva lancar, di samping kas dan bank, adalah wesel tagih, piutang dagang,
perlengkapan, dan bermacam-macam biaya dibayar di muka.

Aktiva tetap adalah aktiva yang sifatnya permanen, digunakan dalam kegiatan perusahaan,
tidak untuk diperjualbelikan dan nilainya relatif besar. Termasuk dalam kategori aktiva tetap
adalah tanah, gedung, mesin-mesin, kendaraan, dan peralatan.

Kewajiban adalah keharusan untuk menyerahkan aktiva atau jasa di masa datang oleh
karena transaksi yang dilakukan sebelumnya. Seperti halnya aktiva, kewajiban dapat
digolongkan menjadi kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.

Kewajiban lancar adalah kewajiban yang jatuh temponya dalam jangka pendek, biasanya satu
tahun. Contoh kewajiban lancar adalah wesel bayar, utang dagang, utang gaji, utang bunnga,
dan utang pajak.

Kewajiban yang jatuh temponya lebih dari satu tahun disebut kewajiban jangka panjang. Wesel
hipotik dan utang obligasi termasuk dalam kategori kewajiban jangka panjang ini.

Modal adalah selisih antara aktiva dan kewajiban. Oleh karena itu, modal kadang-kadang
disebut kekayaan bersih.

Modal mencerminkan klaim pemilik perusahaan. Artinya, jumlah yang tercantum sebagai
modal akan menjadi hak pemilik jika perusahaan dilikuidasi dan semua aktiva dijual serta
semua kewajiban dilunasi. Jumlah yang tercantum sebagai modal dalam neraca terdiri atas
penanaman-penanaman yang dilakukan pemilik, dikurangi penarikan ditambah dengan
laba usaha yang diperoleh. Akun modal biasanya disertai dengan nama pemiliknya

Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan. Artinya, dari neraca dapat diketahui kuat-
lemahnya keadaan keuangan perusahaan tersebut. Dari neraca dapat dilihat jumlah aktiva yang
dimiliki perusahaan serta jenis dan bentuknya. Di sisi lain, neraca memperlihatkan jumlah
kewajiban yang harus dipenuhi di masa datang, juga dalam jenis dan bentuk. Pemenuhan
kewajiban akan mengurangi aktiva. Jadi, dengan melihat perbandingan antara aktiva dan
kewajiban dapat disimpulkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-
kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Laba Rugi

Unsur-unsur utama yang terdapat dalam perhitungan laba-rugi adalah pendapatan dan beban.
Pendapatan adalah penambahan bruto terhadap modal yang diperoleh dari kegiatan
usaha. Penambahannya adalah sebesar jumlah yang dibebankan kepada pembeli karena
perusahaan menjual barang atau jasa.

Beban merupakan pengorbanan ekonomis yang dapat dinilai dengan uang untuk
memperoleh pendapatan. Beban selalu dikaitkan dengan usaha memperoleh pendapatan.
Beban merupakan pengurangan terhadap modal karena melakukan usaha. Beban, pada
umumnya juga dikelompokkan menurut jenisnya, misalnya beban gaji, beban
perlengkapan, beban sewa, beban penyusutan, beban bunga, dan beban serba-serbi. Laba
adalah selisih lebih pendapatan atas beban. Kalau merupakan penambahan bruto, laba adalah
penambahan bersih terhadap modal. Disebut penambahan bersih karena beban usaha telah
dikurangkan dari pendapatan. Jadi, laba merupakan hasil bersih dari melakukan usaha.
Perhitungan laba-rugi menyajikan laba yang diperoleh datau rugi yang diderita perusahaan
selama suatu periode. Laba atau rugi menunjukkan keberhasilan perusahaan. Kemajuan dan
pertumbuhan perusahaan diukur dari laba atau rugi ini. Perusahaan yang dari tahun ke tahun
memperoleh laba yang selalu meningkat menunjukkan adanya pertumbuhan yang baik.
Laporan Perubahan Modal

Modal awal Pemilik ( 1 Januari 20XX) Rp. XXX

Laba Bersih 20XX Rp. XXX

Prive Rp. XXX-

Rp. XXX +

Modal Akhir (31 Des 20XX) Rp. XXX

Anda mungkin juga menyukai