Anda di halaman 1dari 12

I.

TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan konstanta punter K dan koefisien kekenyalan ( rigiditas )
M suatu kawat logam.

II. ALAT YANG DIGUNAKAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mistar
Stop watch
Mikrometer
Kawat logam
Plat logam /kayu
Statip
Timbangan
Busur

III. TEORI SINGKAT


Bila suatu benda digantungkan pada kawat dan diputar pada bidang
horizontal (diberi simpangan sudut) ,kemudian dilepas,maka benda
tersebut akan bergarak harmonis.
Periode gerak harmonis tersebut memenuhi persamaan :
T =2

I
K ..(1)

Dimana :

T = periode osilasi
I = moment kelembaman terhadap sumbu rotasi
K = konstanmta puntir
Hubungan antara konstanta puntir dengan koefisien kekenyalan dinyatakan
oleh persamaan :
2 LK
M=
r 4 (2)
Dimana : L = panjang kawat

R = jari-jari kawat
M = koefisien kekenyalan
IV. JALANNYA PERCOBAAN
1. Gantungkan benda pada suatu poros yang melalui pusat massa dan tegak
lurus pada bibang benda .
2. Ukur panjang dan diameter kawat yang dipakai,kawat ditimbang ,benda
ditimbang.
3. Putar banda dengan sudut kecil , kemudian lepaskan sehingga benda
terosilasi,catat waktu yang diperlukan untuk 10 ayunan .
4. Ulangi langkah 3 untuk harga L yang bernilai.
5. Ulangi percobaan dengan untuk jenis kawat yang berlainan.

V. HASIL PENGAMATAN
Panjang kawat (L)

Waktu (t)

l 1 = 12 cm

t 1 =20,60

Sudut (
s

1 0

t 1 =20,69 s
t 1 =21,63 s
l 2 = 10 cm

t 2 =19 , 99 s

o
1 0

t 2 =19,01 s
t 2 =19,24 s
l 3 = 8 cm

t 3 =16 , 17 s
t 3 =16,11 s
t 3 =16,52 s

Diameter kawat = 0,46 mm


Massa kawat
= 0,3 gr
Massa beban
= 499,9 gr

o
1 0

VI. TEORI KESALAHAN


1. Untuk panjang kawat L = 0,12m
x = x 1+ x 2 x n

x
=
a.
n
n
t t +t t n
t = = 1 2
n
n
t =

20,60s +20,69s +21,63 s


3

t = 62,92 s
3
t =20,97 s

b.
t1

tt 1
20,60 s
20,69 s
21,63 s

c.

x x 1 2

x=
t t 1 2

x=
x=
x=

0 ,6509 s
3(31)
0 ,6509 s
3 (2)

0,37 s
0,28 s
-0,66 s
2
t t 1 total

( t t 1

0,1369 s
0,0784 s
0,04356 s
0,6509 s

x= 0,108483 s
t=0,329 s

d.

x=x x
t=t t

t=20.97 s 0,329 s
+
untuk penjumlahan
t=21,29

untuk pengurangan
t=20,64
2. Untuk panjang kawat L = 0,10 m
x = x 1+ x 2 x n

x
=
a.
n
n
t =

t = t 1 +t 2 t n

t =

19,99s +19,01s +19,24 s


3

t = 58,24 s
3
t =19,413 s
b.
t1

tt 1
19,99 s
19,01 s
19,24 s

-0,57 s
0,40 s
0,17 s
2
t t 1 total

( t t 1

0,32 s
0,16 s
0,028 s
0,508 s

c.

x x 1 2

x=
t t 1 2

t=
t=
t=

0 ,5 08 s
3(31)
0 ,5 08 s
3 (2)

t= 0,0846 s
t=0,290 s

x=x x

d.

t=t t

t=19,413 s 0,290 s
+
untuk penjumlahan
t=19,703

untuk pengurangan
t=19,123
3. Untuk panjang kawat L = 0,08 m
x = x 1+ x 2 x n

x
=
a.
n
n
t =

t = t 1 +t 2 t n

t =

16,17s +16,11s +16,52 s


3

t = 48,8 s
3
t =16,26 s

b.
t1

tt 1
16,17 s
16,11 s
16,52 s

c.

x x 1 2

x=
t t 1 2

t=
t=
t=

0 ,0976 s
3(31)
0 ,0976 s
3(2)

t= 0 , 01626 s
t=0 , 127 s
x=x x
d.
t=t t
t=16,26 s 0 , 127 s

+
untuk penjumlahan
t=16,387

untuk pengurangan
t =16,133

0,09 s
0,15 s
-0,26 s
2
t t 1 total

( t t 1

0,0081 s
0,0225 s
0,067s
0,0976 s

VII. PENGOLAHAN DATA/ PEMBAHASAN


T =2

1. Hitung K

Untuk

K1

I
K

K=

4 I
T2

dengan panjang kawat L= 0,12 m


2

4 I
K= 2
T

untuk I = momentum silinder

Maka memakai rumus :


2
2
4 MR
K 1=
2
T1
20,97 2

2
4 ( 3 , 14 ) . 0 , 499 kg .(0 ,00046 m)
K 1=

K 1=

4 . 9 , 85 . 0 , 499 kg . 21,16 x 1 06 m
439,74

K 1=

4,16018296 1 04 kg .m2
439,74
7

K 1=9,460 1 0

Untuk

K2

N
m

dengan panjang kawat L = 0.10 m


2

K 2=

4 MR
2
T1

K 2=

4 (3 , 14 )2 . 0 , 499 kg .(0 ,00046 m)


( 19,41 )2

4 .9 , 85 . 0 , 499 kg . 21,16 x 1 0 m
376,74

K 2=

4,16018296 1 0 kg . m
376,74

K 2=1,1042 1 0

K 2=

Untuk

K3

N
m

dengan panjang tali L = 0,08m


4 2 M R2
T 23

K 3=

16,26 2

4 (3 ,14 )2 . 0 , 499 kg .(0 ,00046 m)


K 3=

16,26 2

4 .9 , 85 . 0 , 499 kg . 21,16 x 1 06 m
K 3=

K 3=

4,16018296 1 04 kg . m
264,38

K 3=1,573 106

1.

N
m

M koefisien kekenyalan
m1
- Untuk

M=

2 LK
r4

M 1=

2 L1 K 1
r

49 1 0 m
3 , 14

2 . ( 0 ,1 2 m ) 9,460 1 0

N
m

N
m

3 , 14(5,76480 1 04 m)
7

0 ,2 4 m. 9,460 1 0

1,810 1 03 m
2,2704 1 07

M 1=1,254 1 04 kg

M2

Untuk

M 2=

2 L2 K 2
r

49 1 05 m 4
3 , 14
6

2 . ( 0 ,1 0 m ) 1,1042 1 0

0 , 2 m. 126 1 09

N
m
4

3 , 14 (5,7648011 0 m)

1,810 103 m
2,2084 1 017

M 2=1,220 1 0

N
m

Untuk
M 3=

M3
2 L3 K 3
r4
49 105 m 4
3 ,14

2 . ( 0 , 08 m) 15,73 1 06

N
m

N
m2

4
3 , 14 (5,7648011 0 m)
0 ,16 m .1,1042 1 06

3
1,810 1 0 m
4862 1010

M 3=0,976 1 04

N
m

2. Ya , benar. Cara ini memang dapat dipakai untuk menentukan jenis kawat
yang digunakan, karena konstanta puntir dan koefisien kekenyalan telah
ditentukan melalui :
a. Konstanta puntir :

T =2

2 2 I

K =

4 2 I

K =

b. Koefisien kekenyalan
2 LK
M=
4
r

I
K

Jika konstanta puntir dan koefisien kekenyalan tidak diketahui


,maka jenis kawat yang dipakai tidak dapat ditentukan . Jadi dalam
hal ini tergantung pada konstanta puntir dan koefisien

kekenyalannya .
3. Faktor yang menyebabkan ada 5 Hal :
1. Kerusakan alat pada micrometer skrup .
2. Cara pandang (ketelitian) yang salah dalam menghitung diameter kawat
dan menghitung periode.
3. Pemberian skala yang tidak tepat .
4. Mendapat nilai yang sama dalam setiap pengolahan data .
5. Terjadi perubahan tekanan udara pada alat ukur.

VIII. Kesimpulan
Melalui percobaan dan hasil pengolahan data yang dilakukan ,maka kami
dapat menyimpulkan :
- Benda akan bergerak harmonic pada simpangan kurang dari

15derajat.
Besar resultan sebanding dengan jarak titik sembarang ke titik

keseimbang tersebut.
Adalah benar untuk menentukan koefisien keknyalan dengan

menggunakan persamaan

M=

2. LK
.
r4

Anda mungkin juga menyukai