51
POLITISI
52
Kemajemukan yang
dimiliki oleh bangsa ini
harus dihormati. Dahulu,
negara kita ini pun berdiri
dalam perbedaan yang
majemuk, perbedaan
etnis, budaya, agama
dan cara hidup. Ini
semua ciptaan Allah, dan
kita harus merawatnya
sebagai sebuah kekuatan
besar,
Kemajemukan yang dimiliki oleh
bangsa ini harus dihormati. Dahulu,
negara kita ini pun berdiri dalam
perbedaan yang majemuk, perbedaan
etnis, budaya, agama dan cara hidup.
Ini semua ciptaan Allah, dan kita
ketiga,
Negara
Kesatuan
53
POLITISI
sudah dikonsepkan para pendiri
bangsa. Seperti ajaran Trisakti yang
dijabarkan sebagai berdaulat dalam
bidang politik, berdikari dalam
bidang ekonomi, dan berkepribadian
dalam kebudayaan, merupakan
rumusan yang digali Bung Karno
selama menghadapi upaya-upaya
imperialis yang ingin menghancurkan
Indonesia.
Pada masa itu, lanjut Sidarto, politik
Indonesia pun berdasarkan Pancasila
sebagai salah satu asas kemandirian
bangsa, sebagai ideologi negara
sendiri. Dalam hal urusan politik luar
negeri, Indonesia menganut politik
bebas aktif yang tidak berpihak
pada salah satu blok dunia, sosialis
atau kapitalis, tetapi turut praktif
mendorong terciptanya perdamaian
dunia.
Tersandera Kepentingan Asing
Selain persoalan pemahaman dan rasa
kebangsaan Indonesia yang perlahan
tergerus, Sidarto mengingatkan,
membanjirnya modal
asing di
Indonesia membuat kita tersandera
dengan
kepentingan-kepentingan
asing tersebut.
Sejak Bung Karno jatuh, arus
modal asing begitu deras masuk
ke Indonesia, yang pada akhirnya
membuat semua sumber daya alam
serta penyusunan berbagai undangundang yang mengatur tata kelola
kehidupan berbangsa dan bernegara
di Indonesia berkiblat kepada
kepentingan pemodal asing itu.
Contoh, dalam hal pengelolaan
tambang emas Freeport di Timika,
Papua. Begitu bercokolnya investasi
asing dan kekuatan asing yang
membuat Indonesia tidak berdaya.
Bahkan, besaran dan jumlah emas
yang dikeruk dari perut bumi di sana
pun orang-orang Indonesia tidak
tahu persis berapa jumlahnya.
Selain emas, ada tembaga, nikel dan
uranium, kita mana tahu seberapa
banyak itu semua, sambung Sidarto.
54
55
POLITISI
Demokrasi kita masih sebatas
prosedural,
belum
substansial.
Demokrasi itu akan efektif untuk
bangsa yang masyarakatnya sudah
cerdas, yang sudah tidak ribut dengan
urusan perut lapar dan yang tidak
akan terpengaruh oleh iming-iming
uang dalam berdemokrasi, ujarnya.
Menurut dia, proses demokrasi yang
memenangkan Barack Obama sebagai
Presiden Amerika Serikat perlu
dicontoh. Obama tidak membagibagikan uang kepada pemilihnya agar
menang dalam pemilihan.
Yang ada, malah masyarakatnya yang
mendukung dia yang mengeluarkan
uang
untuk
membantu
dan
memenangkan
Obama,
sebab
mereka berkeyakinan bahwa orang
itu bisa membawa aspirasi dan
memperjuangkan mereka, ujarnya.
Karena itulah, pemahaman dan
perbaikan-perbaikan
fundamental
harus terus dilakukan di Indonesia.
Sebab,
kekuatan
uang
yang
Sidarto Danusubroto
Lahir di Pandeglang, Banten, 11 Juni
1936, Sidarto Danusubroto adalah
tokoh kepolisian Indonesia. Namanya
mencuat setelah ditunjuk menjadi
Ketua MPR menggantikan Taufiq
Kiemas. Ia ditunjuk oleh Ketua Umum
PDIP Megawati Soekarnoputri untuk
mengemban jabatan tersebut. Sidarto
akan meneruskan masa tugas Taufiq
56
Sidarto
menamatkan
pendidikan
di Sekolah Rakyat Pujokusuman,
Yogyakarta, pada 1949, kemudian
melanjutkan ke SMPN 1, Yogyakarta
(1952), SMA Negeri VI, Yogyakarta
(1955), dan Ujian Negara Sarjana
Hukum (1965). Pada 1962 dia lulus dari
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK),
Jakarta; Police Academy Washington
DC, USA (1964); Special Army Warfare
School, Fort Bragg,
USA (1964);
Instructor School, US Naval Training
School, Norfolk, USA (1965); Seskopol
(1969-1970); dan Sekogab, Bandung
(1977). Jabatan Kapolres Tangerang
dipegangnya pada 1974-1975. Setelah
itu, ia menjadi Kadispen Polri (19751976); Kabakersinpol/KA Interpol
(1976 - 1982); Kepala Staf Komapta
Polri (1982-1985); Wakapolda Jawa
Barat (1985-1986); Kapolda Sumbagsel
(1986-1988); Kapolda Jawa Barat (19881991). Di DPR, ia menjadi anggota
Komisi II pada 1999-2002 lalu menjabat
Wakil Ketua Komisi I (2005-2009).