Anda di halaman 1dari 3

KARSINOMA KAPUT PANKREAS

Kanker pankreas merupakan tumor yang relatif sering terjadi. Lokasi


timbulnya tersering pada daerah kaput pankreas, yaitu 60 % kemudian
disusul kanker kaudal 30 % dan kanker seluruh pankreas yaitu 10% . Ada
banyak faktor resiko yang dapat menyebabkan kanker pankreas, diantaranya
merokok, obesitas, kronik pancreatitis, dan mutasi gen.
Epidemiologi
American Cancer Society memperkirakan bahwa di Amerika Serikat
padatahun 2010 ada sekitar 43.140 kasus baru kanker pankreas, (21.370 pria
dan 21.770 wanita) yang terdiagnosis dan 36.800 kasus (18.770 pria dan
18.030 wanita) meninggal karena kanker tersebut. Data kepustakaan kanker
pankreas di Indonesia masih sangat sedikit. Data terbaru di RSUP Dr. Kariadi
semarang pada tahun 1997-2004 (8 tahun) terdapat 53 kasus kanker
pankreas.
Etiologi
Etiologi kanker pankreas masih belum jelas.
Faktor eksogen (lingkungan) dan faktor endogen pasien. Faktor eksogen
antara lain kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alkohol, kopi, dan zat
karsinogen industri, sedangkan faktor endogen yaitu usia, penyakit pankreas (
pankreatitis kronik dan diabetes mellitus) dan mutasi gen.
Gejala Klinis
1. Rasa penuh, kembung di ulu hati, anoreksia, mual, muntah, diare,dan
badan lesuKeluhan tersebut tidak khas karena dijumpai pada
pancreatitis dan tumor intraabdominal. Keluhan awal
biasanyaberlangsung >2 bulan sebelum diagnosis kanker.
2. sakit perut, berat badan turun (>75 % kasus) dan ikterus (terutama
pada kanker kaput pankreas).Lokasi sakit perut biasanya di ulu hati,
awalnya difus, selanjutnya dapat menjalar ke punggung
3. perdarahan gastrointestinal
4. tanda-tanda DM
5. hepatomegali dan splenomegali
6. edema tungkai
Patofisiologi
Kanker pankreas hampir 90 % berasal dari duktus, dimana 75 % bentuk
klasik adenokarsinoma sel duktal yang memproduksi musin. Sebagian besar
kasus (70%)lokasi kanker pada kaput pankreas, 15- 20% pada badan dan
10% pada ekor. Pada karsinoma daerah kaput pankreas dapat menyebabkan
obstruksi pada saluran empedu dan ductus pankreatikus daerah distal, hal ini
dapat menyebabkan manifestasi klinik berupa ikterus.
Umumnya tumor meluas ke retroperitonel ke belakang pankreas, melapisi
dan melekat pada pembuluh darah. Secara mikroskopik terdapat infiltrasi di
jaringan lemak peripankreas, saluran limfe , dan perineural. Pada stadium
lanjut, kanker kaput pankreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung,

peritonium, hati dan kandung empedu.


Karsinoma pankreas diyakini berasal dari sel-sel duktal dimana serangkaian
mutasi genetik telah terjadi di protooncogene dan gen supresor tumor. Mutasi
pada onkogen K-ras diyakini menjadi peristiwa awal dalam perkembangan
tumor dan terdapat lebih dari 90 % tumor. Hilangnya fungsi dari beberapa gen
supressor tumor (p16, p53, DCC, APC, dan DPC4) ditemukan pada 40-60%
dari tumor. Deteksi mutasi K-ras dari cairan pankreas yang diperoleh pada
endoskopik retrograde cholangiopancreatography telah digunakan dalam
penelitian klinis untuk mendiagnosa kanker pankreas.
Pada sebagian besar kasus, tumor sudah besar (5-6 cm) dan atau telah
terjadi infiltrasi dan melekat pada jaringan sekitar, sehingga tidak dapat di
reseksi, sedangkan tumor yang dapat direseksi berukuran 2,5-3,5 cm
Diagnosa
Anemia oleh karena penyakit kankernya dan nutrisi yang kurang
peningkatan laju endap darah (LED)
peningkatan dari serum alkali fosfat, bilirubin, dan transaminase.
billirubin.
Penanda tumor CA 19-9 (antigen karbohidrat 19,9) sering meningkat
pada kanker pankreas. CA 19-9 dianggap paling baik untuk diagnosis
kanker pankreas,karena memiliki sensitivitas dan spesifivitas tinggi (80%
dan 60-70%), akan tetapi
Gastroduodenografi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan lengkung duodenum
akibat kanker pankreas. Kelainan yang dapat dijumpai pada kelainan
kankerpankreas dapat berupa pelebaran lengkung duodenum,double
contour, dan gambaran angka 3 terbalik karena pendorongan kanker
pankreas yang besar pada duodenum, di atas dan di bawah papila vateri.
Ultrasonografi
Karsinoma pankreas tampak sebagai suatu massa yang terlokalisir, relatif
homogen dengan sedikit internal ekho. Batas minimal besarnya suatu
karsinoma pankreas yang dapat dideteksi secara ultrasonografi kira- kira 2
cm. Bila tumor lebih dari 3 cm ketetapan diagnosis secara ultrasonografi
adalah 80-95%. Suatu karsinoma kaput pankreas sering menyebabkan
obstruksi bilier. Adanya pelebaran saluran bilier baik intra atau ekstrahepatik
dapat dilihat dengan pemeriksaan USG.
Tanda-tanda suatu karsinoma pankreas secara Ultrasonografi adalah:
Pembesaran parsial pankreas
Konturnya ireguler, bisa lobulated
Struktur ekho yang rendah atau semisolid
- Bisa disertai pendesakan vena kava ataupun vena mesenterika superior.
Mungkin disertai pelebaran saluran-saluran bilier atau metastasis di hati.
CT-Scan
Pemeriksaan yang paling baik dan terpilih untuk diagnostikdan menentukan
diagnosis dan menentukan stadium kanker pankreas adalah dengan dual
phase multidetector CT , dengan contras dan teknik irisan tipis (3-5mm).
Kriteria tumor yang tidak mungkin direseksi secara CT antara lain: metastase

hati dan peritoneum, invasi pada organ sekitar ( lambung, kolon), melekat
atau oklusi pembuluh darah peri-pankreatik. Dengan kriteria tersebut
mempunyai akurasi hampir 100% untuk predileksi tumortidak dapat direseksi.
Akan tetapi positif predictive value rendah, yakni 25-50 % tumor yang akan
diprediksi dapat direseksi, ternyata tidak dapat direseksi pada bedah
laparotomi.
Gambaran karsinoma kaput pankreas pada CT scan yang dapat dinilai antara
lain; pembesaran duktus pankreatikus dan duktus biliaris, pembesaran
kantung empedu. Selain itu kita juga dapat melihat metastasis yang terjadi di
sekitar pankreas.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI secara jelas mencitrakan parenkim pankreas, pembuluh darah sekitar
pankreas dan struktur anatomis organ padat sekitar di regio abdomen atas.
Sangat berguna untuk diagnosis karsinoma pankreas stadium dini dan
penentuan stadium preoperasi. Kolangiopankreatigrafi MRI (MRCP)
menghasilkan
gambar
serupa
dengan
ERCP
(endoscopic
retrogradecholangio- pancreaticography), secara jelas mencitrakan saluran
empedu intra dan extrahepatik, serta saluran pankreas.(1)
ERCP (endoscopic retrograde cholangio- pancreaticography)
Manfaat dari ERCP dalam diagnosis kanker pankreas adalah dapat
mengetahui atau menyingkirkan adanya kelainan gastroduodenum dan
ampula vateri, pencitraan saluran empedu dan pankreas, dapat dilakukan
biopsi dan sikatan untuk pemeriksaan histopatologi dan sitologi.
Terapi
1. Bedah reseksi kuratif.
Mengangkat/mereseksi komplit tumor massanya. Yang paling sering
dilakukan adalah prosedur Whipple. Operasi whipple merupakan prosedur
dengan pengangkatan kepala (kaput) pankreas dan biasanya sekitar 20%
pankreas dihilangkan
2.Bedah paliatif.
3. Kemoterapi.
4. Radioterapi.
5.Terapi simtomatik.
Lebih ditujukan untuk meredakan rasa nyeri (obat analgetika) dari:
golongan aspirin, penghambat COX-1 maupun COX-2, obat golongan
opioid.

Anda mungkin juga menyukai