Anda di halaman 1dari 41

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan

nilai

kesejahteraan

sosial

ekonomi

masyarakat

dan

pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia


dalam kehamilan disebut potensial danger to mother and child (potensial
membahayakan ibu dan anak) merupakan perhatian serius dari semua pihak
yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada line terdepan (Manuaba I.B.G
1998).
Menurut WHO, 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan
dengan anemia pada masa kehamilan. Anemia dalam kehamilan merupakan
masalah kesehatan yang utama di Negara berkembang dengan tingkat
morbiditas tinggi pada ibu hamil. Rata rata kematian yang disebabkan oleh
anemia di Asia di perkirakan sebesar 72,6%. Tingginya prevalensi anemia
pada ibu hamil merupakan masalah yang di hadapi pemerintah Indonesia.
Target SDKI 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran
hidup.sementara berdasarkan hasil SDKI terbaru (selanjutnya disebut SDKI2012) menyebutkan, sepanjang periode 2007-2012 kasus kematian

AKI

mencapai 359 per 100 ribu penduduk. Angka ini masih jauh dari target SDKI
2015.
Berdasarkan laporan rutin Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Kabupaten Bondowoso tahun 2015,ditemukan 8,89% atau sekitar 1022 dari
11494 ibu hamil menderita anemia.Tentunya kondisi ini member kontribusi
yang cukup signifikan bagi tingginya AKI.
Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
di bawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5gr% pada trimester
2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil
terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2 (Prawiroharjo, 2010).
Menurut Manuaba (2009), angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup
tinggi sekitar 67% dari semua ibu hamil dengan variasitergantung pada

daerah masing-masing. Sekitar 10-15% tergolong anemia berat yang sudah


tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam rahim. Angka
kejadian anemia di Indonesia semakin tinggi dikarenakan penanganan
anemia dilakukan ketika ibu hamil bukan dimulai sebelum kehamilan.
Tingginya anemia yang menimp a ibu hamil memberikan dampak
negative terhadap janin yang di kandung dari ibu dalam kehamilan,
persalinan maupun nifas yang di antaranya akan lahir janin dengan berat
badan lahir rendah (BBLR), partus prematur, abortus, pendarahan post
partum, partus lama dan syok. Hal ini tersebut berkaitan dengan banyak
faktor antara lain; status gizi, umur, pendidikan, dan pekerjaan (Sarwono
Prawirohardjo, 2011). Dampak kekurangan zat besi pada wanita hamil dapat
diamati dari besarnya angka kesakitan dan kematian maternal, peningkatan
kesakitan dan kematian janin, serta peningkatan resiko terjadinya berat badan
lahir rendah. Penyebab utama kematian maternal antara lain adalah
perdarahan pasca partum (disamping eklampsia, dan penyakit infeksi) dan
plasenta previa yang semuanya berangkat dari pada anemia difesiensi
(Arisman, 2004).
Salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan Anemia gizi pada Ibu
Hamil adalah melalui pemberian tablet Fe (zat besi). Upaya ini diharapkan
dapat menurunkan resiko yang mungkin timbul bagi Ibu Hamil di masa
persalinannya akibat anemia.
Berdasarkan dengan masih tingginya kejadian anemia di Indonesia
khususnya di Kabupaten Bondowoso, mendorong penulis untuk mengkaji
permasalahan dan memaparkannya lewat karya tulis ilmiah dengan judul
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny Dz Gestasi 35-36 Minggu
dengan anemia sedang

sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab

penulis dalam memberikan konstribusi pemikiran pada berbagai pihak yang


berkompeten dengan masalah tersebut guna mencari solusi terbaik atas
permasalahan diatas.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memberikan Asuhan Kebidanan sesuai standart
profesi kebidanan pada ibu hamil dengan Anemia.
1.2.2

Tujuan Khusus
1.2.2.1 Melakukan pengkajian data subyektif pada ibu hamil dengan anemia
1.2.2.2 Melakukan pengkajian data Obyektif pada ibu Hamil dengan
Anemia
1.2.2.3 Melakukan Analisa data pada ibu hamil dengan Anemia
1.2.2.4 Melakukan penatalaksanaan pada ibu hamil dengan anemia
1.2.2.5 Melakukan pendokumentasian pada asuhan kebidanan pada ibu
dengan anemia

1.3 Manfaat
1. Manfaat Teoritis Untuk Responden
a. Dapat menambah pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil.
Untuk Peneliti.
b. Dapat menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan anemia.
2. Manfaat Praktis Untuk Responden
a. Dapat melakukan pencegahan dan perawatan anemia pada saat ibu
hamil serta mencegah komplikasi dan kelainan akibat anemia pada
b.

ibu hamil. Untuk Peneliti.


Dapat digunakan untuk mengaplikasikan ilmu kebidanan yang
diperoleh, sehingga dapat melakukan deteksi dini jika ada

komplikasi karena anemia pada ibu hamil.


1.4 Sistematika Penulisan
1.4.1 Data Subyektif
a. Data subyektif adalah informasi yang diceritakan ibu tentang apa yang
dirasakannya, apa yang sedang dan telah dialaminya. Data subyektif
juga meliputi informasi tambahan yang diceritakan oleh anggota
keluarga tentang status ibu, terutama jika ibu merasa sangat nyeri atau
sangat sakit (PPIBI, 2008).
b. Menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data klien
melalui anamnesa.
c. Tanda gejala subyektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien,
suami, atau keluarga (Mengidentifikasi Informasi )
d. Catatan yang berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien.
Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai

kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan diagnose. Pada


orang yang bisu, di bagian data akhir dapat diberi tanda S , O , X
untuk menguatkan diagnosa yang dibuat ( Hubertin, 2003 ).
1.4.2

Data Obyektif
O = Objektif Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil lab dan tes diagnosis lain yang dirumuskan dalam data

1.4.3

fokus untuk mendukung assessment sebagai langkah 1 varney.


Assement
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data
subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi :
a. Diagnosa / masalah
b. Antisipasi diagnosa / masalah potensial
c. Perlunya tindakan segera oleh Bidan atau Dokter, konsultasi atau
kolaborasi atau rujukan sebagai langkah 2, 3 dan 4 varney.

1.4.4 P = Penatalaksanaan
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan, tindakan dan
evaluasi berdasarkan assessment sebagai langkah 5,6,7 Varney (Mustika
Sofyan, 2001).

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tentang Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
a. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Saifuddin A.B, 2006, hal. 89).
b. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari ovulasi sampai
persalinan aterm, sekitar 280 hari (Manuaba I.B.G, 1998, hal.125).
2.1.2 Diagnosis Kehamilan
a. Tanda- tanda presumtif ( tidak pasti )
1) Amenore ( tidak dapat haid)
Untuk menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
yang akan terjadi yang dihitung dengan menggunakan rumus
neagles.
2) Mual dan muntah ( nausea and vomiting)
biasanya terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan hingga
akhir triwulan pertama.
3) Ngidam ( ingin makan khusus).
Mengidam sering terjadi pada bulan bulan pertama akan
tetapi akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan
4) Tidak tahan suatu bau bauan
5) Pingsan.
Sering dijumpai bila berada pada tempat tempat ramai
dianjurkan untuk tidak pergi ketempat ramai pada bulan
bulan pertama kehamilan.
6) Tidak ada selera makan ( Anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan

pertama

kehamilan,

kemudian nafsu makan timbul lagi.


7) Lelah ( fatigue ).
8) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan
pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktus
dan alveoli payudara.
9) Sering buang air kecil (BAK) karena kandung kemih tertekan
oleh rahim yang membesar, gejala ini akan hilang pada
triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini

akan kembali oleh karena kandung kemih tertekan oleh kepala


janin.
10) Konstipasi / Obstipasi oleh karena penurunan perstitaltik usus
oleh pengaruh hormone steroid.
11) Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid
plasenta dijumpai pada muka, aerola payudara, leher dan
dinding perut.
12) Varices, sering dijumpai pada kehamilan triwulan terakhir.
b. Tanda pasti kehamilan (tanda positif) yaitu:
1) Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga
bagian- bagian janin
2) Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetoskop- monoral Laennec.
b) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler.
c) Dicatat dengan feto- elektro kardiogram.Dilihat pada
ultrasonografi.
3) Terlihat tulang tulang janin dalam foto- rontgen. (Mochtar R
2.1.3

1999, hal 43-45)


Perubahan Fisiologi Yang Terjadi Dalam Kehamilan
a. Uterus
Uterus yang semula beratnya 30 gram akan membesar sehingga
menjadi seberat 1000 gram dibawah pangaruh estrogen dan
progesteron. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertropi
menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim
karena pertumbuhan.
b. Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh hormon estrogen sehingga tampak makin merah dan
kebiru-biruan (tanda chadwick).
c. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung
corpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta pada umur kehamilan 16 minggu.Korpus
luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang
fungsinya akan diambil alih oleh plasenta.
d. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk
persiapan laktasi. Perkembangannya dipengaruhi oleh hormon

estrogen,

progesteron

dan

somatomammotropin.

Estrogen

menyebabkan hipertrofi sistem saluran payudara. Progesteron


mempersiapkan dan menambah jumlah sel asinus. Sedangkan
somatomam- motropin berfungsi mempengaruhi sel asinus untuk
membuat kasein, laktabumin dan laktoglobulin serta merangsang
pengeluaran kolostrum.
e. Sirkulasi darah
Volume darah semakin meningkat secara fisiologi dengan adanya
pencairan darah yang disebut hidremia. Sel darah merah makin
meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin
dalam rahim. Tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang
disertai anemia fisiologis.
f. Sistem respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan O2 disamping itu terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32
minggu ke atas sehingga tidak jarang menimbulkan rasa sesak.
g. Sistem pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat
sehingga menyebabkan hipersalivasi, morning sickness, muntah
dan lambung terasa panas. Hormon progesteron menyebabkan
gerakan usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
h. Sistem perkemihan
Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh
uterus yang membesar sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini
hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar
dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai
turun ke bawah pintu atas panggul keluhan sering kencing akan
timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
i. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan karena pengaruh
Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat.

Hiperpigmetansi bisa terjadi pada striae gravidarum, areola


mammae linea nigra, dan pipi (cloasma gravidarum).
j. Metabolisme dalam kehamilan
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami
perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
Metabolisme Basal naik sebesar 15-20% terutama pada trimester
ketiga. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 16,5 kg
atau terjadi kenaikan berat badan sekitar seperdua kilogram tiap
2.1.4

minggu.
Perubahan Psikologi Wanita Hamil
Beberapa perubahan psikologi pada wanita hamil yang sering
terjadi selama masa kehamilan :
a. Perubahan Pada Trimester Pertama.
Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya mungkin hamil ia
merasa syok dan menyangkal walaupun

kehamilan tersebut

direncanakan. Periode awal ketidakyakinan adalah hal umum yang


terjadi dan sebagaian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu
karena mereka berencana membentuk hidup baru. Setiap wanita
membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran-pikirannya
sendiri, selain itu pengalaman hidup dan kebudayaan akan
mempengaruhi kondisi psikologinya.
b. Perubahan Pada Trimester Kedua.
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan.Tubuh wanita telah
terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi. Ibu dapat menerima
kehamilannya dan menggunakan pikiran serta energinya lebih
konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan
ketidaknyamanan. Pada trimester ini ibu merasakan gerakan
janinnya

pertama

kali,

pengalaman

tersebut

menandakan

pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal ini sering


menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologi yang besar.
c. Perubahan Pada Trimester Ketiga.
Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi
karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode
tidak semangat dan depresi, ketika janin membesar dan
ketidaknyamanan bertambah. Sekitar dua minggu sebelum

melahirkan sebagian wanita hamil mulai mengalami perasaan


senang. Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum
tergantung pada persiapan dan persepsinya. Terhadap kejadian ini,
diharapkan suami dapat memberi rasa aman dan mendukung istri
dalam melakukan berbagai kegiatan. Dengan cara ini akan muncul
rasa percaya diri sehingga sang istri akan memiliki mental yang
kuat untuk menghadapi persalinannya. Selain suami, dukungan
keluarga juga sangat berarti. (Hamilton Persis Mary, 1999, hal.63)

2.2 Tinjauan Tentang Antenatal Care


2.2.1 Pengertian Antenatal Care
Antenatal Care adalah perawatan sebelum persalinan ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.(Manuaba I.B.G,
1998, hal.129).Antenatal Care adalah pengawasan sebelum anak lahir
2.2.2

terutama ditujukan pada anak. (Mochtar R, hal.49).


Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
profesional

(dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan

pembantu dan perawat bidan) untuk ibu selama kehamilannya sesuai


dengan standar minimal pelayanan antenatal care yang meliputi 7T
yaitu timbang berat badan, ukut tinggi badan, ukur tekanan darah,
pemberian imunisasi tetanus toxoid, ukur tinggi fundus uteri,
pemberian tablet besi minimal 90 derajat selama kehamilan, test
penyakit menular seksual (PMS) dan temu wicara dalam rangka
2.2.3

persiapan rujukan. (Saifuddin A.B, 2006, hal.282)


Tujuan Pengawasan Antenatal
2.2.3.1 Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu selama
dalam kehamilan sehingga didapatkan ibu dan janin yang
sehat.(Mochtar R, 1999, hal. 47)
2.2.3.2 Tujuan Khusus
a. Memantau kemajuan kehamilan

untuk

kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.

memastikan

10

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,


mental dan sosial ibu dan janin.
c. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat

penyakit

secara

umum,

kebidanan

dan

pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
2.2.4

(Saifuddin A.B,2006, hal.90)


Kebijakan Program dan Teknis Asuhan Antenatal
a. Kebijakan Program Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan
paling sedikit empat kali selama kehamilan yaitu:
1) Satu kali pada triwulan pertama.
2) Satu kali pada triwulan kedua.
3) Dua kali pada triwulan ketiga.
Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk 14 T
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Timbang berat badan.


Ukur tekanan darah.
Ukur tinggi fundus uteri.
Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap.
Pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
Tes terhadap penyakit menular seksual.
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Pelayanan/asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh
tenaga profesional dan tidak dapat diberikan oleh dukun bayi.
(Saifuddin, A.B, 2002, hal 90).

8) Perawatan payudara,senam payudara ,pijat tekan payudara.


9) Pemeliharaan tingkat kebugaran
10) Pemeriksaaan Hb
11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi
12) Pemeriksaan urine reduksi atas indikasi
13) Pemeriksaan terapy yodium untuk daerah endemik gondok
14) Pemeriksaan terapy anti malaria untuk daerah endemik
malaria.

11

b. Kebijakan Teknis
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau
komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil
memerlukan pemantauan selama kehamilannya.
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi
komponen-komponen sebagai berikut :
1) Mengupayakan kehamilan sehat.
2) Melakukan
deteksi
dini
komplikasi,

melakukan

penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.


3) Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
4) Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan
rujukan jika terjadi komplikasi. (Saifuddin A.B,2006,hal.90)
2.2.5 Jadwal Kunjungan Antenatal
a. Kunjungan Antenatal Care untuk pemantauan dan pengawasan
kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan
dalam waktu sebagai berikut :
1. Trimester I
: 1 kali
2. Trimester II
: 1 kali
3. Trimester III
: 2 kali,
(Profil Departemen Kesehatan)
b. Jadwal pemeriksaan Antenatal Care adalah :
1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin
ketika haidnya terlambat satu bulan.
2) Periksa ulang satu kali sebulan sampai kehamilan
c. Trimester ketiga (antara minggu ke-28 36).
1) Sama pada trimester pertama dan kedua.
2) Palpasi abdominal untuk mengetahui adatujuh bulan.
3) Periksa ulang dua kali sebulan sampai kehamilan sembilan
bulan.
4) Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan sembilan
bulan.
5) Periksa khusus apabila ada keluhan-keluhan.
Pengawasan Antenatal sangat penting dalam upaya menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Pengawasan antenatal
memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai
hamil secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkahlangkah dalam pertolongan persalinan dan nifas. (Manuaba I.B.G,
1998,hal.128)

12

2.3 Tinjauan Tentang Anemia


2.3.1 Pengertian Anemia
a. Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan menurunnya
kadar zat warna merah dalam sel darah merah atau eritrosit yang
disebut

sebagai

haemoglobin.

(http:www//sinarharapan.co.id,

diakses 19 April 2010).


b. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dimana kadar
hemoglobin dibawah 11 gr %. ( Saifuddin, AB,2006 hal 281)
c. Anemia berarti kurangnya hemoglobin dalam darah, yang
disebabkan oleh jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit
2.3.2

(Guyton,A.C,2007, hal.447)
Macam-Macam Anemia Dalam Kehamilan
a. Anemia Defisiensi Besi
Anemia dalam kehamilan yang sering dijumpai adalah anemia
kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan karena kurangnya zat besi
dalam makanan, karena gangguan resorbsi, atau karena terlampau
banyaknya zat besi yang keluar dari badan, misalnya pada
perdarahan.
b. Anemia Megaloblastik
Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folik, malnutrisi dan
infeksi yang kronik.Anemia HipoplastikAnemia ini disebabkan
karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
c. Anemia Hemolitik
Anemia ini disebabkan karena penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia
hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka anemia
biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa
kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang

sebelumnya tidak menderita anemia.


(Wiknjosastro H, 2006, hal.451-458)
2.3.3 Klasifikasi anemia :
1) Menurut Depkes
a. Normal > 10,5 gr%.
b. Anemia Ringan 9 10,4 gr%
c. .Anemia Sedang 7,6 8,9 gr%.
d. Anemia Berat < 7,5 gr%.
e. Menurut WHO yang dikutip dalam buku Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan,

13

2000, hal.30 yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode

2.3.4

Sahli yaitu :
1. Hb 11 gr% tidak anemia.
2. Hb 9 10 gr% anemia ringan
3. Hb 7 8 gr% anemia sedang.
4. Hb < 7 gr% anemia berat.
Patofisiologi Anemia
Anemia lebih sering ditemukan dalam kehamilan karena keperluan
akan zat-zat makanan makin bertambah dan terjadi pula perubahanperubahan dalam darah dan sumsum tulang. Volume darah bertambah
banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau
hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang
dibandingkan dengan plasma, sehingga terjadi pengenceran darah
(hemodilusi). Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut:
plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Hemodilusi
dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan
dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat meringankan beban kerja jantung
yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang disebabkan
oleh peningkatan cardiac output akibat hipervolemia. Kerja jantung
lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer
berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua, pada
perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih
sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental.
Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan
umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32

2.3.5

dan 36 minggu. (Wiknjosastro H, 2006, hal.448).


Tanda dan Gejala Anemia
Gejala umum yang terjadi pada seseorang dengan anemia adalah
lemas, pusing, cepat lelah, mudah mengantuk, konsentrasi menurun,
pandangan berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk,
tampak

pucat.

Kepucatan

dapat

dilihat

pada

konjungtiva

(http://www.sinarharapan.com, akses 19 April 2010).


2.3.6 Faktor Predisposisi Anemia Pada Ibu Hamil
2.3.6.1 Umur
Umur ibu adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai
ibu tersebut hamil. Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya

14

berbagai komplikasi pada masa kehamilan diantaranya adalah umur


ibu pada saat hamil. Jika umur ibu terlalu muda yaitu usia kurang dari
20 tahun, secara fisik dan panggul belum berkembang optimal
sehingga dapat mengakibatkan resiko kesakitan dan kematian pada
masa kehamilan, dimana pada usia kurang dari 20 tahun ibu takut
terjadi perubahan pada postur tubuhnya atau takut gemuk. Ibu
cenderung mengurangi makan sehingga asupan gizi termasuk asupan
zat besi kurang yang berakibat bisa terjadi anemia. Sedangkan pada
usia di ats 35 tahun, kondisi kesehatan ibu mulai menurun, fungsi
rahim mulai menurun, serta meningkatkan komplikasi medis pada
kehamilan sampai persalinan (Anonim, 2010).

2.3.6.2 Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah di alami oleh ibu
baik lahir hidup maupun lahir mati. Paritas 1-3 merupakan paritas I
paling aman di tinjau dari sudut kematian maternal paritas I dan parits
tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian lebih tinggi. Resiko
pada paritas 1 dapat di kurangi atau di cegah dengan keluarga
berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak
direncanakan. ( Sarwono, 2010 ).
Setelah kehamilan yang ketiga resiko anemia (kurang darah)
meningkat. Hal di sebabkan karena pada kehamilan yang berulang
menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan dinding uterus yang
biasanya mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janin.
2.3.6.3 Status Gizi Ibu Hamil
Anemia merupakan salah satu masalah utama penyebab angka
kematian ibu di Indonesia dan sering terjadi pada ibu hamil. Biasanya
Anemia di temukan pada wania hamil yang jarang mengkonsumsi
sayuran segar, khususnya jenis daun-daunan hiaju yang mentah
ataupun makanan yang kandungan protein hewani.
Status gizi dinilai berdasarkan perhitungan Antropometri WHO
NCHS ( National Center Of Health Statistic ), yaitu pengukuran dan
berbagai dimensi fisik tubuh seperti barat terhadap umur (BB/U),

15

tinggi badan terhadap umur (TB/U) dan berat badan terhadap tinggi
badan terhadap tinggi badan (BB/TB) dan di kelompokkan. Menurut
klasifikasi Departemen Kesehatan Indonesia menjadi gizi buruk (BB/U
< 60 %), gizi kurang (BB/U 60-80%) dan gizi lebih (BB/U > 110%).
Ibu hamil memerlukan jumlah zat gizi yang relative besar. Hal ini
berkaitan dengan pertumbuhan janin di dalam kandungan. Peningkatan
kebutuhan zat gizi ini terutama berupa vitamin B1, (Thiamin), Vitami
E2 (Riboflapin), Vitamin A,D dan B1, Mineral,La, dan Fe.
Kondisi gizi dan komsumsi ibu hamil yang kurang akan
menyebabkan anemia dan berpengaruh terhadap kondisi janin dan bayi
yang di lahirkan. Kekurangan gizi pada saat hamil akan menimbulkan
berbagai kesulitan. Oleh karena itu, kecukupan gizi yang dianjurkan
bayi ibu hamil harus dapat terpenuhi. ( Hadju Veni, 2004 hal 11 ).
2.3.6.4 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan
atau kognitif yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Pengetahuan lebih bersifat pengenalan suatu benda secara
subjektif. Keadaan anemia ini bisa disebabkan karena pengetahuan ibu
hamil tentang gizi yang rendah, sehingga masalah konsumsi dari menu
makanaan masih rendah dan tidak teratur. Selain memang jumlah zat
besi yang dapat di serap dari bahan makanaan hanya sedikit.
Kurangnya pengetahuan dan salah konsep tentang kebutuhan gizi dan
nilai pangan adalah

umum dijumpai setiap negara di dunia.

Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi


merupakaan faktor penting masalah kurang gizi. Sebab lain yang
penting dari gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan gizi atau
kemampuan untuk menerapkan informasi dalam kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan,
menurut Roger (1974).
2.3.6.5 Jarak Kehamilan Yang Terlalu Dekat

16

Salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia


pada wanita hamil adalah jarak kehamilan yang pendek. Hal ini
disebabkan kekurangan nutrisi yang merupakan mekanisme biologis
dan pemulihan faktor hormonal dan adanya kecendrungan bahwa
semakin dekat jarak kehamilan maka akan semakin tinggi angka
kejadian anemia
2.3.6.6 Pemeriksaan Antenatal Care
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan profesional yaitu Dr. Gynekologi dan Bidan
serta memenuhi syarat 5T ( TB, BB, TD, Tinggi fundus uteri, TT dan
Tablet Fe). Jika pemeriksaan antenatal care kurang atau tidak ada sama
sekali maka akan tinggi angka kejadian anemia.
2.3.6.7 Pola Makan dan Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe.
Gizi seimbang adalah pola konsumsi makan sehari-hari yang sesuai
dengan kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif.
Agar sasaran keseimbangan gizi dapat dicapai, maka setiap orang
harus mengkonsumsi 1 jenis makanan dari tiap golongan makanan
yaitu karbohidrat,protein hewani dan nabati sayuran buah dan susu.
Kepatuhan meminum tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet Fe
yang dikonsumsi perharinya. Suplementasi tablet Fe merupakan salah
satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia,
khususnya anemia kekurangan zat besi. Ibu hamil yang kurang patuh
konsumsi tablet Fe mempunyai resiko untuk mengalami anemia
2.3.7

dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe.


Pengaruh Anemia pada Kehamilan,Persalinan,Nifas, dan Janin

( Manuaba, 2010. Hal. 38 ).


2.3.7.1 Bahaya Anemia dalam Kehamilan
1.

Resiko terjadi abortus

2.

Persalinan permaturus

3.

Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim

4.

Mudah menjadi infeksi

17

5.

Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr %)

6.

Mengancam jiwa dan kehidupan ibu

7.

Mola hidatidosa

8.

Hiperemesis gravidarum

9.

Perdarahan anterpartum

10.

Ketuban pecah dini (KPD)

a) Bahaya pada Trimester I


Pada trimester I, anemia dapat menyebabkan terjadinya missed
abortion, kelainan kongenital, abortus atau keguguran.
b) Bahaya pada Trimester II dan III
Pada trimester II dan III anemia dapat menyebabkan
terjadinya

partus

prematur,

pada

antepartum,gangguan

pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrapartum sampai


kematian janin, gestosis dan mudah terkena infeksi dan
dekompensasi kordis hingga kematian ibu.
2.3.7.2 Bahaya Anemia dalam Persalinan
1. Gangguan kekuatan his
2. Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar
3. Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan operasi kebidanan.
4. Kala tiga dapat di ikuti retensio placenta dan perdarahan post
partum karena atonia uteri.
5. Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan
atonia uteri.
2.3.7.3 Bahaya anemia dalam masa nifas

18

1. Perdarahan post partum karena atonia uteri dan involusio uteri


memudahkan infeksi puerperium
2. Pengeluaran ASI berkurang
3. Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
4. Mudah terjadi infeksi mammae
2.3.7.4 Bahaya anemia terhadap janin
Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai keutuhan
dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan
metabolism

tubuh

sehingga

menggangu

pertumbuhan

dan

perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi


gangguan dan bentuk :
1. Abortus
2. Terjadi kematian intra uteri
3. Persalinan prematuritas tinggi
4. Berat badan lahir rendah (BBLR)
5. Kelahiran dengan anemia
6. Dapat terjadi cacat bawaan
7. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
8. Intelengensi rendah, oleh karena kekurangan oksigen dan nutrisi
2.3.8

yang menghambat pertumbuhan janin


Pencegahan dan penanganan Anemia pada ibu hamil
2.3.8.1 Pencegahan Anemia
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil
melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat di
ketahui data dasar kesehatan ibu tersebut, dalam pemeriksaan
kesehatan di sertai pemeriksaan laboratorium termasuk
pemeriksaan tinja sehingga di ketahui adanya infeksiparasit.
(Manuaba, I. B. G. 2010)
Untuk mencegah anemia pada ibu hamil menurut Depkes
RI, (2007) yang harus dilakukan adalah:
a. Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan
zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat
besi dapat diperoleh dari daging, (terutama daging merah
seperti sapi dan kambing), telur, ikan dan ayam, serta hati.

19

Pada sayuran zat besi dapat ditemukan pada sayuran


berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis,
kacang

polong,

serta

kacang-kacangan

lain.

Perlu

diperhatikan bahwa zat besi pada daging lebih mudah


diserap oleh tubuh dari pada zat besi pada sayuran atau
pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan
zat besi. Hal ini dikarenakan bentuk zat besi didalam
sayuran adalah dalam bentuk non heme, juga karena adanya
pitat dan pektin, sehingga diperlukan zat pemicu seperti
vitamin C untuk membantu mempermudah penyerapan
didalam usus.
b. Makan-makanan
pembentuk

yang

protein

banyak
sel

mengandung
darah

bahan

merah seperti

telur,susu,ikan,daging,tempe,sayuran berwarna hijau,buah


buahan.
c. Berhati-hati

dalam

mengkonsumsi

makanan,

karena

kombinasi tertentu dapat mempengaruhi proses penyerapan


zat besi oleh tubuh. Misalnya minum teh atau kopi
bersamaan dengan makan akan mempesulit penyerapan zat
besi, untuk itu tablet zat besi sebaiknya diminum tidak
bersamaan waktunya dengan minum susu, teh, kopi, atau
antasida.
d. Mengkonsumsi tablet besi, pada wanita hamil dan
menyusui disarankan 18mg suplemen zat besi perhari.
e. Periksa secepat mungkin apabila terdapat tanda-tanda
anemia agar langkah-langkah pencegahan bisa segera
dilakukan.
f. Berhati-hati

dalam

mengkonsumsi

makanan,

karena

kombinasi tertentu dapat mempengaruhi proses penyerapan


zat besi oleh tubuh. Misalnya minum teh atau kopi
bersamaan dengan makan akan mempesulit penyerapan zat
besi, untuk itu tablet zat besi sebaiknya diminum tidak
bersamaan waktunya dengan minum susu, teh, kopi, atau
antasida.

20

g. Mengkonsumsi tablet besi, pada wanita hamil dan


menyusui disarankan 18mg suplemen zat besi perhari.
h. Periksa secepat mungkin apabila terdapat tanda-tanda
anemia agar langkah-langkah pencegahan bisa segera
dilakukan.

2.3.8.2 Tujuan pencegahan anemia pada ibu hamil


Tujuan pencegahan anemia selama kehamilan adalah untuk
menjaga keseimbangan jumlah protein sel darah merah dan zat
pewarna merah pada sel darah ibu untuk mencegah kekurangan bahan
2.3.9

pembentuk protein sel darah merah pada bayi.


Diagnosis Anemia pada Kehamilan
a. Anamnese
Dengan anamnese akan didapatkan keluhan cepat lelah,
sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah
lebih berat pada hamil muda. (Manuaba I.B.G, hal.30).
b. Pemeriksaan Fisik
Keluhan lemah, kulit pucat, sementara tensi masih dalam
batas normal, pucat pada membran mukosa, dan konjungtiva oleh
karena kurangnya sel darah merah pada pembuluh darah kapiler
serta pucat pada kuku dan jari tangan (Saifuddin A.B, 2006,
hal.282).
c. Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan dan pengawasan Hb untuk menentukan derajat
anemia

dapat

dilakukan

dengan menggunakan alat sahli.

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan


terutama pada trimester satu dan trimester tiga.(Manuaba I.B.G,
1998, hal.30).
2.3.10 Penanganan Anemia
1) Anemia Ringan Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih
dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/
hari besi dan 400 mg asam folat peroral sekali sehari. (Arisman,
2004, hal.150-151).

21

2) Anemia Sedang
Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500
mg asam folat peroral sekali sehari. (Arisman, 2004, 150).
3) Anemia Berat
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan fero dextrin
sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2x10 ml intramuskuler.
Transfuse darah kehamilan lanjut dapat diberikan walaupun sangat
jarang diberikan mengingat resiko transfusi bagi ibu dan janin.
(Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan hal 125)
2.4 Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
2.4.1 Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan
dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang
2.4.2

berfokus pada klien (Simatupang E.J, 2006, hal.7).


Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
1. Data Subyektif
Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk
biodata, mencakup nama, umur, tempat tinggal, pekerjaan, status
perkawinan, pendidikan serta keluhan-keluhan, diperoleh dari hasil
wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga
kesehatan lainnya.
2. Data Obyektif
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup
inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi serta pemeriksaan penunjang
seperti pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.
3. Assesment
Merupakan keputusan yang ditegakkan

dari

hasil

perumusan masalah yang mencakup kondisi, masalah dan prediksi


terhadap kondisi tersebut. Penegakan diagnosa kebidanan dijadikan
sebagai dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman
keselamatan pasien/klien.
4. Penatalaksanaan

22

Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan


dilakukan

oleh

bidan

dalam

melakukan

intervensi

untuk

memecahkan masalah pasien/klien.


5. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan. ( Simatupang E.J, 2006,
hal.61)
Catatan SOAP menggambarkan ke tujuh langkah pola fikir
Varney dalam lima langkah kompetensi inti bidan sebagian pada
tabel dibawah ini.
Tabel 1.1 : Jenis Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Tujuh Langkah dari
Helen Varney

Lima Langkah
Kompetensi Inti Bidan

Soap/Note/
Progres Note

1. Pengumpulan data

Indonesia/APD
1. Pengumpulan

data

3. Identifikasi

2. Identifikasi

diagnosa 3. Assesment/

diagnosa/masalah

masalah

1. Data subjektif
2. Data objektif
diagnose

aktual.
4. Antisipasi diagnosa/
Masalah potensial
5. Menilai
perlunya
tindakan

segera/

konsultasi/rujukan
6. Menyusun rencana 4. Membuat rencana
tindakan
kebidanan
7. Implementasi
asuhan
8. Evaluasi
kebidanan

asuhan
5. Implementasi
asuhan 6. Evaluasi

4. Planning/rencan
a tindakan
a. Konsultasi rujuk
b.
Penarikan
diagnostik
c. Pemberian
pengobatan
d. Pendidikan
kesehatan

dan

konseling
kesehatan
e. Follow
kesehatan
Sumber : Modul Konsep Asuhan Kebidanan Pusdiknakes, 2000, hal.15

up

23

Standar nomeklatur diagnosa kebidanan


a.
b.
c.
d.

Diakui dan disakan oleh profesi


Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
Memiliki ciri khas kebidanan
Di dukung oleh pihak juggement lingkup praktek kebidanan.

24

BAB 3
TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian

: 13 juni 2016

Jam Pengkajian

: 09.00 WIB

Tempat Pengkajian

: PKM Kademangan

1.1 Subjektif
A. Identitas
Nama Klien

: Ny.Dz

Nama Suami

: Tn.F

Umur

: 25 tahun

Umur

: 25 tahun

Bangsa

: Indonesia

Bangsa

: Indonesia

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMU

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Wiraswasta

B. DATA SUBJEKTIF
Pasien masuk pada tanggal / jam : 13 juni 2016 pukul: 08:45 WIB
Pasien di data pada tanggal / jam : 13 juni 2016 pukul: 08:50 WIB
1. Alasan Masuk : Ingin Memeriksakan Kehamilan (Kunjungan Ke 10)
2. Keluhan Utama : ibu mereasa lemah,lelah,letih,lesu, lunglai dan mual
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche
:Umur13 th
b. Siklus
:28 hari
c. Banyaknya
:4 kali ganti pembalut dalam sehari
d. Lamanya
:6-7 hari
e. Dismenorrhoe
:Tidak ada riwayat
4. Riwayat
Kehamilan,Persalinan
dan
Nifas
yang
Lalu
Ini adalah kehamilan ibu yang pertama
5. Kontrasepsi yang pernah di gunakan
Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun
6. Riwayat Kehamilan Sekarang
Hari pertama haid terakhir: 1-10-15
a. Keluhan-keluhan pada
Trimester I
: Mual, Muntah dan Nafsu makan berkurang
Trimester II
: Badan lemas,pusing
Trimester III
: Badan lemas,pusing dan mual.

25

b. Kapan pergerakan janin pertama kali di rasakan ibu : Sejak usia 5


bulan.
c. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : 18-20 kali sehari
d. Keluhan keluhan yang di rasakan ibu:Ada keluhan dan hilang jika di
bawa tidur
Mual dan muntah terus menerus : mual
Nyeri perut :Tidak ada keluhan
Sakit kepala berat :sering pusing
Penglihatan kabur :Tidak ada keluhan
Rasa nyeri / panas BAK :Tidak ada keluhan
Gatal pada vulva Tidak ada keluhan
Pengeluaran pervaginam :Tidak ada keluhan
Nyeri dan kemerahan pada tungkai :Tidak ada keluhan
Bengkak pada wajah,tangan & kak :Tidak ada keluhan
7. Obat / suplemen termasuk jamu-jamuan yang di konsumsi
a. Jenis : Tablet Fe dan Vitamin B Complek
8. Imunisasi
a. TT 1 (tanggal) : 1 oktober 2015
b. TT 2 (tanggal) : 8 juli 2016
9. Riwayat kesehatan ibu
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Jantung
: Tidak ada riwayat
Hipertensi : Tidak ada riwayat
Ginjal
: Tidak ada riwayat
Lambung :thypoid dan gastritis
Liver
: Hepatitis B
DM
: Tidak ada riwayat
PMS/IMS : Tidak ada riwayat
Asma
: Tidak ada riwayat
TBC
: Tidak ada riwayat
Epilepsi
: Tidak ada riwayat
b. Riwayat alergi
Jenis makanan
: Tidak ada riwayat
Jenis obat-obatan : Tidak ada riwayat
c. Riwayat transfusi darah : Tidak ada riwayat
d. Riwayat operasi yang pernah dialami : Tidak ada riwayat
e. Riwayat pernah mengalami kelainan jiwa : Tidak ada riwayat
10. Riwayat kesehatan keluarga
a. Riwayat penyakit keturunan
Jantung
:Tidak ada riwayat
DM
: Tidak ada riwayat
Asma
: Tidak ada riwayat
Hipertensi : Tidak ada riwayat
Epilepsi : Tidak ada riwayat
b. Riwayat keturunan kembar : Tidak ada riwayat
11. Riwayat psikososial

26

a. Kehamilan ini : Direncanakan


b. Respon ibu terhadap kehamilan ini :Senang dengan kehamilannya
c. Respon suami dan keluarga :Menerima kehamilan Ibu
d. Hubungan dengan suami dan keluarga : Baik
e. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat : Baik
f. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus : Tidak ada kekhawatiran
12. Riwayat perkawinan
a. Kawin I umur : 24 tahun
b. Setelah kawin berapa lama baru hamil : 3 bulan
13. Keadaan ekonomi
a. Pengeluaran perhari
:Rp 50.000
b. Penghasilan perbulan
:Rp 2jt - 3 jt
c. Jumlah anggota keluarga yang di tanggung : 2 Orang
14. Kebiasaan hidup sehari-hari
a. Personal hygiene
Mandi
: 2 kali sehari
Sikat gigi
: 2 kali sehari
Keramas
: 1 kali sehari
Ganti pakaian dalam
: 2 kali sehari
b. Pola makan dan minum
Sebelum Hamil
Pagi
: 1 piring nasi + sayur + ikan+ 1 gelas teh manis
Siang
: 1 piring ukuran sedang nasi putih (200 gr + 1 potong ikan
ukuran sedang 1 x 50 gr + 3-4 sendok makan sayur + 3-4 gelas air putih
Malam

: 1 piring ukuran sedang nasi putih (200 gr) + 1 potong ikan

ukuran sedang 1 x 50 gr + 3-4 sendok makan sayur + 3-4 gelas air putih
Saat Hamil
Pagi : 1 piring nasi + sayur +ikan + 2 gelas air putih
Siang : 1 piring ukuran sedang nasi putih 200 gr + 2 potong tempe
ukuran sedang 2 x 100 gr + 3-4 sendok makan sayur + telur + 4 -5 gelas
air putih
Malam : piring ukuran sedang nasi putih + 1 potong ikan ukuran
sedang 1 x 50 gr + 3-4 sendok makan sayur + 4-5 gelas air putih
c. Perubahan pola makan yang di alami pada kehamilan
termasuk( ngidam, nafsu makan berkurang dan lain-lain) : ngidam dan
nafsu makan berkurang pada hamil muda
d. Pola eliminasi
BAK
Frekuensi :10-12 kali sehari
Warna
:Kuning jernih
Keluhan :Tidak ada
BAB Terakhir
Frekuensi :1 kali dalam 3 hari
Warna
:Kuning kecoklatan
Konsistensi
:keras

27

Keluhan
:Sakit pada perut
e. Pola istirahat
Siang
:1-2 jam
Malam
:5-6 jam
Aktivitas sehari-hari
Beban kerja
:Ibu masih mampu mengerjakan pekerjaan rumah
tangga sendiri
Olahraga
:Ada jalan-jalan pagi
Kegiatan spiritual :Kehamilan ibu tidak mengganggu ibadah ibu
f. Hubungan seksual :Tidak ada keluhan
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan
Merokok,minuman keras
:Tidak ada kebiasaan
Konsumsi obat terlarang
: Tidak ada kebiasaan
Budaya yang merugikan kesehatan
: Tidak ada kebiasaan
15. Persiapan untuk kegawatdaruratan
a. Pengambilan keputusan yang berhubungan :Suami dan ibu
dengan kesehatan ibu
b. Tempat persalinan yang diinginkan :BPM, Puskesmas
c. Petugas kesehatan yang diinginkan oleh ibu

untuk

:Bidan

Menolong persalinan
d. Persiapan donor darah :Tidak ada persiapan
e. Persiapan biaya persalinan :Ada
f. Persiapan transportasi :Ada
C. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran
:CMC
b. BB sebelum hamil
:38 Kg
c. BB sekarang
:48 Kg
d. TB
:145 cm
e. LILA
:20 cm
2) Tanda-tanda Vital
a. TD
b. Nadi
c. Pernafasan
d. Suhu
3) Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
Inspeksi
Rambut

Mata
Mulut

Gigi
Muka

:100/60 mmHg
:74 kali / menit
:18 kali / menit
:37 C

:Hitam,panjang, lurus, tidak berketombe dan tidak


rontok
:Konjungtiva pucat dan sclera berwarna putih
:Bibir tidak sianosis, tidak pecah-pecah, lidah
bersih, tidak berbau dan tidak ada stomatitis
:Bersih dan tidak karies
: Tidak ada Chloasma gravidarum

28

Palpasi
Muka
:Tidak ada oedema
b. Leher
Tidak ada pembesaran klenjer tyroid dan tidak ada pembengkakan
kelenjer limfe
c. Dada
Inspeksi
Mamae
:Simetris kiri dan kanan
Papilla Mamae
:Hiperpigmentasi dan menonjol
Aerola
:Hiperpigmentasi
Kelenjar Montgomery
:Menonjol
Palpasi
Benjolan
:Tidak teraba
Rasa nyeri
: Tidak ada
Colostrum
: Tidak ada

d. Abdomen
Inspeksi
Bekas jahitan operasi : Tidak ada
Pembesaran perut :Sesuai dengan usia kehamilan
Striae :Lividae dan Albicans
Palpasi
Leopold
Leopold I
: TFU3 jari di bawah px, pada fundus teraba kurang
bundar, lunak, kurang melenting kemungkinan
bokong janin
Leopold II

: Pada dinding perut ibu sebelah kiri teraba


rintangan yang terbesar, kemungkinan punggung
janin. Sedangkan Pada dinding perut ibu sebelah
kanan teraba bagian - bagian kecil, kemungkinan
ekstremitas janin
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bundar,keras,
melenting, kemungkinan kepala janin dan kepala
masih bisa di goyangkan
Leopold IV : kepala belum masuk panggul
TFU
: 30 cm
TBBJ
: 2945 gr
Auskutasi
DJJ
:Ada

29

Frekuensi
Irama
Intensitas
Punctum maximum

:136 kali / menit


:Teratur
:Kuat
:Kuadran kiri bawah pusat perut ibu

e. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Inspeksi :Pergerakan aktif, tidak sianosis
Ekstremitas Bawah
Inspeksi : Pergerakan aktif, tidak sianosis
Palpasi :Tidak ada oedema
Perkusi
Reflek Patella Kanan : (+)
Reflek Patella Kiri
: (+)
f. Genitalia
Inspeksi
Vulva dan vagina
Warna
:Tidak dilakukan pemeriksaan
Oedema
:Tidak dilakukan pemeriksaan
Varices
:Tidak dilakukan pemeriksaan
Pengeluaran pervaginam
:Tidak dilakukan pemeriksaan
Perineum
:Tidak dilakukan pemeriksaan
Hemoroid pada anus
:Tidak dilakukan pemeriksaan
4) Pemerikasaan Panggul Luar
Distansia spinarum :Tidak dilakukan
Distansia cristarum : Tidak dilakukan
Conjugata eksterna : Tidak dilakukan
Lingkar panggul
: 76 cm
5) Pemeriksaan Penunjang atau Labor
Hb
:8,8 gr %
Protein Urine
:Tidak di lakukan pemeriksaan
Glukosa Urine
:Tidak di lakukan pemeriksaan

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. Dz


G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 36 MINGGU

30

DENGAN ANEMIA SEDANG DI PUSKESMAS KADEMANGAN


PADA TANGGAL 13 JUNI 2016

Tgl 13 juni 2016


Jam : 08:50 WIB
DS (Data Subyektif)

Ibu mengatakan ia merasa lemah,lesu, letih,lelah,lunglai dan pusing


Ibu mengatakan bahwa ia tidak haid sejak 8 bulan yang lalu.
Ibu mengatakan HPHT nya adalah 1 oktober 2015
Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama

DO (Data Obyektif)

BB sekarang
:48 Kg
TB
:145 cm
LILA
:20 cm
Tanda-Tanda Vital
TD
: 100/70 mmHG
N
: 74 x /menit
P
: 18 x/menit
S
:37 C
TP
:8 juli 2016
Konjungtiva pucat
Leopold
Leopold I
: kemungkinan bokong janin
Leopold II
: PU_KI
Leopold III
:kemungkinan kepala janian dan masih bisa digoyangkan
Leopold IV
: belum masuk PAP
TFU
: 30 cm
TBBJ
: 2945 gr
DJJ: +
Frekuensi : 136 x/i
Irama
: teratur
Intensitas ; Kuat
Reflek patella kanan: +
Reflek patella kiri: +
Ukuran panggul : normal menurut persalinan yang lalu
Hb: 8,8 gr%

Assasement/ DX:

31

Ibu G1P1A0 usia kehamilan 36-37 minggu, janin hidup, tunggal, intra
uterin,Let-Kep,Pu-Ki, keadaan jalan lahir normal , Ku ibu dan janin baik, ibu
dengan anemia sedang
Dasar:
Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke pertama
Amenorrhoe: sejak 8 bulan yang lalu
HPHT: 8-6 -2016
Leopold
Leopold I
Leopold II
Leopold III

: kemungkinan bokong janin


: PU_KI
: kemungkinan kepala janian dan masih bisa digoyangkan

Leopold IV: kepala belum masuk PAP


Tanda-Tanda Vital
TD
: 100/60 mmHG
N
: 74 x /i
P
: 18 x/i
S
:370 C
DJJ:

Frekuensi
: 136 x/i
Irama
: teratur
Intensitas
; Kuat
Konjungtiva pucat
Ibu merasa lemah,letih lesu,lunglai dan lalai.
Hb
: tgl 8-2 2016 7,2 gr%
Hb
: tgl 24-5 2016 8,7 gr%
Hb
: tgl 31-5-2016 8,7 gr%
Hb
: tgl 13-6-2016 8,8 gr %

Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu keluhan yang di alami
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, seperti:Tidur malam 7-8 jam
3. Memberi ibu terapy obat-obatan, seperti:
SF 3x1 dan asam folat.merk obat nonemi,folamil genio,sangobion
B complek 2x1
4. Memberitahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe, yaitu:
Tidak mengkonsumsi tablet Fe denagn susu,kopi atau air teh. Karena dapat
menghambat penyerapan Fe oleh tubuh dan efek yang di timbulkan adalah
BAB ibu akan keras dan berwarna kehitaman . untuk itu ibu juga harus
memakan makanan yang mengandung serat yang tinggi, serta tablet Fe

32

sebaiknya di minum sebelum tidur pada malam hari karena dapat


menimbulkan mual dan muntah
5. Mengingatkan ibu tentang tanda-tanda persalinan, yaitu:
sakit pinggang menjalar keari-ari yang semakin lama semakin kuat
keluar lender bercampur darah
keluar air-air yang banyak
6. Memberitahu ibu untuk mulai mempersiapkan keperluan persalinan seperti:
Perlengkapan ibu dan bayi
Persiapan biaya persalinan
Transportasi
Donor darah
Penolong persalinan dan tempat persalinan
Tempat merujuk jika terjadi kegawatdaruratan
7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi

1.
2.
3.
4.
5.

Evaluasi
ibu mengerti dan bersedia mengikuti saran yang diberikan
Ibu akan mulai istirahat yang cukup
Ibu bersedia meminum obat yang diberikan
Ibu mengatakan akan mengikuti saran yang di berikan
ibu mengerti dan segera ke pelayanan kesehatan jika terdapat tanda-tanda

tersebut
6. Ibu sudah mulai mempersiapkan keperluan persalinan
7. Ibu mengatakan akan berkunjung ke pelayanan

kesehatan

untuk

memeriksakan kehamilannya 2 minggu lagi atau secepatnya jika ada keluhan

33

34

BAB IV
PEMBAHASAN

1.1 Data Subyektif


Berdasarkan pengkajian data subyektif pada Ny Dz G1P000 usia
kehamilan 36 minggu dengan Anemia Sedang yang didapatkan dengan anamnesa
meliputi : Ibu mengatakan selama kehamilan ini ibu sering merasa lemah letih
lesu,lalai dan lunglai.Ibu juga sering merasa pusing dan mual sehingga
mengganggu aktivitas nya. Sebelum kehamilan ini Ibu memang termasuk WUS
yang KEK. Hal ini di dasari dengan berat badan ibu yang hanya mencapai 36 kg
dan lila 19cm. setelah hamil berat badan ibu di awal kehamilan bisa mencapai 3848 kg. Namun lila ibu tetap 20 cm.Sebelum menikah ibu mempunyai riwayat
penyakit thipoid dan hepatitis B. Namun saat kehamilan ini ibu di test Hbs Ag dan
hasil ny sudah negative. Selama kehamilan ini ibu juga kurang berselera terhadap
berbagai macam makanan yang dihidangkan. Selama kehamilan ini ibu 4x
melakukan cek hb di puskesmas dan laboratorium,namun hasilny masih tetap
Anemia Sedang.
Langkah ini dilakukan dengan melakukan pengkajian mSelalui proses
pengumpulan data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan pasien secara
lengkap seperti riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan,
peninjauan catatan terbaru atau catatan sebelumnya, data laboratorium dan
membandingkannya dengan hasil yang ada. Semua data dikumpulkan dari semua
sumber yang berhubungan dengan kondisi pasien.
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan
semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap,
yaitu:
a.
b.
c.
d.

Riwayat kesehatan
pemeriksaan fisik pada kesehatan
Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi
Pada langkah pertama ini dikumpulakan semua informasi yang akurat dari

semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan data
dasar awal yang lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu

35

dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen kolaborasi bidan akan


melakukan konsultasi.
Pada laporan Asuhan Kebidanan ini didapatkan data keluhan dan alasan
ibu melakukan pemeriksaan, data tentang keseharian, riwayat kehamilan serts
pemeriksaan pada kehamilan ini. Data subyektif dari ibu dapat menunjang dalam
penentuan diagnosa serta masalah yang dialami oleh ibu yang mengalami Anemia
Sedang.

1.2 Data Obyektif


Berdasarkan

pengkajian

data obyektif pada Ny

Dz

G1P000 usia

kehamilan 36 minggu dengan anemia sedang yang didapatkan dengan data


meliputi: Palpasi abdomen Leopold I; TFU 30 cm teraba bulat, lunak kurang
melenting, Leopold II; bagian kanan teraba bagian datar memanjang, bagian kiri
teraba bagian kecil, Leopold III; Teraba keras, bulat, bisa digoyang, Leopold
IV; kepala belum masuk PAP. Auskultasi ; DJJ 1136 x / menit, pungtum max
kanan.
Selama kehamilan ini ibu telah di cek Hb sebanyak 4x, dengan hasil
7.2,8,7,8,7 dan 8,8.gr %.dan kadar leukosit 10.400 mm3.dan dikarenakan ibu
punya riwayat hepatitis b,dilakukan cek Hbs Ag dan ditemukan hasil negativ
Pada tanggal 6 january 2016 dan 24 mei 2016,pasien di konsulkan kei Dr.
Gede SPOG untuk mengkonsulkan keluhan ibu dan anemia ibu.di dapatkan
hasildengan : janin tunggal, hidup, pres.kep, plasenta di fundus, umur kehamilan
36 minggu dengan Anemia sedang. Dan diberikan kombinasi ferrous sulfas dan
asam folat dengan dosis 3x1.dokter juga menginformasikan masalah masalah apa
saja yang bisa terjadi pada ibu bila anemia nya masih tidak bisa di atasi,
menganjurkan ibu menyiapkan persalinan di fasilitas kesehatan yang bisa
menangani kegawat daruratan.
Pada langkah ini dilakukan data obyektif yang benar terhadap diagnosa
atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-

36

data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di


interpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik. Masalah
sering berkaitan dengan pengalaman wanita yang di identifikasikan oleh bidan.
Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai contoh yaitu wanita pada
trimester ketiga merasa takut terhadap proses persalinan dan persalinan yang
sudah tidak dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori
nomenklatur standar diagnosa tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah
yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu perencanaan
untuk mengurangi rasa sakit.
Data obyektif menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil laboratorium dan uji diagnostic lain yang dirumuskan dalam data
fokus untuk mendukung asuhan.
Pada laporan Asuhan Kebidanan ini didapatkan data obyektif yang
diperiksa oleh penulis dapat memastikan dan menguatkan diagnosa. Sehingga data
pemeriksaan dapat di pertanggung jawabkan ke validan nya.yaitu hb 8,8.
1.3 Asessment
Berdasarkan pengkajian data pada Ny Dz GIP000 usia kehamilan 36 minggu
dengan Anemia Sedang yang didapatkan dengan asessment: G1P0000 usia
kehamilan 36 Minggu janin tunggal, hidup, intrauteri, pres kep belum masuk PAP
dengan Anemia sedang.
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi
subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena
keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik subjektif
maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses
pengkajian adalah suatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah
sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin
suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat
diambil tindakan yang tepat. Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa
dan interpretasi data.
Pada laporan asuhan kebidanan ini didapatkan setelah menggabungkan
dan mencocokkan data dari ibu atau data subyektif dengan data pemeriksaan

37

yang dilakukan atau data obyektif. Didapatkan diagnosa ibu mengalami anemia
sedang pada masa kehamilan.
1.4 Planning
Tujuan jangka pendek pada laporan asuhan kebidanan ini adalah setelah
dilakukan asuhan kebidanan selama kurang lebih 1 jam diharapkan ibu menerima
keadaannya, dengan kriteria hasil; K adalah Ibu mengerti dan dapat mengulang
kembali apa yang telah dijelaskan oleh petugas kesehatan, A adalah ibu dapat
menerima keadaannya dan mau bekerja sama untuk dilakukan pengobatan,
P adalah ibu bekerja sama untuk dilakukan rujukan, P adalah ibu sampai pada
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan
ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi
oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukanya
sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya.
Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan
mutu dari asuhan klien.
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga
mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu
dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan
yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan
harus sesuai dengan instruksi dokter.
Pada laporan asuhan kebidanan ini didapatkan lakukan pendekatan pada
ibu, beri tahu ibu hasil pemeriksaan, menganjurkan ibu istirahat cukup, member
ibu teraphy obat dan cara mengkonsumsinya yang benar, mengingatkan ibu
tentang tanda tanda persalinan dan menyarankan ibu untuk menyiapkan segala
keperluan persalinan,seperti penolong dan tempat persalinan,transportasi,donor
darah dan tempat merujuk jika terjadi kegawat daruratan. Dan pasien di ingatkan

38

untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi, atau kapanpun bila terdapat tanda
persalinan dan kegawat daruratan.

39

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pendokumentasian secara SOAP laporan asuhan kebidanan ini
mendapat kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1 Melakukan asuhan kebidanan sesuai standart profesi kebidanan menggunakan
SOAP pada kehamilan dengan anemia sedang
5.1.2

Ibu

mengatakan

Ibu

mengatakan

ia

merasa

lemah,lesu,

letih,lelah,lunglai dan pusing juga sering mual ibu mengatakan


bahwa ia tidak haid sejak 8 bulan yang lalu. Ibu mengatakan
HPHT nya adalah 1 oktober 2015 Ibu mengatakan ini kehamilannya
yang pertama
5.1.3 Palpasi abdomen Leopold I; TFU 30 cm teraba bulat, lunak kurang
melenting, Leopold II; bagian kanan teraba bagian datar memanjang,
bagian kiri teraba bagian kecil, Leopold III; Teraba keras, bulat, bisa
digoyang, Leopold IV; kepala belum masuk PAP. Auskultasi ; DJJ
1136 x / menit, pungtum max kanan. Selama kehamilan ini ibu telah
di cek Hb sebanyak 4x, dengan hasil 7.2,8,7,8,7 dan 8,8.gr %.dan
kadar leukosit 10.400 mm3.dan dikarenakan ibu punya riwayat
hepatitis b,dilakukan cek Hbs Ag dan ditemukan hasil negative. Pada
tanggal 6 january 2016 dan 24 mei 2016,pasien di konsulkan kei Dr.
Gede SPOG untuk mengkonsulkan keluhan ibu dan anemia ibu.di
dapatkan hasildengan : janin tunggal, hidup, pres.kep, plasenta di
fundus, umur kehamilan 36 minggu dengan Anemia sedang. Dan
diberikan kombinasi ferrous sulfas dan asam folat dengan dosis
3x1.dokter juga menginformasikan masalah masalah apa saja yang
bisa terjadi pada ibu bila anemia nya masih tidak bisa di atasi,

40

menganjurkan ibu menyiapkan persalinan di fasilitas kesehatan yang


bisa menangani kegawat daruratan.
5.1.4 Asessment pada laporan asuhan kebidanan ini Ny Dz GIP000 usia
kehamilan 36 minggu dengan Anemia Sedang yang didapatkan
dengan asessment: G1P0000 usia kehamilan 36 Minggu janin
tunggal, hidup, intrauteri, pres kep belum masuk PAP dengan
Anemia sedang.
5.1.5 Tujuan jangka pendek pada laporan asuhan kebidanan ini adalah
setelah dilakukan asuhan kebidanan selama kurang lebih 1 jam
diharapkan ibu menerima keadaannya, dengan kriteria hasil; K
adalah Ibu mengerti dan dapat mengulang kembali apa yang telah
dijelaskan oleh petugas kesehatan, A adalah ibu dapat menerima
keadaannya dan mau bekerja sama untuk dilakukan pengobatan, P
adalah ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 2 mggu lagi atau
bila tanda tanda persalinan, P adalah ibu bersedia dirujuk ke faskes
yang lebih tinggi bila di bila anemia nya tidak teratasi dan muncul
masalah potensial.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat lebih membimbing dan memantau kegiatan pendokumentasian
di lahan praktik.
5.2.2 Bagi Peserta Praktik
Dapat dengan cekatan dan tanggang apabila terjadi kejadian
5.2.3

patoligi di lahan praktik.


Bagi Profesi Kebidanan
Dapat memberikan kesempatan dan lahan yang lebih luas dan

5.2.4

lengkap dengan kasus patologinya sehingga dapat menambah ilmu.


Bagi Pasien
Dapat lebih kooperatif dengan bantuan pendekatan dari para CI.
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, S. 2007.Promosikesehatandanilmuprilaku.jakarta :rinekacipta

41

--------------------. 2003. Pendidikandanprilakukesehatan, Rinekacipta : Jakarta


Nursalam, priani. 2001.PendekatanpraktisMetodologi reset keperawatan. Jakarta:
sagungseto
Sarwono, p. 2008. Ilmukebidanan.Jakarta : PT binapustaka
Jannah Nurul. 2012. Buku ajar kebidnan.andi offset : Yogyakarta
Bartini Istri. 2012. ANC asuhankebidanan normal.Nuhamedika : Yogyakarta
Rosewendy. 2006. Perawatankehamilan. Dian rakyat : Jakarta
Geri, carole. 2009. Obstetric danginekologi. EGC :Jakarta
Mansjoer Arief. 2001. Kapitaselektakedokteran. Media aesculapus : Jakarta
Manuaba, Ida Ayu dkk. 2010.ilmukebidanan, penyakitkandungandan KB
untukpendidikanbida, ed.2. Jakarta : EGC
Setiawan Ari, saryono. 2011 .metodepenelitiankebidanan.nuhamedika :yogyakarta
Sunyoto Danang.2012 Validitasdanreliabelitas.Nuhamudika :yogyakarta
Nursalam.2013. Metodologipenelitianilmukeperawatan, ed.3.salemba medika :
Jakarta.
www.google.com (Jakarta kompas)http://perdesaansehat.com/2013/09/. Diakses
pada tanggal 09 desember 2013.
www.google.com

(Hasil

Riskesdes

2013

Terkait

Kesehatan

Ibu)

http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/678. diakses pada tanggal 26


Desember 2014.

Anda mungkin juga menyukai