BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan
nilai
kesejahteraan
sosial
ekonomi
masyarakat
dan
AKI
mencapai 359 per 100 ribu penduduk. Angka ini masih jauh dari target SDKI
2015.
Berdasarkan laporan rutin Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Kabupaten Bondowoso tahun 2015,ditemukan 8,89% atau sekitar 1022 dari
11494 ibu hamil menderita anemia.Tentunya kondisi ini member kontribusi
yang cukup signifikan bagi tingginya AKI.
Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
di bawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5gr% pada trimester
2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil
terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2 (Prawiroharjo, 2010).
Menurut Manuaba (2009), angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup
tinggi sekitar 67% dari semua ibu hamil dengan variasitergantung pada
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memberikan Asuhan Kebidanan sesuai standart
profesi kebidanan pada ibu hamil dengan Anemia.
1.2.2
Tujuan Khusus
1.2.2.1 Melakukan pengkajian data subyektif pada ibu hamil dengan anemia
1.2.2.2 Melakukan pengkajian data Obyektif pada ibu Hamil dengan
Anemia
1.2.2.3 Melakukan Analisa data pada ibu hamil dengan Anemia
1.2.2.4 Melakukan penatalaksanaan pada ibu hamil dengan anemia
1.2.2.5 Melakukan pendokumentasian pada asuhan kebidanan pada ibu
dengan anemia
1.3 Manfaat
1. Manfaat Teoritis Untuk Responden
a. Dapat menambah pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil.
Untuk Peneliti.
b. Dapat menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan anemia.
2. Manfaat Praktis Untuk Responden
a. Dapat melakukan pencegahan dan perawatan anemia pada saat ibu
hamil serta mencegah komplikasi dan kelainan akibat anemia pada
b.
Data Obyektif
O = Objektif Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil lab dan tes diagnosis lain yang dirumuskan dalam data
1.4.3
1.4.4 P = Penatalaksanaan
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan, tindakan dan
evaluasi berdasarkan assessment sebagai langkah 5,6,7 Varney (Mustika
Sofyan, 2001).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tentang Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
a. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Saifuddin A.B, 2006, hal. 89).
b. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari ovulasi sampai
persalinan aterm, sekitar 280 hari (Manuaba I.B.G, 1998, hal.125).
2.1.2 Diagnosis Kehamilan
a. Tanda- tanda presumtif ( tidak pasti )
1) Amenore ( tidak dapat haid)
Untuk menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
yang akan terjadi yang dihitung dengan menggunakan rumus
neagles.
2) Mual dan muntah ( nausea and vomiting)
biasanya terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan hingga
akhir triwulan pertama.
3) Ngidam ( ingin makan khusus).
Mengidam sering terjadi pada bulan bulan pertama akan
tetapi akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan
4) Tidak tahan suatu bau bauan
5) Pingsan.
Sering dijumpai bila berada pada tempat tempat ramai
dianjurkan untuk tidak pergi ketempat ramai pada bulan
bulan pertama kehamilan.
6) Tidak ada selera makan ( Anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan
pertama
kehamilan,
estrogen,
progesteron
dan
somatomammotropin.
Estrogen
minggu.
Perubahan Psikologi Wanita Hamil
Beberapa perubahan psikologi pada wanita hamil yang sering
terjadi selama masa kehamilan :
a. Perubahan Pada Trimester Pertama.
Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya mungkin hamil ia
merasa syok dan menyangkal walaupun
kehamilan tersebut
pertama
kali,
pengalaman
tersebut
menandakan
untuk
memastikan
10
penyakit
secara
umum,
kebidanan
dan
pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
2.2.4
11
b. Kebijakan Teknis
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau
komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil
memerlukan pemantauan selama kehamilannya.
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi
komponen-komponen sebagai berikut :
1) Mengupayakan kehamilan sehat.
2) Melakukan
deteksi
dini
komplikasi,
melakukan
12
sebagai
haemoglobin.
(http:www//sinarharapan.co.id,
(Guyton,A.C,2007, hal.447)
Macam-Macam Anemia Dalam Kehamilan
a. Anemia Defisiensi Besi
Anemia dalam kehamilan yang sering dijumpai adalah anemia
kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan karena kurangnya zat besi
dalam makanan, karena gangguan resorbsi, atau karena terlampau
banyaknya zat besi yang keluar dari badan, misalnya pada
perdarahan.
b. Anemia Megaloblastik
Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folik, malnutrisi dan
infeksi yang kronik.Anemia HipoplastikAnemia ini disebabkan
karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
c. Anemia Hemolitik
Anemia ini disebabkan karena penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia
hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka anemia
biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa
kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang
13
2.3.4
Sahli yaitu :
1. Hb 11 gr% tidak anemia.
2. Hb 9 10 gr% anemia ringan
3. Hb 7 8 gr% anemia sedang.
4. Hb < 7 gr% anemia berat.
Patofisiologi Anemia
Anemia lebih sering ditemukan dalam kehamilan karena keperluan
akan zat-zat makanan makin bertambah dan terjadi pula perubahanperubahan dalam darah dan sumsum tulang. Volume darah bertambah
banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau
hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang
dibandingkan dengan plasma, sehingga terjadi pengenceran darah
(hemodilusi). Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut:
plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Hemodilusi
dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan
dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat meringankan beban kerja jantung
yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang disebabkan
oleh peningkatan cardiac output akibat hipervolemia. Kerja jantung
lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer
berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua, pada
perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih
sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental.
Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan
umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32
2.3.5
pucat.
Kepucatan
dapat
dilihat
pada
konjungtiva
14
2.3.6.2 Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah di alami oleh ibu
baik lahir hidup maupun lahir mati. Paritas 1-3 merupakan paritas I
paling aman di tinjau dari sudut kematian maternal paritas I dan parits
tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian lebih tinggi. Resiko
pada paritas 1 dapat di kurangi atau di cegah dengan keluarga
berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak
direncanakan. ( Sarwono, 2010 ).
Setelah kehamilan yang ketiga resiko anemia (kurang darah)
meningkat. Hal di sebabkan karena pada kehamilan yang berulang
menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan dinding uterus yang
biasanya mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janin.
2.3.6.3 Status Gizi Ibu Hamil
Anemia merupakan salah satu masalah utama penyebab angka
kematian ibu di Indonesia dan sering terjadi pada ibu hamil. Biasanya
Anemia di temukan pada wania hamil yang jarang mengkonsumsi
sayuran segar, khususnya jenis daun-daunan hiaju yang mentah
ataupun makanan yang kandungan protein hewani.
Status gizi dinilai berdasarkan perhitungan Antropometri WHO
NCHS ( National Center Of Health Statistic ), yaitu pengukuran dan
berbagai dimensi fisik tubuh seperti barat terhadap umur (BB/U),
15
tinggi badan terhadap umur (TB/U) dan berat badan terhadap tinggi
badan terhadap tinggi badan (BB/TB) dan di kelompokkan. Menurut
klasifikasi Departemen Kesehatan Indonesia menjadi gizi buruk (BB/U
< 60 %), gizi kurang (BB/U 60-80%) dan gizi lebih (BB/U > 110%).
Ibu hamil memerlukan jumlah zat gizi yang relative besar. Hal ini
berkaitan dengan pertumbuhan janin di dalam kandungan. Peningkatan
kebutuhan zat gizi ini terutama berupa vitamin B1, (Thiamin), Vitami
E2 (Riboflapin), Vitamin A,D dan B1, Mineral,La, dan Fe.
Kondisi gizi dan komsumsi ibu hamil yang kurang akan
menyebabkan anemia dan berpengaruh terhadap kondisi janin dan bayi
yang di lahirkan. Kekurangan gizi pada saat hamil akan menimbulkan
berbagai kesulitan. Oleh karena itu, kecukupan gizi yang dianjurkan
bayi ibu hamil harus dapat terpenuhi. ( Hadju Veni, 2004 hal 11 ).
2.3.6.4 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan
atau kognitif yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Pengetahuan lebih bersifat pengenalan suatu benda secara
subjektif. Keadaan anemia ini bisa disebabkan karena pengetahuan ibu
hamil tentang gizi yang rendah, sehingga masalah konsumsi dari menu
makanaan masih rendah dan tidak teratur. Selain memang jumlah zat
besi yang dapat di serap dari bahan makanaan hanya sedikit.
Kurangnya pengetahuan dan salah konsep tentang kebutuhan gizi dan
nilai pangan adalah
16
2.
Persalinan permaturus
3.
4.
17
5.
6.
7.
Mola hidatidosa
8.
Hiperemesis gravidarum
9.
Perdarahan anterpartum
10.
partus
prematur,
pada
antepartum,gangguan
18
tubuh
sehingga
menggangu
pertumbuhan
dan
19
polong,
serta
kacang-kacangan
lain.
Perlu
yang
protein
banyak
sel
mengandung
darah
bahan
merah seperti
dalam
mengkonsumsi
makanan,
karena
dalam
mengkonsumsi
makanan,
karena
20
dapat
dilakukan
21
2) Anemia Sedang
Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500
mg asam folat peroral sekali sehari. (Arisman, 2004, 150).
3) Anemia Berat
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan fero dextrin
sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2x10 ml intramuskuler.
Transfuse darah kehamilan lanjut dapat diberikan walaupun sangat
jarang diberikan mengingat resiko transfusi bagi ibu dan janin.
(Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan hal 125)
2.4 Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
2.4.1 Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan
dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang
2.4.2
dari
hasil
22
oleh
bidan
dalam
melakukan
intervensi
untuk
Lima Langkah
Kompetensi Inti Bidan
Soap/Note/
Progres Note
1. Pengumpulan data
Indonesia/APD
1. Pengumpulan
data
3. Identifikasi
2. Identifikasi
diagnosa 3. Assesment/
diagnosa/masalah
masalah
1. Data subjektif
2. Data objektif
diagnose
aktual.
4. Antisipasi diagnosa/
Masalah potensial
5. Menilai
perlunya
tindakan
segera/
konsultasi/rujukan
6. Menyusun rencana 4. Membuat rencana
tindakan
kebidanan
7. Implementasi
asuhan
8. Evaluasi
kebidanan
asuhan
5. Implementasi
asuhan 6. Evaluasi
4. Planning/rencan
a tindakan
a. Konsultasi rujuk
b.
Penarikan
diagnostik
c. Pemberian
pengobatan
d. Pendidikan
kesehatan
dan
konseling
kesehatan
e. Follow
kesehatan
Sumber : Modul Konsep Asuhan Kebidanan Pusdiknakes, 2000, hal.15
up
23
24
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Tanggal Pengkajian
: 13 juni 2016
Jam Pengkajian
: 09.00 WIB
Tempat Pengkajian
: PKM Kademangan
1.1 Subjektif
A. Identitas
Nama Klien
: Ny.Dz
Nama Suami
: Tn.F
Umur
: 25 tahun
Umur
: 25 tahun
Bangsa
: Indonesia
Bangsa
: Indonesia
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMU
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Wiraswasta
B. DATA SUBJEKTIF
Pasien masuk pada tanggal / jam : 13 juni 2016 pukul: 08:45 WIB
Pasien di data pada tanggal / jam : 13 juni 2016 pukul: 08:50 WIB
1. Alasan Masuk : Ingin Memeriksakan Kehamilan (Kunjungan Ke 10)
2. Keluhan Utama : ibu mereasa lemah,lelah,letih,lesu, lunglai dan mual
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche
:Umur13 th
b. Siklus
:28 hari
c. Banyaknya
:4 kali ganti pembalut dalam sehari
d. Lamanya
:6-7 hari
e. Dismenorrhoe
:Tidak ada riwayat
4. Riwayat
Kehamilan,Persalinan
dan
Nifas
yang
Lalu
Ini adalah kehamilan ibu yang pertama
5. Kontrasepsi yang pernah di gunakan
Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun
6. Riwayat Kehamilan Sekarang
Hari pertama haid terakhir: 1-10-15
a. Keluhan-keluhan pada
Trimester I
: Mual, Muntah dan Nafsu makan berkurang
Trimester II
: Badan lemas,pusing
Trimester III
: Badan lemas,pusing dan mual.
25
26
ukuran sedang 1 x 50 gr + 3-4 sendok makan sayur + 3-4 gelas air putih
Saat Hamil
Pagi : 1 piring nasi + sayur +ikan + 2 gelas air putih
Siang : 1 piring ukuran sedang nasi putih 200 gr + 2 potong tempe
ukuran sedang 2 x 100 gr + 3-4 sendok makan sayur + telur + 4 -5 gelas
air putih
Malam : piring ukuran sedang nasi putih + 1 potong ikan ukuran
sedang 1 x 50 gr + 3-4 sendok makan sayur + 4-5 gelas air putih
c. Perubahan pola makan yang di alami pada kehamilan
termasuk( ngidam, nafsu makan berkurang dan lain-lain) : ngidam dan
nafsu makan berkurang pada hamil muda
d. Pola eliminasi
BAK
Frekuensi :10-12 kali sehari
Warna
:Kuning jernih
Keluhan :Tidak ada
BAB Terakhir
Frekuensi :1 kali dalam 3 hari
Warna
:Kuning kecoklatan
Konsistensi
:keras
27
Keluhan
:Sakit pada perut
e. Pola istirahat
Siang
:1-2 jam
Malam
:5-6 jam
Aktivitas sehari-hari
Beban kerja
:Ibu masih mampu mengerjakan pekerjaan rumah
tangga sendiri
Olahraga
:Ada jalan-jalan pagi
Kegiatan spiritual :Kehamilan ibu tidak mengganggu ibadah ibu
f. Hubungan seksual :Tidak ada keluhan
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan
Merokok,minuman keras
:Tidak ada kebiasaan
Konsumsi obat terlarang
: Tidak ada kebiasaan
Budaya yang merugikan kesehatan
: Tidak ada kebiasaan
15. Persiapan untuk kegawatdaruratan
a. Pengambilan keputusan yang berhubungan :Suami dan ibu
dengan kesehatan ibu
b. Tempat persalinan yang diinginkan :BPM, Puskesmas
c. Petugas kesehatan yang diinginkan oleh ibu
untuk
:Bidan
Menolong persalinan
d. Persiapan donor darah :Tidak ada persiapan
e. Persiapan biaya persalinan :Ada
f. Persiapan transportasi :Ada
C. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran
:CMC
b. BB sebelum hamil
:38 Kg
c. BB sekarang
:48 Kg
d. TB
:145 cm
e. LILA
:20 cm
2) Tanda-tanda Vital
a. TD
b. Nadi
c. Pernafasan
d. Suhu
3) Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
Inspeksi
Rambut
Mata
Mulut
Gigi
Muka
:100/60 mmHg
:74 kali / menit
:18 kali / menit
:37 C
28
Palpasi
Muka
:Tidak ada oedema
b. Leher
Tidak ada pembesaran klenjer tyroid dan tidak ada pembengkakan
kelenjer limfe
c. Dada
Inspeksi
Mamae
:Simetris kiri dan kanan
Papilla Mamae
:Hiperpigmentasi dan menonjol
Aerola
:Hiperpigmentasi
Kelenjar Montgomery
:Menonjol
Palpasi
Benjolan
:Tidak teraba
Rasa nyeri
: Tidak ada
Colostrum
: Tidak ada
d. Abdomen
Inspeksi
Bekas jahitan operasi : Tidak ada
Pembesaran perut :Sesuai dengan usia kehamilan
Striae :Lividae dan Albicans
Palpasi
Leopold
Leopold I
: TFU3 jari di bawah px, pada fundus teraba kurang
bundar, lunak, kurang melenting kemungkinan
bokong janin
Leopold II
29
Frekuensi
Irama
Intensitas
Punctum maximum
e. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Inspeksi :Pergerakan aktif, tidak sianosis
Ekstremitas Bawah
Inspeksi : Pergerakan aktif, tidak sianosis
Palpasi :Tidak ada oedema
Perkusi
Reflek Patella Kanan : (+)
Reflek Patella Kiri
: (+)
f. Genitalia
Inspeksi
Vulva dan vagina
Warna
:Tidak dilakukan pemeriksaan
Oedema
:Tidak dilakukan pemeriksaan
Varices
:Tidak dilakukan pemeriksaan
Pengeluaran pervaginam
:Tidak dilakukan pemeriksaan
Perineum
:Tidak dilakukan pemeriksaan
Hemoroid pada anus
:Tidak dilakukan pemeriksaan
4) Pemerikasaan Panggul Luar
Distansia spinarum :Tidak dilakukan
Distansia cristarum : Tidak dilakukan
Conjugata eksterna : Tidak dilakukan
Lingkar panggul
: 76 cm
5) Pemeriksaan Penunjang atau Labor
Hb
:8,8 gr %
Protein Urine
:Tidak di lakukan pemeriksaan
Glukosa Urine
:Tidak di lakukan pemeriksaan
30
DO (Data Obyektif)
BB sekarang
:48 Kg
TB
:145 cm
LILA
:20 cm
Tanda-Tanda Vital
TD
: 100/70 mmHG
N
: 74 x /menit
P
: 18 x/menit
S
:37 C
TP
:8 juli 2016
Konjungtiva pucat
Leopold
Leopold I
: kemungkinan bokong janin
Leopold II
: PU_KI
Leopold III
:kemungkinan kepala janian dan masih bisa digoyangkan
Leopold IV
: belum masuk PAP
TFU
: 30 cm
TBBJ
: 2945 gr
DJJ: +
Frekuensi : 136 x/i
Irama
: teratur
Intensitas ; Kuat
Reflek patella kanan: +
Reflek patella kiri: +
Ukuran panggul : normal menurut persalinan yang lalu
Hb: 8,8 gr%
Assasement/ DX:
31
Ibu G1P1A0 usia kehamilan 36-37 minggu, janin hidup, tunggal, intra
uterin,Let-Kep,Pu-Ki, keadaan jalan lahir normal , Ku ibu dan janin baik, ibu
dengan anemia sedang
Dasar:
Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke pertama
Amenorrhoe: sejak 8 bulan yang lalu
HPHT: 8-6 -2016
Leopold
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Frekuensi
: 136 x/i
Irama
: teratur
Intensitas
; Kuat
Konjungtiva pucat
Ibu merasa lemah,letih lesu,lunglai dan lalai.
Hb
: tgl 8-2 2016 7,2 gr%
Hb
: tgl 24-5 2016 8,7 gr%
Hb
: tgl 31-5-2016 8,7 gr%
Hb
: tgl 13-6-2016 8,8 gr %
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu keluhan yang di alami
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, seperti:Tidur malam 7-8 jam
3. Memberi ibu terapy obat-obatan, seperti:
SF 3x1 dan asam folat.merk obat nonemi,folamil genio,sangobion
B complek 2x1
4. Memberitahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe, yaitu:
Tidak mengkonsumsi tablet Fe denagn susu,kopi atau air teh. Karena dapat
menghambat penyerapan Fe oleh tubuh dan efek yang di timbulkan adalah
BAB ibu akan keras dan berwarna kehitaman . untuk itu ibu juga harus
memakan makanan yang mengandung serat yang tinggi, serta tablet Fe
32
1.
2.
3.
4.
5.
Evaluasi
ibu mengerti dan bersedia mengikuti saran yang diberikan
Ibu akan mulai istirahat yang cukup
Ibu bersedia meminum obat yang diberikan
Ibu mengatakan akan mengikuti saran yang di berikan
ibu mengerti dan segera ke pelayanan kesehatan jika terdapat tanda-tanda
tersebut
6. Ibu sudah mulai mempersiapkan keperluan persalinan
7. Ibu mengatakan akan berkunjung ke pelayanan
kesehatan
untuk
33
34
BAB IV
PEMBAHASAN
Riwayat kesehatan
pemeriksaan fisik pada kesehatan
Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi
Pada langkah pertama ini dikumpulakan semua informasi yang akurat dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan data
dasar awal yang lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu
35
pengkajian
Dz
G1P000 usia
36
37
yang dilakukan atau data obyektif. Didapatkan diagnosa ibu mengalami anemia
sedang pada masa kehamilan.
1.4 Planning
Tujuan jangka pendek pada laporan asuhan kebidanan ini adalah setelah
dilakukan asuhan kebidanan selama kurang lebih 1 jam diharapkan ibu menerima
keadaannya, dengan kriteria hasil; K adalah Ibu mengerti dan dapat mengulang
kembali apa yang telah dijelaskan oleh petugas kesehatan, A adalah ibu dapat
menerima keadaannya dan mau bekerja sama untuk dilakukan pengobatan,
P adalah ibu bekerja sama untuk dilakukan rujukan, P adalah ibu sampai pada
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan
ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi
oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukanya
sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya.
Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan
mutu dari asuhan klien.
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga
mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu
dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan
yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan
harus sesuai dengan instruksi dokter.
Pada laporan asuhan kebidanan ini didapatkan lakukan pendekatan pada
ibu, beri tahu ibu hasil pemeriksaan, menganjurkan ibu istirahat cukup, member
ibu teraphy obat dan cara mengkonsumsinya yang benar, mengingatkan ibu
tentang tanda tanda persalinan dan menyarankan ibu untuk menyiapkan segala
keperluan persalinan,seperti penolong dan tempat persalinan,transportasi,donor
darah dan tempat merujuk jika terjadi kegawat daruratan. Dan pasien di ingatkan
38
untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi, atau kapanpun bila terdapat tanda
persalinan dan kegawat daruratan.
39
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pendokumentasian secara SOAP laporan asuhan kebidanan ini
mendapat kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1 Melakukan asuhan kebidanan sesuai standart profesi kebidanan menggunakan
SOAP pada kehamilan dengan anemia sedang
5.1.2
Ibu
mengatakan
Ibu
mengatakan
ia
merasa
lemah,lesu,
40
5.2.4
41
(Hasil
Riskesdes
2013
Terkait
Kesehatan
Ibu)