Anda di halaman 1dari 80

What is STEEL?

Baja adalah komposisi kimia


yang terdiri dari perpaduan (alloy)
antara besi (iron) dengan unsur
material lain.
Secara struktual baja adalah
perbaduan antara besi dan sedikit
unsur carbon( 2%) dan unsur lain.
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

BAJA DALAM STRUKTUR

ADA 3
1. Baja karbon
2. Baja paduan rendah mutu
3. Baja paduan

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

Baja Karbon Tegangan Leleh


antara 210 250 MPa
Baja karbon ada 3 jenis :
A. Baja karbon rendah, mengandung C
(Carbon) antara 0,03 0,35 %.
B. Baja karbon medium, mengandung C
antara 0,35 0,50 %.
C. Baja karbon tinggi, mengandung C
antara 0,55 1,70%.

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

Baja Paduan Rendah Mutu Tinggi,


tegangan leleh antara 290-550MPa
Tegangan putus (fu) antara 415-700 Mpa.

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

Unsur lain seperti manganese, silicon, copper,


phosphorus, and sulfur.
Perpaduan Besi dan carbon lebih 2 % disebut
besi tuang (cast iron).
Besi tuang bersifat getas (brittle).
Baja carbon ada plain carbon steels and alloy
steels.
Plain carbon steels, for bar (batang) and forging
(tempaan) applications merupakan alloys with
definite ranges of carbon and a maximum of
1.65 wt% Mn, a maximum of 0.60 wt% Si, a
maximum of 0.60 wt% Cu, and maxima in sulfur
and phosphorus.
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

SIFAT MEKANIS BAJA


Sifat mekanis baja
Sifat mekanis baja struktural yang digunakan dalam
perencanaan harus memenuhi persyaratan minimum
yang diberikan pada Tabel 5.3.
1 Tegangan leleh
Tegangan leleh untuk perencanaan ( f y atau Fy) tidak
boleh diambil melebihi nilai yang diberikan Tabel 5.3.
2 Tegangan putus
Tegangan putus untuk perencanaan ( fu atau Fu) tidak
boleh diambil melebihi nilai yang diberikan Tabel 5.3.

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

Sifat-sifat mekanis lainnya baja struktural


untuk maksud perencanaan ditetapkan
sebagai berikut:

Modulus elastisitas : E = 200.000 MPa


Modulus geser : G = 80.000 MPa
Nisbah poisson : = 0,3
Koefisien pemuaian : = 12 x 10-6 /oC

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

Keuntungan Utama dari baja


Kekuatan tegangan lebih tinggi dibanding
material lain seperti kayu, batu, dan beton.
Tidak seperti pada batu dan beton kekuatan
tariknya rendah sedangkan pada baja kekuatan
tarik (tension) dan tekannya (compression)
tinggi.
Karena kekuatan tingi maka baja banyak
digunakan dalam konstruksi.
Mampu digunakan untuk bangunan tinggi atau
bentangan panjang.
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

Kurva tegangan-regangan (Stressstrain curves)


stress

strain

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

F y dan Fu dari berbagai jenis baja


Jenis baja

Fu (MPa)
minimum

Fy (MPa)
minimum

Peregangan
(%)

BJ 34

340

210

22

BJ 37

370

240

20

BJ 41

410

250

18

BJ 50

500

290

16

BJ 55

550

410

13

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

10

NOTASI

Fy = yield stress (tegangan leleh)


Fu = tensile strength (tegangan putus)
E = modulus of elasticity (modulus elastis)
Satuan untuk tegangan MPa (Mega
Paskal), ksi (kips/in2)
Regangan tanpa satuan

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

11

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

12

Bentuk Penampang Batang Baja

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

13

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

14

Bangunan Rangka Baja

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

15

Bentuk Struktur Rangka

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

16

Bentuk struktur rangka

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

17

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

18

Tahapan Perencanaan Struktur


Baja
Siapkan standar perencanaan yang
digunakan (di Indonesia SNI 03-17292002, di US pakai AISC)
Apa mutu baja yang digunakan
Siapkan gambar bentuk rangka baja
Siapkan spesifikasi teknis bangunan
Hitung beban-beban nominal
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

19

Pembebanan Pada Struktur

Pembebanan diklasifikasikan sebagai berikut :


Dead load (D) -The weight of the structure and all other permanently
installed features in the building, including built-in partitions.
Live load (L)-The gravity load due to the intended usage and
occupancy; includes the weight of people, furniture, and movable
equipment and partitions. In LRFD, the notation L refers to floor live
loads and L,, to roof live loads.
Rain load (R)-Load due to the initial rainwater or ice, excluding the
contribution of ponding.
Snow load (S).
Wind load (W).
Earthquake load (E).

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

20

Dalam SNI 03-1729-2002

D adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi


permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap,
tangga, dan peralatan layan tetap
L adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung,
termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti
angin, hujan, dan lain-lain
La adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan
oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan
biasa oleh orang dan benda bergerak
H adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkangenangan
air
W adalah beban angin
E adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 031726
1989, atau penggantinya

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

21

Kombinasi pembebanan
The required strength is defined in the AISC
LRFD Specification as the maximum (absolute
value) force obtained from the following load
combinations.
1.4D
1.2D + 1.6L + 0.5 (L, or S or R)
1.2D + 1.6 (L, or ,S or R) + (0.5L or 0.8142)
1.2D + 1.3W + 0.5L + 0.5 (L, or S or R)
1.2D + 1.5E + (0.5r or 0.2S)
0.9D * (I.3W or 1.5E)
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

22

Dalam SNI 03-1729-2002


Berdasarkan beban-beban tersebut di atas maka
struktur baja harus mampu memikul semua
kombinasi pembebanan di bawah ini:
1,4D
(6.2-1)
1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H)
(6.2-2)
1,2D + 1,6 (La atau H) + ( L L atau 0,8W) (6.2-3)
1,2D + 1,3 W + L L + 0,5 (La atau H)
(6.2-4)
1,2D 1,0E + L L
(6.2-5)
0,9D (1,3W atau 1,0E)
(6.2-6)
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

23

Contoh Menghitung Required


Strength (Kekuatan yg diperlukan)
Contoh (1)
Sebuah balok menahan momen 50 kN-m
dari beban mati (D) dan 35 kN-m dari
beban hidup (L), tentukan kekuatan
diperlukan?
Karena hanya ada beban mati (D) dan
beban hidup (L) maka Lr= S = R:W: E =0.
Kombinasi beban rumus (6.2-1) dan (6.22) yang digunakan
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

24

1.4D = 1.4 x 50 kN-m=70 kN-m


1.2D + l.6L=1.2 x 50 kN-m + 1.6 x 35 kNm= 116 kN-m
Struktur baja harus mempunyai
Kekuatandiperlukan yang maksimum yaitu
116 kN-m.

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

25

Contoh (2)
Balok lantai W21x50, jarak antar balok 10 m
center-to-center, mendukung dead load
65 N/m2 and a live load of 40 N/m2. Tentukan
kombinasi beban yang menentukan kekuatan
perlu maksimum?
Total dead load D = 50N/m + 65 N/m2 x 10.0
m=700N/m
Total live load L = 40N/m2 x 10.0 m = 400 N/m
As in Prob. (1), Lr= S= R =W = E=0.
The two relevant load combinations are
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

26

1.4D = 1.4 x7O0 N/m = 980 N/m (6.2-1)


1.2D + 1.6L = 1.2 x 700 N/m + 1.6 x 400
N/m = 1480 N/m
The second load combination, which gives
the maximum factored load, 1480 N/m (or
1.48 kN/m), governs.

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

27

Contoh (3)
2.3. Roof design loads include a dead
load of 35 lb/ft2, a live (or snow) load of 21
lb/ft2, and a wind pressure of L 5 lb/ft2
(upward or downward). Determine the
governing loading.
The six load combinations are

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

28

Load Combination
Factored Load, lb/ft2
(A.4-1) 1.4 x 35
= 49
(A.3-2) 1.2x35+0+0.5x25
= 55
(A.4-3) 1.2x35 + 1.6 x 25 + 0.8 x 15 = 94
(A.4-4) 1.2x35+1.3x 15 + 0 + 0.5 x 25 = 74
(A.4-5)
7.2x35+0+0.2x25
=47
(A.4-6)
0.9 x 35 - 1.3 x 15
=12
The third load combination governs; it has
2
a total factored load of 94 lb/ft. lb/ft
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

29

Contoh (4)
The axial forces on a building column from
the code-specified loads have been
calculated as 200 kips of dead load, 150
kips (reduced) floor live load, 25 kips from
the roof (.r-., or S or R),100 kips from
wind, and 40 kips from earthquake.
Determine the required strength of the
column.

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

30

Load Comb.
Factored Axial Forced (kN)
1.4x200 =280
1.2x200 + 1.6 x 150+0.5 x 25 =493
1.2x200 + 1.6 x 25 + 0.5 x 150 =355
I.2x200 +1.6x25+0.8x 100 =360
1.2x200 + 1.3 x 100 + 0.5 x 150 + 0.5 x 25 =458
1.2x200 + 1.5 x 40+ 0.5 x 150 =375
1.2x200 + 1.5 x 40+0.2x25 =305
0.9x200-1.3x100 =50
0.9 x 200 - 1.5 x 40 =120
The required strength for the column is 493 kN,
based on the second load combination.
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

31

Metode Perancangan (Design


Methods)
Ada 2 metode yaitu :
1. ASD (Allowable Stress Design) 1923 sekarang
2. LRFD (Load and Resistance Factor
Design) 1986 sekarang

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

32

Allowable
Stress Design
(ASD)

Load and
Resistance
Factor Design
(LRFD)

Beban

Tidak ada faktor Tiap beban ada


beban(semua
faktor beban
nilainya 1)

Tegangan

Hanya ada satu


faktor yaitu FS
(factor of
Safety)

Tiap strength or
resistance
faktornya
berbeda

Persyaratan

Actual stressallowable
stress

iQi Rn
Keadaan kekuatan batas
dan keadaan kemampuanlayan batas

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

33

ASD
Actual stress = force/section area
= P/A
atau
Actual stress = moment/section modulus
= M/S
Allowable stress = yield stress/factor of
safety
= Fy/FS
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

34

LRFD
KEADAAN KEKUATAN BATAS (STRENGTH
LIMIT STATES) harus dipenuhi ini tekait dengan
KAPASITAS BEBAN MAKSIMUM (seperti plastic
hinge dan buckling)persyaratan baca SNI 031729-2002pasal 6.3
Keadaan kemampuan-layan batas
(Serviceability limit states) harus dibatasi
lendutan dan getaran, persyaratan baca SNI 031729-2002pasal 6.4 khususnya tabel 6.4.1

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

35

SNI 03-1729-2002
Standar Nasional Indonesia
TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR
BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
Ini wajib hukumnya bagi mahasiswa
untuk memiliki dan membacanya !!
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

36

Tension Members (Batang Tarik)


Batang Tarik adalah KOMPONEN
STRUKTUR YANG MENGALAMI GAYA
TARIK AKSIAL
Ketentuan SNI 03-1729-2002
Kuat tarik rencana
Komponen struktur yang memikul gaya tarik
aksial terfaktor Nu harus memenuhi:

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

37

Ketentuan SNI

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

38

CROSS.SECTIONAL AREAS (Luas


Penampang Lintang)
Ada luas gross dan netto, luas efektif
Cara menghitung :
A gross = tebal plat x lebar plat
A netto = tebal plat x (lebar plat lubang)
A efektif = A neto x U

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

39

Menghitung Luas

Ketentuan SNI

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

40

Contoh Menghitung Luas


Penampang

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

41

Gambar sambungan plat


Dua plat disambung dengan 1 baut

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

42

Contoh 2
Disambung 2 baut

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

43

Contoh 3
Baut 3

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

44

Contoh 4
Profil WF

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

45

Columns and Other Compression


Members

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

46

lanjutan

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

47

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

48

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

49

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

50

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

51

lanjutan

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

52

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

53

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

54

Batas Kelangsingan

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

55

LOCAL BUCKLING

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

56

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

57

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

58

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

59

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

60

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

61

Contoh 1
Batang tekan rangka kuda2, panjang 173
cm, mutu baja BJ37, Nu= 5801 kg, profil
siku ganda 40.40.5. Apakah profil ini
aman?
Penyelesaian :
Dari SNI diperoleh Fy=2400 kg/cm2,
Fu=3700 kg/cm2.
Data profil siku 40.40.5 sbb:
Ix=Iy= 5.42 cm4, A=3.755 cm2,
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

62

Hitung I ganda siku


Ix=2.(5.42)=10,84 cm4
Iy=2.(5,42)+2.(3,755)
(1,17+0,5.5)^2=1414,225 cm4
Rx= (Ix/A)^0,5=1,2 cm
Ry=
= 13,72 cm
Pilih yg kecil, diperoleh kelangsingan =
k.l/r =173/1,2 =144,167 < 200 ok!
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

63

Hitung Nn

Diperoleh =1,59>1.2 maka

=1.25(1.59)^2=3.16
0.85(Nn)=0.85(7.51.(2400/3.16))=4848.228 kg

Lc>1.5 tekuk elastik, maka Fcr= 832.562 kg/cm2


0.85 .Nn = 0.85. (832.562).7.51 = 5314.659 kg
Nn = Ag. Fy/
= 7,51 . 2400/3.16= 5703.797 kg
Cek b/ t = 40/5=20<
Nu = 5801,65 > 0,85 . 5703.797=4848.228 juga > 5314.659 kg
Not ok!
Profil tidak AMAN !

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

64

Contoh 2
Pilihlah penampang WF untuk batang tekan
berujung sendi-sendi, panjang 16 ft untuk
memikul beban aksial tekan sebesar 95 kips
beban mati dan 100 kips beban hidup.
Penyelesaian :
a) hitung beban terfaktor yeng maksimum

Nu= 1,2 D + 1,6 L = 1,2 . 95 + 1,6.100

= 274 kips = 1218.752 kN = 121875.2 kg

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

65

Coba profil WF dari tabel profil


Coba kelangsingannya < 200, ambil =100, maka kL/r =
100, berarti r = 16.12.2,54/100 = 4.8768 cm
Pilh profil WF yg r nya sekitar 4.8768 cm
Coba profil WF 250x250, A=92.18 cm2, bf=250 mm,tw=9
mm,tf=14 mmberat sendiri 72.40 kg/m, Ix=10500 cm4,
Iy=3650 cm4, rx=10.8 cm, ry=6.29 cm.
Cek kelangsinan kL/r = 16.12.2,54/6.29=77.53 <200 ok!
Cek perbandingan b/t=125/14=8.92 < 170/Fy^0.5=10.97
OK!

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

66

Kuat Nominal Nn
= (16.12.2,54/6.29.3,14).(400/2000000)^0.5=0.855<1.2

W=1.39

Fcr=2400/1.39=1729.51 kg/cm2
Nn= Ag. Fcr = 92.18.1729.51 = 159426.3 kg
0.85.(159426.3)=135512.3 kg

121875.2 kg < 135512.3 kg OK! Profil WF 250x250 AMAN

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

67

Contoh 3
Pilihlahlah penampang WF yang ringan
dari baja BJ 37 yang akan berfungsi
sebagai batang utama sepanjang 22 ft
untuk memikul beban aksial tekan
sebesar 100 kips beban mati dan 200 kips
beban hidup. Batang tersebut betumpuan
sendi pada ujung atas dan jepit pada
ujung bawah.
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

68

Solusi
1. Hitung beban terfaktor Nu maksimum
Nu = 1.2 D + 1.6 L = 1.2 (100) + 1.6 (200)
= 440 kips = 1957.12 kN
K.L = 0.7 (22.1.2,54) =0.7.(670.56 cm)=
459.392 cm (ingat jepit-sendi, k=0.7)
Kl/r < 200, coba kl/r = 150 , maka r =
459.392/150 = 3.128 cm
Coba profil WF 250x250, A=92.18 cm2,
ry= 6.29 cm rx=10.8 cm.
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

69

Cek kelangsingan
Cek perbandingan b/t=125/14=8.92<370/(FyFr)^0.5=28.377 OK!
=
Kl/r =459.392/6.29=74.6 < 200
Ag = 92.18 cm2,
=0.823>0.25, maka w=1.3637
Fcr=Fy/w=240/1.3637=175.9871 MPa=1759.871
kg/cm2
Nn=Ag.Fcr=92.18.(1759.871)=16224.9 kg
0.85 Nn= 137891.2 kg=1378.912 kN<Nu=
1957.12 kN not ok, profil perbesar
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

70

Coba WF 300x300
A=119.80 cm2, tf=15 mm, tw=10 mm,
rx=13.1 cm, ry=7.51 cm.
Cek b/t = 150/15= 10 < 370/(fyfr)^0.5=28.377 OK
Cek kelangsingan kL/r=459.39/7.51=61.17
< 200 OK
=0.675
Parameter kelangsingan
w=1.25 , maka Fcr=191.618 MPa, 0.85.Fcr=162.875 MPa=1628.75 kg/cm2

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

71

Cek Nu=195712 kg
0.85 . Nn = 0.85 Ag.Fcr=119.80 .( 1628.75)
= 195124.3 kg < Nu not ok!
Coba WF 350x350 , A=173.9 cm2, ry=8.84
cm, tf= 19 mm.
Cek b/t = 175/19 =9.21 < 28.377 ok
kL/r = 459.39/8.84 = 51.96 < 200
Parameter kelangsingan = 0.573
W=1.173, maka Fcr=204.02 MPa
06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

72

Cek Nu=195712 kg
0.85. Nn = 0.85.Ag.Fcr=173.9 .
(1734.19)=301575.6 kg > Nu OK!

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

73

1 MPA = 0.1450 ksi ( 1 ksi = 6.895 MPa)

BJ 37
16.10

12.88

21.52
42.88

Tabel diatas untuk Fy dalam satuan ksi (kips/inch2)


06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

74

BEAM (Balok atau Batang lentur)


Perencanaan untuk lentur
Lentur terhadap sumbu utama kuat
Suatu komponen struktur yang memikul
lentur terhadap sumbu kuat (sumbu-x),
dan dianalisis dengan metode elastis
sesuai Butir 7.4, harus memenuhi,

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

75

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

76

Momen lentur terhadap sumbu


lemah
Suatu komponen struktur yang memikul
momen lentur pada sumbu lemahnya
(sumbu-y), dan dianalisis dengan metode
elastis sesuai Butir 7.4 harus memenuhi,

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

77

Diagram Tegangan (Stress) dan


Regangan (Strain) balok

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

78

Penampang KOMPAK
Syaratnya
Lihat Tabel 7.5.1
Menghitung kuat lentur nominal Mn

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

79

Momen Plastis (Mp)

06/26/16 05:09 PM

Kuliah Baja Ir. Bambang Herumanta,


MT

80

Anda mungkin juga menyukai