Anda di halaman 1dari 47

MODUL I

METODE PERHITUNGAN BUNGA DAN ANUITAS


1. Bunga
Jika investor meminjamkan uang kepada peminjam, si peminjam harus membayar
kembali uang yang semula ia pinjam, yang disebut uang pokok, dan juga ongkos yang
dibebankan atas penggunaan uang tersebut, yang disebut sebagai bunga. Dari sudut
pandang investor, bunga merupakan pendapatan atas modal yang ditanamkan,
sedangkan dari sudut pandang peminjam, bunga merupakan ongkos atau biaya. Suku
bunga merupakan rasio antara jumlah bunga dengan uang pokok pada satu tahun
tertentu per tahun.
Pada bunga sederhana, jumlah bunga atas suatu transaksi keuangan adalah merupakan
fungsi dari tiga variabel, yaitu besarnya uang pokok, persentase suku bunga dan
periode waktu. Dengan demikian, sejumlah uang pokok M 0 yang dikenakan suatu
bunga sederhana sebesar i% per tahun selama periode n tahun akan menghasilkan
jumlah bunga B,
B=i x M 0
Nilai akhir dari sejumlah uang pokok tersebut pada saat jatuh tempo adalah uang pokok
ditambah dengan jumlah bunga atau :
M =M 0 +B
Untuk n tahun diperoleh
M n=M 0 (1+)
Untuk n bulan diperoleh
M n=M 0 (1+

n
i)
12

Untuk hari diperoleh

M n=M 0 1+

n
i
365

atau

M n=M 0 (1+

n
i)
360

Apabila uang pokok P dibungakan secara majemuk dengan suku bunga i% per periode,
maka perhitungan bunga majemuk dapat diperoleh dengan

M n=M 0 (1+i)n
2. Anuitas
Anuitas adalah serangkaian pembayaran atau penerimaan berkala, biasanya sama
besarnya, yang dibayar atau diterima pada interval waktu yang sama. Premi asuransi,
pembayaran sewa, pembayaran secara cicilan, pembayaran uang pensiun, adalah
beberapa contoh pembayaran atau penerimaan secara anuitas.
Berdasarkan waktu pembayaran, anuitas dibagi menjadi 2, yaitu anuitas yang dibayar
pada permulaan interval pembayaran (annuity due), dan anuitas yang dibayarkan di
akhir interval awal (ordinary annuity).
Anuitas sederhana yang biasa atau biasa disebut sebagai anuitas akhir adalah suatu
anuitas yang dibayar pada tiap akhir interval pembayaran. Nilai akumulasi atau nilai
akhir dari anuitas biasa dengan beberapa kali pembayaran adalah ekuivalensi nilai dari
semua pembayaran anuitas tersebut yaitu dari permulaan hingga akhir pembayaran
anuitas dilakukan pada suatu suku bunga tertentu, yaitu:
n

(1+i) 1
S n=R
i

Nilai diskonto atau nilai sekarang dari anuitas biasa :


an =R

1v n
i

Anuitas due atau biasa disebut sebagai anuitas awal adalah suatu anuitas yang
pembayarannya dilakukan pada tiap awal atau permulaan interval pembayaran. Nilai
akumulasi (nilai akhir) dan nilai sekarang dari anuitas due adalah berturut-turut sbb :
S n=R

(1+i)n1
d

an =R

1v
d

3. Algoritma
Input: M0, i, n, R.
Perhitungan:

M n untuk bunga sederhana dan bunga majemuk.


Sn

dan

an

untuk anuitas due dan anuitas ordinary.

4. Contoh program matlab untuk bunga dan anuitas


disp('bunga tunggal');
disp('-------------------------');
M0=input('masukkan modal awal=');
i=input('tingkat suku bunga=');
n=input('waktu tahun=');
b=input('bulan=');
h=input('hari=');
jenis=input('masukkan pilihan bg tunggal=1.tahunan
harian=');

2. bulanan 3.

if jenis==1
for k=1:n
B=i*M0*k;
Mn=M0+B;
end
else if jenis==2
B=i*M0*b/12;
Mn=M0+B;
else
B=i*M0*h/365;
Mn=M0+B;
end
end
disp(['nilai akhir=' num2str(Mn)]);

disp('anuitas');
disp('-------');
i=0.06;
n=5;
R=500000;
v=1/(1+i);
anuitass=input('masukkan jenis anuitas=1.present value 2.nilai
akumulasi=');
jenis=input('masukkan pilihan anuitas= 1.anuitas awal 2. anuitas
akhir=');
disp(['Tingkat Suku Bunga = ' num2str(i)]);
disp(['Jumlah Periode = ' num2str(n)]);
disp(['pembayaran periodik = ' num2str(R)]);

if anuitass==1
if jenis==1
an=R*(1-v^n)/(1-v)

else

an=R*(1-v^n)/i

end

else

end

if jenis==1
sn=R*(((1+i)^n)-1)/1-v
else
sn=R*(((1+i)^n)-1)/i
end

5. Output

6. Latihan : buatlah program untuk menghitung nilai akhir untuk bunga


majemuk.

MODUL II
METODE BINOMIAL ITERASI DALAM PERHITUNGAN NILAI
OPSI VANILLA
1. Metode Binomial untuk Opsi Vanilla.
Opsi (option) adalah suatu kontrak antara writer dan holder yang memberikan hak,
bukan kewajiban, kepada holder untuk membeli atau menjual suatu aset pokok
(underlying asset) pada atau sebelum suatu tanggal tertentu untuk suatu harga tertentu.
Call option pada sebuah saham merupakan sebuah perjanjian hak, tetapi bukan
obligasi, untuk membeli saham tersebut pada suatu hari tertentu, T yang akan datang,
yang diistilahkan sebagai strike date atau jatuh tempo (date of expiration), dengan
harga tertentu K, yang diistilahkan sebagai strike price atau exercise price. Sebaliknya,
put option pada sebuah saham merupakan sebuah perjanjian hak untuk menjual saham
pada suatu hari tertentu yang akan datang dengan harga tertentu pula.
Holder dapat meng-exercise (merealisasi hak) opsi tipe Eropa (European-style
option) hanya pada saat jatuh tempo T, sedangkan opsi-opsi tipe Amerika (Americanstyle option) dapat di-exercise pada sembarang waktu sebelum jatuh tempo.
Harga saham di pasar bebas pada waktu tertentu yang akan datang tidak dapat
dipastikan oleh seseorang. Harga saham dapat mengalami perubahan turun naik setiap
detiknya. Padahal, harga saham tersebut pada waktu tertentu sangat diperlukan oleh dua
pihak,

penulis option dan pemegang option, dalam pembuatan perjanjian option,

sebagai perjanjian transaksi jual beli saham pada waktu yang akan datang. Banyak
pendekatan numerik yang dilakukan oleh para ilmuan untuk memperkirakan harga
saham di pasar bebas pada waktu tertentu dengan memodelkan gerakan fluktuasi harga
saham,

sehingga

mereka

dapat

menentukan

harga

option

yang

mungkin

menguntungkan bagi kedua pihak tersebut.


Pada metode binomial, harga opsi dihitung dengan cara mencari present value
dari ekpekstasi payoff ketika opsi digunakan pada waktu maturity time. Harga saham
yang diperlukan untuk menghitung payoff dimodelkan secara sederhana menggunakan
pohon binomial yang terdiri dari dua kejadian yaitu harga saham naik dan turun.

Selang waktu [0,T] dibagi menjadi N sub selang yang sama panjang dengan titik
bagi

0 = to < t1 < . . . < tN = T dengan tj = jt, t=T/N. Selain itu, dimisalkan Sj =

S(tj) adalah harga saham pada saat tj. Asumsi yang digunakan adalah
1. Dalam selang waktu t, harga saham S dapat naik menjadi Su dan turun menjadi
Sd dengan 0 < d < 1 < u.
2. Peluang harga saham naik p dan peluang harga saham turun 1-p
3. Ekspektasi return harga saham saham dengan risk-free interest rate r.
E[Sj+1]=Sjert
Dengan menyamakan ekspektasi serta variansi model diskrit dan kontinu,
diperoleh berbagai pilihan yang mungkin, dua di antaranya yang sering digunakan
adalah:
ud = 1 dan p =
Solusi untuk pilihan ud =1 diberikan oleh:
1
d= = 21
dan
u

u= + 21 ,

dengan

p=

r t

d
ud

1 ( r t (r + ) t )
e
+e
2
2

Sedangkan solusi untuk pilihan p = diberikan oleh


u=er t ( 1+ e t1 ) dan d=er t ( 1 e
2

1 )

dengan

, i = 0,1,,N dan j = 0,1,i.


merupakan harga saham pada saat tj yang telah mengalami kenaikan sebanyak j kali
dan penurunan sebanyak i kali dari harga awalnya.
Sehingga diperoleh nilai-nilai option, untuk European call option

,
dan untuk European put option

,
dan
r t

V ji =e

( pV j+1, i+1 + ( 1 p ) V j , i+1 )

Pada American Option, kita bisa meng-exercise sebelum jatuh tempo, t T ,


sehingga perlu juga untuk menghitung nilai-nilai option untuk ti dimana i = M-1, M-2,
,0, karena ada kemungkinan nilai-nilai option di waktu-waktu tersebut lebih baik dari
pada pada waktu jatuh temponya. Sehingga diperoleh American call option.
+ , er t ( p V j +1,i+1 + ( 1 p ) V j ,i+1 )

( S ji K )

V ji =max
dan untuk American put option diperoleh
r t

+ , e

( p V j +1,i+1 + ( 1 p ) V j ,i+1 )

( K S ji )

V ji =max

j = 0, 1, ..., M, dan i = M 1, M 2, ..., 1, 0.

2. Pseudo Code Model Binomial Iterasi


Input: S0, K, T, r, (volatilitas), N; put atau call; Eropa atau Amerika.
Perhitungan:
t=

T
,u,d , p ;
N

S00 = S0;

, j = 0,1,,n. (untuk opsi Amerika juga dihitung

(0<i<n dan j = 0,1,i.);


Vjn;
Vji untuk opsi eropa dan opsi Amerika;
Output: V00 adalah hampiran untuk V(S0).
3. Contoh Pengolahan Data dengan MATLAB
%Menghitung Opsi Eropa dengan metode binomial
%Input Data
S0 = input('S0='); %Harga Saham Sekarang
K = input('K='); %Strike Price
T = input('T='); %Waktu Jatuh Tempo
Vol= input('Vol='); %Volatilitas
r = input('r='); %Tingkat Suku Bunga
N = input('N='); %Jumlah Periode
delta = T/N; %Membagi interval [0,T] menjadi subinterval delta dengan
panjang yang sama
beta = 0.5*(exp(-r*delta)+(exp((r+Vol^2)*delta)));
u = beta + sqrt (beta^2 - 1); %Proporsi saham ketika akan naik
d = 1/u; %Proporsi saham ketika akan turun
p = (exp(r*delta)-d)/(u-d); %Peluang saham naik
%____________________________________________________________________%
%Perhitungan Nilai Opsi Eropa dengan Metode Binomial%
%____________________________________________________________________%
%Harga Saham Pada saat t=0
S(1,1)=S0;
%Menghitung payoff (imbalan) opsi put dan call Eropa pada saat jatuh
tempo
for i=1:N+1
S(i,N+1) = S0*u^(i-1)*d^(N+1-i);
C_E(i,N+1) = max(S(i,N+1)-K,0);
P_E(i,N+1) = max(K-S(i,N+1),0);
end;
%Penggunaan metode backward untuk opsi Eropa
for j=N:-1:1
for i=1:j
C_E(i,j) = disc*(p*C_E(i+1,j+1)+(1-p)*C_E(i,j+1));
P_E(i,j) = disc*(p*P_E(i+1,j+1)+(1-p)*P_E(i,j+1));
end;
end;
%Gambar
figure(1)

for j=1:N+1;
for i=1:j
S(i,j)=S0*u^(i-1)*d^(j-i);
hold on
plot (j-1,S(i,j),'r');
plot(j-1, K, 'b-x');
end
end
text(N+1,K,'K');
legend('Harga Saham','Strike Price');
%Menampilkan Hasil
disp(['Harga Saham Sekarang = ' num2str(S0)]);
disp(['Strike Price = ' num2str(K)]);
disp(['Waktu Jatuh Tempo = ' num2str(T)]);
disp(['Volatilitas = ' num2str(Vol)]);
disp(['Tingkat Suku Bunga = ' num2str(r)]);
disp(['Jumlah Periode = ' num2str(N)]);
disp(['Harga Opsi Call Tipe Eropa yang Sesuai = ' num2str(C_E(1,1))]);
disp(['Harga Opsi Put Tipe Eropa yang Sesuai = ' num2str(P_E(1,1))]);

4. Output

5. Buatlah kode matlab untuk mencari nilai opsi Amerika dengan menggunakan
metode binomial iterasi.

MODUL III
METODE BINOMIAL CRR DALAM PERHITUNGAN NILAI
OPSI EROPA

1. Metode Binomial CRR


Solusi untuk ud=1 ,
u= + 21
1
d= = 21
u
p=

dengan

e r t d
ud

1 ( r t (r + ) t )
e
+e
. Untuk
2
2

yang cukup kecil dapat dilakukan

hampiran menggunakan deret taylor, dengan mengabaikan suku-suku

t n ,n> 1 .

Diperoleh :

1 ( r t ( r + ) t ) 2
e +e
1
2

u=

1 ( r t ( r+ ) t )
e +e
+
2

u=

1 r t ( r+ ) t
(e +e
) + 1 ( e2 r t +2 e
2
4

+ e2 ( r+ ) t ) 1

) (

( r + ) t
1
r t
1
2 r t (
1+
+ 1+
+
1+
+2 1+ 2 t ) +1+2 ( ( r + 2 ) t ) 1
2
1!
1!
4
1!

u e t

dan diperoleh hampiran

1
d= e t
u

. Maka,

1
r )
(
2
1 1
+
t
2

p=

r t

r t

d e e
= t t
ud
e e

2 2

dengan

, i = 0,1,,M dan j = 0,1,i.


merupakan harga saham pada saat tj yang telah mengalami kenaikan sebanyak j kali
dan penurunan sebanyak i kali dari harga awalnya.

Nilai-nilai option, untuk European call option

,
dan untuk European put option

,
dan
V jM =er t ( pV j+1, i+1 + ( 1 p ) V j , i+1 )
Pada American Option, kita bisa meng-exercise sebelum jatuh tempo, t T ,
sehingga perlu juga untuk menghitung nilai-nilai option untuk ti dimana i = M-1, M-2,
,0, karena ada kemungkinan nilai-nilai option di waktu-waktu tersebut lebih baik dari
pada pada waktu jatuh temponya. Sehingga diperoleh American call option.
+ , er t ( p V j +1,i+1 + ( 1 p ) V j ,i+1 )

( S ji K )

V ji =max
dan untuk American put option diperoleh

+ , er t ( p V j +1,i+1 + ( 1 p ) V j ,i+1 )

( K S ji )

V ji =max

j = 0, 1, ..., M, dan i = M 1, M 2, ..., 1, 0.

2. Pseudo Code Model Binomial CRR


Input: S0, K, T, r, (volatilitas), N; put atau call; Eropa atau Amerika.
Perhitungan:
t=

T
,u,d , p ;
N

S00 = S0;
, j = 0,1,,n. (untuk opsi Amerika juga dihitung
(0<i<n dan j = 0,1,i.);
Vjn
Vji untuk opsi eropa dan (##) untuk opsi Amerika);
Output: V00 adalah hampiran untuk V(S0).
3. Contoh Pengolahan dengan MATLAB
%Input Data
So = 100; %Harga Saham Sekarang
K = 90; %Harga Eksekusi
T = 2; %Waktu Jatuh Tempo
Vol = 0.3; %Volatilitas
r = 0.045; %Tingkat Suku Bunga
n = 50; %Jumlah Periode
%Membagi interval [0,T] menjadi subinterval delta_t dengan panjang
yang sama
delta_t = T/n;
u = exp(Vol*sqrt(delta_t)); %Proporsi saham ketika akan naik
d = 1/u; %Proporsi saham ketika akan turun
p=1/2+(1/2)*(((r-(1/2)*(Vol^2))/Vol)*sqrt(delta_t)); %Peluang bebas
resiko ketika saham akan naik

disc = exp(-r*delta_t); %Faktor diskon yang akan digunakan pada metode


backward
%Menghitung payoff (imbalan) opsi put dan call Eropa pada saat jatuh
tempo
for i=1:N+1
S(i,N+1) = S0*u^(i-1)*d^(N+1-i);
C_E(i,N+1) = max(S(i,N+1)-K,0);
P_E(i,N+1) = max(K-S(i,N+1),0);
end;
%Penggunaan metode backward untuk opsi Eropa
for j=N:-1:1
for i=1:j
C_E(i,j) = disc*(p*C_E(i+1,j+1)+(1-p)*C_E(i,j+1));
P_E(i,j) = disc*(p*P_E(i+1,j+1)+(1-p)*P_E(i,j+1));
end;
end;

4. Output

5. Buatlah kode matlab untuk menghitung opsi Amerika dengan menggunakan


metode binomial CRR.

MODUL IV
METODE BINOMIAL EKSAK (KOMBINATORIK) DALAM PERHITUNGAN
NILAI OPSI EROPA

1. Metode Binomial Eksak untuk Opsi Eropa


Diketahui model harga pergerakan harga saham yang dinyatakan dalam pohon binomial
(1 langkah) :
Su = u S0
p
S0
1-p

Sd = d S0

Maka untuk opsi call eropa (1 subselang),


Cu
p
C
1-p

Cd

r t
( p C u+ ( 1p ) C d ) .
Diperoleh, C=e

Untuk 2 langkah :

Cuu
p

Cu

Cud

C
1-p

Diperoleh,

Cd
Cdd

C=er t [ p ( er t ( p C uu+ ( 1 p ) C u d ) ) +(1 p)(er t ( p C u d+ (1p ) Cd d))]


C=e2r t [ p2 C u u+2 p ( 1 p ) C u d + ( 1 p )2 C d d ]
+
2
+ + ( 1 p ) ( S d 2K )
++2 p (1p ) (Sud K)

p2 ( S u 2K )
C=e2 r t
1p

+
2

2r t

C=e

( 2j ) p j
j=0

Untuk 3 langkah,
Cuuu
Cuu
p

Cu

Cuud
Cud

Cudd
1-p

Cd
Cdd
Cddd

C=e3 r t [ p3 C u uu+ 3 p 2 ( 1 p ) C u u d +3 p ( 1p )2 C u d d + ( 1 p )3 C d d d ]
+
3
+ + ( 1 p ) (S d 3K )
++3 p ( 1 p )2 ( Su d 2K )
++3 p2 (1p ) (S u2 dK )

p3 ( S u 3K )
e3 r t

()

C=e3 r t 3 p j (1 p)3 j ( S u j d 3 jK )
j=0 j

Sehingga, untuk n langkah diperoleh :


1 p

+
n

nr t

C=e

( nj ) p j
j=0

Distribusi binomial dengan parameter n dan p,


1 p

; peluang memperoleh j sukses dalam n perobaan dengan p

()

b ( j ; n , p )= n p j
j

adalah peluang sukses dan (1-p) adalah peluang gagal.

Fungsi Distribusi Binomial Komplementer,


k

(k ; n , p) b ( j ; n , p )
j=0

; peluang paling sedikit memperoleh k sukses dalam n

perobaan.
Maka,

1 p

; peluang paling sedikit sukses dalam n perobaan.


1 ( k ; n , p ) = n p j
j=0 j
k1

()

1 p

k1

()

( nk +1 ; n ,(1 p) ) = n p j
j=0 j
kegagalan dalam n kali perobaan.

; peluang memperoleh paling sedikit n-k+1

Bentuk umum nilai opsi call Eropa :


C=S ( a ; n , pu er t ) K er tn ( a ; n , p )
dengan a= banyaknya kenaikan minimum harga saham agar opsi berakhir in-themoney.
S ua d na K
u a K
n
d
Sd

()


ln

a=

( SKd )

ln

( ud )

Dengan x =bilangan bulat terkecil yang lebi h besar atau sama dengan x .
Maka,

n j

+= S u d K ; j a
0 ; j< a

j n j
( S u d K )
Sehingga diperoleh,
1 p

()

C=enr t n p j
j=a j

1 p

()

...(*)

()

C=S n ( pu er t ) j ((1p)d er t )n j K ern t n p j


j=a j
j=a j

j=a

j=a

C=S b( j ; n , pu er t )K ern t b( j; n , p)

C=S ( a ; n , pu er t ) K ern t ( a ; n , p )
Dan opsi put Eropa :
P=K er t ( na+ 1; n , 1 p ) S ( na+1; n ,1p )
1 p

=
a1
enr t n p j
j=0 j

()

(**)

2. Pseudo Code Model Binomial Eksak


Input: S0, K, T, r, (volatilitas), N.
Perhitungan:
Hitung nilai a
Opsi call eropa (*) dan opsi put eropa (**)
Output: Solusi eksak nilai opsi call (C) dan put (P) eropa
3. Contoh Pengolahan Data dengan MATLAB
%Input Data
S0 = 50; %Harga Saham Sekarang
K = 54; %Strike Price
T = 1; %Waktu Jatuh Tempo
Vol = 0.3; %Volatilitas
r = 0.06; %Tingkat Suku Bunga
N = 50; %Jumlah Periode
delta = T/N; %Membagi interval [0,T] menjadi subinterval delta dengan
panjang yang sama
u = exp(Vol*sqrt(delta)); %Proporsi saham ketika akan naik(binomial
eksak)
d = 1/u; %Proporsi saham ketika akan turun
p = (exp(r*delta)-d)/(u-d); %Peluang saham naik
a=ceil((log(K/(S0*(d^N))))/log(u/d));
%Opsi Call%
for j=a:N
sigma1(j)=nchoosek(N,j)*p^j*(1-p)^(N-j)*(S0*u^j*d^(N-j)-K);
end

sigcall=sum(sigma1);
CE=exp(-r*T)*sigcall;
%Opsi Put%
sig1=nchoosek(N,0)*p^0*(1-p)^(N-0)*(K- S0*u^0*d^(N-0));
for j=1:a-1
sig2(j)=nchoosek(N,j)*p^j*(1-p)^(N-j)*(K- S0*u^j*d^(N-j));
end
sigma=[sig1 sig2];
sigput=sum(sigma);
PE=exp(-r*T)*sigput;
disp('Nilai Opsi Call Tipe Eropa dengan Metode Eksak');
disp('-------------------------------------------------------------');
disp(['Harga Opsi Call Tipe Eropa Eksak yang Sesuai = ' num2str(CE)]);
disp(['Harga Opsi Put Tipe Eropa Eksak yang Sesuai = ' num2str(PE)]);

4. Output

5. Buatlah Contoh lain Kode Matlab untuk menghitung nilai opsi eropa dengan
metode binomial eksak.

MODUL V
METODE BLACK SCHOLES DALAM PERHITUNGAN NILAI
OPSI EROPA
1. Metode Black-Scholes
Model Black-Scholes merupakan model yang digunakan untuk menentukan harga opsi
yang telah banyak diterima oleh masyarakat keuangan. Model ini dikembangkan oleh
Fischer Black dan Myron Scholes. Model ini penggunaannya terbatas karena hanya
dapat digunakan pada penentuan harga opsi tipe Eropa (European option) yang
dijalankan pada waktu expiration date saja, sedangkan model ini tidak berlaku untuk
opsi tipe Amerika (American option), karena American option dapat dijalankan setiap
saat sampai waktu expiration date. Selain itu, model ini hanya dapat diterapkan pada
saham yang tidak memberikan dividen sepanjang jangka waktu opsi. Hal tersebut
merupakan kekurangan dari model Black-Scholes, yang dapat diabaikan apabila
opsinya merupakan call option dan tidak membayar dividen.
Model Black-Scholes menggunakan beberapa asumsi, yaitu opsi yang digunakan
adalah opsi tipe Eropa (European option), variansi harga saham bersifat konstan selama
usia opsi dan diketahui secara pasti, proses acak dalam memperoleh harga saham, suku
bunga bebas risiko, saham yang digunakan tidak memberikan dividen, dan tidak
terdapat pajak dan biaya transaksi.
Rumusan untuk harga opsi call Eropa berikut:
r ( Tt )

C ( S , t ) =SN ( d 1 ) K e

SN ( d 2 ) ()

dengan
ln
d 1=

T t
ln

d 2=

( KS )+(r + 12 ) (T t )
( KS )+(r 12 ) ( T t )
2

T t

1
N (x )=
e
2

Dari persamaan put-call parity, diperoleh nilai opsi put Eropa berikut :
P ( 0 ) +S ( 0 )=C ( 0 )+ K er T

P ( 0 )=C ( 0 )+ K er T S ( 0 )
2. Pseudo Code Model Binomial
Input: S0, K, T, r, (volatilitas), N.
Perhitungan:
d 1 ,d 2 , N ( d 1) , N ( d 2 ) ;
Opsi call eropa (*) dan opsi put eropa (**)
Output: Solusi eksak nilai opsi call (C) dan put (P) eropa.
3. Contoh Pengolahan Data dengan MATLAB
%Perhitungan Nilai Opsi Eropa dengan Metode Black-Scholes
%Input Data
S0 = 100; %Harga Saham Sekarang
K = 98; %Strike Price
T = 1; %Waktu Jatuh Tempo
Vol = 0.3; %Volatilitas
r = 0.06; %Tingkat Suku Bunga
N = 50; %Jumlah Periode
d1=(log(S0/K)+((r+0.5*Vol^2)*T))/(Vol*sqrt(T));
d2=(log(S0/K)+((r-0.5*Vol^2)*T))/(Vol*sqrt(T));
Nd1=normcdf(d1,0,1);
Nd2=normcdf(d2,0,1);
CBS=(S0*Nd1)-(K*exp(-r*T)*Nd2);
PBS=CBS-S0+(K*exp(-r*T));
disp('Nilai Opsi Call Tipe Eropa dengan Metode Black Scholes');
disp('-------------------------------------------------------------');
disp(['Harga Opsi Call Tipe Eropa BS yang Sesuai = ' num2str(CBS)]);
disp(['Harga Opsi Put Tipe Eropa BS yang Sesuai = ' num2str(PBS)]);

4. Output

MODUL VI
METODE BINOMIAL TIAN (FLEKSIBEL) DALAM PERHITUNGAN NILAI
OPSI VANILLA
1. Metode binomial tian (binomial fleksibel)
Model binomial fleksibel merupakan modifikasi dari model binomial Cox, Ross,
and Rubinstein (CRR) dengan menambahkan suatu parameter kemiringan. Pada
perhitungan harga opsi vanila, parameter ini menempatkan salah satu titik harga saham
tepat pada nilai strike price. Dengan cara ini, diperoleh keakuratan hasil yang lebih baik
dibandingkan model binomial CRR. Melalui model binomial fleksibel dapat
dikembangkan suatu metode ekstrapolasi untuk memprediksi harga opsi.
Pada model binomial Tian, parameter kecondongan ( ), dipilih sedemikian rupa
sehingga salah satu titik pada binomial yang dihasilkan pada saat jatuh tempo, dapat
tepat berimpit di strike price.
Sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut:

i 0=

=ln

((

ln

( SK )

0
1
N+
2
t

( KS )(2i N ) t
0

u=e t +

d=e( t +

t )

2. Algoritma
Masukkan: r, , S0, T, K, n.
Perhitungan:
t=

T
,i , ,u ,d , p ;
n 0

S00 = S0;

, j = 0,1,,n. (untuk opsi Amerika juga dihitung

(0<i<n dan j = 0,1,i.);


Vjn;
Vji untuk opsi eropa dan untuk opsi Amerika;
3. Contoh program Matlab untuk metode binomial tian
%Input Data
S0 = 50; %Harga Saham Sekarang
K = 54; %Strike Price
T = 1; %Waktu Jatuh Tempo
Vol = 0.3; %Volatilitas
r = 0.06; %Tingkat Suku Bunga
N = 50; %Jumlah Periode
delta = T/N; %Membagi interval [0,T] menjadi subinterval delta dengan
panjang yang sama
io = ceil(0.5*(N+((log(K/S0))/(Vol*sqrt(delta))))); %harga io
lamda = (log(K/S0))-(2*io-N)*Vol*sqrt(delta);%parameter kecondongan
u = exp((Vol*sqrt(delta))+(lamda*(Vol^2)*delta)); %Proporsi saham
ketika akan naik(Binomial tian)
d=exp((-Vol*sqrt(delta))+(lamda*(Vol^2)*delta));
p = (exp(r*delta)-d)/(u-d); %Peluang saham naik
disc = exp(-r*delta);
%Harga Saham Pada saat t=0%
S(1,1)=S0;
%Menghitung imbalan opsi put dan call Eropa pada saat jatuh tempo%
for i=1:N+1
S(i,N+1) = S0*u^(i-1)*d^(N+1-i);
C_E(i,N+1) = max(S(i,N+1)-K,0);
P_E(i,N+1) = max(K-S(i,N+1),0);
end;
%Penggunaan metode backward untuk opsi Eropa%
for j=N:-1:1
for i=1:j
C_E(i,j) = disc*(p*C_E(i+1,j+1)+(1-p)*C_E(i,j+1));
P_E(i,j) = disc*(p*P_E(i+1,j+1)+(1-p)*P_E(i,j+1));
end;
end;
%Tampilan hasil
disp('Nilai Opsi Tipe Eropa dengan Metode Binomial');
disp('-------------------------------------------------------------');
disp(['Harga Opsi Call Tipe Eropa yang Sesuai = ' num2str(C_E(1,1))]);
disp(['Harga Opsi Put Tipe Eropa yang Sesuai = ' num2str(P_E(1,1))]);

4. Output

5. Latihan : Buatlah kode matlab untuk menghitung opsi Amerika dengan


menerapkan metode binomial Tian.

MODUL VII
METODE TRINOMIAL HULL-WHITE DALAM PERHITUNGAN NILAI
OPSI VANILLA
1. Metode trinomial Hull-White
Pada model binomial diasumsikan bahwa harga saham hanya dapat bergerak naik
atau turun pada setiap langkahnya. Pada kenyataannya, harga saham tidak hanya dapat
bergerak naik atau turun tapi juga dapat bernilai konstan (tetap). Untuk meningkatkan
akurasi dalam menentukan harga opsi, maka dibangun suatu model lain yaitu model
trinomial dimana setiap interval waktu harga saham () dapat mengalami kenaikan
, penurunan , atau tetap ( = 1) dengan masing-masing pergerakan memiliki
probabilitas pu, pd, dan pm. Model trinomial dapat didefinisikan sebagai berikut:

S ( t ) u dengan probabilitas p u
S ( t+ t )= S ( t ) dengan probabilitas p m
S ( t ) d dengan probabilitas pd

dimana

pu + p m + pd =1

dan diasumsikan = 1. Karena model trinomial merupakan

model diskrit maka harga saham hanya dapat bergerak dari satu titik ke titik lain yang
telah ditentukan sebelumnya. Gambar model trinomial di bawah ini menunjukkan jalurjalur yang mungkin diikuti oleh harga saham di setiap interval waktu .

Gambar 1. Pergerakan harga saham trinomial

Dalam model trinomial interval waktu 0, dibagi menjadi partisi dimana


kemungkinan harga saham pada setiap partisi sebanyak 2 + 1 dengan = 0, 1, 2, ,
. Semakin banyak partisi, maka hasil yang didapatkan akan semakin baik. Untuk
memudahkan dalam memahami pembahasan selanjutnya, maka didefinisikan beberapa

notasi sebagai berikut:


M menyatakan banyaknya partisi
t = T/M menyatakan interval waktu
ti = it menyatakan waktu ke-i = 1, 2, ..., M
Si = S(ti) menyatakan harga saham pada interval waktu ke-i
Selain asumsi-asumsi yang telah disebutkan sebelumnya, dalam model trinomial
standar diasumsikan bahwa S(i+1) = Si ert. Asumsi tersebut menyatakan bahwa return
rata-rata dari saham sama dengan return bebas risiko. Atau dapat dituliskan menjadi:
r t

u p u+ p m +d p d=e

Pada tahun 1988, Hull mengembangkan model trinomial yang mengasumsikan


bahwa probabilitas harga saham tetap lebih besar dibandingkan probabilitas harga
saham naik ataupun turun. Hull mengasumsikan bahwa probabilitas harga saham tetap
= 2/3 atau dapat dituliskan menjadi:
2
1
pm= dan pu + p d=
3
3
Berdasarkan asumsi diatas diperoleh:
u=e 3 t

( ) 12t
1

t
p = ( r )
6
2 12
1
2
pu= + r
6
2

d=e 3 t

dengan,

; payoff call eropa

, payoff put eropa


V ji =er t ( pu V j+2,i +1+ pm V j+1, i+1 + pd V j , i+1 ) ; untuk opsi Eropa
+ , er t ( pu V j +2,i+1 + pmV j +1,i+1 + pd V j ,i+ 1)

( S ji K )
; untuk opsi call Amerika

V ji =max
+ , er t ( pu V j +2,i+1 + pmV j +1,i+1 + pd V j ,i+ 1)

( K S ji )

V ji =max

; untuk opsi put Amerika

2. Algoritma
Masukkan: r, , S0, T, K, n.
Perhitungan:
t=

T
,u , d , p ;
n

S00 = S0;

, j = 0,1,,n. (untuk opsi Amerika juga dihitung

(0<i<n dan j = 0,1,i.);


Vjn;
Vji untuk opsi eropa dan untuk opsi Amerika);
3. Latihan : Buatlah kode matlab untuk menghitung opsi Eropa dan Amerika
dengan menerapkan metode trinomial hull-white.

MODUL VIII
METODE TRINOMIAL BOYLE DALAM PERHITUNGAN NILAI
OPSI VANILLA
1. Metode Trinomial Boyle
Prinsip perhitungan menggunakan metode trinomial sama dengan metode binomial.
Yang membedakan hanyalah model pergerakan harga sahamnya. Pada model trinomial,
terdapat tiga kejadian yaitu harga saham naik, tetap, dan turun. Selain itu, dengan besar
N yang sama seperti binomial, kemungkinan harga saham saat maturity time akan
berjumlah 2N+1, lebih banyak N+1 buah dari binomial.

[ 0,T ] dibagi kedalam N

Selang

bagi

0=t 0 <t 1 << t N =T

saham pada saat

tj

dengan

subselang dengan

t j= j. t

t=

T
N . Titik-titik

S j =s ( t j )
( j=0,1, , N ).
harga

Asumsi:
1. Dalam selang waktu t
S Su

S S ;

harga saham tetap =


E [ S j +i ]=S j . e

rt

S Sd

P (naik) p u , peluang harga saham turun =

2. Harga saham naik

3.

harga saham dapat naik, tetap, atau turun.

pm=1p u pd

pd

, peluang

Dengan demikian, perhitungan harga opsi dengan metode trinomial akan lebih baik
daripada metode binomial dengan banyak langkah yang sama.
Pada metode trinomial boyle diasumsikan bahwa probabilitas harga saham tetap
= 1/2 atau dapat dituliskan menjadi:
1
1
pm= dan pu + pd =
2
2

Berdasarkan asumsi diatas diperoleh:


u=e 2 t

d=e 2 t

( ) 8t
1

t
p = ( r )
(8)
4
2 8
1
2
pu= + r
4
2

dengan,

; payoff call eropa

, payoff put eropa


V ji =er t ( pu V j+2,i +1+ pm V j+1, i+1 + pd V j , i+1 ) ; untuk opsi Eropa
+ , er t ( pu V j +2,i+1 + pmV j +1,i+1 + pd V j ,i+ 1)

( S ji K )

; untuk opsi call Amerika

V ji =max
r t

+ , e

( pu V j +2,i+1 + pmV j +1,i+1 + pd V j ,i+ 1)

( K S ji )

V ji =max

2. Algoritma
Masukkan: r, , S0, T, K, n.
Perhitungan:
t=

T
,u , d , p ;
n

; untuk opsi put Amerika

S00 = S0;

, j = 0,1,,n. (untuk opsi Amerika juga dihitung

(0<i<n dan j = 0,1,i.);


Vjn dari (*);
Vji dari j<n ((#) untuk opsi eropa dan (##) untuk opsi Amerika)
3. Latihan : Buatlah kode matlab untuk menghitung opsi Eropa dan Amerika
dengan menerapkan metode trinomial hull-white.

MODUL IX
METODE TRINOMIAL KAMRAD RITCKHEN DALAM PERHITUNGAN
NILAI OPSI VANILLA
1. Metode Trinomial kamrad-Ritchken
Diketahui model harga saham lognormal (kontinu) :
1
) t + t Z
(
S ( t+ t )=S e 2
2

Dari nilai return harga saham harian :


r t

t=

Atau

S ( t + t )S ( t ) St e St
=
=e r t 1=r t
S
S (t)
t

=r . Sehingga, model harga saham dapat juga ditulis sebagai :

(r 12 ) t + t Z
2

S ( t+ t )=S t e

=S t e

(t )

1
(t ) N ( r 2 , 2 t )
Dengan,
.
2

Dengan mengambil harga lognormal dari harga saham diatas, diperoleh :


S t + ln e(t )= ln St + (t)
ln S ( t + t )=ln
(a )
Misal (t ) merupakan peubah acak diskrit yang menghampiri (t) dengan :

v dengan probabilitas pu
(t) = 0 dengan probabilitas pm
v dengan probabilitas p d
(a )

dimana v dipilih v = t ,

adalah stretch parameter. Sehingga,

S ( t ) +

t dengan probabilitas pu
0 dengan probabilitas pm
t dengan probabilitas p d
ln S ( t+ t )=ln

e t dengan probabilitas p u
S ( t+ t )=S ( t ) + 0 dengan probabilitas pm
e t dengan probabilitas pd
Dari ekspektasi dan variansi harga saham, diperoleh nilai- nilai :
1 2
(r ) t
1
2
pu= 2 +
2
2
1
(r 2 ) t
1
2
pd = 2
2
2
pm=1

Dengan,

1
2

2. Algoritma
Masukkan: r, , S0, T, K, n.
Perhitungan:
t=

T
, ,u , d , p u , pd , pm ;
n

S00 = S0;

, j = 0,1,,n. (untuk opsi Amerika juga dihitung


(0<i<n dan j = 0,1,i.);
Vjn

Vji dari j<n untuk opsi eropa dan amerika;


3. Latihan : Buatlah kode matlab untuk menghitung opsi Eropa dan opsi
Amerika dengan menerapkan metode trinomial kamrad-ritchken.

MODUL X
METODE TRINOMIAL KAMRAD RITCKHEN DALAM PERHITUNGAN
NILAI OPSI BARRIER
1. Opsi barrier
Opsi barrier merupakan salah satu jenis opsi exotic. Opsi exotic adalah suatu opsi
yang merupakan perkembangan dari opsi vanilla dan berisi turunan-turunan yang
lebih kompleks. Pada dasarnya opsi barrier mirip dengan opsi vanilla, baik opsi
Amerika maupun opsi Eropa, namun keberlakuan (masa hidup) opsi ini bergantung
pada pergerakan harga saham pada interval waktu [0, ].
Opsi ini akan hidup (atau mati) jika pada interval waktu [0, ] harga saham
pernah menyentuh level tertentu yang disebut barrier. Barrier merupakan suatu
pembatas pada level tertentu yang telah ditentukan sebelumnya oleh writer. Barrier
tersebut berfungsi sebagai pengaman tambahan yang berguna untuk mengurangi
risiko bagi writer. Namun sebaliknya, barrier merupakan sebuah risiko tambahan bagi
holder. Adanya risiko tambahan ini menyebabkan harga opsi barrier lebih murah
dibandingkan opsi standar. Opsi barrier dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Opsi barrier knock-out yang terdiri dari:
Up-out, pada jenis ini harga saham awal (S 0) berada di bawah barrier (S0 < )

dan jika harga saham naik hingga menyentuh barrier maka opsi tersebut mati.
Down-out, pada jenis ini harga saham awal (S0) berada di atas barrier (S0 > )

dan jika harga saham turun hingga menyentuh barrier maka opsi tersebut mati.
Opsi barrier knock-in yang terdiri dari:
Up-in, pada jenis ini harga saham awal (S0) berada di bawah barrier (S0 < )

dan jika harga saham naik hingga menyentuh barrier maka opsi tersebut hidup.
Down-in, pada jenis ini harga saham awal (S0) berada di atas barrier (0 > )
dan jika harga saham turun hingga menyentuh barrier maka opsi tersebut hidup.

Gambar 1. Contoh Opsi Barrier Down-in (Down-Out)


2. Metode kamrad-ritckhen dalam perhitungan nilai opsi barrier
Kamrad-Ritchken pada tahun 1991 mengusulkan hasil modifikasi untuk
penentuan harga opsi Barrier menggunakan struktur trinomial yang memberikan hasil
yang lebih baik daripada Lattice biasa.
Diberikan
u=e t
d=e t
peluang masing-masing diperoleh
1 t
pu = 2 +
2
2
pd =

1
t

2
2
2

pm=1

1
2

dimana

1
=r 2
2

dan mempengaruhi penentuan jarak layer harga dalam pohon trinomial. Ketika =
1, pohon trinomial tersebut menjadi pohon binomial dan ketika =

3 , pohon

trinomialnya menjadi pohon trinomial standard yang diberikan oleh Hull. Penentuan
nilai , Leritan (2001) menggunakan metode yang membuat penggunaan dari

sejumlah pergerakan ke bawah secara berurutan yang menuju ke lettice paling rendah
dalam pohon trinomial. Rumus diberikan
S
ln 0
B
=
0 t

di mana

adalah jumlah pergerakan berurutan ke bawah menuju lettice yang

letaknya paling bawah dalam pohon binomial.

Gambar 3. Pohon Trinomial yang dibatasi dengan Barrier


3. Algoritma
Algoritma Trinomial Barrier Down
Masukkan: r, , S0, T, K, n, B.
Hitung nilai: u, d,
Hitung peluang perpindahan saham: pu, pm, dan pd.
Bangun pohon trinomial harga saham
Hitung nilai payoff opsi saat maturity time T
If S(T) > B
C(T) = maks (S(T)-K,0)

else
C(T) = 0
Hitung harga opsi (Backward T-t)
If S(t) > B
C ( i , j )=er t [ pu C ( i , j+ 1 )+ p m C (i+1, j+1 ) + pd C ( i+2, j+1 ) ]
else
C(T) = 0
Output: C(1,1)
4. Algoritma
%Input Data
So = 90; %Harga Saham Sekarang
K = 87; %Harga Eksekusi
B = 70; %Barrier
T = 1; %Waktu Jatuh Tempo
Vol = 0.3; %Volatilitas
r = 0.06; %Tingkat Suku Bunga
n = 10; %Jumlah Periode
t = 0; %Waktu t0
delta_t = T/n; %Membagi interval [0,T] menjadi subinterval delta_t
dengan panjang yang sama
nu=(log(So/B))/(Vol*(sqrt(delta_t)));
n0 = floor(nu);
lamda = nu/n0; %stretch parameter
u = exp(lamda*Vol*sqrt(delta_t)); %Proporsi saham ketika akan naik
d = 1/u; %Proporsi saham ketika akan turun
pu = (1/(2*lamda^2))+((r-0.5*Vol^2)*sqrt(delta_t)/(2*lamda*Vol));
%Peluang saham naik
pd = (1/(2*lamda^2))-((r-0.5*Vol^2)*sqrt(delta_t)/(2*lamda*Vol));
%Peluang saham turun
pm = 1-pu-pd; %Peluang saham tetap
disc = exp(-r*delta_t); %Faktor diskon yang akan digunakan pada metode
backward
%Harga Saham pada Saat T
S(1,1)=So;
for j=2:n+1;
S(1,j)=S(1,j-1)*u;
for i=2:(2*(j-1))+1;
S(i,j)=S(i-1,j)*d;
end
end

%gambar
figure(1)
for i=1:n+1;
for j=1:(2*i)-1;
hold on
plot (i-1,S(j,i),'.r');
x=i-1:0.05:n+1;
plot(x,B,'b-');
x1=i-1:0.05:n+1;
plot(x1,K,'g-');
end
text(n+0.5,B+1,'Barrier');
text(n+0.5,K+1,'Strike Price')
end
%Payoff Opsi pada Saat T
for i=1:(2*(n+1))-1
if S(i,n+1)>B
C(i,n+1) = max(S(i,n+1)-K,0);
else
C(i,n+1)=0;
end
end
%Harga Opsi Down-out
for j=n:-1:1
for i=1:(2*j)-1
if S(i,j)>B
C(i,j)=disc*((pu*C(i,j+1))+(pm*C(i+1,j+1))+
(pd*C(i+2,j+1)));
else
C(i,j)=0;
end
end
end
%Harga Opsi Vanilla
for i=1:(2*(n+1))-1
C_Vanilla(i,n+1)=max(S(i,n+1)-K,0); %Opsi Call Vanilla
end
for j=n:-1:1
for i=1:(2*j)-1
C_Vanilla(i,j)=disc*((pu*C_Vanilla(i,j+1))+
(pm*C_Vanilla(i+1,j+1))+(pd*C_Vanilla(i+2,j+1)));
end
end
%Harga Opsi Down-in
E=C_Vanilla(1,1)-C(1,1);
%Tampilan hasil
disp('Dengan Menggunakan Parameter-parameter ini:');
disp(['Harga Saham Saat t0 = ' num2str(So)]);
disp(['Harga Eksekusi = ' num2str(K)]);
disp(['Harga Barrier = ' num2str(B)]);
disp(['Waktu Jatuh Tempo = ' num2str(T)]);
disp(['Volatilitas = ' num2str(Vol)]);
disp(['Tingkat Suku Bunga = ' num2str(r)]);
disp(['Jumlah Periode = ' num2str(n)]);

disp(['Stretch Parameter = ' num2str(lamda)]);


disp(['Waktu t0 = ' num2str(t)]);
disp('Penilaian Opsi Barrier Call Eropa dengan Model Trinomial KamradRitchken Lamda Rumus');
disp('-----------------------------------------------------------');
disp(['Harga Opsi Barrier Call Down-Out Eropa = ' num2str(C(1,1))]);
disp(['Harga Opsi Barrier Call Down-in Eropa = ' num2str(E)]);

5. Output

MODUL XI
SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENGHITUNG OPSI BARRIER DAN
OPSI ASIA

1. Simulasi Monte Carlo


Metode Monte Carlo pada dasarnya digunakan sebagai prosedur numerik untuk
menaksir nilai ekspektasi dari suatu peubah acak sehingga metoda ini dapat digunakan
untuk permasalahan pricing product derivative jika direpresentasikan sebagai nilai
ekspektasinya. Prosedur simulasi melibatkan generating dari peubah acak dengan suatu
fungsi kepadatan dan dengan menggunakan law of large number maka rata-rata dari
nilai ini dapat dinyatakan sebagai penaksir ekspektasi peubah acak tersebut.
Menentukan Harga Opsi dengan Simulasi Monte Carlo
Misalkan X peubah acak dengan ekspektasi E(X) = a dan Var (X) =
nilainya belum diketahui.
X 1 , X 2 , , X m
Misalkan

dan penaksir tak bias untuk b

adalah

1
b =
X ia M )2

(
1M i=1
Berdasarkan teorema limit pusat untuk
M

X iMa
i=1

bM

N (0,1)

Akibatnya
M

X ia
i=1

bM
atau

N (0,1)

yang

adalah barisan peubah acak yang berdistribusi identik

dengan X, maka penaksir tak bias untuk a adalah


M
1
aM= X i
M i=1

2
M

b2

berlaku

aM a
N (0,1)
b M
Akan didapatkan taksiran interval untuk a. Perhatikan
P

(| | )
a M a

1.96 =0.95

b M

| | )

P 1.96

a M a
1.96 =0.95
b M

P a M 1.96

b
b
a a M +1.96
=0.95
M
M

dengan mengambil

P a M 1.96

bM

b bM ,

maka

a a M +1.96

bM

=0.95

Sehingga

diperoleh
selang
kepercayaan
bM
b
[aM 1.96
, a M +1.96
]
M
M .

95

untuk

adalah

Akurasi dapat diperoleh malalui dua cara yaitu memperbesar M sehingga


bM
memberikan waktu komputasi yang lama dan yang kedua adalah mengecilkan
dalam menggunakan control variabel.
Untuk opsi Call Eropa
C=erT E (maks ( S ( T )K ) ,0)
Untuk opsi Put Eropa
P=erT E(maks ( K S (T ) ) , 0)
Dengan model pergerakan harga saham
2

S (T )=S 0

1
r ) T+ T z
(
e 2

dengan

Z N (0,1)

Kita cari ekspektasi dari peubah acak


2

rT

maks{S 0

(e r 12 ) T + T zK , 0 }

2. Aplikasi Simulasi Monte Carlo


Barrier Option
Barrier option memiliki payoff yang dapat hidup atau mati tergantung kepada
batasan asset yang didefinisikan. H =H (t,S) adalah nilai pada asset S (tanpa deviden)
saat t dengan tingkat suku bunga sebesar r, maturity time T , dan volatility . Nilai
opsi ini akan menjadi nol ketika harga aset menyentuh batasan yang didefinisikan.
Berdasarkan posisi batasannya, Barrier option terdiri dari Barrrier up dan Barrier down,
dengan C(S,T) adalah harga call pada saat maturity time, maka payoff untuk opsi
barrier adalah :
S0
Barrier up (B >
)
Nilai payoof untuk Barrier up terbagi dua yaitu Barrier up up and in
1. Untuk Barrier up and out
C (S,T) = max {S(T) K, 0} jika S B

C (S,T) = 0 jika S > B untuk suatu t [ 0, T ]

2. Untuk Barrier up and in


C (S,T) = 0 jika S B

C (S,T) = max {S(T) K, 0} jika S > B untuk suatu t [ 0, T ]

Barrier down (B <

S0

Nilai payoff untuk Barrier down juga terbagi dua yaitu Barrier down and out dan
Barrier down and in
1. Untuk Barrier down and out
C (S,T) = 0 jika S < B untuk suatu t [ 0, T ]

C (S,T) = max {S(T) K, 0} jika S B

2. Untuk Barrier down and in

C (S,T) = max {S(T) K, 0} jika S < B untuk suatu t [ 0, T ]

C (S,T) = 0 jika S B

Dimisalkan pembahasan kali ini memiliki barrier, yaitu

dan

H up

H low

sebagai barrier bawah


ln

sebagai barrier atas, maka pemisah ini dinyatakan dalam

X=

S
S0

( )

akan

didapatkan

nilai

batasan

untuk

persamaaan

differensial

parsial

H low

atau S =

V
V 1 V
=
+

X 2 X2
ln
X min =

bersesuaian dengan barrier bawah,

ln
X max =

H low
S0

( )

adalah

H up
S0

( )

bersesuaian dengan barrier atas.

Untuk jenis opsi barrier out, harga opsi akan bernilai nol apabila S =
H up

sehingga untuk persamaan differensial

V
V 1 2 V
=
+

X 2 X2

terpenuhi

V ( , X min )=0
Ukan

V ( , X max )=0

Nilai ini merupakan syarat batas untuk persamaan

syarat awal untuk persamaan

V
V 1 2 V
=
+

X 2 X2

V
V 1 2 V
=
+

X 2 X 2 . Sedangkan

adalah nilai V ketika

=0,

harga opsi pada saat maturity time, yaitu :


V =( 0, X )=max ( S0 e X K , 0 ) untuk opsi call,
V =( 0, X )=max ( K S 0 e X , 0 ) untuk opsi put.
Asian Option
Payoff dari Asian option ditentukan dari nilai rata-rata untuk tiap kasusnya, yaitu :
Average price Asian Call
C ( S , T )=maks

1
S ( ) d E , 0
T 0

Average price Asian Put

P ( S , T )=maks E

1
S ( ) d , 0
T 0

Average Strike Price Asian Call


T

1
C ( S , T )=maks S ( T ) S ( ) d , 0
T 0

Average Strike Price Asian Put


T

1
P ( S , T )=maks S ( ) dS(T ) ,0
T 0

Pandang
T

S ( ) d t S j
0

j=1

dimana N adalah banyaknya partisi dan ingat bahwa T =N T , maka


T

S ( ) d= N1 t t S j= N1 S j
j=1
j=1
0
Sehingga penggunaan Monte Carlo untuk Asian Call Option memiliki payoff
Ci ( S ,T )=maks

1
N

S jK , 0
j=1

atau

Ci ( S ,T )=maks S ( T )

1
S ,0
N j=1 j

untuk I = 1,,M.
3. Algoritma
Dalam menentukan selang kepercayaan harga opsi, dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Input data yang dibutuhkan, yaitu :
M = banyaknya iterasi
N = banyaknya hari perdagangan saham dalam 1 tahun
n = time to maturity
r = interest rate
sigma = volatility
T = n/N

So = harga saham awal


K = strike price
B = Barrier
=r ,
2. Definisikan
kemudian hitung mean dan standart deviasi dari
N ( , sigma 2)
3. Memilih opsi apa yang digunakan apakah opsi put atau opsi call
4. Hitung payoff sesuai dengan jenis opsi
5. Hitung mean dan standart deviasi dari harga opsi yang diperoleh
6. Buat selang kepercayaan harga opsi sebesar 95 %
4. Latihan : Tentukan taksiran interval untuk nilai opsi Eropa, opsi Barrier, dan
opsi Asia dengan menggunakan simulasi Monte Carlo dengan Menggunakan
Program Matlab

Anda mungkin juga menyukai