Anda di halaman 1dari 2

1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
NSC Finance Bandar Lampung adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
Finance Leasing untuk sepeda motor Honda. Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 9
tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, pasal 1 Angka (5), NSC Finance
memberikan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang (Sepeda Motor Honda)
untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara angsuran. Lessee adalah orang yang melakukan
pinjaman dalam bentuk barang. Selanjutnya pengembalian akan dilakukan dalam
bentuk angsuran uang dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian yang
disepakati perusahaan dan lessee.
Sistem yang berjalan saat ini di NSC Finance berpusat pada dua posisi penting,
yaitu Credit Marketing Survey (CMS) dan Credit Marketing Operation (CMO). CMS
adalah posisi yang bertugas mengumpulkan data pemohon kredit dengan melakukan
survey dan wawancara untuk mendapatkan informasi keadaan pemohon kredit. CMO
adalah orang yang bertugas menganalisa dan memutuskan kelayakan pemohon kredit
berdasarkan informasi yang diberikan CMS dengan mangcu pada perinsip serta
faktor-faktor yang telah ditentukan perusahaan.
Tercatat masalah pada perusahaan ini yang mengakibatkan penurunan keuntungan
sebesar 24,8 % pada tahun 2015 dikarenakan terjadi kredit macet. Kredit macet
adalah keadaan dimana lessee tidak dapat memenuhi angsuran sesuai dengan
perjanjian yang telah dibuat. Lesse diharuskan melakukan angsuran yang telah
ditetapkan dalam perjanjian yang telah disetujui, dimana jumlah angsuran ditetapkan
oleh NSC Finance dengan menghitung keadaan ekonomi pemohon kredit berdasarkan
faktor-faktor penentuan keputusan yang sudah ada. Namun kenyataanya, data yang
didapat CMS dan dianalisa oleh CMO menghasilkan perhitungan yang tidak 100%
akurat dan mengakibatkan lessee mengalami kredit macet. Hal ini terjadi karena
banyaknya pemohon kredit yang mengharuskan CMO dan CMS bekerja dengan cepat
dibawah tekanan sehingga menimbulkan terjadinya Human Error seperti salah
membaca data, kesalahan perhitungan dan kekurangan data.
Menghadapi masalah yang telah diuraikan, penulis memberikan solusi berupa
sistem terkomputerisasi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan
terhadap pemohon kredit, meminimalisir terjadinya human error, mempermudah
analisa data serta melakukan perhitungan penilaian kriteria terhadap pemohon kredit,
yaitu Sistem Pendukung Keputusan berbasis komputer yang akan digunakan di
NSC Finance dengan metode Weightned Product (WP).

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka perumusan masalah dinyatakan
sebagai berikut :
a. Bagaimana merancang aplikasi pendukung keputusan untuk menentukan
kelayakan pemohon kredit?
1.3 Batasan Masalah
Untuk menentukan kompleksitas atau kedalaman penelitian, berikut ini adalah
pembatasan masalah yang menjelaskan ruang lingkup penelitian dan hal-hal yang
berkaitan dengan penelitian.
a. Sistem pendukung keputusan yang dibuat hanya menangani masalah
pengambilan keputusan saja, tidak sampai dengan pemantauan dan pencatatan
keuangan.
b. Sistem pendukung keputusan yang dibuat, menggunakan prinsip dan faktofaktor acuan yang digunakan di NSC Finance.

1.4 Tujuan Penelitian


Bertujuan untuk membangun aplikasi pendukung keputusan yang dapat membantu
para Credit Marketing Operation (CMO) di NSC Finance Bandar Lampung dalam
menganalisa data para pemohon kredit dan melakukan pengambilan keputusan
terhadap kelayakan pemohon kredit.

1.5 Manfaat Penelitian

Anda mungkin juga menyukai