Anda di halaman 1dari 14

BAB 3

DINAMIKA LITOSFER DAN


PEDOSFER
SERTA DAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPAN
Anggota Kelompok :
 Ambiya Sang Aji

Erika Kusumawati

Rahmayanti

Ummu Kalsum
D. Degradasi Lahan dan Dampaknya
terhadap Lingkungan
 Lahan adalah bentang darat mulai dari pantai
sampai ke pedalaman.
 Luas lahan bumi diperkirakan 148892000 km2.
Faktor yang mempengaruhi kualitas
lahan, antara lain yaitu:
a. Keadaan iklim
b. Tinggi tempat
c. Bentuk bahan
d. Banyaknya unsur mineral yang terkandung
e. Ada tidaknya vegetasi
B. Lahan Potensial
 Lahan potensial merupakan lahan yang
produktif sehingga jika dikelola oleh
manusia, lahan itu dapat memberikan hasil
yang tinggi walaupun dengan biaya
pengelolaan yang rendah.
 Lahan potensial terdiri dari lahan kering
dan lahan basah.
 Lahan kering adalah seluruh daratan di
permukaan bumi yang tidak tertutup air.
Menurut Davis (1996), secara umum ada lima
sistem klasifikasi lahan basah, yaitu:

a. Kawasan laut yang meliputi kelompok basah, pesisir


yang asin, termasuk pantai berbatu, terumbu karang,
dan padang lumut
b. Kawasan muara yang meliputi sungai, delta, rawa
pasang surut yang berair payau, dan hutan bakau
c. Kawasan rawa yang meliputi tempat-tempat yang
bersifat "merawa" (berair, tergenang,dan lembab)
d. Kawasan danau meliputi semua lahan basah yang
berhubungan dengan danau, dan biasanya berair tawar
e. Kawasan sungai meliputi lahan basah yang terdapat di
sepanjang sungai
Pemanfaatan Lahan Potensial
• Sampai saat ini, pemanfaatan lahan
potensial, baik lahan kering maupun lahan
basah masih belum optimal.

• Ada beberapa kendala yang


menyebabkan pemanfaatan lahan
potensial tersebut belum optimal,
misalnya padang pasir dengan amplitudo
yang tinggi, atau daerah yang tertutup
salju.
Upaya-upaya pelestarian dan peningkatan
manfaat lahan-lahan potensial, yaitu:
a. Mencanangkan penanggulangan yang digunakan
manusia
b. Menciptakan keserasian dan keseimbangan
fungsi dan intensitas penggunaan lahan
c. Merancanangkan penggunaan lahan kota agar
jangan sampai menimbulkan pencemaran
d. Menggunakan lahan seoptimal mungkin bagi
kepentingan manusia
e. Memisahkan penggunaan lahan untk pemukiman,
industri, pertanian, perkantoran, dan usaha-
usaha lainnya
f. Membuat peraturan yang meliputi pengalihan
hak atas tanah untuk kepentingan umum dan
peraturan perpajakan
g. Melakukan pengkajian terhadap kebijaksanaan
tata ruang, perijinan, dan pajak dengan
konversi penggunaan lahan
h. Di daerah pegunungan, perlu diperhatikan
teknologi pengolahan tanah, penghijauan,
reboisasi, dan pembuatan sengkedan
i. Perlu usaha pemukiman penduduk dan
pengedalian perladangan berpindah
j. Mengelola dengan baik daerah aliran sungai,
daerah pesisir, dan daerah sekitar lautan
Pengaruh perbedaan letak dan bentuk
muka bumi, antara lain yaitu:
a. Suhu yang berbeda-beda sangat
berpengaruh terhadap jenis tanaman
b. Menentukan ada tidaknya mineral-mineral
yang dikandung oleh batuan
c. Menentukan kepadatan penduduk
d. Daerah yang subur, cukup hujan dan kaya
akan vegetasi, biasanya banyak memiliki
fauna
e. Pembangunan bangunan-bangunan, seperti
jembatan, gedung, dan jalan raya harus
memperhatikan keadaan topografi
f. Daerah yang jenis tanahnya kapur, memiliki sifat
kurang subur dan kurang dapat menyimpan air
g. Daerah yang tanahnya mengandung endapan
vulkanik, bersifat sangat subur
h. Tanah yang sedikit mengandung mineral,
bahkan banyak yang terkikis oleh hujan,
mengakibatkan tanah tersebut tidak subur
Lahan Kritis
 Tanah-tanah yang sudah tidak subur
dengan lingkungan yang rusak tanpa
vegetasi akhirnya akan menjadi lahan kritis.
 Lahan kritis adalah lahan yang sangat
tandus dan gundul, kesuburannya
mendekati nol, sehingga tidak dapat
digunakan untuk pertanian dan apabila
dibiarkan menjadi padang pasir atau bukit-
bukit batu dan padas.
Penyebab terjadinya lahan kritis,
yaitu:
a. Peristiwa alam, misalnya gempa bumi,
letusan gunung api, tanah longsor, dan
banjir
b. Perusakan oleh manusia, misalnya
penggundulah hutan, perladangan
berpindah, kebakaran hutan, dsb.
DOUMO ARIGATO
GYOZAIMASU

Anda mungkin juga menyukai