Anda di halaman 1dari 19

SEJARAH PERUMUSAN

PANCASILA
DISUSUN OLEH :
ACHTUS DAMERIA
DINDA LESTARI
NAMIRA YUNIR
RUTH VERONIKA
DAFTAR ISI
 PEMBENTUKAN BPUPKI  PIAGAM JAKARTA (JAKARTA
 TUJUAN PEMBENTUKAN CHARTER)
BPUPKI  PANITIA SEMBILAN
 SIDANG PERTAMA BPUPKI  PEMBENTUKAN PPKI
 SIDANG KEDUA BPUPKI  ANGGOTA PPKI
 PANITIA PERANCANG UUD  SIDANG PERTAMA PPKI
 SUSUNAN ANGGOTA BPUPKI  SIDANG KEDUA PPKI
 SIDANG KETIGA PPKI
PEMBENTUKAN BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah pendudukan Jepang
di Jawa yang dipimpin oleh Panglima tentara ke-16 Letnan
Jenderal Kumakici Harada mengumumkan pembentukan
Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
BPUPKI berhasil dilantik 28 Mei 1945 bertepatan dengan
hari kelahiran Kaisar Jepang, yaitu Kaisar Hirohito. Adapun
keanggotaan yang terbentuk berjumlah 67 orang dengan
ketua Dr. K.R.T. Radjiman Widiodiningrat dan R. Suroso dan
seorang Jepang sebagai wakilnya Ichi Bangase ditambah 7
anggota Jepang yang tidak memiliki suara. Ir. Soekarno yang
pada waktu itu juga dicalonkan menjadi ketua, menolak
pencalonannya karena ingin memperoleh kebebasan yang
lebih besar dalam perdebatan, karena biasanya peranan ketua
sebagai moderator atau pihak yang menegahi dalam memberi
keputusan tidak mutlak.
Pejambon Jakarta, dihadiri oleh Panglima
Tentara Jepang Wilayah Ketujuh Jenderal
Itagaki dan Panglima Tentara Keenam Belas di
Jawa Letnan Jenderal Nagano. BPUPKI mulai
melaksanakan tugasnya dengan melakukan
persidangan untuk merumuskan undang-
undang dasar bagi Indonesia kelak.
TUJUAN PEMBENTUKAN BPUPKI
Tujuan pembentukan badan tersebut adalah
menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan penting tentang
ekonomi, politik dan tata pemerintahan sebagai persiapan
untuk kemerdekaan.
Tujuan dibentuk BPUPKI adalah untuk mempelajari dan
menyelidiki hal penting berhubungan dengan pembentukan
negara Indonesia medeka atau mempersiapkan hal-hal
penting mengenai tata pemerintahan Indonesia merdeka.
SIDANG PERTAMA BPUPKI
BPUPKI mulai bekerja dalam sidang pertama dari tanggal 29
Mei 1945 sampai 1 Juni 1945. Tujuannya merumuskan undang-
undang dasar. Sebelum merumuskan konstitusi negara harus
merumuskan dasar negara Indonesia yang akan menjiwai
undang-undang dasar. Untuk mendapatakan rumusan dasar
negara tersebut maka acara sidang adalah mendengarkan
pidato dari beberapa tokoh pergerakan seperti:
1. Sidang tanggal 29 Mei 1945, Muh Yamin mengumumkan
rumusan Lima azas dasar negara kebangsaan Republik
Indonesia, yaitu :
“Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri
Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat”.
2.  Sidang tanggal 31 Mei 1945, Dr. Supomo mengemukakan lima
prinsip dasar dasar negara yang dinamakan Dasar Negara
Indonesia Merdeka, yaitu
“Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah,
dan Keadilan Sosial”
3.      Sidang tanggal 1 Juni 1945, Ir. Sukarno,
mengemukakan lima dasar dasar negara Indonesia
yang dinamakan PANCASILA, yaitu
“Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme/ Peri
Kemanusiaan, Mufakat/ Demokrasi, Kesejahteraan
sosial, Ketuhanan Yang Maha Esa”
Apa yang dikemukakan Sukarno tersebut dikenal dengan
istilah Pancasila. Tanggal 1 Juni di kenal sebagai hari
lahirnya Pancasila.
SIDANG KEDUA BPUPKI
 Rapat kedua berlangsung 10-17 Juli 1945 dengan tema
bahasan bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan,
rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan,
pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran. Dalam rapat ini
dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar
beranggotakan 19 orang dengan ketua Ir. Soekarno, Panitia
Pembelaan Tanah Air dengan ketua Abikoesno Tjokrosoejoso dan
Panitia Ekonomi dan Keuangan diketuai Mohamad Hatta.

 Dengan pemungutan suara, akhirnya ditentukan wilayah


Indonesia merdeka yakni wilayah Hindia Belanda dahulu,
ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor-Portugis,
dan pulau-pulau sekitarnya.
 Pada tanggal 13 Juli 1945 Panitia Perancang UUD
mengadakan sidang untuk membahas hasil kerja panitia
kecil perancang UUD tersebut.
 Pada tanggal 14 Juli 1945, rapat pleno BPUPKI
menerima laporan Panitia Perancang UUD yang
dibacakan oleh Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut
tercantum tiga masalah pokok yaitu:
a. pernyataan Indonesia merdeka,b. pembukaan UUD
c. batang tubuh UUD
 Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan
disusun dengan mengambil tiga alenia pertama Piagam
Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar
hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat Piagam
Jakarta.
Panitia Perancang UUD
Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk
lagi panitia kecil beranggotakan 7 orang yaitu:
 Prof. Dr. Mr. Soepomo (ketua merangkap anggota)
 Mr. Wongsonegoro
 Mr. Achmad Soebardjo
 Mr. A.A. Maramis
 Mr. R.P. Singgih
 H. Agus Salim
 Dr. Soekiman
SUSUNAN ANGGOTA BPUPKI
 KRT Radjiman Wedyodiningrat  Soekiman
(Ketua)  Abdoel Kaffar
 R.P. Soeroso (Wakil Ketua)  R.A.A. Poerbonegoro Soemitro
 Hibangase Yosio (Wakil Ketua) - Kolopaking
orang Jepang
 KH. Ahmad Sanusi
 Ir. Soekarno
 KH. Abdul Halim
 Drs. Moh. Hatta
 Mr. Muhammad Yamin Di antara para anggotanya terdapat
 Prof. Dr. Mr. Soepomo lima orang keturunan Tionghoa,
 KH. Wachid Hasjim yaitu
 Liem Koen Hian
 Abdoel Kahar Muzakir
 Mr. A.A. Maramis  Tan Eng Hoa
 Abikoesno Tjokrosoejoso  Oey Tiang Tjoe Prof. Dr. P.A.A.
 H. Agoes Salim Hoesein Djajadiningrat
 Mr. Achmad Soebardjo  Ki Bagoes Hadikoesoemo
 AR Baswedan  Oey Tjong Hauw
 Drs. Yap Tjwan Bing.
PIAGAM JAKARTA
(JAKARTA CHATER)
22 Juni 1945 Ir. Sukarno melaporkan hasil kerja
panitia sembilan ke anggota BPUPKI berupa dokumen
rancangan asas dan tujuan Indonesia merdeka yang
kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta atau Jakarta
Charter. Menurut dokumen tersebut dasar negara
Indonesia adalah sebagai berikut.
 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi para pemeluknya
 Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
 Keadailan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
PANITIA SEMBILAN
 Ir. Soekarno (ketua)
 Drs. Moh. Hatta (wakil ketua)
 Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
 Mr. Muhammad Yamin (anggota)
 KH. Wachid Hasyim (anggota)
 Abdul Kahar Muzakir (anggota)
 Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
 H. Agus Salim (anggota)
 Mr. A.A. Maramis (anggota)
PEMBENTUKAN PPKI
Pada tanggal 7 Agustus dibentuk PPKI atau Dokuritsu Junbi Inkai,
dengan anggota berjumlah 21 orang terdiri dari 12 orang dari Jawa,
3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari
Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari maluku, 1
orang dari Tionghoa.
PPKI diketuai oleh Ir Soekarno, wakil ketuanya adalah Moh Hatta
dan penasehat Ahmad Subardjo. Keanggotaan bertambah 6 orang
tanpa sepengetahuan Jepang yaitu R.A.A Wiranata Kusumah, ki
Hajar Dewantoro, Mr. Kosman singodimejo, Sayuti Melik dan Iwa
Kusuma Sumantri. Tugas PPKI adalah menyusun rencana
kemerdekaan Indonesia yang telah dihasilkan BPUPKI.
PPKI pada dasarnya dibentuk oleh pemerintah pendudukan
Jepang sebagai upaya untuk menarik simpati dari berbagai
golongan.
 Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
1945 fungsi dan peranan PPKI berubah menjadi:
a. wakil seluruh rakyat Indonesia
b. badan resmi yang berwenang mengesahkan
UUD Negara
c. badan yang memilih presidan dan wakil
presiden
d. badan pendiri negara Republik Indonesia
e. badan tertinggi Negara Republik Indonesia
ANGGOTA PPKI
Pada awalnya PPKI beranggotakan 21
orang (12 orang dari Jawa, 3 orang
dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1
 Abdoel Kadir (Anggota)
orang dari Kalimantan, 1 orang dari  Pangeran Soerjohamidjojo
Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, 1 (Anggota)
orang dari golongan Tionghoa).  Pangeran Poerbojo (Anggota)
Susunan awal anggota PPKI adalah
sebagai berikut:
 Dr. Mohammad Amir (Anggota)
 Ir. Soekarno (Ketua)  Mr. Abdul Abbas (Anggota)
 Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)  Mr. Mohammad Hasan (Anggota)
 Prof. Mr. Dr. Soepomo (Anggota)  Dr. GSSJ Ratulangi (Anggota)
 KRT Radjiman Wedyodiningrat  Andi Pangerang (Anggota)
(Anggota)  A.H. Hamidan (Anggota)
 R. P. Soeroso (Anggota)  I Goesti Ketoet Poedja (Anggota)
 Soetardjo Kartohadikoesoemo
(Anggota)
 Mr. Johannes Latuharhary (Anggota)
 Kiai Abdoel Wachid Hasjim (Anggota)
 Drs. Yap Tjwan Bing (Anggota)
 Ki Bagus Hadikusumo (Anggota)
 Otto Iskandardinata (Anggota)
SIDANG PERTAMA PPKI
Setelah proklamasi, pada tanggal 18 Agustus
1945, PPKI memutuskan antara lain:
 Mengesahkan Undang-Undang Dasar,
 Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno sebagai
presiden dan Drs. M. Hatta sebagai wakil
presiden RI,
 Membentuk Komite Nasional untuk membantu
tugas presiden sebelum DPR/MPR terbentuk.
SIDANG KEDUA PPKI
 Menetapkan 8 propinsi Indonesia
 Menentukan mentri-mentri negara
Indonesia
SIDANG KETIGA PPKI
 Pada sidang ketiga PPKI dilakukan
pembahasan terhadap agenda tentang
Badan Penolong Korban Perang. Adapun
keputusan yang dihasilkan adalah terdiri
atas delapan pasal, salah satu dari
delapan pasal tersebut yaitu : pasal 2
dibentuklah suatu badan yang disebut
Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Anda mungkin juga menyukai