Anda di halaman 1dari 2

Biografi KH.

Ahmad Dahlan
Posted on Mei 30, 2008 by f4ni

Buku catatan tentang Kiyai Ahmad Dahlan merupakan kumpulan diary milik Haji Muhammad
Syoedja’ cerita-ttg-kiyai-dahlan-catatan-kyai-soedjak yang ditulis secara detail tentang
perjalanan perjuangan KH. Ahmad Dahlan mulai dari kisah kanak-kanak hingga KH. Ahmad
Dahlan Wafat. Muhammad Syoedja’ adalah murid dan kader langsung KH Ahmad Dahlan,
bersama-sama dengan adik dan teman-temannya, seperti Haji Fakhruddin, Ki Bagus
Hadikusumo, Haji Muhammad Zain, Haji Muhammad Mokhtar, KHA. Badawi, R.H. Hadjid dan
lain-lain. Jika KHA. Dahlan adalah peletak dasar aktivitas amal usaha sosial Muhammadiyah,
maka H. Muhammad Syoedja’ adalah perumus dan sekaligus penafsirnya dalam realitas gerakan.
Beliau Ketua Bahagian (saat ini Majelis) Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) yang pertama,
salah satu pendiri dan perintis RS PKU Muhammadiyah, pendiri rumah miskin, rumah anak
yatim, dan pelopor gerakan Persatuan Djamaah Hadji Indonesia (PDHI). Pada awal mula
musyawarah Muhammadiyah yang pertama Haji Muhammad Soedja’ merupakan pengurus yang
langsung di tunjuk oleh KH. Ahmad Dahlan dari bahagian Penolong Kesengsaraan Oemoem
yang merumuskan pendirian Rumah Sakit Muhammadiyah, Rumah Yatim dan Rumah Miskin
pada awal program kerja. Jadi pada awal Musyawarah besar (sekarang Muktamar)
Muhammadiyah setiap pengurus secara langsung dilantik dan menyebutkan program kerja
sebagai sumpah jabatan secara langsung dihadapan musyawirin. Walaupun menurut buku ini
program kerja yang dirumuskan oleh Haji Muhammad Soedja’ ditertawai dan diremehkan oleh
para musyawirin karena pada saat itu mendirikan Rumah Sakit, Rumah Miskin dan Rumah
Yatim merupakan hal yang mustahil sehingga para musyawirin menganggap bahwa Haji
Muhammad Soedja’ hanya bermimpi dan berangan-angan saja. Jika sekarang para kader dan
masyarakat Indonesia yang sakit atau yatim lalu memeriksakan kesehatan di Rumah Sakit
Muhammadiyah atau Pondokan Yatim Muhammadiyah, itu merupakan realitas hasil dari
perumusan, penafsiran, dan perintisan Haji Muhammad Soedja’ pada awal perjuangan
Persyarikatan Muhammadiyah.
Kyai Haji Ahmad Dahlan adalah anak dari KH. Abubakar, Imam Khatib Masjid Besar (gedhe)
Kota Yogyakarta. Diwaktu kecil KH. Ahmad Dahlan bernama Muhammad Darwis, nama
Ahmad Dahlan adalah pergantian setelah berangkat untuk menunaikan ibadah haji di Makkah.
Muhammad Darwis mempunyai sifat yang baik dan budi pekertinya halus dan hatinya lunak
tetapi wataknya cerdas, menginjak usia 8 tahun ia telah dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar
sampai khatam. Pada bulan Dzulhidjah tahun 1889 Miladiyah dan saat usia 18 tahun Muhammad
Darwis di nikahkan dengan putri dari Kyai Haji Muhamad Fadlil Hoofd Panghulu Hakim di
Yogyakarta yang bernama Siti Walidah yang sekarang kita sebut sebagai Nyi Ahmad Dahlan.
KH. Ahmad Dahlan sebelum mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah, Beliau bergabung
sebagai anggota Boedi Oetomo yang merupakan organisasi kepemudaan pertama di Indonesia.
Download Ebook : cerita-ttg-kiyai-dahlan-catatan-kyai-soedjak
Filed under: Diary, e-book

Anda mungkin juga menyukai