Kelas : IX B
Karya Tulis Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mengikuti
FEBRUARI 2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan shalawat serta salam
Karya tulis ini berjudul Analisis Unsur Intrinsik Novel Harry Potter and The Goblet
of Fire Karya J.K. Rowling. Tujuan dibuatnya karya tulis ini adalah karena ini
merupakan salah satu peryaratan dalam mengikuti ujian praktik Bahasa Indonesia
Dukungan dan bimbingan telah banyak diberikan oleh berbagai pihak kepada
penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. H. Sobirin HS. selaku kepala sekolah SMPI Al – Azhar 1 yang telah
3. Drs. Syaiful Anwar selaku wali kelas IX B yang telah memberikan motivasi
4. Kedua Orang tua penulis yang telah mendukung dan memberikan fasilitas
karya tulis ini serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan karya tulis tepat
waktu.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini sangat jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
Anisa Permatasari
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Bab II PEMBAHASAN
2.3. Sinopsis
2.4.1. Tema
2.4.2. Alur
2.4.4. Latar
2.4.5. Penokohan
2.4.6. Amanat
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
buku. Kita juga bisa mencarinya menggunakan internet yang bisa diakses di mana
Di zaman ini, menemukan anak yang suka membaca tidaklah mudah. Karena
mungkin menurut mereka membaca itu kurang praktis dan membuang waktu.
Padahal membaca itu tidaklah seburuk yang mereka kira. Dengan membaca kita
Dalam karya tulis ini, penulis mengangkat novel Harry Potter and The Goblet of
Fire karya J.K. Rowling. Harry Potter merupakan novel seri. Harry Potter and The
Goblet of Fire atau Harry Potter dan Piala Api adalah seri keempat dari tujuh seri.
Karena novel fantasi ini cukup sukses, novel ini pun sudah di filmkan.
Novel ini bercerita tentang rencana Voldemort untuk membunuh Harry Potter
yang yatim-piatu. Harry bersekolah di sekolah penyihir yang terletak di Inggris, yaitu
Hogwarts. Ia mempunyai sahabat yang satu asrama dengannya yaitu Ron dan
Hermione. Ia juga sering berhubungan dengan walinya, Sirius yang dituduh telah,
melakukan pembunuhan.
Pada tahun itu Hogwarts menjadi tuan rumah dalam Turnamen Triwizad. Dan ia
pun menjadi salah satu pesertanya. Padahal ia sama sekali tidak memasukkan
namanya ke dalam Piala Api. Ternyata yang memasukkan namanya adalah Barty
Crouch junior yang menyamar menjadi Mad-Eye Moody. Barty adalah salah satu
Penulis memilih novel ini, karena menurut penulis novel sangatlah menarik untuk
dibaca. Selain seru, novel ini juga menegangkan. Kejadian – kejadian yang ada pun
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah dalam karya tulis ini
1. Apa tema yang diangkat dalam novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya
J.K. Rowling ?
2. Bagaimana alur yang digunakan dalam novel Harry Potter and The Goblet of Fire
3. Apa sudut pandang yang digunakan dalam novel Harry Potter and The Goblet of
4. Bagaimana latar yang digunakan dalam novel Harry Potter and The Goblet of
5. Bagaimana penokohan dalam novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya
J.K. Rowling ?
6. Apa saja amanat yang terdapat novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya
J.K. Rowling ?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tema dalam novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K.
Rowling.
2. Mengetahui alur yang digunakan dalam novel Harry Potter and The Goblet of
3. Mengetahui sudut pandang yang digunakan dalam novel Harry Potter and The
4. Mengetahui latar yang digunakan dalam novel Harry Potter and The Goblet of
5. Mengetahui penokohan dalam novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya
J.K. Rowling.
6. Mengetahui amanat dalam novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K.
Rowling.
pustaka dengan membaca novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K.
Rowling.
Adapun manfaat dalam penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
Manfaat penulisan karya tulis ini bagi par pembaca adalah dapat mengetahui
unsur – unsur yang membangun novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya
J.K. Rowling sehingga dapat mempermudah para pembaca untuk memahami isi
novel tersebut.
b. Bagi murid
Manfaat penulisan karya tulis ini bagi murid adalah supaya murid bisa lebih
memahami apa itu unsur intrinsik dan hal apa saja yang membangunnya.
Manfaat bagi guru Bahasa Indonesia adalah untuk digunakan sebagai media
pembelajaran.
Bab II PEMBAHASAN
2.3. Sinopsis
2.4.1. Tema
2.4.2. Alur
2.4.4. Latar
2.4.5. Penokohan
2.4.6. Amanat
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
yang membangun. Unsur – unsur tersebut bisa berasal dari dalam, bisa juga berasal
dari luar. Unsur – unsur yang membangun karya sastra dan berasal dari dalam
a. Tema
Tema adalah ide dasar yang dijadikan titik tolak pengarang dalam menyusun
sebuah cerita.
b. Alur
Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan – tahapan peristiwa
sehingga membentuk suatu cerita yang melibatkan para tokoh dalam cerita. Alur
dibedakan menjadi :
1. Alur maju, yaitu alur yang disusun berdasarkan urutan waktu dan peristiwa awal
2. Alur mundur (flashback) yaitu alur yang disusun berdasarkan urutan waktu yang
3. Alur campuran, yaitu alur yang menceritakan tentang masa lalu dan masa kini.
Atau bisa juga disebut sebagai gabungan antara alur mundur dan alur maju.
Disebutkan diatas bahwa alur terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan – tahapan
tersebut adalah :
1. Tahap perkenalan yang berisi cerita tentang pengenalan tokoh dan pelukisan
latar.
2. Tahap pemunculan konflik yaitu tahap awal mulanya terjadi sebuah konflik.
3. Tahap peningkatan konflik yaitu tahap meningkatnya konflik yang telah muncul.
4. Tahap klimaks yaitu tahap puncak dari sebuah konflik yang telah muncul.
c. Sudut pandang
1. Orang pertama pelaku utama. Dalam jenis ini sang pengarang-lah yang menjadi
2. Orang pertama pelaku sampingan. Dalam jenis ini sang pengarang menceritakan
3. Orang ketiga yang terlibat dalam cerita. Dalam jenis ini sang pengarang
4. Orang ketiga yang berada di luar cerita. Dalam jenis ini sang pengarang hanya
menjadi narator dan tidak terlibat dalam cerita namun mengetahui ia serba tahu.
d. Latar
terjadinya peristiwa.
e. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang melukiskan tokoh – tokoh yang terdapat
2. Cara dramatik, yaitu penggambaran tokoh secara tidak langsung, tetapi melalui
hal – hal lain, seperti kearifan pelaku, lingkungan, peletakan barang dalam
f. Amanat
pembaca untuk dijadikan pemikira, pelajaran, dan renungan bagi para pembaca.
Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra. Novel adalah cerita tentang
suatu kejadian yang menimpa tokoh – tokoh yang terdapat dalam cerita tersebut.
Novel terdiri dari beberapa tahap, yaitu : tahap perkenalan, tahap pemunculan
Novel mempunyai beberapa jenis, yaitu : novel fakta, novel fiksi, dan novel
fantasi. Novel fakta adalah novel yang menceritakan tentang kehidupan yang benar
kebalikannya novel fakta. Adapun novel fantasi adalah novel yang menceritakan
tentang suatu kehidupan yang sangatlah tidak nyata dan hanya khayalan dari sang
pengarang.
Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K. Rowling merupakan novel yang
berjenis fantasi karena novel ini menceritakan tentang dunia sihir. Dan hal itu tidak
2.3. Sinopsis
Adapun sinopsis dari novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K.
Harry terbangun dari mimpinya yang kelihatan sangat nyata. Di dalam mimpinya
dirinya. Di dalam mimpi itu juga, Voldemort berkata bahwa Bertha Jorkins telah
dibunuhnya karena terlalu banyak mengetahui apa yang terjadi. Harry merasa pun
cemas karena bekas lukanya terasa sakit membara setelah bermimpi itu.
Ketika sarapan, Harry mendapat surat dari Mr dan Mrs Weasley yang
pamannya, Harry pun berangkat ke rumah keluarga Weasley di The Burrow. Mereka
Beberapa jam kemudian, tiba – tiba saja terjadi kekacauan. Hal itu disebabkan oleh
para pelahap maut. Banyak muggle yang dikerjai oleh mereka. Mereka tertawa
seakan itu lucu padahal tidak. Harry, Ron dan Hermione segera melarikan diri ke
dalam hutan. Setelah dirasa cukup jauh dari pusat kekacauan, mereka berhenti
sejenak untuk beristirahat. Tiba – tiba terdengar suara berat yang mengucapkan
kutukan. Lalu keluarlah asap kehijauan yang berbentuk tengkorak sambil
Terdengar jeritan dari segala penjuru. Namun ketika mereka bertiga ingin pergi,
sambil mengucapkan kutukan. Harry, Ron dan Hermione refleks tiarap. Terdengar
tindakan mereka. Harry, Ron dan Hermione dituduh membuat lambang tersebut.
Tetapi mereka mengelak dan menunjuk ke dalam hutan. Salah satu petugas
Dua hari kemudian Harry, Hermione, dan kakak beradik Weasley segera
liburan telah berakhir. Sesampainya disana mereka langsung memasuki Aula Besar
untuk makan malam sekaligus penentuan asrama bagi murid kelas 1. Ternyata
tahun ini mereka mendapatkan guru baru dalam pelajaran Pertahanan terhadap Ilmu
dikejutkan oleh berita yang sangat menyenangkan. Ternyata sekolah mereka pada
tahun itu akan menjadi tuan rumah dalam turnamen sihir yang sudah lama tidak
diadakan. Tetapi yang boleh ikut dalam turnamen tersebut hanya murid yang sudah
untuk untuk mengikuti turnamen tersebut. Peserta akan di seleksi dengan piala api.
Piala api tersebut akan mengeluarkan nama peserta ketika malam Hallowen. Nama
peserta yang keluar dari piala api tidak boleh mengundurkan diri. Nama yang keluar
dari piala api adalah : Viktor Krum dari Durmstrang, Fleur Delacour dari
Beauxbatons, dan Cedric Diggory dari Hogwarts. Namun tanpa disangka nama
Orang – orang yang berada di Aula Besar sangat terkejut mendengar nama Harry
keluar sebagai peserta keempat. Banyak orang yang percaya bahwa Harry telah
berbuat curang. Oleh sebab itu, murid – murid Hogwarts yang lain memusuhinya.
Harry segera memberitahukan hal tersebut kepada walinya, Sirius Black melalui
surat. Sirius pun meminta Harry untuk bertemu dengan dirinya pukul 01.00 di depan
perapian Gryffindor. Namun, di lain waktu Hagrid juga mengajak Harry untuk ke
mendatangi pondok Hagrid dengan resiko tidak bisa bertemu dengan Sirius.
Ternyata Hagrid memperlihatkan 4 ekor naga yang ganas kepadanya. Dan itu
merupakan tugas pertama untuk para peserta. Para peserta harus mengambil telur
yang dijaga oleh salah satu dari naga tersebut. Harry kebingungan dalam mencari
cara untuk mengahadapi naga itu. Akhirnya ia menemukan cara yaitu memanggil
mempunyai pasangan dansa dan membuka pesta dansa tersebut. Harry mengajak
Cho Chang, tetapi ia sudah diajak oleh Cedric. Ia pun mengajak Parvati Patil.
Ketika Harry ingin pergi memecahkan teka – teki yang terdapat dalam telur
ia melihat ada yang janggal di peta tersebut. Yaitu kedatangan Mr Crouch di dalam
kantor Profesor Snape. Padahal Harry mendengar kabar bahwa Mr Crouch sedang
sakit.
Teka – teki itu sudah dapat dipecahkan oleh Harry. Ternyata, para peserta
diharuskan menyelamatkan sandera yang diikat di dasar danau dan dijaga oleh
manusia duyung dalam waktu 1 jam. Harry menggunakan Gillywed untuk dapat
menyelamatkan Ron. Namun, hatinya tergerak untuk menolong para sandera lain.
Suatu hari di bulan Maret, Rita Skeeter membuat artikel di Witch Weekly bahwa
sangat marah atas tindakan Rita. Ia pun berjanji akan membalas perbuatan Rita
Gosip itu membuat hati Krum panas. Ia pun menanyai Harry tentang
penjelasan tentang tugas ketiga. Krum dan Harry berbicara di tepi Hutan Terlarang.
Tiba – tiba munculah Mr Crouch yang kelihatannya sedang mengigau. Harry segera
mendekati Mr Crouch dan beliau berkata kepada Harry bahwa ada sesuatu yang
gawat dan ia harus memberitahu hal itu kepada Dumbledore. Segera saja Harry
bermimpi tentang Voldemort lagi dan itu membuat bekas lukanya terasa sangat
Belakangan ia mengetahui kalau benda itu disebut Pensive. Pensive adalah suatu
benda yang digunakan untuk meletakkan sebagian kenangan atau memori bagi
Dumbledore hadir dalam sidang Karkaroff, sidang Mr Ludo Bagman, dan sidang
menarik Harry dari dalam Pensieve. Dumbledore bertanya kepada Harry apa yang
tentang Voldemort. Ia pun bercerita bahwa pada saat itu Voldemort sedang
menyiksa Wormtail karena ia telah berbuat salah. Dumbledore pun menduga bahwa
Tugas ketiga diadakan tak lama setelah kejadian itu. Tugasnya yaitu para peserta
harus masuk ke dalam labirin yang telah di berikan ‘sedikit’ tantangan. Harry dan
Cedric mendapat giliran pertama masuk dan yang pertama pula sampai di tempat
Piala Triwizard diletakkan. Karena masing – masing saling ingin membalas budi,
Piala itu mengantarkan mereka ke tempat yag sangat jauh dari Hogwarts.
Tampak dari kejauhan ada orang yang datang. Dan tanpa peringatan orang tersebut
membunuh Cedric yang langsung tergeletak di tanah. Saat itu bekas luka Harry
sangat sakit. Dan itu pertanda bahwa Voldemort sedang berada di dekatnya. Harry
pun ditarik dan diikat oleh orang itu diatas nisan Tom Riddle (ayah Voldemort).
Orang yang mengikat Harry ternyata adalah Wormtail. Dan ia akan menghidupkan
kembali Voldemort dengan cara mengambil debu tulang Tom Riddle, daging dari
abdinya yang setia (Wormtail) dan darah musuhnya (Harry). Lalu bangkitlah kembali
Lord Voldemort.
pelahap maut yang masih tersisa. Dengan dikelilingi semua abdinya, Voldemort
engajak Harry untuk berduel dengannya. Saat mereka berdua saling menyerang, hal
aneh terjadi. Terdapat benang emas yang menghubungkan tongkat sihir mereka
berdua. Lalu keluarlah sesosok hantu abu – abu yang berwujud Cedric, seorang
lelaki tua, Bertha Jorkins, Lily Potter dan kemudian James Potter. Mereka berlima
tongkat sihirnya dengan Voldemort lalu berlari ke arah Piala Triwizard. Harry pun
masuk oleh Mad-Eye Moody. Dan dibawa kedalam kantornya. Harry menceritakan
semua yang terjadi disana. Namun, Mad-Eye kelihatan marah dan berang saat tahu
Harry bisa kembali dengan selamat. Ketika Mad-Eye ingin membunuh Harry, tiba –
tiba saja Dumbledore menyerang Mad-Eye dari arah pintu. Lalu Dumbledore
orang itu bukanlah Mad-Eye. Melainkan Barty Crouch junior. Ia mengaku telah
Dumledore.
Setelah pengakuan itu, Dumbledore mengajak Harry ke kantornya untuk
menceritakan apa yang telah terjadi dan untuk bertemu dengan Sirius. Setelah itu
Beberapa hari kemudian, Hermione memberitahu kepada Harry dan Ron bahwa
untuk dimuat di majalah Witch Weekly. Yaitu dengan cara ber-transfigurasi menjadi
kumbang yang tidak terdftar di kementrian sihir (atau biasa disebut animagus).
kejam dan berlebihan. Dan pada hari itu juga Harry mendapatkan hadiah karena ia
Triwizard sebesar 1000 Galleon kepada Fred dan George untuk membuka usaha
Sihir Sakti Weasley. Dengan syarat mereka tidak boleh memberitahukan itu kepada
siapapun termasuk Mrs Weasley dan mereka harus membelikan Ron beberapa
Adapun analisis intrinsik novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K.
2.3.1. Tema
Tema yang diangkat penulis dalam novel Harry Potter and The Goblet of Fire
karya J.K. Rowling adalah pembunuhan. Karena dari awal cerita pengarang sudah
menjelaskan bahwa Voldemort telah membunuh Bertha Jorkins dan akan
Adapun subtemanya dari novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K.
2. Kesetiaan
3. Duel maut
1. “Turnamen Triwizard pertama kali diselenggarakan kira – kira tujuh ratus tahun
lalu sebagai kompetisi persahabatan di antara ketiga sekolah sihir terbesar di
Eropa: Hogwarts, Beauxbatons, dan Durmstrang. Seorang juara dipilih untuk
mewakili masing – masing sekolah, dan ketiga juara...........” (halaman 229)
2. “Yang Mulia, saya serahkan diri saya kepada Anda, saya abdi Anda yang paling
setia...” (halaman 782)
3. “Dan sekarang hadapi aku, seperti laki – laki... dengan punggung lurus dan
kebanggaan, seperti cara ayahmu mati...
“Dan sekarang... kita duel” (halaman 794)
2.4.2. Alur
Alur cerita dalam novel ini adalah campuran. Yaitu gabungan antara alur maju
dan alur mundur (flashback). Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut :
1. “...... Namanya Frank Bryce, dia tinggal di dusun tempat ayah Voldemort
dibesarkan, dan tak ada yang melihatnya sejak Agustus tahun lalu. Kau tahu,
aku membaca koran – koran Muggle, tidak seperti......” (halaman 723)
2. “Kemudian... empat tahun lalu ... sarana untuk kembalinya aku tampaknya sudah
terjamin. Seorang penyihir pria–muda, bodoh, dan gampang ditipu–bertemu
denganku.....” (halaman 785)
Adapun alur dalam novel ini melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Tahap Perkenalan
Tahap ini terdapat pada bab 1 sampai bab 7. Pada bab pertama diawali dengan
terhadap Harry Potter di sebuah rumah mewah yang dulunya milik keluarga Riddle.
Keadaan disekeliling rumah itu sangat sepi. Namun mereka dipergoki oleh sang
penjaga rumah, Frank Bryce. Mereka pun membunuh Frank karena dianggap
pengganggu.
Pada bab 2 munculah Harry Potter yang terbangun dari mimpinya. Mimpi itu
kelihatan sangat nyata baginya. Harry yang seorang yatim – piatu dirawat oleh
ia seorang penyihir.
Pada bab 3 Harry mendapat undangan dari keluarga Weasley untuk menonton
Piala Dunia Quidditch. Hermione, sahabat Harry pun turut diajak oleh mereka. Harry
dan Hermione menghabiskan sisa liburan merek di rumah keluarga Weasley di The
Burrow. Pada bab 4 sampai bab 5 munculah keluarga Weasley satu persatu.
anak – anaknya . Pada bab 7 munculah Mr Bagman dan Mr Crouch. Mereka adalah
pada bab ke 9. Tengah malam setelah Piala Dunia Quidditch selesai, terjadi sebuah
kekacauan yang disebabkan oleh para Pelahap Maut. Mereka mengganggu orang –
orang kelahiran Muggle. Banyak Muggle yang digantung di udara. Tiba – tiba ketika
Harry dan teman – temannya sedang duduk didalam hutan, ada seseorang yang
mengeluarkan sebuah kutukan. Dan asap hijau yang merupakan lambang dari
Voldemort pun muncul. Mereka dituduh sebagai orang yang membuat lambang itu
namun mereka mengelak. Mereka pun menunjuk ke dalam hutan. Ketika salah satu
Dalam tahap ini konflik yang terjadi sudah sedikit berkembang. Hal ini dapat
dilihat pada bab 12 sampai bab 31. Bab tersebut menceritakan bahwa Hogwarts
akan menjadi tuan rumah dalam Turnamen Triwizard yang diikuti oleh 2 sekolah
yang lain. Yaitu Beauxbatons dan Durmstrang. Oleh karena itu, yang bisa mengikuti
Turnamen Triwizard hanyalah 3 orang dan itu pun harus anak yang sudah berusia
17 tahun keatas. Namun betapa anehnya karena tiba – tiba munculah nama Harry
Potter sebagai peserta keempat yang merupakan wakil kedua dari Hogwarts. Harry
mendapat tekanan dari berbagai pihak karena orang – orang mengira dia telah
berbuat curang.
Tetapi Dumbledore tidak berpikir demikian. Ia berpikir bahwa seseorang yang
memasukkan nama Harry ke dalam piala api adalah orang yang ingin membunuh
Harry. Karena orang yang mengikuti turnamen tersebut bisa saja mati dalam
menjalankan tugasnya sebagai peserta. Dan itulah yang Harry rasakan. Karena
pada tugas pertama para peserta ditugaskan untuk mengambil telur emas yang
dijaga ketat oleh naga yang buas. Tugas kedua para peserta harus menyelam ke
dalam danau untuk menyelamatkan orang yang di sandera oleh manusia duyung.
Sedangkan tugas ketiga para peserta ditugaskan untuk mengambil Piala Triwizard
yang berada di tengah labirin. Siapa yang paling cepat sampai ke piala itu, dialah
yang menang.
d. Tahap Klimaks
Tahap ini dibahas pada bab 32 dan bab 33 serta sebagian bab 34. Pada tahap
ini masalah yang terjadi sedang memuncak. Bab itu menceritakan bahwa Piala
Triwizard yang disentuh oleh Harry dan Cedric bersamaan berubah menjadi sebuah
Portkey. Portkey itu mengantarkan mereka berdua ke tempat yang sama sekali
asing bagi mereka. Ternyata, piala itu membawa mereka ke sebuah pemakaman.
Perasaan mereka tidak menentu. Terdengar bunyi berkeresak dari balik semak.
Munculah Wormtail sambil menggendong sesuatu. Lalu tiba – tiba saja Cedric abruk
Harry pun ditarik dan diikat oleh Wormtail disebuah nisan yang beruliskan TOM
RIDDLE. Wormtail melakukan sebuah ritual yang ternyata membutuhkan tulang dari
Tom Riddle (ayah Voldemort), daging dari Wormtail, dan darah dari Harry sang
Pelahap Maut. Pelahap Maut itu segera datang dan mengelilingi Harry dan
Voldemort. Setelah Voldemort berbicara panjang lebar kepada para Pelahap Maut,
Tongkat sihir mereka berdua tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Yang
terjadi hanyalah banyaknya benang emas yang menyambung kedua ujung tongkat
sihir mereka. Voldemort menjadi was – was karena tidak tahu apa yang sedang
terjadi. Semua korban kutukan yang telah diluncurkan oleh Voldemort keluar.
e. Tahap Penyelesaian
Tahap ini dijelaskan pada sebagian bab 34 sampai bab 37. Dalam bab ini
dijelasn bahwa hantu abu – abu tersebut berbentuk manusia yang telah dibunuh
oleh Voldemort. Salah satunya adalah Cedric yang meminta tolong kepada Harry
untuk membawakan jasadnya kepada kedua orang tuanya. Para hantu abu – abu itu
pun menyuruh Harry tenang dan segera berlari ke Portkey begitu benang – benang
emas itu putus. Harry pun menurutinya. Voldemort amat marah mengetahui Harry
masuk ke dalam Hogwarts. Ternyata orang itu adalah Mad-Eye. Mad-Eye membawa
Harry masuk ke dalam ruang kantornya. Ia ditanya – tanyai oleh Mad-Eye apa yang
bingung karena ia tidak kelihatan seperti Mad-Eye yang asli. Tiba – tiba terdengar
kutukan dari arah pintu. Ternyata itu adalah Dumbledore yang menyerang Mad-Eye.
mendengarkan Harry bercerita. Setelah Harry bercerita panjang lebar, ia pun dibawa
Setelah beberapa hari Harry dirawat di rumah sakit, tibalah hari terakhir Harry di
Hogwarts karena ia akan menghadapi liburan musim panas. Ketika murid – murid
Fred dan George Weasley. Setelah itu barulah Harry pulang bersama keluarga
Dursley.
Dalam novel ini pengarang mengambil sudut pandang sebagai orang ketiga
yang berada diluar cerita. Karena pengarang tidak terlibat langsung dalam cerita
tersebut. Adapun salah satu contoh paragraf yang menggambarkan sudut pandang
pengarang adalah :
Harry berani bertaruh paman dan bibinya tak mengerti sepatah pun yang
dikatakan Mr Weasley. Mereka masih terganga menatap Mr Weasley, seperti
disambar petir. Bibi Petunia terhuyung menegakkan diri dan bersembunyi di
belakang Paman Vernon. (halaman 63)
Paragraf diatas menunjukkan bahwa sang pengarang tidak terlibat dalam cerita.
Seakan sang pengarang melihat langsung peristiwa yang sedang terjadi. Selain itu
di dalam kutipan tersebut terdapat nama orang dan kata mereka yang merupakan
2.4.4 Latar
Novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K. Rowling sebagian besar
Hal-hal yang berkaitan dengan latar atau setting dalam novel ini dapat diuraikan
Kondisi Latar Novel Harry Potter and The Goblet of Fire Karya J.K. Rowling
Harry
2. Harry dan Hermione Rumah keluarga Akhir musim Ramai dan
musim panas
3. Piala Dunia Quidditch Stadion Malam hari Ramai
munculnya lambang
Voldemort
5. Pidato Dumbledore Aula Besar Malam hari Ramai dan riuh
(awal tahun)
6. Seleksi peserta Aula Besar Malam hari Menegangkan
Hallowen
7. Harry melihat naga – Tepi Hutan Tengah Sepi namun
Turnamen Triwizard
9. Pesta dansa natal Aula Besar Malam hari Santai
10 Tugas kedua dalam Danau yang Pagi hari Menegangkan
Hogwarts
11. Muncul dan hilangnya Tepi Hutan Malam hari Sepi
Mr Crouch Terlarang
12. Harry masuk ke dalam Ruang kantor Siang hari Sepi
Dumbledore
13. Tugas ketiga dalam Lapangan Malam hari Menegangkan
diubah menjadi
labirin
14. Bangkitnya Voldemort, Makam Tom Riddle Malam hari Mencekam
terbunuhnya Cedric
Harry vs Voldemort
15. Mad-Eye (Barty Crouch Ruang kantor Mad- Malam hari Sepi namun
membunuh ayahnya
16. Harry memberikan 1000 Stasiun King’s Siang hari Santai
dan George
2.4.5 Penokohan
secara analitik adalah uraian pengarang tentang sikap, sifat, watak, tingkah laku,
dan ciri fisik tokoh yang dideskripsikan atau dijelaskan secara langsung. Sedangkan
penokohan dramatik adalah penggambaran watak para tokoh secara tidak langsung,
yaitu melalui dialog antartokoh, pikiran dan perasaan tokoh, monolog tokoh, reaksi
tokoh terhadap suatu kejadian, suasana tempat di sekitar tokoh, dan pelukisan fisik
tokoh.
Tokoh dalam novel ini adalah Harry, Hermione, keluarga Weasley, Dumbledore,
Voldemort beserta pelahap maut, Barty Crouch junior (Mad-Eye), Snape, Malfoy,
Hagrid, Rita Skeeter, Mr Crouch, Cedric, keluarga Dursley, Cho Chang, dan Sirius.
Setiap tokoh dalam novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K. Rowling
mempunyai karakter yang berbeda – beda. Adapun watak pada setiap karakter
1. Harry yang berwatak baik hati, jujur dan pemberani (digambarkan secara analitik)
Tapi tak seorang pun mau menerima bahwa dia tidak lapar. Tak seorang pun
mau mendengar bahwa dia tidak memasukkan nama ke dalam piala. Tak
seorang pun yang menyadari bahwa dia sama sekali tidak ingin merayakan
peristiwa itu.......... (halaman 345 – 346)
3. Voldemort yang berwatak licik, kejam, dan tidak mempunyai rasa belas kasihan
“Buat apa aku membunuhmu ? aku membunuh Bertha karena terpaksa. Dia
tak bisa apa – apa lagi setelah aku selesai menanyainya, tak berguna. Lagi
pula, pertanyaan- pertanyaan menyulitkan.........” (halaman 22)
dramatik)
“Saya sudah memberikan bukti untuk masalah ini, Severus Snape memang
dulunya Pelahap Maut. Meskipun demikian, dia bergabung ke pihak kita
sebelum kejatuhan Lord Voldemort dan menjadi mata – mata untuk kita,
dengan resiko yang sangat besar. Sekarang dia bukan lagi pelahap maut.”
(halaman 709 – 710)
5. Snape yang berwatak sombong dan tidak adil (digambarkan secara analitik)
2.4.6 Amanat
1. Kita harus menyelesaikan tugas tepat waktu. Kerena jika tidak, tugas akan
mempunyai kelemahan
4. Jangan berbuat jahat kepada orang lain jika tak mau mendapatkan akibatnya
6. kita tidak boleh merencanakan sesuatu yang buruk karena merugikan orang lain
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dalam menganalisa novel Harry Potter and The
1. Novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K. Rowling dibangun oleh
unsur – unsur intristik, yaitu : tema, alur, sudut pandang, latar, penokohan,
perwatakan, amanat, dan gaya yang disusun dalam serangkaian kata – kata
2. Berdasarkan analisis penulis, novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya
3. Alur cerita yang digunakan adalah alur campuran antara alur maju dan mundur.
4. Sudut pandang yang diambil oleh pengarang adalah sudut pandang orang ketiga
5. Latar yang digunakan dalam novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K.
sesuatu yang buruk karena selain merugikan orang lain, itu hanya akan
membuang waktu kita toh rencana itu tidak akan berjalan mulus.
3.2. Saran
Adapun saran – saran yang penulis sampaikan berkaitan dengan hasil analisa
novel Harry Potter and The Goblet of Fire adalah sebagai berikut :
1. Kepada para siswa SMP diharapkan bisa lebih memahami unsur intrinsik dalam
karya sastra.
budaya membaca.
DAFTAR PUSTAKA
Rowling, J.K. Harry Potter and The Goblet of Fire. 2001. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.