Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Games / Permainan, sebenarnya sudah ada semenjak peradaban manusia dimulai. Jejak
dari budaya permainan ini bisa diketemukan di hampir semua peradaban kuno seperti
peradaban Maya dan juga orang Mesir kuno.
Budaya permainan ini sendiri terus menerus berevolusi seiring dengan perjalanan
kebudayaan manusia dan pada akhirnya sekitar tahun 1950, permainan ini mulai menyatu
dengan perkembangan televisi dan listrik. Darisanalah pertama kalinya istilah “video game”
lahir.
1. Lahirnya Video Games
Tempat asal mula diketemukannya video game ini berawal di negara Amerika
Serikat dan perkembangan video game mula-mula ini sebenarnya sudah dimulai dari
tahun 1947. Pada saat itu, video game yang ada masih sangatlah primif dan tidak banyak
diketahui oleh masyarakat umum. Barulah pada tahun 1971, mesin permainan koin
berjudul “Computer Space” yang dibuat oleh Nolan Bushnell dan Ted Dabney diperjual
belikan untuk pertama kalinya di Amerika Serikat. Darisanalah video game mulai
diperkenalkan ke masyarakat luas di negara tersebut. Dan sebetulnya karena alasan ini
jugalah mengapa kebanyakan orang sekarang ini beranggapan bahwa tahun 1970 adalah
tahun dimulainya video game, karena memang pada saat itulah masa-masa keemasan dari
mesin permainan koin.
Pada saat itu permainan video game yang ada masih sangat terbatas baik dalam
grafis maupun cara bermain. Mungkin sekarang ini beberapa dari anda masih ingat
dengan video game berjudul “PONG” (1972) dimana dalam permainan tersebut, 1 layar
itu hanya terdiri 2 buah garis yang melambangkan pemain dan 1 buah kotak kecil yang
melambangkan bola tennis. Sebetulnya masih banyak contoh permainan lainnya yang
terdapat di konsol Atari di masa itu dan kebanyakan dari game-game tersebut masih
sangat terbatas di garis-garis pixel yang kasar dimana jika kita tidak berimajinasi kita

1
mungkin tidak bisa menebak bahwa 12 kotak pixel yang kita mainkan itu sebenarnya
melambangkan sosok orang.
Pembuatan video game pada masa itu masih sangat primitif dan biasanya 1 orang
programmer saja sudah cukup untuk menangani semua proses pembuatannya yang
didalamnya termasuk grafis, suara dan juga lainnya.
2. Video Game sebagai suatu kebudayaan
Di tahun ‘80an, industri video game di Amerika Serikat menurun karena banyak
game yang berkualitas rendah membanjiri pasaran terlebih lagi kebanyakan dari game
kualitas rendah tersebut banyak berisi bug sehingga membuat game tersebut hampir tidak
bisa dimainkan. Akhirnya banyak orang yang berhenti bermain dan membeli game. Pada
akhirnya terjadilah kehancuran industri video game di Amerika Serikat pada tahun 1983
selanjutnya dominasi video game yang awal mulanya dari negara Amerika Serikat
berpindah ke negara Jepang.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
- Sejarah Video Game
- Pengertian Video Game
- Aplikasi-aplikasi pembuat game
- Pembuatan Game dengan menggunakan aplikasi Game Maker
- Dampak Video Game bagi kalangan masyarakat

C. Tujuan Penulisan
- Mengetahui sejarah dan Pengertian Video Game
- Mengetahui klasifikasi dan jenis – jenis game
- Mengetahui Aplikasi-aplikasi pembuat game
- Mengetahui cara Pembuatan Game
- Mengetahui dampak Video Game

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Video Game


Game diambil dari bahasa Inggris yang diterjemahkan yang artinya permainan. Di
dalam era perkembangan teknologi yang pesat ini, seperti halnya permainan kartu, catur dan
lain-lainnya dapat ditemui melalui dunia virtual atau yang biasa kita mainkan di dalam
komputer. Dengan perkembangan teknologi sekarang ini munculah berbagai sarana
permainan, misalnya Playstation 3, Xbox 360, Nintendo Wii, PSP, Nintendo DS, maupun PC
dari yang berbasis individu ataupun multiplayer.
Pengertian game komputer menurut beberapa ahli :
• Menurut Chris Crawford, seorang computer game designer mengemukakan bahwa
game, pada intinya adalah sebuah interaktif, aktivitas yang berpusat pada sebuah
pencapaian, ada pelaku aktif, ada lawan anda.
• Menurut David Parlett, Game adalah sesuatu yang memiliki "akhir dan cara
mencapainya": artinya ada tujuan, hasil dan serangkaian peraturan untuk mencapai
keduanya.
• Menurut Roger Caillois, seorang sosiolog Perancis, dalam bukunya yang berjudul
Les jeux et les hommes menyatakan game adalah aktivitas yang mencakup
karakteristik berikut: fun (bebas bermain adalah pilihan bukan kewajiban), separate
(terpisah), uncertain, non-productive, governed by rules (ada aturan), fictitious (pura-
pura).
• Menurut Clark C. Abt, Game adalah kegiatan yang melibatkan keputusan pemain,
berupaya mencapai tujuan dengan “dibatasi oleh konteks tertentu” (misalnya, dibatasi
oleh peraturan).
• Menurut Bernard Suits Game adalah “upaya sukarela untuk mengatasi rintangan yang
tidak perlu”.
• Menurut Greg Costikyan, Game adalah “sebentuk karya seni di mana peserta, yang
disebut Pemain, membuat keputusan untuk mengelola sumberdaya yang dimilikinya
melalui benda di dalam game demi mencapai tujuan”.

3
• Definisi ini dari buku Rules of Play karya Katie Salen dan Eric Zimmerman, Game
adalah “sistem tempat pemain melakukan konflik bohongan, ditentukan oleh aturan,
yang memberi hasil terukur”.

B. Sejarah Perkembangan Video Game


Computer gaming telah ada sejak sekitar 1960an. Karena perkembangan industri
microprocessor, mainframe, dan minicomputers. Salah satu game komputer pertama
dikembangkan pada tahun 1961. Ketika siswa MIT, Martin Graetz dan Alan Kotok, dengan
memperkerjakan Steve Russell, menghasilkan "Spacewar!" pada komputer mainframe PDP-
1.
Generasi pertama PC games biasanya berupa 'text-adventures' atau 'interactive fiction',
yang mana pemain berkomunikasi dengan komputer melalui input pada memakai keyboard.
Game text-adventure pertama adalah 'Adventure' yang dibangun untuk PDP-11 oleh Will
Crowther tahun 1976 dan dikembangkan lagi oleh Don Woods di tahun 1977. Ketika
memasuki 1980an, PC telah mendukung penuh untuk menjalankan game sejenis 'Adventure'.
Di masa ini, grafik kemudian menjadin unsur penting dalam pembuatan game.
Pada tahun 1952, A.S. Douglas menulis untuk gelar PhD di University of Cambridge
jurusan Human-Computer Interraction. Douglas menciptakan permainan komputer grafis
yang diberi nama Tic-Tac-Toe. Permainan ini diprogram pada komputer EDSAC vacuum-
tube yang memiliki tampilan tabung sinar katode. William Higinborham menciptakan video
game pertama pada tahun 1958. Permainan ini diberi judul “Tennis for Two”, diciptakan dan
dimainkan di osiloskop Brookhaven National Laboratory.
Video game pertama kali diperkenalkan pada tahun 1971 sebagai medium hiburan
bersifat komersial. Pada akhir tahun 1970an dan awal tahun 1980an, video games menjadi
sebuah dasar yang penting bagi industri hiburan di Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.
Pada 1967, Ralph Baer menciptakan video game pertama yang dimainkan dengan
televisi, diberi nama Chase. Ralph Baer akhirnya menjadi bagian dari Sanders Associates,
sebuah perusahaan elektronik militer. Idenya Ralph ini dicetuskan untuk pertama kali pada
1951, saat sedang bekerja untuk perusahaan komputer Loral. Pada 1971, Nolan Bushnell
bersama dengan Ted Dabney, menciptakan permainan arcade yang pertama. Permainan ini

4
diberi nama 'Computer Space', yang diciptakan berdasarkan pada permainan 'SpaceWar!'.
Lalu, tahun 1972, Permainan arcade Pong diciptakan oleh Nolan Bushnell (dengan bantuan
Al Alcorn). Nolan Bushnell dan Ted Dabney memulai dengan Atari Computer pada tahun
yang sama.
Pada tahun 1975, Atari kembali meluncurkan Pong sebagai home video game.Tahun
1972, hiburan pertama video game komersial dapat dimainkan di rumah. 'Odyssey',
diluncurkan oleh Magnavox dan didesain oleh Ralph Baer. Permainan mesin ini aslinya
didesain pada saat Ralph Baer masih berada di Sanders Associates pada tahun 1966, Baer
mengurus untuk mendapatkan ijin legalnya setelah ditolak oleh Sanders Associates.
Permainan Odyssey deprogram dengan dua belas permainan. Pada tahun 1976, Fairchild
meluncurkan programmable home game yang pertama dan diberi nama Fairchild Video
Entertainment System atau Channel F. Channel F merupakan salah satu dari electronic system
yang pertama menggunakan microchip yang diciptakan oleh Robert Noyce untuk Fairchild
Semiconductor Corporation.

C. Klasifikasi Game
Berikut ini adalah klasifikasi game berdasrkan pembatas usia, menurut
Entertainment Software Rating Board (ESRB), yaitu adalah :

• Early Childhood (3+) memiliki isi yang mungkin cocok untuk usia 3
tahun ke atas. Tidak mengandung materi yang tidak pantas ditampilkan
untuk anak usia 3 tahun.

• Everyone (6+) memiliki konten yang mungkin cocok untuk usia 6 tahun
ke atas. Judul-judul dalam kategori ini mungkin berisi sedikit kartun,
fantasi atau kekerasan ringan dan/atau jarang menggunakan bahasa
ringan.

5
• Everyone (10+) memiliki konten yang mungkin cocok untuk usia 10
tahun ke atas. Judul-judul dalam kategori ini mungkin berisi lebih
banyak kartun, fantasi atau kekerasan ringan, bahasa ringan dan/atau
minimal tema sugestif.

• Teen (13+) memiliki konten yang mungkin cocok untuk usia 13 tahun
ke atas. Judul-judul dalam kategori ini mungkin mengandung kekerasan,
tema sugestif, humor kasar, sedikit darah, simulasi perjudian, dan/atau
jarang menggunakan bahasa yang kuat.

• Mature (17+) memiliki konten yang mungkin cocok untuk orang usia
17 tahun ke atas. Judul-judul dalam kategori ini mungkin berisi intens
kekerasan, darah dan darah kental, konten seksual dan/atau bahasa yang
kuat.

• Adults Only (18+) memiliki konten yang hanya boleh dimainkan oleh
orang-orang 18 tahun ke atas. Judul-judul dalam kategori ini mungkin
termasuk adegan yang intens lama kekerasan dan/atau grafik konten
seksual dan ketelanjangan.

• RP (Rating Pending) telah disampaikan kepada ESRB dan sedang


menunggu penilaian akhir. (Simbol ini hanya muncul dalam iklan
sebelum permainan dibebaskan.)

The Entertainment Software Rating Board (ESRB) adalah sebuah organisasi regulator
mandiri yang menilai permainan video, panduan pengiklanan, prinsip privasi online permainan
video dan software hiburan lainnya di Kanada dan Amerika Serikat. ESRB dibentuk pada tahun
1994 oleh Entertainment Software Association (sebelumnya Interactive Digital Software

6
Association). Sejak tahun 2003, ESRB telah menilai 8.000 permainan yang di produksi oleh 350
penerbit permainan video.

D. Jenis – jenis Game


1. Simulasi
a. Simulasi, Konstruksi dan manajemen. Video Game jenis ini seringkali
menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan
memperhatikan dengan detil berbagai faktor. Dari mencari jodoh dan pekerjaan,
membangun rumah, gedung hingga kota, mengatur pajak dan dana kota hingga
keputusan memecat atau menambah karyawan. Dunia kehidupan rumah tangga
sampai bisnis membangun konglomerasi, dari jualan limun pinggir jalan hingga
membangun laboratorium cloning. Video Game jenis ini membuat pemain harus
berpikir untuk mendirikan, membangun dan mengatasi masalah dengan menggunakan
dana yang terbatas. Contoh: Sim City, The Sims, Tamagotchi.
b. Simulasi kendaraan. Video Game jenis ini memberikan pengalaman atau
interaktifitas sedekat mungkin dengan kendaraan yang aslinya, meskipun kendaraan
tersebut masih eksperimen atau bahkan fiktif, tapi ada penekanan khusus pada detil
dan pengalaman realistik menggunakan kendaraan tersebut. Terbagi atas beberapa
jenis :
• Perang. Video game simulasi kendaraan yang sempat tenar di tahun 90-an ini
mengajak pemain untuk menaiki kendaraan dan berperang melawan
kendaraan lainnya. Dan kebanyakan diantaranya memiliki judul sama dengan
nama kendaraannya. Contoh : Apache 64, Comanche, Abrams, YF-23, F-16
fighting eagle.
• Balapan. Dari namanya sudah jelas, siapa sampai duluan di garis finish dialah
pemenangnya. Terkadang malah pemain dapat memilih kendaraan,
mendandani, upgrade mesin bahkan mengecatnya. Contoh: Top Gear, Test
Drive, Sega Rally Championship, Daytona, Grand Turismo, Need For Speed,
Mario Cart, ManXTT.

7
• Luar Angkasa. Walau masih dapat dikategorikan simulasi kendaraan perang,
tetapi segala unsur fiksi ilmiah dan banyaknya judul yang beredar membuat
sub genre ini pantas dikategorikan diluar simulasi kendaraan perang. Jenis ini
memungkinkan pemain untuk menjelajah luar angkasa, berperang dengan
mahluk alien, mendarat di planet antah berantah atau sekedar ingin merasakan
bagaimana menjadi kapten di film fiksi ilmiah kesayangan kamu. Contoh:
Wing Commander, Freelancer , Star Wars X-Wing, Star Wars Tie Fighter, dll.
• Mecha. Dipopulerkan oleh serial Mechwarrior oleh Activision, subgenre
Simulasi Mecha ini memungkinkan pemainnya untuk mengendalikan robot
dan menggunakannya untuk menghancurkan gedung, helikopter dan tentu saja
robot lainnya. Contoh: Mechwarrior, Gundam Last war Chronicles, dan
Armored Core.
2. Edukasi
a. Edugames. Video Game jenis ini dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat
pendidikan, entah untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan
angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Developer yang membuatnya, harus
memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar-benar dapat mendidik,
menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan yang memainkannya. Target
segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan design visual
ataupun animasinya. Contoh edugames : Bobi Bola, Dora the explorer, Petualangan
Billy dan Tracy.
b. Puzzle. Video game jenis ini sesuai namanya berintikan mengenai pemecahan teka-
teki, baik itu menyusun balok, menyamakan warna bola, memecahkan perhitungan
matematika, melewati labirin, sampai mendorong-dorong kota masuk ke tempat yang
seharusnya, itu semua termasuk dalam jenis ini. Sering pula permainan jenis ini
adalah juga unsur permainan dalam video game petualangan maupun game edukasi.
Tetris, Minesweeper, Bejeweled, Sokoban dan Bomberman.

8
3. Entertainment
a. Aksi – Shooting, (tembak-tembakan , atau hajar-hajaran bisa juga tusuk-tusukan,
tergantung cerita dan tokoh di dalamnya), video game jenis ini sangat memerlukan
kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, juga timing, inti dari game jenis ini adalah
tembak, tembak dan tembak. Termasuk didalam-nya :
• First person shooting (FPS) seperti Counter Strike dan Call of Duty.
• Drive n’ shoot, menggunakan unsur simulasi kendaraan tetapi tetap dengan
tujuan utama menembak dan menghancurkan lawan, contoh : Spy Hunter,
Rock and Roll. Racing, Road Rash.
• Shoot em’ up, seperti Raiden, 1942, dan gradius.
• Beat ‘em up (tonjok hajar) seperti Double Dragon dan Final Fight, lalu hack
and slash (tusuk bebas) seperti Shinobi dan Legend of Kage.
• Light gun shooting, yang menggunakan alat yang umumnya berbentuk seperti
senjata, seperti Virtua Cop dan Time Crisis.
b. Fighting ( pertarungan ) Ada yang mengelompokan video game fighting di bagian
Aksi, namun penulis berpendapat berbeda, jenis ini memang memerlukan kecepatan
refleks dan koordinasi mata-tangan, tetapi inti dari game ini adalah penguasaan jurus
(hafal caranya dan lancar mengeksekusinya), pengenalan karakter dan timing
sangatlah penting, o iya, combo-pun menjadi esensial untuk mengalahkan lawan
secepat mungkin. Dan berbeda seperti game Aksi pada umumnya yang umumnya
hanya melawan Artificial Intellegence atau istilah umumnya melawan komputer saja,
pemain jenis fighting game ini baru teruji kemampuan sesungguhnya dengan
melawan pemain lainnya. Seri Street Fighter, Tekken, Mortal Kombat, Soul Calibur
dan King of Fighter adalah contohnya.
c. Aksi – Petualangan. Memasuki gua bawah tanah, melompati bebatuan di antara
lahar, bergelayutan dari pohon satu ke pohon lain, bergulat dengan ular sambil
mencari kunci untuk membuka pintu kuil legendaris, atau sekedar mencari telepon
umum untuk mendapatkan misi berikutnya, itulah beberapa dari banyak hal yang
karakter pemain harus lakukan dan lalui dalam video game jenis ini. Menurut penulis,
game jenis ini sudah berkembang jauh hingga menjadi genre campuran action beat-

9
em up juga, dan sekarang, di tahun 2000 an, jenis ini cenderung untuk memiliki
visual 3D dan sudut pandang orang ke-tiga. Tomb Rider, Grand Theft Auto dan
Prince of Persia termasuk didalamnya.
d. Petualangan. Bedanya dengan jenis video game aksi-petualangan, refleks dan
kelihaian pemain dalam bergerak, berlari, melompat hingga memecut atau menembak
tidak diperlukan di sini. Video Game murni petualangan lebih menekankan pada jalan
cerita dan kemampuan berpikir pemain dalam menganalisa tempat secara visual,
memecahkan teka-teki maupun menyimpulkan rangkaian peristiwa dan percakapan
karakter hingga penggunaan benda-benda tepat pada tempat yang tepat. Termasuk
didalamnya:
• Petualangan dengan teks atau sistem tunjuk dan klik, contoh: Kings Quest,
Space Quest, Heroes Quest, Monkey Island, Sam and Max,
• Novel atau film interaktif, seperti game “dating” yang banyak beredar di jepang, Dragons Lair
dan Night Trap.
e. Role Playing. Video game jenis ini sesuai dengan terjemahannya, bermain peran,
memiliki penekanan pada tokoh/peran perwakilan pemain di dalam permainan, yang
biasanya adalah tokoh utamanya, dimana seiring kita memainkannya, karakter
tersebut dapat berubah dan berkembang ke arah yang diinginkan pemain ( biasanya
menjadi semakin hebat, semakin kuat, semakin berpengaruh, dll) dalam berbagai
parameter yang biasanya ditentukan dengan naiknya level, baik dari status kepintaran,
kecepatan dan kekuatan karakter, senjata yang semakin sakti, ataupun jumlah teman
maupun mahluk peliharaan.Secara kebudayaan, pengembang game Jepang biasanya
membuat Role Playing Game (RPG) ke arah cerita linear yang diarahkan seolah
karakter kita adalah tokoh dalam cerita itu, seperti Final Fantasy, Dragon Quest dan
Xenogears. Sedangkan pengembang game RPG Eropa, cenderung membuat karakter
kita bebas memilih jalan cerita sendiri secara non-linear, seperti Ultima, Never
Winter Nights, baldurs gate, Elder Scroll, dan Fallout.
f. Olahraga. Singkat padat jelas, bermain sport di PC atau konsol. Biasanya
permainannya diusahakan serealistik mungkin meskipun ada yang menambah unsur

10
fiksi seperti NBA JAM. Contohnya Seri Winning Eleven, seri NBA, seri FIFA, John
Madden NFL, Lakers vs Celtics, Tony hawk pro skater, dll.
g. Multiplayer Online. Game yang sedang trend di Indonesia bahkan dunia, menjadi
salah satu titik balik mengapa dunia game dan internet di Indonesia dapat
berkembang. Karena dimainkan online dan dengan sistem pembayaran menggunakan
voucher, pembajakan sudah tidak menjadi masalah lagi. Game yang dapat dimainkan
secara bersamaan oleh lebih dari 2 orang (bahkan dapat mencapai puluhan ribu orang
dalam satu waktu) membuat pemain dapat bermain bersama dalam satu dunia virtual
dari sekedar chatting hingga membunuh naga bersama teman yang entah bermain di
mana. Umumnya permainan tipe ini dimainkan di PC dan bertema RPG, dan bertema
music atau action. Contoh: Ragnarok online, O2jam, World of Warcraft, Ayo Dance,
Lineage, Rose online.
h. Casual games. Sesuai namanya, game yang casual itu tidak kompleks, mainnya
rileks dan sangat mudah untuk dipelajari ( ahkan cenderung langsung bisa
dimainkan). Jenis ini biasanya memerlukan spesifikasi komputer yang standar pada
jamannya dan ukurannya tidak lebih dari 100 MB karena dapat di download versi
demo di website resminya. Genre permainannya biasanya puzzle atau action
sederhana dan umumnya dapat dimainkan hanya menggunakan mouse (biasanya
game lain menggunakan banyak tombol tergantung game-nya). Contoh: Diner Dash,
Sally Salon, Bejeweled, Zuma, Feeding Frenzy, Insaniquarium.

E. Konsep Pengembangan Game


1. Game Engine
Dalam kalangan gamer, istilah game engine sudah menjadi salah satu hal yang paling
sering di sebutkan. Sebuah game tidak akan menjadi sebuah mahakarya jika tidak ada
game engine yang mampu memberikan visual yang menggiurkan. Game engine
memberikan kemudahan dalam menciptakan konsep sebuah game yang akan di buat.
Mulai dari sistem rendering, physics, arsitektur suara scripting, A.I, dan bahkan sistem
networking. Game engine dapat dikatakan sebagai jiwa dari seluruh aspek sebuah
game.

11
Game Engine adalah sebuah perangkat lunak sistem yang dirancang untuk penciptaan
dan pengembangan video game. Ada banyak mesin permainan yang dirancang untuk
bekerja pada konsol permainan video dan sistem operasi desktop, seperti Microsoft
Windows, Linux, dan Mac OS X. Fungsionalitas inti biasanya disediakan oleh mesin
permainan mencakup mesin render ( “renderer”) untuk 2D atau 3D grafis, sebuah
mesin fisika atau tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan
buatan, jaringan, streaming, manajemen memori, threading, lokalisasi dukungan, dan
sebuah adegan grafik. Proses pengembangan permainan sering dihemat oleh sebagian
besar menggunakan kembali mesin permainan yang sama untuk menciptakan
permainan yang berbeda.
Dalam dunia next-gen gaming sekarang ini, game engine menjadi elemen yang sangat
penting dalam pengembangan sebuah proyek game. Sebagian gamer mungkin sudah
dapat memperkirakan game engine apa saja yang sudah beredar, mulai dari yang
terkenal seperti Quake atau Unreal Engine, hingga sampai “proprietary engine” yang
sengaja di buat oleh developer khusus untuk game yang sedang mereka kerjakan.
Berikut adalah tipe-tipe game engine:
• Roll-your-own game engine. Banyak perusahaan game kecil seperti publisher
indie biasanya menggunakan engine nya sendiri. Ini berarti mereka
menggunakan API seperti XNA, DirectX atau OpenGL untuk membuat game
engine mereka sendiri. Disisi lain, mereka kadang menggunakan libraries
komersil atau open source. Terkadang mereka membuat semuanya dari nol.
Biasanya, game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar
tersedia gratis, juga memperbolehkan mereka, para developer, lebih fleksibel
dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai
game engine mereka sendiri. Kelemahannya, banyak engine yang dibuat
dengan cara ini malah menyerang balik developernya. Menara Games Studio
membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine nya,
hanya untuk di tulis ulang semuanya dalam beberapa hari penggunaan karena
adanya bug kecil yang sangat mengganggu.

12
• Mostly-ready game engines. Engine engine ini biasanya sudah menyediakan
semuanya dari developer/programmer. Semuanya termasuk contoh GUI,
physiscs, libraries model dan texture, dan lainnya. Banyak dari mereka yang
sudah benar benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting
sejak hari pertama. Game engine ini memiliki batasan, terutama jika
dibandingkan dengan game engine sebelumnya. Hal ini ditujukan agar tidak
terjadi terlalu banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang
menggunakan engine ini dirilis, dan masih memungkinkan game engine nya itu
sendiri untuk mengoptimalkan kinerja game nya. Banyak game engine seperti
ini, Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya, yang sudah
sangat optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal.
• Point-and-click engines. Engine untuk point-and-click merupakan engine yang
sangat amat dibatasi, tapi dibuat sangat user friendly. Bahkan bisa mulai
membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque
Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding, game
sudah bisa dirilis. Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang
bisa dilakukan, dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis,
hingga tata suara. Game engine seperti ini memang ditujukan bagi developer
yang ingin menyingkat waktu pemrogramman, dan secepatnya merilis game
mereka.
2. Interaksi
Interaksi dengan orang lain dapat dilakukan dalam game yang bersifat multiplayer game.
Dalam game ini kita tidak bermain sendiri tetapi kita bermain dengan banyak orang yang
berasal dari latar belakang yang berbeda. Interaksi yang dilakukan selain komunikasi
adalah kerjasama dalam menyelesaikan game. Beberapa game yang bersifat team seperti
dota dan CS sangat mementingkan team work bukan skill individu. Hal lain yang perlu
kita perhatikan juga adalah seberapa besar pengaruh game terhadap gamer. Beberapa
game memang dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap orang yang
memainkannya. Gamer yang sering memainkan game yang memiliki unsur kekerasan
biasanya memiliki karakter yang keras seperti game yang dimainkan. Untuk menghindari

13
hal ini, seorang game developer harus mampu memikirkan seberapa besar efek yang
ditimbulkan game yang dibuatnya. Selain itu, seorang player harus memilki kemampuan
untuk tidak terpengaruh oleh game yang dimainkan.

3. AI

Artificial Intellegent (AI), sebuah teknologi intelegensia buatan yang dijadikan konsep
untuk mengembangkan game interaktif. Dalam game interaktif ini diupayakan tokoh-
tokoh didalamnya mampu diajak bicara dengan pemain game tersebut. Selain itu game
ini dibuat dengan tampilan tiga dimensi, ini untuk menguatkan kesan seolah-olah pemain
game benar-benar sedang "ngobrol" dengan tokoh game. "Chatbot", sebuah istilah untuk
karakter game yang bisa diajak bicara, akan mengarahkan pemain dalam bebarapa
petunjuk agar tercipta pembicaraan yang "nyambung" seolah-olah kita berinteraksi
dengan seseorang yang berbeda karakter.
Game interaktif ini akan diperkenalkan di ajang Electronic Entertainment Expo di Santa
Monica, California. Ajang ini merupakan sebuah pameran berkelas internasional yang
khusus pada segmen hiburan komputer. Sedangkan Microsoft akan memamerkannya
dalam sebuah proyek bernama natal. Game ini akan menampilkan Milo, tokoh yang bisa
diajak ngobrol dengan manusia. Para developer berharap agar game ini dikategorikan
sebagai sebuah game tersendiri yaitu The First Person Talker.

F. Teknologi (Software)
Kita semua suka bermain game tetapi tidak banyak diantara kita yang bisa membuat game
sendiri karena programming game cukup susah. Tetapi sekarang kita bisa membuat game
berkualitas bagus seperti apa yang kita inginkan dengan bantuan teknologi aplikasi. Berikut
berbagai aplikasi membuat game yang bisa digunakan siapapun yang ingin membuat game
sendiri.
1. Membuat Game Berbasis Flash
• AlbinoBlackSheep
• FlashKit
• Kirupa

14
• Lassie Adventure Studio
Dengan aplikasi ini, dapat membuat gambar 2D untuk game petualangan dengan
mudah dan membuat gamenya.
• Sploder
Membuat game flash dari berbagai macam jenis obyek dan kemudian meletakkannya
pada MySpace, Blogger dan situs-situs lainnya.

2. Membuat Game Standart dan Panduannya


• Anim8or
Aplikasi modeling animasi 3D untuk game
• Byond
membuat game dengan bantuan peralatan alikasi yang sudah disediakan dan
kemudian dapat di sharing dengan orang lain untuk mengetahui pendapat mereka.
• Game Discovery
Disini semua yang dibutuhkan untuk membuat game ada, character making,
gameplay making dan juga bisa menemukan ide-ide membuat game disini.
• Martin Piecyk’s Website
• VGMusic
Menambahkan efek sound atau soundtrack game yang di buat, banyak sekali file-file
midi yang bisa anda gunakan untuk keperluan game yang dibuat.
• Visionaire2d
Aplikasi ini dapat membantu membuat game petualangan 2D tanpa perlu
pengetahuan programming.
• YoYoGames

3. Membuat Game RPG


• Charas-Project
• CrankEye
• DualSolace

15
• FreeMMORPGMaker
• PhanxGames
• PlayerWorlds
• RPGCrisis
• RPG Revolution

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara keseluruhan (frekuensi, lama bermain, jenisgame yang disukai, perasaan saat kalah,
dan pernah/tidak menirukan adegan) mempunyai hubungan yang tidak signifikan dengan
kecenderungan agresi pada remaja. Hubungan yang tidak signifikan ini dikarenakan range
skor kecenderungan agresi dan frekuensi bermain video game dalam penelitian ini tergolong
kecil. Bandura (Koeswara, 1988) menyatakan bahwa perilaku agresi terbentuk melalui empat
tahap yang saling berkaitan. Salah satu tahap yang disebut dengan proses atensional
dipengaruhi oleh frekuensi kehadiran model yang dilihat oleh individu pengamat. Sementara

16
itu, jenisgame yang dimainkan juga bukan game dengan tingkat kekerasan yang tinggi,
melainkan olah raga sepak bola.

B. Saran
• Video game dijadikan alat untuk refreshing bukan dijadikan sebagai panutan.
• Bermain video game jangan berlebihan.
• Bagi para orang tua agar lebih memperhatikan anak-anaknya bila sedang bermain
video game, tapi bukan berarti orang tua harus menjadi over protektif.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.joyverter.com/joy-news/idlang/ind/id/2/video-game-apa-yang-membuatnya-begitu-
spesial.html

http://cari-pdf.com/pdf.php?q=pengertian+game+komputer

http://rw4nt.ngeblogs.com/2010/02/16/pengertianpengertian-game-minggu-ke-2/

http://cgrg.wordpress.com/2008/03/12/definisi-computer-game/

http://torondevin.blogspot.com/
17
http://www.gamexeon.com/forum/console-gaming/57020-jenis-jenis-game-sekitar-kita.html

http://www.biskom.web.id/2008/08/21/andi-martin-pertumbuhan-game-lokal-masih-slow.bwi

http://samuelhenry.com/pengguna-game-online-di-indonesia-mencapai-6-juta-pemain-fantastis

http://ligagame.com/index.php?option=com_content&task=view&id=379&Itemid=5

http://www.hi-technews.net/articles/?c=Topic&id=36

http://risdo.ngeblogs.com/2010/03/18/game-engine-2/

http://farrysurachman.ngeblogs.com/2009/12/28/game-online-membantu-proses-interaksi-sosial/

http://gameprogramming.blog.ittelkom.ac.id/blog/2009/10/23/ai-pada-game-development-
learning/

http://gameprogramming.blog.ittelkom.ac.id/blog/2009/10/01/ai-pada-game-development-path-
finding/

http://solusihp.com/software/ai-dasar-untuk-game-interaktif/itemid-98

18

Anda mungkin juga menyukai