FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2010
1
PENDAHULUAN
Modul ini diberikan dalam bentuk role play dimana mahasiswa akan memerankan peran
seperti dalam keadaan sebenarnya di Puskesmas waktu menangani masalah wabah.
Sebelum melakukan role play ini, mahasiwa diharapkan membaca dengan saksama Bu-
ku Acuan tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, serta TIU dan TIK, sehingga tidak terjadi
penyimpangan dari tujuan diskusi dan tercapainya kompetensi minimal yang diharapkan.
Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bahan kuliah dan buku Acuan. Kuliah pakar akan
diberikan atas permintaan anda yang berkaitan dengan modul ataupun penjelasan dalam
pertemuan konsultasi antara peserta kelompok diskusi anda dengan ahli yang bersangkutan.
Sekretaris Blok
Dr. Suryani Tawali MPH.
2
MODUL 2
WABAH PENYAKIT MENULAR DALAM SUATU KOMUNITAS
KOMPETENSI MINIMAL :
1. Mampu mengenali dan memberikan gambaran WABAH PENYAKIT bila mencari
informasi dalam di literatur atau korespendensi dan mengetahui cara
mendapatkan informasi lebih lanjut.
2. Mampu membuat diagnosis WABAH berdasarkan hasil penyelidikan
epidemiologis. dan mampu melaporkan kejadian wabah ke pihak yang lebih ahli
untuk dilakukan upaya penanggulangan wabah.
3. 3A. Mampu membuat diagnosis wabah berdasarkan hasil penyelidikan
epidemiologis dan mampu memutuskan dan melakukan tindakan
penanggulangan tahap pertama (mencegah agar wabah tidak meluas , kasus
baru tidak bertambah secara siknifikan dan tidak terjadi lagi korban jiwa)
sebelum merujuk ke pihak yang lebih ahli
3B. Mampu membuat diagnosis wabah berdasarkan hasil penyelidikan
epidemiologis dan mampu memutuskan dan melakukan tindakan
penanggulangan wabah tahap lanjut (sampai tahap penghentian wabah)
sebelum merujuk ke pihak yang lebih ahli .
4. Mampu membuat diagnosis wabah berdasarkan hasil penyelidikan
epidemiologis dan mampu memutuskan dan melakukan tindakan
penanggulangan wabah sampai tuntas termasuk pencegahan wabah pada
masa yang akan datang secara mandiri, berdasarkan Undang-Undang
Wabah Penyakit.
PEMICU
KASUS 1 :
3
yang riel terjadi dalam suatu komunitas diwilayah kerja puskesmas.
b. Informasi dari masing-masing kepala puskesmas ( terdapat 8 puskesmas) ber
beda-beda sesuai dengan kenyataan yang ada sebagai suatu evidence.
c. Informasi yang diberikan oleh Kepala Puskesmas merupakan KASUS terbaru
yang SEDANG terjadi pada hari disampaikan informasi tersebut oleh kepala
puskesmas dan kasusnya masih berjalan.
d. Selanjutnya mahasiswa melaksanakan tahap demi tahap sesuai petunjuk lebih
lanjut. Sbb :
TAHAP PERTAMA:
Merupakan pertemuan pertama dilakukan dalam kelas besar dengan tatap muka
satu arah untuk penjelasan dan tanya jawab tentang wabah penyakit dari modul
satu.
TAHAP KEDUA
4
satu rumah di lokasi wabah yang dekat dengan puskesmas, rumah
tersebut telah dipersiapkan sebelumnya oleh tutor dan telah disampaikan
pada pemilik rumah, apabila tidak ada kasus yang dekat dengan
puskesmas maka dilakukan laksana kasus.
g. Tujuan penyelidikan epidemiologi di masyarakat ini adalah agar
mahasiswa mempelajari factor lingkungan, factor perilaku dan factor lain
yang merupakan factor risiko terjadinya wabah.
h. Mahasiswa diwajibkan mengambil dokumentasi ( foto atau video) tentang
faktor risiko yang ditemukan pada saat berada di masyarakat .untuk
nantinya dipresentasikan dalam LOKAKARYA MINI PUSKESMAS.
i. Data yang diperoleh di puskesmas dibuat dalam bentuk table dan grafik ,
serta menghitung batas wabah, selanjutnya mahasiswa menetapkan
apakah telah terjadi wabah atau tidak, tetapi dalam proses pembelajaran
ini maka data yang disiapkan oleh puskesmas adalah data yang telah
didiagnose sebelumnya bahwa telah terjadi wabah.
TAHAP ENAM
POA ini selanjutnya dipresentasikan dalam acara LOKAKARYA MINI
PUSKESMAS ( PENGGANTI DISKUSI PANEL PADA TAHAP ENAM ) yang
diadakan di puskesmas diikuti oleh semua staf puskesmas, Lurah, tim penggerak
PKK, kader posyndu dll, sekaligus dilakukan proses TANYA PAKAR, (Kepala
Puskesmas, dokter puskesmas termasuk dokter spesialis yang ada dipuskesmas
dan lurah serta PKK) dapat juga di rangkaikan dengan pelatihan kader oleh
mahasiswa.
CONTOH
Ini adalah salah satu contoh informasi dari kepala puskesmas untuk penyakit DBD.
5
KASUS 2 DAN KASUS SELANJUTNYA, IDEM DENGAN KASUS
PERTAMA.
TUGAS MAHASISWA
STRATEGI BELAJAR :
1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor, melakukan curah pendapat dan diskusi bebas antar
anggota kelompok.
2. Field work ke Puskesmas.
3. Bermain peran (role play) sebagai kepala puskesmas di Puskesmas dan stakeholder yang
terkait untuk melakukan penanggulangan dan pencegahan penanganan wabah secara
komprehensif
6
4. Belajar mandiri mencari informasi tentang kasus yang ditangani.
5. Konsultasi pada nara sumber yang ahli (expert) pada permasalahan yang dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam.
PROSES PEMECAHAN MASALAH
Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa diharapkan
memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah
penyelesaian masalah di bawah ini:
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam scenario di atas, dan tentukan kata/ kalimat kunci
skenario diatas.
2. Identifikasi problem dasar scenario diatas dengan, dengan membuat beberapa pertanyaan
penting.
3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas.
4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin di capai oleh mahasiswa atas kasus tersebut
diatas.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus diatas dari luar kelompok tatap muka. Langkah 6
dilakukan dengan belajar mandiri.
7. Laporkan hasil diskusi dan sistesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalm kelompok diskusi dengan tutor.
Penjelasan :
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk
sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi
langkah 7.
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa cukup
maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi
panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang
belum jelas
JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi
menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 10-15 orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan
tanya jawab.
Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi
kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua
dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor
Tujuan :
* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
* Brain-storming untuk proses 1 – 5,
* Pembagian tugas
3. Penyelidikan epidemiologi wabah penyakit dengan melakukan kunjungan ke Puskesmas dan
masyarakat tempat terjadinya wabah penyakit, di dampingi oleh tutor
7
Tujuan : Untuk mendiagnosa benar tidaknya terjadinya wabah dalam satu populasi dengan
melakukan pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data, serta melakukan observasi
lapangan dengan melakukan kunjungan ke masyarakat serta melakukan diskusi dengan seluruh
petugas puskesmas untuk memperoleh masukan dan pembelajaran di lapangan.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri maupun berkelompok . Tujuan: untuk mencari
informasi baru yang diperlukan,
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup,
diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi
mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan ketiga (terahir): diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan
hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada
skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh
para pakar yang hadir pada pertemuan ini.
Catatan :
• Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi kelompok serta
laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan satu rangkap ke koordinator
PBL MEU melalui ketua kelompok.
• Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing, dan
dikembalikan ke mahasiswa melalui koordinator untuk perbaikan.
• Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan ke koordinator
PBL MEU
• Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain untuk
dipakai sebagai salah satu bahan ujian.
TIME TABLE
I II III IV V VI
Pertemuan I Tutorial I Penyelidikan Tutorial II Mengadakan Diskusi
(Penjelasan) wabah di (Laporan Lokakarya Mini panel
(Brain Stroming Puskesmas & informasi baru Puskesmas utk Tanya
Klassifikasi observasi Klassifikasi mempresentas pakar
Analisis & masyarakat Analisis & ikan POA
sintesis) Mandiri sintesis)
Mencari tambahan
informasI
SUMBER BACAAN
A. BAHAN BACAAN
1. Leavell, HR and E.G. Clark. Preventive Medicine for the Doctor in His Community (An
Epidemiologic Approach) . McGraw-Hill, New York, 1958.
2. Phoon,W.O. and Chen, P.C.Y. Textbook of Community medicine in South-East Asia. John
Wiley & Sons, Singapore.
3. Noor, Nasri Noor. Dasar Epidemiologi. Rineka Cipta, Jakarta.
4. N, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.
5. Noor, Nasri Noor.Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Rineka Cipta, Jakarta.
6. Benne, F.J.. Diagnosa Komunitas. Yayasan Essentia Medica. Jakarta, 1987.
8
7. Dirjen PPM dan PL Depkes RI. . Panduan praktis surveilans epidemiologi penyakit (Ed. 1).
Depkes, Jakarta, 2003..
8. Depart. Kesehatan R.I. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat. Jakarta, 2004.
B. DIKTAT DAN HAND-OUT
1. Bahan Kuliah dari masing-masing dosen pengampu Sistem kedokteran Komunitas
2. Buku Acuan
C. SUMBER INFORMASI LAIN
VCD, Film, Internet, Slide, Tape
D. NARA SUMBER (DOSEN PENGAMPU)
DAFTAR NAMA NARA SUMBER
1) NAMA PUSKESMAS:
2) KETERSEDIAAN OBAT/LOGISTIK ( missal: oralit, malathion, abate. Kaporit,
anti biotic, APD, infuse set. Cairan infuse, vaksin, dll )
a. JUMLAH YANG TERSEDIA :
b. JUMLAH YANG DIBUTUHKAN UNTUK KLB :
3) APAKAH SISTEM KEWASPADAAN DINI BERJALAN DENGAN BAIK (
SURVEILANS
9
NAMA PUSKESMAS :
JENIS PENYAKIT :
JUMLAH KASUS MINGGUAN ( LIHAT LAPORAN PUSKESMAS FORM : W2KPu
1. Latar belakang
2. Tujuan Umum
3. Tujuan khusus
4. Hipotesis
5. Metode investigasi
a) Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data penderita diare, data sarana kesehatan, dan
informasi tentang ketersediaan oralit dan cairan infus serta penggunaannya.
b) Pengolahan dan analisa data
Pengolahan data berdasarkan variabel waktu, tempat dan orang secara manual
dan komputer.
c) Penyajian data dalam bentuk tabel dan narasi.
6. Hasil penyelidikan
7. Kesimpulan
8. Tindak lanjut
10
3) DST
5. KEGIATAN ( buat POA)
CONTOH POA PROGRAM PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN WABAH DBD
DI PUSKESMAS BONTOCANI, KOTA MAKASSAR.
NO KEGIA TUJUAN SASA TARGET INDIKA WAKTU KET
TAN RAN TOR
1 Fogging utk Membas Rumah 5000 Tidak Siklus 1: Biaya
pemberantas mi vector penduduk rumah ditemukan APRIL APBD
an nyamuk DBD / yg diduga dalam dua vector DBD Siklus 2 II
dewasa nyamuk terdapat siklus MEI
dewasa vector fogging
DBD
2 Abatisasi utk .. .. .. .. .. ..
Pemberan
tasan jentik
nyamuk
3 Penyulu .. .. .. .. .. ..
han 3 M
4 DST
11
PEGANGAN MAHASISWA
MODUL 3
PENYAKIT AKIBAT KERJA
(PAK)
Disusun oleh :
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2010
12
MODUL A
PENDAHULUAN
Penyakit Akibat kerja (PAK) menurut Kepres RI No. 22 tahun 1993 adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja, diberikan kepada mahasiswa Fakultas kedokteran yang mengambil
mata kuliah Sisten Kedoktean Komunitas dan Kedokteran Keluarga. TIU dan TIK modul ini disajikan agar
dapat dimengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar pencegahan, diagnosis dan pengendalian
PAK bagi tenaga kerja/ pegawai.
Para tutor dan terutama bagi mahasiswa dapat aktif memperoleh bahan bacaan yang tercantum
dalam modul ini atau dari sumber informasi lainnya misalnya dari Balai Kesehatan Kerja Masyarakat
(BKKM) Dinas kesehatan Prop. Sulawesi selatan dan Balai HIPERKES Dept. Tenaga kerja RI di Makassar.
Informasi yang belum jelas berkaitan dengan PAK akan diberikan oleh para pakar atas permintaan bagi
yang memerlukannya.
Harapan kami modul ini kiranya dapat memberi inspirasi kepada mahasiswa dalam
penatalaksanaan PAK.
Penyusun.
13
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapan mampu menjelaskan tentang diagnosis,
pencegahan dan pengendalian penyakit akibat kerja dengan cara surveillans medis dan Health risk
assestment.
15
KASUS 9 MSD by Repetitive stress disorder (D1)
Seorang perempuan usia 32 tahun dengan keluhan selama sebulan Ia mengeluh rasa kelelahan pada lengan
bawah dan tangan kanan dengan kadang-kadang rasa kram dan mati rasa pada jari-jari sebelah kanan.
Ditemukan rasa nyeri pada saat melakukan rotasi dan fleksi lateral yang maksimal pada bagian leher. Ia telah
bekerja pada pekerjaan sekarang sebagai operator mesin hitung selama 3 bulan. Pada analisis di tempat kerja
menunjukkan bahwa ia bekerja sambil duduk dengan leher bengkok/ condong ke depan dan miring ke kiri
terhadap meja kerjanya. Lengan kanannya diatas meja, seraya tangannya menyentuh keyboard dari mesin
hitung. Meja kerjanya jauh lebih tinggi dibanding tinggi kursinya, memaksanya untuk lebih mengimbangi
dengan mengangkat lengan kanannya lebih tinggi dan memiringkan badannya.
18 Dr. Sultan Buraena, MS, SpOk IKM & IKK 0411-5303508 085242522689
16
17