Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

PESERTA TIM GERAK CEPAT PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH


TAHUN 2022

Sehubungan dengan Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik


Indonesia Nomor 10/K.1/HKM.02.3/2020 tentang Panduan Teknis Penyelenggaraan
Pelatihan dalam Masa Pandemi Coronavirus Disease (COVID-19), dengan ketentuan
pengalihan proses pembelajaran klasikal menjadi pembelajaran jarak jauh (distance
learning), maka setiap mata pelatihan harus dibuat Learning Journal oleh peserta, yang
berisi refleksi pemikiran terhadap konsep-konsep/informasi penting yang telah
dipelajari dalam memecahkan masalah, meningkatkan kinerja, atau mendukung
pengembangan kebijakan instansinya.

Petunjuk:

1. Materi yang dibuat learning journal, yaitu:


a. Manajemen risiko Pandemi
b. Surveilans penyakit menular potensial wabah dan KLB
c. Penyelidikan epidemiologi penyakit potensial KLB dan Wabah
d. Pencegahan dan pengendalian infeksi terkait penyakit potensial KLB dan wabah
e. Manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan wabah
f. Pengelolaan spesimen penyakit potensialKLB dan wabah
g. Komunikasi risiko penyakit menular potensial KLB dan wabah
h. Kerjasama tim dalam rangka penanggulangan penyakit potensial KLB dan Wabah.
2. Learning journal dibuat setelah mendapatkan materi pada jam yang ditentukan pada
jadwal.
3. Learning journal dibuat dalam 1 (satu) halaman atau maksimal 3 (tiga) halaman.
4. Learning journal akan diberikan penilaian, karena menjadi bagian dari evaluasi
substansi.
5. Learning journal yang sudah diisi, diupload di google classroom setiap hari paling
lambat pukul 06.00 WITA.
LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan TIM GERAK CEPAT PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH

Angkatan IX TAHUN 2022

Nama Mata Pelatihan


MANAJEMEN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB
(materi)
DAN WABAH

Nama Peserta
dr. Emilia Karini Puteri Merdeka, M. Kes

Nomor Daftar Hadir

Lembaga Penyelenggara Bapelkes Propinsi Sulawesi Tenggara


Pelatihan
A. Pokok Pikiran:
(Diisi Tentang Pokok-Pokok Pikiran Dalam Modul Dan Materi Yang Telah Disampaikan
Oleh Fasilitator Disertai Dengan Contoh Kasus Atau Konsep Pendukung Dalam
Pelaksanaan Tugas Di Tempat Kerja)

Pemeriksaan Dan Diagnosa Oleh Pelayanan Kesehatan Di Masyarakat Adalah Tatalaksana


Terhadap Kasus Dan Kontak Erat Melalui Kegiatan Isolasi Dan Karantina.

Memisahkan Antar Individu Yang Saki Dan Kontak Eratnya Dengan Populasi Umum Yang
Sehat, Istilah Keduanya Dibedakan Pada Siapa Yang Dilakukan Pemisahan Dan
Pemantauan.

Isolasi Merupakan Pemisahan Orang Sakit Dari Orang Sehat Yang Dilakkan Di Fasilitas
Yankes, Untuk Mendapatkan Pengobatan Dan Perawatan.
1. Kasus Suspek Maupun Kasus Konfirmasi Baik Yang Bergejala Maupun Tidak Bergejala
Untuk Dapat Pelayanan Pengobataan
2. Kasus Suspek Dan Kasus Sudah Dinyatkan Konformasi Berdasarkan Hasil Lab.
3. Isolasi Di RS Rujukan Diutamakan Untuk Kasus Suspek Dan Konfirmasi Yang
Menunjukan Gejala Sedang Sampai Berat.
4. Lamanya Isolasi Tergantung Masa Inkubasi Penyakit Dan Masa Penularan Penyakit.

Karantina Merupakan Pembatasan Kegiatan Atau Pemisahan Seseoarng Yang Pernah


Terpapar Penyakit Potensial Klb/Wabah Meskipun Belum Menunjukan Gejala Atau Pada
Masa Inkubasi, Untuk Mencegah Penyebaran, Dilakukan Pada Kontak Erat Dari Kasus
Konfirmasi/Probable, Selama Waktu Tertentu Tergantung Masa Inkubasinya.
Kontak Erat :
1.Kontak Tatap Muka/Berdekatan Dengan Kasus Probable Atau Kasus Konfirmasi Dalam
Radius 1 Meter Dalam Jangka Waktu 15 Menit Atau Lebih.
2.Sentuhan Fisik Langsung Dengan Kasus Probable Atau Konfirmasi (Bersalaman,
Berpegangan Tangan, Dll)
3.Orang Yang Memberikan Pereawatan Langsung Terhadap Kasus Probable Atau
Konfirmasi Tanpa Menggunakan Apd Yang Sesuai Standar.
4.Situasi Lainnya Yang Mengindikasikan Adanya Kontak Berdasarkan Penilaian Risiko
Lokal Yang Ditetapkan Oleh Tim Penyelidikan Epidemiologi Setempat.

B. Penerapan:

Anda mungkin juga menyukai